PURBALINGGA INFO – Bonsai disebut sebagai bagian dari ekonomi kreatif, hal tersebut atas dasar nilai ekonomi yang terkandung pada tanaman bonsai sangat besar. Sehingga kegiatan berbonsai diyakini mampu membawa dampak positif khususnya dalam dunia pariwisata

Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian (Dinpertan) Purbalingga, Mukodam saat memberikan sambutan dalam acara Workshop dan Pelatihan Hortikultura (Bonsai) yang diadakan oleh Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Cabang Purbalingga di Aula Andrawina Owabong, Sabtu (16/07/2022).

“Mudah-mudahan kedepan dunia perbonsaian ini tidak hanya sekedar penyaluran hobi kesenangan saja, tetapi bisa berkiprah mengembangkan dunia pariwisata kita. Tidak hanya sekedar hobi dan senang tetapi bisa meningkatkan perekonomian, agar dunia bonsai itu bisa menjadi mata pencaharian,” katanya.

Mukodam menambahkan kegiatan berbonsai juga bisa menjadi media untuk mencintai tanaman. Komunitas penggemar bonsai diharapkan bisa menumbuhkan kesenangan untuk menanam pohon kepada masyarakat. Dia juga menghimbau penggemar bonsai yang masih mengambil bahan bonsai di alam liar agar mengimbanginya dengan penanaman kembali.

“Ayo Kita tumbuhkan rasa cinta terhadap tanaman, syukur tanaman yang sudah langka bisa kita upayakan pelestariannya melalui kecintaan kita terhadap bonsai. Budidaya menjadi lebih bagus dikembangkan agar lingkungan kita bisa tetap terjaga,” imbuhnya.

Salah satu pemateri dari PPBI Pusat, Andreas menyampaikan bonsai bisa menjadi kegiatan ekonomi yang luar biasa. Kabupaten Purbalingga bisa menjadikan bonsai sebagai daya tarik pariwisata dengan membuat sentra bonsai di Purbalingga.

“Jadi kalau ada penghobi bonsai yang mencari bonsai di Purbalingga bisa datang ke sentra bonsai. Serta bisa mengadakan event-event yang mengundang pecinta bonsai dari seluruh Indonesia. Nanti selain jual beli bonsainya yang sudah jadi, kalau teman-teman kreatif bisa membuat potnya, pilarnya, pupuknya, dan medianya itu bisa menjadi suatu kegiatan yang bernilai ekonomi,” katanya.

Ketua PPBI Cabang Purbalingga, Tri Hardi Wardoyo mengatakan tujuan dari pelatihan ini adalah untuk mengajarkan budidaya bonsai yang baik melalui biji, stek atau cangkok. PPBI Cabang Purbalingga juga akan membagikan 40 paket bibit dan alat pembuat bonsai. Dia berharap setelah diadakan pelatihan dan workshop ini para pelaku bonsai di Purbalingga akan lebih maju.

“Materi pelatihan kali  ini adalah tips membuat bonsai jawara melalui budidaya, bukan dari dongkelan, jadi dari biji, stek atau cangkok bukan dari alam liar, yang di alam liar biarkan saja biar lestari, kalau hasil dongkelan nanti kan punah, untuk menjaga kelestarian alam, mudah-mudahan selalu mendapatkan dukungan dari pemerintah Kabupaten Purbalingga,” pungkasnya. (DHS/Kominfo)