Waspda Virus Corona
Virus Corona Merebak, Permintaan Daging Kelelawar di Solo Tetap Tinggi
MerahPutih.Com - Pecinta kuliner makanan ekstrem dengan bahan daging kelelawar di Pasar Burung Depok, Solo, Jawa Tengah masih tinggi meskipun adanya ancaman tertular virus corona.
Hal itu diungkapkan salah seorang pedagang kelelawar, Haerulah (48) yang mengungkap omzet permintaan hewan kelelawar masih tinggi meski dibayang-bayangi virus corona. Ia mengaku perhari mampu menjual sekitar 50 ekor kelelawar.
Baca Juga:
Menkes Terawan Pastikan Belum Ada Penderita Virus Corona di Indonesia
"Ya masih banyak yang cari kelelawar di Pasar Depok untuk dimakan. Belinya ada yang lima ekor sampai ada yang belasan ekor," ujar Haerulah kepada merahputih.com di Solo, Senin (27/1).
Haerulah mengatakan kabar yang berkembang dari Tiongkok penyebab wabah virus corona diduga disebabkan dari hewan kelelawar yang menular ke manusia tidak membuat pecinta kuliner ekstrem di Solo takut. Warga tetap banyak yang mencarinya.
"Jenis hewan kelelawar yang ada di Tiongkok dengan di Indonesia berbeda. Hal itu yang membuat saya bersama pedagang kelelawar di Pasar Depok tidak khawatir terjangkit virus corona Apalagi, di Indonesia juga belum ada temuan kasus Virus Corona," papar dia.
Ia mengatakan penyebar virus Corona di Wuhan, Tiongkok disebabkan karena dikonsumsi dalam bentuk masakan sop tanpa dikuliti atau dimakan bersama bulunya. Sementara di Solo hewan kelelawar untuk jamu (obat) alternatif asma.
"Cara aman mengkonsumsi hewan kelelawar masaknya dikuliti dulu baru dimasak dan dimakan," kata dia.
Ia mengaku telah berjualan kelelawar untuk obat selama lima tahun. Selama berjualan tidak menukan persoalan. Untuk harga kelelawar besar (kalong) di jual Rp 100.000- Rp 150.000 per ekor. Kelelawar (codot) per satuan dijual Rp 10.000.
Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan, Solo, Evi Nur Wulandari mengaku dari Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor telah mengambil sampel kotoran dari kelelawar di Pasar Burung Depok, Solo, Jawa Tengah. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.
Baca Juga:
Wabah Virus Corona Menyebar, Ratusan Turis Asal Tiongkok Batal Kunjungi Solo
"Hasil penelitian manti akan kami ambil nanti (ke Depok) untuk mengetahui kondisi hewan kelelawar di Pasar Depok masih layak dikonsumsi atau tidak," pungkasnya.(*)
Berita ini ditulis berdasarkan laporan Ismail, reporter dan kontributor merahputih.com untuk wilayah Jawa Tengah.
Baca Juga:
Pemerintah Diminta 'Putus Hubungan' Dengan Tiongkok Demi Cegah Virus Korona