Dikutip dari criticalthinking, Michael
Scriven, seorang profesor di bidang ilmu perilaku dan organisasional dari
Claremont Graduate Unversity, menyatakan bahwa berpikir kritis adalah proses
disiplin intelektual untuk secara aktif dan terampil membuat konsep,
menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan/atau mengevaluasi informasi.
Cara Mengasah Kemampuan Berpikir Kritis
Orang yang berpikir kritis sering kali
memiliki berbagai pertanyaan saat dihadapkan pada sebuah fenomena atau
informasi. Beberapa jenis pertanyaan yang kerap dilontarkan pemikir kritis, di
antaranya:
·
Dari
mana informasi ini datang?
·
Apakah
sumber informasi dapat dipercaya?
·
Apakah
kesimpulan yang dihasilkan berdasarkan bukti atau hanya firasat/naluri?
·
Apakah
aturan yang berlaku sudah final atau masih bisa dimodifikasi?
·
Apakah
kesimpulan menjawab persoalan?
Selain itu, orang yang berpikir kritis memiliki tiga keterampilan dasar berupa:
·
Rasa
keingintahuan yang tinggi. Orang dengan pemikiran kritis selalu mencari
informasi dan bukti terbaru, senang mempelajari banyak hal, dan terbuka dengan ide baru.
· Skeptis,
yakni selalu mempertanyakan informasi baru yang didapatkan sehingga tidak mudah
mempercayai perkataan orang lain begitu saja.
· Kerendahan hati. Orang dengan pemikiran kritis berpikiran terbuka dan tidak gengsi mengakui kesalahan atau kekurangannya saat dihadapkan pada bukti yang meyakinkan bahwa ternyata ide dan pendapatnya salah.
Untuk bisa berpikir kritis, Anda dapat mempelajarinya dengan cara-cara berikut:
·
Mengidentifikasi,
membangun, dan mengevaluasi sebuah argumen terkait isu yang menarik perhatian
Anda.
·
Mencoba
memahami hubungan logis dalam setiap ide yang dikemukakan.
·
Mendeteksi
apakah ada inkonsistensi dan kesalahan umum di dalam penalaran.
·
Mencoba
memecahkan masalah secara sistematis.
·
Mengidentifikasi
apa relevansi dan pentingnya sebuah atau beberapa ide.
Berpikir kritis bukan hanya tentang mengumpulkan informasi. Seorang pemikir kritis harus mampu:
·
Mencari
sumber informasi yang relevan.
·
Membuat
kesimpulan logis dari informasi tersebut.
·
Menggunakan
informasi tersebut untuk memecahkan masalah.
Proses Berpikir Kritis Secara Individu
·
Kenali
Masalah.
·
Tentukan
Prioritas.
·
Kumpulkan
Informasi.
·
Kenali
Persepsi yang muncul.
·
Analisa
Data.
·
Buat
Keputusan / Kesimpulan.
Metode Berpikir Kritis
Ada banyak metode
berpikir kritis selain mengandalkan pemikiran diri sendiri. Dengan
menggabungkan pemikiran dari beberapa individu dapat menjadikan hasil keputusan
menjadi lebih terperinci dan bahkan hasilnya menjadi solusi tidak hanya untuk
kepentingan diri sendiri namun juga menjadi solusi untuk semua orang. Berikut
adalah beberapa metode paling umum yang digunakan untuk berpikir secara kritis.
·
Berdebat
Metode
yang digunakan saat adanya pihak yang memiliki pandangan cukup bertolak
belakang. Caranya adalah masing-masing pihak memberikan argumentasi yang
menurutnya benar dengan disertai bukti-bukti pendukung. Tujuan berdebat adalah
menentukan pemikiran mana yang paling benar. Dalam berdebat biasanya ada pihak
penengah yang berperan sebagai moderator dan memastikan setiap pihak tidak
melampaui etika atau peraturan yang ada saat beragumentasi.
·
Grup
Diskusi
Berbeda
dengan berdebat, dengan berdiskusi tidak ada pihak yang menang atau kalah.
Tujuannya adalah mencapai solusi untuk kepentingan bersama dan hasilnya
disepakati secara mufakat. Metode berpikir yang dilakukan secara berkelompok
sehingga menghasilkan hasil yang lebih cepat dan baik untuk semua orang.
Biasanya ada sesi tanya jawab yang bertujuan untuk menambah informasi dan
penanganan yang lebih luas. Biasanya ada satu pemimpin grup yang memastikan
jalannya diskusi tidak melenceng dari tema diskusi.
·
Persuasi
Metode ketiga yang sering digunakan adalah metode dalam bentuk persuasi. Metode persuasi menggunakan komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi orang lain. Mempengaruhi perbuatan, keyakinan, nilai atau prinsip orang lain memang membutuhkan pola pikir kritis. Iklan adalah salah satu hasil dari metode persuasi.
·
Propaganda
Metode yang hampir mirip dengan persuasi namun digunakan untuk kepentingan yang lebih luas dengan menggunakan berbagai media massa hingga para pendengar mau berubah dan bergerak secara massa mengikuti pemikiran dari si propaganda.
Manfaat Berpikir Kritis
1. Memiliki
banyak alternatif jawaban dan ide kreatif.
2.
Mudah memahami sudut
pandang orang lain.
3.
Menjadi rekan kerja yang
baik.
4.
Lebih mandiri.
5.
Sering menemukan peluang
baru.
6.
Meminimalkan salah
persepsi.
7.
Tidak mudah ditipu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar