Kecerdasan Logika – Matematika

Adalah kemampuan anak untuk menganalisis sesuatu hal secara logis,, Biasanya ditandai dengan minat yang besar pada kegiatan eksplorasi , cerewet bertanya tentang berbagai hal atau fenomena dan menuntut penjelasan logis dari setiap pertanyaan. Suka melakukan eksperimen untuk membuktikan rasa penasarannya, suka mengklasifikasikan benda dan menghitung hitung.

Anak dengan kecerdasan ini adalah manusia yang yakin bahwa semua pertanyaan memiliki penjelasan rasional yang masuk akal, sehingga ia lebih merasa nyaman berhadapan dengan sesuatu yang dapat dikategorisasi (dikelompokkan), diukur, dianalisa, dan ditilik kuantitasnya dengan berbagai cara.

Pertanyaan yang berputar putar didalam kepalanya bisa berbunyi, “Bagaimana ya kalau aku menuangkan seluruh isi teko ini kedalam gelasku,,?”

Kecerdasan Logis matetamtis berkaitan erat dengan kecerdasan linguistik terutama kaitannya dengan penjabaran alasan alasan logika matematika.

Tahap perkembangan Logika – Matematika anak usia balita (0 – 5 tahun)

0 – 1 tahun Anak sangat suka mengamati apa saja yang ada disekitarnya yang dapat dijangkau dengan mudah
1,5 – 2,5 tahun Ia akan mulai mengklasifikasi objek objek mungkin berdasarkan warna, bentuk dan fungsi. Atau apabila diusia ini anak mulai berbicara, kesadaran terhadap konsep “besar” dan “kecil” akan berkembang dan memasuki tingkatan konsep “lebih besar” atau “lebih kecil” dengan membandingkan berbagai benda.
3 – 4 tahun Anak menyukai kegiatan menyusun benda berdasasrkan urutan kecil ke besar. Diusia ini anak telah berada dalam tahap perkembangan berpikir untuk menimbang dan mengukur.Anak usia 3 tahun sudah mulai menyadari konsep pola tertentu, misal kancing yang disusun dengan pola warna tertentu biru, merah, kuning, hijau, anak usia ini sudah dapat meniru susunan dengan pola yang samaKonsep logika lain yang mulai berkembang adalah konsep tentang hubungan sebab akibat.

Hal hal yang relatif bisa diukur :

  • Mengenal ciri diri sendiri
  • Mengenal warna
  • Mengenal konsep persamaan dan perbedaan
  • Mengelompokkan benda berdasarkan warna dan bentuk
  • Mengenal macam macam rasa dan bau
  • Menentukan posisi luar – dalam, atas – bawah
  • mengenal bangun geometri seperti persegi panjang, segitiga dan lingkaran) dan mulai mengidentifikasi bentuk geometri dengan benda yang ada disekitarnya
  • Mengenal ukuran panjang – pendek, berat – ringan dari benda benda yang ada disekitarnya
  • mengenal waktu dengan matahari, siang – malam
  • Mengenal lambang bilangan 1 – 10
4 – 5 tahun Anak biasanya sudah mulai memahami konsep bilangan, dan berkembang kepekaannya terhadap konsep ukuran ukuran yang ada disekitarnyaHal hal yang relatif bisa diukur :

  • Mengenal lebih banyak ciri diri sendiri dan mengenali persamaan dan perbedaan dirinya denngan orang lain
  • Menghubungkan ukuran dengan benda yang ada disekitarnya
  • Menghubungkan bentuk geometri dengan benda yang ada disekitarnya
  • memperkirakan ukuran jumlah, panjang pendek, berat ringan benda benda yang ditemuinya
  • Mengurutkan benda berdasarkan warna, ukuran, jenis permukaan denngan pola tertentu
  • Mengamati perubahan bentuk cair, beku, uap dan embun
  • Menentukan posisi kiri kanan, depan belakang
  • Mengenal konsep waktu berdasarkan kegiatan
  • mengenal konsep hari
  • Mengenal konsep dan lambang bilangan 1 – 20

Pengetahuan anak tentang bilangan secara umum dimulai dengan penyebutannya dan mungkin belum sekaligus diiringi dengan pemahaman terhadap bilangan tersebut.

Perkembangan ini dimulai sejak berkembangnya perkembangan linguistik anak  diusia 0 – 2 tahun, anak dapat diajak berhitung sambil bernyanyi atau menggunakan jari dalam mengungkapkan suatu bilangan 1 – 5 misalnya. (Untuk Azzam sendiri sudah dimulai dengan mengelompokkan beberapa benda berdasarkan warna – alat bantu yang dipakai pada waktu itu adalah mainan balok kayu- dan mobil mainanya)

Pemahaman terhadap suatu bilangan akan berkembang mengikutinya sesuai perkembangan konsep logikanya.

Berbagai latihan atau stimulasi membuat pemahaman balita akan konsep logika dan matematika semakin berkembang.

Kegiatan kegiatan yang dapat menstimulasi kecerdasan logika – matematika (yang ini ditulis berdasarkan apa yang pernah dipelajari dan apa yang sering dilakukan bersama Azzam)

  • Menstimulasi sejak bayi

Dibulan pertama kehidupan bayi, berbagai gerakannya memiliki pola acak. Biarkan bayi berusia 1 bulan memegang sebuah object (misal soft toys) dan biarkan ia mengaktifkan berbagai refleks dengan jari, memandangi dan mengenggam dengan jarinya sendiri. Hingga usia 4 bulan kegiatan ini masih bisa dilakukan. Perkembangan pesat dilakukan bayi usia 4 – 8 bulan, Pada usia 4 bulan bayi sudah dapat mengamati sebuah objek dengan teliti (misal bayi mengamati wajah bundanya). Diusia 8 – 12 bulan, gerakan nya menjadi lebih terarah sehingga semakin memungkinkannya untuk mengeksplorasi hal hal yang ada di sekitarnya dan mencoba hal hal baru seperti menendang mainanya dan memegang sendok makannya.

  • Menyelesaikan Puzzle

Permainan puzzle atau permainan kategorisasi yang lain akan merangsang perkembangan logika matematika. Puzzle bisa dibuat dengan cara sederhana, misal dengan menggunting acak gambar yang menarik untuk anak dan memintanya untuk menyusun gambar tersebut ( he he,, ini cara bikin puzzle murah meriah ala bundaaa,,,)

Atau bisa juga mengakses games games yang yang berhubungan dengan logika matematika,, Azzam biasanya main games games puzzle di  http://www.mightybookjr.com/content/games/Puzzle_Maffin/puzzleMM.html (atau puzzle lainnya yang tidak bisa dilink kan satu persatu karena buanyaaak,,) dan catatan mainnya Azzam ada di magic-pencil-di-mightybookjr-com/

  • Mengenal bentuk geometri

Kegiatan ini juga sudah bisa dimulai sejak bayi,, banyak orang tua yang menggantungkan mainan gantungan di boks tidur bayi mereka dan itu adalah saah satu cara mengenalkan bentuk geometri. Untuk anak usia 1.5 – 3 tahun sudah bisa diajak mengamati berbagai bentuk geometri yang ada disekitarnya misal, bentuk bola, bentuk bentuk mainannya atau bisa juga mengenalkan bentuk tahu, tempe goreng, bentuk pisang, dan bentuk donat, bentuk jam dinding, bentuk layar TV, bentuk pintu, bentuk jendela dan bentuk dari banyak benda lainnya,,

Bisa juga dikombinasikan dengan berhitung sederhana, misal menghitung benda benda yang berbentuk lingkaran yang ada di rumah (misal bola, jam dinding, tutup gelas, dll), atau benda benda berbentuk persegi panjang (pintu, jendela, lemari, dll)

Azzam juga sering main games goemetri, aritmatik dan logika (walaupun masih yang sederhana) di   http://hoodamath.com/games/ (cerita mainnya bisa ditelusuri di tulisan tulisan sebelumnya)

  • Memperkenalkan bilangan

Ini bisa dengan apaaa saja,, bisa dengan membaca, menuliskan bilangan, menghitung anggota tubuh misal jumlah jari,, Azzam juga punya kartu bergambar Mc Queen (seperti kartu remi) dan berkenalan dengan bilangan juga pengelompokan,,

Diatas usia 2 tahun, Azzam juga sudah mainan dengan kalkulator,, ini juga cukup efektif untuk mengenalkan bilangan.

Ayah juga menuliskan bilangan bilangan di kertas besar yang ditempel ditembok (Karena rumah kami masih rumah kontrakan,, Ayah menempel kertas besaaaar didindig -atau kertas bekas kalender- untuk memfasilitasi keinginann coret mencoret Azzam).  Dikertas itu ayah juga menuliskan Huruf (latin ataupun hijaiyah) yang kemudian ditiru Azzam.

Diusia 3,5 tahun Azzam juga sudah mulai belajar berhitung,, catatan belajarnya ada di tutup-botol-plastik-bekas/

  • Eksplorasi pikiran melalui diskusi dan olah pikir ringan

Kalo yang ini bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja,, Waktu jalan jalan dengan motor Azzam diminta untuk mengamati apa yang dia lihat, Azzam diminta ayah untuk mengamati roda mobil, roda becak, roda motor, roda sepeda (karena Azzam juga cerewet jadi ngga bisa diam,, pertanyaannya ngga habis habis,, kecuali kalo dia haus baru berhenti tanya,, he he,,) dan mengamati apaaaa ajaaa,,

Kami menggunakan lagu untuk menstimulus logika sederhana tentang bentuk atau rasa,, (lagu jaman bunda anak anak duluuu,,) juga mainan tebak tebakan,, siapa yang ebih besar atau kecil, lebih berat atau ringan,, seperti yang sudah diceritakan di  main-tebak-tebakan-sambil-balajar/

  • Pengenalan pola

Bisa dimulai dengan permainan mengelompokkan benda misal sekumpulan sendok, sekumpulan garpu, sekumpulan gelas, sekumpulan piring yang kemudian membuat sebuah pola yang berbeda, kelompok sendok, garpu, piring, gelas dalam satu kelompok yang kemudian dibuat pola berulang (sambil bantu bunda membereskan meja makan,,)

Atau bisa juga dikombinasi dengan warna,, (Azzam untuk mengenal warna suka bermain membuat pola warna (dengan mewarnai kertas atau menempel dengan kertas warna,, warna merah, kuning, hijau yang disusun berulang membentuk sebuah pola,,)

Ini juga ada gamesnya nihh (iya Azzam memang mungkin termasuk yang menggunakan games sebagai sarana belajar) di  http://www.mightybookjr.com/content/games/Chicken_in_eggs/chicken_in_eggs.html (dan aneka games pola lainnya yang bisa dipilih,,)

  • Eksperimen di alam

Yang ini juga kegiatannya amat sangat banyak,, Misal mengamati bentuk awan, mengamati perbedaan awan, mengamati atau bermain dengan embun di pagi hari, bermain dengan air,, Seperti Azzam yang sukaaa sekali mengamati air, Azzam bisa melakukan “eksperimen sederhana,,

Seperti ketika mandi tadi pagi, Azzam melakukan eksperimen “menjepit air dengan jepitan baju bunda”,,

Bunda tanya sambil mengamati kegiatan Azzam mainan jepitan,  “Bisa ngga airnya dijepit,,” tanya bunda,, “Ngga bisa,,” jawab Azzam,

“Kenapa,,? tanya bunda lanjut

“Iya karena airnya cair, kalo di gayung baru bisa,,” jawab Azzam sambil menjepitkan jepitan baju ke gayung dan menyusunnya menjadi deretan jepitan,,

Diwaktu lain Azzam juga suka membuat ombak ombakan di ember,, main tuang menuang dari satu botol ke botol lain (yang berlainan bentuk) atau dari botol kegelas (sambil mandi,, he he,,)

Azzam juga suka membawa mobilan yang bisa tenggelam atau perahu plastik yang mengapung dan botol bekas obat yang mengambang dan bunda menjelaskan tentang konsep Hukum Archimides (mengapung, melayang dan tenggelam) dengan bahasa yang sederhana.

Kuncinya sebenarnya adalah membebaskan anak bertanya dan menjawab pertanyaan anak dengan alasan yang logis walaupun dengan jawaban sederhana,,

Permainannya bisa dengan cara mengeksplorasi alam dengan menggunakan kaca pembesar, misal mengamati tamanan suplir atau apa saja yang menarik hati anak untuk dieksplorasi.

Azzam juga suka main (sambil belajar) di pinggir sungai sambil lihat tonggkang yang lewat,, Ceritanya ada di sini  tongkang-batubara-dan-hukum-archimides/

Atau anak usia 3 – 5 tahun juga bisa diajak untuk menemukan konsep “udara”. Cukup dengan kegiatan sederhana dengan bermain diluar rumah dan merasakan hembusan angin,, atau Kita bisa mengajak anak mengamati es batu yang mencair (atau es krim yang mencair,,)

  • Memperkaya pengalaman berinteraksi dengan konsep matematika

Diusia 3 tahun, anak sudah dapat mengenal konsep berat,, Ajak anak untuk bermain main keseimbangan misal dengan menggunakan hangger atau gantungan baju yang digantung gantung aneka benda yang bisa ditambah atau dikurangi beratnya,,

Azzam juga suka main games di http://www.peepandthebigwideworld.com/

Cerita mainan Azzam ada di  peep-and-the-big-wide-world/ , membangun-jembatan-belajar-keseimbangan/

Atau anak usia 2,5 – 3 tahun sudah bisa diajak menabung  atau di usia 3 – 4 tahun sudah bisa diajak untuk membantu mengecek harga barang yang dibeli ketika berbelanja,,

  • Menggambar dan membaca

Membaca buku dan menggambar merupakan kegiatan yang disukai sebagian besar anak dan kegiatan yang penuh kesenangan ini bisa menjadi media efektif untuk megenalkan konsep logika dan matematika.

Semakin kaya minat anak terhadap berbagai macam kegiatan, semakin mudah bagi orang tua untuk menyusupkan unsur unsur logika dan matematika (juga unsur lain sebenarnya) yang ingin diperkenalkan orang tua,, Sebab sesungguhnya pembagian pembagian kecerdasan ini  bukan untuk mengotak kotakkan anak melainkan agar seluruh bidang kecerdasannya dapat berkembang dengan optimal dan bukan sebagian demi sebagian.

To be continued,,,, Part 3. Kecerdasan visual-spasial