Kelas VIII_SMP_IPA_Wasis.pdf - FTP LIPI
Kelas VIII_SMP_IPA_Wasis.pdf - FTP LIPI
Kelas VIII_SMP_IPA_Wasis.pdf - FTP LIPI
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
<strong>Wasis</strong><br />
Sugeng Yuli Irianto<br />
Pusat Perbukuan<br />
Departemen Pendidikan Nasional
Hak Cipta pada Departemen Pendidikan Nasional<br />
Dilindungi Undang-undang<br />
Hak Cipta Buku ini dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional dari Penerbit Sekawan Cipta Karya,PT<br />
Ilmu Pengetahuan Alam<br />
Jilid 2 untuk <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Penulis : <strong>Wasis</strong><br />
Sugeng Yuli Irianto<br />
Ilustrasi, Tata Letak : Tim Dept. Grafis<br />
Perancang Kulit : Alfianto Subandi<br />
Ukuran Buku : 20,5 x 28 cm<br />
500.7<br />
WAS WASIS<br />
i Ilmu Pengetahuan Alam 2: <strong>SMP</strong>/MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>/oleh <strong>Wasis</strong>, Sugeng Yuli Irianto.<br />
— Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.<br />
viii, 274 hlm.: ilus.; 29 cm.<br />
Bibliografi : hlm. 271-272<br />
Indeks. hlm.273-274<br />
ISBN 979-462-968-5<br />
1. Sains-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Irianto, Yuli<br />
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan<br />
Departemen Pendidikan Nasional<br />
Tahun 2008<br />
Diperbanyak oleh ...<br />
ii
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah,<br />
dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak cipta buku<br />
teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui website<br />
Jaringan Pendidikan Nasional.<br />
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan<br />
sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam proses<br />
pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 34 Tahun 2008.<br />
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para penulis/penerbit<br />
yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Departemen Pendidikan<br />
Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di seluruh Indonesia.<br />
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen Pendidikan<br />
Nasional tersebut, dapat diunduh (down load), digandakan, dicetak, dialihmediakan, atau difotokopi<br />
oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat komersial harga penjualannya harus<br />
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran<br />
ini akan lebih mudah diakses sehingga para siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun<br />
sekolah Indonesia yang berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.<br />
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Selanjutnya, kepada para<br />
siswa kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami<br />
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran dan kritik<br />
sangat kami harapkan.<br />
Jakarta,Juli 2008<br />
Kepala Pusat Perbukuan<br />
iii
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan<br />
rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan buku Ilmu<br />
Pengetahuan Alam (<strong>IPA</strong>) untuk <strong>SMP</strong> dan MTs ini.<br />
Saat ini kita hidup dalam abad globalisasi dan teknologi informasi. Perubahan<br />
yang cepat dan dramatis dalam bidang ini merupakan fakta dalam kehidupan kita seharihari.<br />
Nah, bagaimanakah upayamu agar dapat berperan di era globalisasi dan teknologi<br />
ini? Salah satu yang harus kamu miliki adalah kemampuan di bidang Ilmu Pengetahuan<br />
Alam (Sains), karena <strong>IPA</strong> merupakan salah satu kunci dalam menyesuaikan diri dengan<br />
perubahan dan memasuki dunia teknologi, termasuk teknologi informasi.<br />
Buku ini disajikan dengan bahasa yang sederhana untuk memudahkan kamu<br />
mempelajari konsep, prinsip, hukum dan teori <strong>IPA</strong> serta keterkaitannya dan<br />
penerapannya. Pada awal setiap bab diberikan peta konsep dan kata kunci untuk<br />
memudahkan kamu dalam memahami dan mengingat kata-kata penting dalam bab<br />
tersebut.<br />
Buku ini juga dilengkapi dengan latihan soal untuk mereview pemahamanmu<br />
tentang materi yang telah dipelajari. Dalam kegiatan laboratorium kamu akan belajar<br />
mengembangkan kemampuan ilmiah. Kamu juga akan menemukan info-info sains untuk<br />
menunjang pengetahuanmu sehingga kamu dapat mengembangkan kemampuan<br />
intelektualmu.<br />
Semoga kamu dapat memanfaatkan buku ini demi kemaslahatan dan kemajuan<br />
bersama serta memberikan sumbangan yang berarti bagi bangsa dan negara.<br />
iv<br />
Surakarta, Maret 2008<br />
Penyusun
Bab-bab dalam buku ini disusun dengan sistematika yang unik, sehingga mempermudah<br />
siswa dalam mempelajari materi yang disajikan. Sistematika buku ini adalah sebagai<br />
berikut.<br />
1. Awal bab<br />
Setiap bab diawali dengan ilustrasi baik gambar maupun aktivitas yang relevan dengan<br />
isi bab yang akan dipelajari. Selain ilustrasi, juga dipaparkan tujuan pembelajaran<br />
yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang harus<br />
dicapai siswa.<br />
2. Peta konsep<br />
Berisi konsep-konsep dari materi yang akan dipelajari serta hubungan antarkonsep.<br />
3. Kata kunci<br />
Berisi kata-kata penting yang menjadi kunci pembahasan dalam bab tersebut.<br />
4. Kegiatan<br />
Berisi percobaan atau pengamatan untuk membuktikan kebenaran konsep atau<br />
menemukan konsep yang baru.<br />
5. Tugas<br />
Berisi kegiatan atau analisis yang harus dilakukan untuk memecahkan suatu masalah.<br />
6. Latihan<br />
Berisi soal-soal untuk menguji kemampuan siswa dalam memahami materi yang<br />
telah dipelajari.<br />
7. Info sains<br />
Berisi informasi yang berkaitan dengan materi yang dibahas. Informasi ini bermanfaat<br />
untuk menambah wawasan siswa.<br />
8. Tokoh<br />
Berisi riwayat hidup tokoh-tokoh yang berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan.<br />
Diharapkan akan menambah motivasi siswa untuk berkarya seperti mereka.<br />
9. Rangkuman<br />
Berisi pokok-pokok pembicaraan di dalam bab yang telah selesai dipelajari.<br />
10. Latih kemampuan<br />
Berisi soal-soal untuk melatih kemampuan siswa dalam menguasai materi dalam bab<br />
yang telah dipelajari.<br />
11. Wacana sains<br />
Berisi pengetahuan tambahan yang relevan dengan materi yang telah dipelajari guna<br />
memperluas wawasan siswa.<br />
12. Latihan semester<br />
Berisi soal-soal pilihan ganda dan uraian untuk menguji pemahaman materi yang<br />
telah dipelajari siswa selama satu semester.<br />
13. Glosarium<br />
Berisi daftar kata-kata sulit yang dijumpai di dalam buku. Glosarium dapat kamu<br />
gunakan sebagai pegangan atau semacam kamus dalam mempelajari materi.<br />
14. Indeks<br />
Berisi kata-kata atau istilah penting yang disertai dengan nomor halaman tempat<br />
kata atau istilah tersebut muncul. Melalui indeks, kamu dapat dengan cepat<br />
menemukan hal-hal yang sedang dicari.<br />
v
Kata Sambutan.......................................................................................................................... iii<br />
Kata Pengantar ......................................................................................................................... iv<br />
Sistematika Buku ...................................................................................................................... v<br />
Daftar Isi ................................................................................................................................... vi<br />
Semester I<br />
Bab I Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup ................................................ 3<br />
A. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan ..................... 5<br />
B. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Tumbuhan ................................................ 10<br />
C. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan ...................................................... 13<br />
D. Metamorfosis dan Metagenesis ............................................................................. 15<br />
E. Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia ............................................. 18<br />
F. Pubertas pada Remaja .......................................................................................... 19<br />
Latih Kemampuan 1 .................................................................................................. 22<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 24<br />
Bab II Berbagai Sistem Organ pada Manusia .................................................................... 25<br />
A. Sistem Gerak pada Manusia ................................................................................. 27<br />
B. Sistem Pencernaan pada Manusia ........................................................................ 33<br />
C. Sistem Pernapasan pada Manusia ........................................................................ 42<br />
D. Sistem Peredaran Darah pada Manusia................................................................. 46<br />
Latih Kemampuan 2 .................................................................................................. 56<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 57<br />
Bab III Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan ...................................................... 59<br />
A. Jaringan pada Tumbuhan ....................................................................................... 61<br />
B. Fotosintesis ........................................................................................................... 65<br />
C. Gerak pada Tumbuhan ........................................................................................... 70<br />
D. Hama dan Penyakit pada Tumbuhan ..................................................................... 69<br />
Latih Kemampuan 3 .................................................................................................. 79<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 80<br />
Bab IV Partikel Materi ............................................................................................................ 81<br />
A. Atom ...................................................................................................................... 83<br />
B. Ion ......................................................................................................................... 86<br />
C. Molekul .................................................................................................................. 87<br />
D. Konsep Atom, Ion, dan Molekul dalam Produk Kimia ............................................ 89<br />
Latih Kemampuan 4 .................................................................................................. 92<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 94<br />
Bab V Bahan Kimia dalam Kehidupan .............................................................................. 95<br />
A. Bahan Kimia Rumah Tangga .................................................................................. 97<br />
B. Bahan Kimia di Bidang Industri, Pertanian, dan Kesehatan ................................... 107<br />
C. Bahan Kimia dalam Bahan Makanan ..................................................................... 114<br />
D. Zat Adiktif dan Psikotropika ................................................................................... 122<br />
Latih Kemampuan 5 .................................................................................................. 131<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 132<br />
Latihan Semester I .................................................................................................................... 133<br />
vi
Semester II<br />
Bab VI Gaya ............................................................................................................................ 137<br />
A. Besaran Gaya ....................................................................................................... 139<br />
B. Hukum Newton tentang Gaya ................................................................................ 144<br />
C. Analisis Gaya Gesekan dan Gaya Berat ............................................................... 147<br />
D. Pesawat Sederhana ............................................................................................... 152<br />
Latih Kemampuan 6 .................................................................................................. 160<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 162<br />
Bab VII Energi dan Usaha ....................................................................................................... 163<br />
A. Energi .................................................................................................................... 165<br />
B. Usaha .................................................................................................................... 172<br />
C. Daya ...................................................................................................................... 175<br />
Latih Kemampuan 7 .................................................................................................. 178<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 179<br />
Bab <strong>VIII</strong> Tekanan ...................................................................................................................... 181<br />
A. Tekanan pada Zat Padat ........................................................................................ 183<br />
B. Tekanan Zat Cair .................................................................................................... 187<br />
C. Tekanan Udara ....................................................................................................... 199<br />
Latih Kemampuan 8 .................................................................................................. 202<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 204<br />
Bab IX Getaran dan Gelombang ........................................................................................... 205<br />
A. Getaran .................................................................................................................. 207<br />
B. Gelombang ............................................................................................................ 210<br />
C. Gelombang Bunyi .................................................................................................. 219<br />
Latih Kemampuan 9 .................................................................................................. 232<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 234<br />
Bab X Optika .......................................................................................................................... 235<br />
A. Cahaya .................................................................................................................. 237<br />
B. Alat-Alat Optik ....................................................................................................... 252<br />
Latih Kemampuan 10 ................................................................................................ 260<br />
Wacana Sains ............................................................................................................ 262<br />
Latihan Semester II ................................................................................................................... 263<br />
Glosarium ...... ........................................................................................................................... 265<br />
Kunci Jawaban.......................................................................................................................... 268<br />
Daftar Pustaka ........................................................................................................................... 269<br />
Indeks ........... ........................................................................................................................... 271<br />
vii
viii
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 1
2<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
I<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan<br />
Makhluk Hidup<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pernahkah kamu memperhatikan<br />
hewan dan tumbuhan yang ada di sekitarmu? Mula-mula hewan dan tumbuhan itu berukuran kecil,<br />
kemudian secara bertahap tumbuh menjadi besar. Manusia juga tumbuh dan berkembang, tetapi<br />
pertumbuhan pada manusia hanya terbatas sampai dengan usia tertentu. Bagaimanakah pertumbuhan<br />
pada makhluk hidup? Apakah ciri-ciri setiap tahap pertumbuhan manusia?<br />
Pada bab ini kamu akan mempelajari pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup<br />
serta mendeskripsikan tahapan perkembangan pada manusia.<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 3
4<br />
Faktor internal<br />
Kata Kunci<br />
><br />
Pertumbuhan dan<br />
Perkembangan<br />
Tumbuhan Hewan<br />
• Pertumbuhan<br />
primer<br />
• Pertumbuhan<br />
sekunder<br />
ada yang<br />
mengalami<br />
><br />
><br />
metamorfosis<br />
• Fase<br />
embrionik<br />
• Fase pascaembrionik<br />
• meristem • metamorfosis • remaja<br />
• embrio • metagenesis • pubertas<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
><br />
><br />
dipengaruhi oleh<br />
• > contoh Gen<br />
Suhu contoh<br />
>•<br />
• Hormon • Nutrisi<br />
• Air, dll<br />
Tumbuhan dikotil dan<br />
Gymnospermae<br />
><br />
terjadi pada<br />
terdiri atas<br />
sebagian<br />
mengalami<br />
metagenesis<br />
>><br />
meliputi<br />
Manusia<br />
• Balita<br />
• Kanak-kanak<br />
• Remaja<br />
• Dewasa<br />
• Manula<br />
><br />
><br />
Faktor<br />
eksternal<br />
><br />
saat remaja,<br />
mengalami<br />
> terjadi<br />
Pubertas<br />
• Pubertas fisik<br />
• Pubertas<br />
psikis<br />
>
Lima tahun yang lalu tentunya kamu belum sebesar dan<br />
setinggi sekarang. Tubuhmu secara bertahap bertambah tinggi<br />
dan besar. Setelah mencapai ukuran seperti sekarang, tubuhmu<br />
tidak akan menjadi kecil seperti waktu kanak-kanak, meskipun<br />
mungkin kamu menginginkannya. Dikatakan bahwa perubahan<br />
ukuran tubuh bersifat ireversibel (tidak dapat kembali<br />
seperti semula). Bertambahnya ukuran tubuh inilah yang<br />
disebut dengan pertumbuhan. Ukuran tubuh meliputi tinggi,<br />
berat, dan volume. Pertumbuhan pada makhluk bersel satu<br />
ditandai dengan bertambahnya ukuran sel. Sedangkan pada<br />
makhluk bersel banyak, pertumbuhan ditandai dengan<br />
bertambahnya ukuran dan jumlah sel.<br />
Pertumbuhan pada manusia dan hewan ada batasnya. Setelah<br />
mencapai usia tertentu, manusia dan hewan tidak tumbuh lagi.<br />
Sedangkan tumbuhan hampir selalu tumbuh sepanjang<br />
hidupnya. Pertumbuhan diikuti dengan proses perkembangan,<br />
yaitu proses biologis makhluk hidup menuju tingkat kedewasaan<br />
atau kesempurnaan. Contoh perkembangan adalah<br />
perubahan susunan dan fungsi organ-organ tubuh.<br />
A Faktor-Faktor yang Mempengaruhi<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan<br />
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses<br />
yang berjalan sejajar dan berdampingan. Jadi proses<br />
pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat dipisahkan satu<br />
dengan yang lain. Setiap makhluk hidup mengalami proses<br />
pertumbuhan dan perkembangan. Misalnya yang terjadi pada<br />
diri kita, kalau diamati keadaan ketika bayi sangat berbeda<br />
dengan keadaan saat ini.<br />
Pertumbuhan adalah proses pertambahan ukuran yang tidak<br />
dapat kembali ke asal (irreversibel), yang meliputi pertambahan<br />
volume dam pertambahan massa. Selain disebabkan<br />
pertambahan ukuran sel, pertumbuhan juga terjadi karena<br />
pertambahan jumlah sel. Contohnya bayi yang baru lahir<br />
ukurannya + 45 cm dengan berat badan + 3 kg. Setelah<br />
mengalami pertumbuhan, tinggi badan dapat mencapai lebih<br />
dari 150 cm dan berat badan lebih dari 30 kg.<br />
Perkembangan adalah proses menuju tercapainya<br />
kedewasaan. Pada tingkat seluler, perkembangan dapat berupa<br />
diferensiasi sel-sel yang baru membelah membentuk jaringan<br />
yang menyusun organ tertentu. Pada tumbuhan perkembangan<br />
ditandai dengan munculnya bunga atau buah. Sedang pada<br />
hewan dan manusia ditandai dengan kematangan organ<br />
reproduksi sehingga siap untuk menghasilkan keturunan.<br />
Perkembangan juga menyebabkan perkembangan psikis dari<br />
usia bayi, anak-anak, dan menjadi dewasa.<br />
Kalau kamu perhatikan, tinggi dan besar badanmu bisa jadi<br />
berbeda bila dibandingkan dengan teman-teman sekelasmu.<br />
Gambar 1.1 Munculnya bunga dipengaruhi<br />
oleh hormon<br />
auksin.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit, 2006<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 5
Gambar 1.2 Perbedaan fisik warna<br />
kulit manusia dipengaruhi<br />
oleh gen.<br />
Sumber: Microsoft Encarta, 2006<br />
6<br />
Padahal usia kalian hampir sama, dengan kata lain waktu<br />
tumbuh dan berkembangnya hampir sama. Mengapa bisa demikian?<br />
Hal ini disebabkan karena pertumbuhan dan<br />
perkembangan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Karena ada<br />
perbedaan faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan<br />
perkembangan, tinggi dan besar badan teman-teman sekelasmu<br />
bisa berbeda-beda.<br />
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan<br />
perkembangan dapat dibedakan menjadi faktor dari dalam dan<br />
faktor dari luar tubuh. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhinya?<br />
Untuk mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut<br />
ini dengan baik.<br />
1. Faktor Dalam (Internal)<br />
Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan<br />
perkembangan berasal dari dalam tubuh makhluk hidup<br />
sendiri. Yang termasuk kategori ini adalah faktor gen dan<br />
keadaan hormonal.<br />
a. Gen<br />
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan<br />
dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup,<br />
misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna<br />
bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga<br />
menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup,<br />
sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.<br />
Hewan, tumbuhan, dan manusia yang memiliki<br />
gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang<br />
dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan<br />
perkembangannya.<br />
Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan<br />
satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan<br />
dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor<br />
lainnya. Misalnya tanaman yang mempunyai sifat unggul<br />
dalam pertumbuhan dan perkembangannya, hanya akan<br />
tumbuh dengan cepat, lekas berbuah, dan berbuah lebat jika<br />
ditanam di lahan subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam<br />
di lahan tandus dan kondisi lingkungannya tidak sesuai,<br />
pertumbuhan dan perkembangannya menjadi kurang baik.<br />
Demikian juga ternak unggul hanya akan berproduksi secara<br />
optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di<br />
lingkungan yang sesuai.<br />
b. Hormon<br />
Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan<br />
berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya<br />
sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam<br />
pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang<br />
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada<br />
makhluk hidup beragam jenisnya.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
1) Hormon pada tumbuhan<br />
Hormon pada tumbuhan sering disebut fitohormon atau<br />
zat pengatur tubuh. Beberapa di antaranya adalah auksin,<br />
sitokinin, giberelin, etilen, dan asam absisat.<br />
a) Auksin, berfungsi untuk memacu perpanjangan sel,<br />
merangsang pembentukan bunga, buah, dan<br />
mengaktifkan kambium untuk membentuk sel-sel<br />
baru.<br />
b) Sitokinin, memacu pembelahan sel serta mempercepat<br />
pembentukan akar dan tunas.<br />
c) Giberelin, merangsang pembelahan dan pembesaran<br />
sel serta merangsang perkecambahan biji. Pada<br />
tumbuhan tertentu, giberelin dapat menyebabkan<br />
munculnya bunga lebih cepat.<br />
d) Etilen, berperan untuk menghambat pemanjangan<br />
batang, mempercepat penuaan buah, dan<br />
menyebabkan penuaan daun.<br />
e) Asam absisat berperan dalam proses perontokan<br />
daun.<br />
2) Hormon pada hewan<br />
Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah<br />
sebagai berikut.<br />
a) Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada<br />
katak hormon ini merangsang dimulainya proses<br />
metamorfosis.<br />
b) Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.<br />
c) Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan<br />
fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan<br />
Invertebrata.<br />
3) Hormon pada manusia<br />
Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar<br />
buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai<br />
saluran. Di kelas IX kamu akan mempelajari hormon<br />
sebagai bagian dari sistem koordinasi. Beberapa hormon<br />
pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.<br />
a) Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/<br />
tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan,<br />
perkembangan, dan metabolisme karbohidrat dalam<br />
tubuh. Kekurangan hormon ini dapat mengakibatkan<br />
mixoedema yaitu kegemukan.<br />
b) Hormon pertumbuhan (Growth hormon - GH)<br />
Hormon ini dihasilkan oleh hipofisis bagian depan.<br />
Hormon ini disebut juga hormon somatotropin (STH).<br />
Peranannya adalah memengaruhi kecepatan pertumbuhan<br />
seseorang. Seorang anak tidak akan<br />
tumbuh dengan normal jika kekurangan hormon<br />
pertumbuhan. Pada masa pertumbuhan, kelebihan<br />
hormon ini akan mengakibatkan pertumbuhan<br />
raksasa (gigantisme), sebaliknya jika kekurangan akan<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 7
Gambar 1.3 Padi yang ditanam pada<br />
musim kemarau lebih<br />
cepat dipanen karena<br />
pengaruh suhu.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit, 2006<br />
8<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
menyebabkan kerdil (kretinisme). Jika kelebihan<br />
hormon terjadi setelah dewasa, akan menyebabkan<br />
membesarnya bagian tubuh tertentu, seperti pada<br />
hidung atau telinga. Kelainan ini disebut akromegali.<br />
c) Hormon testosteron, mengatur perkembangan organ<br />
reproduksi dan munculnya tanda-tanda kelamin sekunder<br />
pada pria.<br />
d) Hormon estrogen/progresteron, mengatur perkembangan<br />
organ reproduksi dan munculnya tandatanda<br />
kelamin sekunder pada wanita.<br />
2. Faktor Luar (Eksternal)<br />
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan<br />
perkembangan makhluk hidup berasal dari faktor lingkungan.<br />
Beberapa faktor lingkungan yang memengaruhi pertumbuhan<br />
dan perkembangan makhluk hidup adalah sebagai berikut.<br />
a. Makanan atau Nutrisi<br />
Makanan merupakan bahan baku dan sumber energi dalam<br />
proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas makanan<br />
akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan<br />
makhluk hidup. Karena sedang dalam masa pertumbuhan,<br />
kamu harus cukup makan makanan yang bergizi untuk<br />
mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuhmu.<br />
Zat gizi yang diperlukan manusia dan hewan adalah<br />
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua<br />
zat ini diperoleh dari makanan.<br />
Sedangkan bagi tumbuhan, nutrisi yang diperlukan berupa<br />
air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses<br />
fotosintesis, air dan karbon dioksida (CO ) diubah menjadi<br />
2<br />
zat makanan dengan bantuan sinar matahari. Meskipun<br />
tidak berperan langsung dalam fotosintesis, zat hara<br />
diperlukan agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang<br />
dengan baik. Coba kamu amati, tanaman padi yang<br />
terlambat dipupuk, daunnya akan berwarna kekuningan.<br />
Setelah dipupuk, daun tanaman padi itu akan kembali<br />
berwarna hijau dan tumbuh dengan baik. Mengapa<br />
demikian? Di dalam pupuk terkandung zat hara yang<br />
penting sebagai nutrisi tanaman.<br />
b. Suhu<br />
Semua makhluk hidup membutuhkan suhu yang sesuai<br />
untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya.<br />
Suhu ini disebut suhu optimum, misalnya suhu tubuh<br />
manusia yang normal adalah sekitar 37°C. Pada suhu<br />
optimum, semua makhluk hidup dapat tumbuh dan<br />
berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki<br />
kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu<br />
lingkungan tertentu. Tumbuhan menunjukkan pengaruh<br />
yang lebih nyata terhadap suhu. Padi yang ditanam pada<br />
awal musim kemarau (suhu udara rata-rata tinggi) lebih cepat
dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan<br />
(suhu udara rata-rata rendah). Jenis bunga mawar yang<br />
tumbuh dan berbunga dengan baik di pegunungan yang<br />
sejuk, ketika ditanam di daerah pantai yang panas<br />
pertumbuhannya menjadi lambat dan tidak menghasilkan<br />
bunga yang seindah sebelumnya. Hal ini disebabkan karena<br />
semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan<br />
seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan<br />
pernapasan pada tumbuhan dipengaruhi oleh suhu.<br />
c. Cahaya<br />
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan<br />
makhluk hidup. Tumbuhan sangat membutuhkan<br />
cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan<br />
cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan<br />
tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin<br />
yang terdapat pada ujung batang. Bila kamu menyimpan<br />
kecambah di tempat gelap selama beberapa hari, kecambah<br />
itu akan tumbuh lebih cepat (lebih tinggi) dari seharusnya,<br />
namun tampak lemah dan pucat/kekuning-kuningan karena<br />
kekurangan klorofil. Selain tumbuhan, manusia juga<br />
membutuhkan cahaya matahari untuk membantu pembentukan<br />
vitamin D. Tahukah kamu, apakah fungsi<br />
vitamin D di dalam tubuh?<br />
d. Air dan Kelembapan<br />
Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk<br />
pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan<br />
oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat<br />
bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya<br />
reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia<br />
di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat<br />
mengakibatkan kematian.<br />
Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam<br />
udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik<br />
terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab<br />
banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih<br />
sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali<br />
terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk<br />
mempertahankan stabilitas bentuk sel.<br />
e. Tanah<br />
Bagi tumbuhan, tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan<br />
dan perkembangannya. Tumbuhan akan tumbuh dan<br />
berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat<br />
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara.<br />
Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya<br />
suhu, kandungan mineral, dan air.<br />
Untuk mengetahui komposisi bahan pembentuk tanah,<br />
lakukan Kegiatan 1.1.<br />
Gambar 1.4 Makhluk hidup sangat<br />
memerlukan cahaya matahari.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 9
10<br />
Kegiatan 1.1<br />
Tanah sebagai Faktor Eksternal yang Mempengaruhi<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan<br />
Tujuan<br />
Mengetahui komposisi bahan pembentuk tanah dan pengaruhnya pada pertumbuhan<br />
dan perkembangan tanaman.<br />
Alat dan Bahan<br />
1. Air<br />
2. Botol kaca dan penutupnya<br />
3. Contoh tanah dari berbagai tempat<br />
Langkah Kerja<br />
1. Kumpulkan segenggam contoh tanah dari berbagai tempat dan letakkan masingmasing<br />
contoh pada botol kaca yang berbeda.<br />
2. Berikan label tanda asal tanah pada tiap-tiap botol.<br />
3. Tambahkan air pada masing-masing botol sehingga tinggi air hampir dua kali lipat<br />
tinggi permukaan contoh tanah.<br />
4. Kocoklah botol selama satu menit untuk memisahkan zat padat yang mengendap<br />
dan terapung.<br />
5. Diamkan botol selama beberapa menit. Perhatikan adanya partikel mineral yang<br />
biasanya mengendap dan bahan organik biasanya akan terapung. Buatlah tabel yang<br />
berisi perbedaan komposisi dari berbagai contoh tanah yang kamu ambil.<br />
Pertanyaan<br />
1. Bagaimanakah komposisi tanah yang diambil dari tempat yang berbeda-beda?<br />
Samakah komposisinya? Mengapa demikian?<br />
2. Sebutkan ciri-ciri tanah yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman.<br />
Tugas 1.1<br />
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dimulai sejak<br />
perkecambahan biji. Kecambah kemudian berkembang menjadi<br />
tumbuhan kecil yang sempurna. Setelah tumbuh hingga mencapai<br />
ukuran dan usia tertentu, tumbuhan akan berkembang<br />
membentuk bunga dan buah atau biji sebagai alat perkembangbiakannya.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Kamu mungkin pernah menggunakan zat perangsang akar<br />
untuk mempercepat tumbuhnya akar pada stek. Zat perangsang<br />
itu berisi berbagai hormon pertumbuhan. Hormon<br />
tumbuh apakah yang terdapat pada zat perangsang akar?<br />
B Pertumbuhan dan Perkembangan pada<br />
Tumbuhan
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di daerah meristematis<br />
(titik tumbuh), yaitu bagian yang mengandung jaringan<br />
meristem. Jaringan ini terletak di ujung batang, ujung akar, dan<br />
kambium. Aktivitas jaringan meristem yang terletak di ujung<br />
batang/akar menghasilkan pola pertumbuhan yang berbeda bila<br />
dibandingkan dengan jaringan meristem di kambium. Oleh<br />
karena itu pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakan<br />
menjadi dua macam, yaitu pertumbuhan primer dan<br />
pertumbuhan sekunder.<br />
1. Pertumbuhan Primer<br />
Pertumbuhan primer adalah pertumbuhan yang terjadi<br />
akibat aktivitas jaringan meristem primer atau disebut juga<br />
meristem apikal. Titik tumbuh primer terbentuk sejak tumbuhan<br />
masih berupa embrio. Jaringan meristem ini terdapat di ujung<br />
batang dan ujung akar. Akibat pertumbuhan ini, akar dan batang<br />
tumbuhan bertambah panjang.<br />
Pada titik tumbuh, pertumbuhan terjadi secara bertahap.<br />
Oleh karena itu daerah pertumbuhan dapat dibedakan menjadi<br />
tiga, yaitu daerah pembelahan, daerah perpanjangan, dan daerah<br />
diferensiasi.<br />
a. Daerah pembelahan<br />
Daerah pembelahan terletak di bagian paling ujung. Di<br />
daerah ini sel-sel baru terus-menerus dihasilkan melalui<br />
proses pembelahan sel. Daerah inilah yang disebut daerah<br />
meristematis.<br />
b. Daerah pemanjangan<br />
Daerah pemanjangan terletak di belakang daerah pembelahan.<br />
Di daerah ini sel-sel hasil pembelahan akan tumbuh<br />
sehingga ukuran sel bertambah besar. Akibatnya di daerah<br />
inilah yang mengalami pemanjangan.<br />
c. Daerah diferensiasi<br />
Daerah diferensiasi terletak di belakang daerah<br />
pemanjangan. Sel-sel yang telah tumbuh mengalami<br />
perubahan bentuk dan fungsi. Sebagian sel mengalami<br />
diferensiasi menjadi epidermis, korteks, xilem, dan floem.<br />
Sebagian lagi membentuk parenkim, kolenkim, dan<br />
sklerenkim.<br />
2. Pertumbuhan Sekunder<br />
Pertumbuhan sekunder disebabkan oleh aktivitas jaringan<br />
meristem sekunder. Contoh jaringan meristem sekunder adalah<br />
jaringan kambium pada batang tumbuhan dikotil dan<br />
Gymnospermae. Sel-sel jaringan kambium senantiasa<br />
membelah. Pembelahan ke arah dalam membentuk xilem atau<br />
kayu sedangkan pembelahan ke luar membentuk floem atau<br />
kulit kayu. Akibat aktivitas jaringan meristem pada kambium,<br />
diameter batang dan akar bertambah besar. Tumbuhan<br />
monokotil tidak mempunyai kambium sehingga tidak<br />
mengalami pertumbuhan sekunder. Bila kamu perhatikan,<br />
sel rambut<br />
akar<br />
daerah<br />
diferensiasi<br />
daerah<br />
pemanjangan<br />
daerah<br />
pembelahan<br />
tudung<br />
akar<br />
Gambar 1.5 Daerah pertumbuhan<br />
pada akar.<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 11
12<br />
Kegiatan 1.2<br />
diameter batang palem, bambu, tebu, dan kelapa hampir selalu<br />
sama dari kecil hingga dewasa. Berbeda dengan tumbuhan<br />
dikotil seperti mangga, jati, jambu, asam, cemara, dan pinus.<br />
Bila kamu menjumpainya, coba perhatikan dengan seksama!<br />
Aktivitas pertumbuhan kambium tidak selalu sama antara<br />
musim penghujan dengan musim kemarau. Di musim<br />
penghujan, air dan zat hara terlarut tersedia dengan melimpah<br />
sehingga pembelahan sel lebih giat. Sebaliknya di musim<br />
kemarau, ketersediaan air berkurang sehingga aktivitas<br />
pembelahan sel berkurang. Aktivitas pembelahan yang berbeda<br />
ini tampak sebagai cincin-cincin konsentris pada batang yang<br />
disebut lingkaran tahun.<br />
Untuk mengamati pertumbuhan pada tumbuhan, lakukan<br />
Kegiatan 1.2 berikut ini.<br />
Pertumbuhan Akar<br />
Tujuan:<br />
Siswa dapat mengamati pertumbuhan akar<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Kertas isap<br />
2. Tinta cina<br />
3. Botol bekas<br />
4. Biji kacang tanah<br />
Cara kerja:<br />
1. Letakkan selembar kertas isap pada dinding bagian botol.<br />
2. Isilah air tetinggi seperempat botol.<br />
3. Letakkan 5 buah biji kacang tanah di antara kertas dan dinding botol pada ketinggian<br />
setengah tinggi botol.<br />
4. Setelah biji berkecambah berilah tanda pada akar menggunakan tinta cina dengan<br />
jarak teratur.<br />
5. Setiap hari selama 1 minggu ukurlah pertambahan panjang akar.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Apakah terjadi pertambahan panjang akar? Mengapa?<br />
2. Pada hari ke berapa pertambahan panjang yang paling besar?<br />
3. Pada bagian akar manakan terjadi pertumbuhan yang paling besar?<br />
Perkembangan pada tumbuhan merupakan diferensiasi atau<br />
spesialisasi sel atau bagian-bagian tumbuhan untuk melakukan<br />
fungsi khusus (menjadi dewasa). Perkembangan pada tingkat<br />
sel misalnya sel-sel hasil pembelahan jaringan meristem<br />
mengalami diferensiasi membentuk jaringan pengangkut.<br />
Contoh perkembangan pada tingkat organ misalnya terbentuknya<br />
organ generatif yaitu munculnya bunga.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Beberapa jenis tumbuhan memiliki umur yang berbedabeda<br />
untuk berkembang menjadi dewasa. Masa dewasa ditandai<br />
dengan kemampuan berkembang biak secara generatif. Jadi<br />
ketika suatu tumbuhan telah membentuk bunga berarti<br />
tumbuhan itu telah dewasa dan dapat bereproduksi secara<br />
generatif (menghasilkan biji). Biji merupakan calon individu<br />
yang dapat tumbuh dan berkembang jika menemukan kondisi<br />
lingkungan yang sesuai.<br />
C Pertumbuhan dan Perkembangan pada<br />
Hewan<br />
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan terjadi di<br />
seluruh bagian tubuh, berbeda dengan tumbuhan yang terjadi<br />
hanya pada bagian tertentu saja, yaitu di daerah meristem.<br />
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan diawali sejak<br />
terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi<br />
hingga hewan mencapai usia dewasa. Dengan demikian<br />
pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibagi<br />
menjadi dua bagian yaitu fase embrionik dan fase<br />
pascaembrionik. Fase embrionik adalah pertumbuhan dan<br />
perkembangan yang dimulai dari zigot sampai terbentuknya<br />
embrio sebelum lahir atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik<br />
merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang<br />
dimulai sejak lahir atau menetas hingga hewan itu dewasa.<br />
1. Fase Embrionik<br />
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma<br />
(terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami<br />
pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu<br />
pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan<br />
organogenesis.<br />
a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel<br />
menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi<br />
delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel, dan<br />
seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang<br />
terbentuk tersusun seperti buah anggur dan disebut sebagai<br />
morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk<br />
rongga di bagian dalam yang disebut blastosol. Fase ini<br />
disebut fase blastula.<br />
b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan<br />
blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan<br />
embrionik, yaitu lapisan bagian luar (ektoderm), lapisan<br />
bagian tengah (mesoderm), dan lapisan bagian dalam<br />
(endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan berkembang<br />
menjadi berbagai organ. Proses pembentukan gastrula ini<br />
disebut gastrulasi.<br />
c. Organogenesis, merupakan proses pembentukan berbagai<br />
organ tubuh yang berkembang dari tiga lapisan saat proses<br />
gastrulasi.<br />
pembelahan<br />
morula<br />
blastula<br />
gastrula<br />
embrio<br />
manusia katak bulu babi<br />
Gambar 1.6 Pertumbuhan embrionik<br />
pada beberapa hewan.<br />
Sumber: Ensiklopedia Umum<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 13
14<br />
Kegiatan 1.3<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini adalah sebagai<br />
berikut.<br />
1) Lapisan ektoderm, berkembang menjadi rambut, kulit,<br />
sistem saraf, dan indra.<br />
2) Lapisan mesoderm, berkembang menjadi otot, rangka,<br />
alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.<br />
3) Lapisan endoderm, berkembang menjadi alat pencernaan<br />
dan alat pernapasan.<br />
2. Fase Pascaembrionik<br />
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika hewan lahir<br />
atau menetas. Semua anggota tubuh mengalami pertumbuhan<br />
dan perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan<br />
dan perkembangan antara bagian tubuh yang satu dengan bagian<br />
tubuh yang lain tidak sama. Pertumbuhan ini tidak berlangsung<br />
terus-menerus, melainkan berhenti setelah mencapai usia<br />
tertentu. Perkembangan dimulai ketika alat kelamin telah<br />
mampu memproduksi sel-sel gamet. Pada manusia perkembangan<br />
ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat kelamin<br />
sekunder. Tanda kelamin sekunder pada pria berupa<br />
tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, suara besar,<br />
tumbuhnya jakun, dan otot-otot tubuh lebih kekar. Tanda<br />
kelamin sekunder pada wanita ditandai dengan membesarnya<br />
payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tubuh tertentu, dan<br />
membesarnya pinggul.<br />
Untuk mengamati pertumbuhan dan perkembangan pada<br />
hewan, lakukan Kegiatan 1.3 berikut ini.<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan<br />
Tujuan:<br />
Mengamati proses pertumbuhan dan perkembangan pada jangkrik.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Jangkrik jantan dan betina dari berbagai umur/ukuran<br />
2. Penggaris<br />
Langkah kerja:<br />
1. Pisahkanlah jangkrik jantan dan betina dengan melihat bentuk sayapnya. Sayap<br />
jangkrik jantan mempunyai pola/corak seperti ukiran, sedang corak sayap jangkrik<br />
betina kelihatan lebih halus.<br />
2. Ukurlah panjang tubuh, panjang sayap, panjang tungkai depan dan tungkai belakang.<br />
Lakukan pengukuran pada semua jangkrik dari yang berumur paling muda hingga<br />
yang telah dewasa, baik jangkrik jantan maupun betina.<br />
3. Susunlah hasil pengukuranmu pada tabel sehingga mudah diamati.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Bagaimanakah pola pertumbuhan hewan jangkrik? Apakah pertumbuhan terus<br />
terjadi sepanjang hidupnya?<br />
2. Apakah terdapat perbedaan antara pertumbuhan perkembangan jangkrik jantan dan<br />
betina? Mengapa demikian?
Beberapa jenis hewan mengalami metamorfosis dalam<br />
pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis hewan<br />
yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan,<br />
metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.<br />
1. Metamorfosis<br />
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan<br />
perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis<br />
adalah peristiwa perubahan bentuk tubuh secara<br />
bertahap yang dimulai dari larva sampai dewasa. Metamorfosis<br />
terjadi pada serangga dan amfibi.<br />
Contoh hewan amfibi yang mengalami metamorfosis adalah<br />
katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali sejak<br />
terbentuk zigot. Zigot kemudian berkembang menjadi embrio.<br />
Satu minggu kemudian, terbentuklah larva yang sering kamu<br />
sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan<br />
tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam.<br />
Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki<br />
belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami<br />
metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat<br />
kaki, hilangnya insang dan ekor, lalu menjadi bentuk katak.<br />
Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air<br />
sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat<br />
karnivora.<br />
F<br />
Latihan 1.1<br />
1. Sebutkan daerah-daerah pertumbuhan pada ujung akar dan ujung batang. Daerah<br />
manakah yang mengalami penambahan panjang dengan cepat?<br />
2. Apakah yang dimaksud pertumbuhan sekunder pada tumbuhan? Berilah contoh<br />
tumbuhan yang mengalami pertumbuhan sekunder!<br />
3. Jelaskan pertumbuhan dan perkembangan hewan pada fase embrionik!<br />
4. Sebutkan ciri perkembangan kelamin sekunder pada laki-laki dan perempuan!<br />
5. Carilah informasi, mengapa rambut yang tumbuh di alis tidak tumbuh panjang seperti<br />
rambut yang tumbuh di kepala!<br />
D Metamorfosis dan Metagenesis<br />
E<br />
Gambar 1.7 Metamorfosis pada katak.<br />
Sumber: Microsoft Encarta, 2006<br />
A<br />
B<br />
D<br />
C<br />
Keterangan:<br />
A. Telur katak<br />
B dan C. Kecebong<br />
D. Kecebong berkaki<br />
E. Katak yang masih berekor<br />
F. Katak dewasa<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 15
Gambar 1.8 Kupu-kupu mengalami<br />
metamorfosis sempurna.<br />
Sumber: Ensiklopedia Umum<br />
16<br />
Serangga yang baru menetas berwujud larva. Beberapa jenis<br />
serangga seperti kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh<br />
berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut<br />
ulat memiliki mulut tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu<br />
memiliki mulut tipe penghisap. Larva capung hidup di air,<br />
sedangkan capung dewasa hidup di darat dan dapat terbang.<br />
Namun demikian beberapa jenis serangga memiliki bentuk yang<br />
hampir sama saat baru menetas dengan saat dewasa. Contohnya<br />
adalah belalang, kecoa, dan jangkrik.<br />
Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga dapat<br />
dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis sempurna dan<br />
metamorfosis tidak sempurna.<br />
a. Metamorfosis Sempurna<br />
Metamorfosis sempurna ditandai dengan adanya fase yang<br />
disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan<br />
serangga dewasa jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis<br />
sempurna adalah sebagai berikut.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
telur → larva pupa (kepompong) dewasa (imago)<br />
Telur menetas menjadi larva. Larva tidak memiliki sayap dan<br />
tanda-tanda sayap juga belum ada. Ketika berupa larva,<br />
serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami<br />
perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang<br />
langsung membuat pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu<br />
membuat pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir<br />
yang halus, sayatan kayu yang halus, dan bahan lainnya.<br />
Tempat perlindungan di sekeliling pupa disebut kepompong<br />
atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan,<br />
walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah<br />
melewati tahap pupa, serangga akan menjadi dewasa (imago).<br />
imago<br />
imago<br />
telur<br />
larva<br />
kepompong<br />
larva<br />
Gambar 1.9 Urutan metamorfosis sempurna pada kupu-kupu.<br />
Sumber: Microsoft Student, 2006<br />
kepompong<br />
b. Metamorfosis Tidak Sempurna (Hemimetabola)<br />
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna,<br />
bentuk serangga yang baru menetas (nimfa) tidak jauh<br />
berbeda dengan bentuk serangga dewasa (imago). Perbedaan<br />
yang mencolok adalah nimfa tidak memiliki sayap. Sayap<br />
akan tumbuh secara bertahap sehingga menyerupai bentuk
dewasa. Secara umum nimfa dan serangga dewasa memiliki<br />
sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang.<br />
Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis<br />
tidak sempurna adalah sebagai berikut.<br />
telur → nimfa → dewasa (imago)<br />
2. Metagenesis<br />
Beberapa jenis hewan dan tumbuhan ada yang mengalami<br />
proses metagenesis. Metagenesis adalah proses pergiliran hidup<br />
yaitu antara fase seksual dan aseksual. Hewan dan tumbuhan<br />
yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan,<br />
yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara seksual<br />
dan fase kehidupan yang bereproduksi secara aseksual.<br />
Metagenesis pada tumbuhan dapat diamati dengan jelas<br />
pada tumbuhan tak berbiji (paku dan lumut). Pada tumbuhan<br />
tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium<br />
dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet<br />
jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot.<br />
Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora.<br />
Generasi ini disebut fase vegetatif (aseksual) atau sporofit. Spora<br />
yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu<br />
baru yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet,<br />
maka generasi ini disebut fase generatif (seksual) atau gametofit.<br />
Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase<br />
gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kamu<br />
jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan tumbuhan paku<br />
yang kamu lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran<br />
keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut<br />
metagenesis. Perhatikan Gambar 1.11(a).<br />
Beberapa hewan tingkat rendah juga mengalami metagenesis,<br />
contohnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis uburubur<br />
(Aurelia) pada Gambar 1.11(b). Dari gambar itu tampak<br />
jelas bahwa ubur-ubur (Aurelia) memiliki dua jenis kehidupan<br />
yaitu kehidupan saat menempel (polip) dan kehidupan bergerak<br />
bebas (medusa).<br />
a<br />
Sporofit<br />
sporofil<br />
spora<br />
kecambah<br />
Gametofit<br />
kantung spora<br />
paku muda<br />
Gambar 1.11 (a) Siklus hidup paku. (b) Siklus hidup ubur-ubur.<br />
b<br />
sperma sel telur<br />
polip<br />
blastula<br />
Fase aseksual<br />
skifistoma<br />
Fase seksual<br />
strobilasi<br />
medusa<br />
medusa<br />
belalang dewasa<br />
nimfa bersayap<br />
nimfa tak bersayap<br />
Gambar 1.10 Metamorfosis tidak sempurna<br />
pada belalang.<br />
Sumber: Ensiklopedia IPTEK<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 17<br />
telur
Gambar 1.12 Pertumbuhan dan perkembangan<br />
manusia dari<br />
tahap balita, remaja,<br />
dewasa, dan manula.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
18<br />
Tugas 1.2<br />
Tabel 1.1 Tahap-tahap perkembangan manusia.<br />
No.<br />
Tahap<br />
Perkembangan<br />
Manusia juga mengalami pertumbuhan dan perkembangan.<br />
Tahukah kamu perubahan apa yang terjadi dalam dirimu dari<br />
sejak bayi hingga sekarang? Tentu saja terjadi perubahan berat<br />
dan tinggi badan (tumbuh). Misalnya ketika baru lahir beratmu<br />
sekitar 3 kg, pada umur 6 bulan beratnya menjadi 8 – 9 kg dan<br />
sekarang mungkin beratmu sekitar 35 kg. Selain tumbuh, kamu<br />
juga mengalami perubahan menuju kedewasaan (berkembang).<br />
Perkembangan berhubungan dengan tingkah laku (sikap) atau<br />
kejiwaan. Misalnya terjadi perkembangan/perubahan sikap dan<br />
kebiasaan dari balita, remaja, dewasa, sampai lanjut usia. Setiap<br />
tahap perkembangan memiliki ciri yang berbeda. Walaupun<br />
pertumbuhan dan perkembangan berbeda, tetapi kedua proses<br />
ini berlangsung bersamaan atau tidak dapat dipisahkan.<br />
Perhatikan tahap-tahap perkembangan manusia dari balita,<br />
kanak-kanak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia pada Tabel 1.1<br />
berikut ini.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1. Jelaskan proses metamorfosis pada kumbang badak.<br />
2. Pada ubur-ubur, mengapa medusa disebut fase seksual<br />
sedangkan polip disebut fase aseksual?<br />
3. Carilah daur hidup paku heterospor, kemudian<br />
tentukan manakah fase gametofit dan manakah fase<br />
sporofitnya.<br />
E Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan<br />
Manusia<br />
Ciri-Ciri<br />
1. Balita - Mulai mengenal lingkungan.<br />
- Membutuhkan perhatian khusus dari orang tua.<br />
- Senang bermain.<br />
- Bersifat kekanak-kanakan (manja).<br />
- Cenderung keras kepala.<br />
- Suka menolak perintah.<br />
- Membutuhkan zat gizi yang banyak.<br />
- Hormon pertumbuhan dihasilkan secara meningkat.<br />
2. Kanak-kanak - Gigi susu mulai tanggal dan gigi permanen mulai tumbuh.<br />
- Pertumbuhan jiwanya relatif stabil.<br />
- Daya ingat kuat, mematuhi segala perintah gurunya.<br />
- Mudah menghafal tetapi juga mudah melupakan.<br />
- Sifat keras kepala mulai berkurang dan lebih dapat menerima<br />
pengertian karena kemampuan logikanya mulai berkembang.
3. Remaja - Mulai memperhatikan penampilan.<br />
- Mudah cemas dan bingung bila adanya perubahan psikis.<br />
- Tidak mau dibatasi aktivitasnya.<br />
- Mulai memilih teman yang cocok.<br />
- Tidak mau diperlakukan seperti anak kecil.<br />
- Selalu ingin mencoba hal-hal baru.<br />
- Senang meniru idola atau berkhayal.<br />
- Mulai bersikap kritis.<br />
- Mulai ada perubahan bentuk fisik.<br />
- Mulai menghasilkan hormon reproduksi.<br />
- Alat kelamin mulai berkembang.<br />
- Hormon pertumbuhan masih terus dihasilkan.<br />
4. Dewasa - Daya pikir cepat.<br />
(18–60 tahun) - Bersikap kritis.<br />
- Sudah memiliki pendirian yang tetap.<br />
- Sudah menetapkan lingkungan yang dianggap cocok.<br />
- Sudah dapat memilih pasangan hidup yang dianggap cocok.<br />
- Organ reproduksi sudah matang dan sempurna.<br />
- Hormon pertumbuhan sudah tidak dihasilkan lagi.<br />
5. Manula - Daya pikir lambat.<br />
- Terkadang mudah tersinggung.<br />
- Pendirian dan pemikirannya sudah tetap.<br />
- Terkadang bersifat kekanak-kanakan.<br />
- Rambut putih.<br />
- Kulit keriput.<br />
- Gigi mulai tanggal dan menjadi ompong.<br />
- Mata mulai rabun.<br />
- Wanita mengalami masa menopause.<br />
F Pubertas pada Remaja<br />
Berdasarkan usiamu, sekarang kamu telah memasuki tahap<br />
remaja. Kamu tentu dapat merasakan adanya perubahan fisik<br />
dan tingkah laku yang pasti berbeda dibandingkan sewaktu<br />
duduk di sekolah dasar. Semua remaja mengalami pubertas.<br />
Pubertas adalah perubahan menjadi dewasa yang ditandai<br />
adanya perubahan fisik dan emosional (psikis). Masa pubertas<br />
disebut juga akil balig. Pada masa ini telah tercapai kematangan<br />
seksual yaitu sistem reproduksi telah mampu membuat sel-sel<br />
kelamin (gamet). Hal ini dipengaruhi oleh produksi hormon<br />
kelamin dan kelenjar hipofisis. Secara biologis, kamu telah siap<br />
untuk bereproduksi, namun belum tentu demikian bila ditinjau<br />
secara segi psikis, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Tingkat<br />
perkembangan pada setiap orang berbeda-beda, yang<br />
dipengaruhi oleh faktor keturunan, produksi hormon, konsumsi<br />
makanan, dan penyakit. Gejala pubertas dapat ditinjau secara<br />
fisik dan psikis (kejiwaan/emosional).<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 19
20<br />
InfoSains<br />
Tips Masa Pubertas<br />
Hal-hal yang harus diperhatikan<br />
untuk remaja pada masa pubertas:<br />
• Pilih pergaulan yang benar.<br />
• Bisa membatasi diri dalam<br />
pergaulan dengan lawan<br />
jenis.<br />
• Cari pengetahuan yang<br />
berhubungan dengan masa<br />
remaja.<br />
• Jangan terbawa arus, hindari<br />
menonton film dan<br />
gambar-gambar porno.<br />
• Pertebal keimanan.<br />
1. Pubertas Secara Fisik<br />
Pubertas secara fisik dapat dilihat dari perubahan tubuh,<br />
meliputi perubahan tanda kelamin primer dan sekunder.<br />
Perkembangan tubuh remaja laki-laki dan perempuan berbeda<br />
karena pengaruh hormon yang dihasilkan. Laki-laki menghasilkan<br />
hormon androgen, sedangkan perempuan menghasilkan<br />
hormon estrogen. Ciri-ciri pubertas secara fisik dapat<br />
diuraikan sebagai berikut.<br />
a. Ciri kelamin primer<br />
1) Organ kelamin telah mampu memproduksi sel-sel<br />
kelamin. Laki-laki mulai menghasilkan sperma di dalam<br />
testis, sedangkan perempuan mulai menghasilkan sel<br />
telur di dalam indung telur (ovarium).<br />
2) Organ kelamin mulai berfungsi. Pada remaja laki-laki<br />
ditandai dengan pertama kali mengalami “mimpi basah”<br />
yang mengeluarkan sperma atau air mani. Pada perempuan<br />
ditandai dengan mengalami menstruasi yang<br />
pertama kali.<br />
b. Ciri kelamin sekunder<br />
Pada remaja laki-laki, pubertas ditandai dengan ciri-ciri<br />
kelamin sekunder sebagai berikut.<br />
1) Mulai tumbuh jakun.<br />
2) Perubahan suara menjadi lebih besar dan berat.<br />
3) Tumbuh kumis atau jenggot.<br />
4) Tumbuh rambut di dada, kaki, ketiak, dan sekitar organ<br />
kelamin.<br />
5) Mulai tampak otot-otot yang berkembang lebih besar<br />
dan menonjol.<br />
6) Bahu melebar melebihi bagian pinggul.<br />
7) Perubahan jaringan kulit menjadi lebih kasar dan poripori<br />
tampak membesar.<br />
8) Kadang-kadang diikuti dengan munculnya jerawat di<br />
daerah muka.<br />
Pada remaja perempuan, pubertas juga ditandai dengan ciri<br />
kelamin sekunder sebagai berikut.<br />
1) Membesarnya payudara dan puting susu mulai timbul.<br />
2) Pinggul melebar.<br />
3) Tumbuh rambut di ketiak dan sekitar organ kelamin.<br />
4) Suara lebih nyaring.<br />
5) Kadang-kadang diikuti munculnya jerawat di daerah<br />
muka.<br />
c. Perubahan proporsi tubuh, tampak dari bertambahnya<br />
tinggi badan, berat badan, panjang kaki, dan tangan, sehingga<br />
ukuran seluruh badan bertambah.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
2. Pubertas Secara Psikis<br />
Selain terjadi perubahan secara fisik, pada masa pubertas<br />
juga terjadi perubahan hormonal yang memengaruhi kondisi<br />
psikologis dan tingkah lakunya. Ciri-ciri pubertas secara psikis<br />
dapat diuraikan sebagai berikut.<br />
a. Mencari identitas diri<br />
Dalam usaha mencari identitas diri, remaja sering menentang<br />
kemapanan karena dirasa membelenggu kebebasannya.<br />
Meskipun cara berpikirnya belum dewasa namun remaja<br />
tidak mau dikatakan sebagai anak-anak. Remaja sering<br />
melakukan hal coba-coba karena rasa ingin tahu yang sangat<br />
besar.<br />
b. Mulai tertarik kepada lawan jenis<br />
Masa remaja adalah masa persiapan menuju dewasa. Wajar<br />
bila remaja mempunyai ketertarikan dengan lawan jenis.<br />
Namun demikian pernikahan pada usia remaja belum<br />
diperbolehkan karena secara mental belum siap. Kehamilan<br />
pada usia remaja dapat berpengaruh negatif baik pada diri<br />
remaja maupun bayi yang dikandungnya.<br />
Tugas 1.3<br />
Apa yang menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan<br />
manusia satu dengan yang lain berbeda?<br />
Carilah informasi yang berkaitan dengan hal ini,<br />
kemudian diskusikan dengan teman sekelasmu untuk<br />
merumuskan hal-hal penting yang perlu dilakukan di<br />
masa pertumbuhan.<br />
Rangkuman<br />
Gambar 1.13 Salah satu perkembangan<br />
psikologis remaja adalah<br />
mulai tertarik pada lawan<br />
jenisnya.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
• Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan<br />
adalah bertambahnya ukuran tubuh yang bersifat ireversibel. Sedangkan<br />
perkembangan adalah proses menuju kedewasaan atau kesempurnaan.<br />
• Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.<br />
Faktor internal berupa gen dan hormon, sedangkan faktor eksternal dapat berupa<br />
nutrisi, suhu, cahaya, tanah, air, dan kelembapan.<br />
• Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi karena aktivitas pembelahan sel di daerah<br />
meristem. Tumbuhan dapat mengalami pertumbuhan primer dan sekunder.<br />
Perkembangan pada tingkat seluler misalnya diferensiasi sel hasil pembelahan<br />
membentuk jaringan. Perkembangan tingkat organ ditandai dengan terbentuknya<br />
organ vegetatif, yaitu bunga, buah, dan biji. Pertumbuhan pada tumbuhan dapat<br />
berlangsung hampir seumur hidupnya.<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 21
Kamu telah selesai mempelajari materi dalam bab ini. Sebelum melanjutkan pelajaran di bab<br />
berikutnya, lakukan evaluasi diri dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini. Jika<br />
semua pertanyaan dapat kamu jawab dengan ‘ya’, artinya kamu telah menguasai materi dalam<br />
bab ini dan silakan melanjutkan mempelajari di bab berikutnya. Namun jika ada pertanyaan<br />
yang dijawab dengan ‘tidak’, maka kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan<br />
pertanyaan itu. Jika ada kesulitan atau ada hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/<br />
Ibu Guru.<br />
1. Dapatkah kamu menjelaskan pengertian pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk<br />
hidup dan faktor-faktor yang mempengaruhinya?<br />
2. Apakah kamu sudah memahami proses pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan<br />
dan hewan?<br />
3. Apakah kamu dapat menjelaskan pengertian metamorfosis dan metagenesis serta<br />
memberikan contohnya?<br />
4. Dapatkah kamu menunjukkan tahapan-tahapan dalam perkembangan manusia?<br />
5. Apakah kamu sudah memahami bahwa saat ini dirimu sedang memasuki tahap pubertas?<br />
Bagaimana ciri fisik dan psikis masa pubertas?<br />
1. Faktor internal yang mempengaruhi<br />
pertumbuhan pada tumbuhan adalah ....<br />
a. suhu dan oksigen<br />
b. kelembapan dan karbon dioksida<br />
c. lingkungan dan makhluk hidup lain<br />
d. gen dan hormon<br />
2. Pertumbuhan pada makhluk hidup adalah ....<br />
a. proses perubahan bentuk tubuh<br />
b. pertambahan ukuran tubuh<br />
22<br />
• Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan dapat dibedakan antara perkembangan<br />
fase embrionik dan fase pascaembrionik. Fase embrionik dimulai ketika terbentuk<br />
zigot hingga menjadi embrio. Fase pascaembrionik terjadi sejak hewan lahir atau<br />
menetas hingga menjadi dewasa. Pertumbuhan pada hewan hanya berlangsung<br />
sampai dengan usia tertentu.<br />
• Beberapa jenis hewan dalam pertumbuhan dan perkembangannya mengalami<br />
metamorfosis dan metagenesis. Metamorfosis merupakan perubahan bentuk tubuh<br />
yang bertahap dari larva menjadi dewasa, di mana bentuk larva sering berbeda dengan<br />
bentuk dewasanya. Metagenesis merupakan pergiliran hidup antara fase seksual dan<br />
aseksual. Bentuk makhluk hidup antara fase seksual dan fase aseksualnya berbeda.<br />
• Pertumbuhan dan perkembangan manusia mengalami beberapa tahap, yaitu balita,<br />
anak-anak, remaja, dewasa, dan lanjut usia. Pada usia remaja terjadi pubertas, yaitu<br />
perubahan menjadi dewasa. Pubertas ditandai dengan perubahan fisik dan psikis.<br />
Refleksi<br />
Latih Kemampuan 1<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
c. proses menuju kedewasaan<br />
d. penyebaran spesies yang meluas<br />
3. Urutan perkembangan hewan pada masa<br />
embrionik adalah ....<br />
a. zigot, morula, gastrula, blastula<br />
b. zigot, blastula, morula, gastrula<br />
c. zigot, morula, blastula, gastrula<br />
d. zigot, blastula, gastrula, morula
4. Proses diferensiasi menjadi 3 lapisan terjadi<br />
pada stadium ....<br />
a. gastrula<br />
b. morula<br />
c. zigot<br />
d. blastula<br />
5. Perkembangan pada makhluk hidup<br />
adalah ....<br />
a. proses menuju kedewasaan<br />
b. penambahan ukuran tubuh<br />
c. perubahan bentuk tubuh terus-menerus<br />
d. penyebaran spesies yang meluas<br />
6. Berikut ini organisme yang mengalami<br />
metagenesis, kecuali ....<br />
a. lumut<br />
b. ubur-ubur<br />
c. paku<br />
d. serangga<br />
7. Pergiliran keturunan seksual dan aseksual<br />
yang bergantian disebut ....<br />
a. metagenesis<br />
b. holometabola<br />
c. heterometabola<br />
d. metamorfosis<br />
8. Proses yang tidak dialami serangga yang<br />
mengalami metamorfosis tidak sempurna<br />
adalah ....<br />
a. nimfa<br />
b. telur<br />
c. imago<br />
d. pupa<br />
9. Ulat merupakan salah satu tahap dari<br />
metamorfosis kupu-kupu yaitu tahap ....<br />
a. pupa<br />
b. larva<br />
c. telur<br />
d. nimfa<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
10. Tumbuhan paku yang kamu temui seharihari<br />
merupakan fase ....<br />
a. sporofit<br />
b. gametofit<br />
c. protonema<br />
d. spora<br />
11. Salah satu ciri laki-laki yang mengalami<br />
masa pubertas adalah ....<br />
a. mengalami menstruasi<br />
b. daya pikir melemah<br />
c. membutuhkan perhatian<br />
d. mengalami “mimpi basah”<br />
12. Berikut ciri-ciri tahap perkembangan pada<br />
manula ialah ....<br />
a. perubahan suara<br />
b. tumbuhnya rambut di dada<br />
c. pertambahan berat badan<br />
d. rambut menjadi putih<br />
13. Berikut adalah salah satu ciri perubahan<br />
fisik wanita pada masa puber, kecuali ....<br />
a. membesarnya payudara<br />
b. melebarnya bagian pinggul<br />
c. tumbuhnya rambut di ketiak<br />
d. perubahan warna rambut<br />
14. Yang menyebabkan terjadinya menstruasi<br />
pada wanita adalah ....<br />
a. peluruhan sel sperma<br />
b. perubahan dinding rahim<br />
c. sel telur tidak dibuahi sperma<br />
d. sel sperma tidak dibuahi sel telur<br />
15. Apabila seorang telah berpikir kritis dan<br />
menetapkan pendirian dalam mengambil<br />
keputusan, dia berada dalam tahap perkembangan<br />
....<br />
a. dewasa<br />
b. manula<br />
c. balita<br />
d. remaja<br />
1. Apa perbedaan pertumbuhan dan perkembangan?<br />
2. Apa perbedaan metagenesis dan metamorfosis?<br />
3. Jelaskan proses metagenesis tumbuhan lumut dan lengkapi dengan bagannya.<br />
4. Jelaskan proses pertumbuhan dan perkembangan pasca embrionik pada hewan tinggi.<br />
5. Sebutkan ciri-ciri pubertas pada remaja laki-laki dan perempuan.<br />
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup 23
24<br />
Wacana Sains<br />
Menentukan Usia Tumbuhan Berkayu<br />
Tumbuhan dikotil mengalami pertumbuhan primer dan pertumbuhan sekunder.<br />
Pertumbuhan primer ditunjukkan oleh batang yang bertambah tinggi dan akar yang<br />
bertambah panjang. Sedangkan pertumbuhan sekunder dapat kamu amati pada batang<br />
yang bertambah besar atau ruas batang yang bertambah panjang.<br />
Pertumbuhan sekunder pada tanaman dikotil berkayu dapat kamu lihat pada<br />
penampang melintang pada batagnya. Cobalah untuk menemukan batang kayu besar<br />
yang masih utuh atau pangkal batang kayu yang sudah ditebang. Kamu dapat<br />
menemukan di tempat penggergajian kayu, tempat penimbunan kayu, atau di tempat<br />
lain. Jika kamu amati, kamu akan menemukan garis-garis lingkaran konsentris yang<br />
disebut lingkaran tahun. Lingkaran tahun terbentuk karena aktivitas pembelahan sel-sel<br />
kambium dipengaruhi oleh musim. Kamu tentu tahu bahwa musim berkaitan dengan<br />
ketersediaan air dan unsur hara. Pada musim penghujan, air cukup banyak tersedia<br />
sehingga aktivitas sel-sel kambium meningkat. Pada musim kemarau air yang tersedia<br />
sedikit sehingga aktivitas sel-sel kambium berkurang. Jadi pertumbuhan di musim<br />
penghujan lebih cepat dibandingkan pada musim kemarau. Perbedaan aktivitas<br />
kambium di musim penghujan dan kemarau inilah yang menyebabkan terbentuknya<br />
lingkaran tahun. Oleh karena itu kamu dapat menentukan usia tumbuhan berkayu<br />
dengan menghitung jumlah lingkaran tahun yang kamu temukan pada potongan<br />
melintang batang berkayu.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
II<br />
Berbagai Sistem Organ<br />
pada Manusia<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
Kamu telah mengetahui bahwa sel-sel dengan bentuk dan fungsi yang sama akan membentuk<br />
jaringan. Beberapa jaringan bekerjasama membentuk organ dan beberapa organ menyusun sistem<br />
organ. Tubuh manusia dilengkapi dengan berbagai sistem organ untuk melaksanakan fungsi-fungsi<br />
kehidupan. Kelainan pada salah satu sistem organ atau bagiannya dapat menyebabkan gangguan<br />
pada sistem yang lain. Apa sajakah sistem organ pada manusia? Bagaimana hubungannya dengan<br />
kesehatan?<br />
Pada bab ini kamu akan mempelajari berbagai sistem dalam kehidupan manusia, yaitu sistem<br />
gerak, pencernaan, pernapasan, dan sistem peredaran darah beserta hubungannya dengan kesehatan.<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345
26<br />
Tulang<br />
terdiri atas<br />
• Tulang pipa<br />
• Tulang<br />
pendek<br />
• Tulang pipih<br />
• Tulang tak<br />
beraturan<br />
><br />
><br />
Sistem gerak<br />
Kata Kunci<br />
><br />
Otot<br />
• Otot polos<br />
• Otot lurik<br />
• Ototo jantung<br />
><br />
><br />
• tulang • pencernaan • darah<br />
• otot • energi • transportasi<br />
• gizi • bernapas • golongan darah<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sistem Organ Manusia<br />
Saluran<br />
pencernaan<br />
meliputi meliputi<br />
meliputi<br />
• Mulut<br />
• Kerongkongan<br />
• Lambung<br />
• Usus halus<br />
• Usus besar<br />
• Anus<br />
• Jantung<br />
• Pembuluh darah<br />
• Bagian cair: plasma darah<br />
• Bagian padat: sel darah<br />
merah, sel darah putih,<br />
keping darah<br />
><br />
><br />
meliputi<br />
Sistem<br />
pencernaan<br />
><br />
Kelenjar<br />
pencernaan<br />
• Ludah<br />
• Lambung<br />
• Hati<br />
• Pankreas<br />
• Pernapasan<br />
dada<br />
• Pernapasan<br />
perut<br />
terdiri atas<br />
><br />
komposisi<br />
><br />
terdiri atas<br />
Alat peredaran<br />
darah<br />
Darah<br />
><br />
><br />
meliputi<br />
><br />
><br />
><br />
Sistem<br />
pernapasan<br />
Alat<br />
pernapasan<br />
• Hidung<br />
• Tenggorokan<br />
• Bronkus<br />
• Bronkiolus<br />
• Paru-Paru<br />
terdiri atas<br />
><br />
> ><br />
terdiri atas<br />
meliputi<br />
Proses>meliputi<br />
pernapasan<br />
Sistem<br />
peredaran<br />
darah
Di kelas VII kamu telah mempelajari organisasi kehidupan.<br />
Tubuh makhluk hidup tersusun atas sel. Sel-sel yang mempunyai<br />
bentuk dan fungsi yang sama membentuk jaringan. Beberapa<br />
jaringan menyusun organ. Organ-organ saling bekerjasama<br />
membentuk sistem organ. Di dalam tubuh manusia terdapat<br />
berbagai sistem organ, antara lain sistem gerak, pencernaan,<br />
pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem<br />
reproduksi. Penyakit atau kelainan pada sistem organ dapat<br />
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan.<br />
A Sistem Gerak pada Manusia<br />
Gerak merupakan salah satu ciri dari makhluk hidup.<br />
Tubuhmu akan bergerak apabila menerima rangsangan dari<br />
luar. Misalnya bila tiba-tiba kakimu terkena benda panas. Apa<br />
yang kamu lakukan? Pasti segera menarik kaki menjauhi benda<br />
panas itu. Jadi gerak merupakan suatu tanggapan makhluk<br />
hidup terhadap rangsangan dari lingkungan.<br />
Sistem gerak pada manusia tersusun dari rangka dan otot.<br />
Rangka disebut alat gerak pasif sedangkan otot disebut alat gerak<br />
aktif. Dapat disebut demikian karena rangka hanya dapat<br />
digerakkan oleh otot.<br />
1. Rangka<br />
Rangka (skelet) merupakan rangkaian tulang yang<br />
mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Tulang<br />
satu dengan tulang yang lain dihubungkan oleh persendian<br />
(artikulasi). Sistem rangka yang terletak di dalam tubuh dan<br />
dilindungi oleh kulit dan otot disebut endoskeleton. Fungsi rangka<br />
antara lain sebagai berikut.<br />
a. Memberikan bentuk tubuh dan menegakkan berdirinya<br />
tubuh.<br />
b. Melindungi organ yang rusak.<br />
c. Alat gerak pasif.<br />
d. Tempat melekatnya otot.<br />
e. Tempat pembentukan sumsum.<br />
Rangka tubuh manusia tersusun oleh berbagai macam<br />
tulang. Tulang dapat dikelompokkan sebagai berikut.<br />
a. Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang<br />
panjang (pipa), tulang pendek, tulang pipih, dan tulang yang<br />
berbentuk tidak beraturan.<br />
1) Tulang panjang (pipa), terdapat pada lengan atas, tulang<br />
paha, tulang betis dan ruas tulang jari. Di dalam rongga<br />
tulang pipa berisi sumsum merah.<br />
2) Tulang pendek, terdapat pada ruas-ruas tulang belakang,<br />
pergelangan tangan dan pergelangan kaki. Di dalamnya<br />
terdapat sumsum merah yang berfungsi sebagai tempat<br />
pembuatan sel darah merah dan sel darah putih.<br />
tulang dahi<br />
tulang pipi<br />
tulang<br />
rahang atas<br />
tulang<br />
selangka<br />
tulang<br />
belikat<br />
tulang<br />
lengan atas<br />
tulang<br />
hasta<br />
tulang<br />
pengumpil<br />
tulang paha<br />
tulang kering<br />
tulang betis<br />
tulang pelipis<br />
tulang rahang<br />
bawah<br />
tulang<br />
rusuk<br />
tulang dada<br />
tulang<br />
belakang<br />
tulang<br />
pinggul<br />
kiri<br />
tulang<br />
kelangkang<br />
tulang<br />
duduk<br />
tulang<br />
tempurung<br />
lutut<br />
Gambar 2.1 Susunan rangka pada<br />
manusia.<br />
Sumber: Kamus Visual<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 27
maksila<br />
gigi<br />
mandibula<br />
tulang kepala<br />
belakang<br />
Gambar 2.2 Tulang kepala manusia.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
Gambar 2.4 Tulang dada dan tulang<br />
rusuk manusia.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
28<br />
tulang<br />
tapis<br />
tulang<br />
hidung<br />
tulang dahi<br />
12 ruas tulang<br />
punggung<br />
5 ruas tulang<br />
kelangkang<br />
bersatu<br />
tulang ubunubun<br />
tulang<br />
pelipis<br />
7 ruas<br />
tulang leher<br />
5 ruas tulang<br />
pinggang<br />
4 ruas<br />
tulang ekor<br />
bersatu<br />
Gambar 2.3 Tulang belakang manusia.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
3) Tulang pipih, terdapat pada tulang rusuk, tulang dada,<br />
tulang tempurung kepala, tulang belikat, dan tulang<br />
panggul.<br />
4) Tulang yang bentuknya tidak beraturan, terdapat pada<br />
tulang wajah dan ruas-ruas tulang belakang.<br />
b. Berdasarkan komponen penyusunnya tulang dibedakan<br />
menjadi tulang rawan dan tulang keras.<br />
1) Tulang rawan (kartilago), ciri-cirinya yaitu terdiri atas selsel<br />
tulang rawan, bersifat lentur dan elastis, banyak<br />
mengandung zat perekat atau kondroblast, dan sedikit<br />
zat kapur. Contoh pada tulang hidung, ujung tulang pipa,<br />
daun telinga, antarruas tulang belakang, trakea, dan ujung<br />
tulang rusuk.<br />
2) Tulang keras, ciri-cirinya yaitu mengandung osteoblas<br />
yang menghasilkan zat pengikat di sekitar sel-sel tulang.<br />
Osteoblas juga membentuk sel tulang (osteosit). Selain<br />
osteoblas juga terdapat osteoklas yang merombak tulang<br />
dalam proses pembentukan rongga sumsum tulang. Selsel<br />
tulang keras menghasilkan suatu senyawa protein yang<br />
akan menjadi matriks tulang. Ke dalam matriks tulang<br />
itu akan diendapkan zat kapur berupa kalsium karbonat<br />
(CaCO ) dan kalsium fosfat (Ca(PO ) ). Oleh karena itu<br />
3 4 2<br />
matriks tulang menjadi keras. Proses pengerasannya<br />
disebut penulangan (osifikasi). Pada struktur tulang keras<br />
terdapat sistem havers yaitu suatu kesatuan antara selsel<br />
tulang dan matriks yang mengelilingi suatu pembuluh<br />
darah dan saraf.<br />
Rangka manusia terdiri dari rangka aksial dan rangka apendikular.<br />
Rangka aksial (rangka poros), terdiri dari 80 rangka tubuh<br />
yaitu tulang belakang, kepala, rusuk dan dada. Sedangkan rangka<br />
apendikular (rangka tambahan), terdiri dari 126 tulang yaitu<br />
gelang bahu, kaki depan, gelang panggul, dan kaki belakang.<br />
a. Rangka aksial, terdiri atas tulang-tulang sebagai berikut.<br />
1) Tulang penyusun kepala (tengkorak) terdiri dari tulang<br />
tempurung kepala (10 tulang) dan tulang-tulang wajah<br />
(13 tulang).<br />
2) Tulang belakang, tersusun atas ruas-ruas yang kuat dan<br />
fleksibel untuk menyangga kepala. Terdiri dari 33 ruas<br />
tulang, yaitu 7 ruas tulang leher, 12 ruas tulang punggung,<br />
5 ruas tulang pinggang, 5 ruas tulang kelangkang,<br />
dan 4 ruas tulang ekor.<br />
3) Tulang rusuk atau tulang iga, tersusun dari 12 pasang<br />
tulang iga yang semuanya berpangkal pada tulang<br />
punggung dan dapat dikelompokkan sebagai berikut.<br />
a) 7 pasang tulang rusuk sejati, tulang ini menempel<br />
pada tulang dada, sedangkan bagian belakang<br />
menempel pada tulang punggung.<br />
b) 3 pasang tulang rusuk palsu, pada bagian belakang<br />
menempel pada tulang punggung, sedangkan bagian<br />
depan menempel pada tulang rusuk di atasnya.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
c) 2 pasang tulang rusuk melayang, berada pada bagian<br />
belakang tulang rusuk menempel pada bagian tulang<br />
punggung dan bagian depan melayang karena tidak<br />
menempel pada tulang dada.<br />
4) Tulang dada, merupakan sebuah tulang pipih yang<br />
terletak di tengah dada. Tulang dada dibedakan menjadi<br />
tiga yaitu:<br />
a) bagian atas (hulu), sepotong tulang berbentuk segitiga,<br />
yang berhubungan dengan selangka,<br />
b) bagian badan, yang berhubungan dengan tujuh<br />
pasang tulang rusuk sejati, serta<br />
c) tulang pedang-pedangan (bagian taju pedang), yang<br />
tersusun atas tulang rawan.<br />
b. Rangka apendikular, tersusun atas tulang-tulang sebagai<br />
berikut.<br />
1) Gelang bahu, berjumlah dua yaitu di kanan dan kiri,<br />
masing-masing terdiri dari tulang selangka dan belikat.<br />
Tulang belikat melekat pada otot-otot punggung, ujung<br />
lateralnya bersendi dengan selangka dan tulang lengan<br />
atas. Gelang bahu tidak terlalu stabil tetapi memungkinkan<br />
alat gerak bagian atas bergerak bebas.<br />
2) Alat gerak bagian atas, tersusun atas 60 tulang yang<br />
terdiri dari, 2 tulang lengan atas, 2 tulang hasta (letaknya<br />
searah dengan jari kelingking, 2 tulang pengumpil<br />
(letaknya searah dengan ibu jari), 16 (2 × 8) tulang<br />
pergelangan tangan, 10 (2 × 5) tulang telapak tangan,<br />
28 (2 × 14) jari-jari tangan.<br />
3) Gelang panggul, terdiri dari 2 tulang pinggul kanan dan<br />
kiri, 2 tulang duduk dan 2 tulang kemaluan. Gelang<br />
panggul sangat stabil karena berfungsi sebagai penahan<br />
berat tubuh. Gelang panggul berhubungan dengan alat<br />
gerak bagian bawah. Perhatikan Gambar 2.5.<br />
4) Alat gerak bagian bawah, tersusun atas 60 tulang yaitu<br />
2 tulang paha, 2 tulang tempurung kaki, 2 tulang kering,<br />
2 tulang betis, 14 tulang pergelangan kaki, 10 tulang<br />
telapak kaki, dan 28 tulang jari kaki. Lihat Gambar 2.6.<br />
Untuk mengamati rangka tubuh manusia, lakukan Kegiatan<br />
2.1 berikut ini.<br />
Kegiatan 2.1<br />
Rangka Tubuh Manusia<br />
Tujuan:<br />
Mengamati tulang tengkorak dan anggota gerak manusia.<br />
Alat dan bahan:<br />
Model tulang tengkorak dan tulang anggota gerak pada manusia.<br />
tulang kelangkang<br />
tulang duduk<br />
(tangan) (kaki)<br />
tulangan<br />
lengan<br />
atas<br />
tulang<br />
hasta<br />
tulang<br />
pengumpil<br />
tulang telapak<br />
tangan<br />
ruas-ruas jari<br />
tulang<br />
pergelangan<br />
kaki<br />
tulang pinggul<br />
kiri<br />
tulang kemaluan<br />
Gambar 2.5 Gelang panggul.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
tulang paha<br />
tempurung<br />
lutut<br />
tulang<br />
kering<br />
tulang betis<br />
tulang telapak kaki<br />
Gambar 2.6 Alat gerak bagian atas<br />
dan bawah.<br />
Sumber: Kamus Visual<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 29
a<br />
b<br />
c<br />
d<br />
30<br />
Langkah kerja:<br />
1. Amati model tengkorak dan tulang anggota gerak pada manusia.<br />
2. Buatlah gambar beserta nama tulang-tulang penyusun tengkorak dan anggota gerak.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Apa fungsi dari tulang tengkorak?<br />
2. Berapa jumlah tulang penyusun tengkorak? Sebutkan.<br />
3. Apa fungsi tulang lengan dan tulang kaki manusia?<br />
4. Tuliskan nama tulang yang menyusun gelang panggul dan gelang bahu.<br />
5. Berapa jumlah tulang yang menyusun anggota gerak bawah (kaki)?<br />
Gambar 2.7 Berbagai macam persendian<br />
(a) sendi peluru,<br />
(b) sendi engsel, (c)<br />
sendi pelana, (d) sendi<br />
putar.<br />
Sumber: Kamus Visual<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
2. Hubungan Antartulang (Persendian/Artikulasi)<br />
Persendian ialah tempat perhubungan antara tulang-tulang<br />
penyusun rangka tubuh. Tulang hanya dapat dibengkokkan<br />
atau diputar di daerah sendi saja karena tulang sendiri terlalu<br />
keras untuk dibengkokkan tanpa patah. Secara fungsional sendi<br />
dapat dibedakan sebagai berikut.<br />
a. Sendi mati (sinartrosis), yaitu sendi yang tidak memungkinkan<br />
adanya gerak. Contohnya sendi antartulang penyusun<br />
tengkorak.<br />
b. Sendi kaku (amphiartrosis), yaitu sendi yang pergerakannya<br />
sedikit. Contohnya pada persendian tulang rusuk dan tulang<br />
dada.<br />
c. Sendi gerak (diartrosis), yaitu sendi yang pergerakannya<br />
bebas. Sendi ini dibedakan menjadi empat macam sebagai<br />
berikut.<br />
1) Sendi peluru, merupakan hubungan antara dua tulang<br />
yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah.<br />
Ujung tulang yang satu berbentuk bonggol, sedangkan<br />
yang lainnya berbentuk mangkuk sendi. Mangkuk sendi<br />
dibalut oleh jaringan ikat sendi dan memiliki cairan<br />
sinovial yang berfungsi sebagai pelumas. Misalnya antara<br />
gelang panggul dengan tulang paha, antara gelang bahu<br />
dengan tulang lengan atas.<br />
2) Sendi engsel, memungkinkan pergerakan ke satu arah<br />
seperti gerakan pintu dan jendela. Misalnya sendi pada<br />
siku dan lutut.<br />
3) Sendi pelana, yaitu persendian di mana tulang yang satu<br />
dapat bergerak kedua arah, misalnya ke depan ke<br />
belakang atau ke kiri kanan. Misalnya antara tulang ibu<br />
jari dan tulang telapak tangan.<br />
4) Sendi putar, yaitu persendian di mana tulang yang satu<br />
berputar mengitari tulang lainnya. Misalnya antara tulang<br />
pengumpil dan tulang hasta, antara tulang betis dan<br />
tulang kering.<br />
Untuk mengamati persendian pada sistem gerak manusia,<br />
lakukan Kegiatan 2.2 berikut ini.
Kegiatan 2.2<br />
Persendian pada Sistem Gerak Manusia<br />
Tujuan:<br />
Mengidentifikasi jenis-jenis sendi gerak.<br />
Alat dan bahan:<br />
Anggota tubuh manusia.<br />
Langkah kerja:<br />
1. Amati gerak pada tubuhmu dan tentukan jenis persendiannya.<br />
2. Lengkapi tabel pengamatan di bawah ini pada buku kerjamu. Gunakan referensi<br />
dari berbagai sumber untuk mengisi kolom nama sendi yang berperan.<br />
No.<br />
Bagian<br />
Tubuh<br />
1. Bahu<br />
2. Lengan<br />
3. Pergelangan<br />
tangan<br />
4. Jari<br />
telunjuk<br />
5. Ibu jari<br />
tangan<br />
6. Panggul<br />
7. Tungkai<br />
kaki<br />
8. Lutut<br />
9. Pergelangan<br />
kaki<br />
10. Ibu jari<br />
kaki<br />
Keterangan: berilah tanda bila terjadi gerakan<br />
Arah Gerak<br />
Samping Depan Belakang Berputar<br />
Pertanyaan:<br />
1. Ada berapa macam persendian pada alat gerakmu?<br />
2. Kelompokkan bagian tubuh di atas berdasarkan jenis persendiannya!<br />
3. Apa perbedaan sendi pelana dan sendi putar?<br />
4. Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil?<br />
3. Otot Tubuh Manusia<br />
Otot manusia meliputi 40 – 50% dari berat tubuh. Otot<br />
bersifat elastis, dapat diregangkan, dapat dirangsang, dan<br />
berkontraksi. Tulang-tulang tidak dapat bergerak tanpa adanya<br />
Nama<br />
Sendi<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 31
a<br />
b<br />
c<br />
Gambar 2.8 Struktur otot (a) otot<br />
jantung, (b) otot lurik, (c)<br />
otot polos.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
32<br />
Info Sains<br />
Kelelahan pada Otot<br />
Otot yang berkontraksi secara<br />
terus menerus akan mengalami<br />
kelelahan. Hal ini disebabkan oleh<br />
penimbunan asam laktat yang<br />
diperoleh dari hasil metabolisme<br />
anaerob.<br />
otot, sehingga otot sering disebut alat gerak aktif. Berdasarkan<br />
lokasi, struktur otot, dan kontrol dari saraf, otot dibagi menjadi<br />
tiga, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung.<br />
a. Otot polos, terletak pada organ-organ dalam, geraknya<br />
lamban, dan bekerja tidak dipengaruhi sistem otak sadar.<br />
Maka otot polos sering disebut otot tidak sadar. Geraknya<br />
teratur dan tidak cepat lelah. Berbentuk kumparan<br />
(gelendong atau spindel) dan kedua ujungnya meruncing.<br />
Setiap sel mempunyai satu inti yang terletak di tengah.<br />
b. Otot lurik, disebut juga otot rangka karena melekat pada<br />
rangka. Selnya berbentuk silinder dan memiliki banyak inti.<br />
Sel-sel otot membentuk serabut otot. Kumpulan serabut otot<br />
membentuk berkas otot. Dan kumpulan berkas otot<br />
membentuk otot atau kamu sering menyebutnya daging.<br />
Bagian tengah otot menggembung dan kedua ujungnya yang<br />
keras mengecil disebut urat atau tendon. Tendon inilah yang<br />
melekat pada tulang. Otot lurik bekerja secara sadar atau di<br />
bawah perintah otak dan kontraksi yang terus-menerus<br />
menimbulkan kelelahan.<br />
c. Otot jantung, memiliki sifat seperti otot polos, terletak pada<br />
jantung, dan strukturnya menyerupai otot lurik. Namun otot<br />
jantung berbeda dengan otot lurik karena memiliki sel<br />
bercabang dan satu inti yang berada di tengah. Otot jantung<br />
termasuk otot tidak sadar dan dapat bekerja terus-menerus.<br />
Otot akan berkontraksi jika mendapat rangsangan dari saraf.<br />
Kontraksi menyebabkan otot menarik tulang yang dilekatinya<br />
sehingga menyebabkan gerakan pada sendi. Kontraksi otot akan<br />
menggerakkan tulang ke suatu arah. Untuk mengembalikan<br />
tulang seperti semula, diperlukan otot lain yang menggerakkan<br />
tulang ke arah berlawanan. Dua otot yang bekerjanya saling<br />
berlawanan seperti ini disebut otot antagonis. Misalnya pada<br />
otot bisep dan trisep, yang menyebabkan lengan dapat dibengkokkan<br />
dan diluruskan. Bentuk gerakan yang bersifat<br />
antagonis dapat berupa gerakan ekstensor yaitu otot yang<br />
berperan meluruskan sendi dan fleksor yaitu otot yang berperan<br />
membengkokkan sendi.<br />
Gerakan otot yang lain bekerja secara sinergis, yaitu otot<br />
yang bekerja secara bersamaan. Misalnya telapak tangan yang<br />
menengadah atau menelungkup oleh otot pronator yang terletak<br />
di lengan bawah.<br />
4. Kelainan pada Tulang dan Otot<br />
Sistem gerak dapat mengalami gangguan atau kelainan.<br />
Berikut ini beberapa kelainan-kelainan pada otot dan tulang.<br />
a. Osteoporosis, merupakan suatu penyakit penurunan massa<br />
tulang (pengurangan jaringan tulang). Pada osteoporosis,<br />
proses penghancuran komponen tulang melebihi proses<br />
pembentukan komponen tulang. Faktor penyebabnya<br />
adalah gangguan absorbsi vitamin D dan kalsium pada usus,<br />
menurunnya kadar estrogen setelah menopause, dan<br />
kurangnya olahraga.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
. Patah tulang, terdapat dua jenis yaitu patah tulang tertutup<br />
bila tulang tidak mencuat keluar menembus kulit dan patah<br />
tulang terbuka bila patahan tulang mencuat keluar dari kulit.<br />
Patah tulang dapat disebabkan benturan kuat. Garis patah<br />
tulang dapat berupa retakan saja, tetapi bila parah, tulangnya<br />
dapat hancur.<br />
c. Lordosis, adalah kelainan tulang belakang yang terlalu<br />
bengkok ke depan.<br />
d. Kifosis, adalah kelainan tulang belakang yang terlalu<br />
bengkok ke belakang atau bongkok.<br />
e. Skoliosis, adalah kelainan tulang belakang bengkok ke kiri<br />
atau ke kanan.<br />
f. Reumatik, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan<br />
rasa sakit dari alat gerak yaitu otot dan tulang. Hal ini sering<br />
berkaitan dengan sendi.<br />
g. Atrofi otot, adalah penurunan fungsi otot karena otot mengecil<br />
atau kehilangan kemampuan berkontraksi. Kebalikannya<br />
hipertrofi yaitu otot menjadi lebih besar dan lebih kuat.<br />
Tugas 2.1<br />
1. Mengapa rangka disebut alat gerak aktif?<br />
2. Jelaskan perbedaan otot polos, otot rangka, dan otot<br />
jantung.<br />
3. Apakah usahamu untuk menghindari osteoporosis?<br />
B Sistem Pencernaan pada Manusia<br />
Kamu telah mengetahui bahwa makhluk hidup memerlukan<br />
makanan untuk bertahan hidup. Makanan merupakan<br />
sumber energi dan sumber bahan baku untuk membangun<br />
tubuh. Sebelum dapat digunakan tubuh, makanan dicerna<br />
dalam sistem pencernaan. Sistem pencernaan manusia terdiri<br />
atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Sedangkan<br />
kelenjar pencernaan meliputi kelenjar ludah, hati, kelenjar<br />
dinding lambung, dan pankreas.<br />
1. Alat Pencernaan<br />
Saluran pencernaan tersusun dari mulut, kerongkongan,<br />
lambung, usus halus, usus besar, dan anus.<br />
a. Rongga Mulut (Cavum Oris)<br />
Rongga mulut dikelilingi oleh pipi kiri dan pipi kanan dan<br />
langit-langit mulut. Dalam rongga mulut terdapat organ<br />
pencernaan lidah, gigi, dan kelenjar ludah.<br />
1) Lidah, berfungsi untuk memindahkan makanan,<br />
mendorong makanan ke kerongkongan, membantu<br />
mengunyah makanan, berbicara, mengenal bentuk<br />
a<br />
b<br />
c<br />
Gambar 2.9 Kelainan pada tulang<br />
belakang (a) skoliosis,<br />
(b) kifosis, (c) lordosis.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
hati<br />
empedu<br />
usus buntu<br />
rektum<br />
anus<br />
mulut<br />
kerongkongan<br />
lambung<br />
pankreas<br />
usus besar<br />
usus halus<br />
Gambar 2.10 Sistem pencernaan pada<br />
manusia.<br />
Sumber: Kamus Visual<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 33
Gambar 2.11 Struktur gigi.<br />
34<br />
bibir atas<br />
gusi<br />
langit-langit<br />
keras<br />
anak tekak<br />
email<br />
dentin<br />
pulpa<br />
selaput<br />
periodental<br />
semen<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
1. Rumus gigi susu<br />
M P C I 0 2 1 2 I C P M 2 1 2 0<br />
M 0 P 2 C 1 I 2<br />
I 2 C 1 P 2 M 0<br />
2. Rumus gigi tetap<br />
M P C I 3 2 1 2 I C P M 2 1 2 3<br />
M 3 P 2 C 1 I 2<br />
I 2 C 1 P 2 M 3<br />
Keterangan:<br />
M = molar (gigi geraham<br />
besar)<br />
P = premolar (gigi geraham<br />
kecil)<br />
C = caninus (gigi taring)<br />
I = insisivus (gigi seri)<br />
lubang<br />
tenggorokan<br />
gigi<br />
lidah<br />
Gambar 2.12 Rongga mulut dari arah<br />
depan.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
makanan, dan mengecap makanan. Pada lidah terdapat<br />
daerah-daerah yang lebih peka terhadap rasa tertentu,<br />
seperti asin, manis, asam, dan pahit.<br />
2) Gigi, berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis.<br />
Makanan dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecil<br />
agar mudah dicerna secara kimiawi dan mudah ditelan.<br />
Berdasarkan bentuk dan fungsinya, gigi manusia<br />
dibedakan menjadi empat yaitu gigi seri (insisivus), gigi<br />
taring (kaninus), gigi geraham muka (premolar) dan<br />
geraham belakang (molar). Gigi seri berbentuk pahat,<br />
berfungsi untuk menggigit atau memotong makanan.<br />
Gigi taring berbentuk runcing, berfungsi untuk merobek<br />
dan mengoyak makanan. Gigi geraham muka dan geraham<br />
belakang bentuk permukaan rata. Akar gigi yang<br />
bercabang tertanam dengan kuat pada gusi.<br />
Struktur gigi berlapis-lapis, yaitu terdiri dari email, tulang<br />
gigi, dan rongga gigi. Email, merupakan lapisan<br />
pelindung yang keras pada mahkota gigi. Tulang gigi<br />
terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat.<br />
Semen gigi berfungsi sebagai pelekat gigi dengan tulang<br />
rahang. Rongga gigi berisi saraf dan pembuluh darah.<br />
Lubang yang dalam pada gigi dapat mencapai rongga<br />
gigi dan mengenai saraf sehingga terasa nyeri.<br />
Manusia memiliki dua jenis pertumbuhan gigi. Pada usia<br />
balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi susu akan<br />
tanggal pada usia 6–12 tahun, kemudian diganti dengan<br />
gigi tetap yang berjumlah 32. Perhatikan rumus susunan<br />
dan jumlah gigi susu dan gigi tetap di samping.<br />
3) Air ludah, berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan<br />
membasahi makanan. Setiap hari kelenjar ludah<br />
menghasilkan sekitar 1.600 cc air ludah yang terdiri dari<br />
air, garam-garam, urea, lendir, penghancur bakteri<br />
(lisosim), amilase (ptialin), dan lain-lain. Air ludah yang<br />
sudah tertelan akan dihasilkan lagi. Jika tubuh kekurangan<br />
cairan, pengeluaran air ludah akan berkurang<br />
sehingga mulut terasa kering dan haus.<br />
Di dalam mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik,<br />
yaitu proses pengunyahan makanan dengan gigi, pergerakan<br />
oleh lidah, dan pencampuran dengan air ludah. Pencernaan<br />
secara kimiawi pada mulut terjadi dengan bantuan enzim<br />
ptialin yang mengubah amilum menjadi maltosa. Sehingga<br />
jika kamu mengunyah nasi dalam waktu yang agak lama,<br />
akan terasa manis.<br />
b. Kerongkongan (Esofagus)<br />
Fungsi kerongkongan adalah sebagai saluran untuk<br />
memindahkan makanan dari mulut ke lambung. Kerongkongan<br />
dapat melakukan gerak peristaltik, yaitu gerakan<br />
melebar dan menyempit, bergelombang, dan meremasremas<br />
untuk mendorong makanan sedikit demi sedikit ke<br />
dalam lambung. Dinding kerongkongan menghasilkan<br />
lendir sehingga makanan mudah melaluinya.
c. Lambung (Ventrikulus)<br />
Lambung merupakan tempat penampungan makanan<br />
untuk dicerna secara mekanik dan kimiawi. Lambung terdiri<br />
dari tiga bagian, yaitu kardiak (dekat esofagus), fundus (bagian<br />
tengah), dan pilorus (dekat duodenum). Perhatikan Gambar<br />
2.13. Sedangkan fungsi lambung adalah sebagai berikut.<br />
1) Menghasilkan pepsinogen. Pepsinogen merupakan<br />
bentuk yang belum aktif (prekursor) dari pepsin, yaitu<br />
enzim untuk mencerna protein.<br />
2) Dinding lambung menghasilkan asam klorida (HCl) yang<br />
berfungsi untuk membunuh mikroorganisme dalam<br />
makanan, menciptakan suasana asam dalam lambung,<br />
dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin. Enzim<br />
pepsin berfungsi mengubah molekul protein menjadi<br />
potongan-potongan protein (pepton).<br />
3) Permukaan lambung mengeluarkan lendir yang<br />
berfungsi untuk melindungi dinding lambung dari HCl.<br />
4) Pada bayi, lambungnya menghasilkan dua enzim, yaitu<br />
renin, berfungsi untuk menggumpalkan protein susu/<br />
kasein dengan bantuan kalsium dan lipase untuk<br />
memecah lemak dalam susu.<br />
Pencernaan di lambung berlangsung antara 2 – 6 jam,<br />
bergantung pada jenis makanannya. Umumnya lemak<br />
dicerna lebih lama di dalam lambung dibandingkan protein.<br />
Karbohidrat dan makanan yang bersifat cair umumnya lebih<br />
cepat meninggalkan lambung.<br />
d. Usus Halus (Intestinum)<br />
Panjang usus halus orang dewasa mencapai 6,3 meter dengan<br />
diameter 2,5 cm. Usus halus terbagi menjadi 3 bagian yaitu<br />
usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan<br />
usus penyerapan (ileum).<br />
1) Usus dua belas jari, pada bagian ini bermuara saluran<br />
dari kantong empedu dan pankreas.<br />
a) Kantung empedu berupa suatu kantung yang<br />
panjangnya 7 – 10 cm terletak di bawah hati. Kantung<br />
empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu<br />
yang dihasilkan hati. Cairan empedu mengandung<br />
garam empedu dan zat warna empedu. Garam<br />
empedu berfungsi untuk mengemulsi lemak,<br />
sedangkan zat warna empedu (bilirubin dan biliverdin)<br />
berfungsi memberikan warna kuning pada tinja dan<br />
urin.<br />
b) Pankreas, merupakan organ agak pipih yang terletak<br />
di bawah lambung. Pankreas menghasilkan getah<br />
pankreas yang mengandung enzim amilase, tripsin,<br />
dan lipase. Amilase berfungsi untuk menguraikan zat<br />
tepung (amilum) menjadi gula. Tripsin menguraikan<br />
protein menjadi asam amino. Lipase mengubah<br />
lemak menjadi asam lemak dan gliserol.<br />
duodenum<br />
kardiak<br />
pilorus<br />
esofagus otot melingkar<br />
sfinkter pilorus<br />
fundus<br />
Gambar 2.13 Struktur lambung pada<br />
manusia.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
hati<br />
kantong empedu<br />
saluran<br />
pankreas<br />
usus dua belas jari<br />
saluran<br />
empedu<br />
kelenjar<br />
pankreas<br />
Gambar 2.14 Pada usus dua belas jari<br />
bermuara saluran dari<br />
empedu dan pankreas.<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 35
Usus besar melintang<br />
Usus<br />
besar naik<br />
36<br />
ileum<br />
sekum<br />
a apendiks<br />
Usus besar<br />
naik<br />
b<br />
sekum<br />
apendiks<br />
Kegiatan 2.3<br />
jejunum<br />
usus besar<br />
Ileum<br />
Gambar 2.15 (a) Usus halus dan usus<br />
besar manusia, (b) usus<br />
buntu dan apendiks.<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
2) Usus kosong, dindingnya menghasilkan berbagai enzim<br />
untuk mencerna makanan secara kimiawi. Usus kosong<br />
merupakan tempat pencernaan terakhir sebelum sari<br />
makanan diserap.<br />
3) Usus penyerapan, permukaannya dipenuhi jonjot-jonjot<br />
usus atau vili yang berfungsi untuk memperluas bidang<br />
penyerapan sehingga kemampuan menyerap makanan<br />
lebih besar.<br />
e. Usus Besar (Intestinum Crasum)<br />
Usus besar terletak di antara ileum dan anus. Perhatikan<br />
Gambar 2.15(a). Fungsinya untuk mengabsorpsi air dan<br />
mineral, tempat pembentukan vitamin K (dengan bantuan<br />
bakteri Escherichia coli), serta melakukan gerak peristaltik<br />
untuk mendorong tinja menuju anus.<br />
Bakteri Escherichia coli yang terdapat dalam usus besar juga<br />
berperan dalam proses pembusukan sisa makanan menjadi<br />
kotoran. Oleh karena itu kotoran menjadi lunak dan mudah<br />
dikeluarkan. Namun jika terjadi gangguan dalam usus besar<br />
(misalnya makanan yang terlalu masam atau pedas) dapat<br />
mengakibatkan penyerapan air terganggu. Hal ini menyebabkan<br />
tinja yang keluar menjadi cair yang disebut diare.<br />
Perhatikan Gambar 2.15(b).Pada pangkal usus besar<br />
terdapat usus buntu (sekum) dan umbai cacing (apendiks).<br />
Sedangkan bagian akhir usus besar adalah poros usus<br />
(rektum). Rektum bermuara di dubur (anus).<br />
Untuk memahami beberapa proses dalam pencernaan<br />
makanan, lakukan Kegiatan 2.3 berikut ini.<br />
Pencernaan Makanan<br />
Tujuan:<br />
Mengetahui proses pencernaan makanan di dalam mulut.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Tabung reaksi 3 buah 6. Kaki tiga dan kasa 1 buah<br />
2. Pipet tetes 2 buah 7. Termometer 1 buah<br />
3. Mortar 8. Nasi<br />
4. Gelas beker 1 buah 9. Reagen benedict<br />
5. Pembakar spirtus 10. Air<br />
Informasi:<br />
Reagen benedict berfungsi untuk menyelidiki kandungan karbohidrat sederhana (misal<br />
glukosa) di dalam suatu bahan. Bila bahan tersebut mengandung karbohidrat sederhana,<br />
akan terbentuk larutan berwarna merah bata yang mengendap. Reagen benedict ini<br />
tidak bereaksi dengan karbohidrat kompleks seperti amilum atau pati.<br />
Langkah kerja:<br />
1. Siapkan tiga tabung reaksi dalam rak. Berilah label pada tabung reaksi A, B, dan C.
2. Haluskan nasi dengan mortar dan masukkan ke dalam tabung A, kemudian<br />
tambahkan sedikit air setinggi 2 cm.<br />
3. Kunyahlah nasi selama beberapa saat, kemudian masukkan ke tabung B, dan<br />
tambahkan air setinggi 2 cm.<br />
4. Isikan tabung C dengan air ludah setinggi 2 cm.<br />
5. Isikan tabung A, B, dan C dengan reagen benedict masing-masing 5 tetes.<br />
6. Isi gelas beker dengan air hingga setengahnya, kemudian masukkan tabung A, B,<br />
dan C ke dalam gelas beker dan panaskan hingga suhu 38°C.<br />
7. Amati perubahan yang terjadi dan catatlah hasil pengamatanmu.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Bagaimana perbedaan warna yang terjadi pada masing-masing tabung setelah ditetesi<br />
Benedict? Bandingkan dengan warna setelah dipanaskan.<br />
2. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini?<br />
2. Makanan dan Kesehatan<br />
Makanan yang kamu butuhkan adalah makanan yang<br />
cukup mengandung gizi, yaitu mengandung karbohidrat,<br />
protein, lemak, vitamin, dan mineral.<br />
a. Karbohidrat<br />
Karbohidrat tersusun oleh atom karbon (C), hidrogen (H),<br />
oksigen (O) dengan kompleksitas yang berbeda. Contoh<br />
sumber karbohidrat adalah gula dan zat tepung. Zat gula<br />
banyak terdapat dalam bentuk glukosa, fruktosa, sukrosa,<br />
dan laktosa. Glukosa dan fruktosa terdapat dalam buahbuahan<br />
dan sayuran, sukrosa terdapat dalam gula putih, dan<br />
laktosa terdapat dalam susu. Zat tepung dapat diperoleh dari<br />
nasi, kentang, ubi, ketela, gandum, dan sagu.<br />
Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi. Pembakaran<br />
satu gram karbohidrat menghasilkan energi 4,1 kilokalori<br />
(1 kilokalori = 4,2 kilojoule). Energi ini diperlukan untuk<br />
tumbuh, bergerak, mempertahankan suhu tubuh, dan<br />
berkembang biak. Energi yang diperlukan oleh setiap orang<br />
per harinya berbeda-beda tergantung dari jenis kelamin,<br />
kegiatan, berat badan, dan usia. Jika kamu makan<br />
karbohidrat yang berlebihan, kelebihan ini akan disimpan<br />
dalam bentuk lemak di daerah perut, di sekeliling ginjal,<br />
jantung, dan di bawah kulit, sehingga tubuh menjadi gemuk.<br />
b. Protein<br />
Protein merupakan rantai panjang (polimer) asam amino.<br />
Asam amino terdiri dari atom karbon (C), hidrogen (H),<br />
oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang belerang (S).<br />
Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein nabati<br />
dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan,<br />
misalnya tahu, tempe, kecap, dan kacang-kacangan. Protein<br />
hewani diperoleh dari hewan misalnya ikan, udang, keju,<br />
cumi-cumi, udang, dan telur. Protein hewani mengandung<br />
asam amino yang lebih lengkap daripada protein nabati.<br />
Gambar 2.16 Padi merupakan sumber<br />
karbohidrat yang penting<br />
bagi rakyat Indonesia.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 37
38<br />
Info Sains<br />
Manfaat Serat<br />
Serat diketahui dapat mengolah<br />
dan mengurangi resiko berbagai<br />
penyakit degeneratif, seperti<br />
tekanan darah tinggi (hipertensi)<br />
dan penyakit jantung koroner.<br />
Gambar 2.17 Buah kelapa, biji cokelat,<br />
dan kelapa sawit merupakan<br />
sumber lemak<br />
nabati.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Kekurangan protein menyebabkan pertumbuhan terhambat,<br />
sedangkan kelebihan protein akan diubah menjadi<br />
senyawa nitrogen yang dibuang melalui ginjal. Fungsi<br />
protein dalam tubuh antara lain sebagai berikut.<br />
a. Mengganti sel-sel yang telah rusak.<br />
b. Membentuk enzim dan hormon.<br />
c. Mengatur proses di dalam tubuh.<br />
d. Sebagai sumber energi. Pembakaran 1 gram protein<br />
menghasilkan energi 4,1 kilokalori.<br />
c. Lemak<br />
Sumber bahan makanan yang mengandung lemak misalnya<br />
kelapa, kacang, minyak kedelai, dan mentega. Lemak juga<br />
dibedakan menjadi lemak nabati dan lemak hewani. Lemak<br />
hewan banyak mengandung kolesterol. Di dalam tubuh,<br />
kolesterol digunakan untuk menyusun membran sel dan<br />
hormon. Kelebihan kolesterol akan menyebabkan endapan<br />
di dinding pembuluh darah, sehingga tekanan darah menjadi<br />
tinggi. Lemak dari tumbuhan tidak mengandung kolesterol.<br />
Fungsi lemak dalam tubuh antara lain sebagai berikut.<br />
1) Pelarut vitamin A, D, E, dan K.<br />
2) Sumber energi, pembakaran 1 gram lemak menghasilkan<br />
energi 9,3 kilokalori.<br />
3) Pelindung tubuh dari gesekan dan benturan serta suhu<br />
yang ekstrim.<br />
4) Sebagai cadangan makanan.<br />
d. Vitamin<br />
Vitamin diperlukan dalam proses metabolisme dalam tubuh.<br />
Oleh karena itu makanan yang kamu konsumsi setiap hari<br />
harus mengandung vitamin dalam jumlah yang cukup.<br />
Kekurangan vitamin dapat menyebabkan penyakit<br />
avitaminosis. Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibedakan<br />
menjadi dua kelompok yaitu sebagai berikut.<br />
1) Vitamin yang larut dalam air, antara lain vitamin B1, B2,<br />
B6, B12, dan C.<br />
a) Vitamin B1 (tiamin), berfungsi untuk mengatur<br />
metabolisme karbohidrat dan kadar air dalam tubuh.<br />
Sumbernya adalah hati, jantung, ginjal, ragi, daging<br />
sapi, dan kacang-kacangan. Kekurangan dapat<br />
menyebabkan beri-beri.<br />
b) Vitamin B2 (riboflavin), berperan dalam respirasi sel.<br />
Sumbernya adalah susu, daging ayam, telur, padipadian,<br />
sayuran berhijau daun, kacang-kacangan, dan<br />
ragi. Kekurangan dapat menyebabkan keliosis yaitu<br />
luka di sudut mulut dan penglihatan menjadi kabur<br />
karena lensa mata mengeruh.<br />
c) Vitamin B6 (piridoksin), berfungsi dalam pembentukan<br />
sel darah dan kerja saraf. Sumbernya adalah<br />
kecambah, gandum, kacang-kacangan, pisang, sayur,<br />
alpukat, hati, dan ikan. Kekurangan dapat menyebabkan<br />
anemia dan kejang-kejang.
d) Vitamin B12 (sianokobalamin), berfungsi untuk<br />
mencegah kurang darah. Sumbernya adalah daging,<br />
telur, dan susu. Kekurangan dapat menyebabkan<br />
anemia karena pembentukan eritrosit terhambat.<br />
e) Vitamin C, untuk mengaktifkan perombakan<br />
protein, lemak, pembentukan trombosit dan mempengaruhi<br />
kerja kelenjar anak ginjal. Sumbernya<br />
adalah sayuran dan buah-buahan segar, misalnya<br />
jeruk, stroberi, dan tomat. Kekurangan vitamin C<br />
dapat mengakibatkan skorbut yaitu pendarahan pada<br />
gusi, di bawah kulit, dan usus.<br />
2) Vitamin yang tidak larut dalam air, antara lain vitamin<br />
A, D, E, dan K.<br />
a) Vitamin A (aseroftol), diperlukan untuk kesehatan<br />
mata karena membantu proses penerimaan rangsang<br />
cahaya oleh sel batang di retina dan kehalusan kulit.<br />
Sumbernya adalah hati, kuning telur, minyak ikan,<br />
sayuran hijau tua, dan buah-buahan berwarna kuning<br />
tua (jingga). Kekurangan dapat menyebabkan rabun<br />
senja (hemeralopi), kornea mata rusak (keratomalasi),<br />
dan kulit menjadi bersisik.<br />
b) Vitamin D (anti rakitis), untuk meningkatkan<br />
penyerapan zat kapur, mengatur kadar kapur, dan<br />
mempengaruhi proses penulangan. Sumbernya<br />
adalah kuning telur, susu, mentega, ikan, hati, dan<br />
minyak ikan. Kekurangan dapat mengakibatkan<br />
rakitis yaitu proses penulangan terganggu.<br />
c) Vitamin E (tokoferol), untuk mencegah pendarahan<br />
dan kemandulan. Sumbernya adalah margarin,<br />
kecambah, minyak selada, dan kacang hijau.<br />
Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan kemandulan,<br />
keguguran atau pendarahan pada ibu hamil, juga dapat<br />
menyebabkan layuhnya otot karena saraf penggerak rusak.<br />
4) Vitamin K, berperan dalam pembekuan darah. Sumbernya<br />
adalah sayuran berwarna hijau, kedelai, tomat, dan<br />
kol. Vitamin K dapat dihasilkan sendiri oleh tubuh di<br />
dalam usus besar dengan bantuan bakteri Escherichia coli.<br />
Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan gangguan<br />
proses pembentukan protrombin dalam hati sehingga<br />
darah sukar membeku bila terjadi luka.<br />
Bayi memiliki organ pencernaan yang belum sempurna,<br />
sehingga makanan terbaiknya adalah air susu ibu (ASI). ASI<br />
mengandung 1,6% protein, 3,8% lemak, 7% laktosa, dan<br />
energi 700 kalori. Keuntungan memberikan ASI antara lain<br />
sebagai berikut.<br />
1) Mengandung vitamin dan mineral dalam komposisi yang<br />
sesuai bagi perkembangan bayi.<br />
2) Pemberian ASI kepada bayi mendekatkan hubungan<br />
psikologis antara bayi dan ibu.<br />
3) Mengurangi peluang terserang penyakit infeksi, karena<br />
ASI mengandung banyak antibodi.<br />
Gambar 2.18 Sayuran yang segar<br />
banyak mengandung<br />
vitamin.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Info Sains<br />
Gangguan Pencernaan<br />
Seseorang yang tidak dapat<br />
menghasilkan enzim laktase<br />
dalam jumlah cukup akan<br />
mengalami gangguan pencernaan<br />
jika ia minum susu<br />
melebihi kemampuan untuk<br />
mencernanya.<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 39
Gambar 2.19 ASI adalah makanan<br />
yang terbaik bagi bayi.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Gambar 2.20 Kondisi gigi yang rusak.<br />
Sumber: Microsoft Encarta<br />
40<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
4) ASI sangat praktis, karena tidak merepotkan dalam<br />
penyiapannya.<br />
5) Mudah dicerna sehingga bayi terhindar dari gangguan<br />
pencernaan.<br />
6) Mengandung protein dan asam lemak yang penting bagi<br />
perkembangan otak bayi.<br />
e. Air<br />
Sebenarnya, air tidak termasuk zat gizi dalam makanan.<br />
Namun demikian, air merupakan bahan yang sangat penting<br />
bagi tubuh manusia sehingga kebutuhannya harus<br />
terpenuhi. Kebutuhan air diperoleh secara langsung dari air<br />
minum dan dari air yang terkandung dalam makanan dan<br />
buah-buahan. Fungsi air pada tubuh, antara lain sebagai<br />
berikut.<br />
1) Sebagai pelarut bahan organik dan anorganik dalam tubuh.<br />
2) Pembawa zat-zat yang dibutuhkan dan zat-zat yang tidak<br />
dibutuhkan tubuh.<br />
3) Mendukung terjadinya reaksi kimia dalam tubuh.<br />
4) Mempertahankan keseimbangan suhu tubuh.<br />
5) Bagian terbesar dari lendir yang dikeluarkan tubuh.<br />
6) Membentuk cairan tubuh.<br />
Kamu harus minum air minimal 8 gelas atau sekitar 2 – 2,5<br />
liter dalam sehari. Selain diperoleh dari air minum,<br />
kebutuhan air juga dipenuhi Jika tubuh sering kekurangan<br />
air dapat menyebabkan gangguan ginjal.<br />
3. Kelainan pada Sistem Pencernaan<br />
Sistem pencernaan dapat mengalami gangguan atau kelainan<br />
akibat infeksi bakteri, keracunan, dan kebiasaan makanan yang<br />
salah. Beberapa gangguan pada sistem pencernaan adalah<br />
sebagai berikut.<br />
a. Gondongan (parotitis epidimika), disebabkan oleh virus.<br />
Gondongan bersifat menular yang menyebabkan kelenjar<br />
ludah menjadi bengkak, panas, dan nyeri. Umumnya<br />
penyakit ini menyerang anak-anak berusia 5–15 tahun. Jika<br />
kamu telah sembuh dari sakit ini, kamu akan mendapatkan<br />
kekebalan terhadap serangan gondongan seumur hidup.<br />
Tahukah kamu mengapa demikian?<br />
b. Gigi berlubang (karies), disebabkan oleh bakteri jenis<br />
Streptococcus yang dapat merubah karbohidrat pada mulut<br />
menjadi asam laktat. Asam yang terbentuk lambat laun akan<br />
menghancurkan email dan menyebabkan lubang.<br />
Pencegahan gigi berlubang adalah dengan menggosok gigi<br />
secara teratur setelah makan dan sebelum tidur. Pasta gigi<br />
yang mengandung flouride (F) bergabung dengan unsur<br />
kalsium (Ca), fosfor (P), dan oksigen (O) menjadi flourapatite<br />
yang membuat gigi menjadi tahan terhadap asam. Selain itu<br />
berkumur setelah sarapan, membersihkan karang gigi,<br />
menambal gigi yang berlubang, dan makan makanan bergizi<br />
akan membuat gigi lebih kuat.
c. Muntah, yaitu pengeluaran isi lambung melalui kerongkongan<br />
dan mulut secara paksa. Muntah dapat menjadi<br />
gejala dari berbagai penyakit pada lambung, hati, dan<br />
sebagainya. Muntah juga dapat menjadi alat pertahanan saat<br />
memakan racun.<br />
d. Radang usus buntu (apendisitis), karena infeksi bakteri.<br />
Biasanya disebabkan oleh penyumbatan usus buntu oleh tinja<br />
atau zat-zat asing seperti biji yang masuk ke usus. Ciri-ciri<br />
orang yang menderita sakit radang usus buntu ini adalah<br />
sakit di bagian ulu hati, perut, kadang-kadang disertai<br />
muntah, panas, dan sukar buang air besar. Radang usus<br />
buntu dapat membuat usus bengkak, membusuk, dan<br />
pecah. Oleh karena itu perlu dilakukan operasi pengangkatan<br />
sebelum menjadi parah.<br />
e. Sembelit (konstipasi), disebabkan karena berkurangnya<br />
pergerakan peristaltik usus besar. Gerakan yang lambat<br />
menyebabkan air yang diserap usus menjadi banyak, sehingga<br />
tinja menjadi lebih kering, keras, dan bentuknya semakin<br />
kecil. Akibatnya buang air besar menjadi lebih sulit dan sakit.<br />
Berbagai buah-buahan dan sayur akan membantu mempermudah<br />
buang air besar secara alami, karena buah dan sayur<br />
banyak mengandung serat. Selain itu penyebab terjadinya<br />
sembelit adalah kebiasaan menahan buang air besar.<br />
f. Batu empedu, biasanya disebabkan oleh meningkatnya<br />
kandungan kolesterol sehingga garam empedu dan fosfolipid<br />
tidak mampu melarutkannya. Akibatnya kolesterol akan<br />
mengkristal dan membentuk batu empedu. Batu empedu<br />
yang terus membesar akan menghalangi aliran cairan<br />
empedu, sehingga menimbulkan rasa sakit dan berbagai<br />
kelainan, misalnya gangguan pencernaan lemak.<br />
g. Diare, yaitu bertambahnya kandungan air dalam tinja<br />
(diperlihatkan dengan mencret-mencret dan meningkatnya<br />
frekuensi buang air besar setiap hari). Diare disebabkan<br />
karena penyerapan air dan ion-ion di dalam usus besar<br />
berkurang. Penyebab diare adalah bakteri, virus, dan<br />
protozoa, yang menghasilkan racun sehingga mempengaruhi<br />
proses absorpsi cairan di usus. Stres atau rasa cemas<br />
berlebihan juga dapat menyebabkan diare. Pertolongan pada<br />
diare adalah dengan meminum cairan pengganti air, ion-ion,<br />
dan energi yang hilang, misalnya dengan oralit.<br />
Tugas 2.2<br />
Diskusikan dengan temanmu mengapa makanan<br />
berserat baik untuk kesehatan alat pencernaan?<br />
Latihan 2.1<br />
usus buntu<br />
umbai cacing<br />
Gambar 2.21 Umbai cacing dapat<br />
mengalami peradangan<br />
bila terinfeksi oleh<br />
bakteri.<br />
Sumber: Kamus Sains<br />
Gambar 2.22 Lingkungan kumuh yang<br />
buruk mempermudah penyebaran<br />
diare.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
1. Jelaskan pengertian jonjot-jonjot usus beserta fungsinya.<br />
2. Mengapa lemak harus diemulsikan dengan garam empedu sebelum dicerna di usus?<br />
3. Sebutkan mineral-mineral yang dibutuhkan tubuh beserta fungsinya.<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 41
42<br />
tulang<br />
hidung<br />
rongga<br />
hidung<br />
bibir<br />
saraf olfaktori<br />
tonsil<br />
Gambar 2.23 Struktur rongga hidung<br />
manusia.<br />
Sumber: Microsoft Student, 2006<br />
laring<br />
kelenjar tiroid<br />
esofagus<br />
lidah<br />
trakea<br />
bronkus<br />
bronkiolus<br />
Gambar 2.24 Saluran pernapasan<br />
pada manusia.<br />
Sumber: Anatomi dan Fisiologi Modern untuk<br />
Perawat<br />
Manusia bernapas untuk mengambil oksigen dan<br />
melepaskan karbon dioksida. Pernapasan manusia meliputi<br />
proses inspirasi dan ekspirasi. Inspirasi adalah pemasukan udara<br />
luar ke dalam tubuh melalui alat pernapasan. Ekspirasi adalah<br />
pengeluaran udara pernapasan dari alat pernapasan.<br />
1. Alat Pernapasan<br />
Alat pernapasan manusia terdiri dari hidung, faring, pangkal<br />
batang tenggorokan (laring), batang tenggorok (trakea), cabang<br />
batang tenggorokan (bronkus), dan paru-paru (pulmo).<br />
a. Hidung, merupakan muara keluar-masuknya udara<br />
pernapasan. Di dalam hidung, udara mengalami beberapa<br />
perlakuan sebagai berikut.<br />
1) Udara yang masuk ke hidung akan disaring dulu oleh<br />
rambut hidung, sehingga debu dan partikel kotoran tidak<br />
masuk ke dalam paru-paru.<br />
2) Udara dihangatkan oleh kapiler darah yang ada di dalam<br />
hidung, sehingga suhunya sesuai dengan suhu tubuh.<br />
3) Udara dilembapkan oleh lapisan lendir yang ada di dalam<br />
rongga hidung.<br />
b. Faring, merupakan saluran sepanjang 12,5–13 cm sebagai<br />
kelanjutan dari saluran hidung yang meneruskan udara ke<br />
laring. Faring terletak di antara saluran pernapasan dan<br />
saluran pencernaan.<br />
c. Pangkal tenggorokan (laring), terdiri dari lempenganlempengan<br />
tulang rawan. Dinding bagian dalam dapat<br />
digerakkan oleh otot untuk membuka dan menutup glotis.<br />
Glotis merupakan lubang/celah yang menghubungkan<br />
trakea dengan faring. Pada saat menelan makanan, laring<br />
terangkat ke atas sehingga anak tekak menutup rongga glotis<br />
(rongga di antara pita suara), sehingga makanan tidak akan<br />
masuk ke dalam trakea. Pada laring orang dewasa terdapat<br />
jakun. Satu tulang rawan pada laring dapat digerakkan oleh<br />
otot-otot laring sehingga dapat menutup dan membuka,<br />
menegakkan, dan melemaskan pita suara. Pita suara pada<br />
wanita lebih pendek dibandingkan dengan pada laki-laki,<br />
sehingga suaranya akan lebih tinggi dibandingkan laki-laki.<br />
d. Batang tenggorok (trakea), berupa saluran berongga dengan<br />
dinding dari cincin-cincin tulang rawan. Pada trakea terdapat<br />
otot polos untuk menjaga agar bronkus tidak mengempis<br />
saat bernapas. Trakea juga mengandung lendir dan silia<br />
untuk menyaring debu dan bakteri yang masuk bersama<br />
udara agar tidak sampai di paru-paru. Asap rokok dan udara<br />
dingin dapat mengganggu kerja silia.<br />
e. Cabang batang tenggorok (bronkus), merupakan percabangan<br />
trakea menuju paru-paru kiri dan paru-paru<br />
kanan. Bronkus bercabang-cabang lagi membentuk<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
C Sistem Pernapasan pada Manusia
onkiolus. Bronkiolus yang paling ujung disebut bronkiolus<br />
respirasi. Pada bronkiolus respirasi terdapat gelembunggelembung<br />
alveolus. Alveolus merupakan tempat terjadinya<br />
pertukaran gas antara darah (di dalam pembuluh darah)<br />
dengan udara bebas. Oksigen dari udara berdifusi ke dalam<br />
darah sedangkan karbon dioksida dan uap air dari darah<br />
berdifusi ke udara.<br />
f. Paru-paru (pulmo), jumlahnya sepasang dan terletak di<br />
rongga dada. Paru-paru merupakan tempat terjadinya<br />
pertukaran gas yaitu oksigen dan karbon dioksida. Paru-paru<br />
kanan terdiri dari tiga gelambir. Sedangkan paru-paru kiri<br />
terdiri dari dua gelambir. Paru-paru terbungkus oleh selaput<br />
rangkap yang disebut pleura. Di antara selaput rangkap ini<br />
terdapat cairan yang berfungsi untuk melindungi paru-paru<br />
dari gesekan ketika mengembang dan mengempis.<br />
2. Proses Pernapasan<br />
Proses masuk (inspirasi) dan keluarnya udara (ekspirasi)<br />
pada pernapasan berkaitan erat dengan perbedaan volume dan<br />
tekanan udara. Proses inspirasi dan ekspirasi diatur oleh kerja<br />
otot-otot diafragma dan otot-otot antartulang rusuk. Mekanisme<br />
pernapasan pada manusia ada dua macam yaitu pernapasan<br />
perut dan pernapasan dada. Secara ringkas proses inspirasi dan<br />
ekspirasi pada pernapasan dada dan pernapasan perut dijelaskan<br />
sebagai berikut.<br />
a. Pernapasan dada<br />
Otot antartulang rusuk mengalami kontraksi (tegang),<br />
volume rongga dada bertambah sehingga tekanan udara di<br />
paru-paru lebih kecil dibanding tekanan udara di atmosfer.<br />
Akibatnya udara luar masuk ke dalam paru-paru (fase<br />
inspirasi). Kemudian otot antartulang rusuk kembali<br />
relaksasi (kendur), volume rongga dada berkurang sehingga<br />
tekanan udara di paru-paru lebih besar dibandingkan di<br />
atmosfer, akibatnya udara keluar dari paru-paru ke atmosfer<br />
(fase ekspirasi).<br />
b. Pernapasan perut<br />
Otot diafragma kontraksi (tegang), sehingga diafragma mendatar<br />
dan volume rongga dada membesar. Akibatnya tekanan<br />
udara di paru-paru lebih kecil dari tekanan udara luar<br />
sehingga udara masuk ke paru-paru (fase inspirasi).<br />
Kemudian otot diafragma kembali relaksasi (kendur),<br />
sehingga diafragma melengkung ke atas dan volume rongga<br />
dada mengecil, akibatnya tekanan udara membesar sehingga<br />
udara keluar dari paru-paru (fase ekspirasi).<br />
Saat kamu menghembuskan napas sekuat-kuatnya, tidak<br />
semua udara dalam paru-paru keluar. Di dalam paru-paru masih<br />
ada sebagian udara menetap. Jadi, berapa volume udara dalam<br />
paru-paru? Perhatikan volume udara pernapasan pada Tabel<br />
2.1 berikut ini.<br />
jantung<br />
pembuluh<br />
kapiler<br />
vena<br />
trakea<br />
aorta<br />
CO meninggalkan<br />
2<br />
pembuluh darah<br />
paru-paru<br />
oksigen masuk<br />
elveolus<br />
Alveolus<br />
Gambar 2.25 Paru-paru manusia dan<br />
struktur alveolus beserta<br />
pembuluh darah yang<br />
melaluinya.<br />
Sumber: Microsoft Student, 2006<br />
menarik napas melepaskan napas<br />
Gambar 2.26 Mekanisme inspirasi<br />
dan ekspirasi.<br />
Sumber: Biologi<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 43
Tabel 2.1 Berbagai jenis volume udara pernapasan.<br />
44<br />
Jenis Volume Ukuran Volume Pengertian<br />
Tidal<br />
Suplemen<br />
Komplemen<br />
Vital<br />
Residu<br />
Kegiatan 2.4<br />
500 cc<br />
1500 cc<br />
1500 cc<br />
3500 cc<br />
1000 cc<br />
Untuk mengukur besarnya kapasitas udara dalam paru-paru,<br />
lakukan Kegiatan 2.4 berikut ini.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Volume udara yang masuk dan keluar paruparu<br />
saat terjadi pernapasan biasa.<br />
Volume udara yang masih dapat dikeluarkan<br />
dari paru-paru setelah ekspirasi normal.<br />
Volume udara yang masih dapat dihirup<br />
setelah inspirasi normal.<br />
Jumlah volume tidal + volume suplemen +<br />
volume komplemen atau volume maksimal<br />
yang dapat dikeluarkan dalam satu ekspirasi<br />
setelah inspirasi maksimal.<br />
Volume udara yang tersisa di dalam paruparu<br />
setelah melakukan ekspirasi<br />
maksimal.<br />
Kapasitas Udara Paru-Paru<br />
Tujuan:<br />
Mengukur kapasitas udara dalam paru-paru.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Kertas label 4. Spidol<br />
2. Botol kaca yang berkapasitas 4 liter 5. Panci plastik ukuran besar<br />
dengan tutupnya<br />
3. Gelas 250 ml<br />
Langkah kerja:<br />
6. Selang<br />
gelas<br />
250 ml<br />
tutup<br />
tabung<br />
1. Letakkan kertas label di sepanjang sisi botol kaca<br />
dengan arah ke bawah.<br />
tabung<br />
4 liter<br />
air<br />
2. Gunakan gelas 250 ml untuk menambahkan ke<br />
dalam botol secara bertahap. Setiap menambahkan<br />
skala<br />
250 ml, berilah tanda pada kertas label dengan<br />
selang spidol. Lakukan berulang-ulang hingga botol kaca<br />
air<br />
plastik<br />
penuh (volume 4 liter).<br />
3. Tutuplah botol kaca dengan penutupnya.<br />
4. Isilah panci plastik besar dengan air hingga<br />
setengahnya.<br />
5. Balikkan botol kaca di atas panci yang berisi air dan<br />
hembuskan<br />
udara melalui buka tutupnya saat berada di air dalam panci.<br />
selang<br />
6. Masukkan selang ke dalam mulut botol, kemudian<br />
hembuskan napas dengan normal melalui selang.<br />
tabung<br />
dibalik dan<br />
tutup<br />
dibuka
7. Hitung skala pada botol untuk menentukan jumlah udara yang kamu keluarkan.<br />
8. Ulangilah percobaan di atas dengan menghembuskan udara sekuat-kuatnya.<br />
Pertanyaan<br />
1. Apakah yang terjadi pada botol setelah kamu meniupkan udara pernapasan?<br />
2. Berapakah volume udara yang kamu hembuskan secara normal dan dengan cara<br />
sekuat-kuatnya? Berapakah kapasitas volume udara pernapasan suplemen,<br />
komplemen, dan vital dalam paru-parumu?<br />
3. Kelainan pada Sistem Pernapasan<br />
Alat-alat pernapasan dapat mengalami gangguan karena<br />
penyakit atau kelainan. Beberapa gangguan yang sering terjadi<br />
pada saluran pernapasan manusia adalah sebagai berikut<br />
a. Bronkitis, adalah peradangan bronkus atau bronkiolus.<br />
Bronkitis disebabkan oleh infeksi mikroorganisme setelah<br />
salesma atau influenza. Peradangan meningkatkan produksi<br />
lendir yang berlebihan sehingga menimbulkan dahak. Dahak<br />
merangsang terjadinya batuk untuk mengeluarkannya. Asap<br />
rokok dan debu dapat merusak bronkus dan memudahkan<br />
terjadinya bronkitis.<br />
b. Asma, merupakan reaksi saluran pernapasan terhadap<br />
rangsangan pada otot polos di bronkus atau bronkiolus.<br />
Asma juga sering disertai produksi lendir yang berlebihan<br />
dan radang. Jalan napas menjadi sesak dan membuat bunyi<br />
“mengi” (wheezing). Hal ini karena penderita berusaha<br />
bernapas sedalam-dalamnya, sehingga menggetarkan lendir<br />
pada bronkus yang menyempit. Penyebab asma dapat<br />
berupa debu, serbuk sari, jamur, dan partikel lain yang<br />
terbawa udara. Asma juga dapat disebabkan oleh makanan<br />
dan infeksi saluran pernapasan.<br />
c. Selesma, disebabkan oleh virus yang menginfeksi saluran<br />
pernapasan. Masa inkubasi antara 1 – 3 hari yang ditandai<br />
dengan gejala berupa lesu, sakit di tenggorokan, dan suhu<br />
tubuh tidak normal. Pada awalnya lendir pilek yang dihasilkan<br />
cair, kemudian menjadi kental kehijauan. Penularan<br />
lewat udara dan kontak langsung dengan hidung.<br />
d. Influenza atau flu, disebabkan oleh virus. Masa inkubasinya<br />
2 hari dengan gejala demam, pegal linu, lesu, dan batuk pilek.<br />
Bila tidak ada komplikasi biasanya sembuh dalam 3 – 5 hari.<br />
e. TBC paru-paru, ditimbulkan oleh bakteri Mycobacterium<br />
tuberculosa. Penyakit ini menular lewat udara dan merusak<br />
jaringan paru-paru sehingga menjadi berongga. TBC juga<br />
dapat diakibatkan oleh gizi yang buruk, usia tua, dan tempat<br />
yang kotor. Umumnya penderita TBC mempunyai tingkat<br />
ekonomi yang rendah. Gejala penyakit berupa berat badan<br />
turun drastis, batuk berdahak sampai berdarah, sesak napas,<br />
dan berkeringat pada malam hari.<br />
Info Sains<br />
Bahaya Merokok<br />
Apa bahaya merokok? Merokok<br />
mengganggu tenggorokan dan<br />
saluran-saluran pernapasan serta<br />
kadang-kadang dikaitkan dengan<br />
hilangnya nafsu makan, rasa muak,<br />
napas pendek, dan ketidakteraturan<br />
detak jantung. Orang yang merokok<br />
mempunyai kemungkinan lebih<br />
besar terkena kanker paru-paru,<br />
enfisema, dan bronkitis serta penyakit<br />
pernapasan lainnya.<br />
a<br />
b<br />
Gambar 2.27 (a) Mycobacterium tuberculosis<br />
penyebab<br />
TBC. (b) Bakteri masuk<br />
ke dalam paru-paru<br />
bersama udara pernapasan<br />
(i) dan menyebabkan<br />
kerusakan jaringan<br />
paru-paru (ii).<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 45<br />
(i)<br />
(ii)
46<br />
paru-paru<br />
jantung<br />
ginjal<br />
darah miskin<br />
oksigen<br />
darah kaya<br />
oksigen<br />
Gambar 2.28 Sistem peredaran darah<br />
manusia.<br />
Sumber: en.wikipedia.org<br />
Tugas 2.3<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1. Jelaskan mekanisme inspirasi dan ekspirasi pada<br />
pernapasan perut.<br />
2. Bagaimana cara menghitung kapasitas vital paru-paru?<br />
3. Diskusikan dengan temanmu, apakah yang disebut<br />
penyakit paru-paru basah dan bagaimana cara<br />
mencegahnya?<br />
D Sistem Peredaran Darah pada Manusia<br />
Peredaran darah manusia merupakan peredaran darah<br />
tertutup dan ganda atau rangkap. Peredaran darah tertutup<br />
artinya dalam peredarannya darah selalu mengalir di dalam<br />
pembuluh darah. Peredaran darah ganda artinya dalam satu kali<br />
beredar, darah melalui jantung sebanyak dua kali sehingga<br />
terdapat peredaran darah besar dan peredaran darah kecil.<br />
Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah yang dimulai<br />
dari jantung menuju ke paru-paru, kemudian kembali ke<br />
jantung. Pada saat darah berada di paru-paru, terjadi pertukaran<br />
gas oksigen (O ) dan karbon dioksida (CO ) secara difusi.<br />
2 2<br />
Oksigen dari udara berdifusi ke darah, sedangkan karbon<br />
dioksida dari darah berdifusi ke udara. Darah yang<br />
meninggalkan paru-paru kaya akan oksigen. Kemudian masuk<br />
ke atrium kiri melalui vena pulmonalis.<br />
Peredaran darah besar yait u peredaran darah dari bilik kiri<br />
jantung ke seluruh tubuh, kemudian kembali ke serambi kanan<br />
jantung. Pada saat darah berada di kapiler, terjadi pertukaran<br />
gas oksigen (O ) dan karbon dioksida (CO ). Oksigen dari darah<br />
2 2<br />
berdifusi ke sel-sel tubuh sedangkan karbon dioksida dari selsel<br />
tubuh berdifusi ke dalam darah. Kemudian darah yang<br />
miskin oksigen dan kaya karbon dioksida menuju vena. Darah<br />
dari tubuh bagian atas menuju atrium kanan melalui pembuluh<br />
balik besar atas (vena cava superior) sedangkan darah dari tubuh<br />
bagian bawah masuk ke atrium kanan melalui pembuluh balik<br />
besar bawah (vena cava inferior).<br />
1. Alat Peredaran Darah<br />
Alat peredaran darah manusia berupa jantung dan pembuluh<br />
darah. Pembuluh darah terdiri atas pembuluh balik (vena),<br />
pembuluh nadi (arteri), dan kapiler vena ataupun kapiler arteri.<br />
a. Jantung<br />
Jantung berperan sebagai pemompa dalam sistem peredaran<br />
darah. Berat jantung sekitar 335 gram, sebesar kepalan<br />
tangan pemiliknya, dan terletak di antara paru-paru kanan<br />
dan paru-paru kiri. Setiap hari jantung memompa darah<br />
100.000 kali atau mengalirkan darah sepanjang 100.000 km.
Jantung terdiri dari empat ruangan, yaitu dua rongga atas<br />
yang disebut dengan serambi (atrium) dan dua rongga bawah<br />
yang disebut bilik (ventrikel). Jantung memiliki tiga katup<br />
yaitu katup vena semilunair yang terletak pada pangkal aorta,<br />
katup valvula bikuspidalis yang terletak antara ventrikel kiri<br />
dan atrium kiri, serta valvula trikuspidalis yang terletak antara<br />
ventrikel kanan dan atrium kanan.<br />
Pada jantung terdapat tiga buah vena yang bermuara di<br />
atrium yaitu, vena cava superior (vena yang membawa darah<br />
dari organ tubuh bagian atas), vena cava inferior (vena yang<br />
membawa darah dari organ tubuh bagian bawah), dan vena<br />
pulmonalis (vena yang membawa darah kaya oksigen dari<br />
paru-paru). Arteri yang berpangkal di jantung adalah arteri<br />
pulmonalis (membawa darah kaya CO menuju paru-paru)<br />
2<br />
dan aorta (arteri terbesar yang mengalirkan darah dari<br />
ventrikel kiri menuju ke seluruh tubuh).<br />
Jantung mendapat suplai oksigen dan makanan yang dibawa<br />
oleh arteri koronaria. Arteri ini berpangkal di aorta.<br />
Kemampuan jantung dalam memompa darah dapat ditunjukkan<br />
dengan tekanan darah. Tekanan darah pada orang<br />
dewasa yang normal adalah 120/80 mmHg. Nilai 120 mmHg<br />
menunjukkan tekanan darah saat ventrikel berkontraksi<br />
(disebut tekanan sistol). Nilai 80 mmHg menunjukkan<br />
tekanan darah saat ventrikel relaksasi (disebut tekanan<br />
diastol).<br />
b. Pembuluh Darah<br />
Kamu telah mengetahui bahwa ketika beredar, darah selalu<br />
berada di dalam pembuluh darah. Pembuluh darah terdiri<br />
dari pembuluh darah nadi (arteri), pembuluh balik (vena),<br />
dan kapiler.<br />
1) Arteri, dindingnya tebal dan elastis (diameternya dapat<br />
berubah sesuai dengan kebutuhan). Hal ini diperlukan<br />
untuk menjaga aliran darah konstan dan tidak tersendat.<br />
Arah aliran darah dalam arteri meninggalkan jantung.<br />
Tekanan darah di dalamnya kuat, sehingga jika terluka<br />
darah keluar memancar. Darah dalam arteri kaya akan<br />
oksigen kecuali arteri paru-paru. Letak pembuluh ini<br />
agak dalam dari permukaan kulit dan hanya memiliki<br />
satu katup yaitu berada di jantung yang disebut valvula<br />
semilunair.<br />
2) Kapiler, berupa saluran tipis yang memungkinkan terjadi<br />
pertukaran zat antara darah dengan sel jaringan tubuh.<br />
3) Arteriole, merupakan pembuluh darah kecil yang<br />
menghubungkan kapiler dengan arteri.<br />
4) Venule, merupakan pembuluh darah kecil yang<br />
menghubungkan kapiler dengan vena.<br />
5) Vena, berfungsi untuk mengalirkan darah dari kapiler<br />
menuju jantung. Dindingnya tipis dan kurang elastis.<br />
Arah aliran darah dalam vena menuju ke jantung.<br />
vena<br />
kava<br />
superior<br />
arteri<br />
pulmo<br />
kanan<br />
vena<br />
pulmo<br />
kanan<br />
atrium<br />
kanan<br />
vena kava<br />
inferior<br />
aorta<br />
arteri<br />
pulmo kiri<br />
aorta<br />
vena<br />
pulmo<br />
kiri<br />
atrium<br />
kiri<br />
ventrikel<br />
kiri<br />
Gambar 2.29 Bagian-bagian jantung.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
endotelium<br />
endotelium<br />
ventrikel<br />
kanan<br />
jaringan<br />
ikat<br />
otot<br />
polos<br />
jaringan ikat<br />
otot<br />
polos<br />
Gambar 2.30 Penampang melintang<br />
pembuluh arteri (atas)<br />
dan vena (bawah).<br />
Sumber: Biologi Umum<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 47
48<br />
Kegiatan 2.5<br />
Pengaruh Gravitasi terhadap Aliran Darah<br />
Tujuan:<br />
Mengamati peredaran darah yang dipengaruhi gaya gravitasi.<br />
Alat dan bahan:<br />
Tangan praktikan/probandus<br />
Langkah kerja:<br />
1. Angkatlah salah satu tangan satu setinggi-tingginya dan biarkan tangan yang lain<br />
menggantung ke bawah selama kurang lebih satu menit.<br />
2. Kembalikan tangan ke posisi semula, rasakan perbedaan dan bandingkan warnanya<br />
antara tangan kanan dan tangan kiri.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Apakah terdapat perbedaan aliran darah antara tangan yang menggantung ke bawah<br />
dengan yang diangkat ke atas? Mengapa demikian?<br />
2. Apakah kaitan gaya gravitasi dengan banyaknya katup pada pembuluh vena?<br />
3. Buatlah kesimpulan dari kegiatan ini.<br />
Keping<br />
darah<br />
Plasma darah<br />
Sel darah merah<br />
Sel darah putih<br />
Gambar 2.31 Bagian-bagian darah.<br />
Sumber: Kamus Biologi<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Tekanan darah di dalamnya lemah, sehingga jika terluka<br />
darah keluar menetes. Darah di dalam vena kaya akan<br />
CO kecuali vena paru-paru. Letak pembuluh vena dekat<br />
2<br />
dengan permukaan kulit, dan memiliki banyak katup<br />
untuk mencegah darah mengalir kembali ke tubuh.<br />
Untuk mengamati pengaruh gravitasi pada aliran darah,<br />
lakukan Kegiatan 2.5 berikut ini.<br />
2. Darah<br />
Darah manusia berwarna merah karena mengandung<br />
hemoglobin. Namun tingkat warna merahnya bergantung pada<br />
kadar oksigen dan karbon dioksida. Darah yang banyak<br />
mengandung oksigen berwarna merah cerah, sedangkan darah<br />
yang mengandung banyak karbon dioksida berwarna merah<br />
tua.<br />
Volume darah setiap orang tidak sama, tergantung pada berat<br />
badan, jenis kelamin, kegemukan, kandungan air dalam tubuh,<br />
dan keadaan pembuluh darah. Tapi secara umum volume darah<br />
sekitar 8% dari berat badan.<br />
Jika darah diendapkan dengan sentrifugasi, maka darah akan<br />
terpisah menjadi bagian yang cair dan bagian yang padat. Bagian<br />
darah yang cair disebut plasma, sedangkan bagian yang padat<br />
terdiri dari sel-sel darah.<br />
a. Plasma<br />
Plasma darah menyusun 55% dari keseluruhan darah, di<br />
dalamnya terlarut berbagai zat. Plasma tersusun dari air 91%<br />
dan zat terlarut 9%. Zat terlarut terdiri dari protein plasma,<br />
garam mineral, enzim, hormon, gas, dan zat organik lain.
Protein dalam plasma antara lain berupa albumin (berfungsi<br />
untuk menjaga tekanan osmotik darah), globulin<br />
(membentuk antibodi), dan fibrinogen (untuk pembekuan<br />
darah). Bagian plasma darah yang berperan dalam sistem<br />
kekebalan disebut serum. Serum ini mengandung berbagai<br />
antibodi yang penting dalam sistem kekebalan tubuh.<br />
b. Sel-Sel Darah<br />
Sel-sel darah mencakup 45% dari total darah, terdiri dari sel<br />
darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan kepingkeping<br />
darah (trombosit). Warna merah pada darah<br />
disebabkan adanya hemoglobin dalam eritrosit.<br />
1) Eritrosit, berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang<br />
berperan sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida.<br />
Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti. Eritrosit<br />
dibentuk di sumsum merah, masa hidupnya 4 bulan atau<br />
120 hari. Produksi sel darah merah setiap detiknya<br />
mencapai 2 juta sel. Eritrosit yang telah tua dan rusak<br />
dirombak di dalam limpa. Jumlah eritrosit normal pada<br />
orang dewasa adalah 4,7 – 5,3 juta/mm3 .<br />
2) Leukosit, berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan<br />
kekebalan, yaitu membunuh dan memakan mikroorganisme<br />
dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.<br />
Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat amoeboid,<br />
diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat<br />
bergerak bebas. Karena bergerak bebas, leukosit dapat<br />
menembus dinding pembuluh kapiler, disebut sifat<br />
diapedesis. Leukosit juga bersifat fagositosis, yaitu dapat<br />
membunuh kuman dengan cara memakannya. Umur<br />
leukosit umumnya hanya beberapa hari saja, bahkan ada<br />
hanya beberapa jam ketika terjadi peradangan dalam<br />
tubuh. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per<br />
mm3 darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi<br />
10.000 per mm3 darah yang disebut leukositosis. Jika<br />
kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut<br />
menderita penyakit leukopenia. Misalnya karena infeksi<br />
penyakit AIDS. Jika kadar leukosit di atas 200.000 per<br />
mm3 disebut menderita kanker darah atau leukemia.<br />
3) Trombosit, berperan dalam pembekuan darah ketika<br />
terjadi luka. Jumlah trombosit sekitar 300.000 per mm3 darah. Trombosit dibentuk di sumsum tulang dan dapat<br />
hidup selama 8 hari. Bentuknya bulat atau lonjong dan<br />
tidak berinti. Trombosit mudah pecah jika keluar dari<br />
pembuluh darah atau bersentuhan dengan benda yang<br />
permukaannya kasar. Apabila terjadi terluka, darah akan<br />
keluar dari pembuluh darah dan menyebabkan trombosit<br />
pecah. Trombosit yang pecah akan menghasilkan<br />
enzim trombokinase atau tromboplastin. Trombokinase<br />
berfungsi untuk mengubah protrombin dalam plasma<br />
darah menjadi trombin dengan bantuan ion Ca2+ dan<br />
vitamin K. Trombin akan mengubah fibrinogen dalam<br />
Gambar 2.32 Sel darah merah dan<br />
sel darah putih yang<br />
diamati dengan mikroskop<br />
elektron.<br />
Sumber: Microsoft Student, 2006<br />
Info Sains<br />
Trombosit<br />
Trombosit berbentuk bulat atau<br />
oval yang berasal dari sel besar<br />
tertentu dalam sumsum tulang<br />
yang disebut megakariosit.<br />
Jumlahnya berkisar dari 200.000<br />
sampai 500.000 per mm 3 atau<br />
lebih. Trombosit yang lebih kecil<br />
daripada sel darah, bertugas<br />
untuk beberapa tujuan yang<br />
berguna. Selain untuk pembekuan<br />
darah trombosit juga membantu<br />
menyumbat kebocoran yang<br />
terjadi di dalam pembuluh darah<br />
kecil yang disebut pembuluh<br />
rambut.<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 49
50<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
plasma menjadi benang-benang fibrin, yaitu benangbenang<br />
halus yang dapat menghentikan perdarahan dan<br />
menutup luka.<br />
Proses pembekuan darah di atas dapat digambarkan sebagai<br />
berikut.<br />
mengeluarkan<br />
trombosit pecah ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯→<br />
protrombin ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯→<br />
2+<br />
tromboplastin<br />
tromboplastin<br />
ion Ca dan vitamin K trombin<br />
trombin<br />
fibrinogen ⎯⎯⎯⎯→<br />
Tabel 2.2 Perbedaan antara eritrosit, leukosit, dan trombosit.<br />
fibrin<br />
Perhatikan perbedaan antara eritrosit, leukosit, dan trombosit<br />
pada Tabel 2.2 berikut ini.<br />
No. Pembeda Eritrosit Leukosit Trombosit<br />
1.<br />
2.<br />
3.<br />
4.<br />
5.<br />
6.<br />
Ukuran<br />
Jumlah<br />
Struktur<br />
Bentuk<br />
Tempat<br />
produksi<br />
Fungsi<br />
7,5 m<br />
± 5.000.000/mm3 5 – 9 m<br />
± 7.000/mm<br />
- tanpa nukleus<br />
- mempunyai<br />
hemoglobin<br />
cakram bikonkaf<br />
sumsum merah tulang<br />
pipa dan tulang pipih<br />
membawa O dari paru-<br />
2<br />
paru ke seluruh tubuh<br />
dan CO dari seluruh jari-<br />
2<br />
ngan tubuh ke paru-paru<br />
3<br />
- mempunyai nukleus<br />
- tanpa hemoglobin<br />
tidak beraturan<br />
sumsum tulang dan<br />
kelenjar limfa<br />
- fagosit memakan kuman<br />
- limfosit menghasilkan<br />
antibodi untuk membunuh<br />
kuman<br />
Setiap komponen darah mempunyai fungsi tertentu,<br />
sehingga fungsi darah beraneka macam, yaitu sebagai berikut.<br />
a. Sebagai alat pengangkut, zat yang diangkut darah adalah<br />
sebagai berikut.<br />
1) Sel-sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru<br />
ke jantung dan ke seluruh tubuh.<br />
2) Plasma darah, mengangkut sari makanan dari usus ke<br />
hati kemudian ke seluruh tubuh, karbon dioksida dari<br />
jaringan tubuh ke paru-paru, urea dari hati ke ginjal untuk<br />
dikeluarkan bersama urin, dan hormon dari kelenjar<br />
endokrin ke seluruh tubuh.<br />
b. Sebagai alat pertahanan tubuh melawan infeksi. Mekanismenya<br />
adalah sebagai berikut.<br />
1) Fagositosis, yaitu menelan kuman penyakit dan zat asing<br />
yang masuk dalam tubuh.<br />
2) Limfosit menghasilkan antibodi untuk membunuh<br />
kuman dan antitoksin untuk menetralkan racun.<br />
c. Melakukan pembekuan darah ketika terjadi luka. Yang<br />
berperan penting adalah trombosit.<br />
⎯⎯⎯⎯→<br />
⎯⎯⎯→<br />
2 – 4 m<br />
± 300.000/mm3 - tanpa nukleus<br />
- tanpa hemoglobin<br />
tidak beraturan<br />
sumsum tulang<br />
belakang<br />
pembekuan<br />
darah
d. Menjaga kestabilan suhu tubuh, yaitu berkisar pada 37°C<br />
walaupun suhu lingkungan berubah. Darah mampu menyebarkan<br />
energi panas secara merata ke seluruh tubuh. Tentu<br />
tubuhmu menggigil pada saat kedinginan dan berkeringat<br />
pada saat kepanasan. Menggigil dan berkeringat merupakan<br />
mekanisme untuk menjaga agar suhu tubuh tetap stabil.<br />
3. Golongan Darah<br />
Karl Landsteiner (1968 – 1947), seorang ahli dari Austria,<br />
menemukan cara penggolongan darah dengan sistem AB0.<br />
Menurut beliau, darah dapat dibedakan menjadi golongan<br />
darah A, B, AB, dan 0 (nol).<br />
Penggolongan darah ini didasarkan pada kandungan<br />
aglutinogen dan aglutinin. Aglutinogen merupakan protein dalam<br />
sel darah merah yang dapat digumpalkan oleh aglutinin. Ada dua<br />
jenis aglutinogen pada darah yaitu aglutinogen A dan aglutinogen<br />
B. Aglutinin merupakan protein di dalam plasma darah yang<br />
menggumpalkan aglutinogen. Aglutinin berfungsi sebagai zat<br />
antibodi. Terdapat dua macam aglutinin yaitu aglutinin α (alfa)<br />
dan aglutinin β (beta). Aglutinin α disebut juga serum anti A yang<br />
akan menggumpalkan aglutinogen A. Sedangkan aglutinin β<br />
disebut juga serum anti B yang akan menggumpalkan aglutinogen<br />
B. Berdasarkan keberadaan antigen dan antibodinya, terdapat<br />
empat macam golongan darah. Perhatikan Tabel 2.3 berikut ini.<br />
Tabel 2.3 Golongan darah sistem AB0.<br />
Golongan Darah Aglutinogen Aglutinin<br />
A<br />
B<br />
AB<br />
0<br />
A<br />
B<br />
A dan B<br />
-<br />
Untuk mencegah terjadinya penggumpalan darah pada saat<br />
transfusi, golongan darah donor (pemberi) dan resipien<br />
(penerima) harus diperhatikan. Dari Tabel 2.3 dapat ditentukan<br />
transfusi darah yang aman (tidak terjadi penggumpalan darah)<br />
dari donor kepada resipien. Perhatikan kemungkinan transfusi<br />
darah pada Tabel 2.4 berikut ini.<br />
Tabel 2.4 Transfusi darah pada golongan darah sistem AB0.<br />
Transfusi Darah<br />
Resipien<br />
A<br />
B<br />
AB<br />
0<br />
Donor<br />
Keterangan: : transfusi dapat dilakukan<br />
– : transfusi tidak dapat dilakukan<br />
β<br />
α<br />
-<br />
α dan β<br />
A B AB 0<br />
– – <br />
– – <br />
<br />
– – – <br />
Gambar 2.33 Karl Landsteiner, penemu<br />
berbagai golongan<br />
darah pada manusia.<br />
Sumber: Microsoft Student<br />
Gambar 2.34 Tranfusi darah.<br />
Sumber: Ensiklopedia Umum<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 51
52<br />
Kegiatan 2.6<br />
Berdasarkan tabel di atas, golongan darah 0 disebut donor<br />
universal, artinya secara teori dapat ditransfusikan ke semua<br />
golongan darah tanpa digumpalkan oleh resipien. Hal ini<br />
disebabkan karena golongan darah 0 tidak mengandung<br />
aglutinogen. Sedangkan golongan darah AB disebut resipien<br />
universal, karena secara teori dapat menerima transfusi darah<br />
dari golongan apa saja. Hal ini disebabkan karena golongan AB<br />
tidak mengandung aglutinin sehingga tidak akan menggumpalkan<br />
darah jenis apapun dari donor. Dalam praktiknya, transfusi<br />
darah hanya dilakukan pada donor dan resipien yang<br />
mempunyai golongan darah yang sama.<br />
Sudahkan kamu mengetahui jenis golongan darahmu?<br />
Untuk mengetahui golongan darah sistem AB0, lakukan<br />
Kegiatan 2.6 berikut ini.<br />
Golongan Darah Sistem AB0<br />
Tujuan:<br />
Mengetahui golongan darah berdasarkan penggolongan darah sistem AB0.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Gelas objek 5. Alkohol<br />
2. Jarum penusuk/jarum lanset 6. Darah praktikan<br />
3. Kapas 7. Serum anti A<br />
4. Pipet 8. Serum anti B<br />
Langkah kerja:<br />
1. Bersihkan gelas objek.<br />
2. Bersihkan jarum lanset dan ujung jari yang akan diambil darahnya dengan kapas<br />
yang ditetesi alkohol. Tusukkan jarum lanset pada ujung jari, kemudian teteskan<br />
darahnya menjadi dua bagian pada gelas objek. Ingat, berhati-hatilah menggunakan<br />
jarum lanset dan pastikan dalam keadaan bersih/steril sebelum digunakan. Mintalah<br />
petunjuk dan pengawasan guru, asisten praktikum, atau petugas laboratorium selama<br />
melaksanakan kegiatan ini.<br />
3. Darah pada bagian pertama ditetesi serum anti A dan bagian kedua ditetesi serum<br />
anti B.<br />
4. Amati darah mana yang menggumpal dan yang tidak menggumpal setelah ditetesi<br />
serum. Tentukan golongan darahnya dengan menggunakan tabel berikut ini.<br />
No.<br />
Bila Diteteskan<br />
Serum Anti A Serum Anti B<br />
1. Aglutinasi Tidak Golongan A<br />
2. Tidak Aglutinasi Golongan B<br />
3. Aglutinasi Aglutinasi Golongan AB<br />
4. Tidak Tidak Golongan 0<br />
Pertanyaan:<br />
Apakah golongan darahmu? Berapa jumlah temanmu yang bergolongan darah A, B,<br />
AB, dan 0?<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Golongan Darah
4. Sistem Peredaran Getah Bening<br />
Selain sistem peredaran darah, manusia juga mempunyai<br />
sistem peredaran getah bening (limfa) yang keduanya berperan<br />
dalam sistem transportasi. Sistem limfa berkaitan erat dengan<br />
sistem peredaran darah. Sistem limfa terdiri dari cairan limfa,<br />
pembuluh limfa, dan kelenjar limfa.<br />
Fungsi sistem peredaran getah bening adalah sebagai berikut.<br />
1. Untuk sistem pertahanan tubuh.<br />
2. Mengangkut kembali cairan tubuh, cairan plasma darah, sel<br />
darah putih yang berada di luar pembuluh darah, dan<br />
mengangkut lemak dari usus ke dalam sistem peredaran<br />
darah.<br />
Cairan limfa mengandung sel-sel darah putih yang berfungsi<br />
mematikan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh.<br />
Cairan ini keluar dari pembuluh darah dan mengisi ruang<br />
antarsel sehingga membasahi seluruh jaringan tubuh.<br />
Pembuluh limfa mempunyai banyak katup dan terdapat<br />
pada semua jaringan tubuh, kecuali pada sistem saraf pusat.<br />
Pembuluh limfa dibedakan menjadi dua macam yaitu<br />
pembuluh limfa kanan dan pembuluh limfa kiri. Pembuluh<br />
limfa kanan berfungsi menampung cairan limfa yang berasal<br />
dari daerah kepala, leher bagian kanan, dada kanan, dan lengan<br />
kanan. Pembuluh ini bermuara pada vena yang berada di bawah<br />
selangka kanan. Pembuluh limfa kiri berfungsi menampung<br />
getah bening yang berasal dari daerah kepala, leher kiri, dada<br />
kiri, dan lengan kiri serta tubuh bagian bawah. Pembuluh ini<br />
bermuara pada vena di bawah selangka kiri.<br />
Kelenjar limfa berfungsi untuk menghasilkan sel darah putih<br />
dan menjaga agar tidak terjadi infeksi lebih lanjut. Kelenjar limfa<br />
terdapat di sepanjang pembuluh limfa, terutama terdapat pada<br />
pangkal paha, ketiak, dan leher.<br />
Alat tubuh yang mempunyai fungsi yang sama dengan<br />
kelenjar limfa yaitu limpa dan tonsil. Limpa merupakan sebuah<br />
kelenjar yang terletak di belakang lambung dan berwarna ungu.<br />
Fungsinya antara lain sebagai tempat penyimpanan cadangan<br />
sel darah, membunuh kuman penyakit, pembentukan sel darah<br />
putih dan antibodi, dan tempat pembongkaran sel darah merah<br />
yang sudah mati. Tonsil atau amandel terletak di bagian kanan<br />
dan kiri pangkal tenggorokan. Tonsil yang berada di belakang<br />
anak tekak yaitu di dalam rongga hidung disebut polip hidung.<br />
Fungsi tonsil adalah untuk mencegah infeksi yang masuk melalui<br />
hidung, mulut, dan tenggorokan.<br />
5. Kelainan pada Peredaran Darah<br />
Alat peredaran dapat mengalami gangguan atau kelainan.<br />
Biasanya disebabkan karena pola hidup yang tidak sehat, karena<br />
penyakit, kerusakan organ, atau karena faktor keturunan.<br />
Beberapa kelainan pada sistem peredaran darah adalah sebagai<br />
berikut.<br />
pembuluh<br />
limfa<br />
kanan<br />
pembuluh<br />
limfa<br />
kelenjar<br />
limfa<br />
pembuluh<br />
limfa kiri<br />
Gambar 2.35 Sistem peredaran getah<br />
bening.<br />
Sumber: The Human Body Atlas<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 53
Gambar 2.36 Bentuk eritrosit penderita<br />
anemia sel sabit.<br />
Sumber: Microsoft Student<br />
54<br />
Latihan 2.2<br />
a. Anemia, merupakan keadaan tubuh yang kekurangan<br />
hemoglobin atau sel darah merah. Kadar hemoglobin yang<br />
rendah menyebabkan tubuh kekurangan oksigen sehingga<br />
tubuh akan terasa lesu, kepala pusing, dan muka pucat.<br />
Perdarahan yang berat juga dapat mengakibatkan anemia.<br />
Selain itu anemia dapat terjadi akibat terganggunya produksi<br />
eritrosit.<br />
b. Serangan jantung, ditandai dengan sakit pada bagian dada,<br />
gelisah, pucat, dan kulit terasa dingin. Serangan jantungnya<br />
hebat dan tidak segera mendapat pertolongan dapat<br />
menimbulkan gagalnya jantung memompa darah. Faktorfaktor<br />
yang meningkatkan resiko terkena serangan jantung<br />
adalah tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi,<br />
merokok, penyakit diabetes melitus, kegemukan, dan<br />
kurang olahraga.<br />
c. Varises, yaitu pelebaran pembuluh vena terutama di bagian<br />
kaki. Pada varises yang parah, pembuluh vena tampak<br />
melebar dan berkelok-kelok. Varises disebabkan oleh cacat/<br />
kerusakan pada katup vena sejak lahir. Varises juga sering<br />
terjadi karena bertambahnya beban vena akibat terlalu<br />
banyak berdiri, kehamilan, dan sebagainya. Pelebaran vena<br />
pada bagian anus disebut wasir atau ambeian.<br />
d. Tekanan darah rendah (hipotensi), yaitu keadaan tekanan<br />
darah yang di bawah normal. Gejala hipotensi adalah lesu,<br />
pusing, dan gangguan penglihatan, bahkan sampai pingsan.<br />
Penyebabnya dapat karena terlalu banyak meminum obat<br />
penurun tekanan darah, muntaber, dan pendarahan.<br />
e. Tekanan darah tinggi (hipertensi), yaitu keadaan tekanan<br />
darah yang melebihi tekanan normal. Penyebab hipertensi<br />
adalah nikotin pada rokok, faktor keturunan, stress,<br />
kelebihan berat badan, kelebihan garam, kurang olahraga,<br />
dan kelebihan obat-obatan.<br />
Tugas 2.4<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Diskusikan dengan temanmu, mengapa tekanan darah<br />
tinggi dapat menyebabkan penyakit strok? Apakah usaha<br />
yang dapat dilakukan untuk menghindari tekanan darah<br />
tinggi?<br />
1. Apakah perbedaan peredaran darah terbuka dan tertutup, peredaran darah tunggal<br />
dan peredaran darah ganda?<br />
2. Jelaskan proses pembekuan darah saat terjadi luka.<br />
3. Apakah perbedaan sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening?
Rangkuman<br />
• Tubuh manusia mempunyai bebrapa sistem organ, misalnya sistem gerak, pencernaan,<br />
pernapasan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, dan sistem reproduksi.<br />
• Sistem gerak terdiri dari rangka dan otot. Rangka merupakan alat gerak aktif<br />
sedangkan otot merupakan alat gerak aktif. Otot dapat berkontraksi dan relaksasi<br />
sehingga menggerakkan tulang. Gerakan pada tulang menghasilkan gerakan yang<br />
kompleks pada manusia.<br />
• Rangka tersusun oleh berbagai jenis tulang. Antara tulang yang satu dengan tulang<br />
yang lain dihubungkan oleh persendian. Adanya persendian memungkinkan<br />
timbulnya berbagai gerak. Otot yang menggerakkan rangka disebut otot rangka.<br />
Selain otot rangka, terdapat pula jenis otot polos dan otot jantung. Sistem gerak dapat<br />
mengalami kelainan, misalnya osteoporosis, patah tulang, dan reumatik.<br />
• Sistem pencernaan makanan berfungsi untuk mencerna makanan agar sari makanan<br />
dapat diserap oleh tubuh. Sistem pencernaan disusun oleh saluran pencernaan dan<br />
kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan meliputi mulut, kerongkongan, lambung,<br />
usus halus, usus besar, dan anus. Kelenjar pencernaan terdiri dari kelenjar ludah,<br />
lambung, hati, pankreas, dan usus halus. Kelainan pada sistem pencernaan misalnya<br />
diare, radang usus buntu, sembelit, dan batu empedu.<br />
• Makanan yang sehat harus mengandung cukup zat gizi, yaitu mengandung<br />
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.<br />
• Sistem pernapasan bertugas untuk melaksanakan pertukaran gas antara tubuh<br />
manusia dengan lingkungan. Alat pernapasan terdiri dari hidung, faring, laring, trakea,<br />
bronkus, dan paru-paru. Terdapat dua mekanisme pernapasan yaitu pernapasan dada<br />
dan pernapasan perut. Kelainan pada sistem pernapasan misalnya bronkitis, asma,<br />
salesma, influensa, dan TBC.<br />
• Sistem peredaran darah dan sistem peredaran getah bening membentuk sistem<br />
transportasi pada manusia. Alat peredaran darah terdiri dari jantung, dan pembuluh<br />
darah. Sistem peredaran darah manusia termasuk sistem peredaran darah ganda dan<br />
tertutup. Darah terdiri dari bagian cair berupa plasma darah dan bagian padat berupa<br />
sel-sel darah. Gangguan pada sistem peredaran darah misalnya anemia, serangan<br />
jantung, varises, hipotensi, dan hipertensi.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai belajar Berbagai Sistem Organ pada Manusia dalam Bab II ini. Sebelum<br />
melanjutkan pelajaran di bab III, lakukan evaluasi diri dengan menjawab pertanyaan di bawah<br />
ini. Jika semua pertanyaan kamu jawab dengan ‘ya’, berarti kamu telah menguasai materi bab<br />
ini dan dapat meneruskan pelajaran di bab berikutnya. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab<br />
dengan ‘tidak’, kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada<br />
kesulitan atau ada hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Dapatkah kamu menjelaskan jenis-jenis rangka dan otot yang menyusun sistem gerak pada<br />
manusia?<br />
2. Apakah kamu sudah memahami alat dan proses pencernaan makanan pada manusia serta<br />
zat gizi yang terdapat pada makanan?<br />
3. Apakah kamu dapat menjelaskan alat pernapasan pada manusia dan proses pernapasan?<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 55
4. Dapatkah kamu menunjukkan proses peredaran darah dan peredaran getah bening pada<br />
manusia? Apa saja alat peredaran darah dan bagaimana komposisi darah manusia?<br />
5. Apakah kamu dapat menjelaskan hubungan antara kondisi dan kinerja sistem organ dengan<br />
kesehatan? Penyakit atau kelainan apa yang dapat terjadi pada sistem gerak, sistem<br />
pencernaan, sistem pernapasan, dan sistem peredaran darah manusia?<br />
1. Berikut ini yang termasuk tulang rawan<br />
ialah .…<br />
a. tulang pedang-pedangan<br />
b. tulang selangka<br />
c. ujung tulang rusuk<br />
d. tulang paha<br />
2. Persendian yang terdapat antara tulang ibu<br />
jari dan tulang telapak tangan termasuk<br />
sendi ....<br />
a. engsel c. pelana<br />
b. peluru d. putar<br />
3. Persamaan antara otot polos dan otot<br />
jantung ialah ....<br />
a. letak inti tersebar<br />
b. bekerja secara tidak sadar<br />
c. menempel pada otot rangka<br />
d. letaknya ada pada alat gerak<br />
4. Nasi yang dikunyah lama akan terasa manis,<br />
karena ....<br />
a. ada gigi sehingga terasa manis<br />
b. ludah mengandung amilase<br />
c. air liur mengandung zat gula<br />
d. di dalam mulut terdapat zat gula<br />
5. Proses pencernaan secara mekanik yaitu<br />
mengubah bentuk makanan ....<br />
a. kasar menjadi halus<br />
b. halus menjadi kasar<br />
c. kasar menjadi halus hingga tak berasa<br />
d. kasar menjadi halus hingga manis<br />
6. Ketika menghembuskan napas di dalam air<br />
kapur maka air kapur akan menjadi keruh,<br />
berarti zat sisa pernapasan adalah berupa ....<br />
a. karbon dioksida<br />
b. air kapur<br />
c. oksigen<br />
d. kotoran<br />
56<br />
Latih Kemampuan 2<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
7. Zat makanan yang menjadi sumber energi<br />
utama bagi tubuh kita adalah ....<br />
a. karbohidrat<br />
b. karbohidrat dan lemak<br />
c. protein dan lemak<br />
d. protein dan karbohidrat<br />
8. Ketika menghembuskan napas di depan<br />
cermin muncul ....<br />
a. kotoran yang berarti oksigen<br />
b. kotoran yang berarti karbon dioksida<br />
c. basah berarti zat yang dikeluarkan<br />
adalah uap air<br />
d. basah berarti zat yang dikeluarkan<br />
adalah oksigen<br />
9. Fungsi empedu adalah mengemulsikan ....<br />
a. lemak<br />
b. protein<br />
c. karbohidrat<br />
d. mineral<br />
10. Kapasitas vital paru-paru adalah ….<br />
a. volume udara maksimum yang dapat<br />
keluar atau masuk paru-paru sekuatkuatnya<br />
b. volume seluruh udara yang dapat mengisi<br />
atau masuk ke alat-alat pernapasan<br />
c. volume udara yang terdapat dalam<br />
seluruh alat pernapasan<br />
d. volume udara yang dikeluarkan oleh<br />
seluruh alat pernapasan<br />
11. Berikut ini gangguan pada pernapasan,<br />
kecuali ….<br />
a. TBC<br />
b. influenza<br />
c. pilek<br />
d. muntaber
12.Sari makanan, oksigen, dan karbon<br />
dioksida diedarkan oleh .…<br />
a. darah c. air<br />
b. udara d. sel<br />
13. Plasma darah merupakan bagian darah<br />
yang berupa ....<br />
a. cairan kekuning-kuningan<br />
b. cairan yang merah<br />
c. padat kekuning-kuningan<br />
d. padat yang merah<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
1. Mengapa rangka disebut alat gerak pasif?<br />
2. Tuliskan rumus gigi orang dewasa.<br />
3. Mengapa usus halus berjonjot?<br />
4. Jelaskan dua macam mekanisme pernapasan pada manusia.<br />
5. Jelaskan pengertian donor universal dan resipien universal.<br />
Wacana Sains<br />
Hati-Hati dengan Lemak Trans Fat<br />
14. Peranan fibrinogen adalah ....<br />
a. pencairan darah ketika mengalir<br />
b. pembekuan darah ketika luka<br />
c. pemberian darah tambahan<br />
d. penambahan zat ketika luka<br />
15. Yang memisahkan ruang kanan dan kiri<br />
pada jantung adalah ....<br />
a. katup c. serambi<br />
b. bilik d. sekat<br />
KFC (Kentucky Fried Chicken) mengumumkan bahwa mulai bulan Oktober 2006 akan<br />
mengganti minyak gorengnya dengan sejenis minyak kedelai. Minyak goreng yang selama<br />
ini mereka gunakan mengandung senyawa asam lemak trans fat yang dapat menyebabkan<br />
penyumbatan pembuluh arteri (arteriosklerosis). Masyarakat dan ilmuwan Amerika<br />
Serikat menghendaki agar berbagai restoran cepat saji tidak lagi menggunakan minyak<br />
goreng yang mengandung asam lemak trans fat. Tentu saja langkah yang diambil KFC<br />
dan berbagai restoran cepat saji lainnya menggembirakan masyarakat Amerika Serikat<br />
dan dunia. Inilah bentuk kepedulian dan perlindungan terhadap kesehatan konsumen<br />
dan masyarakat. Selama ini industri makanan enggan mencantumkan kandungan trans<br />
fat, apalagi menghindarinya karena asam lemak inilah yang membuat kentang goreng,<br />
ayam goreng, dan berbagai makanan terasa gurih dan renyah.<br />
Trans fat atau trans fatty acids merupakan asam lemak tidak jenuh (unsaturated fat).<br />
Asam lemak tak jenuh dengan konfigurasi trans ini dihasilkan melalui rekayasa manusia.<br />
Asam lemak ini berbeda dengan asam lemak tak jenuh yang terdapat pada bahan-bahan<br />
alami, misalnya minyak zaitun dan minyak jagung (konfigurasinya disebut cis). Mungkin<br />
kamu sering mendengar iklan produk minyak goreng yang mengandung asam lemak<br />
tak jenuh. Jenis asam lemak yang lain adalah asam lemak jenuh, yang banyak terdapat<br />
lemak hewani. Asam lemak jenuh telah lama diketahui dapat membahayakan kesehatan.<br />
Tahukah kamu mengapa demikian? Perhatikan struktur asam lemak pada gambar<br />
berikut.<br />
H<br />
H H<br />
H H<br />
C C<br />
C C<br />
C C<br />
H<br />
H<br />
H<br />
lemak jenuh<br />
lemak tak jenuh<br />
konfigurasi cis<br />
lemak tak jenuh<br />
konfigurasi trans<br />
Berbagai Sistem Organ pada Manusia 57
58<br />
Sejak tahun 1988 asam lemak tak jenuh dengan konfigurasi trans mulai dicurigai<br />
sebagai salah satu sebab meningkatnya penyakit jantung koroner. Kemudian pada tahun<br />
1994, Prof Walter Willet, Ketua Departemen Gizi HSPH (Harvard School of Public Health)<br />
bersama ahli epidemiologi HSPH, Dr Alberto Ascherio menggambarkan bagaimana<br />
trans flat dapat merusak kesehatan jantung dan bertanggung jawab terhadap paling<br />
sedikit 30.000 kematian prematur setiap tahun di Amerika Serikat. Pernyataan mereka<br />
dimuat dalam jurnal kesehatan American Journal of Public Health.<br />
Namun menurut Prof Dr. Walujo Soerjodibroto, pakar gizi klinik Fakultas<br />
Kedokteran Universitas Indonesia, minyak yang mengandung asam lemak tak jenuh<br />
jika dipanaskan dalam suhu tinggi (misalnya lewat deep frying seperti yang dilakukan<br />
KFC) akan merubah struktur kimanya menjadi trans fat. Jadi tidak peduli apakah itu<br />
berasal dari minyak kacang, minyak bunga matahari, minyak jagung, maupun minyak<br />
zaitun jika dipakai untuk menggoreng akan menjadi trans fat yang berbahaya.<br />
Lebih lanjut Walujo mengungkapkan bahwa yang lebih menentukan bagi kesehatan<br />
masyarakat adalah bukan jenuh atau tidak jenuhnya asam lemak dalam minyak goreng,<br />
tetapi panjang pendeknya rantai asam lemak. Lemak dan minyak tersusun dari asam<br />
lemak dan gliserol. Menurut panjang rantai karbonnya, asam lemak dapat dibedakan<br />
menjadi asam lemak rantai panjang, rantai sedang, dan rantai pendek. Yang banyak<br />
dipakai dalam minyak goreng adalah asam lemak rantai panjang dan sedang.<br />
Asam lemak rantai panjang untuk bisa diserap darah harus dilarutkan oleh lipoprotein<br />
dan membutuhkan sekresi empedu. Jadi harus dicerna dan dipendekkan rantainya agar<br />
dapat masuk ke dalam kelenjar limfe dan diangkut ke pembuluh vena di bawah ketiak.<br />
Sedangkan asam lemak rantai sedang dapat dicerna tanpa bantuan empedu. Contoh<br />
minyak dengan asam lemak berantai sedang adalah minyak kelapa dan minyak kernel<br />
(lembaga) kelapa sawit. Namun parahnya minyak kelapa banyak digantikan dengan<br />
minyak kelapa sawit yang mengandung asam lemak berantai panjang, sedangkan minyak<br />
kernel kelapa sawit justru diekspor ke luar negeri.<br />
Jadi minyak yang baik bagi kesehatan adalah minyak yang mengandung asam lemak<br />
tak jenuh berantai sedang, misalnya minyak zaitun, minyak kacang, minyak bunga<br />
matahari, dan minyak jagung. Namun penggunaannya adalah sebagai minyak sayur<br />
(misalnya untuk menumis), bukan untuk menggoreng dengan suhu tinggi. Dan kalau<br />
ingin menggoreng dengan suhu tinggi, yang terbaik adalah menggunakan minyak kelapa<br />
atau minyak kernel kelapa sawit.<br />
Trans fat secara alami juga dapat ditemukan dalam jumlah sedikit pada daging dan<br />
susu hewan ruminansia. Namun sebagian besar trans fat yang dikonsumsi masyarakat<br />
dihasilkan dari industri dengan melakukan hidrogenasi (penambahan atom hidrogen)<br />
minyak nabati, yang dikenal sejak tahun 1990-an. Sejak tahun 1960-an di Amerika Serikat<br />
dan negara-negara Barat mengganti mentega/minyak hewani maupun minyak nabati<br />
yang berlemak jenuh dengan minyak trans fat dengan alasan kesehatan. Ternyata<br />
keputusan ini pun belum sepenuhnya benar.<br />
Sumber: Kompas, 20 Desember 2006<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
III<br />
Berbagai Sistem dalam<br />
Kehidupan Tumbuhan<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
Kamu tentu sudah tidak asing lagi dengan berbagai macam tumbuhan. Tumbuhan sangat penting<br />
bagi kelangsungan hidup manusia dan hewan. Tanpa adanya tumbuhan, maka manusia dan hewan<br />
tidak mungkin dapat bertahan hidup. Untuk melaksanakan berbagai fungsi kehidupannya, tumbuhan<br />
mempunyai organ akar, batang, daun, bunga, dan buah. Bagaimanakah struktur dan fungsi organorgan<br />
tumbuhan? Bagaimana tumbuhan memperoleh makanan dan berinteraksi dengan<br />
lingkungannya?<br />
Pada bab ini kamu akan mempelajari berbagai sistem dalam kehidupan tumbuhan, meliputi<br />
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan, fotosintesis, gerak tumbuhan, serta hama dan penyakit pada<br />
tumbuhan.<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
12345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 59
Vegetatif<br />
• Akar<br />
• Batang<br />
• Daun<br />
60<br />
Struktur<br />
tumbuhan<br />
Sel<br />
Kata Kunci<br />
><br />
><br />
><br />
terdiri dari<br />
Jaringan<br />
• Meristem<br />
• Epidermis<br />
• Parenkim<br />
• Penguat<br />
• Pengangkut<br />
><br />
Organ<br />
Hama dan<br />
Penyakit<br />
><br />
membentuk<br />
membentuk<br />
terdir dari<br />
Generatif<br />
• Bunga<br />
• Buah<br />
• Biji<br />
• meristem • gerak<br />
• fotosintesis • hama<br />
• klorofil • penyakit<br />
><br />
dapat terserang/terganggu<br />
><br />
Reaksi terang<br />
• Klorofil<br />
• Cayaha<br />
matahari<br />
• Air<br />
Struktur dan Fungsi<br />
Tumbuhan<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
><br />
><br />
meliputi<br />
Fotosintesis<br />
memerlukan<br />
• Karbohidrat<br />
• Oksigen<br />
><br />
><br />
terdiri 2 proses<br />
Reaksi gelap<br />
• Karbondioksida<br />
produk<br />
><br />
><br />
memerlukan<br />
terdiri dari<br />
Gerak<br />
tumbuhan<br />
• Gerak<br />
endonom<br />
• Gerak<br />
esionom<br />
- tropisme<br />
- taksis<br />
- nasti<br />
• Gerak<br />
higroskopis<br />
><br />
>
Di kelas VII, kamu telah mempelajari bahwa makhluk hidup<br />
tersusun atas sel. Tumbuhan juga tersusun atas sel-sel yang<br />
terorganisasi membentuk jaringan dan organ. Tumbuhan bersifat<br />
autotrof yaitu dapat membuat makanan sendiri melalui<br />
fotosintesis. Seperti halnya hewan, tumbuhan juga menanggapi<br />
rangsangan dari lingkungan. Salah satu bentuk aksinya yaitu<br />
dengan melakukan gerak. Gerak tumbuhan tentu saja berbeda<br />
dengan gerak pada hewan.<br />
A Jaringan pada Tumbuhan<br />
Apabila kamu amati, semua tumbuhan tingkat tinggi<br />
mempunyai alat tubuh (organ) berupa akar, batang, dan daun.<br />
Khusus untuk tumbuhan berbiji, juga terdapat alat tubuh<br />
berupa bunga dan biji sebagai alat perkembangbiakan. Semua<br />
bagian tumbuhan tersebut tersusun dari sel yang berasal dari<br />
pembelahan sel meristem. Sel-sel ini kemudian berkembang<br />
menjadi berbagai tipe sel. Seperti halnya pada hewan, sel-sel<br />
tumbuhan yang mempunyai bentuk dan fungsi yang sama<br />
terorganisasi menjadi jaringan.<br />
1. Jenis-Jenis Jaringan pada Tumbuhan<br />
Setiap alat tubuh tumbuhan tersusun oleh tiga jaringan<br />
pokok, yaitu jaringan epidermis, jaringan parenkim, dan<br />
jaringan pengangkut. Selain itu di beberapa bagian tumbuhan<br />
terdapat jaringan penguat yang berkembang dari sel-sel jaringan<br />
parenkim. Sesuai dengan namanya, jaringan penguat berfungsi<br />
untuk memperkuat struktur tumbuhan. Jaringan lainnya yang<br />
terdapat pada tumbuhan adalah jaringan meristem.<br />
a. Jaringan Meristem<br />
Jaringan meristem terdiri dari sel-sel yang senantiasa<br />
membelah. Jaringan meristem terdapat di ujung batang dan<br />
ujung akar dan disebut meristem apikal atau meristem<br />
primer. Selain itu, jaringan meristem juga terdapat pada ruasruas<br />
batang dan batang tumbuhan dikotil dan Gymnospermae.<br />
Jaringan ini disebut meristem lateral atau meristem<br />
sekunder. Meristem lateral pada batang tumbuhan dikotil<br />
dan Gymnospermae terdapat pada kambium.<br />
Aktivitas meristem apikal menghasilkan pertumbuhan<br />
memanjang pada batang atau akar. Per-tumbuhan yang<br />
dihasilkan disebut pertumbuhan primer. Sedangkan aktivitas<br />
meristem lateral menyebabkan bertambahnya ukuran<br />
diameter batang atau memanjangnya ruas-ruas batang.<br />
Pertumbuhan yang dihasilkan disebut pertumbuhan<br />
sekunder. Coba kamu ingat kembali pelajaran di bab I.<br />
b. Jaringan Epidermis<br />
Jaringan epidermis terdiri dari sel-sel epidermis yang tersusun<br />
rapat dan tanpa rongga antarsel. Biasanya hanya terdiri dari<br />
satu lapisan sel. Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagi<br />
meristem<br />
(zona pertumbuhan)<br />
Gambar 3.1 Jaringan meristem primer<br />
terdapat pada ujung<br />
batang dan ujung akar<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 61
62<br />
empulur (jaringan<br />
parenkim)<br />
Gambar 3.2 Penampang melintang<br />
ba-tang jarak muda<br />
(Ricinus sp), terlihat<br />
daerah empulur (sel-sel<br />
parenkim) yang luas.<br />
Sumber: www.vcbio.science.ru.nl<br />
a<br />
b<br />
pembuluh<br />
trakeid<br />
noktah<br />
pembuluh<br />
tapis<br />
sel<br />
tetangga<br />
Gambar 3.3 Jaringan pengangkut<br />
terdiri dari (a) xilem dan<br />
(b) floem.<br />
Sumber: Biologi<br />
jaringan-jaringan yang ada di bawahnya. Epidermis dapat<br />
mengalami modifikasi membentuk stomata, lentisel, rambut<br />
akar, dan trikoma. Pada daun tumbuhan yang hidup di darat,<br />
sel-sel epidermis menghasilkan kutikula yang dapat<br />
mencegah penguapan yang berlebihan dari sel-sel daun.<br />
c. Jaringan Parenkim<br />
Jaringan parenkim terdiri dari sel-sel yang telah dewasa.<br />
Walaupun demikian, sel-sel parenkim masih dapat<br />
membelah. Fungsi sel parenkim adalah sebagai penyimpan<br />
cadangan makanan, tempat fotosintesis, penutupan luka,<br />
regenerasi, dan penyusun utama berbagai alat tubuh atau<br />
organ tumbuhan. Jaringan parenkim terdapat di semua<br />
organ tumbuhan dengan bentuk dan fungsi yang beragam.<br />
Misalnya terdapat sebagai empulur yang mengisi sebagian<br />
besar atau seluruh korteks akar dan batang, mesofil daun,<br />
dan bagian buah yang berdaging. Jaringan tiang atau<br />
parenkim palisade merupakan sel-sel parenkim yang<br />
terdapat di daun. Jaringan ini terdiri dari sel-sel yang<br />
bentuknya memanjang dan banyak mengandung klorofil.<br />
Jaringan bunga karang atau parenkim spons merupakan selsel<br />
parenkim yang berada di bawah lapisan jaringan<br />
parenkim palisade. Selain itu, di dalam jaringan yang lain<br />
seperti jaringan pengangkut (xilem dan floem) juga terdapat<br />
sel parenkim.<br />
d. Jaringan Pengangkut<br />
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri dari xilem dan<br />
floem.<br />
1) Xilem atau pembuluh kayu, susunan jaringannya<br />
kompleks, terdiri dari beberapa tipe sel. Penyusun utama<br />
jaringan xilem adalah trakea dan trakeid. Sel-sel ini<br />
berfungsi sebagai pengangkut air dan zat-zat yang terlarut<br />
di dalamnya dari akar menuju daun.<br />
2) Floem atau pembuluh tapis, pada batang dikotil terletak<br />
di sebelah luar xilem. Fungsinya untuk mengantarkan<br />
hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh<br />
tumbuhan. Floem disebut pula pembuluh tapis karena<br />
terdapat sel-sel tapis yang mirip saringan.<br />
e. Jaringan Penguat<br />
Jaringan penguat berfungsi untuk mendukung kokohnya<br />
struktur berbagai bagian tumbuhan. Jaringan penguat terdiri<br />
dari kolenkim dan skelerenkim.<br />
1) Kolenkim, sel-selnya memiliki dinding yang tipis dengan<br />
penebalan di sudut-sudut sel. Bentuk selnya bervariasi,<br />
berfungsi sebagai penyokong bagian-bagian tumbuhan.<br />
Misalnya terdapat pada batang, tangkai daun, dan bunga.<br />
2) Sklerenkim, sel-selnya mengalami penebalan di seluruh<br />
bagian sel. Sklerenkim dapat berasal dari kolenkim yang<br />
mengalami penebalan lebih lanjut. Contohnya terdapat<br />
pada tempurung kelapa, kulit biji, dan tangkai buah.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
2. Susunan Jaringan di Akar, Batang, dan Daun<br />
Di awal subbab ini kamu telah mengetahui berbagai alat<br />
tubuh tumbuhan, yaitu akar, batang, dan daun. Bagaimanakah<br />
susunan jaringan di alat tubuh tumbuhan itu? Untuk<br />
mengetahuinya, pelajarilah uraian berikut ini.<br />
a. Susunan Jaringan di Akar<br />
Bila sepotong akar kamu sayat secara melintang dan diamati<br />
dengan mikroskop, akan tampak jaringan-jaringan pokok<br />
yang menyusunnya, yaitu dari luar ke dalam berturut-turut<br />
adalah epidermis, korteks, endodermis dan silider pusat<br />
(stele). Tentu saja terdapat variasi antara berbagai jenis<br />
tumbuhan dan antara akar muda dan akar tua.<br />
Sel-sel epidermis akar berdinding tipis dan berfungsi sebagai<br />
penyerap air. Sebagian sel epidermis mengalami modifikasi<br />
membentuk rambut akar yang membantu memperluas<br />
bidang penyerapan. Bagian korteks pada akar terdiri atas<br />
jaringan parenkim. Ciri-cirinya adalah terdapat ruang antarsel<br />
untuk transportasi gas dan penampung oksigen yang<br />
diperlukan dalam respirasi sel. Pada bagian stele terdapat<br />
berkas jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem yang<br />
letaknya bergantian dan tersusun dalam lingkaran.<br />
Jaringan meristem terdapat di ujung akar yang diikuti dengan<br />
daerah pemanjangan. Di ujung akar terdapat tudung akar/<br />
kaliptra. Tudung akar terdiri dari sel-sel parenkim yang<br />
berdinding tipis. Fungsinya adalah sebagai pelindung<br />
jaringan meristem dan mengatur arah pertumbuhan akar.<br />
Untuk mengamati anatomi penampang melintang akar,<br />
lakukan Kegiatan 3.1 berikut ini.<br />
Kegiatan 3.1<br />
Struktur Anatomi Akar<br />
Tujuan:<br />
Mengamati struktur anatomi penampang melintang akar.<br />
endodermis<br />
epidermis<br />
xilem<br />
floem<br />
korteks<br />
endodermis<br />
silinder<br />
pusat<br />
Gambar 3.4 Penampang melintang<br />
akar tanaman dikotil.<br />
Sumber: bima.ipb.ac.id<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Preparat awetan akar jagung (Zea mays), jika tidak tersedia, kamu dapat membuat<br />
preparat basah<br />
2. Mikroskop dan perlengkapannya<br />
Langkah kerja:<br />
1. Amatilah preparat melintang akar jagung menggunakan mikroskop dengan pembesaran<br />
lemah.<br />
2. Amatilah struktur dan letak setiap jaringan yang menyusun akar.<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 63
(a)<br />
64<br />
3. Dengan pembesaran yang lebih kuat, amatilah secara detail struktur anatomi akar.<br />
Temukan jaringan epidermis, korteks, endodermis, dan stele (xilem dan floem).<br />
4. Buatlah gambar dan lengkapilah dengan keterangan bagian-bagiannya.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Jaringan apa saja yang dapat kamu temukan? Sebutkan secara urut dari luar ke dalam.<br />
2. Bagaimanakah bentuk dan susunan sel pada jaringan-jaringan itu?<br />
korteks<br />
(b)<br />
korteks<br />
epidermis<br />
epidermis<br />
berkas jaringan<br />
pengangkut<br />
floem<br />
xilem<br />
berkas jaringan<br />
pengangkut<br />
xilem<br />
floem<br />
kambium<br />
Gambar 3.5 (a) Penampang melintang<br />
batang monokotil<br />
dan (b) penampang<br />
melintang batang dikotil.<br />
Perhatikan letak berkas<br />
jaringan pengangkut.<br />
Sumber: www.vcbio.science.ru<br />
b. Susunan Jaringan di Batang<br />
Struktur anatomi batang mirip dengan akar, yaitu tersusun<br />
dari jaringan epidermis, jaringan dasar (parenkim), dan<br />
jaringan pegangkut. Epidermis batang biasanya terdiri dari<br />
satu lapisan sel. Epidermis ini sering mengalami modifikasi<br />
menjadi trikoma dan stomata. Pada batang yang sudah<br />
dewasa, stomata menghilang dan digantikan dengan lentisel.<br />
Lentisel merupakan pori penghubung ruang antarsel dalam<br />
batang dengan udara lingkungan. Di sebelah dalam<br />
epidermis terdapat korteks. Korteks tersusun dari jaringan<br />
parenkim. Jaringan penguat kolenkim dan sklerenkim juga<br />
sering ditemukan pada korteks. Di sebelah dalam korteks<br />
terdapat silinder pusat/stele yang tersusun oleh jaringan<br />
parenkim berbentuk jari-jari empulur.<br />
Batang monokotil umumnya tidak bercabang, tidak<br />
berkambium, dan beruas-ruas. Susunan berkas pembuluh<br />
angkut tersebar atau tidak teratur. Bagian luar batang<br />
monokotil sering ditutupi oleh epidermis yang memiliki<br />
stomata, misalnya pada jagung. Di bawah epidermis terdapat<br />
seludang sklerenkim yang membantu mengokohkan batang.<br />
Batang monokotil tidak mengalami tumbuh membesar<br />
karena tidak memiliki meristem sekunder.<br />
Batang tumbuhan dikotil umumnya bercabang-cabang,<br />
berkambium, tetapi tidak beruas-ruas. Bagian batang yang<br />
masih muda umumnya dilindungi oleh selapis sel epidermis.<br />
Di bawah epidermis terdapat jaringan penguat kolenkim dan<br />
sklerenkim. Pada ikatan pembuluh terdapat kambium yang<br />
terletak di antara xilem dan floem. Adanya kambium<br />
menyebabkan batang tumbuhan dikotil dapat membesar.<br />
Hal ini disebakan oleh aktivitas pembelahan sel dari jaringan<br />
meristem pada kambium.<br />
Untuk mengamati anatomi batang, lakukan kegiatan seperti<br />
Kegiatan 3.1 dengan menggunakan preparat penampang<br />
melintang batang, baik awetan atau kamu persiapkan<br />
sendiri. Coba, bandingkan hasil pengamatanmu dengan<br />
gambar yang ada di dalam buku ini!<br />
c. Susunan Jaringan di Daun<br />
Struktur anatomi daun juga terdiri dari tiga jenis jaringan,<br />
yaitu jaringan epidermis, jaringan dasar/parenkim, dan<br />
jaringan pengangkut. Pada jaringan epidermis terdapat<br />
kutikula untuk mengurangi penguapan berlebihan dari sel-<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
sel daun. Pada beberapa jenis tumbuhan, selain kutikula juga<br />
terdapat lapisan lilin. Sebagian sel epidermis daun mengalami<br />
modifikasi menjadi stomata. Pada daun tumbuhan dikotil,<br />
letak stomata umumnya tersebar, sedangkan pada daun<br />
tumbuhan monokotil umumnya terletak sejajar. Stomata<br />
dapat ditemukan pada satu atau kedua sisi daun. Pada<br />
tanaman yang hidup di darat, umumnya stomata terletak di<br />
permukaan bawah. Sedangkan pada tanaman air, stomata<br />
terletak di permukaan daun sebelah atas. Tahukah kamu apa<br />
penyebabnya?<br />
Jaringan dasar pada parenkim daun (mesofil) mempunyai<br />
banyak kloroplas dan terdapat ruang antarsel yang luas.<br />
Berdasarkan bentuknya, jaringan parenkim daun terdiri atas<br />
jaringan tiang (parenkim palisade) dan jaringan bunga karang<br />
(parenkim spons). Jaringan tiang merupakan tempat<br />
fotosintesis yang utama karena banyak mengandung klorofil.<br />
Jaringan pengangkut pada daun berkumpul di tulang daun<br />
atau urat daun. Jaringan pengangkut ini merupakan kelanjutan<br />
berkas pengangkut pada batang dan tangkai daun.<br />
Untuk mengamati anatomi daun, lakukan kegiatan seperti<br />
Kegiatan 3.1 dengan menggunakan preparat penampang<br />
melintang daun, yang dapat kamu persiapkan sendiri atau<br />
menggunakan awetan. Coba, bandingkan hasil pengamatanmu<br />
dengan gambar yang ada di dalam buku ini!<br />
Bagaimana susunan jaringan di organ bunga, buah, dan biji?<br />
Secara umum, jaringan pokok yang menyusun organ generatif<br />
ini sama dengan jaringan yang menyusun akar, batang, dan<br />
daun. Kamu dapat mencari informasi yang relevan dengan hal<br />
ini dari berbagai buku atau sumber pustaka yang lain.<br />
Kunjungilah perpustakaan atau internet untuk menemukannya.<br />
Latihan 3.1<br />
1. Sebutkan jaringan pokok yang menyusun alat-alat tubuh tumbuhan!<br />
2. Jelaskan perbedaan jaringan meristem primer dan meristem sekunder pada<br />
tumbuhan.<br />
3. Samakah susunan jaringan pengangkut pada akar, batang, dan daun? Diskusikan<br />
dengan teman-temanmu.<br />
B Fotosintesis<br />
Tahukah kamu bagaimana tumbuhan hijau memperoleh<br />
nutrisi atau makanan? Tumbuhan hijau memperoleh makanan<br />
dengan fotosintesis. Fotosintesis merupakan proses kimia-fisika<br />
dengan menggunakan energi cahaya matahari yang berlangsung<br />
di dalam kloroplas. Hasil fotosintesis berupa karbohidrat dan<br />
oksigen. Karbohidrat inilah yang menjadi nutrisi bagi tumbuhan.<br />
parenkim<br />
palisade<br />
parenkim<br />
spons<br />
xilem<br />
floem<br />
berkas pengangkut<br />
sel<br />
epidermis<br />
stomata<br />
daun<br />
epidermis atas<br />
epidermis<br />
bawah<br />
Gambar 3.6 Struktur anatomi daun.<br />
Sumber: iel.ipb.ac.id<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 65
karbon dioksida<br />
energi<br />
matahari<br />
karbohidrat<br />
66<br />
oksigen<br />
dilepaskan<br />
klorofil dalam<br />
daun<br />
air dari dalam<br />
tanah<br />
Gambar 3.7 Proses fotosintesis pada<br />
tumbuhan hijau.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Karbohidrat digunakan sebagai sumber energi dan bahan untuk<br />
membuat senyawa lain yang dibutuhkan tumbuhan. Sebagian<br />
dari karbohidrat ini disimpan sebagai cadangan makanan. Jika<br />
tumbuhan dimakan hewan atau manusia, maka terjadi<br />
perpindahan energi dari energi matahari menjadi energi kimia<br />
dalam tumbuhan kemudian berpindah ke tubuh hewan atau<br />
manusia. Jika hewan itu dimakan hewan lain, maka akan disertai<br />
pula dengan perpindahan energi. Jadi sumber energi utama bagi<br />
kehidupan di bumi ini adalah matahari.<br />
1. Sejarah Penemuan Fotosintesis<br />
Dalam sejarah, beberapa ahli telah melakukan penelitian yang<br />
berkaitan dengan fotosintesis, antara lain Ingenhousz, Engelmann,<br />
Sachs, Hill, dan Blackman.<br />
a. Ingenhousz<br />
Pada tahun 1770, Joseph Priestley seorang ahli kimia Inggris<br />
memperlihatkan bahwa tumbuhan mengeluarkan suatu gas yang<br />
dibutuhkan dalam pembakaran. Dia mendemonstrasikan hal ini<br />
dengan cara membakar lilin dalam suatu wadah tertutup sampai<br />
api mati. Lalu ia menyimpan setangkai tumbuhan mint dalam<br />
ruang tertutup itu dan dapat mempertahankan nyala api sampai<br />
beberapa hari. Meskipun Priestley tidak tahu jenis gas apa yang<br />
dikeluarkan tumbuhan, tetapi apa yang dilakukannya memperlihatkan<br />
bahwa tumbuhan menghasilkan oksigen ke udara.<br />
Pada tahun 1799, seorang dokter berkebangsaan Inggris<br />
bernama Jan Ingenhousz berhasil membuktikan bahwa proses<br />
fotosintesis menghasilkan oksigen (O ). la melakukan percobaan<br />
2<br />
dengan tumbuhan air Hydrilla verticillata di bawah corong kaca<br />
bening terbalik yang dimasukkan ke dalam gelas kimia berisi<br />
air. Jika Hydrilla verticillata terkena cahaya matahari, maka akan<br />
timbul gelembung-gelembung gas yang akhirnya mengumpul<br />
di dasar tabung reaksi. Ternyata gas tersebut adalah oksigen.<br />
Beliau juga membuktikan bahwa cahaya berperan penting dalam<br />
proses fotosintesis dan hanya tumbuhan hijau yang dapat<br />
melepaskan oksigen.<br />
b. Engelmann<br />
Pada tahun 1822 Engelmann berhasil membuktikan bahwa<br />
klorofil merupakan faktor yang harus ada dalam proses<br />
fotosintesis. la melakukan percobaan dengan ganggang hijau<br />
Spirogyra yang kloroplasnya berbentuk pita melingkar seperti<br />
spiral. Dalam percobaan tersebut ia mengamati bahwa hanya<br />
kloroplas yang terkena cahaya mataharilah yang mengeluarkan<br />
oksigen. Hal itu terbukti dari banyaknya bakteri aerob yang<br />
bergerombol di sekitar kloroplas yang terkena cahaya matahari.<br />
c. Sachs<br />
Pada tahun 1860, seorang ahli botani Jerman bernama Julius<br />
von Sachs berhasil membuktikan bahwa proses fotosintesis<br />
menghasilkan amilum (zat tepung). Adanya zat tepung ini dapat<br />
dibuktikan dengan uji yodium, sehingga percobaan Sachs ini<br />
juga disebut uji yodium.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
d. Hill<br />
Theodore de Smussure, seorang ahli kimia dan fisiologi<br />
tumbuhan dari Swiss menunjukkan bahwa air diperlukan<br />
dalam proses fotosintesis. Temuan ini diteliti lebih lanjut<br />
sehingga pada tahun 1937 seorang dokter berkebangsaan Inggris<br />
bernama Robin Hill berhasil membuktikan bahwa cahaya matahari<br />
diperlukan untuk memecah air (H O) menjadi hidrogen<br />
2<br />
(H) dan oksigen (O ). Pemecahan ini disebut fotolisis.<br />
2<br />
e. Blackman<br />
Pada tahun 1905 Blackman membuktikan bahwa perubahan<br />
karbon dioksida (CO ) menjadi glukosa (C H O )<br />
2 6 12 6<br />
berlangsung tanpa bantuan cahaya matahari. Peristiwa ini sering<br />
disebut sebagai reduksi karbon dioksida. Dengan demikian<br />
dalam fotosintesis ada dua macam reaksi, yaitu reaksi terang<br />
dan reaksi gelap. Yang merupakan reaksi terang (reaksi Hill)<br />
adalah fotolisis, yang merupakan reaksi gelap (reaksi Blackman)<br />
adalah reduksi karbon dioksida. Gabungan antara reaksi terang<br />
dan reaksi gelap itulah yang kita kenal sekarang sebagai reaksi<br />
fotosintesis. Pada tahun 1940 Melvin Calvin dan timnya<br />
berhasil menemukan urutan reaksi/proses yang berlangsung<br />
pada reaksi gelap. Rangkaian reaksi itu selalu berulang terus<br />
menerus dan disebut siklus Calvin.<br />
2. Pengertian Fotosintesis<br />
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari<br />
karbon dioksida (CO ) dan air (H O) dengan bantuan sinar<br />
2 2<br />
matahari. Tumbuhan mampu melakukan fotosintesis karena<br />
mempunyai sel-sel yang mengandung klorofil (zat hijau daun).<br />
Dalam fotosintesis, energi cahaya matahari diserap oleh klorofil<br />
dan diubah menjadi energi kimia yang disimpan dalam bentuk<br />
karbohidrat atau senyawa organik lainnya. Di dalam tumbuhan<br />
karbohidrat diubah menjadi protein, lemak, vitamin, atau<br />
senyawa yang lain. Senyawa-senyawa organik ini selain<br />
dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri, juga dimanfaatkan<br />
oleh manusia dan hewan herbivora sebagai bahan makanan.<br />
Fotosintesis melibatkan banyak reaksi kimia yang kompleks.<br />
Secara sederhana, reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis<br />
dapat dituliskan sebagai berikut.<br />
cahaya matahari<br />
6CO + 6H O ⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯⎯→<br />
2 2<br />
klorofil<br />
C H O + 6O 6 12 6 2<br />
(karbon dioksida) (air) (glukosa) (oksigen)<br />
Dari reaksi di atas, dapat diketahui syarat-syarat agar<br />
berlangsung proses fotosintesis, yaitu sebagai berikut.<br />
a. Karbon dioksida (CO 2 ), diambil oleh tumbuhan dari udara<br />
bebas melalui stomata (mulut daun).<br />
b. Air, diambil dari dalam tanah oleh akar dan diangkut ke daun<br />
melalui pembuluh kayu (xilem).<br />
c. Cahaya matahari.<br />
d. Klorofil (zat hijau daun), sebagai penerima energi dari cahaya<br />
matahari untuk melangsungkan proses fotosintesis.<br />
epidermis atas<br />
lapisan lilin<br />
jaringan pengangkutan<br />
stomata<br />
epidermis bawah<br />
jaringan penguat<br />
perenkim<br />
palisade<br />
Gambar 3.8 Penampang melintang<br />
daun yang menunjukkan<br />
tempat berlangsungnya<br />
fotosintesis.<br />
Sumber: Ensiklopedia IPTEK<br />
Gambar 3.9 Melvin Calvin penemu<br />
urutan reaksi gelap fotosintesis<br />
(siklus Calvin).<br />
Sumber: Microsoft Student, 2006<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 67
68<br />
Info Sains<br />
Fotosintesis dan Respirasi<br />
Apa hubungan antara proses<br />
fotosintesis dengan proses<br />
respirasi? Fotosintesis menghasilkan<br />
karbohidrat dan oksigen<br />
dalam jumlah yang tepat untuk<br />
proses respirasi internal, dan<br />
respirasi internal menghasilkan<br />
karbon dioksida dan air dalam<br />
jumlah yang tepat untuk proses<br />
fotosintesis.<br />
Kegiatan 3.2<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Fotosintesis<br />
Fotosintesis dipengaruhi oleh faktor internal maupun faktor<br />
eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis adalah<br />
sebagai berikut.<br />
a. Konsentrasi karbon dioksida (CO ) di udara, semakin tinggi<br />
2<br />
konsentrasi CO di udara, maka laju fotosintesis semakin<br />
2<br />
meningkat.<br />
b. Klorofil, semakin banyak jumlah klorofil dalam daun maka<br />
proses fotosintesis berlangsung semakin cepat. Pembentukan<br />
klorofil memerlukan cahaya matahari. Kecambah yang<br />
ditumbuhkan di tempat gelap tidak dapat membuat klorofil<br />
dengan sempurna. Kecambah ini dikatakan mengalami<br />
etiolasi, yaitu tumbuh sangat cepat (lebih tinggi/panjang dari<br />
seharusnya) dan batang dan daunnya tampak bewarna pucat<br />
karena tidak mengandung klorofil.<br />
Umur daun juga mempengaruhi laju fotosintesis. Semakin<br />
tua daun, kemampuan berfotosintesis semakin berkurang<br />
karena adanya perombakan klorofil dan berkurangnya<br />
fungsi kloroplas.<br />
c. Cahaya, intensitas cahaya yang cukup diperlukan agar<br />
fotosintesis berlangsung dengan efisien.<br />
d. Air, ketersediaan air mempengaruhi laju fotosintesis karena<br />
air merupakan bahan baku dalam proses ini.<br />
e. Suhu, umumnya semakin tinggi suhunya, laju fotosintesis<br />
akan meningkat, demikian juga sebaliknya. Namun bila<br />
suhu terlalu tinggi, fotosintesis akan berhenti karena enzimenzim<br />
yang berperan dalam fotosintesis rusak. Oleh karena<br />
itu tumbuhan menghendaki suhu optimum (tidak terlalu<br />
rendah atau terlalu tinggi) agar fotosintesis berjalan secara<br />
efisien.<br />
Untuk mempelajari pengaruh sinar matahari terhadap<br />
pembentukan klorofil daun, lakukan kegiatan berikut ini.<br />
Membuktikan Fotosintesis Menghasilkan Oksigen<br />
(Percobaan Ingenhousz)<br />
Tujuan<br />
Membuktikan bahwa dalam fotosintesis dihasilkan oksigen.<br />
Alat dan Bahan<br />
1. Gelas piala 5. Korek api<br />
2. Corong kaca 6. Tumbuhan air Hydrilla verticillata<br />
3. Tabung reaksi 7. Air<br />
4. Kawat 8. Buku-buku biologi<br />
Urutan Kerja<br />
1. Susunlah perangkat percobaan seperti gambar.<br />
2. Letakkan perangkat percobaan tersebut di tempat yang terkena cahaya matahari.
3. Amatilah apa yang terjadi dalam beberapa menit kemudian.<br />
4. Berdiskusilah dengan teman-temanmu untuk menjawab<br />
pertanyaan.<br />
Pertanyaan<br />
1. Apakah tujuan perangkat percobaan diletakkan di tempat<br />
yang terkena cahaya matahari?<br />
2. Adakah gelembung-gelembung udara yang muncul?<br />
Apakah sebenarnya gelembung-gelembung udara itu?<br />
3. Bagaimana cara membuktikan bahwa gelembunggelembung<br />
udara tersebut merupakan jawaban pertanyaan<br />
nomor 2?<br />
4. Dari manakah asal gelembung udara tersebut?<br />
5. Apa kesimpulan yang dapat kamu ambil dari kegiatan ini?<br />
Kegiatan 3.3<br />
Membuktikan Fotosintesis Menghasilkan Karbohidrat<br />
(Percobaan Sachs)<br />
Tujuan:<br />
Membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan karbohidrat.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Gelas kimia 7. Pipet tetes<br />
2. Tripod (kaki tiga) 8. Gunting<br />
3. Pembakar spiritus 9. Kertas timah atau kertas karbon<br />
4. Tabung reaksi 10. Larutan yodium (lugol)<br />
5. Cawan petri 11. Alkohol 70%<br />
6. Pinset<br />
Urutan kerja:<br />
12. Daun tumbuhan<br />
daun<br />
1. Tutuplah sebagian daun tanaman yang kamu pilih (misal<br />
ketela pohon) di kedua sisinya dengan kertas timah (atau<br />
dapat juga menggunakan kertas karbon), sehari sebelum<br />
percobaan.<br />
2. Biarkan daun tersebut terkena cahaya matahari. Kertas<br />
karbon/kertas timah menghalangi cahaya matahari<br />
ditutup kertas<br />
timah karbon<br />
sehingga bagian itu merupakan bagian yang tidak terkena alkohol<br />
cahaya matahari.<br />
3. Petiklah daun tersebut pada saat akan melakukan<br />
percobaan.<br />
4. Bukalah kertas timah/kertas karbon yang menutup daun.<br />
5. Masukkan daun tersebut ke dalam gelas kimia yang<br />
berisi air panas dan tunggulah sampai daun layu.<br />
daun<br />
6. Masukkan daun yang telah layu ke dalam tabung reaksi<br />
dan berilah alkohol 70% secukupnya, lalu masukkan<br />
tabung reaksi itu ke dalam gelas kimia yang berisi air.<br />
daun<br />
lugol<br />
daun<br />
air panas<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 69<br />
air
70<br />
7. Panaskan air di atas tripod hingga mendidih. Gantilah alkohol bila sudah berwarna<br />
hijau (lakukanlah kerja ini sampai daun tidak berwarna hijau lagi).<br />
8. Angkatlah daun dengan pinset, kemudian letakkan di atas cawan petri. Tetesilah daun<br />
tersebut dengan larutan yodium (lugol) dan amatilah perubahan warna yang terjadi.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Sebutkan fungsi air panas, alkohol, dan larutan yodium (lugol) dalam percobaan ini!<br />
2. Setelah ditetesi lugol, warna apakah yang timbul pada bagian daun yang tidak terkena<br />
cahaya matahari? Membuktikan apakah hal tersebut?<br />
3. Warna apakah yang timbul pada bagian daun yang terkena cahaya matahari?<br />
Membuktikan apakah hal tersebut?<br />
4. Apakah kesimpulan yang dapat kamu ambil dari percobaan ini?<br />
sel<br />
klorofil<br />
Gambar 3.10 Gerakan klorofil pada<br />
sel-sel Hydrilla merupakan<br />
gerak endonom.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Tugas 3.1<br />
Tumbuhan juga melakukan gerak meskipun gerak pada<br />
tumbuhan tidak menghasilkan perpindahan tempat. Gerak<br />
tumbuhan hanya dilakukan oleh bagian tertentu, seperti bagian<br />
ujung tunas, ujung akar, dan daun. Tumbuhan tingkat tinggi<br />
dapat merespon rangsangan tertentu dari lingkungannya dengan<br />
melakukan gerak. Gerak tumbuhan umumnya sangat lambat<br />
sehingga perlu ketelitian tinggi untuk dapat mengamatinya.<br />
Gerak pada tumbuhan terbagi menjadi tiga yaitu gerak endonom,<br />
esionom, dan higroskopis.<br />
1. Gerak Endonom<br />
Gerak endonom adalah gerak yang tidak diketahui penyebab<br />
luarnya. Gerak ini dikenal pula sebagai gerak spontan karena<br />
tumbuhan melakukan gerakan secara spontan tanpa perlu<br />
adanya rangsangan dari luar. Contoh gerak endonom ini adalah<br />
gerak pertumbuhan daun dan gerak rotasi sitoplasma (siklosis)<br />
pada sel-sel daun Hydrilla verticillata yang dapat dideteksi dari<br />
gerak sirkulasi klorofil di dalam sel.<br />
2. Gerak Esionom<br />
Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan<br />
oleh adanya rangsangan dari lingkungan sekitar. Berdasarkan<br />
jenis rangsangannya, gerak esionom dapat dibedakan menjadi<br />
tiga, yaitu tropisme, taksis, dan nasti.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1. Diskusikan dengan temanmu, dapatkah sinar matahari<br />
digantikan oleh sumber sinar yang lain untuk<br />
proses fotosintesis? Mengapa demikian?<br />
2. Apakah keuntungan fotosintesis bagi manusia dan<br />
hewan?<br />
3. Dapakah batang melakukan fotosintesis? Jelaskan<br />
jawabanmu.<br />
C Gerak pada Tumbuhan
a. Gerak Tropisme<br />
Tropisme adalah gerak sebagian organ tumbuhan yang<br />
disebabkan oleh rangsangan dari luar dan arah geraknya<br />
dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang. Tropisme berasal<br />
dari kata Yunani yaitu trope yang artinya belokan. Tropisme<br />
biasanya diberi nama sesuai dengan jenis rangsangannya.<br />
Gerak tropisme yang mendekati arah rangsang disebut<br />
tropisme positif sedangkan gerak tropisme yang menjauhi<br />
rangsang disebut tropisme negatif.<br />
1) Geotropisme/gravitropisme, adalah gerak tropisme yang<br />
dipengaruhi oleh rangsangan gaya gravitasi bumi. Charles<br />
Darwin adalah orang yang pertama kali mencatat bahwa<br />
gerak pertumbuhan akar adalah geotropisme positif<br />
karena searah dengan gaya gravitasi bumi. Sedangkan<br />
pertumbuhan batang termasuk geotropisme negatif,<br />
karena arahnya berlawanan dengan arah gravitasi bumi.<br />
2) Hidrotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi<br />
oleh rangsangan kelembapan atau air. Makhluk hidup<br />
memiliki kecenderungan untuk mendekati atau menjauhi<br />
air. Tentu kamu mengetahui bahwa pertumbuhan akar<br />
umumnya menuju ke sumber air.<br />
3) Tigmotropisme, adalah gerak tropisme yang dipengaruhi<br />
oleh rangsangan sentuhan atau kontak fisik dengan<br />
benda padat. Tumbuhan merambat umumnya tumbuh<br />
lurus terus-menerus hingga ujung batangnya menyentuh<br />
sesuatu. Kontak itu membuat lengkungan pada tumbuhan.<br />
Sel pada bagian yang bersentuhan dengan benda<br />
lain perkembangannya lebih lambat dibandingkan<br />
dengan bagian yang tidak tersentuh, sehingga pertumbuhannya<br />
menjadi melengkung. Contoh gerak tigmotropisme<br />
adalah gerak membelit sulur tumbuhan markisa<br />
dan mentimun.<br />
4) Fototropisme/heliotropisme, adalah gerak tropisme yang<br />
dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Umumnya arah<br />
tumbuh tumbuhan dipengaruhi oleh cahaya, khususnya<br />
cahaya matahari. Pertumbuhan yang mendekati sumber<br />
cahaya disebut fototropisme positif sedangkan pertumbuhan<br />
yang menjauhi cahaya (menuju kegelapan)<br />
disebut fototropisme negatif atau skototropisme. Contoh<br />
fototropisme negatif adalah pada Monstera sp yang<br />
pertumbuhannya mendekati daerah yang gelap. Akar<br />
biasanya memperlihatkan fototropisme negatif, meskipun<br />
geotropisme lebih berperan dalam pertumbuhannya.<br />
5) Kemotropisme, adalah gerakan yang dipengaruhi oleh<br />
rangsangan bahan kimiawi. Contoh adalah gerak<br />
pertumbuhan buluh serbuk sari menuju bakal buah saat<br />
berlangsungnya pembuahan.<br />
Gambar 3.11 (a) Gerak akar menuju<br />
ke pusat bumi merupakan<br />
geotropisme positif,<br />
(b) pertumbuhan batang<br />
merupakan geotropisme<br />
negatif.<br />
Sumber: iel.ipb.ac.id<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 71<br />
b<br />
a
72<br />
Kegiatan 3.5<br />
Untuk mengamati gerak tropisme pada tumbuhan, lakukan<br />
Kegiatan 3.5 berikut ini.<br />
Gerak Tropisme pada Tumbuhan<br />
Tujuan:<br />
Mengamati gerak tropisme kecambah terhadap rangsang cahaya.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Pot 3. 10 biji semangka atau biji tumbuhan lain<br />
2. Tanah 4. Air<br />
Langkah kerja:<br />
1. Isilah pot dengan tanah sampai tingginya 5 cm dari ujung atas pot.<br />
2. Taburkan biji semangka pada permukaan tanah dalam pot. Tutuplah biji tersebut<br />
dengan tanah setinggi 2,5 cm.<br />
3. Sirami air yang menutupi biji agar lembap, namun jangan terlalu banyak agar tidak<br />
membusuk.<br />
4. Setelah tumbuh, letakkan pot di dalam ruangan dekat dengan jendela. Amati dan<br />
catat perubahan yang terjadi setiap hari selama 14 hari.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Bagaimana arah pertumbuhan kecambah setelah 14 hari?<br />
2. Jenis rangsangan apa yang ditanggapi tumbuhan pada percobaan ini?<br />
b. Gerak Taksis<br />
Gerak taksis adalah gerak seluruh bagian tumbuhan yang<br />
arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Gerak taksis<br />
biasanya dilakukan oleh organisme uniseluler. Berdasarkan<br />
jenis rangsangannya, taksis dapat dibedakan menjadi<br />
kemotaksis dan fototaksis.<br />
1) Kemotaksis, yaitu gerak taksis yang dipengaruhi oleh<br />
rangsangan berupa bahan kimia. Contohnya adalah gerak<br />
pada sel sperma tumbuhan berbiji tertutup yang menuju<br />
sel telur karena adanya rangsangan senyawa kimia yang<br />
diproduksi oleh sel telur. Arkegonium tumbuhan paku<br />
juga menghasilkan protein serupa untuk merangsang sel<br />
sperma bergerak secara kemotaksis mendekatinya agar<br />
terjadi pembuahan.<br />
2) Fototaksis, yaitu gerak taksis yang dipengaruhi rangsang<br />
berupa cahaya. Contoh gerakan kloroplas pada Spirogyra<br />
yang bergerak ke daerah yang terkena cahaya. Gerak<br />
ganggang hijau uniseluler Euglena dan Clamidomonas ke<br />
tempat yang lebih terang juga termasuk fototaksis.<br />
c. Gerak Nasti<br />
Nasti adalah gerak sebagian tumbuhan akibat rangsangan<br />
dari luar, tetapi arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah<br />
datangnya rangsang. Gerak nasti dibedakan menjadi lima<br />
macam, yaitu sebagai berikut.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
1) Niktinasti, yaitu gerak tidur daun tanaman Leguminosae<br />
(kacang-kacangan) menjelang petang akibat perubahan<br />
tekanan turgor pada tangkai daun. Perubahan ini<br />
disebabkan karena rangsangan suasana yang gelap.<br />
2) Fotonasti, yaitu gerak nasti yang sumber rangsangannya<br />
berupa cahaya, misalnya mekarnya bunga pukul empat<br />
(Mirabilis jalapa) pada sore hari karena telah memperoleh<br />
periode terang yang cukup dari cahaya matahari.<br />
3) Seismonasti/tigmonasti, adalah gerak yang dipengaruhi<br />
oleh getaran/sentuhan. Contoh paling mudah adalah<br />
gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) saat<br />
tersentuh. Gerak ini disebabkan adanya perubahan<br />
takanan turgor pada tangkai daun.<br />
4) Termonasti, adalah gerak nasti yang sumber rangsangnya<br />
berupa suhu. Misalnya mekarnya bunga tulip pada harihari<br />
yang hangat pada musim semi.<br />
5) Nasti kompleks, yaitu gerak nasti yang sumber<br />
rangsangnya lebih dari satu. Contoh gerak ini adalah<br />
membuka menutupnya stomata karena pengaruh kadar<br />
air, cahaya, suhu, dan zat kimia.<br />
Untuk mengamati gerak nasti pada tumbuhan, lakukan<br />
Kegiatan 3.6.<br />
Kegiatan 3.6<br />
3. Gerak Higroskopis<br />
Gerak higroskopis disebabkan karena perubahan kadar air.<br />
Gerak ini dapat menyebabkan pecahnya buah kapas dan polongpolongan<br />
setelah mengering. Contoh lainnya adalah membukanya<br />
sel anulus pada sporangium tumbuhan paku dan<br />
membukanya gigi peristom pada sporangium tumbuhan lumut.<br />
Gambar 3.12 Daun putri malu akan<br />
menutup bila disentuh<br />
merupakan gerak seismonasti.<br />
Sumber: Ensiklopedia IPTEK<br />
Gerak Nasti pada Tumbuhan<br />
Tujuan:<br />
Mengamati gerak nasti pada tumbuhan.<br />
Alat dan bahan:<br />
1. Tumbuhan putri malu<br />
2. Jam tangan (stopwatch)<br />
Langkah kerja:<br />
1. Siapkan jam tangan atau stopwatch.<br />
2. Sentuhlah bagian daun putri malu. Hitunglah waktu saat mulai disentuh sampai<br />
daun menutup semua.<br />
3. Setelah semua daun tertutup, hitunglah waktu hingga semua daun terbuka kembali.<br />
Pertanyaan:<br />
1. Termasuk jenis gerak apakah gerak menutupnya daun putri malu tersebut?<br />
2. Berapa lama waktu yang diperlukan oleh daun putri malu untuk menutup dan<br />
membuka kembali?<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 73
Gambar 3.13 Daun yang diserang<br />
hama ulat.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
74<br />
Tugas 3.3<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1. Diskusikan dengan kelompokmu, mengapa umumnya<br />
akar tumbuh ke bawah?<br />
2. Mengapa daun yang tertiup angin tidak dapat<br />
dijadikan ciri bergerak pada makhluk hidup?<br />
D Hama dan Penyakit pada Tumbuhan<br />
Berbagai sistem pada tumbuhan dapat mengalami gangguan<br />
atau kelainan. Gangguan ini dapat disebabkan karena kelainan<br />
genetis, kondisi lingkungan yang tidak sesuai, atau karena<br />
serangan hama dan penyakit. Gangguan hama dan penyakit<br />
dalam skala besar pada tanaman budidaya dapat mengganggu<br />
persediaan bahan pangan bagi manusia.<br />
1. Hama Tanaman<br />
Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan<br />
merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hewan yang<br />
termasuk hama dikelompokkan ke dalam beberapa golongan,<br />
yaitu sebagai berikut.<br />
a. Mamalia, misalnya musang, tupai, tikus, dan babi hutan.<br />
b. Aves, misalnya burung dan ayam.<br />
c. Serangga, misalnya belalang, wereng, dan kumbang.<br />
d. Molusca, misalnya siput dan bekicot.<br />
Beberapa contoh hama yang sering kamu jumpai dalam<br />
kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut.<br />
a. Belalang setan (Aularches miliaris), menyebabkan kerusakan<br />
terhadap tanaman besar, misalnya berbagai jenis pisang,<br />
kelapa, pinang, dan jeruk.<br />
b. Lalat buncis (Agromyza phaseoli), menyebabkan kerusakan<br />
pada bagian batang, daun, dan buah tanaman buncis. Lalat<br />
ini biasanya membuat saluran-saluran di daun, batang, dan<br />
tangkai daun. Dengan adanya saluran ini tanaman menjadi<br />
layu. Tanaman yang masih muda dapat mati, sedangkan<br />
tanaman yang telah tua akan terhambat pertumbuhannya.<br />
c. Tungau bercak dua (Tetranichus urticae), memakan hampir<br />
semua jenis tanaman budidaya seperti buncis, kacang tanah,<br />
mentimun, semangka, apel, jeruk, dan jagung. Tanaman<br />
yang diserang oleh tungau daunnya akan menjadi bercakcercak<br />
dan berwarna kekuningan.<br />
d. Hama penggerek umbi kentang. Hama pada umbi kentang<br />
ini adalah ulat berwarna kelabu Phthorimaea aperculella<br />
dengan panjang tubuh 1 cm, yang akan tumbuh menjadi<br />
ngengat berwarna kelabu.<br />
e. Hama pemakan daun kubis. Hama yang menyerang daun<br />
kubis adalah ulat berwarna hijau muda, berbulu hitam,<br />
kepala kekuningan dengan bercak-bercak gelap, dan ukuran<br />
tubuhnya sekitar 9 mm.
f. Hama pada bawang putih, berupa ulat berwarna hijau atau<br />
cokelat tua dengan garis kekuningan, tubuhnya berukuran<br />
25 mm. Bawang putih yang terkena hama daunnya<br />
berlubang dan ada bekas gigitan berwarna putih atau daun<br />
menjadi berselaput tipis dan layu.<br />
g. Hama penggerek buah mangga, berupa ulat dengan warna<br />
tubuh berselang-selang merah dan putih dan ulat cokelat<br />
kehitaman. Buah mangga yang terserang hama menjadi<br />
berlubang-lubang dan di sekitarnya terdapat kotoran yang<br />
meleleh dari dalam. Lubang ini dapat menembus sampai ke<br />
biji. Jika buah dibelah, maka bagian dalamnya sudah rusak<br />
dan busuk.<br />
h. Hama tikus, sering menyerang tanaman padi dan palawija.<br />
i. Belalang, juga sering menyerang tanaman padi.<br />
j. Burung pipit, dalam jumlah yang besar dapat menyerang<br />
tanaman padi dengan memakan biji padi yang menimbulkan<br />
kerugian yang tidak sedikit.<br />
k. Hama wereng, selain sebagai hama tanaman padi, wereng juga<br />
menjadi vektor penyebar virus penyebab penyakit tungro.<br />
l. Babi hutan, menyerang tanaman budidaya terutama umbiumbian.<br />
m. Kera, menyerang tanaman budidaya buah-buahan dan<br />
sayuran.<br />
Untuk menanggulangi serangan hama, dapat dilakukan<br />
dengan memberikan pestisida. Terdapat beberapa jenis pestisida<br />
buatan, misalnya insektisida (untuk menanggulangi serangan<br />
serangga), molisida (menanggulangi serangan Mollusca), dan<br />
rodentisida (untuk menanggulangi serangan rodensia/binatang<br />
pengerat). Namun demikian penggunaan pestisida buatan<br />
berdampak buruk terhadap lingkungan, sehingga sekarang<br />
banyak dikembangkan biopestisida. Contoh biopestisida untuk<br />
memberantas serangga dengan memanfaatkan ekstrak daun<br />
mimba dan daun paitan.<br />
Selain cara di atas, untuk menanggulangi hama dapat<br />
dilakukan dengan memanfaatkan musuh alaminya, misalnya<br />
tikus ditanggulangi dengan burung hantu. Teknik lain yang<br />
digunakan untuk mencegah perkembangan serangga adalah<br />
dengan teknik jantan mandul. Caranya dengan dibiakkan<br />
serangga jantan mandul, lalu dilepaskan pada musim kawin.<br />
Serangga betina yang kawin dengan jantan mandul tidak akan<br />
menghasilkan telur fertil dan keturunan, sehingga populasi hama<br />
akan menurun.<br />
2. Penyakit pada Tanaman<br />
Tanaman dikatakan sakit apabila ada perubahan atau<br />
gangguan pada organ-organ tanaman. Tanaman yang sakit<br />
menyebabkan pertumbuhan dan perkembangannya tidak<br />
normal. Penyakit tanaman disebabkan oleh mikroorganisme<br />
misalnya jamur, virus, dan bakteri. Selain itu penyakit tanaman<br />
dapat disebabkan karena kekurangan salah satu atau beberapa<br />
jenis unsur hara.<br />
Gambar 3.14 Belalang dapat menyebabkan<br />
kerusakan pada<br />
tanaman budidaya.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Gambar 3.15 Untuk mengendalikan<br />
serangan hama dan<br />
penyakit dilakukan penyemprotan<br />
pestisida.<br />
Sumber: Microsoft Student, 2006<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 75
Gambar 3.16 Salah satu gejala serangan<br />
penyakit pada<br />
tumbuhan adalah layu.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
76<br />
Tanda-tanda tanaman yang terkena penyakit adalah sebagai<br />
berikut.<br />
a. Layu, tanaman yang layu karena sakit berbeda dengan yang<br />
kekurangan air. Kamu dapat mengujinya dengan menyiram<br />
tanaman dengan air. Jika tanaman tetap layu setelah disiram<br />
air, kemungkinan ada bagian akar dan jaringan dalam batang<br />
yang rusak oleh bakteri atau virus.<br />
b. Rontok, bila kerontokan terjadi pada daun, ranting, buah,<br />
dan bunga secara bersamaan dapat dipastikan bahwa<br />
tanaman tersebut menderita sakit. Penyebabnya dapat<br />
karena parasit, nonparasit, atau serangan hama.<br />
c. Perubahan warna, misalnya daun menjadi berwarna kuning,<br />
redup, atau hijau pucat dalam jumlah banyak mengindikasikan<br />
bahwa tanaman itu sakit. Tetapi perubahan warna pada<br />
daun juga dapat disebabkan oleh rusaknya klorofil atau<br />
karena kekurangan cahaya matahari.<br />
d. Daun berlubang, biasanya diawali oleh bercak berbentuk<br />
lingkaran, kemudian kering dan terbentuk lubang.<br />
e. Kerdil, terjadi pada daun, buah, atau bagian lainnya.<br />
f. Daun mengeriting<br />
g. Busuk pada batang, daun, atau buah<br />
h. Semai roboh<br />
Beberapa contoh penyakit yang menyerang tumbuhan adalah<br />
sebagai berikut.<br />
a. Penyakit layu cabai. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri.<br />
Cabai yang terkena penyakit ini mempunyai ciri-ciri daun<br />
muda layu diikuti dengan menguningnya daun-daun tua.<br />
b. Penyakit hawar daun kentang. Disebabkan oleh jamur,<br />
gejalanya pada tepi-tepi daun ditemukan bercak-bercak<br />
terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah<br />
hujan tinggi.<br />
c. Penyakit busuk daun bawang merah. Disebabkan oleh jamur,<br />
gejalanya di dekat ujung daun timbul bercak hijau pucat, di<br />
permukaan daun berkembang jamur berwarna putih ungu,<br />
daun menguning, layu, dan mengering. Daun yang telah<br />
mati akan berwarna putih dan banyak terdapat jamur hitam.<br />
d. Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan<br />
padi tumbuh kerdil dan tidak normal. Disebabkan oleh<br />
virus tungro dengan perantaraan wereng.<br />
e. Penyakit mosaik, banyak menyerang tanaman tembakau<br />
yang disebabkan oleh virus TMV (Tobacco Mosaic Virus).<br />
Tanaman yang terkena penyakit karena kekurangan unsur<br />
hara dapat dicegah dan ditanggulangi dengan melakukan<br />
pemupukan yang tepat. Sedangkan penyakit karena mikroorganisme<br />
dapat ditanggulangi dengan memberikan pesitisida,<br />
misalnya bakterisida (memberantas bakteri parasit) dan<br />
fungisida (memberantas jamur parasit). Selain pestisida buatan,<br />
sekarang telah banyak dibuat pestisida alami yang lebih aman<br />
terhadap lingkungan. Contohnya jamur dapat diberantas<br />
dengan bubur bordeaux yaitu campuran yang mengandung<br />
kalsium karbonat dan senyawa tembaga.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Untuk mempelajari hama dan penyakit pada tumbuhan,<br />
lakukan kegiatan berikut ini.<br />
Kegiatan 3.4<br />
Hama dan Penyakit pada Tumbuhan<br />
Tujuan:<br />
Mengamati hama dan penyakit pada tumbuhan.<br />
Alat dan bahan:<br />
Koran atau majalah dan lingkungan sekitar rumah atau sekolah.<br />
Cara kerja:<br />
1. Amatilah lingkungan rumah atau sekolah kamu, temukan tumbuhan yang mengalami<br />
gangguan karena hama atau penyakit!<br />
2. Amatilah gejala atau tanda-tanda yang ada pada tumbuhan tersebut. Bila<br />
memungkinkan, ambilah foto/gambar tanaman yang terserang penyakit tersebut!<br />
3. Catatlah hasil pengamatan tersebut kemudian carilah informasi tentang kelainan dari<br />
tanaman tersebut!<br />
4. Untuk menambah pengetahuan, carilah artikel pada koran atau majalah tentang hama<br />
atau penyakit pada tumbuhan. Gutinglah artikel tersebut dan tempelkan pada kertas<br />
HVS (dibuat kliping)!<br />
5. Manfaatkan artikel yang kamu peroleh untuk membantu identifikasi penyakit pada<br />
tumbuhan yang kamu temukan!<br />
6. Diskusikan hasil pengamatan di kelas dan presentasikan di depan kelas dengan<br />
bimbingan gurumu!<br />
Analisis:<br />
1. Sebutkan ciri tanaman yang kekurangan unsur nitrogen.<br />
2. Diskusikan dengan temanmu, jenis-jenis hama dan penyakit yang banyak menyerang<br />
tanaman pertanian/perkebunan di daerahmu. Sebutkan usaha para petani untuk<br />
menanggulangi serangan hama dan penyakit itu.<br />
Latihan 3.2<br />
1. Sebutkan ciri tanaman yang kekurangan unsur nitrogen.<br />
2. Diskusikan dengan temanmu, jenis-jenis hama dan penyakit yang banyak menyerang<br />
tanaman pertanian/perkebunan di daerahmu. Sebutkan usaha para petani untuk<br />
menanggulangi serangan hama dan penyakit itu.<br />
Rangkuman<br />
• Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi dari pembelahan sel-sel jaringan meristem.<br />
Sel-sel hasil pembelahan mengalami diferensiasi membentuk berbagai jaringan, yaitu<br />
jaringan parenkim, epidermis, parenkim, kolenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.<br />
• Organ utama tumbuhan terdiri dari akar, batang, dan daun. Organ yang lain, misalnya<br />
bunga, buah, dan biji merupakan modifikasi dari organ utama. Semua organ tersusun<br />
dari beberapa jaringan sehingga setiap organ dapat melakukan fungsi khusus untuk<br />
mendukung kehidupan tumbuhan.<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 77
Kamu telah menyelesaikan pelajaran di bab ini. Sebelum melanjutkan ke bab berikutnya,<br />
lakukan evaluasi diri dengan menjawab pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan kamu<br />
jawab dengan ‘ya’, artinya kamu telah menguasai materi dalam bab ini dan boleh melanjutkan<br />
pelajaran di bab selanjutnya. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak’, maka<br />
kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada kesulitan atau<br />
menemukan hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah kamu dapat menjelaskan struktur dan fungsi jaringan dan organ pada tumbuhan?<br />
2. Dapatkah kamu menjelaskan cara tumbuhan membuat makanan melalui proses fotosintesis?<br />
Bagaimana perubahan energi yang terjadi pada proses tersebut?<br />
3. Benarkah tumbuhan dapat melakukan gerak? Dapatkah kamu menjelaskan macam-macam<br />
gerak pada tumbuhan dan menunjukkan contohnya?<br />
4. Dapatkah kamu menunjukkan contoh-contoh hama dan penyakit yang menyerang<br />
tumbuhan?<br />
5. Apakah kamu dapat memberikan contoh cara penanggulangan hama dan penyakit<br />
tanaman?<br />
78<br />
• Akar berfungsi untuk memperkuat berdirinya tanaman serta menyerap air dan<br />
mineral dari dalam tanah. Batang berfungsi sebagai tempat duduknya daun dan<br />
sebagai sarana transportasi air, mineral, dan zat makanan menuju dan dari daun.<br />
Fungsi utama daun adalah sebagai tempat fotosintesis. Akar, batang, dan daun juga<br />
berfungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan. Bunga, buah, dan biji<br />
merupakan organ generatif yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan generatif<br />
pada tumbuhan.<br />
• Tumbuhan hijau membuat makanan dengan fotosintesis. Fotosintesis berlangsung<br />
di dalam kloroplas dengan memanfaatkan sinar matahari sebagai sumber energi.<br />
Berbagai usaha dilakukan oleh ilmuwan untuk menyelidiki fotosintesis, namun baru<br />
pada pertengahan abad ke-20 mekanisme dan urutan reaksi fotosintesis dapat<br />
diketahui.<br />
• Fotosintesis berlangsung dalam dua tahap, yaitu reaksi terang (fotolisis air) dan reaksi<br />
gelap (siklus Calvin). Bahan baku yang diperlukan adalah karbon dioksida dan air,<br />
hasilnya adalah karbohidrat dan oksigen. Karbohidrat digunakan sebagai pembentuk<br />
bagian-bagian tumbuhan, sebagai sumber energi, dan disimpan sebagai cadangan<br />
makanan.<br />
• Tumbuhan dapat melakukan gerak sebagai tanggapan terhadap rangsangan, baik<br />
rangsangan internal maupun dari lingkungan luar. Gerak tumbuhan dapat dibedakan<br />
menjadi gerak endonom (gerak karena rangsangan internal), esionom (gerak karena<br />
rangsangan eksternal), dan gerak higroskopis (gerak karena perubahan kadar air).<br />
Gerak esionom terdiri dari gerak tropisme, gerak taksis, dan gerak nasti.<br />
• Tumbuhan dapat mengalami gangguan atau kelaninan akibat serangan hama dan<br />
penyakit. Hama adalah semua binatang yang mengganggu dan merugikan tanaman<br />
budidaya. Hama dapat berupa mamalia, bangsa burung, serangga, dan hewan lunak.<br />
Penyakit merupakan perubahan atau gangguan pada organ-organ tumbuhan,<br />
disebabkan oleh serangan jamur, bakteri, virus, atau kekurangan unsur hara. Beberapa<br />
jenis hama dan penyakit dapat ditanggulangi dengan memberikan pestisida.<br />
Refleksi<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Latih Kemampuan 3<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
1. Bagian akar yang berupa tonjolan sel<br />
epidermis untuk menyerap air secara<br />
osmosis adalah ....<br />
a. ujung akar c. tudung akar<br />
b. pangkal akar d. buluh akar<br />
2. Jaringan pada tumbuhan dikotil yang<br />
terletak di antara floem dan xilem adalah ....<br />
a. kambium c. epidermis<br />
b. kayu d. endodermis<br />
3. Yang membedakan floem dan xilem pada<br />
batang monokotil dengan batang dikotil<br />
adalah ....<br />
a. monokotil hanya memiliki floem<br />
b. monokotil hanya memiliki xilem<br />
c. floem dan xilem pada monokotil tersebar<br />
d. floem dan xilem pada dikotil kurang<br />
beraturan<br />
4. Jaringan pada daun yang berfungsi sebagai<br />
tempat fotosintesis adalah ....<br />
a. jaringan epidermis<br />
b. jaringan palisade<br />
c. jaringan xilem<br />
d. jaringan meristem<br />
5. Bagian bunga yang berfungsi sebagi alat<br />
perkembangbiakan jantan adalah ....<br />
a. mahkota c. benang sari<br />
b. putik d. kelopak<br />
6. Masuknya gas CO untuk fotosintesis<br />
2<br />
melalui ....<br />
a. floem dan xilem pada batang<br />
b. floem dan xilem pada daun<br />
c. stomata pada daun<br />
d. floem dan xilem pada akar<br />
7. Faktor yang tidak memengaruhi fotosintesis<br />
yaitu ....<br />
a. oksigen c. klorofil<br />
b. CO d. suhu<br />
2<br />
8. Hasil fotosintesis diedarkan ke seluruh<br />
tubuh dan sebagian disimpan dalam<br />
bentuk ....<br />
a. amilum c. lemak<br />
b. protein d. air<br />
9. Gerakan spermatozoid, penyerbukan dan<br />
pembuahan yang diakibatkan oleh<br />
rangsangan zat kimia termasuk gerak ....<br />
a. kemotaksis c. fototaksis<br />
b. taksis d. tropisme<br />
10.Gerakan tumbuhan karena pengaruh<br />
rangsangan dari luar termasuk gerak ....<br />
a. turgor c. esionom<br />
b. taksis d. iritabilitas<br />
11.Gerakan berikut yang tidak termasuk<br />
gerakan higroskopis adalah ....<br />
a. gerakan daun ketika hujan lebat<br />
b. gerakan membukanya kotak spora<br />
pada tumbuhan paku<br />
c. gerakan membukanya kotak spora<br />
pada tumbuhan lumut<br />
d. pecahnya cangkang biji tanaman<br />
kacang-kacangan<br />
12. Gerak sebagian tubuh tumbuhan yang arah<br />
geraknya tidak ditentukan oleh arah<br />
datangnya rangsang adalah ....<br />
a. taksis c. higroskopis<br />
b. nasti d. tropisme<br />
13.Gerakan kloroplas di dalam sel ketika<br />
menerima cahaya termasuk gerak ....<br />
a. kemotaksis c. fototaksis<br />
b. taksis d. tropisme<br />
14. Salah satu ciri yang menunjukkan suatu<br />
tanaman tidak terkena penyakit maupun<br />
hama adalah ....<br />
a. tanaman layu dan mengalami perubahan<br />
warna<br />
b. tanaman kerdil dan daunnya mengeriting<br />
c. tanaman layu, kembali segar setelah<br />
disiram air<br />
d. daun berlubang-lubang dan bunganya<br />
mudah rusak<br />
15.Untuk memberantas serangan hewan<br />
lunak pada tanaman budidaya dapat<br />
dilakukan dengan memberikan ….<br />
a. bakterisida c. herbisida<br />
b. molisida d. fungisida<br />
Berbagai Sistem dalam Kehidupan Tumbuhan 79
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
1. Apa perbedaan xilem dan floem?<br />
2. Jelaskan faktor-faktor yang memengaruhi proses fotosintesis?<br />
3. Tuliskan gerak tumbuhan yang dipengaruhi oleh manusia.<br />
4. Apakah setiap tumbuhan hanya melakukan satu jenis gerak?<br />
5. Hama apa saja yang sering menyerang tanaman perkebunan?<br />
80<br />
Wacana Sains<br />
Buah Partenokarpi<br />
Pada beberapa jenis tanaman, buah dapat dihasilkan meskipun penyerbukan dan<br />
pembuahan tidak terjadi. Kamu dapat menemukan buah ini secara alami pada pisang<br />
dan nanas. Fenomena ini dikenal sebagai partenokarpi. Buah partenokarpi biasanya tidak<br />
berbiji. Namun tidak semua buah tanpa biji adalah partenokarpik karena pada<br />
kebanyakan tumbuhan perkembangan buah harus diawali dengan pembuahan.<br />
Buah partenokarpi dapat juga dihasilkan secara buatan dengan memakai zat pengatur<br />
tumbuh sintetis yang mengandung hormon auksin atau giberelin. Zat pengatur ini dibuat<br />
dalam bentuk pasta, kemudian diletakkan pada stilus (putik) yang dipotong, atau<br />
disuntikkan secara langsung ke dalam rongga bakal buah. Dapat juga zat pengatur itu<br />
diletakkan di tanah agar diserap langsung atau disemprotkan pada tunas atau bunga.<br />
Bahkan zat pengatur tumbuh yang diuapkan di sekitar tumbuhan dapat menginduksi<br />
terjadinya partenokarpi. Partenokarpi buatan telah berhasil diterapkan untuk membuat<br />
buah tanpa biji pada tanaman semangka, mentimun, labu, anggur, dan tomat.<br />
Saat ini auksin sintetik dapat ditemukan dengan mudah di toko-toko pertanian. Petani<br />
kita sering menggunakan sebagai zat perangsang akar pada stek. Auksin sintetik juga<br />
banyak digunakan dalam produksi palawija untuk mencegah kerontokan dan<br />
merangsang pertumbuhan buah muda.<br />
Mungkin kamu suka makan semangka tanpa biji karena ketika menikmatinya tidak<br />
terganggu oleh banyaknya biji pada daging buahnya. Anggur tanpa biji juga tren dan<br />
terkenal yang sangat disukai konsumen. Tetapi tidak semua buah tanpa biji disukai<br />
konsumen. Tomat tanpa biji yang dihasilkan dengan menyemprot auksin tidak<br />
mempunyai bau harum khas buah tomat. Bau harum buah tomat berpusat pada sari<br />
buah dari rongga biji. Pada buah tomat partenokarpi, cairan pada rongga ini tidak<br />
terbentuk sehingga buah tomat kehilangan aroma khasnya.<br />
Di Amerika Serikat, banyak dikembangkan jeruk tanpa biji. Meskipun tanpa biji, di<br />
dalamnya sering ditemukan 2 atau 3 biji. Tentu ini jauh lebih sedikit dibandingkan buah<br />
jeruk dari varietas yang berbiji. Contohnya adalah jeruk navel, yang banyak dibudidayakan<br />
di Valencia, Bahia, dan Washington. Jerun navel mula-mula diimpor dari Bahia, Brazil<br />
dan kemudian dikembangkan oleh Departemen Pertanian Amerika di Washington. Kamu<br />
dapat menemukan buah ini di supermarket.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
IV<br />
Partikel Materi<br />
Molekul garam dapur atau natrium klorida terdiri dari ion natrium dan ion klorida. Struktur kisikisi<br />
pada natrium klorida adalah padatan ionik. Setiap ion dalam kristal natrium klorida dikelilingi<br />
ion-ion yang muatannya berlawanan. Ion-ion itu tersusun dalam kisi-kisi kubus sehingga setiap<br />
kristal garam berbentuk kubus.<br />
Apakah yang dimaksud molekul dan ion itu? Jawaban dari pertanyaan di atas dapat kamu<br />
temukan pada bab ini. Pada bab IV kamu akan mempelajari konsep partikel materi. Setelah<br />
mempelajari bab ini diharapkan kamu dapat menjelaskan konsep atom, ion, dan molekul serta<br />
menghubungkannya dengan produk kimia sehari-hari. Selain itu kamu juga dapat membandingkan<br />
molekul unsur dan molekul senyawa.<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567<br />
Partikel Materi 81
perkembangan<br />
teori<br />
<<br />
Kulit<br />
Elektron<br />
Kata Kunci<br />
• atom<br />
• ion<br />
• molekul<br />
<<br />
<<br />
<<br />
82 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Zat tunggal<br />
><<br />
Produk kimia<br />
<<br />
Unsur<br />
<<br />
Atom<br />
Ion<br />
Positif dan negatif<br />
Molekul<br />
Teori Atom<br />
• Democritus<br />
• Dalton<br />
• Thomson<br />
• Rutherford<br />
• Bohr<br />
Inti<br />
Proton dan neutron<br />
Materi<br />
bagian terkecil<br />
<<br />
<<br />
terdiri dari<br />
dapat berupa<br />
manfaat<br />
praktis<br />
<<br />
dapat berupa<br />
<<br />
Senyawa
Di kelas VII, kamu telah mempelajari adanya berbagai unsur<br />
atau materi dalam kehidupan sehari-hari. Bagian terkecil dari<br />
sebuah materi dinamakan partikel materi. Partikel materi dapat<br />
berupa atom, ion, dan molekul.<br />
A Atom<br />
Jika suatu unsur, misalnya sepotong besi dipotong menjadi<br />
dua dan potongan tersebut dipotong lagi secara terus-menerus,<br />
maka akan diperoleh partikel besi terkecil yang masih<br />
mempunyai sifat yang sama seperti sebelum besi tersebut<br />
dipotong. Partikel-partikel tersebut dinamakan atom besi. Jadi,<br />
unsur besi tersusun dari atom besi. Unsur lain, misalnya emas,<br />
juga tersusun dari atom-atom emas. Atom penyusun emas<br />
mempunyai sifat yang berbeda dengan atom penyusun besi.<br />
Kata atom berasal dari kata Yunani atomos yang berarti tidak<br />
dapat dibagi-bagi lagi. Pengertian atom sebagai partikel terkecil<br />
suatu zat yang tidak dapat dipecah lagi, pertama kali<br />
dikemukakan oleh seorang ahli filsafat Yunani Leukippos dan<br />
Deumokritus yang hidup pada abad ke-4 sebelum Masehi (400<br />
– 370 SM). Pada masa itu terdapat pendapat lain yang<br />
dikemukakan oleh Aristoteles (384 – 332 SM) bahwa materi<br />
dapat dibagi terus-menerus tanpa batas. Pada saat itu pendapat<br />
Aristoteles lebih banyak mendapat dukungan sedangkan<br />
pendapat Leukippos dan Deumokritus semakin dilupakan.<br />
Namun pada abad ke-18 ternyata banyak ahli kimia yang dapat<br />
menerima pendapat Leukippos dan Deumokritus.<br />
Pada tahun 1803, John Dalton (1766 – 1844), seorang guru<br />
sekolah dari Inggris yang ahli dalam bidang fisika dan kimia,<br />
mengajukan pendapat bahwa materi terdiri atas atom-atom.<br />
Postulat yang dikemukakan Dalton dapat disimpulkan sebagai<br />
berikut.<br />
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah<br />
tidak dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia biasa.<br />
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil.<br />
Suatu unsur memiliki atom-atom yang identik dan berbeda<br />
dengan unsur yang lain.<br />
c. Atom tidak dapat dipecah lagi menjadi partikel yang lebih<br />
kecil dengan sifat yang sama.<br />
d. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan<br />
perbandingan bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air<br />
terdiri atom-atom hidrogen dan atom-atom oksigen.<br />
e. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan<br />
atau penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom<br />
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan.<br />
Tokoh Sains<br />
John Dalton<br />
John Dalton (1766-1844) ialah<br />
seorang guru SMU di Manchester,<br />
Inggris. Ia terkenal karena teorinya<br />
yang membangkitkan kembali istilah<br />
"atom". Dalam buku karangannya<br />
yang berjudul New System of<br />
Chemical Philosophy ia berhasil<br />
merumuskan hal tentang atom sekitar<br />
tahun 1803.<br />
Ia menyatakan bahwa materi<br />
terdiri atas atom yang tidak dapat<br />
dibagi lagi. Tiap-tiap unsur terdiri<br />
atas atom-atom dengan sifat dan<br />
massa identik, dan senyawa<br />
terbentuk jika atom dari berbagai<br />
unsur bergabung dalam komposisi<br />
yang tetap. Dalton mengemukakan<br />
lima teori tentang atom.<br />
Walau di kemudian hari terbukti<br />
ada 2 di antara 5 teorinya yang perlu<br />
ditinjau kembali, ia tetap dianggap<br />
sebagai bapak pencetus teori atom<br />
modern, terlebih lagi karena teorinya<br />
tersebut mampu menerangkan<br />
Hukum kekekalan massa Lavoisier<br />
dan Hukum perbandingan tetap<br />
Proust.<br />
Sumber: id.wikipedia.org<br />
Partikel Materi 83
nukleus<br />
orbital elektron<br />
Gambar 4.1 Model atom Bohr.<br />
Sumber: Microsoft Student 2006<br />
Gambar 4.2 Percobaan untuk menemukan<br />
sinar terusan<br />
sebagai partikel positif di<br />
dalam atom.<br />
84 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Postulat Dalton menggambarkan bahwa atom merupakan<br />
bola pejal seperti bola tolak peluru yang sangat kecil. Pendapat<br />
Dalton mengenai atom ini kemudian disempurnakan oleh ahliahli<br />
yang lain seperti J.J. Thomson, Rutherford, Niels Bohr, dan<br />
Louis de Broglie. Di SMA kamu akan mempelajari model atom<br />
yang dikemukakan oleh ahli-ahli tersebut.<br />
Menjelang abad ke-19, diketahui bahwa atom bukanlah<br />
partikel yang tidak dapat dibagi-bagi lagi karena mengandung<br />
sejumlah partikel subatomik yaitu elektron, proton, dan netron.<br />
Nah, agar kamu memahaminya, pelajarilah uraian partikel<br />
penyusun atom berikut ini.<br />
1. Elektron<br />
Jika kamu mempunyai televisi tabung (CRT atau Cathode<br />
Ray Tube) di rumah, pesawat televisi itu menggunakan tabung<br />
sinar katoda untuk menghasilkan gambar. Setiap gambar<br />
dibentuk oleh titik-titik sinar katoda yang menumbuk layar<br />
televisi. Oleh karena sinar katoda dipancarkan terus-menerus<br />
dan ditata sedemikian rupa, kamu dapat melihatnya sebagai<br />
sebuah gambar yang utuh dan bergerak.<br />
Sinar katoda merupakan elektron seperti yang ditemukan<br />
oleh Plucker (1859) dan diteliti oleh Hittorf (1869) dan William<br />
Crookes (1879 – 1885). Sinar katoda bergerak lurus dengan<br />
kecepatan tinggi dan dapat menimbulkan bayangan di layar<br />
CRT. John Thomson (1897) melanjutkan eksperimen dengan<br />
meneliti pengaruh medan listrik dan medan magnet dalam<br />
tabung sinar katoda. Ternyata sinar ini dapat dibelokkan oleh<br />
medan magnet dan medan listrik. Hasil percobaannya<br />
membuktikan bahwa elektron dalam suatu atom bermuatan<br />
negatif karena dapat dibelokkan ke arah kutub positif medan<br />
listrik.<br />
2. Proton<br />
Ditemukannya elektron menimbulkan pertanyaan baru<br />
mengenai susunan atom. Elektron merupakan penyusun atom<br />
yang bermuatan negatif, padahal atom bermuatan netral.<br />
Bagaimana mungkin atom bisa bersifat netral jika hanya ada<br />
elektron saja dalam atom? Maka timbul pemikiran akan adanya<br />
partikel lain di dalam atom. Goldstein (1886) dan Wien<br />
melakukan penelitian menggunakan tabung CRT yang didesain<br />
ulang dengan hati-hati. Melalui pengamatan yang cermat, beliau<br />
berhasil menemukan adanya partikel positif yang arahnya<br />
berbeda dengan arah gerak sinar katoda yang disebut sinar<br />
terusan atau sinar kanal. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut,<br />
diketahui bahwa partikel tersebut merupakan bagian dari atom<br />
yang disebut dengan proton.<br />
3. Inti atom<br />
Setelah penemuan proton dan elektron, Ernest Rutherford<br />
melakukan penelitian lebih lanjut mengenai atom. Dalam
percobaannya, beliau menggunakan lempengan emas yang<br />
sangat tipis dan disinari dengan sinar alfa, yaitu sinar yang<br />
dipancarkan oleh zat radioaktif. Jika atom terdiri dari partikel<br />
yang bermuatan positif dan negatif maka sinar alfa yang<br />
ditembakkan tidak ada yang diteruskan atau menembus<br />
lempeng emas. Namun kenyataannya, sebagian besar sinar alfa<br />
justru dapat menembus lempeng emas. Jadi, proton dan<br />
elektron tidak tersusun secara rapat atau terdapat banyak rongga<br />
kosong di dalam atom.<br />
Dari hasil percobaan ini, Rutherford dapat menduga<br />
bagaimana susunan sebuah atom. Beliau menyatakan<br />
hipotesanya bahwa atom tersusun dari inti atom yang<br />
bermuatan positif dan dikelilingi elektron yang bermuatan<br />
negatif. Muatan negatif elektron dapat mengimbangi muatan<br />
positif inti atom, sehinga atom bersifat netral.<br />
Ketika dilakukan penelitian lebih lanjut, diketahui bahwa<br />
massa inti atom tidak seimbang dengan massa proton yang ada<br />
dalam inti atom. Jadi diprediksi bahwa masih ada partikel lain<br />
dalam inti atom selain proton.<br />
4. Neutron<br />
Seperti di jelaskan di atas, Rutherford (1920) meramalkan<br />
bahwa kemungkinan besar di dalam inti atom terdapat partikel<br />
lain yang tidak bermuatan. Akan tetapi karena muatannya netral,<br />
partikel ini menjadi sukar dideteksi. Ramalan ini terbukti benar<br />
ketika tahun 1932 James Chadwick dapat menemukan neutron.<br />
Dengan demikian maka partikel elektron, proton, dan neutron<br />
merupakan penyusun dasar suatu materi. Perhatikan<br />
gambaran sebuah model atom di samping.<br />
5. Nomor Atom dan Nomor Massa<br />
Suatu atom memiliki sifat dan massa yang khas, yang<br />
membedakan satu atom dengan atom yang lain. Jumlah proton<br />
dan neutron dalam inti atom saling berhubungan dan<br />
biasanya jumlahnya sama. Massa proton dan neutron juga<br />
hampir sama, dan jumlah keduanya hampir sama dengan massa<br />
atom. Sedangkan massa elektron sangat kecil sehingga tidak<br />
banyak menyumbang massa atom secara keseluruhan.<br />
a. Nomor Atom (Z)<br />
Jumlah proton dalam suatu atom disebut nomor atom yang<br />
diberikan lambang Z. Nomor atom ini merupakan ciri khas<br />
suatu unsur. Oleh karena atom bersifat netral maka jumlah proton<br />
sama dengan jumlah elektronnya. Jadi nomor atom juga<br />
menunjukan jumlah elektron. Nomor atom ditulis agak ke<br />
bawah sebelum lambang unsur. Contoh: atom oksigen<br />
mempunyai 8 proton dan 8 elektron, sehingga nomor atom<br />
oksigen adalah 8.<br />
Gambar 4.3 Ernest Rutherford.<br />
Neutron<br />
Elektron<br />
Inti atom (nukleus)<br />
Proton<br />
Gambar 4.4 Model atom.<br />
Sumber: Microsoft Student 2006<br />
Partikel Materi 85
Tokoh Sains<br />
James Chadwick<br />
Chadwick (1891-1974) ialah<br />
ilmuwan asal Inggris. Beliau dididik<br />
di Universitas Manchester dan<br />
bekerja sama meneliti pemancaran<br />
sinar gamma dengan bimbingan<br />
Ernest Rutherford, 1st Baron<br />
Rutherford of Nelson. Saat PD I<br />
pecah, ia sedang meneliti peluruhan<br />
sinar beta di Jerman. Chadwick<br />
ditahan pemerintah Jerman, karena<br />
dianggap sebagai musuh. Setelah<br />
perang ia bergabung dengan Ernest<br />
Rutherford di Cambridge. Ia memakai<br />
hamburan partikel sinar alfa untuk<br />
membuktikan bahwa nomor atom<br />
suatu unsur sama dengan muatan<br />
nuklir. Chadwick dan Rutherford<br />
mengajukan usul yang menyatakan<br />
bahwa dalam inti terdapat partikel<br />
tak bermuatan, namun mereka belum<br />
bisa mendeteksi partikel itu secara<br />
eksperimental sampai tahun 1932.<br />
Pada tahun itu Chadwick berhasil<br />
memperlihatkan keberadaan neutron.<br />
Ia menerima Hadiah Nobel pada<br />
1935. Selama PD II, Chadwick<br />
memimpin kelompok ilmuwan Inggris<br />
mengembangkan bom atom.<br />
Sumber: id.wikipedia.org<br />
b. Nomor Massa (A)<br />
86 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Seperti diuraikan sebelumnya massa elektron sangat kecil,<br />
dianggap nol. Oleh karena itu massa atom ditentukan oleh massa<br />
inti atom yaitu proton dan neutron. Jumlah dari massa proton<br />
dan neutron disebut nomor massa yang besarnya hampir sama<br />
dengan massa atom. Contoh: atom oksigen mempunyai nomor<br />
atom 8 dan nomor massa 16, sehingga atom oksigen<br />
mengandung 8 proton dan 8 neutron.<br />
Nomor massa (A) = Jumlah proton + Jumlah neutron<br />
atau<br />
Jumlah neutron = Nomor massa – Nomor atom<br />
Penulisan lambang atom unsur menyertakan nomor atom<br />
dan nomor massa adalah sebagai berikut.<br />
Keterangan:<br />
X = lambang atom<br />
A = nomor massa<br />
Z = nomor atom<br />
A A<br />
ZX atau ZX<br />
Contoh: atau 11 Na 23 menunjukkan bahwa atom natrium<br />
mempunyai nomor atom = 11 dan nomor massa = 23.<br />
B Ion<br />
Pada uraian sebelumnya kamu telah memahami bahwa atom<br />
terdiri atas proton (muatan positif) dan elektron (muatan<br />
negatif). Elektron dapat meninggalkan atom dan atom dapat<br />
menerima elektron. Hal ini disebabkan beberapa faktor, antara<br />
lain pemanasan, adanya medan magnet dan medan listrik.<br />
Sebuah atom dikatakan netral jika jumlah proton sama<br />
dengan jumlah elektron. Jika suatu atom netral menangkap<br />
elektron, maka jumlah elektronnya akan menjadi lebih banyak<br />
dibandingkan dengan jumlah protonnya. Atom yang<br />
menangkap elektron ini dikatakan atom yang bermuatan<br />
negatif. Sebaliknya, jika suatu atom netral melepaskan elektron,<br />
maka jumlah protonnya akan menjadi lebih banyak<br />
dibandingkan dengan jumlah elektronnya. Atom yang<br />
melepaskan elektron ini dikatakan bermuatan positif. Atom yang<br />
bermuatan inilah yang dinamakan ion. Ion positif dinamakan<br />
kation dan ion negatif dinamakan anion. Ion merupakan atom<br />
atau gugus atom yang menerima atau melepas elektron.<br />
Peristiwa terlepasnya atau masuknya ion disebut ionisasi. Ion<br />
ditemukan pertama kali oleh fisikawan Jerman, Julius Elster<br />
dan Hans Friedrich Geitel pada tahun 1899.<br />
Beberapa molekul dapat terbentuk melalui ikatan ion.<br />
Sebelum berikatan, atom-atom membentuk ion-ion terlebih
dahulu. Misalnya, NaCl dapat dibentuk dari atom Na dan Cl.<br />
Atom Na akan membentuk ion Na + sebagai kation dan atom Cl<br />
membentuk ion Cl¯ sebagai anion.<br />
Bagaimanakah pembentukan ion natrium dan ion klorida?<br />
Atom natrium (Na) memiliki 11 proton dan 11 elektron. Atom<br />
natrium melepaskan 1 elektron sehingga atom natrium kekurangan<br />
elektron atau kelebihan proton. Oleh karena itu atom natrium<br />
berubah menjadi ion natrium (Na + ).<br />
Atom klor (Cl) memiliki 17 proton dan 17 elektron. Atom<br />
Cl menerima 1 elektron sehingga atom Cl kelebihan elektron<br />
atau membentuk ion klorida (Cl – ). Ion Na + dan ion Cl¯ ini<br />
berikatan membentuk senyawa NaCl dengan reaksi seperti<br />
berikut.<br />
Na + + Cl ¯ → NaCl<br />
Senyawa yang terbentuk dari ion positif dan ion negatif<br />
dinamakan senyawa ionik. Dapatkah kamu memberikan contoh<br />
senyawa ionik lainnya?<br />
Berikut ini beberapa contoh senyawa ionik.<br />
a. Kalsium karbonat (CaCO ) terbentuk dari ion Ca 3 2+ dan ion<br />
2- CO . 3<br />
b. Tembaga sulfat (CuSO ) terbentuk dari ion Cu 4 2+ 2- dan SO . 4<br />
+ c. Amonium sulfat ((NH ) SO ) terbentuk dari ion NH dan<br />
4 2 4 4<br />
2- ion SO . 4<br />
Apakah semua zat dapat menghasilkan ion? Ternyata tidak.<br />
Bila gula dilarutkan dalam air, molekul-molekul gula tersebut<br />
tidak terurai menjadi ion tetapi hanya melarut. Senyawa seperti<br />
ini dinamakan senyawa molekul.<br />
Tugas 4.1<br />
Carilah informasi mengenai materi-materi tertentu yang<br />
terdiri atas ion-ion. Informasi tersebut dapat kamu<br />
peroleh dari buku-buku di perpustakaan dan internet.<br />
Bacakan hasilnya di depan kelas untuk didiskusikan.<br />
C Molekul<br />
Apakah yang dimaksud dengan molekul? Molekul adalah<br />
bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia<br />
murni yang masih mempertahankan sifat kimia dan fisika yang<br />
unik. Suatu molekul terdiri dari dua atau lebih atom yang<br />
terikat satu sama lain. Sebagai contoh, molekul air merupakan<br />
kombinasi dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen.<br />
Suatu molekul dituliskan dalam rumus kimia. Rumus kimia<br />
suatu molekul tersebut menunjukkan banyak jenis dan jumlah<br />
atom yang menyusun molekul tersebut. Sebagai contoh,<br />
perhatikanlah Tabel 4.1.<br />
atom Na<br />
atom Cl<br />
– e ¯<br />
Gambar 4.5 Atom Na mempunyai 11<br />
elektron, ion Na kekurangan<br />
satu elektron<br />
sehingga muatannya<br />
positif (+1).<br />
+ e ¯<br />
ion Cl¯<br />
Gambar 4.6 Atom Cl mempunyai 17<br />
elektron, agar menjadi<br />
stabil harus menerima<br />
satu elektron sehingga<br />
muatannya negatif (-1).<br />
Gambar 4.7 Satu molekul air tersusun<br />
atas dua atom<br />
hidrogen dan satu atom<br />
oksigen<br />
Partikel Materi 87<br />
H<br />
O<br />
ion Na +<br />
O<br />
H<br />
H<br />
H
a<br />
b<br />
c<br />
d<br />
H H<br />
Cl Cl<br />
O O<br />
P<br />
P P<br />
Gambar 4.8 Struktur molekul unsur<br />
H 2 , Cl 2 , O 2 , dan P 4 .<br />
a<br />
b<br />
c<br />
d<br />
H<br />
P<br />
N<br />
O<br />
Gambar 4.9 Struktur molekul senyawa<br />
NH 4 , H 2 O, CCl 4 , dan N 2 O.<br />
H<br />
H<br />
H H<br />
Cl<br />
C<br />
Cl<br />
Cl Cl<br />
H<br />
N N<br />
O<br />
88 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Tabel 4.1 Molekul dan rumus kimianya<br />
No. Molekul Rumus Kimia<br />
1. Fosfor P 4<br />
2. Air H 2 O<br />
3. Asam Sulfat H 2 SO 4<br />
4. Metana CH 4<br />
5. Karbon dioksida CO 2<br />
Pada uraian sebelumnya, kamu telah mengetahui bahwa suatu<br />
molekul dapat terbentuk dari dua atom atau lebih. Nah,<br />
berdasarkan jenis atom yang menyusun molekul, molekul terbagi<br />
menjadi dua jenis, yaitu molekul unsur dan molekul senyawa.<br />
Untuk memahami lebih lanjut mengenai molekul unsur dan<br />
molekul senyawa, pelajarilah uraian berikut dengan baik.<br />
a. Molekul Unsur<br />
Dapatkah kamu menyebutkan atom penyusun molekul<br />
oksigen? Oksigen terbentuk dari dua atom yang sama, yaitu<br />
oksigen. Rumus kimia oksigen adalah O Molekul yang<br />
2.<br />
terbentuk dari satu jenis atom dinamakan molekul unsur.<br />
Contoh molekul unsur lainnya adalah Cl , I , Br , dan P .<br />
2 2 2 4<br />
Perhatikan Gambar 4.8.<br />
b. Molekul Senyawa<br />
Molekul yang tersusun atas lebih dari satu jenis atom<br />
dinamakan molekul senyawa. Contoh molekul senyawa,<br />
yaitu air yang mempunyai rumus kimia H O. Air tersusun<br />
2<br />
atas dua atom H dan satu atom O. Nah, dapatkah kamu<br />
menyebutkan contoh molekul senyawa lainnya? Perhatikan<br />
Tabel 4.2 berikut.<br />
Tabel 4.2 Molekul senyawa dan rumus kimianya<br />
No. Senyawa Rumus Kimia<br />
1. Air H 2 O<br />
2. Asam Sulfat H 2 SO 4<br />
3. Kapur CaCO 3<br />
4. Urea CO(NH 2 ) 2<br />
5. Asam nitrat HNO 3<br />
6. Glukosa C 6 H 12 O 6<br />
Setelah kamu mengetahui molekul unsur dan molekul<br />
senyawa, dapatkah kamu menyebutkan perbedaan antara<br />
molekul unsur dan molekul senyawa? Molekul unsur dan<br />
molekul senyawa dapat dibedakan berdasarkan jumlah jenis<br />
atom penyusunnya. Perbedaan ini dapat kamu lihat pada<br />
molekul unsur H 2 dan molekul senyawa H 2 O.<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu berinteraksi dengan<br />
molekul unsur dan molekul senyawa. Contohnya ketika<br />
bernapas, kita menghirup molekul unsur oksigen (O 2 ) dan<br />
melepaskan molekul senyawa karbon dioksida (CO 2 ) dan air<br />
(H 2 O) dalam bentuk uap air.
D Konsep Atom, Ion, dan Molekul dalam<br />
Produk Kimia<br />
Kamu telah mempelajari konsep atom, ion, dan molekul.<br />
Pemahaman tersebut dapat diterapkan dalam produk kimia<br />
sehari-hari.<br />
1. Detergen dan Sabun<br />
Detergen dan sabun merupakan zat yang jika dimasukkan<br />
dalam air, dapat menghilangkan kotoran. Molekul detergen dan<br />
sabun merupakan molekul besar yang tersusun atas rantai<br />
hidrokarbon yang panjang dengan gugus fungsi pada salah satu<br />
ujungnya. Molekul detergen memiliki ekor nonpolar yang<br />
tertarik pada minyak dan oli, dan bagian kepala polar yang<br />
menjadikannya larut dalam air.<br />
Bagaimana cara membuat detergen atau sabun? Sabun dibuat<br />
dengan mereaksikan asam lemak dengan suatu alkali (basa), misal<br />
natrium hidroksida (NaOH). Asam lemak merupakan rantai<br />
panjang atom-atom karbon dan hidrogen dengan ujungnya<br />
berupa gugus asam karboksilat (– CO H). 2<br />
Reaksi asam lemak dengan NaOH menghasilkan garam.<br />
Rantai panjang hidrokarbon dari asam lemak sekarang memiliki<br />
ujung ion karboksilat polar ( CO2 −<br />
− ) yang menarik molekul air<br />
air. Inilah yang dinamakan sabun kasar. Produk samping<br />
pembuatan sabun ini adalah gliserol.<br />
2. Pupuk Urea<br />
Mengapa pupuk urea dapat meningkatkan kesuburan<br />
tanaman? Pupuk urea memiliki rumus molekul CO(NH ) . Dari<br />
2 2<br />
rumus molekul tersebut, kamu dapat mengetahui bahwa setiap<br />
molekul urea mengandung 1 atom karbon (C), 1 atom oksigen<br />
(O), 2 atom nitrogen (N), dan 4 atom hidrogen (H). Unsur<br />
penting di dalam urea yang berperan untuk menyuburkan<br />
tanaman adalah nitrogen (N). Unsur ini berperan sebagai<br />
penyusun protein dan pembentukan klorofil. Bila kekurangan<br />
nitrogen, tanaman tampak berwana kekuningan karena jumlah<br />
klorofil di dalam daun berkurang. Jika jumlah klorofil di dalam<br />
daun kurang, energi cahaya dari matahari yang dapat ditangkap<br />
sedikit sehingga efektivitas fotosintesis rendah. Akibatnya<br />
produk gula yang dihasilkan sedikit. Hal ini yang menyebabkan<br />
pertumbuhan tanaman terhambat atau menjadi kerdil. Akibat<br />
selanjutnya dapat kamu tebak, produksi tanaman itu tentu akan<br />
menurun.<br />
Bagaimana bila tidak ada urea? Kamu dapat menggunakan<br />
senyawa lain yang mengandung unsur nitrogen. Contohnya<br />
adalah pupuk ZA yang memiliki rumus molekul (NH ) SO . 4 2 4<br />
Coba, kamu sebutkan unsur yang menyusun molekul ZA<br />
beserta jumlah atomnya!<br />
Info Sains<br />
Urea, selain sebagai pupuk juga<br />
digunakan sebagai bahan baku<br />
pembuatan urea-formaldehida<br />
(plastik untuk peralatan listrik) dan<br />
melamin (plastik yang kuat dan<br />
tahan panas).<br />
Sumber: Ensiklopedia Umum<br />
untuk Pelajar<br />
Partikel Materi 89
Gambar 4.10 Aki dan air aki (H 2 SO 4 )<br />
Sumber: Photo Image<br />
Info Sains<br />
Makromolekul<br />
Makromolekul adalah suatu<br />
molekul yang terdiri dari banyak<br />
atom. Biasanya molekul organik<br />
memiliki massa molekul relatif<br />
yang sangat besar.<br />
Sumber: Kamus Kimia Bergambar<br />
90 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Masih ada jenis pupuk buatan selain yang telah disebutkan<br />
di atas. Contohnya pupuk TSP (Triple Superphosphat) yang<br />
memiliki rumus kimia Ca 3 (PO 4 ) 2 sebagai pupuk sumber fosfor<br />
dan pupuk KCl sebagai sumber kalium bagi tanaman.<br />
3. Asam Sulfat di dalam Aki<br />
Aki banyak digunakan sebagai sumber arus listrik pada<br />
sepeda motor, mobil, UPS (Uninterruptible Power Supply), sepeda<br />
listrik, lampu cadangan, pengeras suara, dan sebagainya. Jika<br />
arus listrik dalam aki habis, aki dapat diisi ulang (di-strom)<br />
sehingga dapat digunakan lagi. Tahukah kamu, bagaimana aki<br />
dapat menghasilkan arus listrik?<br />
Prinsip kerja aki erat kaitannya dengan terbentuknya ionion<br />
dalam larutan. Aki tersusun dari beberapa sel, di mana setiap<br />
sel merupakan sebuah unit pembangkit arus listrik yang<br />
menghasilkan tegangan sebesar 2 volt. Setiap sel tersusun dari<br />
lempeng timbal (Pb) sebagai kutub negatif (anoda) dan timbal<br />
dioksida (PbO ) sebagai kutub positif (katoda). Kedua logam<br />
2<br />
itu dicelupkan dalam larutan asam sulfat (H SO ). 2 4<br />
Di dalam larutan, asam sulfat (H SO ) terurai menjadi ion<br />
2 4<br />
H + 2– dan SO . Ion-ion ini akan bereaksi dengan elektroda timbal<br />
4<br />
(Pb) dan timbal dioksida (PbO ) dan dilepaskan elektron. Oleh<br />
2<br />
karena ada perbedaan reaksi kimia pada timbal dan timbal<br />
dioksida, elektron akan mengalir di antara kedua elektroda itu<br />
sehingg menimbulkan beda potensial listrik. Jika kedua pelat<br />
dihubungkan dengan peralatan listrik yang sesuai, arus listrik<br />
(elektron) akan mengalir dalam rangkaian sehingga peralatan<br />
listrik tersebut dapat menyala.<br />
Setelah lama dipakai, perlahan-lahan kedua elektroda<br />
berubah menjadi timbal sulfat (PbSO ). Oleh karena jenis<br />
4<br />
elektrodanya telah sama, beda potensial tidak lagi muncul di<br />
antara kedua elektroda tersebut. Pada keadaan ini aki tidak<br />
dapat menyalakan peralatan listrik. Untuk mengembalikan<br />
kemampuannya, aki harus diisi lagi dengan menghubungkannya<br />
dengan sumber arus listrik searah (DC) dari luar.<br />
4. Polimer Plastik<br />
Dewasa ini plastik banyak digunakan dalam kehidupan<br />
sehari-hari. Plastik adalah bahan yang mudah diulur atau dicetak<br />
menjadi berbagai macam bentuk.Coba perhatikan peralatan di<br />
rumahmu, adakah yang terbuat dari plastik? Plastik dijadikan<br />
wadah makanan dan minuman, peralatan makan, meja, kursi<br />
dan masih banyak lagi.<br />
Plastik sebenarnya adalah polimer. Polimer sendiri adalah<br />
molekul berukuran sangat besar yang tersusun dari ribuan<br />
molekul yang lebih kecil yang terikat menjadi satu. Plastik<br />
banyak jenisnya dengan sifat yang berbeda-beda. Ada jenis<br />
plastik yang melunak ketika dipanaskan. Contohnya plastik dari<br />
polietilena, yang dibuat dengan menggabungkan ribuan<br />
molekul etilen. Polietilen ini digunakan antara lain untuk<br />
pembuatan kantong kemas, tas, botol, dan industri bangunan.
5. Baterai<br />
Baterai banyak kita gunakan sebagai sumber energi, misal<br />
pada lampu senter, jam, dan mobil-mobilan. Baterai memiliki<br />
lapisan zink (Zn) yang berfungsi sebagai anoda atau kutub<br />
negatif, di mana lapisan ini dilapisi oleh selubung baja. Coba buka<br />
sebuah baterai, maka kamu akan menemukan satu batang<br />
karbon di dalamnya. Karbon ini berfungsi sebagai katoda atau<br />
kutub positif. Karbon diletakkan di tengah sel dan terhubung<br />
pada tonjolan logam di bagian luar atas baterai. Ruang antara<br />
batang karbon dan lapisan zink diisi pasta amonium klorida<br />
(NH Cl) dan zink klorida (ZnCl ). Perhatikan gambar baterai di<br />
4 2<br />
samping.<br />
Pada saat penggunaan baterai maka atom zink (Zn) akan<br />
teroksidasi atau melepaskan elektron membentuk ion zink<br />
(Zn2+ ). Elektron yang dibebaskan oleh atom zink (Zn) akan<br />
mengalir melalui sirkuit listrik bagian luar sehingga<br />
menghasilkan listrik. Elektron ini selanjutnya kembali ke batang<br />
karbon. Arus listrik akan terus mengalir sampai zink (Zn) habis<br />
terpakai. Keadaan ini berarti baterai sudah tidak dapat<br />
digunakan kembali atau dikatakan habis, karena baterai tidak<br />
dapat diisi kembali.<br />
Tugas 4.2<br />
Carilah contoh lain penerapan konsep atom, ion, dan<br />
molekul dalam produk kimia sehari-hari. Informasi dapat<br />
kamu peroleh dari internet ataupun literatur lainnya.<br />
Latihan 4.1<br />
batang<br />
karbon<br />
campuran<br />
ZnCl 2 dan<br />
NH 4 Cl<br />
Gambar 4.11 Baterai<br />
Sumber: Microsoft Student 2006<br />
1. Jelaskan pengertian atom menurut Dalton!<br />
2. Jelaskan pembentukan ion K + ( 19 K 39 )!<br />
3. Gambarkan struktur molekul H 2 dan H 2 O, kemudian berilah penjelasan mengenai<br />
perbedaannya!<br />
4. Berikan contoh ion positif dan ion negatif!<br />
5. Berikan contoh molekul senyawa!<br />
Zn<br />
Partikel Materi 91
Rangkuman<br />
• Teori atom terus berkembang, pencetus teori atom antara lain Democritus,<br />
Empedocles, Dalton, Thomson, Rutherford, dan Bohr.<br />
Pengertian atom menurut Dalton adalah partikel terkecil dari suatu zat yang tidak<br />
dapat diuraikan menjadi partikel yang lebih kecil dengan reaksi kimia biasa.<br />
Atom tersusun atas tiga jenis partikel subatom yaitu proton, elektron, dan neutron.<br />
Sebuah atom (X) dengan nomor atom (Z) dan nomor massa (A) dituliskan seperti<br />
berikut.<br />
Ion merupakan atom yang bermuatan. Ion dibedakan menjadi Ion positif dan ion<br />
negatif.<br />
Molekul dinyatakan dengan rumus kimia yang menunjukkan jenis dan jumlah atom<br />
penyusun molekul.<br />
Molekul dibedakan atas molekul unsur dan molekul senyawa. Molekul unsur<br />
tersusun satu jenis atom, sedangkan molekul senyawa tersusun lebih dari satu jenis<br />
atom.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi dalam bab ini. Sebelum melanjutkan pelajaran di bab<br />
berikutnya, lakukan evaluasi diri dengan menjawab pertanyaan di bawah ini. Jika semua kamu<br />
jawab dengan ‘ya’, berarti kamu telah memahami materi bab ini dan boleh melanjutkan ke bab<br />
berikutnya. Jika ada pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak’, maka kamu perlu mengulangi<br />
materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada yang sulit atau tidak dimengerti,<br />
bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah kamu sudah memahami pengertian atom, ion, dan molekul serta menunjukkan<br />
contoh-contohnya?<br />
2. Dapatkah kamu menyebutkan teori atom menurut tokoh-tokoh seperti Democtitus, Dalton,<br />
Thomson, Rutherford, dan Bohr?<br />
3. Dapatkah kamu memberikan contoh penerapan konsep atom, ion, dan molekul dengan<br />
produk kimia yang sering digunakan sehari-hari?<br />
4. Tahukah kamu perbedaan molekul unsur dengan molekul senyawa? Berilah contoh molekul<br />
unsur dan senyawa!<br />
Latih Kemampuan 4<br />
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
1. Partikel terkecil dari sebuah unsur yang<br />
tidak dapat dibagi dengan reaksi kimia<br />
biasa dinamakan ….<br />
a. atom c. molekul<br />
b. unsur d. elektron<br />
92 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
2. Massa suatu atom ditentukan oleh ….<br />
a. jumlah elektron<br />
b. jumlah proton<br />
c. jumlah elektron dan proton<br />
d. jumlah proton dan neutron
3. Jika atom netral melepaskan elektron,<br />
maka atom tersebut menjadi ….<br />
a. kation c. proton<br />
b. anion d. neutron<br />
4. Atom merupakan bagian yang terkecil dan<br />
tidak dapat dibagi lagi dengan reaksi kimia<br />
biasa adalah pendapat dari ….<br />
a. Thomson c. Dalton<br />
b. Rutherford d. Aristoteles<br />
5. Di antara molekul berikut yang termasuk<br />
molekul unsur adalah ….<br />
a. H O 2 c. H SO 2 4<br />
b. NH3 d. O2 6. Di antara molekul berikut yang termasuk<br />
molekul senyawa adalah ….<br />
a. H2 b. O3 c. NO<br />
d. Cl2 7. Berikut ini yang merupakan ciri-ciri<br />
molekul unsur adalah ….<br />
a. terdiri dari satu jenis atom<br />
b. terdiri dari dua sampai tiga jenis atom<br />
c. memiliki lebih dari dua atom<br />
d. tersusun atas proton dan elektron<br />
8. Atom fluor menerima sebuah elektron akan<br />
membentuk ….<br />
a. F- c. F +<br />
d. F2- d. F2+ 9. Atom-atom yang sejenis membentuk suatu<br />
molekul, yaitu ….<br />
a. molekul unsur<br />
b. molekul atom<br />
c. molekul senyawa<br />
d. molekul ion<br />
10. Jumlah atom hidrogen dalam satu molekul<br />
asam sulfat (H SO ) adalah ….<br />
2 4<br />
a. 1 c. 3<br />
b. 2 d. 4<br />
11. Bagian inti atom terdiri atas ….<br />
a. proton dan neutron<br />
b. proton dan elektron<br />
c. neutron dan elektron<br />
d. kation dan anion<br />
12. Jika atom netral menerima sebuah elektron,<br />
maka atom tersebut menjadi ….<br />
a. kation<br />
b. anion<br />
c. proton<br />
d. neutron<br />
13. Jumlah atom hidrogen dalam satu molekul<br />
urea (CO(NH ) ) adalah ….<br />
2 2<br />
a. 2<br />
b. 4<br />
c. 6<br />
d. 8<br />
14. Senyawa amonium sulfat terbentuk dari<br />
kation dan anion, yaitu ….<br />
+ 2-<br />
a. NH dan SO4<br />
4<br />
+ -<br />
b. NH dan SO4<br />
4<br />
2+ 2-<br />
c. NH dan SO4<br />
4<br />
2+ -<br />
d. NH dan SO4<br />
4<br />
15. Ion yang bermuatan positif dinamakan ….<br />
a. kation<br />
b. elektron<br />
c. anion<br />
d. molekul<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!<br />
1. Jelaskan teori atom menurut Dalton!<br />
2. Apakah perbedaan antara ion positif dan ion negatif?<br />
3. Tentukan banyaknya atom pada molekul senyawa berikut!<br />
a. HNO3 b. CaCO3 c. CH COOH<br />
3<br />
4. Jelaskan perbedaan antara molekul unsur dengan molekul senyawa!<br />
5. Sebutkan molekul unsur dan molekul senyawa sederhana yang sering kamu temui dalam<br />
kehidupan sehari-hari!<br />
Partikel Materi 93
Wacana Sains<br />
Air Oksigen<br />
Berkat kemajuan teknologi pangan, oksigen (O ) kini tak<br />
2<br />
lagi hanya dapat dihirup, tapi bisa juga bisa dimasukkan<br />
melalui saluran pencernaan. Sebagai bagian dari gaya hidup<br />
modern, kini marak dijual produk air dalam kemasan yang<br />
mengandung oksigen dalam berbagai merek, kemasan, dan<br />
ukuran. Namun benarkah menyehatkan?<br />
Selama manusia masih hidup, ia akan selalu<br />
membutuhkan oksigen. Dalam keadaan normal, manusia<br />
membutuhkan oksigen sebanyak 535,7 gram per hari (sekitar<br />
375 liter per hari). Secara alamiah manusia mendapatkan<br />
oksigen dengan bernapas dengan paru-paru. Oksigen sampai di paru-paru hingga ke<br />
alveoli lalu akan diikat oleh hemoglobin dalam darah. Kemudian menyalurkannya ke<br />
seluruh tubuh untuk membantu proses "pembakaran" glukosa menjadi tenaga.<br />
Sekali menghirup napas, paru-paru hanya bisa menampung sekitar 500 mL udara ke<br />
dalam tubuh. Dalam kondisi lelah, seperti setelah olahraga, kebutuhan ini akan meningkat<br />
5-10 kali lipat. Saat berolahraga, tubuh merasa lelah karena asupan oksigen berkurang.<br />
Jika kelelahan hingga terengah-engah, berarti sulpai oksigen dalam tubuh makin sedikit.<br />
Dalam suhu ruangan, air secara alamiah sudah mengandung oksigen sebanyak 10<br />
ppm (part per million=10 miligram per liter). Pada suhu lebih rendah (misalnya dalam<br />
lemari pendingin), kadar oksigen bisa meningkat hingga maksimal 15 ppm.<br />
Namun oksigen kini tak lagi hanya dapat dihirup, tapi bisa juga dimasukkan melalui<br />
saluran pencernaan. Hampir sama dengan air minum dalam kemasan lainnya, air oksigen<br />
juga berasal dari tanah, atau mata air yang telah melalui proses distilasi. Kemudian di<br />
akhir prosesnya, air tersebut ditambahkan dengan oksigen. Melalui Oxygen Keeper<br />
technology, air yang semula mengandung oksigen relatif sedikit, disuntikkan dengan<br />
oksigen sehingga kadarnya bisa 10 kali lipat lebih tinggi. Kadar oksigen dalam air biasanya<br />
mengandung 80 ppm per botolnya.<br />
Kelemahannya, oksigen yang sudah larut dalam air sangat labil dan mudah terlepas<br />
kembali. Terutama jika air tersebut berada dalam kondisi di atas suhu ruang (25-30 derajat<br />
celcius), terkena panas, atau terpapar cahaya matahari langsung. Bila segel dalam air oksigen<br />
telah terbuka dan tidak segera diminum, maka kadar oksigen yang ada lama-kelamaan<br />
bisa hilang, kemudian berubah menjadi air biasa.<br />
Air dan oksigen merupakan syarat mutlak bagi kehidupan. Tanpa air metabolisme di<br />
dalam tubuh tidak bisa jalan. Sebagian besar tubuh kita berupa air (70%). Bila tubuh<br />
kehilangan cairan atau dehidrasi maka tubuh dapat menjadi lemas. Tanpa oksigen tubuh<br />
tak sanggup membakar glukosa hasil proses pencernaan makanan menjadi energi yang<br />
kita gunakan untuk beraktivitas.<br />
94 Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sumber: www.cbn.net.id
V<br />
Bahan Kimia<br />
dalam Kehidupan<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Bahan apa yang kamu perlukan untuk membersihkan pakaian yang kotor? Tentunya kamu<br />
membutuhkan detergen untuk mencuci pakaian kotor. Detergen merupakan salah satu bahan<br />
rumah tangga yang mengandung bahan kimia. Makanan dan minuman yang kita konsumsi juga<br />
mengandung bahan kimia.<br />
Marilah kita pelajari bab V berikut untuk memahami kegunaan bahan kimia dalam kehidupan.<br />
Setelah mempelajari diharapkan kamu dapat mencari informasi dan mengomunikasikan kegunaan<br />
dan efek samping bahan kimia, serta mendiskripsikan bahan kimia dalam makanan. Selain itu<br />
kamu juga dapat mendiskripsikan pengaruh zat adiktif dan psikotropika dan cara menghindarkan<br />
diri dari penyalahgunaannya.<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 95
Rumah tangga<br />
meliputi<br />
><br />
><br />
><br />
Kata Kunci<br />
• bahan kimia<br />
• dampak negatif<br />
• pencegahan<br />
Metode Ilmiah<br />
Industri<br />
• Semen<br />
• Cat<br />
• Asam sulfat<br />
Pembersih<br />
Pemutih<br />
Pembasmi<br />
><br />
serangga<br />
><br />
Pewangi<br />
><br />
Bahan Kimia<br />
Metode Ilmiah<br />
Pertanian<br />
• Pupuk<br />
• Pestisida<br />
><br />
Alami<br />
><br />
digunakan dalam<br />
Metode Ilmiah<br />
Kesehatan<br />
• Obat-obatan<br />
• Zat radioaktif<br />
Buatan<br />
membawa<br />
Metode Ilmiah<br />
Dampak Negatif<br />
• Fisik<br />
• Psikis<br />
• Sosial<br />
><br />
><br />
><br />
asal bahan<br />
Penyalahgunaan<br />
><br />
Metode Ilmiah<br />
Makanan<br />
• Pewarna<br />
• Pemanis<br />
• Pengawet<br />
• Penyedap<br />
><br />
Zat adiktif dan<br />
psikotropika<br />
Metode Ilmiah<br />
Pencegahan<br />
• Primer<br />
• Sekunder<br />
• Tersier<br />
><br />
perlu<br />
>
Pernahkah kamu mendengar kata bahan kimia? Tahukah<br />
kamu apakah sebenarnya bahan kimia itu? Bahan kimia<br />
merupakan sesuatu yang tak pernah lepas dari kehidupan<br />
sehari-hari. Mulai dari kamu bangun tidur, lalu pergi ke kamar<br />
mandi, menggosok gigi, sarapan pagi, dan aktivitas sehari-hari<br />
baik di rumah maupun sekolah, sebenarnya kamu telah<br />
berinteraksi dengan bahan-bahan kimia.<br />
Bahan kimia dalam kehidupan dibedakan atas bahan kimia<br />
rumah tangga, industri, pertanian, kesehatan, dan bahan<br />
makanan. Selain itu juga terdapat bahan kimia sebagai zat adiktif<br />
dan psikotropika.<br />
A Bahan Kimia Rumah Tangga Gambar 5.1 Setiap hari kita berinteraksi<br />
dengan ber-<br />
Pada waktu mandi, kamu menggunakan sabun yang mengandung<br />
bahan kimia pembersih. Ketika baju seragammu<br />
kotor, kamu menggunakan bahan kimia untuk memutihkannya.<br />
Begitu juga parfum yang kamu gunakan untuk<br />
mengharumkan badanmu juga mengandung bahan kimia. Pada<br />
malam hari ketika mau tidur, kamu menggunakan obat nyamuk<br />
untuk mengusir nyamuk. Obat nyamuk juga menggunakan<br />
bahan kimia.<br />
1. Pengelompokan Bahan Kimia Rumah Tangga<br />
Bahan kimia rumah tangga dapat kita kelompokkan menjadi<br />
empat kelompok yaitu pembersih, pemutih, pewangi, dan<br />
pembasmi serangga. Bahan apa saja yang tergolong pembersih,<br />
pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga? Lakukan kegiatan<br />
berikut untuk mencari jawaban dari pertanyaan di atas.<br />
Kegiatan 5.1<br />
bagai macam bahan<br />
kimia.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia Pembersih, Pemutih, Pewangi, dan Pembasmi Serangga di Rumah Tangga<br />
Tujuan:<br />
Mengelompokkan bahan kimia pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga<br />
di rumah tangga.<br />
Cara kerja:<br />
Tuliskan nama-nama produk pembersih, pemutih, pewangi dan pembasmi serangga<br />
pada tabel yang telah kamu buat dalam buku tugasmu seperti Tabel 5.1 berikut. Tuliskan<br />
juga kegunaannya.<br />
Tabel 5.1 Bahan kimia pembersih, pemutih, pewangi dan pembasmi serangga<br />
Pembersih<br />
Pemutih<br />
Pewangi<br />
Pembasmi serangga<br />
Bahan Kimia Nama<br />
Kegunaan<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 97
Gambar 5.2 Produk-produk pembersih<br />
yang biasa dipakai di<br />
rumah tangga.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Gambar 5.3 Produk-produk pewangi<br />
yang biasa dipakai di<br />
rumah tangga.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
98<br />
a. Pembersih<br />
Pembersih berfungsi untuk membersihkan berbagai benda<br />
di rumah tangga dari kotoran. Ada beberapa jenis bahan<br />
kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih. Misalnya,<br />
pembersih badan, pembersih rambut, pembersih motor dan<br />
mobil, pembersih piring, pembersih baju, serta pembersih<br />
lantai. Pembersih dikenal secara umum dengan detergen.<br />
Fungsi detergen adalah membantu melarutkan lemak atau<br />
minyak. Perlu kamu ketahui bahwa air dan minyak/lemak<br />
tidak dapat tercampur sehingga memerlukan suatu zat yang<br />
membantu melarutkan minyak dan lemak dalam air yaitu<br />
detergen.<br />
Sabun yang kamu gunakan untuk mandi memiliki daya<br />
pembersih yang tidak sekuat detergen untuk mencuci<br />
piring. Beberapa produk pembersih ditunjukkan pada<br />
Gambar 5.2.<br />
Bagaimana cara menggunakan produk-produk pembersih<br />
tersebut? Diskusikanlah dengan teman-temanmu cara menggunakan<br />
produk pembersih. Kemudian, ceritakan di depan<br />
kelas.<br />
b. Pemutih<br />
Produk pemutih berfungsi untuk memutihkan pakaian<br />
putih yang terkena noda yang susah dibersihkan dengan<br />
pembersih biasa. Selain untuk memutihkan pakaian, ada<br />
pula produk pemutih yang berfungsi untuk memutihkan<br />
wajah atau tubuh. Nah, produk-produk apa saja yang<br />
merupakan produk pemutih?<br />
c. Pewangi<br />
Produk pewangi digunakan untuk mengharumkan ruangan<br />
atau tubuh. Produk pewangi ada yang berbentuk cair, seperti<br />
pengharum tubuh, ruangan, dan pakaian. Produk pewangi<br />
cair ini digunakan dengan cara menyemprotkannya ke<br />
bagian-bagian tubuh dan ruangan atau merendam pakaian<br />
dalam cairan pewangi. Selain yang berbentuk cair, ada juga<br />
yang berbentuk padat, seperti kapur barus. Cara menggunakan<br />
produk pewangi yang berwujud padat, yaitu<br />
dengan menyimpannya di ruangan terbuka. Aroma yang<br />
digunakan dalam pewangi biasanya aroma bunga atau buah.<br />
d. Pembasmi Serangga<br />
Produk pembasmi serangga atau insektisida digunakan<br />
untuk membunuh serangga yang merusak atau mengganggu<br />
manusia, seperti nyamuk, lalat, dan kecoa. Sebagian besar<br />
produk pembasmi serangga yang beredar di pasaran adalah<br />
untuk membasmi nyamuk. Produk ini biasa dikenal dengan<br />
sebutan ‘obat nyamuk’. Tahukah kamu produk-produk yang<br />
dapat digunakan untuk membasmi nyamuk atau serangga?<br />
Produk pembasmi serangga ini ada yang berbentuk padat<br />
dan cair. Produk pembasmi serangga cair digunakan dengan<br />
cara menyemprotkannya ke seluruh ruangan yang banyak<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
terdapat serangga. Ada juga produk pembasmi nyamuk<br />
berbentuk cair yang dipakai dengan cara dioleskan ke<br />
bagian-bagian tubuh, seperti tangan dan kaki. Produk<br />
pembasmi serangga yang berbentuk padat, cara menggunakannya<br />
ada yang dibakar dan ada juga yang menggunakan<br />
listrik.<br />
Bahan pembasmi serangga tergolong zat beracun. Oleh<br />
karena itu kamu harus berhati-hati dalam penggunaan<br />
maupun penyimpanannya.<br />
2. Pengaruh Penggunaan Bahan Kimia Rumah Tangga<br />
Pernahkah kamu memerhatikan kandungan bahan kimia<br />
yang ada dalam produk pembersih, pemutih, pewangi, dan<br />
pembasmi serangga? Apa saja bahan kimia yang terdapat dalam<br />
produk-produk tersebut? Apakah pengaruh yang ditimbulkan<br />
oleh bahan kimia yang ada dalam produk pembersih, pemutih,<br />
pewangi, dan pembasmi serangga? Mari mencari tahu pengaruh<br />
penggunaan bahan kimia pada produk pembersih, pemutih,<br />
pewangi, dan pembasmi serangga.<br />
a. Pengaruh Bahan Kimia pada Produk Pembersih<br />
Pernahkah kamu mencuci piring tanpa menggunakan<br />
produk pembersih, misal sabun colek? Jika kamu mencuci<br />
piring tanpa menggunakan sabun, piringnya akan terasa<br />
lengket dan kurang mengkilap. Mengapa hal ini dapat<br />
terjadi? Marilah menyelidiki kandungan bahan kimia yang<br />
terdapat dalam produk pembersih melalui Kegiatan 5.2.<br />
Kegiatan 5.2<br />
Kandungan Bahan Kimia dalam Produk Pembersih<br />
Gambar 5.4 Produk-produk pembasmi<br />
serangga.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Tujuan:<br />
Menyelidiki kandungan bahan kimia dalam produk pembersih.<br />
Cara kerja:<br />
Kumpulkan kemasan produk-produk pembersih. Kemudian, catatlah kandungan bahanbahan<br />
kimia yang ada dalam produk pembersih tersebut pada tabel yang telah kamu<br />
buat dalam buku tugasmu seperti Tabel 5.2 berikut.<br />
Tabel 5.2 Kandungan bahan kimia dalam produk pembersih<br />
No.<br />
1.<br />
Nama Produk Pembersih/Merek<br />
Sabun Mandi :<br />
Kandungan Bahan Kimia<br />
2. Detergen :<br />
3. Sampo :<br />
4. Pasta Gigi :<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 99
agian hidrofobik<br />
(nonpolar)<br />
Gambar 5.5 Struktur sebuah molekul<br />
sabun.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
100<br />
bagian hidrofilik<br />
(polar)<br />
Info Sains<br />
Sabun<br />
Sabun pertama kali dibuat oleh<br />
bangsa Mesir di Lembah Nil.<br />
Menjelang tahun 600 SM nelayan<br />
Funisia membawa ilmu pengetahuan<br />
sabun ini ke pantaipantai<br />
Laut Tengah. Pada Abad I<br />
sabun terbaik dibuat dari lemak<br />
kambing dan abu pohon Bek.<br />
Sabun dibuat dari lemak hewan<br />
dan abu kayu sampai akhir abad<br />
X<strong>VIII</strong>. Pada waktu itu ditemukan<br />
bahwa soda kaustik, zat alkali<br />
yang terbuat dari garam biasa,<br />
dapat dipakai sebagai pengganti<br />
abu kayu. Sementara itu, minyak<br />
nabati, seperti minyak zaitun,<br />
minyak palem, minyak kelapa,<br />
minyak wijen, minyak kedelai<br />
mulai menggantikan lemak<br />
hewan ini yang dipakai sampai<br />
saat itu.<br />
Sumber: Oxford Ensiklopedi Pelajar<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Produk pembersih umumnya mengandung sabun atau<br />
detergen. Tahukah kamu apakah sabun dan detergen itu?<br />
Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam,<br />
seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan<br />
kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan kimia basa, yaitu<br />
kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH).<br />
Adapun detergen adalah senyawa kimia bernama alkyl<br />
benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium<br />
hidroksida (NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan<br />
minyak bumi. Perbedaan detergen dengan sabun antara lain<br />
daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan<br />
detergen dapat bekerja pada air sadah. Akan tetapi sabun<br />
lebih mudah diurai oleh mikroorganisme.<br />
Nah, bagaimanakah pengaruh bahan kimia yang ada dalam<br />
produk pembersih sehingga bahan kimia tersebut dapat<br />
membersihkan kotoran? Molekul sabun terdiri atas dua<br />
bagian yaitu bagian yang bersifat hidrofilik dan yang bersifat<br />
hidrofobik. Bagian hidrofilik adalah bagian yang menyukai<br />
air atau bersifat polar. Adapun bagian hidrofobik adalah<br />
bagian yang tidak suka air atau bersifat nonpolar.<br />
Kotoran yang bersifat polar biasanya larut dalam air, sehingga<br />
kotoran jenis ini tidak perlu dibersihkan dengan menggunakan<br />
sabun. Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti<br />
minyak atau lemak tidak akan hilang jika hanya dibersihkan<br />
menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen<br />
sebagai pembersihnya. Ujung hidrofob detergen yang<br />
bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari<br />
bahan cucian. Ketika kamu menggosok atau memeras<br />
pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran<br />
lepas yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen.<br />
Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu<br />
larut di air. Perhatikan Gambar 5.6.<br />
molekul detergen<br />
minyak<br />
kain<br />
detergen menyerang<br />
minyak<br />
Gambar 5.6 Proses pencucian dengan detergen.<br />
Sumber: Ensiklopedia IPTEK<br />
butiran minyak<br />
terbentuk<br />
butiran minyak terlepas<br />
dari kain<br />
Tahukah kamu bagaimana sabun dibuat? Semua jenis sabun<br />
dibuat dengan menambahkan minyak nabati atau lemak<br />
hewani ke dalam zat basa kuat. Pencampuran ini dilakukan<br />
pada suhu tinggi. Hasil dari proses ini adalah sabun dan<br />
gliserin (gliserol). Gliserin tercuci oleh larutan garam yang<br />
kuat, sedangkan sabun cairnya didinginkan lalu dipotong<br />
atau dicetak menurut ukurannya.
Kekurangan dari sabun adalah ujung hidrofilnya (bagian<br />
yang suka air) mudah bereaksi dengan garam-garam,<br />
misalnya kalsium karbonat (air sadah), membentuk zat yang<br />
tidak larut. Endapan yang terjadi membentuk lapisan kusam<br />
pada kain yang dicuci sehingga sabun kurang disukai.<br />
Air sadah merupakan air yang mengandung garam kalsium<br />
dan magnesium yang larut dari batuan yang dialiri air.<br />
Kesadahan dibedakan menjadi dua jenis yaitu kesadahan<br />
sementara dan kesadahan tetap. Kesadahan sementara<br />
disebabkan garam kalsium hidrogen karbonat (CaHCO 3 )<br />
yang larut dalam air. Kesadahan ini dapat dihilangkan dengan<br />
pendidihan dan menghasilkan zat padat putih tak larut yaitu<br />
kalsium karbonat (CaCO 3 ) atau kerak air. Kesadahan tetap<br />
disebabkan garam kalsium dan magnesium yang larut dalam<br />
air. Kesadahan ini tidak dapat dihilangkan dengan<br />
pendidihan tetapi dengan distilasi.<br />
Nah, untuk menghindari hal tersebut, saat ini dipakai<br />
detergen sebagai pengganti sabun. Detergen mengandung<br />
zat aktif permukaan yang serupa dengan sabun, misalnya<br />
natrium benzensulfonat (Na-ABS). Garam kalsium atau<br />
magnesium yang larut dalam air sadah jika bereaksi dengan<br />
Na-ABS tetap larut dalam air dan tidak mengendap.<br />
Nah, selain sabun dan detergen, dapatkah kamu menyebutkan<br />
bahan pembersih lainnya yang sering digunakan dalam<br />
rumah tangga? Bahan pembersih lainnya yang juga sering<br />
digunakan dalam rumah tangga adalah pembersih lantai dan<br />
pasta gigi.<br />
Pada umumnya pembersih lantai menggunakan bahan baku<br />
karbol atau amoniak (NH 3 ) dan zat tambahan tertentu untuk<br />
mengatasi bau. Kedua zat tersebut selain dapat membersihkan<br />
lantai, juga dapat mematikan bakteri dan mikroorganisme<br />
lainnya. Pasta gigi termasuk pembersih.<br />
Komponen utama pasta gigi adalah detergen dan abrasif<br />
(penggosok). Abrasif yang baik harus cukup keras untuk<br />
membersihkan gigi tetapi jangan sampai merusak email.<br />
Pasta gigi biasanya ditambahkan senyawa fluorin untuk<br />
menguatkan email gigi dan mencegah karies.<br />
Kegiatan 5.3<br />
Tujuan:<br />
Membuat detergen.<br />
Pembuatan Detergen<br />
Gambar 5.7 Air sadah meninggalkan<br />
kerak pada cerek logam<br />
yang digunakan untuk<br />
merebusnya.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Cara kerja:<br />
1. Belilah resep detergen di toko kimia.<br />
2. Catatlah jenis dan bahan-bahan yang terdapat dalam resep.<br />
3. Tulislah fungsi dari masing-masing bahan.<br />
4. Pelajarilah terlebih dahulu langkah kerja yang tercantum dalam kemasan resep<br />
detergen tersebut.<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 101
Gambar 5.8 Bahan pemutih menggunakan<br />
bahan aktif<br />
senyawa hipoklorit, misalnya<br />
natrium hipoklorit<br />
(NaClO).<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
102<br />
5. Lakukan percobaan membuat detergen.<br />
6. Bandingkan daya bersih detergen yang telah kamu buat dengan detergen yang dijual<br />
di pasaran.<br />
7. Tulislah laporan hasil percobaanmu dalam buku tugasmu.<br />
Kegiatan 5.4<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
b. Pengaruh Bahan Kimia pada Produk Pemutih<br />
Pakaian yang putih jika terkena kotoran, biasanya sukar<br />
dibersihkan dengan produk sabun biasa. Oleh karena itu,<br />
diperlukan bahan kimia tambahan untuk memutihkan<br />
kembali pakaian yang terkena kotoran yaitu bahan pemutih.<br />
Nah, bahan kimia apa saja yang terdapat dalam pemutih?<br />
Agar kamu lebih memahaminya lakukan kegiatan berikut.<br />
Kandungan Bahan Kimia dalam Produk Pemutih<br />
Tujuan:<br />
Menyelidiki kandungan bahan kimia dalam produk pemutih.<br />
Cara Kerja<br />
Kumpulkan kemasan produk-produk pemutih. Kemudian, catatlah kandungan bahanbahan<br />
kimia yang ada dalam produk pemutih tersebut pada tabel yang telah kamu buat<br />
dalam buku tugasmu seperti Tabel 5.3 berikut.<br />
Tabel 5.3 Kandungan bahan kimia dalam produk pemutih<br />
Nama Produk Pemutih Kandungan Bahan Kimia<br />
Bahan aktif pemutih adalah hipoklorit. Misal pada bahan<br />
pemutih berupa serbuk mengandung hipoklorit Ca(ClO 2 )<br />
yang biasanya dikenal kaporit, dan larutan pemutih<br />
mengandung natrium hipoklorit (NaClO).<br />
Nah, bagaimana pemutih dapat menghilangkan kotoran<br />
yang membandel pada pakaian putih? Bahan pemutih akan<br />
mengoksidasi kotoran sehingga kotoran tersebut akan larut<br />
dalam air.<br />
Selain produk pemutih untuk kain, ada juga produk<br />
pemutih untuk gigi dan kulit. Bahan apa yang terkandung<br />
dalam pemutih gigi? Pemutihan gigi dapat dilakukan dalam<br />
bidang kedokteran gigi.<br />
Lalu, bahan kimia apa saja yang terkandung pada pemutih<br />
kulit? Coba kamu cari informasi di koran, majalah, atau<br />
internet, bahan kimia yang digunakan dalam pemutih kulit!
c. Pengaruh Bahan Kimia pada Produk Pewangi<br />
Apa yang kamu lakukan untuk mengharumkan ruangan<br />
atau menghilangkan bau apek di lemari pakaian? Tentunya<br />
kamu akan menyemprotkan bahan pengharum ruangan<br />
agar ruangan menjadi harum. Bahan untuk mengharumkan<br />
lemari pakaian biasanya menggunakan kapur barus atau<br />
yang lebih dikenal dengan nama kamfer.<br />
Pernahkah kamu menggunakan produk pewangi untuk<br />
mengharumkan badanmu? Apakah yang menyebabkan bau<br />
harum pada produk pewangi?<br />
Aroma khas dari bahan pewangi umumnya berasal dari<br />
aroma buah-buahan dan bunga. Untuk mendapatkan aroma<br />
buah-buahan dan bunga dapat dilakukan dengan<br />
mengekstrak langsung buah-buahan atau bunga yang<br />
diinginkan. Akan tetapi, cara seperti ini membutuhkan biaya<br />
yang sangat besar sehingga kebanyakan bahan pewangi<br />
dibuat secara sintetik dengan meniru senyawa yang terdapat<br />
dalam bunga dan buah-buahan.<br />
Produk pewangi yang banyak digunakan adalah dalam<br />
bentuk cair, seperti pengharum ruangan dan pengharum<br />
badan. Selain berbentuk cair, ada pula pewangi yang<br />
berbentuk padat.<br />
d. Pengaruh Bahan Kimia pada Produk Pembasmi Serangga<br />
Bahan kimia apa saja yang biasa kamu gunakan untuk<br />
membasmi serangga di rumahmu? Bagaimanakah bentuk<br />
dari produk-produk pembasmi serangga tersebut?<br />
Produk pembasmi serangga sangat beraneka ragam.<br />
Serangga yang paling sering mengganggu adalah nyamuk.<br />
Biasanya bahan kimia yang terdapat pada pembasmi<br />
serangga terdiri atas senyawa karbamat, fosfat, dan klorin.<br />
Kegiatan 5.5<br />
Kandungan Bahan Kimia dalam Produk Pewangi dan Produk Pembasmi<br />
Serangga<br />
Tujuan:<br />
Menyelidiki kandungan bahan kimia dalam produk pewangi dan produk pembasmi<br />
serangga.<br />
Cara kerja:<br />
Kumpulkan kemasan produk-produk pewangi dan produk pembasmi serangga.<br />
Kemudian, catatlah kandungan bahan-bahan kimia yang ada dalam produk tersebut<br />
pada tabel yang telah kamu buat dalam buku tugasmu seperti Tabel 5.4 berikut.<br />
Tabel 5.4 Kandungan bahan kimia dalam produk pewangi dan produk pembasmi serangga.<br />
Produk Nama Produk<br />
Pewangi :<br />
Pembasmi serangga :<br />
Gambar 5.9 Kapur barus.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Kandungan Bahan Kimia<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 103
Gambar 5.10 Busa detergen sukar<br />
diuraikan oleh mikroorganisme.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
104<br />
3. Efek Samping Penggunaan Bahan Kimia Rumah<br />
Tangga dan Pencegahannya<br />
Selain menimbulkan manfaat, penggunaan bahan kimia<br />
pada produk pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi<br />
serangga yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping<br />
terhadap tubuh, kesehatan, dan lingkungan.<br />
Apakah efek samping yang diakibatkan dari produk<br />
pembersih, pemutih, pewangi, dan pembasmi serangga? Agar<br />
lebih memahaminya, pelajarilah uraian berikut dengan baik.<br />
a. Efek Samping Penggunaan Produk Pembersih<br />
Efek samping penggunaan sabun atau detergen adalah menimbulkan<br />
limbah rumah tangga berupa busa. Busa yang<br />
ditimbulkan sabun dapat diuraikan oleh mikroorganisme<br />
yang ada dalam tanah, sedangkan busa yang dihasilkan dari<br />
detergen sulit diuraikan oleh mikroorganisme di dalam tanah.<br />
Bahan penyusun detergen terdiri atas senyawa berantai lurus<br />
dan panjang yang disebut Linear Alkylbenzene Sulphonate<br />
(LAS) dan senyawa rantai bercabang yang disebut Alkyl<br />
Benzene Sulphonate (ABS). Senyawa LAS lebih mudah<br />
diuraikan oleh mikroorganisme dibandingkan dengan<br />
senyawa ABS. Akan tetapi LAS hanya bisa terdegradasi<br />
dalam lingkungan aerob (dengan oksigen).<br />
Bahan aktif yang digunakan pada pembersih lantai adalah<br />
benzalkonium klorida. Zat ini bersifat detergen sekaligus<br />
sebagai desinfektan, bersifat kaustik, dan korosif. Pada<br />
konsentrasi berlebih bisa mengiritasi kulit dan jika mengenai<br />
mata akan menyebabkan gangguan seperti gatal bahkan<br />
dapat menyebabkan kerusakan pada kornea.<br />
Selain menimbulkan limbah busa, sabun dan bahan pencuci<br />
merupakan salah satu bahan kimia di rumah tangga yang<br />
berbahaya, maka cara penyimpanannya harus benar. Hal ini<br />
karena tidak banyak yang mengetahui kandungan dan<br />
bahaya bahan aktif yang terdapat di dalamnya.<br />
Apa yang harus kamu lakukan agar efek negatif itu dapat<br />
dihindari? Pencegahan yang dapat dilakukan antara lain<br />
sebagai berikut.<br />
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer<br />
dan kadar ABS yang rendah.<br />
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti<br />
sodium dodesil sulfat (SDS).<br />
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga<br />
jauh dari jangkauan anak.<br />
b. Efek Samping Penggunaan Produk Pemutih<br />
Bahan pemutih pakaian umumnya mengandung senyawa<br />
klorin yang dapat merusak serat kain dan warna pakaian.<br />
Selain itu, senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi<br />
pada kulit.<br />
Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa<br />
yang berlebihan dapat merusak sistem saraf, karena merkuri<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
merupakan sejenis bahan kimia beracun dan amat berbahaya<br />
bagi kesehatan. Adanya merkuri di dalam tubuh dapat<br />
merusak ginjal.<br />
Ada juga bahan pemutih kulit yang mengandung<br />
hidrokuinon. Pada dosis yang tepat hidrokuinon aman bagi<br />
kulit, tetapi jika kulit alergi akan timbul noda-noda hitam<br />
pada wajah.<br />
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek<br />
samping dari penggunaan pemutih, antara lain:<br />
1) Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung<br />
merkuri.<br />
2) Hanya menggunakan produk pemutih jika kotoran atau<br />
noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.<br />
c. Efek Samping Penggunaan Produk Pewangi<br />
Hampir setiap produk yang berkaitan dengan wanita mempunyai<br />
wewangian, seperti sabun, kosmetik, sampo,<br />
pelembut kain, penyubur rambut, kertas tisu dan detergen.<br />
Tujuan menggunakan bahan pewangi adalah untuk<br />
menghasilkan bau wangi pada si pemakai, barang pribadi,<br />
atau udara di sekelilingnya. Namun, kebanyakan kita tidak<br />
menyadari bahwa produk pewangi dapat mendatangkan<br />
bahaya bagi kesehatan kita, terutama bagi wanita hamil.<br />
Kebanyakan pengharum ruangan bekerja dengan mengganggu<br />
daya cium. Pengharum tersebut melapisi saluran<br />
hidung dengan selaput minyaknya, atau melepaskan zat<br />
pemati saraf pencium. Produk yang tidak mengandung<br />
pewangi sebenarnya menambahkan pewangi yang tidak<br />
wangi untuk menyamarkan aroma khas bahan tertentu.<br />
Efek samping bahan kimia pewangi pada kesehatan<br />
manusia, antara lain mengiritasi mata, hidung, tenggorok,<br />
kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang<br />
ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan<br />
iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk<br />
gejala seperti asma.<br />
Selain itu, bahan pewangi yang mengandung chlorofluorocarbon<br />
(CFC) dapat menyebabkan lapisan ozon di atmosfer<br />
berlubang. Pencegahan yang dapat dilakukan untuk<br />
menghindari efek samping dari produk pewangi antara lain:<br />
1) menggunakan bahan pewangi seperlunya, dan<br />
2) tidak menggunakan pewangi yang mengandung CFC.<br />
d. Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga<br />
Saat ini memang zaman serba cepat dan praktis. Nyamuk,<br />
semut, atau lalat datang, kita semprot dengan pembasmi<br />
serangga. Hal seperti itu mungkin erat menempel di benak<br />
para konsumen di Indonesia. Akan tetapi, mereka<br />
sesungguhnya tidak mengetahui benar betapa besar<br />
ancamannya jika menggunakan produk semacam itu secara<br />
sembarangan. Bahan kimia berbahaya dapat masuk ke dalam<br />
tubuh melalui dua cara, yaitu:<br />
Gambar 5.11 Penggunaan produk pemutih<br />
yang berlebihan<br />
dapat menyebabkan iritasi<br />
kulit.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Gambar 5.12 Lapisan ozon di kutub<br />
selatan berlubang (ditunjukkan<br />
oleh bagian bumi<br />
yang berwarna gelap)<br />
disebabkan oleh bahanbahan<br />
kimia yang dilepaskan<br />
ke atmosfer.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 105
106<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1) Termakan atau terminum bersama makanan atau minuman<br />
yang tercemar;<br />
2) Dihirup dalam bentuk gas dan uap, termasuk yang<br />
langsung menuju paru-paru lalu masuk ke dalam aliran<br />
darah, atau terserap melalui kulit dengan atau tanpa<br />
terlebih dahulu menyebabkan luka pada kulit.<br />
Produk pembasmi serangga beraerosol dapat menyebabkan<br />
penipisan lapisan ozon stratosfer. Ozon stratosfer berperan<br />
melindungi kehidupan di bumi dari radiasi ultra ungu.<br />
Penipisan ozon akan meningkatkan jumlah penderita<br />
penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma<br />
ganas, dan pengidap katarak. Selain itu juga dapat merusakkan<br />
produk pertanian.<br />
Antinyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi<br />
hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.<br />
Hal itu dibuktikan dengan ditemukannya tiga bahan aktif<br />
dalam obat antinyamuk, yaitu jenis diklorvos, propoxur,<br />
pirethroid, dan dietiltoluamida serta bahan kombinasi dari<br />
ketiganya.<br />
Menurut WHO Grade Class, diklorvos atau diklorovinil<br />
dimetil fosfat termasuk berdaya racun tinggi. Jenis bahan<br />
aktif ini dapat merusak sistem saraf, mengganggu sistem<br />
pernapasan, dan jantung.<br />
Diklorvos sangat berpotensi menyebabkan kanker, menghambat<br />
pertumbuhan organ serta kematian prenatal, dan<br />
merusak kemampuan reproduksi. Bahan aktif jenis ini<br />
menimbulkan gangguan cukup serius bagi hewan dan<br />
tumbuhan, sebab bahan ini memerlukan waktu cukup lama<br />
untuk dapat terurai baik di udara, air, dan tanah.<br />
Propoxur termasuk racun kelas menengah. Jika terhirup<br />
maupun terserap tubuh manusia dapat mengaburkan<br />
penglihatan, keringat berlebih, pusing, sakit kepala, dan<br />
badan lemah. Propoxur juga dapat menurunkan aktivitas<br />
enzim yang berperan pada saraf transmisi, dan berpengaruh<br />
buruk pada hati dan reproduksi.<br />
Pyrethroid oleh WHO juga dikelompokkan dalam racun<br />
kelas menengah. Efeknya, mengiritasi mata maupun kulit<br />
yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Sedangkan<br />
DEET atau diethyltoluamid biasa digunakan sebagai zat aktif<br />
pada antinyamuk jenis oles. Efeknya mengiritasi kulit, selain<br />
membahayakan kulit yang luka, dan selaput lendir tubuh.<br />
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk menghindari efek<br />
samping dari produk pembasmi serangga, antara lain:<br />
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya,<br />
dan<br />
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol<br />
yang mengandung CFC.
Latihan 5.1<br />
1. Berikan masing-masing tiga contoh produk pembersih, pemutih, pewangi, dan<br />
pembasmi serangga serta jelaskan cara menggunakannya!<br />
2. Manakah di antara produk-produk pembasmi serangga yang menurutmu paling<br />
aman digunakan, produk pembasmi serangga yang disemprotkan ke seluruh ruangan,<br />
produk pembasmi serangga yang dibakar, atau produk pembasmi serangga yang<br />
menggunakan listrik? Jelaskan jawabanmu!<br />
3. Jelaskan bagaimana sabun dapat menghilangkan kotoran dari badanmu!<br />
4. Jelaskan efek samping penggunaan sabun dan detergen!<br />
5. Sebutkan bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam produk pemutih!<br />
6. Jelaskan efek samping dari penggunaan bahan pewangi yang berlebihan! Bagaimana<br />
cara mencegahnya?<br />
B Bahan Kimia di Bidang Industri,<br />
Pertanian, dan Kesehatan<br />
Seiring perkembangan teknologi maka penggunaan bahan<br />
kimia juga makin luas. Hampir seluruh bahan kimia tidak dapat<br />
digunakan langsung dalam bentuk murninya. Bahan kimia ini<br />
harus mengalami proses perubahan di industri kimia sehingga<br />
menghasilkan bahan-bahan yang bermanfaat bagi manusia.<br />
1. Bahan Kimia di Bidang Industri<br />
Saat ini bahan kimia hampir dipakai dalam setiap bidang<br />
kehidupan, termasuk di bidang industri. Industri-industri yang<br />
menggunakan bahan kimia antara lain industri semen, cat, dan<br />
industri kimia. Nah, tahukah kamu bahan kimia apa saja yang<br />
digunakan dalam semen, cat, dan industri kimia?<br />
a. Bahan Kimia dalam Semen<br />
Pertambahan penduduk dari tahun ke tahun terus<br />
meningkat. Hal ini menyebabkan kebutuhan manusia akan<br />
perumahan juga meningkat. Rumah, gedung sekolah,<br />
jembatan, dan pusat pertokoan berkembang di mana-mana.<br />
Semua bangunan tersebut dibuat dengan kokoh untuk<br />
memberikan kenyamanan bagi setiap orang yang berlindung<br />
di dalamnya. Bahan apa yang dipakai untuk membangun<br />
sebuah bangunan yang kuat dan kokoh?<br />
Saat ini hampir setiap dinding bangunan terbuat dari batu<br />
bata yang direkatkan dengan semen. Tahukah kamu bahan<br />
kimia yang ada dalam semen? Perhatikan gambar proses<br />
pembuatan semen berikut.<br />
Gambar 5.13 Dalam proses pembangunan<br />
dinding rumah<br />
ini, semen digunakan sebagai<br />
bahan perekat<br />
batu bata agar bangunan<br />
menjadi kokoh.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 107
108<br />
Info Sains<br />
Semen<br />
Semen telah dikenal sejak zaman<br />
dahulu kala. Bahan sejenis<br />
semen digunakan oleh bangsa<br />
Mesir untuk membuat piramid.<br />
Selain itu, bangsa Romawi juga<br />
memakai bahan sejenis semen<br />
untuk membuat bangunan dan<br />
jalan. Bangunan bangsa Romawi<br />
yang hingga kini masih berdiri<br />
tegak adalah Colosseum. Pada<br />
saat itu, semen dibuat dari<br />
campuran batuan vulkanik dan<br />
batu gamping.<br />
batu kapur<br />
blender mencampur<br />
bahan baku<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
tanah liat<br />
Gambar 5.14 Proses pembuatan semen.<br />
Sumber: Ensiklopedia IPTEK<br />
campuran dipanaskan<br />
hingga 1.400°C<br />
di dalam tungku<br />
penggiling<br />
semen<br />
kalsium sulfat ditambahkan<br />
Bahan baku utama untuk membuat semen adalah batu<br />
kapur, batu gamping, dan lempung. Adapun bahan baku<br />
yang ditambahkan untuk membuat semen adalah bauksit<br />
(bijih aluminium), bijih besi, dan pasir. Semua bahan baku<br />
tersebut digiling sampai halus, kemudian dicampurkan.<br />
Setelah itu, campuran bahan baku semen tersebut dipanaskan<br />
dalam sebuah tanur dengan suhu yang tinggi.<br />
Setelah didinginkan dan dikeringkan, bahan tersebut<br />
digiling halus menjadi semen.<br />
Dalam bahan baku semen tersebut terdapat senyawa kimia<br />
trikalsium silikat, dikalsium silikat, kalsium aluminat, dan<br />
tetrakalsium aluminoferat. Selain itu, juga terdapat senyawa<br />
kalsium oksida (CaO), silikon dioksida (SiO 2 ), aluminium<br />
oksida (Al 2 O 3 ), dan besi (III) oksida (Fe 2 O 3 ).<br />
Nah, jika kamu memerhatikan buruh bangunan yang<br />
sedang membuat adukan semen, buruh bangunan tersebut<br />
mencampurkan semen dengan air dan pasir. Campuran ini<br />
dinamakan mortar atau adukan.<br />
Semen digunakan sebagai bahan utama untuk membuat<br />
bangunan. Semen mempunyai sifat yang mudah merekat<br />
dengan pasir dan batu bata serta memiliki sifat yang kuat<br />
sehingga mampu menahan tekanan yang tinggi. Mengapa<br />
semen memiliki daya rekat yang kuat? Semen yang telah<br />
dicampur dengan air, pasir, dan kerikil lambat laun akan<br />
mengeras. Daya rekat semen ini disebabkan adanya daya<br />
ikat antara ion kalsium, ion silikat, dan molekul air.<br />
Tugas 5.1<br />
Jika memungkinkan, lakukan kunjungan ke pabrik<br />
pembuatan semen yang terdekat. Jika tidak, carilah<br />
informasi dari media massa atau internet. Catat bahanbahan<br />
yang diperlukan dalam pembuatan semen serta<br />
prosesnya. Tulis hasil pengamatanmu dalam bentuk<br />
karya tulis ilmiah.
. Bahan Kimia dalam Cat<br />
Cat digunakan untuk memperindah ruangan dengan warnawarna<br />
yang menarik. Cat yang biasanya sering dipakai adalah<br />
cat kayu dan cat tembok. Daya lekat antara cat tembok dan<br />
cat kayu berbeda. Cat kayu mempunyai daya rekat yang<br />
lebih kuat daripada cat tembok. Nah, tahukah kamu bahanbahan<br />
kimia apa saja yang terdapat dalam cat?<br />
Bahan kimia yang ada dalam cat tembok di antaranya adalah<br />
kalsium karbonat (CaCO ), titanium dioksida (TiO ), PVAC<br />
3 2<br />
(Poly Vinyl Acrylic), kaolin, pigmen, dan air. Kalsium<br />
karbonat dan titanium dioksida digunakan sebagai bahan<br />
baku utama dalam cat tembok. PVAC digunakan sebagai<br />
bahan pengental dan perekat. Adapun kaolin digunakan<br />
sebagai bahan pengisi dan pigmen sebagai bahan untuk<br />
memberikan warna yang diinginkan.<br />
Bahan baku cat kayu hampir sama dengan bahan baku pada<br />
cat tembok. Perbedaannya, pada cat kayu ditambahkan<br />
lateks (getah karet) dan sebagai pelarutnya digunakan<br />
terpentin bukan air. Terpentin digunakan sebagai pelarut<br />
karena dapat melarutkan lateks.<br />
c. Industri Bahan Kimia<br />
Salah satu bahan kimia yang digunakan di bidang industri,<br />
adalah asam sulfat (H SO ). Bagaimana cara membuat asam<br />
2 4<br />
sulfat (H SO )? Asam sulfat terbuat dari belerang. Belerang<br />
2 4<br />
yang berbentuk padat dipanaskan sehingga belerang akan<br />
bereaksi dengan oksigen membentuk belerang dioksida<br />
(SO ) yang berwujud gas. Senyawa SO ini dipanaskan<br />
2 2<br />
kembali hingga membentuk belerang trioksida (SO ) yang<br />
3<br />
juga berbentuk gas. Gas SO ini direaksikan dengan air<br />
3<br />
sehingga wujudnya berubah dari gas menjadi cair. Cairan<br />
yang terbentuk inilah yang dinamakan asam sulfat (H SO ). 2 4<br />
Asam sulfat (H SO ) banyak digunakan dalam dunia industri,<br />
2 4<br />
seperti industri pembuatan pupuk, industri pengolahan<br />
minyak, dan industri pewarnaan tekstil. Asam sulfat (H SO ) 2 4<br />
banyak digunakan karena harganya yang murah dan<br />
merupakan bahan untuk membuat bermacam-macam<br />
garam sulfat.<br />
2. Bahan Kimia di Bidang Pertanian<br />
Selain di bidang industri, bahan kimia juga sering digunakan<br />
di bidang pertanian. Bahan kimia apa saja yang digunakan di<br />
bidang pertanian?<br />
Bahan kimia digunakan di bidang pertanian, seperti pada<br />
pupuk dan pestisida. Pupuk digunakan untuk menyuburkan<br />
tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik, sedangkan<br />
pestisida digunakan untuk mencegah dan membasmi hama<br />
tanaman.<br />
a. Bahan Kimia dalam Pupuk<br />
Tahukah kamu unsur hara apa saja yang dibutuhkan tanaman<br />
untuk tumbuh dengan subur? Ada sekitar 16 unsur hara yang<br />
Gambar 5.15 Molekul belerang atau<br />
sulfur mengandung delapan<br />
atom dalam satu<br />
cincin.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Gambar 5.16 Industri penghasil pupuk<br />
buatan yang berperan<br />
penting dalam meningkatkan<br />
produksi pertanian.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 109
110<br />
Info Sains<br />
Pembuatan Amoniak<br />
Pupuk ure ((NH 2 ) 2 CO) dibuat dari<br />
amoniak (NH 3 ) dan asam nitrat<br />
(HNO 3 ). Darimana amoniak<br />
diperoleh? Amoniak dibuat<br />
dengan mengubah nitrogen dari<br />
udara menjadi amoniak melalui<br />
proses Haber.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
diperlukan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan subur.<br />
Unsur hara tersebut antara lain unsur karbon (C), hidrogen<br />
(H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium<br />
(Ca), magnesium (Mg), dan belerang (S). Jumlah unsur hara<br />
yang tersedia di alam terbatas. Oleh karena itu, para petani<br />
membutuhkan unsur hara tambahan yang dapat diperoleh<br />
dari pupuk. Ada dua jenis pupuk yang saat ini digunakan,<br />
yaitu pupuk alami dan pupuk buatan.<br />
Pupuk alami adalah pupuk yang terbuat dari bahan-bahan<br />
alam, seperti dari tumbuhan dan hewan. Contoh pupuk<br />
alami, yaitu pupuk kandang dan pupuk kompos. Pupuk<br />
kandang adalah pupuk yang diperoleh dari kotoran hewan<br />
ternak, seperti kotoran ayam dan kambing. Bahan kimia<br />
yang banyak terdapat dalam pupuk kandang di antaranya<br />
nitrogen, fosfor, dan kalium. Adapun pupuk kompos adalah<br />
pupuk yang diperoleh dari daun-daun yang telah ditimbun<br />
dalam tanah dan dicampur dengan kotoran hewan. Saat ini<br />
pupuk kompos banyak digunakan untuk menyuburkan<br />
tanaman-tanaman hias dalam pot.<br />
Pupuk buatan adalah pupuk yang diperoleh dari hasil olahan<br />
industri pupuk. Berikut adalah jenis pupuk buatan.<br />
1) Pupuk yang mengandung unsur nitrogen (N)<br />
Contoh:<br />
- Urea, rumus kimianya (NH ) CO 2 2<br />
- ZA (zwavelsure ammonia), rumus kimianya (NH ) SO 4 2 4<br />
Manfaat unsur hara nitrogen bagi tanaman adalah sebagai<br />
berikut.<br />
a) Membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau segar<br />
karena banyak mengandung butir hijau daun yang<br />
penting dalam proses fotosintesa.<br />
b) Mempercepat pertumbuhan.<br />
c) Menambah kandungan protein hasil panen.<br />
2) Pupuk yang mengandung fosfor (P) dan kalsium (Ca)<br />
Contoh:<br />
- TSP (Triple Superphosphat), rumus kimianya<br />
Ca (PO ) 3 4 2<br />
- SP (Superphosphat), rumusnya Ca(H PO ) 2 4<br />
Fosfor berguna dalam pertumbuhan akar dan<br />
pemasakan buah. Kekurangan unsur fosfor<br />
menyebabkan tanaman kerdil.<br />
3) Pupuk yang mengandung unsur kalium (K)<br />
Contoh: KCl (kalium klorida)<br />
Fungsi kalium adalah membantu pembentukan jaringan<br />
tubuh tanaman sehingga meningkatkan daya tahan<br />
tanaman terhadap penyakit. Kalium juga membantu<br />
tanaman bertahan pada cuaca panas dan hujan.<br />
Selain unsur-unsur di atas, tanaman juga memerlukan<br />
unsur-unsur lain meskipun dalam jumlah sedikit, antara lain<br />
mangan (Mn), zink (Zn), dan kobalt (Co).
. Bahan Kimia dalam Pestisida<br />
Apakah pestisida itu? Pestisida adalah bahan-bahan racun<br />
yang digunakan untuk membunuh makhluk hidup yang<br />
mengganggu tumbuhan, ternak dan sebagainya yang<br />
diusahakan manusia untuk kesejahteraan hidupnya. Pestisida<br />
berasal dari kata pest dan cide. Pest berarti hama, sedangkan<br />
cide berarti membunuh. Makhluk hidup yang biasanya<br />
mengganggu tanaman, antara lain ulat, wereng, tikus, jamur,<br />
dan gulma.<br />
Pestisida merupakan bahan racun, maka penggunaanya<br />
perlu kehati-hatian. Penyemprotan pestisida perlu memperhatikan<br />
keamanan operator (orang yang menyemprotkan<br />
pestisida), bahan yang diberi pestisida, dan lingkungan<br />
sekitarnya.<br />
Penggolongan pestisida berdasarkan target sasarannya<br />
adalah sebagai berikut.<br />
1) Insektisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh<br />
serangga (insekta).<br />
2) Fungisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh<br />
cendawan atau jamur.<br />
3) Herbisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh<br />
gulma atau tumbuhan pengganggu.<br />
4) Akarisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh<br />
tungau dan caplak (acarina).<br />
5) Rodentisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh<br />
binatang pengerat, seperti tikus.<br />
6) Nematisida, pestisida yang digunakan untuk membunuh<br />
nematoda.<br />
Adapun penggolongan pestisida berdasarkan asal dan sifat<br />
kimianya adalah sebagai berikut.<br />
1) Pestisida sintetik<br />
Pestisida sintetik terdiri atas pestisida anorganik dan<br />
organik. Pestisida anorganik terdiri atas garam-garam<br />
beracun, seperti arsenat, fluorida, tembaga sulfat, dan<br />
garam merkuri. Adapun pestisida organik antara lain<br />
organoklorin, heterosiklik, organofosfat, karbamat,<br />
dinitrofenol, thiosianat, dan sulfonat.<br />
2) Pestisida hasil alam, seperti nikotinoida, piretroida, dan<br />
rotenoida.<br />
Bagaimana insektisida dapat masuk ke tubuh serangga? Cara<br />
insektisida masuk ke dalam tubuh serangga, antara lain:<br />
1) melalui dinding badan/kulit,<br />
2) melalui mulut dan saluran makanan (racun perut),<br />
3) melalui jalan napas (spirakel) misalnya dengan fumigan.<br />
Bagaimana cara memilih pestisida yang baik? Pestisida yang<br />
baik adalah pestisida yang memiliki daya mematikan hama<br />
yang tinggi dan aman terhadap manusia terutama operator,<br />
juga hewan ternak dan komponen lingkungan lainnya.<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 111
Gambar 5.17 Struktur Dichloro<br />
Diphenyl<br />
Trichloroethane (DDT)<br />
112<br />
CCl 3<br />
Cl C<br />
Cl<br />
H<br />
Kegiatan 5.6<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Salah satu jenis insektisida yang pernah digunakan adalah<br />
DDT. DDT atau Dichloro Diphenyl Trichloroethane adalah<br />
insektisida yang pertama kali digunakan secara luas dalam<br />
penanggulangan berbagai penyakit yang ditularkan oleh<br />
serangga. Akan tetapi, saat ini penggunaan DDT telah<br />
dilarang. Molekul DDT merupakan molekul sangat stabil<br />
dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme di dalam<br />
lingkungan. Perhatikan struktur DDT di samping.<br />
Efek keracunan kronis DDT adalah kerusakan sel-sel hati,<br />
ginjal, sistem saraf, sistem imunitas, dan sistem reproduksi.<br />
Efek keracunan kronis pada unggas sangat jelas antara lain<br />
terjadinya penipisan cangkang telur.<br />
Departeman Pertanian RI telah melarang penggunaan DDT<br />
di bidang pertanian sedangkan larangan penggunaan DDT<br />
di bidang kesehatan dilakukan pada tahun 1995. Komisi<br />
Pestisida RI juga sudah tidak memberi perizinan bagi<br />
penggunaan pestisida golongan hidrokarbon-berklor<br />
(chlorinated hydrocarbons) atau organoklorin (golongan<br />
insektisida termasuk DDT).<br />
Tugas 5.3<br />
Carilah informasi mengenai dampak negatif dari<br />
penggunaan pestisida yang berlebihan atau tidak sesuai<br />
aturan pemakaian melalui buku-buku di perpustakaan<br />
atau internet. Tuliskan hasilnya dalam bentuk karya tulis<br />
dan bacakan hasilnya di depan kelas untuk didiskusikan.<br />
3. Bahan Kimia di Bidang Kesehatan<br />
Bahan kimia sangat erat kaitannya dengan kesehatan.<br />
Pemanfaatan bahan kimia dalam bidang kesehatan antara lain<br />
obat-obatan dan zat radioaktif.<br />
a. Bahan Kimia dalam Obat-obatan<br />
Bahan kimia apa saja yang terdapat dalam obat-obatan?<br />
Lakukanlah kegiatan berikut untuk mencari tahu<br />
kandungan bahan kimia dalam obat influenza (flu).<br />
Bahan Kimia dalam Obat Flu<br />
Tujuan:<br />
Mengetahui bahan kimia dalam obat flu.<br />
Cara kerja:<br />
1. Kumpulkanlah kemasan obat flu yang biasa dijual di sekitar rumah atau sekolahmu.<br />
2. Perhatikan bungkusnya, kemudian catatlah bahan yang tertulis dalam bungkus obat<br />
tersebut. Tulislah hasil pengamatanmu pada tabel yang telah kamu buat dalam buku<br />
tugasmu seperti tabel berikut.
Tabel 5.5 Kandungan obat flu<br />
Nama Obat Komposisi Indikasi Efek Samping<br />
Dari Kegiatan 5.6 kamu dapat mengetahui komposisi yang<br />
ada di dalam obat flu. Biasanya komposisi obat flu terdiri<br />
atas analgesik, antipiretik, dekongestan, dan obat alergi.<br />
Apakah analgesik itu? Analgesik adalah obat untuk menghilangkan<br />
rasa nyeri, seperti sakit kepala, sakit gigi, dan nyeri<br />
tulang atau otot. Obat-obatan yang termasuk analgesik, di<br />
antaranya asetaminofen atau parasetamol, kafein, dan<br />
asetosal (aspirin).<br />
Obat antipiretik merupakan obat untuk menurunkan panas<br />
atau demam. Adapun obat dekongestan digunakan untuk<br />
membantu melegakan saluran hidung sehingga tidak<br />
tersumbat dan obat antialergi digunakan untuk membantu<br />
menghilangkan gatal-gatal di hidung.<br />
Golongan obat analgesik dan antipiretik dapat menimbulkan<br />
kantuk. Kedua obat ini bekerja dengan menekan sistem saraf<br />
pusat.<br />
b. Bahan Kimia dalam Zat Radioaktif<br />
Apakah zat radioaktif itu? Zat radioaktif adalah zat yang<br />
dapat memancarkan sinar-sinar radioaktif. Sinar radioaktif<br />
terdiri atas sinar alfa, beta, dan gamma. Zat radioaktif dalam<br />
dunia kedokteran digunakan untuk mendeteksi organ tubuh<br />
yang sakit. Selain itu, zat radioaktif juga dapat digunakan<br />
untuk merusak sel-sel yang tidak diinginkan, seperti sel-sel<br />
kanker.<br />
Zat radioaktif yang biasa digunakan dalam bidang kesehatan<br />
antara lain iodin-131, kobalt-60, dan fosfor-32. Pemakaian<br />
iodin-131 kini telah terdesak oleh Tc-99. Hal ini karena sifat<br />
Tc-99 yang ideal dari segi proteksi radiasi dan pembentukan<br />
citra, dapat diperoleh dengan mudah dan harganya relatif<br />
murah. Namun demikian, I-131 masih sangat diperlukan<br />
untuk diagnosa dan terapi, khususnya kanker kelenjar tiroid.<br />
Latihan 5.2<br />
1. Mengapa semen mempunyai daya rekat yang sangat kuat?<br />
2. Jelaskan manfaat bahan kimia seperti asam sulfat dalam bidang industri!<br />
3. Jelaskan manfaat belerang dalam bidang industri!<br />
4. Jelaskan unsur-unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan agar dapat tumbuh dengan<br />
baik!<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 113
Gambar 5.18 Kue ditambahkan bahan<br />
kimia tambahan untuk<br />
menambah cita rasa dan<br />
agar lebih menarik.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
114<br />
5. Jelaskan manfaat pemberian pupuk urea pada tanaman!<br />
6. Sebutkan jenis-jenis pestisida berdasarkan target sasarannya!<br />
7. Apakah kandungan bahan kimia yang biasa terdapat dalam obat batuk?<br />
8. Apakah fungsi analgesik dan antipiretik itu?<br />
9. Sebutkan zat-zat radioaktif yang biasa digunakan dalam dunia kedokteran, dan<br />
jelaskan fungsinya!<br />
10. Apakah penggunaan zat radioaktif dalam dunia kedokteran tidak ada efek<br />
sampingnya? Jelaskan pendapatmu!<br />
Saat ini, makanan dibuat sedemikian rupa agar terasa lezat,<br />
terlihat menarik, dan tahan lama. Untuk mencapai tujuan<br />
tersebut, pada makanan ditambahkan berbagai bahan kimia<br />
yang dinamakan zat aditif. Apakah yang dimaksud zat aditif<br />
dan apa saja yang termasuk zat aditif?<br />
Zat aditif adalah bahan kimia yang dicampurkan ke dalam<br />
makanan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan,<br />
menambahkan kelezatan, dan mengawetkan makanan.<br />
Penggunaan zat aditif sebenarnya sudah dimulai sejak ribuan<br />
tahun yang lalu. Nenek moyang kita telah menggunakan garam<br />
untuk mengawetkan daging dan ikan, serta rempah-rempah<br />
untuk melezatkan makanan. Zat aditif yang digunakan sebagai<br />
pewarna telah digunakan untuk memberi warna kuning pada<br />
mentega sejak abad ke-14. Penduduk Asia juga sudah menggunakan<br />
sejenis bahan penyedap seperti monosodium glutamat<br />
(MSG) atau biasa disebut vetsin.<br />
Di zaman modern seperti sekarang ini, bahan tambahan<br />
makanan digunakan dalam skala yang makin luas. Luasnya<br />
penggunaan bahan tambahan makanan dapat dilihat dari<br />
pengelompokannya seperti diatur dalam peraturan Menkes<br />
nomor 235 (1979). Dalam peraturan Menkes tersebut, disebutkan<br />
bahwa berdasarkan fungsinya, bahan tambahan makanan<br />
(zat aditif) dikelompokkan menjadi 14, di antaranya, yaitu:<br />
antioksidan dan antioksidan sinergis, pengasam, penetral,<br />
pemanis buatan, pemutih dan pematang, penambah gizi,<br />
pengawet, pengemulsi (pencampur), pemantap dan pengental,<br />
pengeras, pewarna alami dan sintetis, penyedap rasa dan aroma,<br />
dan lainnya.<br />
Nah, pernahkah kamu memerhatikan label komposisi bahan<br />
pada makanan kemasan? Komposisi adalah semua bahan baku<br />
pembuat makanan kemasan, termasuk zat aditif yang digunakan<br />
dalam pembuatan atau persiapan pangan dalam kemasan.<br />
Bahan aditif yang mesti dicantumkan dalam kandungan isi<br />
meliputi bahan buatan atau alami yang ditambahkan untuk<br />
memperbaiki penampilan, bau, rasa, konsistensi atau lama<br />
penyimpanannya.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
C Bahan Kimia dalam Bahan Makanan
Biasanya, bahan aditif diberi kode huruf E (Eropa) dan<br />
diikuti dengan tiga angka. Misalnya, E 100 sebagai kode<br />
pewarna, E 200 kode konsevator, E 300 kode antioksida, dan E<br />
400 kode pengemulsi atau stabilisator. Contoh bahan aditif itu<br />
adalah E 200 asam sorbat, E 201 Na sorbat, E 300 asam askorbat,<br />
E 311 oktil gallat, E 320 butil hidroksilanisol (BHA), dan E 321<br />
butilhidroksil toluena (BHT).<br />
Berdasarkan asalnya, bahan aditif pada makanan dibedakan<br />
menjadi dua, yaitu alami dan buatan.<br />
1. Bahan Kimia Tambahan Alami pada Makanan<br />
Sejak dulu nenek moyang kita sudah menggunakan bahan<br />
tambahan untuk memberi warna, pemanis, pengawet, dan<br />
penyedap. Nah, bahan kimia tambahan alami apa saja yang<br />
digunakan dalam makanan?<br />
a. Bahan Pewarna Alami<br />
Pernahkah kamu makan nasi kuning? Dari mana asalnya<br />
warna kuning pada nasi kuning? Warna kuning itu berasal<br />
dari bumbu masakan yang disebut kunyit.<br />
Bahan pewarna alami lain yang juga sering digunakan, antara<br />
lain seperti berikut.<br />
1) daun pandan dan daun suji untuk menghasilkan warna<br />
hijau;<br />
2) gula merah dan karamel untuk menghasilkan warna<br />
cokelat;<br />
3) cabai, tomat, dan paprika untuk menghasilkan warna<br />
merah.<br />
Pewarna alami lebih aman dikonsumsi tetapi macamnya<br />
terbatas, dan sulit untuk memperolehnya dalam jumlah<br />
besar sehingga industri makanan lebih senang menggunakan<br />
pewarna sintetis.<br />
b. Bahan Pemanis Alami<br />
Jika kamu ingin membuat air teh yang manis, bahan apa<br />
yang ditambahkan ke dalam air teh? Kamu pasti akan<br />
menambahkan gula pasir. Gula pasir merupakan salah satu<br />
contoh bahan pemanis alami yang sering digunakan dalam<br />
rumah tangga.<br />
Terbuat dari apakah gula pasir dan gula merah itu? Gula<br />
pasir diolah dari tanaman tebu, sedangkan gula merah<br />
diolah dari pohon kelapa atau aren.<br />
Zat pemanis alami yang biasa digunakan, dibedakan<br />
menjadi dua, yaitu sebagai berikut.<br />
1) Pemanis nutritif<br />
Pemanis nutritif adalah pemanis alami yang menghasilkan<br />
kalori. Pemanis nutritif berasal dari tanaman (sukrosa/<br />
gula tebu, gula bit, xylitol dan fruktosa), dari hewan<br />
(laktosa, madu), dan dari hasil penguraian karbohidrat<br />
(sirop glukosa, dekstrosa, sorbitol).<br />
Kelebihan pemanis ini dapat mengakibatkan obesitas,<br />
karena kandungan kalorinya yang tinggi.<br />
Gambar 5.19 Nasi kuning menggunakan<br />
pewarna kunyit.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 115
116<br />
Info Sains<br />
Pasteurisasi<br />
Louis Pasteur (1822-1895)<br />
menyimpulkan bahwa mikroba<br />
dapat dibunuh melalui pemanasan.<br />
Prinsip ini digunakan<br />
untuk pengawetan susu, yang<br />
disebut pasteurisasi yaitu<br />
pemanasan berulang-ulang.<br />
Susu dipanaskan dengan suhu<br />
yang tidak terlalu tinggi yaitu 70°C<br />
kemudian didinginkan dan<br />
setelah itu dipanaskan kembali.<br />
Hal ini dilakukan berulang-ulang.<br />
Tujuan pasteurisasi adalah<br />
membunuh bakteri patogen tetapi<br />
membiarkan bakteri yang tidak<br />
berbahaya tetap hidup.<br />
2) Pemanis nonnutritif<br />
Pemanis nonnutritif adalah pemanis alami yang tidak<br />
menghasilkan kalori. Pemanis nonnutritif berasal dari<br />
tanaman (steviosida), dan dari kelompok protein<br />
(miralin, monellin, thaumatin).<br />
c. Bahan Pengawet Alami<br />
Bahan pengawet alami yang sering digunakan adalah garam,<br />
cuka, dan gula. Bahan pengawet alami ini digunakan untuk<br />
mengawetkan makanan agar selalu berada dalam kondisi baik.<br />
Metode pengawetan menggunakan garam dapur (NaCl)<br />
telah dilakukan masyarakat luas selama bertahun-tahun.<br />
Larutan garam yang masuk ke dalam jaringan diyakini<br />
mampu menghambat pertumbuhan aktivitas bakteri<br />
penyebab busuk, sehingga makanan tersebut jadi lebih awet.<br />
Pengawetan dengan garam ini memungkinkan daya simpan<br />
yang lebih lama dibanding dengan produk segarnya yang<br />
hanya bisa bertahan beberapa hari atau jam saja. Contoh<br />
ikan yang hanya tahan beberapa hari, bila diasinkan dapat<br />
awet selama berminggu-minggu. Tentu saja prosedur<br />
pengawetan ini perlu mendapat perhatian karena konsumsi<br />
garam secara berlebihan dapat memicu penyakit darah<br />
tinggi. Selain itu, garam digunakan untuk membuat telur<br />
asin dan ikan asin. Cuka digunakan agar sayuran dapat<br />
bertahan lama. Gula digunakan dalam pembuatan kecap yang<br />
berfungsi sebagai bahan pengawet.<br />
Selain dengan penambahan bahan pengawet, untuk<br />
mengawetkan makanan dapat dilakukan dengan pemanasan,<br />
pengeringan, pembekuan, pengalengan, dan<br />
irradiasi dengan sinar ultraviolet atau sinar gamma.<br />
d. Bahan Penyedap Alami<br />
Bahan penyedap alami yang sering digunakan untuk menimbulkan<br />
rasa gurih pada makanan, antara lain santan<br />
kelapa, susu sapi, dan kacang-kacangan. Selain itu, bahan<br />
penyedap lainnya yang biasa digunakan sebagai bumbu<br />
masakan, antara lain lengkuas, ketumbar, cabai, kayu manis,<br />
dan pala.<br />
Tujuan ditambahkannya penyedap adalah meningkatkan<br />
cita rasa makanan, mengembalikan cita rasa makanan yang<br />
mungkin hilang saat pemprosesan dan memberi cita rasa<br />
tertentu pada makanan.<br />
Tugas 5.4<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Carilah informasi mengenai bahan-bahan alam yang<br />
dapat dijadikan sebagai bahan tambahan pewarna,<br />
pemanis, pengawet, dan penyedap makanan atau<br />
minuman yang dapat dibuat dalam skala besar dan biaya<br />
murah sehingga dapat digunakan dalam industri<br />
makanan atau minuman.
2. Bahan Kimia Tambahan Buatan pada Makanan<br />
Sama halnya seperti bahan kimia tambahan alami, bahan<br />
kimia tambahan buatan dapat juga digolongkan menjadi pewarna,<br />
pemanis, pengawet, dan penyedap bahan makanan<br />
kemasan. Nah, apa saja yang termasuk bahan kimia buatan yang<br />
tergolong sebagai pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap?<br />
a. Bahan Pewarna Buatan<br />
Pernahkah kamu melihat makanan dengan tampilan warna<br />
yang sangat menarik? Agar makanan terlihat menarik, para<br />
produsen makanan biasanya menambahkan bahan pewarna.<br />
Nah, bahan pewarna buatan apa saja yang biasa digunakan<br />
dalam makanan?<br />
Bahan pewarna yang masih diperbolehkan untuk dipakai<br />
yaitu amarant (pewarna merah), tartrazine (pewarna kuning),<br />
erythrosine (pewarna merah), fast green FCF (pewarna hijau),<br />
sunset yellow (pewarna kuning), dan brilliant blue (pewarna<br />
biru).<br />
Meskipun bahan pewarna tersebut diizinkan, kamu harus<br />
selalu berhati-hati dalam memilih makanan yang<br />
menggunakan bahan pewarna buatan karena penggunaan<br />
yang berlebihan tidak baik bagi kesehatanmu.<br />
Penggunaan tartrazine yang berlebihan dapat menyebabkan<br />
reaksi alergi, asma, dan hiperaktif pada anak. Penggunaan<br />
erythrosine yang berlebihan dapat menyebabkan reaksi alergi<br />
pada pernapasan, hiperaktif pada anak, tumor tiroid pada<br />
tikus, dan efek kurang baik pada otak dan perilaku.<br />
Penggunaan Fast Green FCF secara berlebihan dapat<br />
menyebabkan reaksi alergi dan produksi tumor. Adapun<br />
penggunaan sunset yellow yang berlebihan dapat menyebabkan<br />
radang selaput lendir pada hidung, sakit pinggang,<br />
muntah-muntah, dan gangguan pencernaan.<br />
Selain itu, terdapat beberapa bahan tambahan makanan<br />
yang dilarang penggunaannya untuk pangan meskipun saat<br />
ini masih banyak digunakan. Misalnya, formalin, boraks,<br />
rhodamin-B (pewarna merah), dan methanil yellow (pewarna<br />
kuning). Pewarna ini tergolong pewarna sintetis. Khusus<br />
untuk methanil yellow dan rhodamin-B hanya diperbolehkan<br />
untuk pewarna barang hasil industri seperti plastik, tekstil,<br />
kertas, keramik, ubin, dan sebagainya. Zat pewarna sintetis<br />
ini bersifat racun jika digunakan dalam pewarna makanan<br />
dan dapat memicu pertumbuhan zat karsinogenik yang<br />
menyebabkan munculnya penyakit kanker.<br />
Oleh karena itu, kamu harus berhati-hati dalam memilih<br />
makanan yang mempunyai warna sangat menarik karena<br />
ada oknum pedagang yang masih menggunakan pewarna<br />
tekstil untuk membuat makanan. Jadi jangan hanya tertarik<br />
pada warnanya tetapi ingatlah dampak negatifnya.<br />
b. Bahan Pemanis Buatan<br />
Pemanis buatan adalah bahan tambahan makanan buatan<br />
yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk<br />
menciptakan rasa manis. Bahan pemanis buatan ini sama<br />
Gambar 5.20 Makanan yang diberi<br />
bahan tambahan pewarna<br />
buatan.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Info Sains<br />
Pembuatan Terasi<br />
Sebagian masyarakat kita<br />
menyukai sambal terasi. Bahan<br />
baku terasi adalah udang rebon<br />
dan ikan petet. Agar terasi<br />
menarik, produsen menambahkan<br />
pewarna. Terasi biasanya<br />
berwarna merah dan sebenarnya<br />
warna aslinya seperti<br />
tanah, cokelat kehitaman. Pewarna<br />
untuk terasi yang biasa<br />
adalah anci yang biasa digunakan<br />
sebagai pewarna kue. Tetapi<br />
akhir-akhir ini, ditemukan terasi<br />
dengan warna merah yang lebih<br />
mencolok. Ternyata produsen<br />
terasi tersebut menggunakan<br />
pewarna rhodamine-B, yang<br />
sebenarnya sebagai pewarna<br />
tekstil dan kertas.<br />
Rhodamine-B sangat berbahaya<br />
jika dikonsumsi dalam jangka<br />
panjang, karena memicu kanker.<br />
Rhodamine-B tidak bisa larut dan<br />
dicerna tubuh.<br />
Sumber: Kompas, 9 November 2005<br />
dengan pengubahan seperlunya.<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 117
118<br />
Info Sains<br />
Dampak negatif timbal<br />
Jajanan di pinggir jalan yang tidak<br />
ditutup atau dikemas secara<br />
aman, kemungkinan besar tercemar<br />
timbal (Pb). Pb dapat<br />
mengakibatkan idiot, infertilitas,<br />
keguguran, kelumpuhan, kram<br />
perut, sembelit, mual, muntahmuntah,<br />
sakit kepala, bingung,<br />
pikiran kacau, sering pingsan,<br />
gagal ginjal, kaku, kelemahan,<br />
tidak ingin bermain, peka terhadap<br />
rangsangan, dan sulit<br />
berbicara.<br />
Sumber: MyQuran.com<br />
sekali tidak mempunyai nilai gizi. Contoh pemanis buatan<br />
antara lain sakarin, siklamat dan aspartam. Sakarin atau<br />
"biang gula" memiliki tingkat kemanisan 350 – 500 kali gula<br />
alami.<br />
Pemanis buatan direkomendasikan untuk diet bagi<br />
penderita diabetes atau penyakit gula, karena mereka<br />
memerlukan diet rendah kalori. Pemanis ini tidak boleh<br />
digunakan untuk orang yang sehat. Sakarin ditemukan pada<br />
tahun 1879, mulai umum digunakan pada tahun 1950 dan<br />
1960 yang dikombinasikan dengan siklamat. Hasil penelitian<br />
menunjukkan bahwa penggunaan sakarin dan siklamat<br />
dapat mengakibatkan tumor kantung kemih pada binatang<br />
percobaan.<br />
Sebaliknya di Indonesia, banyak makanan dan minuman<br />
yang ditambah sakarin dan siklamat karena harganya yang<br />
jauh lebih murah dari harga gula. Namun penggunaan<br />
sakarin sekarang diganti dengan aspartam yang memiliki<br />
tingkat kemanisan 180 kali gula tebu. Aspartam ditemukan<br />
pada tahun 1981. Aspartam banyak digunakan sebagai<br />
pemanis dalam permen dan berbagai jenis makanan olahan.<br />
Tahun 1998, FDA (Food and Drug Administrasion) menyetujui<br />
penggunaan pemanis baru yaitu sukralose yang memiliki<br />
tingkat kemanisan 600 kali gula, molekul pemanis ini tidak<br />
diserap oleh tubuh. Makanan olahan yang biasa menggunakan<br />
pemanis buatan antara lain sirop, es mambo, kue<br />
atau roti.<br />
c. Bahan Pengawet Buatan<br />
Menurutmu adakah makanan dalam kemasan tanpa<br />
menggunakan bahan pengawet? Pada zaman modern ini<br />
rasanya hal itu tidak mungkin karena zaman sekarang ini<br />
menuntut penyajian yang serba cepat dan tahan lama. Oleh<br />
sebab itu, hampir setiap hari perut kita tidak pernah absen<br />
menerima pasokan makanan yang mengandung pengawet.<br />
Sesuai SK Menkes RI No.722 tahun 1988 tentang Bahan<br />
Tambahan Makanan, yang dimaksud bahan pengawet<br />
adalah bahan tambahan makanan yang mencegah atau<br />
menghambat fermentasi, pengasaman, atau peruraian lain<br />
terhadap makanan yang disebabkan oleh mikroorganisme.<br />
Menurut FDA, keamanan suatu pengawet makanan harus<br />
mempertimbangkan jumlah yang mungkin dikonsumsi<br />
dalam produk makanan atau jumlah zat yang akan<br />
terbentuk dalam makanan dari penggunaan pengawet, efek<br />
akumulasi dari pengawet dalam makanan dan potensi<br />
toksisitas yang dapat terjadi (termasuk menyebabkan<br />
kanker) dari pengawet jika dicerna oleh manusia atau<br />
hewan. Pengawet juga tidak boleh digunakan untuk<br />
mengelabui konsumen dengan mengubah tampilan<br />
makanan dari seharusnya, contohnya pengawet yang<br />
mengandung sulfit dilarang digunakan pada daging karena<br />
zat tersebut dapat menyebabkan warna merah pada daging<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
sehingga tidak dapat diketahui dengan pasti apakah daging<br />
tersebut merupakan daging segar atau bukan.<br />
Pengawet sebenarnya dibutuhkan untuk mencegah aktivitas<br />
mikroorganisme ataupun mencegah proses peluruhan yang<br />
terjadi sesuai dengan pertambahan waktu, untuk menjaga<br />
kualitas yang memadai sebagaimana yang diinginkan.<br />
Namun kita harus tetap mempertimbangkan keamanannya.<br />
Di masyarakat kita sekarang ini, penggunaan pengawet yang<br />
tidak sesuai masih sering terjadi dan sudah sedemikian luas<br />
penggunaannya sehingga tidak lagi mengindahkan<br />
dampaknya terhadap kesehatan konsumen.<br />
Mengapa bahan pengawet ditambahkan ke dalam makanan<br />
kemasan? Penambahan bahan pengawet dimaksudkan<br />
untuk mempertahankan makanan terhadap serangan<br />
bakteri, ragi dan jamur. Dengan pengawetan ini, makanan<br />
bisa tahan berhari-hari, bahkan berbulan-bulan sehingga<br />
dapat menguntungkan produsen atau pedagang.<br />
Alasan lain menggunakan bahan pengawet karena beberapa<br />
zat pengawet berfungsi sebagai penambah daya tarik<br />
makanan itu sendiri. Misalnya, penambahan kalium nitrit<br />
agar olahan daging tampak berwarna merah segar. Tampilan<br />
yang menarik biasanya membuat pembeli tertarik untuk<br />
membelinya.<br />
Secara garis besar zat pengawet dibedakan menjadi tiga<br />
macam, yaitu:<br />
1) GRAS (Generally Recognized as Safe) yang umumnya<br />
bersifat alami, sehingga aman dan tidak berefek racun<br />
sama sekali.<br />
2) ADI (Acceptable Daily Intake), yang selalu ditetapkan<br />
batas penggunaan hariannya (daily intake) guna<br />
melindungi kesehatan konsumen.<br />
3) Zat pengawet yang memang tidak layak dikonsumsi atau<br />
berbahaya seperti boraks, formalin, dan rhodamin-B.<br />
Formalin tidak boleh digunakan karena dapat<br />
menyebabkan kanker paru-paru dan gangguan pada alat<br />
pencernaan dan jantung. Adapun penggunaan boraks<br />
sebagai pengawet makanan dapat menyebabkan<br />
gangguan pada otak, hati, dan kulit.<br />
Beberapa bahan pengawet diperbolehkan untuk dipakai,<br />
namun kurang aman jika digunakan secara berlebihan.<br />
Bahan-bahan pengawet tersebut, antara lain sebagai berikut.<br />
1) Kalsium Benzoat<br />
Bahan pengawet ini dapat menghambat pertumbuhan<br />
bakteri penghasil toksin (racun), bakteri spora, dan<br />
bakteri bukan pembusuk. Senyawa ini dapat<br />
memengaruhi rasa. Bahan makanan atau minuman yang<br />
diberi benzoat dapat memberikan kesan aroma fenol,<br />
yaitu seperti aroma obat cair. Kalsium benzoat digunakan<br />
untuk mengawetkan minuman ringan, minuman<br />
anggur, saus sari buah, sirop, dan ikan asin. Bahan ini<br />
bisa menyebabkan dampak negatif pada penderita asma<br />
Gambar 5.21 Daging diawetkan dengan<br />
kalium nitrit sehingga<br />
daging tampak<br />
berwarna merah segar.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Gambar 5.22 Senyawa benzoat merupakan<br />
contoh bahan<br />
pengawet untuk makanan.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 119
120<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
dan bagi orang yang peka terhadap aspirin. Kalsium<br />
benzoat bisa memicu terjadinya serangan asma.<br />
2) Sulfur Dioksida (SO ) 2<br />
Bahan pengawet ini juga banyak ditambahkan pada sari<br />
buah, buah kering, kacang kering, sirop, dan acar.<br />
Meskipun bermanfaat, penambahan bahan pengawet<br />
tersebut berisiko menyebabkan perlukaan lambung,<br />
mempercepat serangan asma, mutasi genetik, kanker,<br />
dan alergi.<br />
3) Kalium Nitrit<br />
Kalium nitrit berwarna putih atau kuning dan kelarutannya<br />
tinggi dalam air. Bahan ini dapat menghambat<br />
pertumbuhan bakteri pada daging dan ikan dalam waktu<br />
yang singkat. Kalium nitrit sering digunakan pada daging<br />
yang telah dilayukan untuk mempertahankan warna<br />
merah agar tampak selalu segar, semisal daging kornet.<br />
Penggunaan yang berlebihan, bisa menyebabkan<br />
keracunan. Selain memengaruhi kemampuan sel darah<br />
membawa oksigen ke berbagai organ tubuh, juga<br />
menyebabkan kesulitan bernapas, sakit kepala, anemia,<br />
radang ginjal, dan muntah-muntah.<br />
4) Kalsium Propionat/Natrium Propionat<br />
Keduanya termasuk dalam golongan asam propionat,<br />
sering digunakan untuk mencegah tumbuhnya jamur<br />
atau kapang. Bahan pengawet ini biasanya digunakan<br />
untuk produk roti dan tepung. Penggunaan yang<br />
berlebihan bisa menyebabkan migren, kelelahan, dan<br />
kesulitan tidur.<br />
5) Natrium Metasulfat<br />
Sama dengan kalsium dan natrium propionat, natrium<br />
metasulfat juga sering digunakan pada produk roti dan<br />
tepung. Bahan pengawet ini diduga bisa menyebabkan<br />
alergi pada kulit.<br />
6) Asam Sorbat<br />
Beberapa produk beraroma jeruk, berbahan keju, salad,<br />
buah, dan produk minuman kerap ditambahkan asam<br />
sorbat. Meskipun aman dalam konsentrasi tinggi, asam<br />
ini bisa membuat perlukaan di kulit.<br />
Berdasarkan Permenkes No.722/88 terdapat 25 jenis<br />
pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan.<br />
Meskipun termasuk kategori aman, hendaknya bahan<br />
pengawet tersebut harus digunakan dengan dosis di bawah<br />
ambang batas yang telah ditentukan. Perhatikan daftar bahan<br />
pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan<br />
pada tabel berikut.
Tabel 5.6 Bahan pengawet yang diizinkan untuk digunakan dalam makanan.<br />
No. Bahan Pengawet No.<br />
Bahan Pengawet<br />
1. asam benzoat<br />
2. asam propionat<br />
3. asam sorbat<br />
4. sulfur dioksida<br />
5. etil p-hidroksi benzoat<br />
6. kalium benzoat<br />
7. kalium sulfit<br />
8. kalium bisulfit<br />
9. kalium nitrat<br />
10. kalium nitrit<br />
11. kalium propionat<br />
12. kalium sorbat<br />
13. kalsium propionat<br />
14. kalsium sorbat<br />
15. kalsium benzoat<br />
16. natrium benzoat<br />
17. metil-p-hidroksi benzoat<br />
18. natrium sulfit<br />
19. natrium bisulfit<br />
20. natrium metabisulfit<br />
21. natrium nitrat<br />
22. natrium nitrit<br />
23. natrium propionat<br />
24. nisin<br />
25. propil-p-hidroksi benzoat<br />
Adapun bahan-bahan pengawet yang tidak aman dan<br />
berbahaya bagi kesehatan, antara lain sebagai berikut.<br />
1) Natamysin<br />
Bahan ini biasa digunakan pada produk daging dan keju.<br />
Bahan ini bisa menyebabkan mual, muntah, tidak nafsu<br />
makan, diare, dan perlukaan kulit.<br />
2) Kalium Asetat<br />
Makanan yang asam umumnya ditambahkan bahan<br />
pengawet ini. Padahal bahan pengawet ini diduga bisa<br />
menyebabkan rusaknya fungsi ginjal.<br />
3) Butil Hidroksi Anisol (BHA)<br />
Biasanya terdapat pada daging babi dan sosisnya, minyak<br />
sayur, shortening, keripik kentang, pizza, dan teh instan.<br />
Bahan pengawet jenis ini diduga bisa menyebabkan<br />
penyakit hati dan memicu kanker.<br />
d. Bahan Penyedap Buatan<br />
Zat penyedap buatan dibedakan menjadi dua macam, yaitu<br />
zat penyedap aroma dan zat penyedap rasa. Zat penyedap<br />
aroma buatan terdiri dari senyawa golongan ester, antara lain<br />
oktil asetat (aroma buah jeruk), iso amil asetat (aroma buah<br />
pisang), dan iso amil valerat (aroma buah apel). Zat penyedap<br />
rasa yang banyak digunakan adalah monosodium glutamate<br />
(MSG) atau lebih populer dengan nama vetsin dengan<br />
berbagai merek yang beredar di pasar.<br />
Berdasarkan Joint FAO/WHO Expert Committee on Food<br />
Additives (JECFA) tahun 1987, MSG dimasukkan ke dalam<br />
kategori Acceptable Daily Intake (ADI) not specified, artinya<br />
MSG dapat digunakan secukupnya yang diatur sesuai<br />
dengan cara produksi pangan yang baik. Jumlah bahan<br />
tambahan makanan ini dikonversikan per kg berat badan<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 121
Gambar 5.23 Beberapa jenis bahan<br />
penyedap aroma untuk<br />
makanan dan minuman.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
122<br />
Latihan 5.3<br />
1. Jelaskan tujuan penambahan bahan pengawet dalam kue!<br />
2. Sebutkan bahan-bahan penyedap alami!<br />
3. Jelaskan dampak negatif dari mengonsumsi penyedap buatan (MSG) yang berlebihan!<br />
4. Apakah yang dimaksud dengan bahan pewarna buatan? Berikan contohnya!<br />
5. Jelaskan pendapatmu mengenai banyaknya makanan jajanan di sekitar kita yang<br />
mengandung bahan kimia tambahan buatan!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
yang juga dikonsumsi setiap hari seumur hidup tidak akan<br />
memberikan risiko bagi kesehatan. Meskipun demikian,<br />
MSG tidak diperkenankan untuk dikonsumsikan kepada<br />
bayi berumur kurang dari 12 minggu (3 bulan).<br />
Bagi orang yang alergi atau tidak tahan MSG, maka makanan<br />
yang dikonsumsi mengandung MSG dapat menyebabkan<br />
penyakit "Restoran Cina" (Chinese Restaurant Syndrome).<br />
Gejala penyakit ini adalah 20 – 30 menit setelah makan<br />
makanan yang dibubuhi MSG yang berlebihan, maka akan<br />
timbul rasa mual, haus, pegal-pegal pada tengkuk, sakit dada,<br />
dan sesak napas. Akibat lainnya adalah penyakit kanker.<br />
D Zat Adiktif dan Psikotropika<br />
Tahukah kamu bahwa zat adiktif dan psikotropika tergolong<br />
narkoba? Narkoba (singkatan dari narkotika, psikotropika, dan<br />
bahan adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika<br />
dimasukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum,<br />
dihirup, maupun disuntikkan, dapat mengubah pikiran, suasana<br />
hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat<br />
menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.<br />
Narkotika dalam bahasa Yunani disebut narkose yang artinya<br />
beku, lumpuh, dan dungu. Narkotika berasal dari bahasa Inggris<br />
yaitu narcotics yang berarti obat bius.<br />
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman<br />
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang<br />
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,<br />
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan<br />
(Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis<br />
narkotika adalah tanaman papaver, opium mentah, opium<br />
masak (candu, jicing, jicingko), opium, morfin, kokain, ekgonin,<br />
tanaman ganja, dan damar ganja.<br />
Zat adiktif adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis<br />
maupun sintetis yang dapat menimbulkan ketagihan dan<br />
ketergantungan bagi pemakainya. Zat adiktif ini biasa dipakai<br />
sebagai pengganti morfin atau kokain yang dapat mengganggu
sistem saraf pusat. Kelompok yang termasuk zat adiktif ini<br />
antara lain rokok, minuman keras, serta alkohol yang mengandung<br />
etil etanol, inhalen/sniffing (bahan pelarut) berupa<br />
zat organik (karbon) yang menghasilkan efek yang sama dengan<br />
yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat<br />
anaestetik jika aromanya dihisap, seperti lem/perekat, aseton,<br />
dan eter.<br />
Zat psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun<br />
sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui<br />
pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan<br />
perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang<br />
No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain sedatin<br />
(Pil BK), rohypnol, magadon, valium, mandarax, amfetamin,<br />
fensiklidin, metakualon, metifenidat, fenobarbital, flunitra-zepam,<br />
ekstasi, shabu-shabu, dan LSD (Lycergic Alis Diethyl-amide).<br />
1. Dampak Negatif<br />
Dalam lima tahun terakhir ini, penyalahgunaan zat adiktif<br />
dan psikotropika telah banyak memakan korban. Kebanyakan<br />
korban penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika ini adalah<br />
usia remaja, yaitu usia 15 – 19 tahun. Hal ini terjadi karena<br />
kekurangpahaman para remaja tentang dampak negatif<br />
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika. Nah, agar kamu<br />
dapat melindungi diri dari penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika pelajarilah uraian berikut dengan baik.<br />
a. Dampak Negatif Asap Rokok<br />
Tahukah kamu, zat-zat apa saja yang terdapat pada rokok<br />
sehingga asap rokok dapat membahayakan orang yang<br />
menghisapnya? Asap rokok mengandung sekitar 3.800 zat<br />
kimia. Sekitar 40 zat kimia di antaranya termasuk senyawa<br />
racun dan karsinogenik atau pemicu kanker. Bahan-bahan<br />
kimia yang terdapat dalam rokok, antara lain nikotin, karbon<br />
monoksida, senyawa kimia dalam tar, senyawa golongan<br />
alkohol, dan senyawa golongan amina.<br />
Nikotin merupakan zat insektisida yang berbahaya. Pada<br />
sebatang rokok terdapat kadar nikotin antara 8 mg hingga<br />
12 mg. Penggunaan nikotin pada dosis rendah menyebabkan<br />
tekanan darah naik, sakit kepala, meningkatkan sekresi<br />
getah lambung yang menyebabkan sakit maag, muntahmuntah,<br />
dan diare. Penggunaan nikotin pada dosis tinggi<br />
menyebabkan keracunan, kejang-kejang, kesulitan bernapas,<br />
dan berhentinya kerja jantung. Nikotin merupakan<br />
zat kimia perangsang yang dapat merusak jantung dan<br />
sirkulasi darah dan membuat pemakai nikotin menjadi<br />
kecanduan.<br />
Karbon monoksida (CO) merupakan gas yang tidak berwarna<br />
dan tidak berbau yang dihasilkan dari pembakaran<br />
tidak sempurna senyawa karbon. Merokok merupakan salah<br />
satu contoh pembakaran tidak sempurna yang menghasilkan<br />
asap putih (partikel karbon) dan karbon monoksida.<br />
Gambar 5.24 Contoh zat-zat adiktif<br />
dan psikotropika, yaitu<br />
ekstasi, shabu-shabu,<br />
ganja, dan inex.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 123
124<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Hemoglobin lebih mudah mengikat karbon monoksida<br />
daripada oksigen. Hal ini mengakibatkan jantung bekerja<br />
lebih keras agar darah mampu mengikat oksigen. Keracunan<br />
karbon monoksida dapat menyebabkan kematian. Jika ibu<br />
hamil mengisap asap rokok dapat mengganggu perkembangan<br />
janinnya bahkan bisa menimbulkan cacat.<br />
Selain itu tar pada rokok dapat merusak sel paru-paru,<br />
meningkatkan produksi dahak/lendir di paru-paru dan<br />
menyebabkan kanker paru-paru. Berdasarkan penelitian,<br />
dapat dipastikan bahwa merokok dapat menyebabkan:<br />
1) kanker saluran pernapasan, dan paru-paru,<br />
2) penyempitan pembuluh darah,<br />
3) penyakit jantung koroner,<br />
4) naiknya kadar gula (sakit diabetes),<br />
5) kerusakan sel reproduksi pria dan wanita sehingga<br />
menyebabkan impotensi dan kemandulan,<br />
6) naiknya kadar lemak, dan<br />
7) meningkatkan jumlah bayi yang lahir prematur.<br />
Asap rokok tidak hanya berbahaya bagi perokoknya tetapi<br />
juga berbahaya bagi orang di sekitarnya yang secara tidak<br />
langsung ikut menghisap (perokok pasif). Risiko asap rokok<br />
bagi perokok antara lain perokok pasif dewasa dapat terkena<br />
kanker paru-paru, bayi yang dikandung oleh ibu perokok<br />
pasif berpontensi mempunyai kelainan, dan anak-anak dari<br />
perokok lebih rentan terhadap infeksi saluran pernapasan.<br />
Oleh karena itu, bagi yang bukan perokok disarankan<br />
menghindari keinginan untuk mencoba merokok, berani<br />
(tidak malu) menyatakan keberatan terhadap perokok di<br />
dekatnya untuk tidak merokok atau memintanya mencari<br />
tempat lain untuk merokok. Hindari tempat-tempat di mana<br />
orang bebas merokok.<br />
b. Dampak Negatif Minuman Keras<br />
Minuman keras dapat merusak kesehatan jasmani dan rohani.<br />
Minuman keras mengandung alkohol sehingga dapat<br />
menyebabkan timbulnya rasa ketagihan dan ketergantungan.<br />
Alkohol adalah senyawa organik yang mengandung satu atau<br />
lebih gugus hidroksida (gugus fungsi –OH) pada setiap<br />
molekulnya. Alkohol yang terkandung dalam minuman keras<br />
adalah etanol (C 2 H 5 OH).<br />
Alkohol dibuat melalui fermentasi berbagai jenis bahan yang<br />
mengandung gula, misalnya buah-buahan (anggur), bijibijian<br />
(beras dan gandum), dan umbi-umbian (singkong).<br />
Untuk mendapatkan kadar alkohol yang lebih tinggi<br />
dilakukan dengan penyulingan.<br />
Alkohol (etanol) berkhasiat menekan aktivitas susunan saraf<br />
dan dalam bidang kedokteran berfungsi sebagai depresan.<br />
Alkohol dalam minuman keras digolongkan sebagai berikut.<br />
1) Golongan A, kadar etanol 1% – 5%, contoh: bir.<br />
2) Golongan B, kadar etanol 5% – 20%, contoh: anggur, whiskey.<br />
3) Golongan C, kadar etanol 20% – 55%, contoh: brandy, arak.
Alkohol yang masuk ke dalam tubuh dapat menyebabkan<br />
iritasi saluran pencernaan, seperti lambung dan usus<br />
sehingga dapat menimbulkan pendarahan. Lambung yang<br />
terluka dapat menimbulkan penyakit maag, sedangkan usus<br />
yang berlubang menyebabkan terganggunya penyerapan<br />
makanan. Hal ini dapat menyebabkan badan menjadi kurus<br />
karena kekurangan gizi dan nutrisi. Alkohol juga berdampak<br />
pada kesehatan rohani karena alkohol dapat bereaksi<br />
langsung dengan sel-sel saraf pusat (otak) sehingga dapat<br />
menyebabkan gangguan mental, seperti mudah marah dan<br />
tersinggung.<br />
Dalam jumlah sedikit, hati masih dapat membuang alkohol<br />
dari dalam tubuh. Akan tetapi, dalam jumlah yang banyak<br />
kerja hati akan berat. Hal ini dapat menyebabkan pengerutan<br />
hati, sakit lever, dan kanker hati. Sama halnya dengan rokok,<br />
ibu hamil yang meminum minuman keras (beralkohol<br />
tinggi) dapat menghambat pertumbuhan janin sehingga bayi<br />
yang lahir kemungkinan besar akan cacat fisik.<br />
Secara sosial, minuman keras membawa dampak buruk.<br />
Beberapa kasus kejahatan dilakukan di bawah pengaruh<br />
minuman keras, bahkan kecelakaan lalu lintas juga sering<br />
terjadi akibat pengendara minum minuman keras.<br />
Oleh karena itu, jauhilah minuman keras. Selain diharamkan<br />
oleh agama, minuman keras tidak ada sedikit pun nilai<br />
positifnya malahan lebih banyak nilai negatifnya. Jadi, jika<br />
kamu sayang terhadap diri sendiri dan masa depanmu yang<br />
masih panjang, jauhilah minuman keras!<br />
c. Dampak Negatif Zat Psikotropika<br />
Saat ini zat psikotropika sudah memasuki kalangan remaja<br />
dan pelajar. Hal ini tentu saja membahayakan masa depan<br />
negara kita karena masa depan negara ini berada di pundak<br />
para remaja. Nah, agar kamu dapat terhindar dari<br />
penyalahgunaan zat psikotropika kamu harus memahami<br />
betul dampak negatif yang ditimbulkan oleh zat<br />
psikotropika.<br />
Amfetamin yang tergolong zat psikotropika sering digunakan<br />
untuk mengurangi berat badan karena menghilangkan rasa<br />
lapar. Amfetamin juga dapat menghilangkan rasa kantuk<br />
bahkan kadang dipakai olahragawan sebagai dopping (tetapi<br />
pemakaian dopping tidak sah).<br />
LSD (Lycergic Alis Diethylamide) merupakan zat halusinagen.<br />
Halusinagen adalah zat-zat yang dapat mengubah persepsi,<br />
pikiran, dan perasaan seseorang serta menimbulkan<br />
halusinasi (khayalan).<br />
Jika zat psikotropika digunakan secara terus menerus atau<br />
melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan<br />
ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan<br />
gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya<br />
kerusakan pada sistem saraf pusat dan organ-organ tubuh<br />
seperti jantung, paru-paru, hati dan ginjal.<br />
Gambar 5.25 Minuman keras dapat<br />
membahayakan kesehatan.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 125
126<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat<br />
tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian<br />
pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum,<br />
dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik, psikis<br />
maupun sosial seseorang.<br />
Dampak terhadap fisik, antara lain gangguan pada sistem<br />
saraf, gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler),<br />
gangguan pada kulit (dermatologis), dan gangguan<br />
pada paru-paru (pulmoner).<br />
Dampak terhadap psikis (rohani), antara lain lamban kerja,<br />
ceroboh, sering tegang dan gelisah, hilang kepercayaan diri,<br />
apatis, pengkhayal, penuh curiga, agitatif, menjadi ganas dan<br />
tingkah laku yang brutal, sulit berkonsentrasi, perasaan kesal<br />
dan tertekan, cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman,<br />
bahkan bunuh diri.<br />
Dampak sosial bagi pecandu zat psikotropika, antara lain<br />
gangguan mental, antisosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan,<br />
merepotkan dan menjadi beban keluarga, pendidikan<br />
menjadi terganggu, serta masa depan suram.<br />
Dampak fisik, psikis dan sosial saling berhubungan erat.<br />
Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang<br />
luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengonsumsi<br />
obat pada waktunya). Hal ini dapat menyebabkan dorongan<br />
psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk<br />
mengonsumsi. Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan<br />
dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi<br />
orang tua, mencuri, pemarah, dan manipulatif.<br />
Tugas 5.5<br />
Buatlah kliping tentang narkotika, zat adiktif, dan<br />
psikotropika serta dampak negatifnya! Sumber informasi<br />
dapat kamu peroleh dari koran, majalah, atau internet.<br />
2. Ciri-Ciri Fisik Korban Ketergantungan Zat Adiktif<br />
dan Psikotropika<br />
Orang yang telah kecanduan zat adiktif dan psikotropika<br />
dapat kita lihat dari fisiknya. Ciri-ciri korban ketergantungan<br />
zat adiktif dan psikotropika adalah sebagai berikut.<br />
a. Mengalami gangguan pada sistem saraf (neurologis)<br />
Contoh gangguan pada sistem saraf, antara lain kejangkejang,<br />
halusinasi, gangguan kesadaran, dan kerusakan saraf<br />
tepi.<br />
b. Mengalami gangguan pada jantung dan pembuluh darah<br />
(kardiovaskuler).<br />
Gangguan pada jantung dan pembuluh darah, antara lain<br />
infeksi akut otot jantung dan gangguan peredaran darah.<br />
c. Mengalami gangguan pada kulit (dermatologis)<br />
Contoh gangguan pada kulit, antara lain penanahan (abses),<br />
alergi, dan eksim.
d. Mengalami gangguan pada paru-paru (pulmoner)<br />
Contoh gangguan paru-paru, antara lain penekanan fungsi<br />
pernapasan, kesukaran bernapas, dan pengerasan jaringan<br />
paru-paru.<br />
e. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, suhu tubuh<br />
meningkat, pengecilan hati, dan sulit tidur.<br />
f. Mengalami gangguan kesehatan reproduksi, yaitu pada<br />
endokrin, seperti penurunan fungsi hormon reproduksi<br />
(estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi<br />
seksual.<br />
g. Pada remaja perempuan, mengalami perubahan periode<br />
menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe<br />
(tidak haid).<br />
Pada pecandu narkotika seperti putaw (heroin) biasanya<br />
mengalami kehilangan berat badan sehingga tampak kurus.<br />
Pecandu yang sudah parah biasanya takut pada sinar matahari<br />
atau air. Kalau panas ia akan sangat kepanasan, begitupun kalau<br />
dingin, akan sangat kedinginan. Oleh karena itu, biasanya<br />
pecandu akan lebih banyak tinggal di dalam kamar.<br />
Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi<br />
over dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh<br />
untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.<br />
3. Cara Pencegahan dan Penyembuhan Akibat<br />
Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika<br />
Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika<br />
adalah upaya yang dilakukan terhadap faktor-faktor yang<br />
berpengaruh atau penyebab, baik secara langsung maupun tidak<br />
langsung, agar seseorang atau sekelompok masyarakat<br />
mengubah keyakinan, sikap, dan perilakunya sehingga tidak<br />
memakai narkoba atau berhenti memakai zat adiktif dan<br />
psikotropika.<br />
Upaya menghentikan penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika tidaklah mudah. Hal ini dikarenakan sifat<br />
ketagihan dan ketergantungan yang ditimbulkannya sangat kuat.<br />
Oleh karena itu, upaya pengobatan harus diikuti dengan upaya<br />
pencegahan agar mantan pecandu tidak kembali lagi menjadi<br />
pecandu. Meskipun demikian, masih banyak yang dapat<br />
dilakukan untuk mencegah penyalahgunaan dan membantu<br />
remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika. Ada tiga tingkat pencegahan, yaitu sebagai berikut.<br />
a. Pencegahan Primer<br />
Pencegahan primer adalah upaya pencegahan agar orang<br />
sehat tidak terlibat penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika. Pencegahan ini biasanya dilakukan dalam<br />
bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya<br />
narkoba, dan pendekatan melalui keluarga.<br />
Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak<br />
berperan pada tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan<br />
seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk<br />
materi yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga.<br />
Gambar 5.26 Paru-paru perokok yang<br />
terkena kanker terlihat<br />
berwarna terang di<br />
tengah, sedangkan daerah<br />
tepi yang berwarna<br />
gelap menunjukkan residu<br />
tar yang terdapat<br />
pada rokok.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 127
128<br />
Bagaimana cara mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika di keluarga? Berikut ini adalah upaya yang dapat<br />
dilakukan untuk mencegah anggota keluarga terjerumus<br />
penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika.<br />
1) Pelajari fakta dan gejala dini penyalahgunaan zat adiktif<br />
dan psikotropika.<br />
2) Menjadikan orang tua sebagai teladan.<br />
Orang tua yang baik, hendaknya berhenti merokok,<br />
minum minuman beralkohol, atau memakai zat adiktif<br />
dan psikotropika serta membuang semua peralatan dan<br />
persediaan rokok atau minuman beralkohol.<br />
3) Kembangkan kemampuanmu untuk menolak penyalahgunaan<br />
zat adiktif dan psikotropika.<br />
Jika ada teman yang memaksa atau membujuk<br />
menggunakan narkoba, kamu berhak menolak. Carilah<br />
kawan sejati yang tidak menjerumuskan.<br />
4) Mengikuti kegiatan yang sehat dan kreatif.<br />
5) Mematuhi norma dan peraturan yang berlaku di<br />
masyarakat.<br />
b. Pencegahan Sekunder<br />
Pencegahan sekunder adalah upaya pencegahan pada saat<br />
penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan<br />
(terapi). Tahapan ini meliputi:<br />
1) Tahapan penerimaan awal (initial intake)<br />
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 hari dengan<br />
melakukan pemeriksaan fisik dan mental.<br />
2) Tahapan detoksifikasi dan terapi komplikasi medik<br />
Tahapan ini dilakukan antara 1 sampai 3 minggu untuk<br />
melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan<br />
adiktif secara bertahap.<br />
c. Pencegahan Tersier<br />
Pencegahan tersier adalah upaya untuk merehabilitasi<br />
mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan.<br />
Tahap ini biasanya terdiri atas:<br />
1) Tahapan stabilisasi<br />
Tahapan stabilisasi dilakukan antara 3 sampai 12 bulan,<br />
untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakyat.<br />
2) Tahapan sosialiasi dalam masyarakat<br />
Tahapan ini dilakukan agar mantan penyalahgunaan zat<br />
adiktif dan psikotropika mampu mengembangkan<br />
kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya<br />
berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok<br />
dukungan, dan mengembangkan kegiatan alternatif.<br />
Tugas 5.6<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Carilah pusat pelayanan informasi dan rehabilitasi yang<br />
ada di sekitarmu, kemudian carilah informasi seputar<br />
upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika. Bacakan hasilnya di depan kelas.
4. Penggunaan Zat Adiktif dan Psikotropika dalam<br />
Bidang Kesehatan<br />
Sebenarnya zat adiktif dan psikotropika bermanfaat dalam<br />
bidang kesehatan, tetapi dalam dosis yang wajar dan sesuai<br />
dengan kebutuhan pengobatan. Penggunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika yang berlebihan dan tidak sesuai dosis dapat<br />
menyebabkan dampak-dampak negatif, seperti yang telah<br />
dijelaskan pada uraian sebelumnya. Berikut ini zat adiktif dan<br />
psikotropika yang digunakan dalam bidang kesehatan.<br />
a. Zat Stimulan<br />
Zat stimulan adalah zat yang merangsang fungsi tubuh dan<br />
meningkatkan kegairahan serta kesadaran sehingga kemampuan<br />
beraktivitas akan meningkat selama beberapa jam.<br />
Jenis zat stimulan, antara lain kafein, kokain, dan amfetamin.<br />
Contoh zat stimulan yang sekarang disalahgunakan adalah<br />
shabu-shabu dan ekstasi.<br />
b. Zat Depresan<br />
Dalam bidang kedokteran, zat depresan adalah zat yang<br />
menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas<br />
fungsional tubuh sehingga pemakai merasa tenang, bahkan<br />
bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri.<br />
Kelebihan dosis zat ini dapat mengakibatkan kematian. Jenis<br />
zat adiktif depresan, antara lain opioda dan berbagai<br />
turunannya, seperti morfin dan heroin. Contoh yang populer<br />
adalah putaw.<br />
c. Zat Narkotika<br />
Dalam bidang kedokteran zat narkotika digunakan sebagai<br />
zat analgesik kuat yang dapat menghilangkan rasa nyeri<br />
dalam pembedahan. Zat yang termasuk kelompok narkotika<br />
adalah ganja, opium, dan kokain.<br />
d. Alkohol<br />
Di bidang kesehatan, alkohol digunakan sebagai zat<br />
desinfektan. Zat desinfektan adalah zat yang digunakan<br />
untuk membunuh kuman dan bakteri. Alkohol juga dipakai<br />
untuk mencuci alat-alat kedokteran.<br />
Latihan 5.4<br />
1. Jelaskan dan berikan contoh zat adiktif dan zat psikotropika!<br />
2. Sebutkan bahan kimia dalam asap rokok yang berbahaya untuk kesehatan!<br />
3. Jelaskan dampak negatif yang ditimbulkan rokok!<br />
4. Jelaskan dampak terhadap fisik dari korban ketergantungan zat adiktif dan<br />
psikotropika!<br />
5. Menurutmu, apa penyebab meningkatnya penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika di kalangan remaja?<br />
6. Siapakah yang sangat berperan dalam upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif<br />
dan psikotropika? Jelaskan pendapatmu!<br />
7. Jelaskan upaya untuk mencegah penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika!<br />
8. Jelaskan manfaat zat narkotika dalam bidang kedokteran!<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 129
130<br />
Rangkuman<br />
• Bahan kimia dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain dalam<br />
rumah tangga, industri, pertanian, kesehatan, makanan, serta adiktif dan psikotropika.<br />
• Bahan kimia rumah tangga dibagi dalam kelompok pembersih, pemutih, pewangi,<br />
dan pembasmi serangga.<br />
• Bahan kimia juga ditemukan dalam berbagai industri, misal industri semen, cat, dan<br />
asam sulfat. Bahan kimia juga digunakan dalam bidang pertanian, antara lain dalam<br />
pupuk dan pestisida.<br />
• Terdapat beberapa jenis pupuk, antara lain pupuk nitrogen, fosfor, kalsium, dan<br />
kalium. Berdasarkan target sasarannya, maka pestisida dibedakan atas insektisida,<br />
fungisida, herbisida, akarisida, rodentisida, dan nematisida.<br />
• Bahan kimia di bidang kesehatan, antara lain dalam obat-obatan dan zat radioaktif.<br />
• Penggunaan bahan kimia yang ditambahkan dalam makanan, berdasarkan asalnya<br />
dibedakan atas bahan alami dan buatan. Adapun secara garis besar, bahan kimia<br />
yang ditambahkan dalam makanan dikelompokkan menjadi bahan pewarna,<br />
pemanis, pengawet, dan penyedap.<br />
• Bahan-bahan kimia memiliki kegunan yang sangat berarti dalam kehidupan seharihari,<br />
namun memiliki dampak negatif jika digunakan secara berlebihan.<br />
• Zat adiktif dan psikotropika tergolong narkoba. Sebenarnya zat-zat tersebut berguna<br />
dalam bidang kedokteran tetapi terkadang disalahgunakan.<br />
• Zat adiktif antara lain rokok dan minuman keras. Adapun zat psikotropika merupakan<br />
golongan narkoba yang berkhasiat psikotropika. Kelompok zat ini antara lain sedatin,<br />
amfetamin, ekstasi, shabu-shabu, dan LSD.<br />
• Penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika membawa dampak negatif secara fisik,<br />
psikis, dan sosial.<br />
• Pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika dapat dilakukan secara<br />
primer, sekunder, dan tersier.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi Bahan Kimia dalam Kehidupan pada bab ini. Sebelum<br />
melanjutkan ke Bab VI di Semester II, lakukan evaluasi dengan menjawab pertanyaan di bawah<br />
ini. Jika semua pertanyaan kamu jawab dengan ‘ya’, berarti kamu telah menguasai materi bab<br />
ini dan boleh melanjutkan ke bab berikutnya. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab dengan<br />
‘tidak’, kamu harus mengulangi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika ada yang<br />
sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Dapatkah kamu menyebutkan bahan-bahan kimia yang sering dipakai dalam kehidupan<br />
sehari-hari beserta kegunaan dan efek samping yang ditimbulkannya?<br />
2. Dapatkah kamu menunjukkan bahan kimia yang sering digunakan dalam makanan, baik<br />
bahan alami maupun buatan beserta kegunaan dan efek sampingnya?<br />
3. Apakah kamu sudah mengetahui jenis-jenis zat adiktif dan psikotropika beserta sifat dan<br />
pengaruh zat-zat tersebut?<br />
4. Apakah kamu dapat menjelaskan bahaya penggunaan zat adiktif dan psikotropika serta<br />
menunjukkan cara menghindarinya?<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Latih Kemampuan 5<br />
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
1. Berikut ini yang merupakan dampak dari<br />
minuman keras adalah ....<br />
a. meningkatnya tindak kejahatan<br />
b. menimbulkan kanker saluran pernapasan<br />
c. menyebabkan penyempitan pembuluh<br />
darah<br />
d. timbulnya halusinasi<br />
2. Pencegahan primer sangat diperlukan<br />
untuk mencegah ....<br />
a. pecandu ringan menjadi pecandu berat<br />
b. orang sehat menjadi pecandu zat adiktif<br />
c. pecandu shabu-shabu menjadi pecandu<br />
morfin<br />
d. mantan pecandu menjadi pecandu<br />
kembali<br />
3. Zat aktif dalam obat antinyamuk jenis oles,<br />
adalah ....<br />
a. diklorvos c. dietiltoluamid<br />
b. propoxur d. pirethroid<br />
4. Bahan pemutih pakaian biasanya mengandung<br />
senyawa ....<br />
a. klorin<br />
b. ABS<br />
c. natrium hidroksida<br />
d. hidrofilik<br />
5. Obat analgesik berfungsi untuk ….<br />
a. menghilangkan gatal-gatal dihidung<br />
b. melancarkan saluran pernapasan<br />
c. menurunkan panas badan<br />
d. menghilangkan rasa nyeri<br />
6. Gas dalam asap rokok yang dapat berikatan<br />
dengan hemoglobin adalah ....<br />
a. karbon monoksida<br />
b. karbon dioksida<br />
c. oksigen<br />
d. nikotin<br />
7. Unsur hara yang terdapat dalam pupuk ZA<br />
adalah ....<br />
a. belerang dan nitrogen<br />
b. belerang dan hidrogen<br />
c. hidrogen dan nitrogen<br />
d. hidrogen dan fosfor<br />
8. Belerang digunakan sebagai bahan dasar<br />
pembuatan ….<br />
a. asam klorida c. amoniak<br />
b. asam sulfat d. pupuk urea<br />
9. Komponen utama yang terdapat pada<br />
pembersih adalah ....<br />
a. sabun dan pewarna<br />
b. detergen dan pewangi<br />
c. sabun dan detergen<br />
d. sabun dan pewangi<br />
10. Kegunaan narkotika dalam bidang kesehatan<br />
adalah ....<br />
a. zat disinfektan<br />
b. menghilangkan rasa nyeri dalam<br />
pembedahan<br />
c. menghilangkan rasa kantuk<br />
d. penenang<br />
11. Bagian dari sabun yang menyukai air atau<br />
bersifat polar dinamakan ....<br />
a. hidrofilik c. ABS<br />
b. hidrofobik d. NaOH<br />
12. Bahan pewarna tekstil yang berbahaya jika<br />
digunakan sebagai pewarna makanan<br />
adalah ....<br />
a. rhodamine-B c. amarant<br />
b. tartrazine d. brilliant blue<br />
13. Insektisida, seperti DDT sangat berbahaya<br />
bagi lingkungan karena ….<br />
a. mengandung bahan-bahan kimia yang<br />
merusak tanah<br />
b. hanya membasmi nyamuk<br />
c. menyesakkan napas<br />
d. sukar terurai sehingga cenderung<br />
bertahan dalam lingkungan<br />
14. Penambahan zat pengawet bertujuan agar<br />
makanan dalam kemasan ....<br />
a. tidak ditumbuhi oleh bakteri dan jamur<br />
b. terasa manis<br />
c. terlihat menarik<br />
d. tambah lezat<br />
15. Bahan penyedap yang biasa digunakan<br />
dalam mi bakso adalah ....<br />
a. sakarin c. asam benzoat<br />
b. tartrazine d. MSG<br />
Bahan Kimia dalam Kehidupan 131
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!<br />
1. Bagaimanakah cara kerja sabun atau detergen ketika membersihkan kotoran?<br />
2. Mengapa semen mempunyai daya rekat yang kuat sehingga digunakan dalam bangunan?<br />
3. Tuliskan pemanfaatan zat radioaktif dalam bidang kedokteran!<br />
4. Jelaskan fungsi bahan pengawet yang digunakan pada makanan kemasan!<br />
5. Menurutmu upaya apa yang harus dilakukan agar penyalahgunaan zat adiktif dan<br />
psikotropika di sekolahmu dapat dihindari?<br />
132<br />
Wacana Sains<br />
Cara Menghilangkan Kandungan Formalin<br />
Menurut hasil temuan Dosen Program Studi Teknologi Pangan Universitas Katolik<br />
(UNIKA) Soegijapranata, Ita Sulistyawati STP MSc bahwa menghilangkan kadar formalin<br />
dalam produk makanan ternyata tidak terlalu sulit. Cukup direndam dengan air biasa,<br />
direbus hingga mendidih, dan digoreng, maka kadar formalin di dalam makanan bisa<br />
luntur.<br />
Ita mengatakan, karakteristik formalin adalah mudah larut dalam air sampai dengan<br />
konsentrasi 55 persen. Formalin juga sangat reaktif dalam kondisi basa. Oleh karena itu,<br />
formalin dalam makanan mudah larut apabila direndam dalam air biasa maupun air<br />
panas. Selain itu, titik didih formalin relatif rendah. Hal ini membuat kandungan formalin<br />
pada makanan akan mudah menguap saat perebusan atau penggorengan.<br />
Jadi, deformalinisasi itu sebenarnya tidak terlalu sulit. Secara sadar atau tidak,<br />
padagang tahu atau ibu rumah tangga sudah melakukan deformalinisasi itu dengan cara<br />
merendam tahu sebelum dimasak. Jarang sekali ada tahu yang dikonsumsi mentah.<br />
Menurut penelitian Ita, formalin yang masuk ke pencernaan tidak akan berpengaruh<br />
negatif. Formalin yang melalui proses metabolisme akan sangat cepat (sekitar 1,5 menit)<br />
terurai menjadi karbon dioksida dan air seni.<br />
Penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kadar formalin baru<br />
akan menimbulkan toksifikasi atau pengaruh negarif jika mencapai enam gram. Kadar<br />
formalin lebih dari enam gram berpotensi menimbulkan efek kesehatan.<br />
Pada tahap akut, efek itu bisa berupa muntah, diare darah, kejang-kejang, vertigo,<br />
dan muntah darah. Adapun pada efek kronis dapat menimbukan dermatitis kronis,<br />
bronkitis, serta kemungkinan kanker.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sumber: Kompas, 7 Desember 2006 dengan pengubahan seperlunya.
1. Urutan perkembangan embrio adalah ....<br />
a. zigot, morula, gastrula, blastula<br />
b. zigot, blastula, morula, gastrula<br />
c. zigot, morula, blastula, gastrula<br />
d. zigot, blastula, gastrula, morula<br />
2. Organisme mengalami metagenesis misalnya<br />
....<br />
a. salamander<br />
b. katak<br />
c. suplir<br />
d. serangga<br />
3. Ulat merupakan bagian dari metamorfosis<br />
kupu-kupu pada tahap ....<br />
a. pupa<br />
b. larva<br />
c. telur<br />
d. nimfa<br />
4. Salah satu ciri perkembangan tanda<br />
kelamin sekunder pada remaja laki-laki<br />
adalah ….<br />
a. jakun mulai tumbuh<br />
b. tumbuh kumis dan janggut<br />
c. mulai tertarik pada lawan jenis<br />
d. otot berkembang lebih kekar<br />
5. Jumlah tulang rusuk palsu adalah ....<br />
a. 7 pasang<br />
b. 3 pasang<br />
c. 31 pasang<br />
d. 5 ruas<br />
6. Zat makanan yang sangat dibutuhkan<br />
tubuh adalah ....<br />
a. karbohidrat, protein, mineral, lemak<br />
vitamin, dan air<br />
b. karbohidrat, protein, mineral, dan<br />
vitamin<br />
c. protein dan vitamin<br />
d. karbohidrat dan air<br />
7. Dalam tenggorokan, kotoran yang masuk<br />
akan dikeluarkan oleh …<br />
a. selaput lendir dan rambut getar<br />
b. bulu cambuk<br />
c. jakun dan pita suara<br />
d. rambut hidung dan lendir<br />
Latihan Semester I<br />
A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
8. Agar makanan tidak masuk ke dalam<br />
saluran pernapasan, ada satu alat untuk<br />
memisahkannya yang dinamakan ....<br />
a. jakun<br />
b. bronkus<br />
c. alveolus<br />
d. epiglotis<br />
9. Bagian akar yang membantu proses<br />
penyerapan unsur hara dalam tanah<br />
adalah .…<br />
a. tudung akar<br />
b. rambut akar<br />
c. ujung akar<br />
d. akar utama<br />
10.Contoh tumbuhan yang menyimpan<br />
cadangan makanan pada akar adalah ....<br />
a. beringin<br />
b. anggrek<br />
c. singkong<br />
d. mentimun<br />
11. Faktor yang harus tersedia pada tumbuhan<br />
agar berlangsung proses fotosintesis<br />
adalah .…<br />
a. cahaya matahari<br />
b. klorofil<br />
c. oksigen<br />
d. air<br />
12. Mekarnya bunga pukul empat pada waktu<br />
sore hari termasuk gerak .…<br />
a. endonom<br />
b. taksis<br />
c. nasti<br />
d. tropi<br />
13. Atom Na memiliki nomor atom 11, maka<br />
konfigurasi elektronnya adalah ....<br />
a. 2 9<br />
b. 2 8 1<br />
c. 2 7 2<br />
d. 2 6 3<br />
14. Di antara molekul berikut yang tergolong<br />
molekul senyawa adalah ....<br />
a. P c. NO<br />
4<br />
b. S d. Cl 8<br />
2<br />
Latihan Semester I 133
15.Berikut merupakan partikel subatom,<br />
kecuali ....<br />
a. proton<br />
b. elektron<br />
c. neutron<br />
d. nukleon<br />
16. Komponen utama dalam pasta gigi adalah ....<br />
a. detergen dan abrasif<br />
b. detergen dan pemutih<br />
c. kapur dan detergen<br />
d. pemutih dan pewangi<br />
17. Bahan kimia yang sering ditemukan pada<br />
pemutih pakaian adalah ....<br />
a. hipoklorit<br />
b. fosfat<br />
c. alkali<br />
d. sulfonat<br />
134<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
18. Bahan kimia utama dalam pembuatan<br />
industri asam sulfat adalah ....<br />
a. hidrogen<br />
b. oksigen<br />
c. belerang<br />
d. sulfat<br />
19. Zat kimia berikut dalam dunia kedokteran<br />
sering digunakan sebagai stimulan adalah ...<br />
a. kafein<br />
b. kokain<br />
c. heroin<br />
d. amfetamin<br />
20. Bahan kimia tambahan buatan yang jika<br />
dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan<br />
sindrom restoran cina adalah ....<br />
a. sakarin c. garam<br />
b. MSG d. sulfat<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
1. Jelaskan siklus hidup lumut yang menunjukkan terjadinya metagenesis!<br />
2. Jelaskan perkembangan psikologis remaja yang mengalami pubertas!<br />
3. Sebutkan persendian yang terdapat pada anggota gerak bagian atas!<br />
4. Mengapa darah yang ada di dalam tubuh kita perlu disaring oleh ginjal?<br />
5. Mengapa kecambah yang diletakkan di tempat gelap akan mengalami etiolasi?<br />
6. Jelaskan struktur anatomi daun! Apakah peranan bagian-bagian daun itu dalam proses<br />
fotosintesis?<br />
7. Jelaskan kelemahan teori atom Rutherford!<br />
8. Jelaskan perbedaan sifat sabun dengan detergen!<br />
9. Sekarang ini banyak jajanan yang mengandung pemanis buatan. Berikan pendapatmu<br />
mengenai fenomena di atas!<br />
10. Bagaimana cara mengatasi penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika di kalangan pelajar?
Gaya<br />
VI<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Seorang pendayung harus mengayuh air ke belakang agar perahu terdorong ke depan.<br />
Prinsip apakah yang digunakan pendayung tersebut?<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia berusaha menciptakan alat yang dapat meringankan<br />
pekerjaannya. Dalam masyarakat desa, orang mengambil air dari sumur dengan menggunakan<br />
timba. Bagaimana prinsip kerja timba air?<br />
Kedua hal di atas merupakan contoh peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan<br />
sehari-hari. Dalam pembelajaran ini, kamu dapat mengidentifikasi jenis-jenis gaya beserta<br />
penjumlahan dan pengaruhnya pada suatu benda, menerapkan Hukum Newton untuk<br />
menjelaskan berbagai peristiwa, serta melakukan percobaan tentang pesawat sederhana dan<br />
penerapannya.<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121
Hukum II Newton<br />
a = ∑F<br />
m<br />
138<br />
><br />
Gaya sentuh<br />
Gaya tak<br />
sentuh<br />
Hukum Newton<br />
Hukum I Newton<br />
Bidang Miring<br />
Kata Kunci<br />
• gaya<br />
• Newton<br />
• pesawat sederhana<br />
><br />
><br />
><br />
><br />
><br />
dibedakan<br />
menjadi<br />
Eksperimen Newton<br />
tentang gaya dan gerak<br />
meliputi tiga hukum<br />
Hukum III Newton<br />
F = –F aksi reaksi<br />
Tuas<br />
Pesawat sederhana<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
><br />
><br />
Gaya<br />
><br />
Katrol<br />
Gaya-gaya yang<br />
bekerja pada ><br />
suatu<br />
benda dapat<br />
dipadukan<br />
sifat hasil<br />
mempermudah pekerjaan<br />
dan memperkecil<br />
gaya untuk melakukan<br />
usaha<br />
meliputi<br />
><br />
Gaya gesekan<br />
><br />
Analisis gaya<br />
><br />
contoh gaya<br />
Roda gigi<br />
Gaya berat<br />
><br />
Resultan ><br />
gaya<br />
>
A Besaran Gaya<br />
Kamu tentu sering mendengar kata gaya. Apakah pengertian<br />
dari kata gaya yang sering kamu dengar tersebut? Samakah<br />
pengertian tersebut dengan gaya dalam Sains? Untuk<br />
mengetahui jawabannya, mari mempelajari tentang gaya!<br />
1. Pengertian Gaya<br />
Apakah yang disebut gaya? Untuk memahami pengertian<br />
gaya, mari perhatikan Gambar 6.1!<br />
a b<br />
Gambar 6.1 a. Tendangan pemain bola menyebabkan bola bergerak.<br />
b. Dorongan mesin menyebabkan mobil bergerak.<br />
c. Kayuhan pedal menyebabkan sepeda dapat bergerak.<br />
c<br />
Dari Gambar 6.1a kamu dapat mengamati bahwa bola dapat<br />
bergerak karena menerima gaya berupa tendangan pemain<br />
sepak bola. Mobil pada Gambar 6.1b bergerak karena<br />
menerima gaya dari dorongan mesin mobil. Begitu juga halnya<br />
dengan sepeda pada Gambar 6.1c dapat bergerak karena<br />
menerima gaya jika dikayuh pedal sepedanya.<br />
Dari contoh-contoh tersebut, dapatkah kamu menjelaskan<br />
pengertian gaya? Dalam Sains, gaya didefinisikan sebagai suatu<br />
tarikan atau suatu dorongan. Pengaruh gaya pada benda antara<br />
lain sebagai berikut.<br />
a. Menyebabkan perubahan kecepatan gerak benda.<br />
b. Menyebabkan benda diam menjadi bergerak dan sebaliknya.<br />
c. Mengubah arah gerak benda.<br />
d. Mengubah bentuk suatu benda.<br />
Dapatkah kamu menyebutkan jenis-jenis gaya? Gaya terdiri<br />
atas gaya sentuh dan gaya tak sentuh. Tahukah kamu, apakah<br />
gaya sentuh dan gaya tidak sentuh itu?<br />
Gaya 139
140<br />
Latihan 6.1<br />
Gaya sentuh adalah gaya yang bekerja pada suatu benda<br />
dengan melalui sentuhan pada permukaan benda tersebut.<br />
Contoh gaya sentuh antara lain seorang anak yang mendorong<br />
meja, seorang ibu yang mengangkat barang belanjaannya,<br />
seorang anak yang mengayuh sepeda, dan pemain basket yang<br />
melempar bola basket.<br />
Pernahkah kamu melihat buah mangga yang jatuh dari<br />
tangkainya? Atau, pernahkah kamu mengamati besi yang<br />
ditarik magnet? Adakah gaya otot yang memengaruhi jatuhnya<br />
buah mangga dan tertariknya besi oleh magnet? Jika benda<br />
dapat bergerak tanpa dibantu oleh dorongan atau tarikan gaya<br />
otot, berarti benda itu bergerak oleh gaya tak sentuh.<br />
Jadi, gaya tak sentuh dapat didefinisikan sebagai gaya yang<br />
bekerja pada benda tanpa menyentuh benda tersebut.<br />
Tugas 6.1<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Carilah contoh gaya sentuh dan gaya tak sentuh yang biasa<br />
terjadi di sekitarmu! Kemudian, bacakan hasilnya di depan<br />
kelas!<br />
Tahukah kamu alat ukur apa yang digunakan untuk mengukur<br />
gaya? Gaya dapat diukur dengan menggunakan neraca<br />
pegas atau dinamometer. Satuan gaya dalam SI adalah newton<br />
(disingkat N). Satuan ini dipakai untuk menghormati tokoh<br />
Fisika Sir Isaac Newton. Satuan lain yang juga sering dipakai<br />
adalah dyne, di mana 1 Newton setara dengan 100.000 dyne.<br />
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan gaya!<br />
2. Tuliskan empat perubahan yang dapat ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada suatu<br />
benda!<br />
3. Apakah dimaksud dengan gaya sentuh? Berikan contohnya!<br />
4. Apakah dimaksud dengan gaya tak sentuh? Berikan contohnya!<br />
5. Alat ukur apa yang digunakan untuk mengukur gaya?<br />
2. Resultan Gaya<br />
Dalam Fisika, gaya termasuk besaran vektor. Artinya, gaya<br />
adalah suatu besaran yang memiliki besar dan juga arah. Oleh<br />
karena gaya termasuk besaran vektor, maka gaya dapat<br />
dilukiskan dengan diagram vektor yang berupa anak panah.<br />
Nah, bagaimanakah cara melukiskan gaya dengan<br />
menggunakan diagram panah?<br />
Pernahkah kamu dan teman-temanmu mendorong meja<br />
secara bersama-sama?
Pada Gambar 6.2 dua orang anak berusaha mendorong meja<br />
pada arah yang sama. Jika anak pertama mengeluarkan gaya<br />
sebesar 15 N dan anak kedua mengeluarkan gaya sebesar 10 N,<br />
tahukah kamu besar resultan gaya yang dikeluarkan kedua<br />
anak tersebut? Besar resultan gaya yang dikeluarkan oleh kedua<br />
anak tersebut dapat dilukiskan dengan menggunakan diagram<br />
panah seperti pada Gambar 6.3.<br />
Resultan gaya dari kedua gaya tersebut dapat dinyatakan<br />
dengan F = F + F = 15 N + 25 N = 40 N. Panjang anak panah<br />
R 1 2<br />
menyatakan nilai atau besar gaya, sedangkan arah anak panah<br />
menyatakan arah gaya. Gaya yang mengarah ke kanan atau atas<br />
bernilai positif dan gaya yang mengarah ke kiri atau bawah<br />
bernilai negatif. Jadi, untuk melukiskan gaya digunakan aturan<br />
sebagai berikut.<br />
a. Panjang anak panah melukiskan besarnya gaya.<br />
b. Arah anak panah merupakan arah gaya.<br />
c. Pangkal anak panah merupakan titik tangkap gaya.<br />
Contoh<br />
Sebuah gaya F yang berarah ke kanan dan besarnya 8 N<br />
dilukiskan dengan diagram vektor yang panjangnya 4 satuan,<br />
seperti pada gambar berikut.<br />
Lukiskan diagram vektor gaya-gaya berikut ini!<br />
a. F = 6 Newton ke kanan<br />
1<br />
b. F = 10 Newton ke kanan<br />
2<br />
c. F = –4 Newton ke kiri<br />
3<br />
Jawab:<br />
Oleh karena gaya 8 N dilukiskan dengan panjang 4 satuan, maka<br />
gaya 1 N dapat dilukiskan dengan panjang 4 satuan × 8 N =<br />
8 N<br />
1<br />
satuan<br />
2<br />
a. Karena F 1 = 6 N, maka panjangnya 6 × 1<br />
(berarah ke kanan)<br />
b. Karena F 2 = 10 N, maka panjangnya 10 × 1<br />
(berarah ke kanan)<br />
c. Karena F 3 = –4 N, maka panjangnya (–4) × 1<br />
(berarah ke kiri)<br />
2<br />
2<br />
satuan = 3 satuan<br />
satuan = 5 satuan<br />
satuan = –2 satuan<br />
2<br />
Gambar 6.2 Dua orang anak mendorong<br />
meja menghasilkan<br />
gaya-gaya searah.<br />
Gambar 6.3 Diagram panah resultan<br />
dua gaya searah (F R = F 1<br />
+ F 2 ).<br />
Gaya 141
Gambar 6.4 Lomba tarik tambang<br />
menghasilkan gaya-gaya<br />
yang berlawanan arah.<br />
142<br />
Pernahkah kamu mengamati perlombaan tarik tambang?<br />
Perhatikan Gambar 6.4! Pada perlombaan tarik tambang, gayagaya<br />
yang bekerja pada tambang tersebut berlawanan arah.<br />
Misalkan kelompok pertama pada Gambar 6.4 menarik<br />
tambang ke arah kiri sebesar 75 N dan kelompok kedua menarik<br />
tambang ke arah kanan sebesar 90 N. Tahukah kamu, berapa<br />
besar resultan yang dihasilkan oleh dua kelompok tersebut pada<br />
tambang? Perhatikan Gambar 6.5!<br />
Gambar 6.5 Resultan dua gaya yang berlawanan arah.<br />
Dari Gambar 6.5, resultan gaya kedua vektor itu dapat<br />
dinyatakan dengan F = F + F = (–75) N + 90 N = 15 N. Oleh<br />
R 1 2<br />
karena gaya yang dihasilkan kelompok kedua lebih besar<br />
daripada gaya yang dihasilkan kelompok pertama, maka resultan<br />
gaya yang bekerja pada tambang adalah 15 N ke arah kanan.<br />
Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa resultan gaya<br />
adalah perpaduan dua buah gaya atau lebih yang dihasilkan<br />
suatu benda menjadi satu gaya. Secara matematis, resultan gaya<br />
dapat dinyatakan sebagai berikut.<br />
Contoh<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
F R = F 1 + F 2 ....... (6.1)<br />
1. Andi dan Budi bersama-sama mendorong sebuah gerobak<br />
ke arah kanan. Jika Andi mengeluarkan gaya sebesar 25 N<br />
dan Budi mengeluarkan gaya sebesar 35 N, berapakah<br />
resultan gaya yang dikeluarkan Andi dan Budi?<br />
Jawab:<br />
Diketahui: F = 25 N<br />
Andi<br />
F = 35 N<br />
Budi<br />
F = .... ?<br />
R<br />
Oleh karena F dan F searah, maka<br />
Andi Budi<br />
F = F + F R Andi Budi<br />
= 25 N + 35 N = 60 N<br />
2. Anton mendorong meja ke arah kanan dengan gaya 18 N<br />
dan Yudi mendorong meja yang sama ke arah kiri dengan<br />
gaya 22 N. Tentukanlah resultan dan arah gayanya!<br />
Jawab:<br />
Diketahui: F = 18 N (ke kanan)<br />
Anton<br />
F = –22 N (ke kiri)<br />
Yudi<br />
F = .... ?<br />
R
Resultan gayanya adalah:<br />
F = F + F = 18 N + (–22)N = –4 N<br />
R Anton Yudi<br />
Tanda negatif (–) menyatakan arahnya ke kiri. Jadi, F = 4 N<br />
R<br />
dengan arah ke kiri (karena F lebih besar dari F ).<br />
Yudi Anton<br />
Dapatkah gaya-gaya berada dalam keadaan setimbang? Suatu<br />
benda dikatakan setimbang jika benda berada dalam keadaan<br />
stabil. Secara umum, kesetimbangan adalah keadaan ketika<br />
resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan<br />
nol. Benda yang berada dalam keadaan setimbang tidak<br />
mengalami perubahan gerak. Secara matematis, persamaan gaya<br />
setimbang dinyatakan sebagai berikut.<br />
Latihan 6.2<br />
F R = F 1 + F 2 = 0 ....... (6.2)<br />
1. Sebuah gaya F yang berarah ke kanan dan besarnya 20 N dilukiskan dengan diagram<br />
vektor yang panjangnya 4 cm. Lukiskan diagram vektor gaya-gaya berikut ini!<br />
a. F = 25 Newton ke kanan<br />
1<br />
b. F = 15 Newton ke kanan<br />
2<br />
c. F = 30 Newton ke kiri<br />
3<br />
d. F = 10 Newton ke kiri<br />
4<br />
2. Diketahui gaya F = 4 N ke kanan, gaya F = 6 N ke kiri, F = 8 N ke kanan, dan<br />
1 2 3<br />
F = 5 N ke kiri. Tentukanlah besar dan arah resultan gaya berikut!<br />
4<br />
a. F + F 1 2<br />
b. F + F 3 4<br />
c. F + F + F 1 2 3<br />
d. F + F + F 2 3 4<br />
3. Gaya setimbang dapat terjadi pada dua buah gaya yang berlawanan. Nah, jika dua<br />
buah gaya tersebut searah, mungkinkah terjadi kesetimbangan? Jelaskan!<br />
4. Pada sebuah benda bekerja gaya-gaya sebagai berikut.<br />
F = 8 N (ke bawah) F = 13 N (ke kiri)<br />
1 3<br />
F = 9 N (ke atas) F = 14 N (ke kanan)<br />
2 4<br />
a. Tentukanlah besar dan arah resultan gayanya!<br />
b. Apakah benda berada dalam keadaan setimbang?<br />
5. Diketahui gaya F 1 = 12 N ke kanan, gaya F 2 = 8 N ke kiri, F 3 = 6 N ke kanan, dan<br />
F 4 = 10 N.<br />
a. Dengan mengambil skala 2 N dilukiskan dengan panjang 1 cm, lukislah vektorvektor<br />
gaya F 1 , F 2 , F 3 , dan F 4 !<br />
b. Tentukan besar dan arah resultan gaya dari:<br />
1) F 1 + F 2 + F 3<br />
2) F 2 + F 3 + F 4<br />
Gaya 143
Gambar 6.6 Sir Isaac Newton.<br />
144<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
B Hukum Newton tentang Gaya<br />
Pada tahun 1687, Sir Isaac Newton, ilmuwan Fisika<br />
berkebangsaan Inggris, berhasil menemukan hubungan antara<br />
gaya dan gerak. Dari hasil pengamatan dan eksperimennya,<br />
Newton merumuskan tiga hukum mengenai gaya dan gerak<br />
yang dikenal dengan Hukum I Newton, Hukum II Newton, dan<br />
Hukum III Newton. Nah, agar kamu lebih memahami ketiga<br />
hukum Newton tentang gerak, mari mempelajari uraian berikut<br />
dengan baik.<br />
1. Hukum I Newton<br />
Pernahkah kamu mengalami peristiwa seperti berikut?<br />
Ketika kamu berada dalam kendaraan umum yang sedang<br />
melaju, tiba-tiba sopir kendaraan umum tersebut mengerem<br />
secara mendadak, tubuhmu seolah-olah terdorong ke depan<br />
berlawanan arah dengan gaya pengereman kendaraan yang<br />
arahnya ke belakang. Hal ini terjadi karena tubuhmu cenderung<br />
mempertahankan posisinya yang terus bergerak ke arah depan,<br />
namun karena kendaraan direm mengakibatkan ada gaya yang<br />
menahan gerak ini sehingga kamu seperti terdorong ke depan.<br />
Oleh karena itulah, maka undang-undang lalu lintas mewajibkan<br />
pengendara mobil memakai sabuk pengaman untuk<br />
menghindari kecelakaan mobil.<br />
Begitu juga ketika kamu berada dalam kendaraan yang diam.<br />
Kemudian tiba-tiba kendaraan tersebut bergerak, tubuhmu<br />
akan terasa seperti terdorong ke belakang. Hal ini terjadi karena<br />
tubuhmu cenderung mempertahankan posisinya yang diam.<br />
Peristiwa ini dijelaskan dalam Hukum I Newton yang<br />
dinyatakan sebagai berikut.<br />
Sebuah benda terus dalam keadaan diam atau terus<br />
bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya luar<br />
yang memaksa benda tersebut mengubah keadaannya.<br />
Secara matematis, Hukum I Newton dinyatakan sebagai<br />
berikut.<br />
ΣF = 0 ....... (6.3)<br />
Hukum I Newton juga menggambarkan sifat benda yang<br />
selalu mempertahankan keadaan diam atau keadaan<br />
bergeraknya yang dinamakan inersia atau kelembaman. Oleh<br />
karena itu, Hukum I Newton dikenal juga dengan sebutan<br />
Hukum Kelembaman. Nah, agar kamu lebih memahami<br />
tentang Hukum I Newton, lakukanlah Kegiatan 6.1!
Kegiatan 6.1<br />
Tujuan:<br />
Mempelajari Hukum I Newton.<br />
2. Hukum II Newton<br />
Pernahkah kamu mengamati pemain sepak bola menendang<br />
bola yang sedang menuju ke arahnya? Apakah arah dan laju<br />
bola akan berubah?<br />
Dari Gambar 6.7, kamu dapat mengamati bahwa bola akan<br />
berubah arah ketika ada gaya yang mengenai bola tersebut.<br />
Dalam contoh tersebut, bola mengalami percepatan.<br />
Ukuran kemampuan benda mempertahankan keadaan<br />
diam atau keadaan geraknya dinamakan inersia. Hal ini berarti<br />
percepatan gerak benda dipengaruhi inersianya, sedangkan<br />
kualitas inersia diukur oleh massanya.<br />
Dari hubungan tersebut, Newton merumuskan Hukum II<br />
Newton sebagai berikut.<br />
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja<br />
pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gaya<br />
dan berbanding terbalik massa benda.<br />
Secara matematis, Hukum II Newton dinyatakan sebagai<br />
berikut.<br />
∑ F<br />
a = ....... (6.4)<br />
m<br />
Keterangan:<br />
F = resultan gaya (Newton)<br />
m = massa benda (kg)<br />
a = percepatan benda (Newton/kg)<br />
Contoh<br />
Hukum I Newton<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah uang logam, gelas kaca, dan selembar kartu remi.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Susunlah alat-alat tersebut, seperti pada gambar.<br />
2. Jentikkan jarimu secara kuat dan cepat pada kartu remi.<br />
Apa yang terjadi? Apakah koin terlempar ke luar?<br />
Sebuah mesin perahu motor menghasilkan gaya 15.000 N. Berapa<br />
percepatan perahu motor jika massa perahu motor 1.000 kg dan<br />
total gaya gesekan perahu motor dengan air adalah 1.000 N?<br />
kartu remi<br />
uang logam<br />
Gambar 6.7 Bola akan berubah arah<br />
ketika pemain menendangnya.<br />
Gaya 145
Gambar 6.8 Menyelam merupakan<br />
contoh penerapan Hukum<br />
III Newton.<br />
146<br />
Jawab:<br />
Perhatikan gambar di atas!<br />
ΣF = F – f<br />
= 15.000 N – 1.000 N<br />
= 14.000 N<br />
Percepatan perahu motor tersebut adalah:<br />
∑ F 14.000 N<br />
a = = = 14 N/kg<br />
m 1.000 kg<br />
3. Hukum III Newton<br />
Pernahkah kamu memukul tembok dengan tanganmu? Apa<br />
yang kamu rasakan? Tanganmu akan terasa sakit, bukan? Hal<br />
ini terjadi sebagai reaksi dari gaya yang kamu keluarkan untuk<br />
memukul tembok sehingga tembok mengerjakan gaya yang<br />
sama besar pada tanganmu. Semakin keras kamu memukul<br />
tembok, tanganmu akan terasa semakin sakit.<br />
Hal ini dijelaskan Newton dalam Hukum III Newton yang<br />
dinyatakan sebagai berikut.<br />
Tugas 6.2<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Jika kamu memberikan gaya pada suatu benda (gaya aksi),<br />
kamu akan mendapatkan gaya yang sama besar, tetapi<br />
arahnya berlawanan (gaya reaksi) dengan gaya yang kamu<br />
berikan.<br />
Secara matematis, Hukum III Newton dinyatakan sebagai<br />
berikut.<br />
F aksi = –F reaksi ....... (6.5)<br />
Contoh Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari<br />
ditunjukkan pada Gambar 6.8. Tahukah kamu, bagaimana<br />
penyelam dapat berenang di dalam laut? Kaki dan tangan<br />
penyelam mendorong air ke belakang (gaya aksi) sehingga badan<br />
penyelam terdorong ke depan sebagai gaya reaksi.<br />
Carilah beberapa contoh penerapan Hukum III Newton<br />
dalam kehidupan sehari-hari! Diskusikan dengan temantemanmu,<br />
kemudian bacakan hasilnya di depan kelas!
Latihan 6.3<br />
1. Berilah dua contoh penerapan Hukum I Newton dalam kehidupan sehari-hari!<br />
2. Sebuah mobil bergerak dengan gaya mesin sebesar 7.500 N dan mengalami percepatan<br />
sebesar 7N/kg. Jika gaya gesekan ban mobil dengan jalan sebesar 500 N, tentukan massa<br />
mobil tersebut!<br />
3. Dengan menggunakan Hukum II Newton, isilah tabel berikut! Kerjakan di buku<br />
tugasmu.<br />
Resultan Gaya (N) Massa (kg) Percepatan (N/kg)<br />
4<br />
. . . .<br />
5<br />
. . . .<br />
2<br />
4,5<br />
. . . .<br />
6<br />
C Analisis Gaya Gesekan dan Gaya Berat<br />
Dua gaya yang sering kamu jumpai dalam kehidupan seharihari<br />
adalah gaya gesekan dan gaya berat. Apakah gaya gesekan<br />
itu? Apa pula gaya berat?<br />
1. Gaya Gesekan<br />
Pernahkah kamu mengamati permukaan ban mobil? Mobil<br />
memiliki permukaan ban yang kasar dan beralur. Jika mobil<br />
dipakai terus-menerus, lama-kelamaan permukaan ban yang<br />
kasar dan beralur ini menjadi aus dan gundul. Tahukah kamu,<br />
mengapa permukaan ban mobil tersebut menjadi aus dan<br />
gundul?<br />
Bagian ban mobil selalu berhadapan dengan permukaan jalan<br />
yang kasar. Permukaan jalan kasar inilah yang terus-menerus<br />
mengikis permukaan ban mobil hingga akhirnya menjadi aus<br />
dan gundul. Nah, gesekan antara permukaan jalan yang kasar<br />
dan ban mobil dinamakan gaya gesekan. Gaya gesekan selalu<br />
memiliki arah yang berlawanan dengan arah gerak benda.<br />
Perhatikan Gambar 6.10!<br />
Tahukah kamu, apa yang memengaruhi besar atau kecilnya<br />
gaya gesekan? Agar kamu lebih memahami hal-hal yang memengaruhi<br />
besar atau kecilnya gaya gesekan, lakukanlah<br />
Kegiatan 6.2!<br />
. . . .<br />
2<br />
2,5<br />
1,5<br />
Gambar 6.9 Ban mobil akan aus jika<br />
dipakai terus menerus.<br />
gaya gesek<br />
arah gerak<br />
gaya ke depan<br />
Gambar 6.10 Diagram gaya-gaya<br />
yang bekerja pada ban<br />
mobil.<br />
Gaya 147
148<br />
Kegiatan 6.2<br />
Gaya Gesekan<br />
Tujuan:<br />
Mengamati pengaruh permukaan benda terhadap gaya gesek.<br />
Alat dan bahan:<br />
Neraca pegas, sebuah balok kayu, meja yang permukaannya kasar, kaca, dan minyak<br />
goreng.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Letakkan balok kayu di atas meja yang permukaannya kasar. Kemudian, tariklah balok<br />
tersebut dengan sebuah neraca pegas. Amati skala yang ditunjukkan neraca pegas pada<br />
saat balok tepat akan bergerak.<br />
2. Letakkan balok kayu di atas kaca yang permukaannya agak kasar. Kemudian, tariklah<br />
balok tersebut dengan sebuah neraca pegas. Amati skala yang ditunjukkan neraca pegas<br />
pada saat balok tepat akan bergerak.<br />
3. Lumuri permukaan kaca dengan minyak goreng sehingga permukaannya menjadi licin.<br />
Letakkan balok kayu di atas kaca licin. Kemudian, tariklah balok tersebut dengan sebuah<br />
neraca pegas. Amati skala yang ditunjukkan neraca pegas pada saat balok tepat akan<br />
bergerak.<br />
Diskusikan pertanyaan berikut untuk mendapatkan kesimpulan!<br />
1. Pada permukaan manakah neraca pegas menunjukkan skala yang terkecil?<br />
2. Pada permukaan manakah neraca pegas menunjukkan skala yang terbesar?<br />
3. Kesimpulan apa yang kamu dapatkan setelah melakukan kegiatan ini?<br />
Gambar 6.11 Gesekan antara ban<br />
dan jalan diperlukan<br />
agar mobil dapat berjalan<br />
dengan baik.<br />
Dari Kegiatan 6.2, kamu dapat mengamati bahwa kekasaran<br />
atau kehalusan bentuk permukaan dapat memengaruhi besar<br />
gaya gesekan. Semakin kasar bentuk permukaan, semakin besar<br />
gaya gesekannya. Sebaliknya, semakin halus bentuk permukaan,<br />
semakin kecil gaya gesekannya.<br />
Apakah keuntungan atau kerugian gaya gesek bagi<br />
manusia? Gaya gesek yang dapat menguntungkan manusia<br />
adalah sebagai berikut.<br />
a. Akibat dari adanya gaya gesek, kamu dapat berjalan di atas<br />
tanah dengan nyaman. Jika tidak ada gaya gesek, mustahil<br />
kamu dapat berjalan karena kamu pasti tergelincir.<br />
b. Gaya gesekan antara ban mobil dengan jalan membuat mobil<br />
dapat bergerak dengan baik. Jika tidak ada gaya gesek, mobil<br />
tidak dapat bergerak dengan baik karena mobil tersebut<br />
pasti tergelincir.<br />
c. Gaya gesek dapat dimanfaatkan pula pada rem kendaraan.<br />
Dengan adanya gaya gesekan antara karet rem dan roda<br />
kendaraan, maka kamu dapat mengurangi atau menghentikan<br />
gerak kendaraan.<br />
Kerugian gaya gesek bagi manusia adalah sebagai berikut.<br />
a. Gaya gesekan pada bagian-bagian yang ada dalam mesin<br />
mobil atau motor dapat menimbulkan panas yang ber-<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
lebihan. Hal ini dapat menyebabkan mesin mobil cepat<br />
rusak. Untuk mengatasi hal ini mesin diberi oli agar gesekan<br />
antara bagian-bagian mesin lebih kecil.<br />
b. Gesekan antara ban mobil dan jalan menyebabkan ban mobil<br />
cepat aus. Selain itu, gesekan ini dapat menghambat gerak<br />
mobil sehingga mobil tidak dapat bergerak dengan kelajuan<br />
tinggi.<br />
c. Gesekan antara air laut dan kapal laut dapat menghambat<br />
gerak kapal laut. Untuk mengatasi hal ini, ujung kapal laut<br />
dibuat lancip sehingga gesekan antara kapal laut dan air laut<br />
dapat diperkecil.<br />
Tugas 6.2<br />
Carilah beberapa contoh lain gaya gesekan yang menguntungkan<br />
dan gaya gesekan yang merugikan di sekitar<br />
lingkunganmu!<br />
Latihan 6.3<br />
Gambar 6.12 Gesekan antara air laut<br />
dan kapal laut dapat<br />
menghambat gerak kapal<br />
laut.<br />
1. Apakah gaya gesekan itu?<br />
2. Mengapa oli pada kendaraan bermotor harus selalu diganti setelah menempuh jarak<br />
tertentu?<br />
3. Apakah yang terjadi jika tidak ada gaya gesekan di dunia ini?<br />
4. Mengapa bentuk permukaan pesawat terbang dibuat lancip (streamline)?<br />
5. Jelaskanlah hal-hal yang dapat memperkecil atau memperbesar gaya gesekan!<br />
2. Gaya Berat<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah berat kadang-kadang<br />
disalahartikan, seperti “Ayah membeli beras seberat 50 kg” atau<br />
“Berapakah berat badanmu?” Istilah berat pada contoh di atas<br />
tidaklah tepat karena kata berat yang dimaksud, sebenarnya<br />
adalah massa benda. Nah, tahukah kamu apa perbedaan antara<br />
massa dan berat?<br />
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang terkandung<br />
dalam suatu benda. Massa diukur dengan menggunakan neraca.<br />
Satuan massa dalam SI adalah kilogram. Massa merupakan<br />
besaran yang tidak memiliki arah. Oleh karena itu, massa<br />
termasuk besaran skalar.<br />
Berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu<br />
benda. Berat merupakan besaran yang memiliki arah. Arah berat<br />
selalu tegak lurus terhadap permukaan bumi. Berat merupakan<br />
salah satu bentuk gaya. Berat dapat diukur dengan menggunakan<br />
neraca pegas atau dinamometer. Satuan berat dalam<br />
SI dinyatakan dalam Newton.<br />
Gaya 149
150<br />
Kegiatan 6.3<br />
Gaya Berat<br />
Tujuan:<br />
Menyelidiki hubungan antara massa dengan berat benda.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah neraca pegas dengan skala pengukur sampai 20 N.<br />
Empat buah balok dengan massa berturut-turut 1 kg, 2 kg, 3 kg, dan 4 kg.<br />
Selembar kertas grafik.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Gantungkanlah balok pada neraca pegas secara bergantian, kemudian bacalah berat<br />
tiap-tiap balok.<br />
2. Catatlah data massa dan beratnya pada tabel berikut, kemudian hitunglah perbandingan<br />
antara berat dan massanya. Buatlah tabel ini di buku tugasmu!<br />
w (N)<br />
Massa (m) Berat (w)<br />
1 kg<br />
2 kg<br />
3 kg<br />
4 kg<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
w<br />
m<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
3. Buatlah grafik hubungan antara berat (w) terhadap massa (m) pada kertas grafik seperti<br />
gambar di bawah. Kerjakan di buku tugasmu!<br />
Diskusikan pertanyaan berikut untuk mendapatkan kesimpulan!<br />
1. Bagaimanakah hasil perhitungan ?<br />
Nah, bagaimanakah hubungan antara massa dan berat? Agar<br />
kamu lebih memahaminya, lakukanlah Kegiatan 6.3!<br />
2. Bagaimanakah bentuk grafik berat terhadap massa yang<br />
kamu peroleh?<br />
3. Apa kesimpulan yang kamu dapatkan dari percobaan ini?<br />
Dari Kegiatan 6.3, kamu mendapatkan bahwa nilai perbandingan<br />
w dan m selalu menunjukkan nilai yang sama (tetap),<br />
yaitu ± 9,8 N/kg. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa<br />
nilai perbandingan antara gaya berat dan massa setiap benda<br />
pada suatu tempat tertentu selalu tetap. Nilai perbandingan itu<br />
harganya sama dengan percepatan benda yang jatuh bebas ke<br />
bumi yang dinamakan percepatan gravitasi bumi.
Secara matematis, percepatan gravitasi bumi dituliskan:<br />
w<br />
g = ....... (6.6)<br />
m<br />
Berdasarkan persamaan tersebut diperoleh persamaan gaya<br />
berat dan persamaan massa sebagai berikut.<br />
w = m × g atau<br />
Keterangan:<br />
g = percepatan gravitasi bumi (N/kg)<br />
w = gaya berat (N)<br />
m = massa (kg)<br />
Contoh<br />
w<br />
m = ....... (6.7)<br />
g<br />
Massa Ani, Dewi, dan Anggun berturut-turut adalah 45 kg,<br />
40 kg, dan 50 kg. Jika percepatan gravitasi bumi 9,8 N/kg,<br />
hitunglah berat Ani, Dewi, dan Anggun!<br />
Jawab:<br />
Berat Ani: w = m × g<br />
= 45 kg × 9,8 N/kg<br />
= 441 N<br />
Berat Dewi: w = m × g<br />
= 40 kg × 9,8 N/kg<br />
= 392 N<br />
Berat Anggun: w = m × g<br />
= 50 kg × 9,8 N/kg<br />
= 490 N<br />
Besarnya percepatan gravitasi di permukaan bumi tidak tepat<br />
sama. Misalnya, percepatan gravitasi di daerah khatulistiwa dan<br />
daerah kutub tidaklah sama. Hal ini dikarenakan jari-jari bumi<br />
di daerah Kutub Utara atau Kutub Selatan lebih kecil daripada<br />
jari-jari bumi di daerah khatulistiwa. Percepatan gravitasi di<br />
daerah kutub sekitar 9,83 N/kg, sedangkan percepatan gravitasi<br />
di daerah khatulistiwa sekitar 9,78 N/kg. Jadi, percepatan<br />
gravitasi bumi di daerah kutub lebih besar daripada percepatan<br />
gravitasi bumi di daerah khatulistiwa.<br />
Nah, apakah besar percepatan gravitasi di setiap permukaan<br />
planet sama? Ternyata besarnya percepatan gravitasi di setiap<br />
permukaan planet tidaklah sama. Hal ini karena percepatan<br />
gravitasi dipengaruhi oleh massa dan ukuran planet.<br />
Perlu diingat bahwa berat dipengaruhi oleh percepatan<br />
gravitasi sehingga berat astronot di planet Mars berbeda dengan<br />
berat astronot ketika ada di bumi. Berbeda halnya dengan massa,<br />
massa benda tidak dipengaruhi oleh percepatan gravitasi<br />
sehingga massa astronot ketika di bumi sama dengan massa<br />
astronot ketika di planet Mars.<br />
Gaya 151
152<br />
Latihan 6.5<br />
Contoh<br />
Massa sebuah batu di bumi 20 kg. Jika percepatan gravitasi bumi<br />
9,8 N/kg dan percepatan gravitasi bulan seperenam percepatan<br />
gravitasi bumi. Berapakah berat batu yang hilang ketika dibawa<br />
ke bulan?<br />
Jawab:<br />
Massa di bumi sama dengan massa di bulan, m = m = 20 kg<br />
Bumi Bulan<br />
percepatan gravitasi bumi, g = 9,8 N/kg<br />
Bumi<br />
percepatan gravitasi bulan, g = Bulan × 9,8 N/kg = 1,6 N/kg<br />
berat batu di bumi, wBumi = m × g Bumi Bumi<br />
= 20 kg × 9,8 N/kg = 196 N<br />
berat batu di bulan, wBulan = m × g Bulan Bulan<br />
= 20 kg × 1,6 N/kg = 32 N<br />
Jadi, batu kehilangan berat sebesar = 196 N – 32 N = 164 N<br />
1. Tuliskan 3 faktor yang memengaruhi gaya berat!<br />
2. Manakah yang lebih besar, berat Ana di kota Solo dengan berat Ana ketika pergi ke<br />
Kutub Utara? Jelaskan!<br />
3. Jika percepatan gravitasi Bumi 9,8 N/kg, hitunglah berat tiap batu yang memiliki massa<br />
berturut-turut 5 kg, 15 kg, dan 7,5 kg!<br />
4. Massa Tina di Bumi 45 kg. Percepatan gravitasi bumi 9,8 N/kg dan percepatan gravitasi<br />
bulan seperenam percepatan gravitasi bumi. Berapakah berat Tina yang hilang ketika<br />
berada di bulan?<br />
5. Sebutkan 4 perbedaan antara massa dan berat!<br />
Gambar 6.13 Catut untuk mencabut<br />
paku.<br />
D Pesawat Sederhana<br />
Banyak kehidupan sehari-hari yang tampak biasa-biasa saja,<br />
tetapi tidak seperti itu bagi seorang fisikawan. Kejadian-kejadian<br />
tersebut selalu saja menimbulkan pertanyaan-pertanyaan.<br />
Sebagai contoh, ketika kamu ingin mencabut paku yang<br />
tertancap di dinding, kamu akan sulit bahkan tidak mampu<br />
melakukannya tanpa bantuan alat. Jika kamu menggunakan<br />
catut, pekerjaan itu akan mudah dilakukan.<br />
Mengapa mencabut paku dengan catut terasa lebih mudah?<br />
Mengapa dayung dapat menggerakkan perahu dengan tenaga<br />
yang tidak terlalu besar? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan<br />
ini akan kamu temukan dalam pembelajaran berikut ini.<br />
Gilang dan Garin sedang membantu ayah dan ibu mereka<br />
yang sedang berkemas karena keluarga mereka akan pindah<br />
ke luar kota. Sebagian barang dimasukkan ke dalam kotak kayu<br />
besar. Tentu saja kotak ini sangat berat. Ketika kotak ini akan<br />
dipindahkan ke bak mobil, permasalahan baru timbul. Mereka<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
hanya mampu mendorong atau menarik kotak, tetapi tidak<br />
mampu mengangkat kotak secara vertikal ke atas. Bagaimana<br />
mereka menyelesaikan masalah ini?<br />
Ayah mereka menggunakan papan kayu untuk membuat<br />
sebuah bidang miring antara tanah dan bak mobil. Dengan cara<br />
demikian, mereka dapat mendorong kotak tersebut melewati<br />
bidang miring. Ternyata, dengan bantuan bidang miring ini<br />
mereka mampu menaikkan kotak berat ke dalam bak mobil.<br />
Gambar 6.14 Bidang miring digunakan untuk mempermudah menaikkan kotak.<br />
Perhatikan tukang bangunan yang sedang membangun<br />
sebuah gedung yang tinggi. Ketika sedang menembok bagian<br />
gedung di lantai atas, mereka menggunakan sebuah katrol<br />
untuk mengangkat bahan yang digunakan untuk menembok<br />
misalnya campuran semen dan pasir. Mengapa menggunakan<br />
katrol dan tidak memilih mengangkut dengan cara dibawa oleh<br />
seseorang dengan cara berjalan menaiki tangga?<br />
Perhatikan juga gigi-gigi roda pada sepedamu. Sepeda<br />
menggunakan gigi-gigi roda untuk memutar roda belakang.<br />
Gaya yang digunakan untuk memutar roda tersebut berasal dari<br />
kayuhan kakimu. Ketika kamu menaiki sepeda dan melewati<br />
sebuah tanjakan, apa yang akan kamu lakukan? Kamu akan<br />
mengubah posisi rantai sedemikian rupa sehingga gigi rantai<br />
depan pada posisi gigi kecil dan rantai belakang pada posisi gigi<br />
besar. Demikian roda sepeda akan berputar lambat tetapi<br />
kayuhan kakimu akan terasa ringan. Oleh karena itu, sepedamu<br />
dapat menaiki tanjakan dengan mudah.<br />
Contoh-contoh peristiwa di atas merupakan penerapan<br />
pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari. Dengan<br />
bantuan alat-alat tersebut, pekerjaan manusia akan terasa lebih<br />
mudah. Jadi, dapat dikatakan bahwa pesawat sederhana adalah<br />
alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan.<br />
Dari contoh di atas terlihat bahwa ada 4 jenis pesawat<br />
sederhana, yaitu bidang miring, tuas, katrol, dan roda gigi. Mari<br />
kita bahas keempat alat sederhana tersebut!<br />
1. Bidang Miring<br />
Sesuai dengan namanya, bidang miring merupakan sebuah<br />
bidang miring yang digunakan untuk memindahkan sebuah<br />
benda ke ketinggian tertentu. Di bagian lalu telah diberikan<br />
contoh bagaimana Garin dan Gilang dapat dengan mudah<br />
memindahkan kotak ke atas bak mobil. Mengapa memindahkan<br />
kotak melalui bidang miring lebih mudah daripada<br />
Gambar 6.15 Katrol mempermudah<br />
mengangkat barang.<br />
Gambar 6.16 Gigi-gigi roda sepeda<br />
dapat digunakan untuk<br />
mengatur gaya.<br />
Gaya 153
154<br />
s<br />
Gambar 6.17 Gaya-gaya yang bekerja<br />
pada bidang<br />
miring.<br />
w<br />
F<br />
h<br />
mengangkat secara langsung? Untuk menjawabnya, mari kita<br />
melakukan perhitungan!<br />
Misalnya, berat kotak adalah 8.000 N berarti untuk memindahkan<br />
kotak diperlukan gaya paling sedikit 8.000 N, ketinggian<br />
permukaan bak mobil dari tanah 1,5 m. Usaha yang dilakukan<br />
untuk mengangkat kotak tersebut adalah sebagai berikut.<br />
W = F × h<br />
= 8.000 N × 1,5 m = 12.000 Nm<br />
Bagaimana jika menggunakan bidang miring sepanjang<br />
5 m? Usaha untuk memindahkan kotak ini adalah sama yaitu<br />
12.000 Nm. Akan tetapi, karena jaraknya (s) lebih besar, gaya<br />
yang diperlukan untuk memindahkan kotak melalui bidang<br />
miring lebih sedikit. Perhatikan Gambar 6.17!<br />
Perhatikan bahwa gaya yang diperlukan untuk memindahkan<br />
kotak melalui bidang miring lebih kecil daripada<br />
memindahkan kotak dengan cara mengangkat secara langsung,<br />
meskipun panjang bidang miring lebih besar daripada jarak<br />
antara bak mobil dan tanah. Dengan demikian, penggunaan<br />
bidang miring mempunyai keuntungan yang disebut dengan<br />
keuntungan mekanis yang dirumuskan sebagai berikut.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Keuntungan mekanis = ....... (6.8)<br />
Dengan demikian keuntungan mekanis penggunaan bidang<br />
miring pada uraian di atas adalah sebagai berikut.<br />
Keuntungan mekanis = = 3,33<br />
Contoh<br />
Seorang mendorong sebuah peti seberat 600 N. Pria ini<br />
menggunakan sebuah papan dengan panjang 4 m yang<br />
digunakan sebagai bidang miring. Jika jarak permukaan tanah<br />
dan bak truk 2 m, hitunglah keuntungan mekanis penggunaan<br />
bidang miring ini!<br />
Jawab:<br />
berat (w) = 600 N<br />
jarak tanah dan bak truk = 2 m<br />
panjang bidang miring (s) = 4 m<br />
keuntungan mekanis = .... ?<br />
Usaha yang dilakukan:<br />
W = w × h<br />
= 600 N × 2 m<br />
= 1.200 N.m
Jika menggunakan bidang miring, gaya yang dibutuhkan<br />
adalah:<br />
1.200 Nm<br />
F =<br />
W<br />
= = 300 N<br />
s 4m<br />
Keuntungan mekanis = beban 600<br />
= = 2<br />
kuasa 300<br />
Jadi, keuntungan mekanis penggunaan bidang miring ini<br />
adalah 2.<br />
2. Tuas<br />
Paku yang menancap di dinding dapat dicabut dengan<br />
mudah menggunakan catut. Catut termasuk pesawat sederhana<br />
yang digolongkan sebagai tuas. Sistem kerja tuas terdiri atas<br />
tiga komponen, yaitu beban, titik tumpu, dan kuasa.<br />
Beban adalah benda yang akan dipindahkan atau dicabut.<br />
Pada contoh mencabut paku, yang menjadi bebannya adalah<br />
paku yang menancap di dinding. Titik tumpunya adalah bagian<br />
catut yang berada di antara beban dan tangan. Kuasa adalah<br />
gaya yang diberikan oleh tangan untuk mendorong tuas.<br />
Dari penjelasan di atas diperoleh kesimpulan bahwa tuas<br />
adalah pesawat sederhana yang memiliki lengan yang berputar<br />
pada sebuah titik tumpu. Perbandingan antara beban dan kuasa<br />
adalah sama dengan perbandingan antara lengan kuasa dan<br />
lengan beban. Agar lebih jelas lakukan kegiatan berikut.<br />
Kegiatan 6.4<br />
Tujuan:<br />
Memahami prinsip kerja tuas.<br />
Tuas<br />
Alat dan bahan:<br />
Satu batang besi, penyangga dan lima buah beban<br />
dengan berat masing-masing sama.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Susunlah alat seperti gambar.<br />
2. Ulangi langkah 1 dengan memvariasi beban dan<br />
panjang lengan, tetapi posisi batang besi harus<br />
seimbang.<br />
3. Tulis hasil percobaan pada tabel berikut. Buatlah<br />
tabel ini di buku tugasmu!<br />
No l 1 l 2 w 1 w 2 l 1 ⋅ w 1 l 2 ⋅ w 2<br />
4. Apakah kesimpulan dari percobaan di atas?<br />
Gambar 6.18 Diagram dari bagianbagian<br />
tuas.<br />
< > <<br />
><br />
w 1<br />
l 1<br />
l 2<br />
w 2<br />
w<br />
Gaya 155
156<br />
beban<br />
12345678901234567890123456789012123<br />
12345678901234567890123456789012123<br />
12345678901234567890123456789012123<br />
Gambar 6.19 Skema prinsip kerja tuas<br />
jenis pertama.<br />
titik tumpu<br />
titik tumpu<br />
beban<br />
gaya<br />
gaya<br />
123456789012345678901234567890121234567<br />
123456789012345678901234567890121234567<br />
Gambar 6.20 Skema prinsip kerja tuas<br />
jenis kedua.<br />
Hubungan antara lengan kuasa, lengan beban, beban, dan<br />
kuasa secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut.<br />
Keterangan:<br />
F = gaya (N)<br />
w = berat beban (N)<br />
L B = lengan beban (m)<br />
L K = lengan kuasa (m)<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
⇔ F × L K = w × L B ....... (6.9)<br />
Contoh<br />
Sebuah batu seberat 700 N akan dipindahkan dengan tuas yang<br />
panjangnya 2 m. Untuk membuat sistem pengungkit, digunakan<br />
sebuah batu sebagai tumpuan. Jika jarak titik tumpu<br />
terhadap beban 0,5 m, hitunglah gaya yang diperlukan untuk<br />
menggerakkan batu!<br />
Jawab:<br />
panjang tuas = 2 m<br />
L = 0,5 m<br />
B<br />
L = (2 m – 0,5 m) = 1,5 m<br />
K<br />
w = 700 N<br />
F = .... ?<br />
= ⇔ =<br />
⇔ F =<br />
= 233,3 N<br />
Jadi, gaya yang diperlukan untuk menggerakkan kayu adalah<br />
233,3 N.<br />
Tuas dapat dibedakan menjadi 3 jenis. Pembagian ini<br />
berdasarkan pada letak titik gaya, titik beban, titik tumpu.<br />
a. Tuas Jenis Pertama<br />
Jenis tuas ini mempunyai ciri titik tumpunya terletak di<br />
antara titik gaya (kuasa) dan titik beban. Perhatikan sebuah<br />
catut yang digunakan untuk mencabut paku. Letak titik<br />
tumpu berada di antara beban dan tangan kamu. Dengan<br />
demikian catut termasuk tuas jenis pertama. Contoh lain<br />
adalah gunting dan tang. Coba kamu cari contoh lain alatalat<br />
sederhana yang termasuk tuas jenis pertama!<br />
b. Tuas Jenis Kedua<br />
Jenis tuas ini mempunyai ciri titik beban terletak di antara<br />
titik gaya (kuasa) dan titik tumpunya. Perhatikan sebuah<br />
pembuka botol yang digunakan untuk membuka botol!<br />
Letak titik bebannya terletak di antara titik tumpu dan titik<br />
kuasa. Dengan demikian, pembuka tutup botol termasuk<br />
tuas jenis kedua.
c. Tuas Jenis Ketiga<br />
Jenis tuas ini mempunyai ciri titik gaya terletak di antara<br />
titik tumpu dan titik beban. Contoh tuas ini adalah pinset.<br />
Perhatikan contoh-contoh alat yang bekerja dengan menggunakan<br />
prinsip kerja tuas pada Gambar 6.22!<br />
a b c<br />
Gambar 6.22 Alat-alat yang menggunakan prinsip kerja tuas.<br />
a. Tuas jenis pertama.<br />
b. Tuas jenis kedua.<br />
c. tuas jenis ketiga.<br />
Tugas 6.4<br />
Carilah contoh-contoh tuas jenis pertama, kedua, dan ketiga<br />
beserta gambar-gambarnya, gambarkan pula skemanya.<br />
Buatlah kliping dari gambar-gambar tuas tersebut!<br />
3. Katrol<br />
Pada uraian yang telah diberikan sebelumnya, tukang<br />
bangunan menggunakan katrol untuk mengangkat campuran<br />
pasir dan semen ke lantai atas. Hal ini disebabkan penggunaan<br />
katrol untuk mengangkat campuran pasir dan semen mempunyai<br />
keuntungan mekanik yang besar. Katrol sangat baik<br />
digunakan untuk memindahkan beban ke atas. Katrol dapat<br />
dibedakan menjadi katrol tunggal tetap, katrol tunggal bergerak,<br />
dan takal.<br />
a. Katrol Tunggal Tetap<br />
Sesuai dengan namanya, sistem katrol ini dibuat sedemikian<br />
rupa sehingga katrol tersebut tetap pada posisinya. Contoh<br />
yang sering kamu lihat sehari-hari, seperti katrol yang<br />
digunakan untuk menimba air.<br />
Perhatikan Gambar 6.23! Titik tumpu yang merupakan<br />
pusat lingkaran katrol diberi nama A, kemudian AB dan AC<br />
masing-masing disebut lengan beban dan lengan gaya.<br />
Keuntungan katrol jenis tunggal ini sama dengan 1. Hal ini<br />
dikarenakan perbandingan antara lengan beban dan lengan<br />
gaya sama dengan 1. Dapat dirumuskan sebagai berikut.<br />
w AB<br />
Km = =<br />
F AC<br />
= 1 ....... (6.10)<br />
titik tumpu<br />
gaya<br />
beban<br />
123456789012345678901234567890121234567<br />
123456789012345678901234567890121234567<br />
Gambar 6.21 Skema prinsip kerja tuas<br />
jenis ketiga.<br />
B<br />
A<br />
beban w<br />
C<br />
titik tumpu<br />
gaya F<br />
Gambar 6.23 Skema prinsip kerja<br />
katrol tunggal tetap.<br />
Gaya 157
158<br />
gaya F<br />
B<br />
titik tumpu<br />
beban w<br />
Gambar 6.24 Skema prinsip kerja<br />
katrol tunggal bergerak.<br />
beban w<br />
A<br />
Gambar 6.25 Katrol takal.<br />
Gambar 6.26 Gigi roda.<br />
C<br />
Latihan 6.6<br />
gaya F<br />
b. Katrol Tunggal Bergerak<br />
Katrol tunggal jenis ini dirancang sedemikian rupa sehingga<br />
katrol ini bergerak. Perhatikan Gambar 6.24!<br />
Titik C merupakan titik tumpu katrol, AC adalah lengan<br />
beban dan BC adalah lengan gaya. Katrol jenis ini<br />
mempunyai keuntungan mekanis 2, artinya perbandingan<br />
antara berat beban dan gaya sama dengan dua. Jika kamu<br />
mengangkat beban menggunakan katrol jenis ini, kamu<br />
hanya perlu memberikan gaya sebesar setengah kali berat<br />
beban. Dapat dirumuskan sebagai berikut.<br />
Km = =<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Karena BC = 2AC maka keuntungan mekanisnya:<br />
Km = = = 2 ....... (6.11)<br />
c. Katrol Takal<br />
Takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol<br />
tetap dan katrol-katrol bergerak. Takal biasa digunakan<br />
untuk mengangkat beban yang berat. Takal dapat menggunakan<br />
dua katrol di mana satu sebagai katrol tetap<br />
dipasang di atas dan satu lagi sebagai katrol bergerak. Takal<br />
juga dapat menggunakan tiga atau empat katrol. Perhatikan<br />
Gambar 6.25! Keuntungan mekanik tergantung jumlah<br />
katrol dan tali yang menanggung beban.<br />
4. Gigi Roda<br />
Gigi roda merupakan contoh pesawat sederhana. Gigi roda<br />
banyak digunakan pada mesin-mesin mobil, sepeda motor, dan<br />
sepeda. Pernahkah kamu memperhatikan ketika kamu naik<br />
sepeda? Ketika kamu melewati tanjakan, sepeda kamu akan<br />
terasa berat. Hal ini dikarenakan tarikan gaya gravitasi yang<br />
bekerja pada badan dan sepedamu. Sepeda masa kini telah<br />
dilengkapi dengan gigi roda yang lebih dari satu. Gigi roda ini<br />
berfungsi meningkatkan atau menurunkan putaran.<br />
Ketika sepeda akan melewati tanjakan, kamu pasti memindahkan<br />
gigi roda belakang sedemikian rupa sehingga rantai<br />
akan terhubung dengan gigi roda yang paling besar. Gigi roda<br />
depan yang berhubungan langsung dengan pedal tempat<br />
mengayuh pun diubah sedemikian rupa sehingga rantai akan<br />
terhubung pada gigi roda yang paling kecil. Hal ini mengakibatkan<br />
laju sepeda akan melambat, tetapi kamu akan merasakan<br />
kayuhan kakimu menjadi ringan. Sehingga dengan gaya sama<br />
seperti digunakan untuk mengayuh sepeda pada jalan datar,<br />
kamu dapat melewati tanjakan.<br />
1. Apa yang dimaksud dengan pesawat sederhana?<br />
2. Sebutkan contoh-contoh pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari!<br />
3. Apa yang dimaksud dengan tuas, bidang miring, katrol, dan gigi roda?
4. Seorang pria akan memindahkan sebuah peti seberat 800 N dari tanah ke dalam truk.<br />
Ketinggian bak truk dari tanah adalah 1,5 m. Jika pria tersebut menggunakan sebuah<br />
papan dengan panjang 6 m untuk membuat bidang miring, hitunglah:<br />
a. usaha yang dilakukan pria ini jika ia mengangkat secara langsung tanpa<br />
menggunakan bidang miring!<br />
b. keuntungan mekanik jika ia menggunakan bidang miring untuk memindahkan<br />
peti tersebut!<br />
5. Sebutkan alat-alat sederhana yang termasuk jenis bidang miring, katrol, tuas, dan gigi<br />
roda! Jelaskan pula cara kerjanya!<br />
Rangkuman<br />
• Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang bekerja pada benda. Gaya merupakan<br />
besaran vektor yang mempunyai nilai (besar) dan arah.<br />
a. Gaya sentuh, yaitu gaya akibat sentuhan pada permukaan benda.<br />
b. Gaya tidak sentuh, yaitu gaya yang terjadi tanpa adanya sentuhan pada benda.<br />
• Resultan gaya adalah gabungan dari beberapa gaya yang bekerja pada sebuah benda.<br />
• Kesetimbangan adalah keadaan suatu benda di mana resultan gaya sama dengan<br />
nol. Pada keadaan setimbang, benda tidak mengalami perubahan keadaan.<br />
• Hukum I Newton menyatakan bahwa sebuah benda tetap dalam keadaan diam atau<br />
terus bergerak dengan kelajuan tetap, kecuali jika ada gaya luar yang bekerja pada<br />
benda tersebut.<br />
ΣF = 0<br />
• Hukum II Newton menyatakan bahwa percepatan yang dihasilkan gaya pada suatu<br />
benda sebanding dengan resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.<br />
∑ F<br />
=<br />
a m<br />
• Hukum III Newton menyatakan bahwa dari suatu gaya yang bekerja pada benda<br />
terjadi gaya reaksi yang sama besar dan arahnya berlawanan.<br />
F aksi = –F reaksi<br />
• Gaya yang sering kita jumpai adalah gaya gesekan dan gaya berat. Gaya gesekan<br />
adalah gaya yang terjadi akibat pergerakan suatu benda di atas permukaan bidang.<br />
Sedangkan gaya berat adalah perkalian antara percepatan gravitasi bumi dengan<br />
massa benda.<br />
• Pesawat sederhana adalah alat-alat yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan<br />
manusia. Ada empat jenis pesawat sederhana, yaitu bidang miring, tuas, katrol, dan<br />
roda gigi.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi dalam bab ini. Sebelum melanjutkan bab berikutnya,<br />
lakukan evaluasi dengan menjawab pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan dijawab<br />
dengan ‘ya’, kamu dapat melanjutkan ke bab berikutnya. Jika ada pertanyaan yang dijawab<br />
dengan ‘tidak’, maka kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu.<br />
Jika ada kesulitan atau ada yang tidak dimengerti, tanyakan kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah yang kamu ketahui tentang gaya? Dapatkah kamu menyebutkan jenis-jenis gaya,<br />
cara penjumlahan gaya, dan pengaruh gaya pada suatu benda?<br />
Gaya 159
2. Dapatkah kamu menyebutkan bunyi hukum Newton tentang gaya dan penerapannya<br />
dalam kehidupan sehari-hari?<br />
3. Dapatkah kamu menjelaskan pengertian gaya gesek serta menyebutkan keuntungan dan<br />
kerugiannya dalam kehidupan sehari-hari?<br />
4. Apakah kamu dapat mengemukakan perbedaan massa dan berat serta menjelaskan<br />
pengaruh gravitasi terhadap gaya berat?<br />
5. Apakah kamu dapat menjelaskan pengertian pesawat sederhana dan memberikan contoh<br />
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?<br />
1. Salah satu contoh gaya tak sentuh<br />
adalah ....<br />
a. gaya berat<br />
b. gaya menarik meja<br />
c. gaya gesekan<br />
d. gaya mendorong lemari<br />
2. Apabila gaya 12 N digambarkan dengan<br />
anak panah sepanjang 6 cm, maka anak<br />
panah sepanjang 30 cm menggambarkan<br />
gaya sebesar ....<br />
a. 90 N c. 50 N<br />
b. 60 N d. 40 N<br />
3. Dua buah gaya F = 45 N dan F = 55 N<br />
1 2<br />
memiliki arah yang berlawanan. Resultan<br />
kedua gaya tersebut adalah ....<br />
a.<br />
b.<br />
c.<br />
d.<br />
10 N searah dengan F1 10 N searah dengan F2 100 N searah dengan F1 100 N searah dengan F2 4. Empat buah gaya bekerja pada suatu<br />
benda seperti pada gambar.<br />
Besar dan arah resultan gaya pada benda<br />
tersebut sama dengan ....<br />
a. 3 N ke kiri c. 6 N ke kiri<br />
b. 3 N ke kanan d. 6 N ke kanan<br />
5. Benda dalam keadaan setimbang jika pada<br />
benda tersebut ....<br />
a. terdapat sejumlah gaya yang besarnya<br />
sama<br />
b. resultan seluruh gaya yang bekerja<br />
sama dengan nol<br />
c. terdapat dua gaya yang searah<br />
d. terdapat empat gaya yang searah<br />
160<br />
Latih Kemampuan 6<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
6. Berikut ini yang merupakan keuntungan<br />
dari gaya gesekan adalah ....<br />
a. gesekan pada bagian dalam mesin<br />
b. gesekan air pada kapal laut yang<br />
sedang bergerak.<br />
c. gesekan angin pada mobil yang sedang<br />
bergerak.<br />
d. pengereman untuk memperlambat<br />
gerak mobil<br />
7. Untuk menjaga suatu benda dengan berat<br />
30 N tetap bergerak dengan kecepatan<br />
konstan sepanjang permukaan mendatar,<br />
diperlukan sebuah gaya 20 N. Gaya gesekan<br />
antara permukaan dan benda adalah ....<br />
a. 0 N c. 10 N<br />
b. 5 N d. 50 N<br />
8. Berat suatu benda 34,3 N. Jika percepatan<br />
gravitasi bumi 9,8 N/kg, massa benda<br />
tersebut adalah ....<br />
a. 3,50 g c. 350 g<br />
b. 35,0 g d. 3.500 g<br />
9. Berat sebuah batu 48 N ketika berada di<br />
bulan. Jika percepatan gravitasi bulan 1,6<br />
N/kg, massa batu tersebut ketika dibawa<br />
ke bumi adalah ....<br />
a. 5 kg c. 30 kg<br />
b. 24 kg d. 48 kg<br />
10.<br />
Gaya yang diperlukan untuk mendorong<br />
beban pada sistem di atas adalah ....<br />
a. 500 N c. 1.000 N<br />
b. 750 N d. 1.500 N
11.<br />
Agar sistem seimbang, maka massa kuasa<br />
adalah ....<br />
a. 20 gr c. 30 gr<br />
b. 25 gr d. 35 gr<br />
12. Berikut ini peralatan yang merupakan tuas<br />
jenis pertama adalah ....<br />
a. c.<br />
b. d.<br />
13. Perhatikan gambar berikut!<br />
Untuk mengangkat beban 1.000 N<br />
digunakan tuas yang panjangnya 300 cm<br />
dan lengan beban 50 cm. Maka gaya yang<br />
diperlukan adalah ....<br />
a. 150 N<br />
b. 167 N<br />
c. 200 N<br />
d. 250 N<br />
B. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!<br />
14. Perhatikan gambar berikut!<br />
Dari gambar di atas, yang memiliki keuntungan<br />
mekanis paling besar adalah ....<br />
a. I<br />
b. II<br />
c. III<br />
d. IV<br />
15. Perhatikan gambar berikut ini!<br />
Bagian yang ditunjuk dengan huruf x<br />
adalah ....<br />
a. titik beban<br />
b. lengan gaya<br />
c. titik tumpu<br />
d. titik gaya<br />
1. Resultan dua buah gaya yang arahnya berlawanan dan segaris adalah 14 N. Jika besar gaya<br />
yang searah dengan gaya resultan tersebut 26 N, berapakah besar dan arah gaya lainnya?<br />
2. Massa sebuah batu di bumi 40 kg. Jika percepatan gravitasi bumi 9,8 N/kg dan percepatan<br />
gravitasi bulan seperenam percepatan gravitasi bumi, berapakah berat batu yang hilang<br />
ketika dibawa ke bulan?<br />
3. Sebuah batu besar seberat 1.000 N akan digulingkan menggunakan tuas sepanjang 5 m,<br />
lengan bebannya 2 meter. Hitunglah besar gaya yang harus diberikan!<br />
4. Mengapa keuntungan mekanis katrol tunggal tetap lebih kecil daripada keuntungan mekanis<br />
katrol tunggal bergerak?<br />
5. Berilah contoh-contoh pekerjaan sehari-hari yang menggunakan pesawat sederhana!<br />
Gaya 161
162<br />
Wacana Sains<br />
Ban, Mengapa Begitu Penting?<br />
Berbeda dengan komponen lain, ban adalah komponen yang paling sering diributkan<br />
di F1 (Formula 1). Sedemikian pentingkah peran ban dalam meningkatkan performa<br />
mobil? Bagaimana potensi eksplorasi teknologi untuk meningkatkan performa ban itu<br />
sendiri? Bagaimana pula performa ban bisa mengurangi kebutuhan mobil akan downforce?<br />
Untuk memahami cara kerja ban, ada baiknya kita mengerti dulu konsep gaya gesek.<br />
Jika kita ingin menggeser sesuatu, ada gaya yang harus kita lawan, itulah gaya gesek<br />
(dalam hal ini gaya gesek statis). Gaya gesek ada dua macam, statis untuk gesekan antara<br />
dua permukaan yang belum bergerak dan dinamis untuk gesekan antara dua permukaan<br />
yang telah bergerak satu sama lain. Gaya gesek statis selalu lebih besar daripada gaya<br />
gesek dinamis (itulah sebabnya tenaga yang kita butuhkan saat mendorong lemari dari<br />
kondisi diam, selalu lebih besar daripada kita mendorongnya saat lemari itu sudah<br />
bergerak).<br />
Sekarang kita lihat fenomena ban pada F1. Sebetulnya fungsi ban pada mobil F1 dan<br />
mobil komersial adalah sama, yaitu sebagai satu-satunya media untuk mentransfer torsi<br />
dari engine ke permukaan aspal dan akhirnya menyebabkan mobil bergerak. Torsi jika<br />
dibagi dengan jarak antara poros roda dengan permukaan kontak ban dengan aspal akan<br />
menghasilkan gaya dorong, yaitu gaya yang menyebabkan mobil bergerak. Yang perlu<br />
diperhatikan adalah gaya dorong ini tidak boleh melebihi gaya gesek yang timbul antara<br />
permukaan ban dengan aspal. Jika kondisi ini dilanggar, yang terjadi adalah skid alias<br />
timbul gesekan antara ban dengan aspal, sehingga mengakibatkan ban berputar tetapi<br />
mobil tidak berjalan secara semestinya.<br />
Selain fungsi itu, ban juga sangat berperan saat mobil menikung. Saat mobil berbelok,<br />
timbul gaya sentrifugal. Mobil akan terlempar ke arah luar kurva belokan jika tidak ada<br />
gaya gesek antara permukaan ban dengan aspal. Dengan kata lain, gaya gesek tersebut<br />
melawan gaya sentrifugal yang timbul sehingga mobil tetap berada di lintasan. Mobil<br />
hanya akan terlempar jika gaya sentrifugal yang timbul melampaui gaya gesek yang<br />
mampu diberikan permukaan kontak ban dengan aspal, dalam hal ini mungkin saja<br />
mobil terlampau cepat atau beloknya terlampau tajam.<br />
Kesimpulannya, gaya gesek antara ban dengan aspal harus sebesar-besarnya agar torsi<br />
besar dari engine dan gaya sentrifugal yang timbul saat mobil menikung tidak dapat<br />
“mengalahkannya”. Dalam dunia F1, gaya gesek ini kita kenal sebagai “grip”.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sumber: http://www.f1indonesia.com
VII<br />
Energi dan Usaha<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
Energi gerak dari angin dapat memutar kincir yang terhubung dengan turbin. Energi gerak ini<br />
kemudian oleh turbin diubah menjadi energi listrik. Dengan prinsip yang sama, energi gerak dari<br />
air dapat pula diubah menjadi energi listrik. Bagaimana perubahan-perubahan energi yang lain?<br />
Dengan energi, dapat dilakukan usaha sehingga menghasilkan daya. Bagaimana hubungan usaha,<br />
energi, dan daya?<br />
Mari kita pahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam<br />
pembelajaran bab ini, akan dijelaskan hubungan bentuk energi dan perubahannya, prinsip usaha<br />
dan energi, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234<br />
Energi dan Usaha 163
karena<br />
posisinya<br />
164<br />
Energi potensial<br />
Kata Kunci<br />
• energi<br />
• kekekalan energi<br />
• usaha<br />
Energi kinetik<br />
Energi<br />
Energi mekanik Usaha W = F ><br />
besarnya<br />
× s<br />
W = E – E 2 1<br />
><br />
pada benda<br />
bergerak<br />
><br />
terdiri dari<br />
karena<br />
kelajuan<br />
><br />
contoh<br />
• Energi kimia<br />
• Energi listrik<br />
• Energi panas<br />
• dan lain-lain<br />
Perubahan energi<br />
Hukum Kekekalan<br />
Energi<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
> > ><br />
dapat mengalami<br />
mengikuti<br />
hasil perubahan<br />
atau perpindahan<br />
energi<br />
><br />
besar perubahan<br />
energi (usaha) tiap<br />
satuan waktu<br />
><br />
Daya P = W ><br />
besarnya<br />
t
A Energi<br />
Kamu telah sering mendengar atau mengucapkan kata<br />
energi. Tetapi, tahukan kamu apa sebenarnya energi itu? Bagaimana<br />
bentuk dan macam-macam energi? Untuk memahami<br />
lebih lanjut mengenai energi, mari kita pelajari uraian berikut!<br />
1. Pengertian Energi<br />
Ketika kamu berolahraga, misalnya main basket. Kamu<br />
mengeluarkan tenaga untuk berlari dan memainkan bola. Otototot<br />
tubuhmu mengubah energi kimia yang diperoleh dari<br />
makanan menjadi energi otot yang digunakan untuk bergerak.<br />
Berapa lama kamu dapat bertahan main basket? Tentu ada<br />
batasnya bukan? Kamu tidak mungkin bermain basket terusmenerus<br />
tanpa istirahat. Kamu pasti lelah. Otot-otot tubuhmu<br />
tidak dapat lagi memberikan energi untuk bergerak. Pada saat<br />
itu kamu membutuhkan istirahat, makan, dan minum untuk<br />
mengganti energi dalam tubuhmu.<br />
Perhatikan jika kamu menyetrika baju sekolahmu! Kamu<br />
pasti menggunakan setrika listrik untuk melakukannya. Setrika<br />
dapat digunakan jika terhubung dengan sumber arus listrik.<br />
Di dalam setrika terdapat komponen-komponen elektronika<br />
yang mengubah energi listrik menjadi energi panas.<br />
Perhatikan juga jika kamu melempar bola ke atas dan jatuh<br />
di tanah yang agak lembek! Apa yang terjadi? Batu yang kamu<br />
lemparkan akan meninggalkan jejak di tanah dan menimbulkan<br />
suara. Dalam hal ini, batu mempunyai energi gerak dan mengubahnya<br />
menjadi gaya untuk dapat meninggalkan jejak dan menimbulkan<br />
suara. Dari mana energi batu yang kamu lemparkan?<br />
Pada bagian selanjutnya kamu akan mengetahuinya.<br />
Dari contoh-contoh yang diberikan di atas, dapatkah kamu<br />
menjelaskan apa sebenarnya energi itu? Kamu memperoleh<br />
energi untuk bermain basket, setrika memperoleh energi listrik<br />
untuk memanaskan elemen pemanasnya yang digunakan untuk<br />
merapikan baju, batu yang dilemparkan mempunyai energi<br />
untuk dapat meninggalkan jejak di tanah dan menimbulkan<br />
suara. Dengan demikian, energi dapat didefinisikan sebagai<br />
kemampuan untuk melakukan usaha.<br />
2. Bentuk-Bentuk Energi<br />
Jika kamu memperhatikan contoh-contoh yang diberikan,<br />
terlihat bahwa ada bermacam-macam energi. Pada saat kamu<br />
main basket kamu memperoleh energi kimia dari makanan yang<br />
kamu konsumsi dan mengubahnya menjadi energi gerak.<br />
Setrika mempunyai energi listrik yang diubahnya menjadi<br />
energi panas. Batu yang dilemparkan mempunyai energi<br />
mekanik yang diubah menjadi energi gerak dan energi bunyi.<br />
Dapatkah kamu mencari contoh bentuk energi yang lain?<br />
Gambar 7.1 Air terjun mempunyai<br />
energi potensial yang<br />
dapat digunakan untuk<br />
menggerakkan turbin<br />
guna menghasilkan energi<br />
listrik.<br />
Energi dan Usaha 165
Gambar 7.2 Makanan merupakan<br />
sumber energi kimia bagi<br />
manusia.<br />
Gambar 7.3 Komputer menggunakan<br />
energi listrik.<br />
Gambar 7.4 Zaman dulu orang<br />
membuat api dengan<br />
menggosok-gosokkan<br />
kayu kering.<br />
166<br />
mistar<br />
Gambar 7.5 Mistar yang digetarkan<br />
dapat menimbulkan bunyi.<br />
a. Energi Kimia<br />
Seperti telah disinggung sebelumnya, makanan yang kamu<br />
makan dan minuman yang kamu minum mengandung<br />
energi kimia. Zat-zat kimia yang terkandung di dalam<br />
makanan dan minuman tersebut dapat menghasilkan energi<br />
kimia karena di dalam tubuhmu sebenarnya terjadi reaksi<br />
kimia yang mengubah zat-zat yang terkandung dalam<br />
makanan menjadi energi. Gas, bensin, solar, batu bara, dan<br />
minyak tanah juga merupakan sumber energi kimia. Jika<br />
contoh-contoh sumber energi tersebut direaksikan, dapat<br />
menghasilkan energi.<br />
b. Energi Listrik<br />
Saat kamu menonton televisi atau mendengarkan radio,<br />
darimana televisi dan radio memperoleh energi? Televisi dan<br />
radio serta alat-alat elektronika lainnya memperoleh energi<br />
dari energi listrik. Pada televisi, energi listrik ini diubah<br />
menjadi energi cahaya dan energi bunyi, sedangkan pada<br />
radio diubah menjadi energi bunyi.<br />
c. Energi Panas<br />
Energi panas sering disebut juga energi kalor, merupakan<br />
salah satu bentuk energi yang berasal dari partikel-partikel<br />
penyusun suatu benda. Mengapa partikel-partikel suatu<br />
benda dapat menghasilkan energi panas? Kamu telah<br />
mengetahui bahwa setiap benda tersusun oleh partikelpartikel.<br />
Jika ada sesuatu yang dapat membuat partikelpartikel<br />
ini bergerak, benda tersebut akan menghasilkan<br />
energi panas. Kamu mungkin pernah mendengar bahwa<br />
orang dapat membuat api dari kayu kering yang digosokgosokkan.<br />
Kayu-kayu kering yang saling digosokkan akan<br />
menimbulkan panas yang dapat membakar bahan-bahan<br />
yang mudah terbakar.<br />
d. Energi Bunyi<br />
Untuk mengamati energi bunyi, lakukan kegiatan sederhana<br />
berikut. Peganglah sebuah mistar, kemudian getarkan mistar<br />
tersebut. Kamu akan mendengar bunyi yang dihasilkan dari<br />
getaran mistar tersebut. Dapatkah kamu menjelaskannya?<br />
Ketika penggaris kamu getarkan, partikel-partikel udara di<br />
sekitar mistar akan ikut bergetar, partikel-partikel inilah yang<br />
menimbulkan bunyi. Dengan demikian, bunyi dapat<br />
dihasilkan oleh getaran partikel udara di sekitar sumber<br />
bunyi. Dapatkah kamu mencari contoh benda-benda<br />
penghasil bunyi yang lain?<br />
e. Energi Nuklir<br />
Pernahkah kamu mendengar energi nuklir? Reaksi nuklir<br />
terjadi karena reaksi inti di dalam inti radioaktif. Contoh<br />
energi nuklir terjadi pada ledakan bom atom dan reaksi inti<br />
yang terjadi di Matahari. Energi nuklir dapat digunakan<br />
sebagai energi pada Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
(PLTN). Di Matahari, terjadi reaksi inti fusi yang menghasilkan<br />
energi nuklir yang sangat besar sehingga energi ini<br />
merupakan sumber energi utama di bumi.<br />
Sumber-sumber energi yang sering digunakan seperti<br />
minyak bumi, gas bumi, panas bumi, dan batubara jumlahnya<br />
terbatas dan tidak dapat diperbarui sehingga diperlukan<br />
konservasi energi. Sumber-sumber energi yang dapat diperbarui<br />
seperti air, tanah, hutan, dan Matahari masih belum banyak<br />
dipergunakan sehingga dapat dijadikan energi alternatif.<br />
3. Perubahan Energi<br />
Ketika sebuah batu jatuh dari suatu ketinggian, batu tersebut<br />
memiliki energi. Jika batu tersebut jatuh ke tanah, energi ini<br />
akan diubah menjadi energi panas (dapat teramati pada tanah<br />
yang menjadi hangat ketika terkena batu) dan energi bunyi.<br />
Jika jumlah energi tersebut dihitung, jumlah total energi tersebut<br />
adalah sama. Energi gerak yang dimiliki batu yang jatuh akan<br />
sama dengan energi bunyi ditambah energi kalor. Untuk<br />
mengetahui perhitungan energi secara kuantitatif akan<br />
dijelaskan pada bagian lain. Jadi, energi tidak pernah hilang,<br />
tetapi diubah ke dalam bentuk energi lain.<br />
Dengan konsep di atas, maka energi dapat dimanfaatkan<br />
dalam kehidupan sehari-hari. Tidak semua energi dapat<br />
langsung dimanfaatkan tetapi perlu diubah ke bentuk lain.<br />
Contoh perubahan energi antara lain sebagai berikut.<br />
a. Energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika<br />
listrik, kompor listrik, dan solder listrik.<br />
b. Energi listrik menjadi energi cahaya, misalnya pada lampu.<br />
c. Energi listrik menjadi energi kimia, misalnya pada<br />
penyetruman (pengisian) aki.<br />
d. Energi cahaya menjadi energi kimia, misalnya fotosintesis.<br />
Kegiatan 7.1<br />
Perubahan Bentuk Energi<br />
Tujuan:<br />
Mengamati perubahan bentuk energi.<br />
Alat dan bahan:<br />
Dua buah baterai dan radio.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Pasangkan baterai pada radio.<br />
2. Putar tombol untuk menghidupkan radio.<br />
3. Catat perubahan energi yang terjadi.<br />
4. Jelaskan perubahan yang terjadi?<br />
5. Apakah kesimpulan dari percobaan ini?<br />
Gambar 7.6 Matahari menghasilkan<br />
energi nuklir yang besar,<br />
berasal dari reaksi fusi<br />
gas-gas penyusunnya.<br />
Energi dan Usaha 167
168<br />
Latihan 7.1<br />
1. Apa yang dimaksud energi?<br />
2. Dari mana kamu mendapatkan energi untuk beraktivitas? Jelaskan!<br />
3. Helikopter adalah pesawat yang dirancang agar mudah mendarat tanpa memerlukan<br />
landasan yang luas. Perubahan-perubahan energi apa saja yang terjadi pada helikopter?<br />
4. Sebutkan contoh perubahan energi listrik menjadi energi bunyi! Berikan minimal<br />
tiga contoh!<br />
5. Apa yang kamu ketahui tentang Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)?<br />
Gambar 7.7 Batu yang dijatuhkan<br />
mempunyai energi potensial.<br />
3. Energi Mekanik<br />
Pernahkah kamu melihat buah jatuh dari pohonnya? Buah<br />
yang jatuh dari suatu ketinggian tersebut memiliki energi<br />
mekanik. Apa yang dimaksud energi mekanik? Energi mekanik<br />
adalah energi yang dimiliki suatu benda yang berkaitan dengan<br />
gerak. Energi mekanik terdiri atas energi potensial dan energi<br />
kinetik. Berikut penjelasan kedua energi tersebut.<br />
a. Energi Potensial<br />
Untuk mengamati energi potensial, lakukan kegiatan<br />
sederhana berikut! Peganglah sebuah batu. Julurkan tanganmu<br />
ke depan, kemudian lepaskan batu tersebut. Batu akan<br />
jatuh menimpa lantai dan kamu dapat mendengar suaranya.<br />
Sekarang, berjongkoklah di lantai, kemudian angkat batu<br />
kurang lebih 5 cm dari ubin. Kemudian, lepaskan. Kamu<br />
akan mendengar suara benturan batu dengan lantai lebih<br />
pelan. Mari kita amati peristiwa tersebut. Pada suatu<br />
ketinggian, batu memiliki energi. Pada saat batu masih<br />
dipegang, batu tersebut tidak dapat melakukan usaha. Akan<br />
tetapi, ketika dilepaskan dari ketinggian, batu dapat bergerak<br />
ke bawah. Berarti, batu tersebut mempunyai energi untuk<br />
melakukan gerak. Bentuk energi ini dapat kamu buktikan<br />
dengan suara benturan batu dengan lantai. Hal ini<br />
menandakan energi tersebut telah berubah menjadi energi<br />
bunyi. Jika batu tersebut dijatuhkan dari ketinggian 5 cm,<br />
bunyi akibat benturan batu dengan lantai terdengar lebih<br />
pelan. Hal ini menunjukkan bahwa energi dari ketinggian<br />
ini lebih kecil daripada energi yang dihasilkan sewaktu kamu<br />
berdiri.<br />
Percobaan sederhana tersebut membuktikan adanya energi<br />
potensial. Jadi, energi potensial adalah energi yang disebabkan<br />
oleh posisi benda. Pada kasus ini, posisi benda<br />
adalah ketinggian diukur dari lantai. Semakin besar<br />
ketinggian batu dari lantai, semakin besar pula energi<br />
potensial yang dimiliki batu tersebut. Energi potensial juga<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
dipengaruhi oleh massa benda. Kamu akan mendengar<br />
bunyi lebih keras ketika menjatuhkan sebongkah batu yang<br />
massanya lebih besar daripada bunyi yang dihasilkan oleh<br />
jatuhnya batu kecil. Dari uraian di atas, energi potensial dapat<br />
ditulis ke dalam bentuk matematis sebagai berikut.<br />
E p = m × g × h ....... (7.1)<br />
Keterangan:<br />
E = energi potensial (Joule)<br />
P<br />
m = massa (kg)<br />
g = percepatan gravitasi (m/s2 )<br />
h = ketinggian (m)<br />
Contoh<br />
Seorang pemanjat tebing bermassa 60 kg berada di ketinggian<br />
100 m dari tanah. Berapa energi potensial yang dimiliki<br />
pemanjat tersebut? (g = 10 m/s2 )<br />
Jawab:<br />
massa m = 60 kg<br />
ketinggian h = 100 m<br />
percepatan gravitasi g = 10 m/s2 E = .... ?<br />
P<br />
E = m × g × h<br />
P<br />
= 60 kg × 10 m/s2 × 100 m<br />
= 60.000 Joule<br />
b. Energi Kinetik<br />
Mengapa peluru yang keluar dari sebuah senapan sangat<br />
berbahaya jika mengenai manusia, padahal massa peluru<br />
hanya beberapa gram? Meskipun massanya kecil, peluru<br />
yang keluar dari senapan memiliki energi yang sangat besar.<br />
Hal ini disebabkan peluru tersebut mempunyai kelajuan yang<br />
sangat besar. Jika massa peluru tersebut diperbesar dengan<br />
gaya yang sama, energinya akan semakin besar pula. Energi<br />
apakah yang dimiliki peluru yang keluar dari senapan?<br />
Energi tersebut dinamakan energi kinetik. Jadi energi<br />
kinetik dapat didefinisikan sebagai energi yang dimiliki<br />
sebuah benda karena kelajuannya.<br />
Pada kasus peluru yang keluar dari senapan dapat disimpulkan<br />
bahwa besar energi kinetik bergantung pada massa<br />
benda dan kecepatannya. Energi kinetik dapat dirumuskan<br />
sebagai berikut.<br />
Keterangan:<br />
E = energi kinetik (Joule)<br />
k<br />
m = massa (kg)<br />
v = kelajuan (m/s)<br />
1 2<br />
Ek= × m× v ....... (7.2)<br />
2<br />
Gambar 7.8 Pemanjat tebing ini mempunyai<br />
energi potensial<br />
karena ketinggiannya dari<br />
permukaan tanah.<br />
Gambar 7.9 Peluru yang ditembakkan<br />
mempunyai energi kinetik<br />
yang besar.<br />
Energi dan Usaha 169
kedudukan 1<br />
kedudukan 2<br />
kedudukan 3<br />
170<br />
E m = E p<br />
E m = E p + E k<br />
E m = E k<br />
Gambar 7.10 Skema perubahan energi<br />
pada benda jatuh.<br />
Contoh<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sebuah benda yang massanya 0,1 kg bergerak dengan<br />
kecepatan 100 m/s. Berapa energi kinetik yang dimiliki benda<br />
tersebut?<br />
Jawab:<br />
m = 0,1 kg; v = 100 m/s<br />
E = .... ?<br />
k<br />
1 2 1 2<br />
Ek= × m× v = × 0,1 kg × 100 m/s = 500 Joule<br />
2 2<br />
c. Energi Potensial dan Energi Kinetik pada Benda Bergerak<br />
Perhatikan kembali batu yang kamu jatuhkan dari suatu<br />
ketinggian. Ketika batu berada pada suatu ketinggian, batu<br />
bermassa m pada suatu ketinggian h mempunyai energi<br />
potensial E yang besarnya m × g × h.<br />
P<br />
Ketika batu tersebut dijatuhkan, energi potensial tersebut<br />
berubah menjadi energi kinetik. Semakin bergerak ke<br />
bawah, energi potensialnya semakin berkurang dan energi<br />
kinetiknya semakin bertambah. Hal ini dikarenakan semakin<br />
bergerak ke bawah, ketinggian batu tersebut dari lantai<br />
semakin kecil (energi potensial berkurang) dan kelajuannya<br />
semakin besar (energi kinetiknya bertambah).<br />
Pada ketinggian tertentu, batu akan mempunyai energi<br />
potensial sama dengan energi kinetiknya. Pada akhirnya,<br />
batu tersebut jatuh ke lantai. Pada saat ini, energi yang<br />
dimiliki batu seluruhnya merupakan energi kinetik.<br />
d. Hukum Kekekalan Energi<br />
Pada bagian terdahulu telah dibahas mengenai bentukbentuk<br />
energi. Kamu tidak dapat bermain basket terusmenerus<br />
tanpa istirahat, makan, dan minum karena energi<br />
kimia dalam tubuhmu yang diperoleh dari makanan akan<br />
habis. Energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan,<br />
tetapi energi dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lain.<br />
Pernyataan ini dikenal dengan hukum kekekalan energi.<br />
Ketika batu kamu jatuhkan dari suatu ketinggian, terjadi<br />
perubahan energi yaitu energi potensial menjadi energi<br />
kinetik. Pada akhirnya, energi kinetik ini pun akan berubah<br />
menjadi bentuk lain ketika batu sampai di lantai. Marilah<br />
kita selidiki hukum kekekalan energi pada kasus benda jatuh<br />
bebas.<br />
Pada sebuah benda yang jatuh bebas, terdapat dua buah<br />
energi yaitu energi mekanik. Energi mekanik terdiri atas<br />
energi potensial dan energi kinetik. Meskipun energi<br />
potensial benda yang jatuh bebas akan semakin kecil ketika<br />
ketinggian semakin rendah, tetapi di sisi lain energi<br />
kinetiknya bertambah. Dengan demikian energi mekaniknya<br />
tetap sama (konstan). Kekekalan energi mekanik pada benda<br />
jatuh bebas dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 7.10.
Pada kedudukan 1, energi mekanik seluruhnya merupakan<br />
energi potensial. Dapat dituliskan sebagai berikut.<br />
E = E = m × g × h<br />
m p<br />
Pada kedudukan 2, energi mekanik merupakan jumlah<br />
energi potensial dan energi kinetik. Dapat dituliskan sebagai<br />
berikut.<br />
E = E + E m p k<br />
= m × g × h + 1<br />
× m × v2<br />
Latihan 7.2<br />
2<br />
Pada kedudukan 3, energi mekanik seluruhnya merupakan<br />
energi kinetik. Dapat dituliskan sebagai berikut.<br />
E = E = m k 1<br />
× m × v2<br />
2<br />
Contoh<br />
Sebuah benda jatuh tanpa kecepatan awal dari ketinggian<br />
10 m. Pada saat ketinggian benda 7 m dari tanah, hitunglah<br />
kecepatannya. Diketahui percepatan gravitasi g = 10 m/s2 .<br />
Jawab:<br />
h = 10 m<br />
1<br />
h = 7 m<br />
2<br />
v = .... ?<br />
Perhatikan Gambar 7.11 di samping.<br />
E = E m1 m2<br />
E + E = E + E p1 k1 p2 k2<br />
E = E + E k1 p2 k2<br />
m × g × h = m × g × h + 1 2 1<br />
× m × v2<br />
2 1<br />
2 × m × v2 = m × g × h – m × g × h 1 2<br />
v2 = 2 × g × (h – h ) 1 2<br />
v = 2× g× ( h −h<br />
)<br />
1 2<br />
2<br />
v = 2× 10 m/s × ( 10 m−7 m)<br />
v = 7,75 m/s<br />
1. Apa yang dimaksud dengan energi-energi berikut ini?<br />
a. energi mekanik<br />
b. energi potensial<br />
c. energi kinetik<br />
2. Jelaskan pengaruh massa dan ketinggian pada energi potensial suatu benda!<br />
3. Jelaskan pengaruh massa dan kecepatan pada energi kinetik!<br />
4. Sebuah benda dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari ketinggian 50 m. Ketika ketinggian<br />
benda 30 m, hitunglah kecepatan benda pada saat itu!<br />
5. Tuliskan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari yang menunjukkan bahwa energi<br />
tidak hilang, tetapi berubah menjadi bentuk energi lain!<br />
h 1<br />
h 2<br />
kedudukan 1<br />
kedudukan 2<br />
Energi dan Usaha 171
Gambar 7.12 Gaya tangan pramusaji<br />
ke atas dan arah jalannya<br />
mendatar, jadi ia<br />
tidak melakukan usaha.<br />
172<br />
B Usaha<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti sering mendengar<br />
kata “usaha”. Misalnya, kamu berusaha keras mempelajari<br />
pelajaran Fisika untuk mempersiapkan diri menghadapi<br />
ulangan. Seorang atlet balap sepeda berusaha keras untuk<br />
menghadapi olimpiade. Romi berusaha mendorong lemari<br />
sejauh 3 meter.<br />
1. Pengertian Usaha<br />
Dalam kehidupan sehari-hari usaha berarti upaya manusia<br />
untuk melakukan sesuatu guna tujuan tertentu. Apa pengertian<br />
usaha dalam Sains? Sebuah benda dikatakan melakukan usaha<br />
jika ada gaya yang dilakukan pada benda tersebut atau benda<br />
tersebut memberikan gaya yang menyebabkan benda tersebut<br />
berubah posisinya. Dari tiga contoh yang diberikan di atas, coba<br />
kamu tentukan mana yang merupakan usaha menurut Fisika<br />
dan mana yang bukan.<br />
Dari pengertian gaya, usaha (W) dapat dituliskan dalam<br />
bentuk matematis, yaitu hasil kali antara gaya (F) dan<br />
perpindahan (s). Dalam hal ini, usaha searah dengan gaya,<br />
sehingga usaha merupakan besaran vektor.<br />
Dalam bentuk matematis, usaha dapat dituliskan sebagai<br />
berikut.<br />
W = F × s ....... (7.3)<br />
Kamu harus ingat bahwa gaya yang dimaksud dalam<br />
persamaan ini adalah gaya yang searah dengan arah<br />
perpindahan.<br />
Seorang pramusaji yang sedang berjalan mengantarkan<br />
makanan ke meja pelanggannya dikatakan tidak melakukan<br />
usaha meskipun tangannya memberikan gaya untuk menahan<br />
makanan yang dibawanya. Hal ini dikarenakan gaya yang<br />
diberikan pramusaji tersebut tegak lurus dengan arah<br />
berjalannya. Gaya tangannya ke atas dan arah berjalannya<br />
mendatar.<br />
Apa satuan usaha? Jika sebuah benda melakukan usaha<br />
dengan gaya F = 1 N sehingga membuat benda bergeser 1 m,<br />
usaha dan satuannya dapat dihitung sebagai berikut.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Gambar 7.11 Usaha adalah perkalian gaya F dan perpindahan s.<br />
F<br />
s
W = F × s<br />
= 1 N × 1 m<br />
= 1 Nm<br />
Selanjutnya, diperoleh bahwa 1 Nm = 1 Joule.<br />
Contoh<br />
Seorang pria mendorong peti besi dengan gaya 600 N. Peti<br />
tersebut bergeser sejauh 2 m. Hitunglah usaha yang dilakukan<br />
pria tersebut!<br />
Jawab:<br />
F = 600 N<br />
s = 2 m<br />
W = .... ?<br />
W = F × s<br />
= 600 N × 2 m<br />
= 1.200 Nm = 1.200 Joule<br />
2. Hubungan Energi dengan Usaha<br />
Ketika kamu menarik sebuah kotak, kamu memberikan gaya<br />
otot pada peti tersebut sehingga peti tersebut dapat bergerak.<br />
Dalam peristiwa itu, energi kimia dalam otot berubah menjadi<br />
energi gerak seperti yang telah kamu di depan, bahwa suatu<br />
bentuk energi dapat diubah ke bentuk energi lain.<br />
Dapat dikatakan bahwa proses melakukan usaha merupakan<br />
cara untuk memindahkan energi. Usaha yang dilakukan suatu<br />
benda sama dengan besarnya energi yang dipindahkan. Pada<br />
contoh di atas, energi kimia di dalam ototmu digunakan untuk<br />
menggeser kotak. Besarnya usaha untuk menggeser kotak<br />
tersebut sama dengan besar energi otot.<br />
Selain menggunakan energi kimia, usaha dapat juga<br />
dilakukan oleh sebuah benda yang memiliki energi lain misalnya<br />
energi listrik. Perhatikan alat berat yang digunakan untuk<br />
menebang pohon pada Gambar 7.14. Alat-alat tersebut dapat<br />
melakukan usaha dengan memberikan gaya yang diperoleh dari<br />
energi kimia yaitu pembakaran bahan bakar yang dapat<br />
memberikan energi pada mesin.<br />
Sebuah mobil bergerak dengan laju v . Oleh karena kelajuan<br />
1<br />
ini, mobil tersebut mempunyai energi kinetik E . Jika<br />
k1<br />
pengemudi menginjak pedal gas untuk menambah laju<br />
mobilnya hingga menjadi v , energi kinetik mobil tersebut<br />
2<br />
berubah menjadi E . Untuk melakukan penambahan laju<br />
k2<br />
mobil tersebut, mesin mobil dikatakan melakukan usaha. Besar<br />
usaha ini sama dengan selisih energi kinetiknya.<br />
Kamu memegang batu pada suatu ketinggian h , kemudian<br />
1<br />
batu tersebut kamu ubah kedudukannya ke tempat yang lebih<br />
tinggi h . Untuk melakukan itu, otot tanganmu melakukan<br />
2<br />
usaha yang besarnya sama dengan selisih energi potensial pada<br />
ketinggian h (E ) dan energi potensial pada ketinggian h (E ).<br />
2 p2 1 p1<br />
Usaha di sini dapat dituliskan dalam bentuk persaman berikut.<br />
Gambar 7.13 Mesin memperoleh<br />
energi dari pembakaran<br />
bahan bakar untuk<br />
melakukan usaha.<br />
Energi dan Usaha 173
Gambar 7.14 Mobil yang bergerak<br />
mempunyai energi<br />
kinetik.<br />
Sumber: Dokumen Penerbit<br />
174<br />
W = E – E ....... (7.4)<br />
2 1<br />
Keterangan:<br />
W = usaha (Joule)<br />
E = energi pada keadaan 1 (Joule)<br />
1<br />
E = energi pada keadaan 2 (Joule)<br />
2<br />
Contoh<br />
1. Sebuah benda yang sedang bergerak mempunyai energi<br />
kinetik 500 Joule. Benda tersebut dipercepat hingga energi<br />
kinetiknya 600 Joule. Hitunglah usaha yang dilakukan benda<br />
tersebut!<br />
Jawab:<br />
E = 500 Joule<br />
k1<br />
E = 600 Joule<br />
k2<br />
W = .... ?<br />
W = E – E 2 1<br />
= 600 – 500 = 100 Joule<br />
Jadi, usaha yang dilakukan untuk benda tersebut adalah<br />
100 Joule.<br />
2. Sebuah mobil massanya 1.500 kg bergerak dengan kelajuan<br />
72 km/jam. Pengemudi melihat ada kemacetan di depan<br />
maka rem diinjak sehingga kelajuan mobil menjadi<br />
36 km/jam. Selama pengereman, mobil menempuh jarak<br />
20 m. Hitunglah gaya yang dilakukan rem pada roda!<br />
Jawab:<br />
m = 1.500 kg<br />
v = 72 km/jam = 20 m/s<br />
1<br />
v = 36 km/jam = 10 m/s<br />
2<br />
s = 20 m<br />
F = .... ?<br />
Energi mobil adalah energi kinetik.<br />
1 2<br />
E = m × v k 2<br />
Ek1 =<br />
1 2 × 1.500 kg × (20) m/s<br />
2<br />
= 3 × 105 Joule<br />
Ek2 =<br />
1 2 × 1.500 kg × (10) m/s<br />
2<br />
= 0,75 × 105 W<br />
Joule<br />
= E – E k2 k1<br />
= (0,75 – 3) × 105 Joule<br />
= –2,25 × 105 Joule<br />
W = F × s<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
5<br />
W − 2,25× 10 Joule<br />
F = = =−11.250<br />
N<br />
s 20 m<br />
Jadi, gaya yang dilakukan rem pada roda adalah –11.250 N.
Perhatikan contoh soal nomor 2 di atas. Terlihat bahwa usaha<br />
yang dilakukan mobil bernilai negatif, ini berarti usaha bukan<br />
dilakukan oleh mesin mobil, tetapi usaha dilakukan oleh rem<br />
mobil pada roda. Rem mobil memberikan gaya pada roda<br />
untuk memperlambat laju mobil yang arahnya berlawanan<br />
dengan arah gerak mobil. Oleh karena itu, gaya rem mobil pada<br />
roda bernilai negatif.<br />
Latihan 7.3<br />
1. Apa yang dimaksud usaha?<br />
2. Tuliskan contoh kejadian-kejadian dalam sehari-sehari yang sering dianggap sebagai<br />
usaha, tetapi bukan merupakan usaha dalam Sains!<br />
3. Bagaimana hubungan antara usaha, gaya, dan perpindahan?<br />
4. Seorang anak menarik kursi bermassa 10 kg sejauh 3 m. Hitunglah usaha yang diberikan<br />
anak itu!<br />
5. Sebuah benda yang sedang bergerak mempunyai energi kinetik 400 Joule. Benda<br />
tersebut dipercepat hingga energi kinetiknya 700 Joule. Hitunglah usaha yang dilakukan<br />
benda tersebut!<br />
C Daya<br />
Pada pembahasan tentang gerak, kamu telah mengetahui<br />
bahwa kecepatan adalah perubahan jarak per satu sekon.<br />
Misalkan, sebuah mobil kecepatannya 20 m/s. Angka ini<br />
mengandung arti bahwa dalam satu sekon, mobil tersebut<br />
mampu menempuh jarak 20 m. Terlihat bahwa kecepatan<br />
merupakan perubahan jarak setiap satu sekon.<br />
Usaha dapat didefinisikan sebagai perubahan energi. Jika<br />
perubahan energi ini diukur setiap satu sekon, akan didapatkan<br />
sebuah besaran baru yaitu perubahan usaha setiap satu sekon.<br />
Besaran tersebut disebut daya. Jadi, daya dapat didefinisikan<br />
sebagai perubahan energi setiap satu sekon. Dalam bahasa<br />
Inggris, daya adalah power. Dengan demikian, daya dilambangkan<br />
dengan P.<br />
Secara matematis, daya dituliskan sebagai berikut.<br />
W<br />
P = ....... (7.5)<br />
t<br />
Keterangan:<br />
P = daya (Joule/sekon)<br />
W = usaha (Joule)<br />
t = waktu (sekon)<br />
Satuan daya yaitu Joule/sekon. Dalam satuan SI disebut<br />
sebagai watt dilambangkan W.<br />
1 watt = 1 Joule/sekon<br />
Energi dan Usaha 175
176<br />
Bagaimana hubungan antara daya, kecepatan, dan usaha?<br />
Ingat kembali hubungan antara gaya dan usaha yang<br />
dirumuskan dengan W = F × s. Gaya F yang bekerja pada benda<br />
yang sedang bergerak sejauh ∆s, sehingga:<br />
W = F × ∆s<br />
W F×∆s Besar daya rata-rata: P = = = F× v<br />
t t<br />
Jadi, besar daya sesaat adalah:<br />
Keterangan:<br />
P = daya sesaat<br />
F = gaya<br />
v = kecepatan<br />
Contoh<br />
Tugas<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
P = F × v ....... (7.6)<br />
Seorang pria yang beratnya 600 N mampu menaiki tangga<br />
setinggi 10 m dalam waktu 10 detik. Berapa daya yang dimiliki<br />
pria tersebut?<br />
Jawab:<br />
Diketahui W = 600 N<br />
s = 10 m<br />
t = 10 s<br />
Ketika menaiki tangga, otot pria tersebut mengerjakan gaya yang<br />
sama dengan berat badannya yaitu F = 600 N.<br />
P = .... ?<br />
W F× s 600 N × 10 m<br />
P = = = = 600 Joule/sekon<br />
t t 10 s<br />
Jadi, daya yang dimiliki pria tersebut adalah 600 joule/sekon.<br />
Jika diperhatikan, dalam kehidupan sehari-hari, banyak<br />
kejadian-kejadian yang ada hubungannya dengan daya. Berikut<br />
ini adalah contoh penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari.<br />
1. Jika dua lampu sejenis masing-masing 40 watt dan 10 watt<br />
dinyalakan menggunakan sumber arus yang sama, lampu<br />
40 watt akan menyala lebih terang daripada lampu 10 watt.<br />
Hal ini dikarenakan lampu 40 watt dapat mengubah energi<br />
listrik ke dalam energi cahaya lebih cepat daripada lampu<br />
10 watt.<br />
2. Ari dan Wibowo memiliki berat badan sama. Dengan<br />
demikian, keduanya dianggap memiliki energi yang sama.<br />
Ketika keduanya berlomba lari 100 m, ternyata yang lebih<br />
dulu mencapai garis finish adalah Ari. Dengan demikian, Ari<br />
mempunyai daya lebih besar daripada Wibowo.<br />
Carilah contoh-contoh konsep daya dan aplikasinya dalam<br />
kehidupan sehari-hari!
Latihan 7.4<br />
1. Apa yang dimaksud daya?<br />
2. Konsep daya mirip dengan konsep kecepatan. Jelaskan kedua konsep tersebut!<br />
3. Dapatkah dua buah benda mempunyai energi sama, tetapi mempunyai daya yang<br />
berbeda? Jelaskan dengan disertai contoh!<br />
4. Apakah benda yang jatuh bebas dari ketinggian mempunyai daya? Berilah alasannya!<br />
5. Jelaskan contoh-contoh penerapan daya dalam kehidupan sehari-hari!<br />
Rangkuman<br />
• Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Bentuk-bentuk energi antara<br />
lain energi kimia, energi listrik, energi panas, dan energi nuklir.<br />
• Tidak semua energi dapat langsung digunakan, sehingga pemanfaatan energi<br />
menggunakan konsep perubahan energi.<br />
• Energi mekanik adalah energi yang dimiliki suatu benda berkaitan dengan gerak.<br />
Energi mekanik terdiri dari energi potensial dan energi kinetik.<br />
a. Energi potensial adalah energi yang disebabkan oleh posisi benda.<br />
E = m × g × h<br />
p<br />
b. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki benda karena kelajuannya.<br />
E = k 1<br />
× m × v2<br />
2<br />
• Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan atau<br />
diciptakan, melainkan hanya dapat diubah dari suatu bentuk ke bentuk lain.<br />
• Usaha adalah perkalian antara gaya yang bekerja dengan besarnya perpindahan.<br />
Dalam kaitannya dengan energi, usaha merupakan perubahan energi.<br />
W = F × s<br />
W = E – E 2 1<br />
• Daya adalah besarnya usaha atau perubahan energi yang terjadi tiap satuan waktu.<br />
Refleksi<br />
W<br />
P =<br />
t<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi Energi dan Usaha dalam bab ini. Sebelum melanjutkan<br />
bab berikutnya, lakukan evaluasi dengan menjawab pertanyaan di bawah. Jika semua pertanyaan<br />
kamu jawab dengan ‘ya’, kamu dapat melanjutkan belajar bab berikutnya. Jika ada pertanyaan<br />
yang dijawab dengan ‘tidak’, maka kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan<br />
pertanyaan itu. Jika ada yang sukar atau tidak dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah kamu sudah memahami berbagai bentuk energi dan perubahannya?<br />
2. Dapatkah kamu menghitung besarnya energi mekanik, energi potensial, dan energi kinetik<br />
suatu benda yang bergerak?<br />
3. Dapatkah kamu menjelaskan pengertian usaha dalam fisika serta hubungan antara usaha<br />
dan energi?<br />
4. Apakah kamu dapat menjelaskan pengertian daya dan cara menghitungnya?<br />
Energi dan Usaha 177
1. Kemampuan untuk melakukan usaha<br />
disebut ....<br />
a. daya<br />
b. energi<br />
c. gaya<br />
d. usaha<br />
2. Kamu dapat beraktivitas karena kamu<br />
mempunyai energi dari makanan<br />
yang diubah menjadi energi, energi ini<br />
disebut energi ....<br />
a. kimia<br />
b. panas<br />
c. listrik<br />
d nuklir<br />
3. Satuan energi adalah ....<br />
a. Newton<br />
b. Joule<br />
c. Newton/meter<br />
d. Joule/sekon<br />
4. Energi yang dimiliki benda karena<br />
posisinya disebut energi ....<br />
a. potensial<br />
b. kinetik<br />
c. mekanik<br />
d. semua salah<br />
5. Sebuah peluru bermassa 0,02 kg ditembakkan<br />
dengan kelajuan 200 m/s.<br />
Energi kinetik peluru adalah ....<br />
a. 4 Joule<br />
b. 200 Joule<br />
c. 400 Joule<br />
d. 800 Joule<br />
6. Sebuah benda 10 kg berada pada ketinggian<br />
7 m. Percepatan gravitasi di<br />
tempat itu adalah 10 m/s2 . Energi potensial<br />
benda tersebut adalah ....<br />
a. 0,7 Joule<br />
b. 7,0 Joule<br />
c. 70,0 Joule<br />
d. 700,0 Joule<br />
178<br />
Latih Kemampuan 7<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
7. Pernyataan di bawah ini berhubungan<br />
dengan energi kinetik, kecuali ....<br />
a. bergantung massa<br />
b. bergantung ketinggian<br />
c. bergantung kuadrat kecepatannya<br />
d. semakin besar kecepatannya semakin<br />
besar energi kinetiknya<br />
8. Perubahan energi pada aki yang<br />
dihubungkan dengan lampu adalah ....<br />
a. listrik – cahaya – kimia<br />
b. listrik – kimia – cahaya<br />
c. kimia – listrik – cahaya<br />
d. kalor – listrik – cahaya<br />
9. Alat yang mengubah energi gerak menjadi<br />
energi listrik adalah ....<br />
a. baterai dan dinamo<br />
b. aki dan baterai<br />
c. dinamo dan generator<br />
d. aki dan generator<br />
10. Seorang anak mendorong meja, tetapi<br />
meja tersebut tidak bergeser. Pernyataan<br />
berikut yang benar adalah ....<br />
a. energinya sama dengan nol<br />
b. anak tersebut tidak melakukan usaha<br />
c. usahanya ada tapi kecil<br />
d. semua salah<br />
11. Sebuah gaya 60 N bekerja pada sebuah<br />
lemari. Gaya tersebut mengakibatkan<br />
lemari bergeser sejauh 5 m. Besar<br />
usahanya adalah ....<br />
a. 3 Nm<br />
b. 30 Nm<br />
c. 300 Nm<br />
d. 12 Nm<br />
12. Perhatikan gambar di bawah ini!
Jika usaha yang ditimbulkan 1.000 J, jarak<br />
perpindahannya sebesar ....<br />
a. 25 m ke kanan<br />
b. 25 m ke kiri<br />
c. 50 m ke kanan<br />
d. 50 m ke kiri<br />
13. Perubahan energi per satuan waktu<br />
disebut ....<br />
a. usaha<br />
b. daya<br />
c. gaya<br />
d. kecepatan<br />
B. Kerjakan soal-soal di bawah ini dengan benar!<br />
14. Satuan daya adalah ....<br />
a. watt c. Nm<br />
b. Joule d. N<br />
15. Sebuah sepeda motor bermassa 100 kg<br />
berubah kelajuannya dari 20 m/s menjadi<br />
30 m/s dalam waktu 5 sekon menempuh<br />
jarak 200 m. Besar usaha yang dilakukan<br />
adalah ....<br />
a. 2 × 104 Joule<br />
b. 4 × 104 Joule<br />
c. 6 × 104 Joule<br />
d. 8 × 104 Joule<br />
1. Apa yang dimaksud kekekalan energi? Berikan contohnya!<br />
2. Sebuah batu dijatuhkan tanpa kecepatan awal dari sebuah gedung yang tingginya 20 m.<br />
Ketika bola tersebut telah menempuh jarak 8 m, energi kinetiknya sama dengan energi<br />
potensialnya. Jika percepatan gravitasi di tempat itu 10 m/s2 , hitunglah kecepatan batu<br />
tersebut!<br />
3. Seekor kuda menarik kereta dengan gaya 500 N sejauh 0,4 km. Berapakah usaha yang<br />
dilakukannya?<br />
4. Sebuah truk beratnya 2 × 104 N melaju di jalan tol dengan kecepatan 80 km/jam. Pengemudi<br />
mempercepat laju kendaraanya hingga 100 km/jam. Peningkatan kecepatan tersebut terjadi<br />
dalam 10 sekon. Hitunglah:<br />
a. usaha yang dilakukan truk tersebut,<br />
b. daya truk tersebut!<br />
5. Mengapa lampu 25 watt akan menyala lebih terang daripada lampu 10 watt?<br />
Wacana Sains<br />
Energi Baru dan Terbarukan<br />
Minyak merupakan sumber energi utama di Indonesia. Pemakaiannya terus meningkat<br />
baik untuk komoditas ekspor yang menghasilkan devisa maupun untuk memenuhi<br />
kebutuhan energi dalam negeri.<br />
Sementara cadangannya terbatas sehingga pengelolaannya harus dilakukan seefisien<br />
mungkin. Karena itu, ketergantungan akan minyak bumi untuk jangka panjang tidak<br />
dapat dipertahankan lagi sehingga perlu ditingkatkan pemanfaatan energi baru dan<br />
terbarukan.<br />
Energi baru dan terbarukan adalah energi yang pada umumnya sumber daya nonfosil<br />
yang dapat diperbarui atau bisa dikelola dengan baik, maka sumber dayanya tidak akan<br />
habis.<br />
Energi dan Usaha 179
180<br />
Sumber energi yang termasuk dalam energi baru dan terbarukan antara lain energi<br />
panas bumi, energi air, energi surya, energi angin, energi biomassa/biogas, energi samudra,<br />
fuel cell (sel bahan bakar), dan energi nuklir. Tetapi, tulisan ini hanya akan menyoroti energi<br />
panas bumi saja.<br />
Energi panas bumi<br />
Sebagai daerah vulkanik, wilayah Indonesia sebagian besar kaya akan sumber energi<br />
panas bumi. Jalur gunung berapi membentang di Indonesia dari ujung Pulau Sumatera<br />
sepanjang Pulau Jawa, Bali, NTT, NTB menuju Kepulauan Banda, Halmahera, dan Pulau<br />
Sulawesi. Panjang jalur itu lebih dari 7.500 km dengan lebar berkisar 50 – 200 km dengan<br />
jumlah gunung api baik yang aktif maupun yang sudah tidak aktif berjumlah 150 buah.<br />
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di sepanjang jalur itu, terdapat 217 daerah<br />
prospek panas bumi.<br />
Potensi energi panas bumi total adalah 19.658 MW dengan rincian di Pulau Jawa<br />
8.100 MW, Pulau Sumatera 4.885 MW, dan sisanya tersebar di Pulau Sulawesi dan kepulauan<br />
lainnya. Sumber panas bumi yang sudah dimanfaatkan saat ini adalah<br />
803 MW. Biasanya data energi panas bumi dapat dikelompokkan ke dalam data energi<br />
cadangan dan energi sumber.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sumber: A Harsono Soepardjo, Kompas, Senin, 24 Oktober 2005
Tekanan<br />
<strong>VIII</strong><br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Sebuah kapal selam dapat masuk ke dalam air dan mengapung di permukaan air. Demikian<br />
juga sebuah dongkrak yang ukurannya jauh lebih kecil dari mobil, dapat dengan mudah<br />
mengangkat mobil tersebut.<br />
Bagaimana kedua hal tersebut dapat terjadi? Prinsip apakah yang digunakan? Apa hubungannya<br />
dengan gaya?<br />
Usaha, gaya, dan energi memiliki peranan dalam kehidupan sehari-hari yang harus kita pahami.<br />
Dalam pembelajaran bab ini, kamu dapat menyelidiki tekanan pada benda padat, cair, dan gas<br />
beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Tekanan 181
182<br />
Zat padat<br />
Gaya pada setiap<br />
luas permukaan<br />
F<br />
P= A<br />
Hukum Pascal<br />
P = ρ × g × h<br />
Kata Kunci<br />
• Archimedes<br />
• barometer<br />
• Pascal<br />
><br />
><br />
><br />
><br />
><br />
didefinisikan<br />
dirumuskan<br />
Tekanan<br />
Zat cair<br />
Bejana berhubungan<br />
Permukaan air selalu<br />
datar dan rata<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
><br />
><br />
><br />
terjadi pada<br />
Ruangan tertutup<br />
sifat mengikuti beberapa<br />
hukum<br />
><br />
Zat gas<br />
Hukum Archimedes<br />
prinsip prinsip prinsip<br />
Gaya apung sama<br />
dengan zat cair yang<br />
berpindah<br />
><br />
><br />
><br />
dapat dibedakan pada<br />
Ruangan terbuka<br />
>
A Tekanan pada Zat Padat<br />
Kamu telah mengenal gaya sebagai tarikan atau dorongan<br />
pada sebuah benda. Apa pengaruh gaya terhadap permukaan<br />
benda? Apakah yang dimaksud dengan tekanan? Coba kamu<br />
perhatikan uraian di bawah ini!<br />
Pernahkah kamu naik bis atau kereta api? Jika bis atau kereta<br />
api yang kamu tumpangi penuh, terpaksa kamu harus berdiri,<br />
bukan? Nah, ketika kamu berdiri, semakin lama kaki kamu<br />
akan terasa pegal dan sakit. Tahukah kamu apa yang terjadi?<br />
Perhatikan juga kendaraan berat yang digunakan untuk<br />
memperbaiki jalan. Alat berat tersebut digunakan untuk<br />
memadatkan jalan yang sedang diperbaiki sebelum dilapisi<br />
aspal. Mengapa untuk meratakan jalan digunakan alat berat?<br />
Contoh lain, jika kamu pernah melihat unta, kamu akan<br />
mengetahui bahwa telapak kaki unta berbentuk melebar. Apa<br />
gunanya kaki unta berbentuk demikian?<br />
Sebagai jawaban singkatnya, semua contoh di atas ada<br />
hubungannya dengan tekanan. Untuk mengetahui apa<br />
sebenarnya tekanan, lakukan kegiatan berikut!<br />
Kegiatan 8.1<br />
Tekanan pada Zat Padat<br />
Tujuan:<br />
Menyelidiki tekanan pada zat padat.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebatang korek api.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Jepitlah sebatang korek api di kedua ujungnya<br />
menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti gambar.<br />
Dari gambar tersebut, terlihat ujung korek api yang ada<br />
gumpalannya diletakkan di ibu jari.<br />
2. Tekanlah batang korek api tersebut, apa yang kamu<br />
rasakan?<br />
3. Ulangi langkah 2 dengan memberikan tekanan yang agak<br />
keras. Apa yang kamu rasakan?<br />
4. Potonglah ujung korek api yang ada gumpalannya,<br />
kemudian ulangi langkah 2 dan 3. Apa yang kamu rasakan?<br />
Ketika batang korek api kamu tekan di antara ibu jari dan<br />
telunjukmu, kamu akan merasakan ibu jari dan telunjuk kamu<br />
terasa sakit. Ketika kamu menambah tekanan, rasa sakit pun<br />
semakin bertambah. Akan tetapi, ujung korek api dengan<br />
gumpalan, memberikan tekanan yang relatif kecil daripada<br />
ujung satunya.<br />
Tekanan 183
Gambar 8.1 Tali tas yang besar<br />
memiliki tekanan yang<br />
kecil sehingga tidak<br />
membuat pundak sakit.<br />
184<br />
Setelah melakukan Kegiatan 8.1, dapatkah kamu menyimpulkan<br />
apa yang dimaksud tekanan? Pada Kegiatan 8.1,<br />
kamu memberikan gaya yang sama pada kedua ujung korek<br />
api, tetapi efek yang diberikan gaya korek api pada jari kamu<br />
berbeda. Hal ini disebabkan luas permukaan bidang sentuh<br />
antara kedua ujung korek api dan jari kamu berbeda. Ujung<br />
korek api yang mempunyai gumpalan memberikan tekanan<br />
yang relatif kecil daripada tekanan yang diberikan ujung korek<br />
api yang tidak mempunyai gumpalan. Semakin kecil bidang<br />
sentuh tempat gaya bekerja, semakin besar tekanan yang<br />
dihasilkan gaya tersebut. Ada korelasi negatif antara tekanan<br />
dan luas bidang sentuh gaya.<br />
Ketika kamu menambah gaya jepit pada kedua ujung korek<br />
api, kamu akan merasakan tekanan dari kedua ujung korek api<br />
pun semakin besar. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya<br />
tekanan berbanding lurus dengan gaya yang bekerja. Ada<br />
korelasi positif antara tekanan dan gaya.<br />
Jadi, tekanan yang terjadi akibat adanya gaya terhadap bidang<br />
sentuh dituliskan sebagai berikut.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
F<br />
P = ......... (8.1)<br />
A<br />
Keterangan:<br />
P = tekanan (N/m2 )<br />
F = gaya (N)<br />
A = luas bidang sentuh gaya (m2 )<br />
Contoh<br />
1. Sebuah kotak yang beratnya 500 N dan luas alasnya 1 m2 diletakkan di atas lantai. Hitunglah tekanan yang diberikan<br />
kotak pada lantai!<br />
Jawab:<br />
F = 500 N<br />
A = luas alas kotak = 1 m2 P = .... ?<br />
Dengan menggunakan Persamaan 8.1 diperoleh:<br />
F 500 N 2<br />
P = = = 500 N/m<br />
2<br />
A 1 m<br />
2. Sebuah kotak dengan berat 300 N dan luas alasnya 1,5 m 2<br />
diletakkan di atas sebuah silinder yang memiliki berat 200 N,<br />
luas alasnya 0,5 m 2 dan terletak di atas lantai. Hitunglah:<br />
a. tekanan antara kotak dan silinder,<br />
b. tekanan antara silinder dan lantai,<br />
c. tekanan antara silinder dan kotak jika silinder diletakkan<br />
di atas kotak,<br />
d. tekanan antara kotak dan lantai jika silinder diletakkan<br />
di atas kotak!
Jawab:<br />
Perhatikan gambar berikut!<br />
Berat kotak = 300 N<br />
Luas alas kotak = 1,5 m 2<br />
Berat silinder = 200 N<br />
Luas alas silinder = 0,5 m 2<br />
a. Tekanan antara kotak dan silinder (kotak di atas silinder)<br />
P =<br />
F<br />
A<br />
300 N 2<br />
= = 600 N/m<br />
2<br />
0,5 m<br />
Tugas 8.1<br />
silinder<br />
b. Tekanan antara silinder dan lantai (kotak di atas silinder)<br />
P =<br />
F berat kotak + berat silinder<br />
=<br />
A luas alas silinder<br />
300 N + 200 N<br />
=<br />
2<br />
0,5 m<br />
2<br />
= 1.000 N/m<br />
c. Tekanan antara silinder dan kotak (silinder di atas kotak)<br />
P =<br />
F berat silinder 200 N<br />
= = 2<br />
A luas alas silinder 0,5 m<br />
2<br />
= 400 N/m<br />
d. Tekanan antara kotak dan lantai (silinder di atas kotak)<br />
F berat silinder + berat kotak<br />
P = =<br />
A luas alas kotak<br />
200 N + 300 N<br />
=<br />
2<br />
1,5 m<br />
2<br />
= 333,3 N/m<br />
Perhatikan operasi matematika berikut!<br />
F<br />
P = ..........................................................................(1)<br />
A<br />
F = P × A ......................................................................(2)<br />
Jika kamu memperbesar A pada Persamaan 2, kamu akan<br />
memperoleh nilai F yang besar pula. Berarti, jika kamu<br />
memperbesar luas alas sebuah benda, gaya tekan benda<br />
akan besar pula. Akan tetapi, kamu harus ingat bahwa<br />
benda tersebut massanya tetap dan gaya gravitasi pun tetap<br />
sehingga gaya tekannya pun pasti tetap. Apakah kamu<br />
setuju dengan pernyataan di atas? Berikan penjelasanmu<br />
pada kasus di atas! Jika kamu kesulitan, pelajari kembali<br />
konsep tekanan!<br />
Tekanan 185
Gambar 8.2 Mata kapak yang tajam<br />
untuk memperbesar tekanan.<br />
Gambar 8.3 Sirip ikan yang lebar<br />
memungkinkan ikan bergerak<br />
dalam air.<br />
Gambar 8.4 Sepatu salju dengan alas<br />
yang luas.<br />
186<br />
Latihan 8.1<br />
Pada penjelasan di awal, diberikan beberapa contoh<br />
penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut<br />
ini diberikan contoh lain penerapan konsep tekanan.<br />
1. Kapak<br />
Mata kapak dibuat tajam untuk memperbesar tekanan<br />
sehingga memudahkan tukang kayu dalam memotong atau<br />
membelah kayu. Orang yang memotong kayu dengan kapak<br />
yang tajam akan lebih sedikit mengeluarkan tenaganya daripada<br />
jika ia menggunakan kapak yang tumpul dengan gaya yang<br />
sama. Jadi, kapak yang baik adalah kapak yang mempunyai<br />
luas permukaan bidang yang kecil. Dalam bahasa sehari-hari<br />
luas permukaan kapak yang kecil disebut tajam. Coba, sebutkan<br />
alat-alat lain yang mempunyai prinsip kerja seperti kapak!<br />
2. Sirip Ikan<br />
Sirip ikan yang lebar memungkinkan ikan bergerak dalam<br />
air karena memperoleh gaya dorong dari gerakan siripnya yang<br />
lebar. Sirip ini memberikan tekanan yang besar ke air ketika<br />
sirip tersebut digerakkan. Akibatnya, ikan memperoleh gaya<br />
dorong air sebagai reaksinya.<br />
3. Sepatu Salju<br />
Orang-orang yang hidup di daerah bersalju secara langsung<br />
atau tidak telah memanfaatkan konsep tekanan. Mereka<br />
membuat sepatu salju yang luas alasnya besar sehingga mampu<br />
memperkecil tekanan berat tubuhnya pada salju. Hal ini<br />
mempermudah mereka berjalan di atas salju.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1. Dengan kalimatmu sendiri, jelaskan hubungan antara<br />
tekanan, gaya, dan luas bidang sentuh!<br />
2. Sebuah truk bermassa 8.000 kg. Total luas permukaan ban yang menyentuh jalan adalah<br />
1 m2 . Hitunglah tekanan yang diberikan truk pada jalan!<br />
3. Sebuah benda berbentuk silinder mempunyai jari-jari alas 1 m dan massa 25 kg terletak<br />
di atas lantai. Hitunglah besar tekanan benda tersebut pada lantai!<br />
4. Sebuah silinder bermassa 10 kg dan berjari-jari 0,5 m terletak di atas sebuah papan<br />
yang kedua ujungnya terletak pada dua tumpuan. Jika papan hanya mampu menahan<br />
tekanan 95,54 N/m2 , apakah papan tersebut cukup kuat untuk menahan silinder<br />
tersebut?<br />
5. Jelaskan contoh-contoh penerapan konsep tekanan dalam kehidupan sehari-hari!<br />
6. Sebutkan cara memperbesar tekanan!
B Tekanan Zat Cair<br />
Pada pembahasan sebelumnya, kamu telah mempelajari<br />
konsep tekanan pada benda padat. Ketika kamu menjepit<br />
sebatang korek api pada kedua ujungnya, tekanan akan<br />
disebarkan pada luas bidang sentuh jari tanganmu dan ujung<br />
korek api. Sebagai akibatnya kamu merasakan tekanan tersebut.<br />
Konsep tekanan juga berlaku pada zat cair yang akan kamu<br />
pelajari berikut ini.<br />
1. Hukum Pascal<br />
Perhatikan Gambar 8.5! Sebuah kotak pejal kecil mengapung<br />
di dalam air. Ukuran kotak tersebut sangat kecil sehingga<br />
pengaruh gaya gravitasi dapat diabaikan. Kotak tersebut akan<br />
mengalami tekanan oleh air dari segala arah yang diwakili oleh<br />
arah anak panah. Besar tekanan air dari segala arah adalah sama.<br />
Zat cair dapat memberikan tekanan walaupun zat cair tersebut<br />
diam di suatu tempat. Tekanan tersebut dinamakan tekanan<br />
hidrostatis.<br />
Kegiatan 8.2<br />
Tujuan:<br />
Mempelajari tekanan hidrostatis.<br />
Tekanan Hidrostatis<br />
Alat dan bahan:<br />
Botol bekas air mineral, paku payung, pita isolasi, dan air.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Dalam keadaan kosong, lubangi botol bekas air mineral.<br />
Perhatikan gambar.<br />
2. Tutuplah lubang-lubang tersebut dengan pita isolasi.<br />
3. Isilah botol tersebut dengan air sedemikian rupa sehingga<br />
tinggi permukaan air melebihi lubang.<br />
4. Dengan tangan kananmu angkat botol tersebut.<br />
5. Dengan tangan kirimu, lepaskan pita isolasi secara<br />
serentak. Perhatikan air akan memancar keluar dari<br />
lubang-lubang tersebut.<br />
6. Apakah air keluar dari setiap lubang? Bagaimana kekuatan<br />
pancarannya?<br />
Dari kegiatan di atas tampak bahwa air pada lubang E<br />
memancar paling jauh, sedangkan lubang A paling dekat.<br />
Besarnya tekanan hidrostatis dirumuskan sebagai berikut.<br />
P = ρ × g × h ...... (8.2)<br />
Keterangan:<br />
P = tekanan hidrostatis (N/m2 )<br />
ρ = massa jenis zat cair (kg/m3 )<br />
g = percepatan gravitasi (m/s2 )<br />
h = kedalaman (m)<br />
kotak<br />
pejal<br />
kotak<br />
pejal<br />
air<br />
air<br />
Gambar 8.5 Kotak kecil mengapung<br />
dalam air.<br />
A<br />
B<br />
C<br />
D<br />
E<br />
Tekanan 187
188<br />
Kegiatan 8.3<br />
Tujuan:<br />
Mengamati tekanan zat cair pada ruang tertutup.<br />
Alat dan bahan:<br />
Pompa pascal dan air.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Masukkan air dalam pompa pascal.<br />
2. Tekan pompa. Amati arah pancaran.<br />
3. Apakah kesimpulan dari percobaan tersebut?<br />
A 2<br />
><br />
F 2<br />
A 1<br />
F 1<br />
><br />
minyak<br />
Gambar 8.6 Dongkrak hidrolik dan<br />
skemanya.<br />
Tekanan Zat Cair pada Ruang Tertutup<br />
Berdasarkan percobaan di atas, Blaise Pascal mengemukakan<br />
suatu hukum yang dikenal dengan Hukum Pascal, yaitu:<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup<br />
diteruskan ke segala arah dengan sama besar.<br />
2. Aplikasi Hukum Pascal<br />
Peralatan-peralatan yang menggunakan prinsip kerja<br />
Hukum Pascal antara lain dijelaskan sebagai berikut.<br />
a. Dongkrak Hidrolik<br />
Pernahkah kamu melihat orang mengganti ban mobil?<br />
Bagian badan mobil yang akan diganti bannya harus diganjal<br />
supaya badan mobil tidak miring. Untuk melakukan itu,<br />
digunakan dongkrak hidrolik. Gambar 8.6 memperlihatkan<br />
skema dongkrak hidrolik yang terdiri atas:<br />
1) dua bejana yang berhubungan terbuat dari bahan yang<br />
kuat misalnya besi<br />
2) penghisap kecil dan penghisap besar<br />
3) minyak pengisi bejana<br />
Adapun cara kerja dongkrak hidrolik tersebut adalah sebagai<br />
berikut. Ketika sebuah gaya F diberikan melalui tuas<br />
1<br />
dongkrak untuk menekan penghisap kecil A , tekanan ini<br />
1<br />
akan diteruskan oleh minyak ke segala arah. Oleh karena<br />
dinding bejana terbuat dari bahan yang kuat, gaya ini tidak<br />
cukup untuk mengubah bentuk bejana. Satu-satunya jalan,<br />
tekanan ini diteruskan oleh minyak ke penghisap besar A . 2<br />
Tekanan pada penghisap kecil A dapat dituliskan:<br />
1<br />
F<br />
P<br />
A<br />
air<br />
1 = 1<br />
1<br />
......... (8.3)
Tekanan ini sama dengan tekanan yang diterima pengisap<br />
besar A 2 . (Ingat Hukum Pascal)<br />
P1 = P2<br />
⇔<br />
F1 A1 F2<br />
=<br />
A2<br />
⇔ F<br />
A<br />
= × F ......... (8.4)<br />
2<br />
2<br />
A1<br />
1<br />
Keterangan:<br />
F = gaya pada penghisap kecil (N)<br />
1<br />
F = gaya pada penghisap besar (N)<br />
2<br />
A = luas penampang pengisap kecil (m 1 2 )<br />
A = luas penampang pengisap besar (m 2 2 )<br />
Contoh<br />
Sebuah dongkrak hidrolik dengan luas pengisap kecil<br />
A = 10 cm 1 2 dan luas pengisap besar 60 cm2 digunakan untuk<br />
mengangkat beban 6.000 N. Berapa gaya tekan yang harus<br />
diberikan pada pengisap kecil supaya beban tersebut<br />
terangkat?<br />
Jawab:<br />
A = 10 cm 1 2 = 10-3 m2 A = 60 cm 2 2 = 6 × 10-3 m2 F = 6000 N<br />
2<br />
P1 = P2<br />
⇔<br />
F1 A1 F2<br />
=<br />
A2<br />
⇔ F<br />
A<br />
= × F<br />
1<br />
1<br />
A2<br />
2<br />
−3<br />
10 m<br />
= × 6.000 N = 1.000 N<br />
−3<br />
6× 10 m<br />
Jadi, diperlukan gaya 1.000 N untuk mengangkat beban<br />
seberat 6.000 N.<br />
b. Rem Hidrolik<br />
Tak terbayangkan jika sistem rem pada mobil tidak<br />
menggunakan Hukum Pascal. Pengendara mobil akan memerlukan<br />
tenaga besar untuk menghentikan laju mobilnya.<br />
Akan tetapi, dengan menerapkan Hukum Pascal pada sistem<br />
rem mobil, pengemudi hanya perlu memberikan gaya kecil<br />
untuk mengurangi laju kendaraannya. Gaya ini berupa<br />
injakan kaki pada pedal rem. Gambar 8.7 menunjukkan<br />
skema sistem rem pada mobil.<br />
Gaya diberikan pengemudi pada pedal rem. Gaya ini<br />
diteruskan oleh minyak melalui pipa sehingga memberikan<br />
gaya yang lebih besar pada rem yang terdapat di ban mobil.<br />
Dengan demikian, laju mobil dapat dikurangi.<br />
Tokoh Sains<br />
Blaise Pascal<br />
Blaise Pascal (1623 – 1662)<br />
adalah penemu Hukum Pascal yang<br />
berasal dari Prancis. Sebenarnya,<br />
minat utamanya ialah filsafat dan<br />
agama, sedangkan hobinya yang<br />
lain adalah matematika dan geometri<br />
proyektif. Bersama dengan Pierre<br />
de Fermat menemukan teori tentang<br />
probabilitas. Pada awalnya minat<br />
riset dari Pascal lebih banyak pada<br />
bidang ilmu pengetahuan dan ilmu<br />
terapan, di mana dia telah berhasil<br />
menciptakan mesin penghitung<br />
yang pertama kali.<br />
Sumber: id.wikipedia.org<br />
Gambar 8.7 Skema sistem rem pada<br />
mobil.<br />
Sumber: Growing Up With Science<br />
Tekanan 189
190<br />
beban (mobil)<br />
penghisap<br />
kecil<br />
penghisap<br />
besar<br />
cairan<br />
gaya<br />
Gambar 8.8 Mesin hidrolik pengangkat<br />
mobil.<br />
Gambar 8.9 Mesin pengepres kapas.<br />
c. Mesin Hidrolik Pengangkat Mobil<br />
Gambar 8.8 memperlihatkan sebuah mesin hidrolik<br />
pengangkat mobil yang digunakan di tempat pencucian<br />
mobil. Secara umum, cara kerja mesin hidrolik tersebut sama<br />
dengan dongkrak hidrolik.<br />
d. Pompa Sepeda<br />
Pernahkah kamu memompa ban sepeda? Apakah kamu<br />
mengeluarkan banyak tenaga untuk melakukannya? Jika<br />
kamu merasa kelelahan, dapat dipastikan bahwa kamu<br />
menggunakan pompa yang tidak memanfaatkan sistem Pascal.<br />
Ada dua jenis pompa sepeda, yaitu pompa biasa dan<br />
pompa hidrolik. Kamu akan lebih mudah memompa ban<br />
sepedamu menggunakan pompa hidrolik karena sedikit<br />
mengeluarkan tenaga.<br />
e. Mesin Pengepres Kapas (Kempa)<br />
Mesin ini digunakan untuk mengepres kapas dari perkebunan<br />
sehingga mempunyai ukuran yang cocok untuk<br />
disimpan atau didistribusikan. Cara kerja alat ini adalah<br />
sebagai berikut. Gaya tekan dihasilkan oleh pompa yang<br />
menekan pengisap kecil. Akibat gaya ini, pengisap besar<br />
bergerak ke atas dan mendorong kapas. Akibatnya, kapas<br />
akan termampatkan.<br />
Tugas 8.2<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Buatlah skema mesin hidrolik pengangkat mobil dan<br />
jelaskan cara kerjanya! Untuk membantu penulisanmu,<br />
berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan<br />
dengan mesin tersebut.<br />
1. Dari mana gaya yang diperoleh untuk menekan<br />
pengisap kecil?<br />
2. Zat cair apa yang digunakan?<br />
3. Bagaimana supaya mobil tersebut tetap terangkat?<br />
4. Bagaimana menurunkan kembali mobil tersebut?<br />
4. Bejana Berhubungan<br />
Kamu telah mengetahui bahwa salah satu sifat zat cair jika<br />
dalam keadaan diam, mempunyai permukaan yang datar.<br />
Perhatikan peristiwa yang sering terjadi di sekelilingmu,<br />
misalnya air minum dalam gelas, mempunyai permukaan datar.<br />
Meskipun kamu memiringkan gelas tersebut, permukaan air<br />
tetap datar. Bagaimana jika air dimasukkan ke dalam bejana<br />
berhubungan? Untuk mengetahui jawabannya, mari kita<br />
lakukan kegiatan berikut!
Kegiatan 8.4<br />
Bejana Berhubungan yang Diisi Zat Cair Sejenis<br />
Tujuan:<br />
Mengamati bejana berhubungan yang diisi zat cair sejenis.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah slang sepanjang 1 m, corong, benang, dua statif, dan<br />
dua klem.<br />
klem<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Pasanglah salah satu ujung slang pada statif dengan klem<br />
dan ujung yang lain pada statif lain hingga membentuk<br />
huruf U. Perhatikan gambar di samping.<br />
2. Pada salah satu ujung slang, masukkan air menggunakan<br />
corong.<br />
3. Dengan bantuan salah satu temanmu, bentangkan benang<br />
dari permukaan air pada salah satu ujung slang ke<br />
permukaan air pada ujung yang lain.<br />
4. Bagaimana kesimpulanmu?<br />
Ketika temanmu membentangkan benang, kamu akan<br />
mengetahui bahwa permukaan air di kedua ujung slang adalah<br />
datar dan sama tinggi. Jika zat cair yang sejenis (misalnya air)<br />
dimasukkan dalam bejana berhubungan yang memiliki empat<br />
tabung kaca yang berbeda bentuknya tampak bahwa<br />
permukaan air dalam keempat tabung tetap mendatar dan sama<br />
tinggi. Perhatikan Gambar 8.10!<br />
Sekarang, bagaimana kalau dua jenis cairan dimasukkan ke<br />
dalam bejana berhubungan? Untuk mengetahui jawabannya,<br />
mari kita lakukan kegiatan berikut!<br />
Kegiatan 8.5<br />
Bejana Berhubungan dengan Zat Cair Tidak Sejenis<br />
Tujuan:<br />
Mengamati bejana berhubungan yang diisi zat cair tidak sejenis.<br />
Alat dan bahan:<br />
Siapkan sebuah slang 1 m, air, minyak goreng, corong,<br />
benang, dua statif, dan dua klem.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Pasanglah salah satu ujung slang pada statif dengan klem<br />
dan ujung yang lain dipasang pada statif lain hingga<br />
membentuk huruf U.<br />
2. Pada salah satu ujung slang, masukkan air menggunakan air<br />
corong. Setelah air tenang, masukkan minyak goreng<br />
pada salah satu ujung slang.<br />
3. Dengan bantuan salah satu temanmu, bentangkan benang<br />
dari permukaan air lurus pada slang berisi minyak.<br />
4. Bagaimana kesimpulanmu?<br />
statif<br />
slang plastik<br />
air<br />
Gambar 8.10 Permukaan zat cair<br />
dalam bejana berhubungan.<br />
slang plastik<br />
statif<br />
minyak<br />
Tekanan 191
192<br />
h 1<br />
Gambar 8.11 Pipa U yang diisi dengan<br />
air dan minyak.<br />
Tokoh Sains<br />
h 2<br />
Archimedes<br />
Archimedes dari Syracusa<br />
(sekitar 287 SM - 212 SM) belajar di<br />
kota Alexandria, Mesir. Pada waktu<br />
itu yang menjadi raja di Sirakusa<br />
adalah Hieron II. Archimedes sendiri<br />
adalah seorang matematikawan,<br />
astronom, filsuf, fisikawan, dan<br />
insinyur berbangsa Yunani. Ia dibunuh<br />
oleh seorang prajurit Romawi<br />
pada penjarahan kota Syracusa,<br />
meskipun ada perintah dari jendral<br />
Romawi, Marcellus bahwa ia tak<br />
boleh dilukai. Archimedes dipandang<br />
sebagai salah satu matematikawan<br />
terbesar sejarah.<br />
Hukum Archimedes ditemukan<br />
secara tak sengaja ketika ia dimintai<br />
Raja Hieron II untuk menyelidiki<br />
apakah mahkota emasnya dicampuri<br />
perak atau tidak. Archimedes<br />
memikirkan masalah ini dengan<br />
sungguh-sungguh, hingga merasa<br />
sangat letih dan menceburkan<br />
dirinya dalam bak mandi umum<br />
penuh dengan air. Ia memperhatikan<br />
ada air yang tumpah ke lantai dan<br />
seketika itu pula ia menemukan<br />
jawabannya. Ia dapat membuktikan<br />
bahwa mahkota raja dicampuri<br />
dengan perak.<br />
Sumber: id.wikipedia.org<br />
Jika dalam bejana berhubungan terdapat dua jenis cairan<br />
yang berbeda, tinggi permukaan kedua zat tersebut dalam<br />
bejana berhubungan tidak akan sama. Hal ini disebabkan oleh<br />
massa jenis kedua zat cair tersebut yaitu air dan minyak goreng<br />
tidak sama. Kamu pasti telah mengetahui bahwa massa jenis<br />
minyak goreng lebih kecil daripada massa jenis air.<br />
Jika peristiwa pada Kegiatan 8.5 digambarkan, akan tampak<br />
seperti pada Gambar 8.11.<br />
Pada gambar terlihat bahwa tinggi permukaan air dan<br />
minyak goreng tidak sama. Titik P adalah titik khayal yang<br />
terletak di perbatasan antara minyak goreng dan air. Titik Q<br />
adalah titik khayal pada air di ujung bejana lain. Tinggi titik P<br />
dan Q sama jika diukur dari dasar bejana. Di titik P dan Q,<br />
tekanannya adalah sama. Dengan demikian, dapat dituliskan<br />
sebagai berikut.<br />
p = p 1 2<br />
ρ × g × h = ρ × g × h 1 1 2 2<br />
Karena harga g sama, maka:<br />
ρ × h = ρ × h ......... (8.5)<br />
1 1 2 2<br />
Keterangan:<br />
ρ = massa jenis zat cair 1<br />
1<br />
ρ = massa jenis zat cair 2<br />
2<br />
h = tinggi permukaan zat cair 1<br />
1<br />
h = tinggi permukaan zat cair 2<br />
2<br />
Persamaan di atas merupakan formulasi untuk menyelesaikan<br />
masalah dalam bejana berhubungan yang berisi dua jenis<br />
zat cair.<br />
Contoh<br />
Pada sebuah pipa U, terdapat air (massa jenis = 1.000 kg/m3 ).<br />
Kemudian dimasukkan zat cair lain hingga mengisi 10 cm bagian<br />
kiri pipa. Jika diketahui beda ketinggian permukaan zat cair<br />
adalah 1 cm, hitunglah massa jenis zat cair tersebut.<br />
Jawab:<br />
h = h – ∆h<br />
2 1<br />
= 10 cm – 1 cm<br />
= 9 cm = 9 × 10 –2 m<br />
ρ = 1.000 kg/m 2 3<br />
ρ = .... ?<br />
1<br />
ρ · h = ρ · h 1 1 2 2<br />
ρ 1 × 0,1 m = 1.000 kg/m 3 × 9 × 10 -2 m<br />
ρ 1 =<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
3 −2<br />
1.000 kg/m × 9× 10 m<br />
0,1 m<br />
ρ 1 = 900 kg/m 3<br />
Jadi, massa jenis zat cair tersebut adalah 900 kg/m 3 .
Berikut, mari kita pelajari aplikasi bejana berhubungan dalam<br />
kehidupan sehari-hari!<br />
a. Tukang Bangunan<br />
Tukang bangunan menggunakan konsep bejana berhubungan<br />
untuk membuat titik yang sama tingginya. Kedua<br />
titik yang sama ketinggiannya ini digunakan untuk membuat<br />
garis lurus yang datar. Biasanya, garis ini digunakan sebagai<br />
patokan untuk memasang ubin supaya permukaan ubin<br />
menjadi rata dan memasang jendela-jendela supaya antara<br />
jendela satu dan jendela lainnya sejajar. Tukang bangunan<br />
menggunakan slang kecil yang diisi air dan kedua ujungnya<br />
diarahkan ke atas. Akan dihasilkan dua permukaan air, yaitu<br />
permukaan air kedua ujung slang. Kemudian, seutas benang<br />
dibentangkan menghubungkan dua permukaan air pada<br />
kedua ujung slang. Dengan cara ini, tukang bangunan akan<br />
memperoleh permukaan datar.<br />
b. Teko Air<br />
Perhatikan teko air di rumahmu. Teko tersebut merupakan<br />
sebuah bejana berhubungan. Teko air yang baik harus<br />
mempunyai mulut yang lebih tinggi daripada tabung tempat<br />
menyimpan air. Mengapa demikian?<br />
c. Tempat Penampungan Air<br />
Biasanya, setiap rumah mempunyai tempat penampungan<br />
air. Tempat penampungan air ini ditempatkan di tempat<br />
tinggi misalnya atap rumah. Jika diamati, wadah air yang<br />
cukup besar dihubungkan dengan kran tempat keluarnya<br />
air menggunakan pipa-pipa. Jika bentuk bejana berhubungan<br />
pada penjelasan sebelumnya membentuk huruf U,<br />
bejana pada penampungan air ini tidak berbentuk demikian.<br />
Hal ini sengaja dirancang demikian karena sistem ini bertujuan<br />
untuk mengalirkan air ke tempat yang lebih rendah<br />
dengan kekuatan pancaran yang cukup besar.<br />
3. Hukum Archimedes<br />
Setelah mempelajari Hukum Pascal dan penerapannya<br />
dalam kehidupan sehari-hari, sekarang kamu akan mempelajari<br />
Hukum Archimedes serta penerapannya dalam kehidupan<br />
sehari-hari.<br />
Pernahkah kamu memerhatikan kapal laut? Kapal laut<br />
massanya berton-ton, tetapi kapal dapat mengapung di air laut.<br />
Jika kamu memasukkan uang logam ke dalam bak mandi berisi<br />
air, uang logam tersebut akan tenggelam. Massa kapal laut jauh<br />
lebih besar daripada massa uang logam. Akan tetapi, mengapa<br />
kapal laut dapat mengapung di permukaan air laut, sedangkan<br />
uang logam tenggelam? Untuk menjawab pertanyaan tersebut,<br />
kamu harus memahami konsep gaya apung di dalam zat cair.<br />
Untuk itu, mari kita lakukan kegiatan berikut!<br />
Gambar 8.12 Tukang bangunan memanfaatkan<br />
hukum bejana<br />
berhubungan.<br />
Gambar 8.13 Tempat penampungan<br />
air mengikuti kaidah<br />
hukum bejana berhubungan.<br />
Tekanan 193
194<br />
Kegiatan 8.6<br />
Gaya Apung dalam Zat Cair<br />
Tujuan:<br />
Mengamati gaya apung dalam zat cair.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah kaleng bekas minuman, sebuah wadah berpancuran, sebuah gelas ukur, dan air.<br />
Prosedur percobaan:<br />
1. Isilah wadah berpancuran dengan air hingga penuh<br />
(ditandai dengan adanya air yang keluar dari<br />
pancuran).<br />
2. Letakkan gelas ukur di bawah pancuran sehingga<br />
jika ada air yang keluar akan tertampung di gelas<br />
ukur ini.<br />
3. Masukkan kaleng kosong ke dalam air (diletakkan<br />
di permukaan air dan jangan ditekan).<br />
air<br />
kaleng kosong<br />
4. Apakah kaleng mengapung, melayang, atau<br />
tenggelam? Catat pengamatanmu.<br />
5. Apakah ada air yang keluar dari pancuran?<br />
6. Angkat kaleng dari air. Jika air dalam wadah<br />
berkurang, isi kembali wadah sehingga air dalam<br />
wadah tetap penuh.<br />
7. Isilah kaleng dengan air sampai penuh (jangan menggunakan<br />
air dari wadah berpancuran).<br />
8. Masukkan kaleng tersebut ke dalam wadah<br />
berpancuran. Apakah kaleng mengapung, melayang,<br />
atau tenggelam?<br />
wadah berpancuran gelas<br />
ukur<br />
9. Jika ada sebagian air keluar dari pancuran, pastikan air ini tertampung semuanya di<br />
dalam gelas ukur. Jika air telah tertampung semuanya, jauhkan gelas ukur tersebut<br />
dari pancuran.<br />
10. Ambil kaleng dari wadah berpancuran, kemudian buang air di dalamnya hingga kosong.<br />
11. Masukkan air dari gelas ukur ke dalam kaleng yang telah dikosongkan. Apakah kaleng<br />
terisi penuh?<br />
Ketika kaleng kosong dimasukkan ke dalam wadah berisi<br />
air, kaleng tersebut akan mengapung di air tersebut. Meskipun<br />
massa jenis kaleng bekas minuman ini lebih besar daripada air,<br />
kaleng tersebut mengapung di air. Hal ini dikarenakan pada<br />
kaleng tersebut bekerja gaya apung yang menahan kaleng tetap<br />
mengapung. Besar gaya apung ini sebanding dengan volume<br />
zat cair yang dipindahkan. Pada percobaan ini volume air yang<br />
dipindahkan adalah volume air yang tertampung pada gelas<br />
ukur.<br />
Sekarang, bagaimana jika kaleng berisi air dimasukkan ke<br />
dalam air dalam wadah? Kaleng akan tenggelam karena gaya<br />
apung tidak cukup kuat untuk menahan kaleng tetap terapung.<br />
Jika air yang tertampung dalam gelas ukur dari pencelupan<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
kaleng berisi air dimasukkan ke dalam kaleng yang telah<br />
dikosongkan, air dari gelas ukur tersebut akan mengisi penuh<br />
kaleng tersebut. Berapakah besarnya gaya apung pada kaleng<br />
tenggelam ini? Besarnya gaya apung pada kaleng ini sama<br />
dengan berat air yang dipindahkan.<br />
Hukum Archimedes<br />
Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke<br />
dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya<br />
sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda<br />
tersebut.<br />
Contoh<br />
1. Sebuah bola pejal ditimbang di udara, beratnya 50 N. Ketika<br />
bola tersebut ditimbang di dalam air, beratnya menjadi<br />
45 N. Berapa gaya ke atas yang diterima benda tersebut dan<br />
volume benda pejal tersebut?<br />
Jawab:<br />
Berat bola di udara = 50 N<br />
Berat bola di dalam air = 45 N<br />
Berarti, air memberikan gaya apung sebesar:<br />
F = w – w = 50 N – 45 N = 5 N<br />
di udara air<br />
Jadi, besar gaya apung yang dialami benda itu adalah 5 N.<br />
F = v · ρ · g c<br />
5 = v · 103 · 10<br />
v = 5 · 10 –4 m3 Jadi, volume benda pejal tersebut adalah 5 · 10 –4 m3 .<br />
2. Di dasar sebuah danau terdapat batu yang beratnya 700 N<br />
(diukur di udara). Jika batu tersebut dapat diangkat oleh<br />
seorang pria dengan gaya 500 N, hitunglah berat batu<br />
tersebut di dalam air!<br />
Jawab:<br />
w = 700 N<br />
di udara<br />
F = 500 N<br />
a<br />
= w – F = 700 N – 500 N = 200 N<br />
di udara a<br />
w di air<br />
a. Mengapung, Melayang, dan Tenggelam<br />
Pada Kegiatan 8.6 kamu telah mempelajari konsep gaya<br />
apung. Sebenarnya, pada percobaan tersebut telah sedikit<br />
disinggung tentang peristiwa mengapung dan tenggelam.<br />
1) Mengapung<br />
Jika sebuah batang kayu dijatuhkan ke dalam air, apa<br />
yang terjadi? Mula-mula kayu tersebut akan masuk<br />
seluruhnya ke dalam air, selanjutnya kayu tersebut akan<br />
muncul ke permukaan air dan hanya sebagian kayu yang<br />
masuk ke dalam air. Dalam keadaan demikian, gaya ke<br />
atas pada kayu lebih besar dengan berat kayu (F > w). a<br />
a<br />
Gambar 8.14 a. Berat benda pejal<br />
ketika ditimbang di<br />
udara.<br />
b. Berat bola pejal<br />
ketika ditimbang di<br />
air.<br />
balok kayu<br />
air<br />
Gambar 8.15 Kayu mengapung karena<br />
gaya ke atas kayu<br />
lebih besar dari berat<br />
kayu.<br />
b<br />
Tekanan 195
196<br />
telur<br />
air garam<br />
Gambar 8.16 Telur melayang di dalam<br />
air yang diberi garam.<br />
air<br />
koin logam<br />
Gambar 8.17 Koin logam tenggelam<br />
dalam air karena gaya<br />
apung lebih kecil dari<br />
berat benda.<br />
2) Melayang<br />
Masukkan sebutir telur ke dalam wadah berisi air, apa<br />
yang terjadi? Telur tersebut akan tenggelam. Kemudian,<br />
larutkan garam dapur ke dalam air. Setelah air tenang,<br />
perlahan-lahan telur tersebut naik dan akhirnya<br />
melayang. Mengapa terjadi demikian? Ketika telur<br />
tenggelam, gaya apung tidak cukup kuat menahan telur<br />
untuk mengapung atau melayang. Setelah ditambahkan<br />
garam dapur, massa jenis air menjadi sama dengan massa<br />
jenis telur. Oleh karena itu, telur melayang. Gaya apung<br />
telur sama dengan beratnya (F = w). a<br />
3) Tenggelam<br />
Kamu pasti dapat menyebutkan contoh benda-benda<br />
yang tenggelam dalam air. Misalnya, uang logam akan<br />
tenggelam jika dimasukkan ke dalam air. Pada logam,<br />
sebenarnya terdapat sebuah gaya apung, tetapi gaya ini<br />
tidak cukup kuat untuk menahan uang logam melayang<br />
atau mengapung. Jadi dalam keadaan tenggelam, gaya<br />
apung yang bekerja pada suatu benda lebih kecil daripada<br />
berat benda (F < w). a<br />
b. Pengaruh Massa Jenis terhadap Gaya Apung<br />
Ketika kamu mempelajari bahasan mengenai terapung,<br />
melayang dan tenggelam, hanya ditekankan adanya gaya<br />
apung yang bekerja pada benda. Sebenarnya ada faktor lain<br />
yang memengaruhi keadaan-keadaan tersebut yaitu massa<br />
jenis benda.<br />
Pada keadaan terapung, selain karena pengaruh gaya apung<br />
F yang sama dengan berat benda, pengaruh massa jenis pun<br />
a<br />
memungkinkan suatu benda terapung. Massa jenis benda<br />
yang lebih kecil daripada massa jenis cairan, memungkinkan<br />
benda tersebut mengapung di permukaan cairan.<br />
Pada keadaan melayang, gaya apung F sama dengan w<br />
a<br />
benda. Ini sama dengan gaya apung yang terjadi pada<br />
keadaan terapung. Tetapi, pada keadaan melayang, massa<br />
jenis suatu benda adalah sama dengan massa jenis zat cair.<br />
Pada keadaan tenggelam, gaya apung F lebih kecil dari-<br />
a<br />
pada w. Jika diamati dari massa jenis benda, massa jenis benda<br />
yang tenggelam lebih besar daripada massa jenis zat cair.<br />
Agar lebih jelas, perhatikan Tabel 8.1!<br />
Tabel 8.1 Syarat keadaan terapung, melayang, dan tenggelam<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Mengapung Melayang Tenggelam<br />
v 1<br />
v 2<br />
ρ b < ρ c<br />
w = m · g<br />
= V · ρ b · g<br />
F A = V 2 · ρ c · g<br />
ρ b = ρ c<br />
w = m · g<br />
= V · ρ b · g<br />
F A = V · ρ c · g<br />
ρ b > ρ c<br />
w = m · g<br />
= V · ρ b · g<br />
F A = V · ρ c · g
c. Konsep Benda Terapung, Melayang, dan Tenggelam<br />
dalam Teknologi<br />
Setelah mempelajari konsep benda terapung, melayang, dan<br />
tenggelam, kamu sekarang dapat menjelaskan kasus-kasus<br />
dalam keseharian. Misalnya, mengapa kapal laut dapat<br />
terapung di permukaan air, sedangkan uang logam tenggelam.<br />
Dalam hal apa saja prinsip Archimedes diterapkan dalam<br />
kehidupan sehari-hari?<br />
1) Kapal Laut<br />
Di awal pembahasan Hukum Archimedes telah sedikit<br />
disinggung mengapa kapal laut dapat mengapung di air.<br />
Badan kapal laut mempunyai rongga udara. Karena<br />
rongga udara ini, volume air laut yang dipindahkan oleh<br />
kapal tersebut cukup besar sehingga sesuai prinsip<br />
Archimedes, kapal laut mendapatkan gaya apung yang<br />
cukup besar untuk menahan bobot kapal sehingga kapal<br />
dapat mengapung di permukaan air. Kapal sangat penting<br />
untuk transportasi. Indonesia merupakan salah satu<br />
negara kepulauan yang besar. Oleh karena itu, kapal laut<br />
memegang peranan penting akan kelancaran transportasi<br />
di negara kita.<br />
2) Kapal Selam<br />
Jika kapal laut hanya dapat mengapung di permukaan<br />
air, maka kapal selam, selain dapat mengapung, dapat<br />
juga melayang dan tenggelam di dalam air laut. Karena<br />
kemampuannya tersebut, kapal selam sangat cocok<br />
digunakan dalam bidang militer dan penelitian. Bentuk<br />
badan kapal selam dirancang agar dapat mengapung,<br />
melayang, dan tenggelam dalam air. Selain itu, dirancang<br />
untuk dapat menahan tekanan air di kedalaman laut.<br />
Bagaimana cara kerja kapal selam? Perhatikan Gambar<br />
8.19 ketika kapal selam sedang mengapung, melayang,<br />
dan tenggelam!<br />
Badan kapal selam mempunyai rongga udara yang<br />
berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya air atau<br />
udara. Rongga ini terletak di lambung kapal. Rongga<br />
tersebut dilengkapi dengan katup pada bagian atas dan<br />
bawahnya. Ketika mengapung, rongga terisi dengan<br />
udara sehingga volume air yang dipindahkan sama<br />
dengan berat kapal. Sesuai dengan prinsip Archimedes,<br />
kapal selam akan mengapung. Ketika rongga katup atas<br />
dan katup bawah pada rongga kapal selam dibuka, maka<br />
udara dalam rongga keluar atau air masuk mengisi<br />
rongga tersebut. Akibatnya, kapal mulai tenggelam.<br />
Katup akan ditutup jika kapal selam telah mencapai<br />
kedalaman yang diinginkan. Dalam keadaan ini, kapal<br />
selam dalam keadaan melayang. Jika katup udara pada<br />
rongga dibuka kembali maka volume air dalam rongga<br />
akan bertambah sehingga kapal selam akan tenggelam.<br />
Gambar 8.18 Kapal laut dapat mengapung<br />
di air.<br />
a<br />
b<br />
rongga diisi udara sehingga<br />
kapal selam terapung<br />
rongga udara sebagian diisi air laut<br />
sehingga kapal selam melayang<br />
c<br />
rongga diisi penuh dengan air laut<br />
sehingga kapal selam tenggelam<br />
Gambar 8.19 Proses mengapung,<br />
melayang, dan tenggelam<br />
kapal selam.<br />
Tekanan 197
Gambar 8.20 Jembatan ponton.<br />
198<br />
pemberat<br />
tabung terapung<br />
Gambar 8.21 Hidrometer.<br />
Sumber: Jendela Iptek<br />
Latihan 8.2<br />
1. Perhatikan gambar berikut!<br />
27,2 cm<br />
a<br />
minyak<br />
9,41 cm<br />
b<br />
air<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Jika kapal selam akan muncul ke permukaan dari<br />
keadaan tenggelam, air dalam rongga dipompa keluar<br />
sehingga rongga hanya terisi udara. Dengan demikian,<br />
kapal selam akan mengalami gaya apung yang dapat<br />
menyamai berat kapal selam. Akibatnya, kapal selam<br />
akan naik ke permukaan dan mengapung.<br />
3) Jembatan Ponton<br />
Peristiwa mengapung suatu benda karena memiliki<br />
rongga udara dimanfaatkan untuk membuat jembatan<br />
yang terbuat dari drum-drum berongga yang dijajarkan<br />
melintang aliran sungai. Volume air yang dipindahkan<br />
menghasilkan gaya apung yang mampu menahan berat<br />
drum itu sendiri dan benda-benda yang melintas di<br />
atasnya. Setiap drum penyusun jembatan ini harus<br />
tertutup agar air tidak dapat masuk ke dalamnya.<br />
4) Hidrometer<br />
Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk<br />
mengukur massa jenis suatu zat cair. Cara penggunaan<br />
alat ini adalah sebagai berikut. Hidrometer dimasukkan<br />
ke dalam zat cair yang akan ditentukan massa jenisnya.<br />
Karena alat ini mempunyai rongga udara maka alat ini<br />
akan mengapung. Telah disinggung sebelumnya,<br />
peristiwa tenggelam dipengaruhi oleh massa jenis zat cair.<br />
Jika massa jenis zat cair tempat hidrometer diletakkan<br />
besar, ketinggian tabung hidrometer yang muncul<br />
semakin besar dan sebaliknya. Hidrometer sering<br />
digunakan untuk keperluan penelitian di bidang kimia.<br />
Air dan minyak dituangkan ke dalam pipa U yang terbuka pada kedua ujungnya.<br />
Hitunglah massa jenis minyak!<br />
2. Berikan 5 contoh penerapan Hukum Pascal dalam kehidupan sehari-hari!<br />
3. Sebuah batu terletak di dasar sebuah danau. Jika massa batu tersebut adalah 70 kg dan<br />
volumenya 3,0 × 104 cm3 , hitunglah besar gaya yang diperlukan untuk mengangkat<br />
batu tersebut!<br />
4. Sebuah benda beratnya 8,20 N. Jika ditimbang di dalam air, beratnya menjadi<br />
6,18 N. Hitunglah gaya ke atas yang diterima benda!
C Tekanan Udara<br />
Pada penjelasan sebelumnya telah sedikit disinggung<br />
mengenai tekanan udara. Tekanan udara sering juga disebut<br />
tekanan atmosfer. Ada kemiripan antara tekanan udara dan<br />
tekanan air yang telah kamu pelajari. Tekanan air disebabkan<br />
oleh gaya tarik bumi atau gaya gravitasi terhadap air yang<br />
mempunyai massa. Jika benda diletakkan di kedalaman air yang<br />
semakin dalam, jumlah air yang berada di atasnya akan semakin<br />
banyak dan gaya gravitasinya pun akan semakin besar, sehingga<br />
tekanan akan semakin besar.<br />
Pada prinsipnya, tekanan udara sama seperti tekanan pada<br />
zat cair. Tekanan udara di puncak gunung akan berbeda dengan<br />
tekanan udara di pantai. Hal ini dikarenakan di puncak gunung<br />
jumlah partikel udaranya semakin kecil yang mengakibatkan<br />
gaya gravitasi partikel juga kecil, sehingga tekanan udaranya<br />
pun akan semakin kecil. Coba kamu jelaskan mengapa tekanan<br />
udara di pantai lebih besar daripada tekanan udara di gunung!<br />
Kegiatan 8.7<br />
Tekanan Udara<br />
Tujan:<br />
Membuktikan adanya tekanan udara.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah botol bekas air mineral dan air panas (tidak sampai melelehkan botol) secukupnya.<br />
Prosedur percobaan:<br />
1. Masukkan air panas ke dalam botol hingga setengah penuh.<br />
2. Tutup botol tersebut, kemudian kocoklah air dalam botol tersebut dengan cara<br />
menggoyang-goyangkan botol.<br />
3. Buang air di dalam botol. Setelah kosong, tutup kembali botol tersebut.<br />
4. Botol didiamkan, tunggu beberapa saat, dan lihat apa yang terjadi.<br />
5. Apakah kesimpulan dari kegiatan ini?<br />
Setelah didiamkan beberapa saat, botol bekas air mineral<br />
akan sedikit penyok. Mengapa demikian? Ketika kamu<br />
memasukkan air hangat ke dalam botol, suhu air di dalam botol<br />
akan meningkat karena di dalamnya ada uap air dan partikelpartikel<br />
udara di dalam botol akan menguap ke luar. Akibatnya<br />
partikel udara di dalam botol akan menjadi lebih sedikit<br />
dibandingkan semula. Ketika botol ditutup, tidak ada lagi<br />
partikel udara yang keluar. Jika didiamkan beberapa saat suhu<br />
udara di dalam botol akan turun dan uap air akan mengembun<br />
yang mengakibatkan partikel udara di dalam botol tersebut<br />
berkurang. Berkurangnya partikel udara ini mengakibatkan<br />
tekanan di dalam botol turun. Oleh karena tekanan udara di<br />
dalam botol lebih kecil daripada tekanan udara di luar botol<br />
maka udara akan termampatkan oleh tekanan udara luar. Telah<br />
terbukti bahwa tekanan udara disebabkan karena adanya<br />
partikel-partikel udara.<br />
Tekanan 199
200<br />
Alat Ukur Tekanan Udara<br />
Ada empat macam alat untuk<br />
mengukur tekanan udara yaitu:<br />
1. barometer raksa<br />
2. barometer fortin<br />
3 barometer air<br />
4. barometer aneroid<br />
><br />
P bar<br />
h<br />
Info Sains<br />
P gas<br />
Gambar 8.22 Skema manometer air<br />
raksa terbuka.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1. Pengaruh Ketinggian terhadap Tekanan Udara<br />
Pada penjelasan sebelumnya telah disinggung bahwa<br />
tekanan udara mirip dengan tekanan zat cair. Tekanan zat cair<br />
akan bertambah jika kedalamannya bertambah dan sebaliknya.<br />
Di udara pun demikian. Semakin dekat ke permukaan bumi<br />
tekanan udara semakin tinggi dan semakin jauh dari permukaan<br />
bumi tekanan udara semakin kecil. Tekanan udara di permukaan<br />
laut = 76 cmHg atau 1 atm. Setiap ketinggian bertambah<br />
100 m tekanan udara berkurang 1 cmHg.<br />
Hal ini dapat kamu rasakan jika kamu pergi ke tempat tinggi.<br />
Misalkan seorang pendaki akan semakin sulit mendaki gunung<br />
yang sangat tinggi. Selain udara yang dingin, di ketinggian<br />
tekanannya pun sangat rendah. Pada tempat yang tekanannya<br />
rendah partikel udaranya pun rendah sehingga pendaki gunung<br />
tidak dapat bernapas tanpa bantuan tabung oksigen.<br />
Contoh<br />
Di suatu tempat, tekanan udaranya diukur menggunakan barometer<br />
raksa (alat pengukur tekanan). Jika angka yang ditunjukkan<br />
alat tersebut 72 cm, hitunglah ketinggian tempat tersebut!<br />
Jawab:<br />
Tekanan di laut adalah 78 cmHg. Barometer menunjukkan<br />
angka 72 cm berarti selisih tekanan tersebut dengan permukaan<br />
laut adalah:<br />
∆P = tekanan di laut – tekanan terbaca di alat<br />
= 76 – 72 = 4 cmHg<br />
Jika satuannya diubah ke mmHg, maka ∆P = 40 mmHg<br />
Jika ketinggian bertambah 10 m, tekanan udara akan berkurang<br />
1 mmHg. Dengan demikian, ketinggian tempat tersebut dapat<br />
dihitung sebagai berikut.<br />
∆P<br />
40 mmHg<br />
Ketinggian = × 10 m = × 10 m = 400 m<br />
1 mmHg<br />
1 mmHg<br />
Jadi, ketinggian tempat tersebut dari permukaan laut adalah<br />
400 m.<br />
2. Tekanan Gas dalam Ruang Tertutup<br />
Alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup<br />
dinamakan manometer. Manometer ada dua macam, yaitu<br />
manometer raksa dan manometer logam.<br />
a. Manometer Raksa<br />
Manometer raksa dibedakan menjadi:<br />
1) Manometer Raksa Terbuka<br />
Manometer raksa terbuka adalah sebuah tabung U yang<br />
kedua ujungnya terbuka. Salah satu kaki dibiarkan<br />
terbuka berhubungan dengan udara luar sedangkan kaki<br />
lainnya dihubungkan ke ruang yang akan diukur tekanan
gasnya. Perhatikan Gambar 8.22. Besar tekanan gas dapat<br />
dihitung dengan rumus:<br />
Latihan 8.3<br />
P gas = P bar + h ......... (8.6)<br />
2) Manometer Raksa Tertutup<br />
Manometer raksa tertutup adalah sebuah tabung U yang<br />
salah satu ujungnya tertutup.<br />
b. Manometer Logam<br />
Digunakan untuk mengukur tekanan udara yang sangat<br />
tinggi.<br />
3. Konsep Tekanan Udara dalam Kehidupan Sehari-hari<br />
Seperti pada tekanan zat padat dan zat cair, berikut diberikan<br />
beberapa contoh kejadian yang berkaitan dengan tekanan udara.<br />
a. Angin<br />
Angin adalah udara yang bergerak dari suatu tempat yang<br />
bertekanan tinggi ke tempat yang tekanannya lebih rendah.<br />
Jika suatu daerah mempunyai tekanan udara yang sangat<br />
rendah, udara di sekelilingnya akan mengitari daerah<br />
tersebut sehingga membentuk pusaran angin. Kekuatan<br />
angin ini bisa sangat besar dan menerbangkan benda-benda<br />
yang dilaluinya. Bentuk angin seperti ini disebut angin siklon.<br />
Angin ini bersifat merusak jika tempat terjadinya pusaran<br />
dekat dengan tempat tinggal penduduk.<br />
b. Prakiraan Cuaca<br />
Bagaimana para ahli meteorologi dapat memperkirakan<br />
cuaca? Para ahli meteorologi mencatat perubahan tekanan<br />
udara di suatu tempat, kemudian data hasil pengamatan<br />
tersebut dianalisis dan diinterpretasi. Misalkan, jika pada<br />
suatu tempat tekanan udara rendah, udara dari tempat yang<br />
bertekanan lebih tinggi akan bergerak ke daerah tersebut.<br />
Angin tersebut membawa uap air. Karena tekanan udaranya<br />
rendah, uap air tersebut akan jatuh ke Bumi dalam bentuk<br />
hujan. Begitu pun sebaliknya, di suatu daerah cuacanya akan<br />
cerah jika tekanan di daerah tersebut tinggi yang berarti<br />
udara dari tempat tersebut akan bergerak ke daerah lain yang<br />
tekanan udaranya lebih rendah. Alat untuk mencatat<br />
perubahan tekanan udara secara terus menerus disebut<br />
barograf.<br />
Gambar 8.23 Angin siklon.<br />
Gambar 8.24 Barograf.<br />
1. Jelaskan pengaruh ketinggian terhadap tekanan udara!<br />
2. Bagaimana para ahli meteorologi dapat memperkirakan suatu tempat akan terjadi<br />
hujan?<br />
3. Adakah perbedaan suhu air saat mendidih, ketika kamu mendidihkannya di pantai<br />
dengan di puncak gunung? Jelaskan jawabanmu!<br />
Tekanan 201
202<br />
4. Jika tekanan udara di suatu kota diukur menggunakan barometer dan barometer<br />
tersebut menunjukkan angka 65 cmHg, hitunglah ketinggian kota tersebut dari<br />
permukaan laut!<br />
5. Sebutkan dan jelaskan kejadian sehari-hari yang ada hubungannya dengan tekanan!<br />
Rangkuman<br />
• Tekanan adalah gaya yang bekerja pada permukaan benda tiap satuan luasnya,<br />
F<br />
dirumuskan P = .<br />
A<br />
• Hukum Pascal menyatakan bahwa tekanan yang diberikan pada zat cair dalam<br />
ruangan tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.<br />
• Hukum Archimides menyatakan bahwa benda yang dicelupkan sebagian atau<br />
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya apung yang besarnya sama dengan<br />
berat zat cair yang dipindahkan oleh benda tersebut.<br />
• Benda yang dimasukkan ke dalam zat cair mempunyai tiga kemungkinan, yaitu<br />
mengapung, melayang, dan tenggelam.<br />
a. Benda mengapung jika w < Fa b. Benda melayang jika w = Fa c. Benda tenggelam jika w > Fa • Tekanan udara disebut juga tekanan atmosfer dipengaruhi oleh partikel-partikel udara<br />
di suatu daerah. Tekanan udara yang terbesar mengakibatkan terjadinya angin.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi Tekanan dalam bab ini. Sebelum melanjutkan bab<br />
berikutnya, lakukan evaluasi dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah. Jika semua<br />
kamu jawab dengan ‘ya’, kamu dapat melanjutkan pelajaran di bab berikutnya. Jika ada<br />
pertanyaan yang dijawab dengan ‘tidak’, kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan<br />
pertanyaan itu. Jika ada yang sukar atau tidak dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah kamu dapat menjelaskan konsep tekanan pada benda padat serta contoh<br />
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?<br />
2. Dapatkah kamu menjelaskan hukum-hukum yang menerangkan tekanan pada zat cair<br />
serta memberi contoh penerapannya?<br />
3. Dapatkah kamu menjelaskan pengaruh massa jenis terhadap gaya apung suatu benda?<br />
4. Apakah kamu dapat menjelaskan tekanan gas/udara pada ruang terbuka serta contoh<br />
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari?<br />
Latih Kemampuan 8<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
1. Batang korek api yang dijepit, tekanan<br />
pada ujung satu terasa lebih besar daripada<br />
ujung yang ada gumpalannya. Hal ini<br />
dikarenakan ....<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
a. bidang sentuh lebih kecil<br />
b. gaya yang bekerja lebih besar<br />
c. massa lebih kecil<br />
d. semua salah
2. Satuan tekanan adalah ....<br />
a. N/m2 c. kg/m2 b. N.m d. kg.m<br />
3. Perhatikan gambar berikut!<br />
(1) (2) (3) (4)<br />
Keempat balok di atas diletakkan di atas<br />
meja dan diberi gaya yang sama. Tekanan<br />
yang paling besar diberikan oleh balok<br />
nomor ....<br />
a. 1 c. 3<br />
b 2 d. 4<br />
4. Sebuah balok berukuran 10 cm × 5 cm ×<br />
4 cm terletak di lantai. Tekanan yang<br />
dihasilkan besar, bila bagian yang<br />
menyentuh lantai adalah ....<br />
a. 10 cm × 5 cm c. 5 cm × 4 cm<br />
b. 10 cm × 4 cm d. paling luas<br />
5. Berikut pernyataan yang benar mengenai<br />
tekanan pada zat padat adalah ....<br />
a. sebanding dengan gaya yang bekerja<br />
dan berbanding terbalik dengan luas<br />
bidang sentuh<br />
b. sebanding dengan luas bidang sentuh<br />
c. berbanding terbalik dengan gaya yang<br />
bekerja dan sebanding dengan luas<br />
bidang sentuh<br />
d. sebanding dengan massa benda<br />
6. Perhatikan gambar berikut!<br />
Tekanan yang paling besar<br />
terjadi pada titik ....<br />
a. A<br />
b. B<br />
c. C<br />
7.<br />
d. D<br />
Sebuah benda di dalam zat cair akan<br />
mengapung jika ....<br />
a. F < w a<br />
b. F = w a<br />
c. F > w a<br />
d. massanya kecil<br />
8. Sebuah benda beratnya 30 N (ditimbang<br />
di udara). Ketika benda tersebut ditimbang<br />
di dalam air, beratnya 20 N. Gaya<br />
apung yang diterima benda tersebut<br />
adalah ....<br />
a. 10 N<br />
b. 20 N<br />
c. 30 N<br />
d. 40 N<br />
9. Kapal laut dapat mengapung di<br />
permukaan air karena ....<br />
a. volume air yang dipindahkannya kecil<br />
b. volume air yang dipindahkannya<br />
besar<br />
c. terbuat dari besi<br />
d. mempunyai mesin<br />
10. Suatu benda yang dicelupkan sebagian<br />
atau seluruhnya ke dalam zat cair akan<br />
mengalami gaya apung yang besarnya ...<br />
dengan berat zat cair yang dipindahkan<br />
oleh benda tersebut.<br />
a. lebih kecil<br />
b. lebih besar<br />
c. sama<br />
d. bisa sama bisa tidak<br />
11. Tekanan atmosfer disebabkan oleh ....<br />
a. adanya partikel udara<br />
b. adanya ketinggian yang sangat besar<br />
c. perbedaan massa jenis udara<br />
d. semua salah<br />
12. Perubahan tekanan udara dapat digunakan<br />
untuk ....<br />
a. memperkirakan cuaca<br />
b. memperkirakan musim<br />
c. membuat hujan buatan<br />
d. semua salah<br />
13. Orang yang bekerja membuat prakiraan<br />
cuaca disebut ahli ....<br />
a. geologi<br />
b. meteorologi<br />
c. biologi<br />
d. paleontologi<br />
Tekanan 203
14. Perhatikan gambar manometer raksa<br />
terbuka di bawah ini!<br />
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!<br />
1. Jelaskan pengertian tekanan!<br />
2. Jelaskan perbedaan bunyi Hukum Pascal dan Hukum Archimedes!<br />
3. Sebutkan syarat suatu benda dapat mengapung, melayang, dan tenggelam!<br />
4. Sebutkan penggunaan konsep Archimedes dalam kehidupan sehari-hari!<br />
5. Di suatu tempat, diukur tekanannya menggunakan barometer raksa (alat pengukur<br />
tekanan). Jika angka yang ditunjukkan alat tersebut 68 cm, hitunglah ketinggian tempat<br />
tersebut!<br />
204<br />
6 cm<br />
><br />
75 cmHg<br />
gas<br />
raksa<br />
Besarnya tekanan gas adalah ....<br />
a. 69 cmHg c. 78 cmHg<br />
b. 72 cmHg d. 81 cmHg<br />
Wacana Sains<br />
Bagaimana Angin Bertiup?<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
15. Jika botol bekas air mineral diisi dengan<br />
air panas, kemudian dikosongkan, ditutup<br />
dan didiamkan akan penyok karena ....<br />
a. tekanan udara di luar botol lebih kecil<br />
daripada di dalam<br />
b. tekanan udara di luar botol lebih besar<br />
daripada tekanan udara di dalam<br />
c. tekanan udara di luar botol sama<br />
dengan di dalam<br />
d. tidak ada hubungannya dengan<br />
tekanan<br />
Seperti kita ketahui, angin adalah udara yang bergerak dari satu tempat ke tempat<br />
lainnya. Angin berhembus dikarenakan beberapa bagian bumi mendapat lebih banyak<br />
panas Matahari dibandingkan tempat yang lain. Permukaan tanah yang panas membuat<br />
suhu udara di atasnya naik. Akibatnya udara mengembang dan menjadi lebih ringan.<br />
Karena lebih ringan dibanding udara di sekitarnya, udara akan naik. Begitu udara panas<br />
tadi naik, tempatnya segera digantikan oleh udara di sekitarnya, terutama udara dari atas<br />
yang lebih dingin dan berat. Proses ini terjadi terus menerus. Akibatnya kita bisa merasakan<br />
adanya pergerakan udara atau yang kita sebut angin.<br />
Angin dan Tekanan Udara<br />
Berat udara di atas permukaan tanah menghasilkan daya tekan ke bumi. Inilah yang<br />
disebut tekanan udara. Udara yang mengembang menghasilkan tekanan udara yang lebih<br />
rendah. Sebaliknya, udara yang berat menghasilkan tekanan yang lebih tinggi.<br />
Angin bertiup dari tempat yang bertekanan tinggi menuju ke tempat yang bertekanan<br />
rendah. Semakin besar perbedaan tekanan udaranya, semakin besar pula angin yang<br />
bertiup. Rotasi bumi membuat angin tidak bertiup lurus. Rotasi bumi menghasilkan coriolis<br />
force yang membuat angin berbelok arah. Di belahan bumi utara, angin berbelok ke kanan,<br />
sedangkan di belahan bumi selatan angin berbelok ke kiri.<br />
Untuk keperluan ilmu pengetahuan, khususnya mengenai Metereologi dan Geofisika<br />
diperlukan suatu alat yang dapat mengukur kecepatan angin dan mengukur tekanan udara.<br />
Alat tersebut sudah ada. Alat untuk mengukur kecepatan angin disebut anemometer dan<br />
alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer.<br />
Sumber: http://www.e-smartschool.com/
IX<br />
Getaran dan Gelombang<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Pernahkah kamu datang ke sebuah stasiun radio. Di sana akan kamu temui sebuah menara<br />
tinggi yang berfungsi sebagai pemancar gelombang radio. Bagaimanakah siaran radio itu dapat<br />
ditangkap para pendengar?<br />
Seiring dengan perkembangan teknologi, makin banyak satelit-satelit buatan yang diluncurkan<br />
ke stasiun luar angkasa untuk mengembangkan komunikasi. Bagaimana peranan satelit dalam<br />
membantu komunikasi?<br />
Mari kita pahami konsep dan penerapan getaran dan gelombang dalam teknologi sehari-hari.<br />
Dalam pembelajaran bab ini, kamu dapat mendeskripsikan konsep getaran dan gelombang beserta<br />
parameter-paranmeternya serta mendeskripsikan konsep bunyi dalam kehidupan sehari-hari.<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121<br />
Getaran dan Gelombang 205
206<br />
Amplitudo<br />
Perambatan<br />
><br />
Medium Kecepatan<br />
Kata Kunci<br />
><br />
Getaran dan Gelombang<br />
><br />
Getaran<br />
• amplitudo • gelombang<br />
• frekuensi • getaran<br />
><br />
><br />
><br />
Periode Frekuensi<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
><br />
Gelombang<br />
mekanik<br />
Gelombang<br />
elektromagnetik<br />
Gelombang<br />
mempunyai meliputi<br />
Amplitudo<br />
><br />
><br />
><br />
Cepat<br />
rambat<br />
gelombang<br />
Gelombang<br />
bunyi<br />
Pengelompokan<br />
Infrasonik Ultrasonik<br />
Audiosonik<br />
><br />
><br />
><br />
><br />
Periode Frekuensi<br />
><br />
mempunyai<br />
><br />
><br />
> ><br />
><br />
><br />
Pemantulan<br />
><br />
Gelombang<br />
transversal<br />
Gelombang<br />
longitudinal<br />
Panjang<br />
gelombang<br />
ditentukan oleh meliputi dapat berupa<br />
Gaung Gema<br />
><br />
><br />
>
A Getaran<br />
Untuk memahami lebih lanjut mengenai getaran, mari kita<br />
perhatikan uraian berikut!<br />
Jika kamu pernah berada di stasiun kereta api, ketika kereta<br />
api datang atau lewat, kamu akan merasakan tanah yang kamu<br />
injak terasa bergetar. Getaran juga terjadi pada kaca-kaca jendela<br />
rumah ketika terjadi guntur yang kuat. Bunyi yang disebabkan<br />
guntur tersebut mampu menggetarkan benda-benda seperti<br />
kaca jendela. Bahkan getaran sangat kuat yang terjadi dari<br />
ledakan sebuah bom mampu merobohkan gedung-gedung.<br />
Contoh lain peristiwa getaran yang sering kita lihat adalah<br />
getaran pada bandul jam dinding.<br />
Contoh-contoh di atas merupakan contoh-contoh getaran.<br />
Bagaimana getaran menurut ilmu Fisika? Untuk memahami<br />
getaran lakukan kegiatan berikut.<br />
Kegiatan 9.1<br />
Konsep Getaran<br />
Tujuan:<br />
Mempelajari konsep getaran.<br />
Alat dan bahan:<br />
Batu, paku, benang 50 cm, karton, dan alat tulis.<br />
Prosedur Kerja:<br />
1. Ikatlah batu dengan benang.<br />
2. Ikatkan ujung yang lain pada paku yang sudah tertancap<br />
di dinding.<br />
3. Tempelkan kertas karton pada dinding sedemikian rupa<br />
sehingga menjadi latar batu yang telah digantung, perlu<br />
diperhatikan batu jangan sampai mengenai dinding.<br />
4. Buatlah tiga titik A, B, dan C pada karton seperti pada gambar.<br />
5. Tariklah batu ke titik A, kemudian lepaskan.<br />
6. Perhatikan apa yang terjadi.<br />
Ketika batu ditarik ke titik A dan dilepaskan, batu akan<br />
berayun seperti ditunjukkan pada Gambar 9.1.<br />
Batu akan berayun melewati lintasan A – B – C – B – A. Dalam<br />
hal ini, batu dikatakan bergetar. Batu akan terus berayun<br />
melewati lintasan yang sama. Jika batu berada di posisi A, batu<br />
akan bergerak ke menuju B, dilanjutkan ke titik C. Ketika di<br />
titik B dan dilanjutkan ke titik A, begitu seterusnya. Semakin<br />
lama, simpangan AB atau BC akan semakin kecil sehingga<br />
akhirnya berhenti.<br />
Dari kegiatan tersebut, getaran dapat didefinisikan sebagai<br />
gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Dalam hal ini,<br />
titik kesetimbangannya adalah B. Titik kesetimbangan pada<br />
A<br />
benang<br />
karton<br />
dinding<br />
A<br />
karton<br />
dinding<br />
B<br />
.. ..<br />
.. .<br />
B<br />
paku<br />
batu<br />
.. ..<br />
.. .<br />
C<br />
Gambar 9.1 Getaran pada ayunan<br />
sederhana.<br />
Getaran dan Gelombang 207<br />
C
Gambar 9.2 Heinrich Rudolf Hertz.<br />
208<br />
kegiatan tersebut adalah titik di mana pada titik tersebut benda<br />
tidak mengalami gaya luar atau dalam keadaan diam. Lintasan<br />
A – B – C – B – A adalah lintasan yang ditempuh oleh satu<br />
getaran. Jika kamu menetapkan titik B sebagai titik awal lintasan,<br />
maka B – C – B – A – B disebut satu getaran.<br />
Pada kegiatan di atas, terlihat sebuah getaran terjadi pada<br />
batu yang diikat dengan tali dan diayunkan. Batu tersebut sering<br />
dikatakan sebagai ayunan sederhana.<br />
Getaran juga dapat kamu lihat pada pegas yang diberi beban,<br />
kemudian diberi simpangan dan dibiarkan bergerak bolak-balik<br />
di sekitar titik kesetimbangannya. Mistar plastik yang salah satu<br />
ujungnya ditahan tetap dan ujung yang lain diberi simpangan<br />
akan bergetar pula. Setiap benda yang melakukan gerak bolakbalik<br />
di sekitar titik kesetimbangannya dikatakan bergetar.<br />
1. Amplitudo<br />
Pada Kegiatan 9.1, ketika kamu memberi simpangan pada<br />
bandul di titik A, kemudian melepaskan batu, batu akan<br />
bergerak menuju titik B, C, B, kemudian kembali ke titik A di<br />
sebut satu getaran. Kamu dapat melihat bahwa simpangan tidak<br />
pernah melebihi titik A dan titik C.<br />
Kedudukan batu setiap saat berubah-ubah. Dengan<br />
demikian simpangannya pun berubah pula. Pada saat batu<br />
berada di titik A atau C, simpangannya merupakan simpangan<br />
maksimum, sedangkan pada saat batu berada di titik<br />
kesetimbangan yaitu titik B, simpangannya minimum yaitu<br />
sama dengan nol. Amplitudo didefinisikan sebagai simpangan<br />
getaran paling besar. Pada kegiatan ini amplitudo getaran yaitu<br />
BA atau BC. Dari Kegiatan 9.1, ukurlah besar amplitudonya!<br />
Mengapa amplitudo getaran bandul pada Kegiatan 9.1<br />
semakin lama semakin mengecil? Benda dapat bergerak dari<br />
titik A ke titik C melewati titik B disebabkan batu mempunyai<br />
berat dan ditarik oleh gaya gravitasi Bumi. Gaya gravitasi Bumi<br />
ini bekerja pada batu di setiap posisi berarah ke bawah. Dengan<br />
demikian, dalam pergerakannya benda akan mengalami<br />
hambatan dari gaya gravitasi ini. Hambatan ini akhirnya akan<br />
mampu menghentikan getaran bandul sehingga bandul berada<br />
dalam titik kesetimbangan di titik B.<br />
2. Periode dan Frekuensi<br />
Kamu mendengarkan radio pada frekuensi 100 MHz. Apa<br />
yang dimaksud 100 MHz? MHz adalah kependekan dari mega<br />
Hertz. Hertz diambil dari nama seorang ilmuwan Fisika Heinrich<br />
Hertz (1857–1894). Karena jasa-jasanya, namanya diabadikan<br />
dalam satuan frekuensi yaitu Hertz.<br />
Perhatikan kembali peristiwa bandul bergerak bolak balik<br />
pada Kegiatan 9.1. Satu getaran adalah gerak batu dari titik A,<br />
ke titik B, ke titik C, ke titik B, dan kembali ke titik A. Misalkan,<br />
ketika kamu melepaskan batu di titik A, kamu mengukur waktu<br />
menggunakan stopwatch, waktu yang diperlukan batu untuk<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
membuat satu getaran yaitu dari A – B – C – B – A adalah 2<br />
detik. Waktu ini dapat dikatakan waktu yang dibutuhkan oleh<br />
bandul untuk membuat satu getaran atau disebut periode.<br />
Periode getaran dilambangkan dengan T. Untuk mengukur<br />
periode getaran digunakan persamaan sebagai berikut.<br />
t<br />
T = ......... (9.1)<br />
n<br />
Keterangan:<br />
T = periode getaran (sekon)<br />
t = waktu yang diperlukan (sekon)<br />
n = jumlah getaran<br />
Jika periode sebuah getaran 5 detik, berarti untuk membuat<br />
satu getaran diperlukan waktu 5 detik.<br />
Jika dalam satu detik terjadi lima getaran berarti periodenya<br />
yaitu 1<br />
1<br />
detik. Artinya dalam detik terjadi satu getaran.<br />
5 5<br />
Dengan kata lain, dalam satu detik terjadi lima getaran. Jumlah<br />
getaran setiap satu detik disebut sebagai frekuensi. Frekuensi<br />
getaran dilambangkan dengan f, dirumuskan:<br />
n<br />
f = ......... (9.2)<br />
t<br />
Keterangan:<br />
f = frekuensi getaran (Hertz)<br />
n = jumlah getaran<br />
t = waktu (sekon)<br />
Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Jika dalam satu detik<br />
terjadi 5 getaran berarti frekuensi getaran ini adalah 5 Hertz.<br />
Hubungan antara frekuensi dan periode dapat dituliskan<br />
dalam bentuk matematika sebagai berikut.<br />
1 1<br />
T = atau f = ......... (9.3)<br />
f T<br />
Keterangan:<br />
f = frekuensi getaran (Hertz)<br />
T = periode getaran (sekon)<br />
Contoh<br />
Sebuah benda bergetar 50 kali dalam waktu 2 sekon. Berapakah<br />
frekuensi dan periode benda tersebut?<br />
Jawab:<br />
Karena dalam 2 sekon terjadi 50 kali getaran, maka dalam<br />
1 sekon terjadi 25 getaran.<br />
Jadi, frekuensi (f) getaran adalah 25 Hz.<br />
Periode getaran (T) adalah:<br />
1 1<br />
T = = = 0,04<br />
f 25<br />
Jadi, periode (T) getaran adalah 0,04 s.<br />
Info Sains<br />
Apakah Seismograf itu?<br />
Seismograf adalah alat yang<br />
digunakan untuk menentukan<br />
besarnya kekuatan gempa bumi.<br />
Alat ini menangkap getaran dari<br />
gelombang seismik yang<br />
merambat di dalam bumi.<br />
Getaran dan Gelombang 209
210<br />
Kegiatan 9.2<br />
Latihan 9.1<br />
Agar kamu lebih memahami periode dan frekuensi, lakukan<br />
kegiatan berikut!<br />
Periode dan Frekuensi<br />
Tujuan:<br />
Mempelajari konsep periode dan frekuensi.<br />
Alat dan bahan:<br />
Batu, paku, stopwatch, dan benang 50 cm.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Buatlah sebuah bandul dengan menggunakan batu,<br />
paku, dan benang.<br />
2. Batu yang digantung diberi simpangan sejauh 6 cm dari<br />
kesetimbangannya.<br />
3. Lepaskan batu sehingga membuat getaran. Catatlah<br />
waktu yang diperlukan untuk membuat 5, 10, 15, 20,<br />
dan 25 getaran.<br />
4. Catatlah hasil pengamatanmu.<br />
5. Dari data yang telah diperoleh, hitunglah periode dan<br />
frekuensinya!<br />
1. Apakah getaran itu?<br />
2. Tuliskan contoh-contoh getaran dalam kehidupan sehari-hari!<br />
3. Apa yang dimaksud amplitudo, periode, dan getaran?<br />
4. Sebuah benda bergetar sebanyak 100 kali dalam 5 detik. Hitunglah frekuensi dan<br />
periode getaran benda tersebut!<br />
5. Sebuah lebah dapat menggerakkan sayapnya 50 kali setiap detiknya. Hitunglah periode<br />
getaran sayap lebah tersebut!<br />
B Gelombang<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Jumlah<br />
Getaran<br />
5<br />
10<br />
15<br />
20<br />
25<br />
Waktu (s)<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
Jika kamu melemparkan batu ke dalam kolam, dari titik<br />
tempat jatuhnya batu tersebut timbul gelombang kecil yang<br />
bergerak menjauhi titik tempat jatuh batu membentuk sebuah<br />
lingkaran. Perhatikan juga senar gitar yang dipetik. Getar sinar<br />
tersebut dapat mengeluarkan bunyi sehingga kamu dapat<br />
mendengarnya dan jika dipadukan bunyi senar ini akan<br />
menimbulkan suara yang harmonis. Kedua contoh tersebut<br />
merupakan contoh-contoh gelombang dalam keseharian.<br />
1. Pengertian Gelombang<br />
Batu yang dijatuhkan ke dalam kolam dan senar gitar yang<br />
dapat mengeluarkan bunyi merupakan contoh-contoh bunyi.
Jika kamu melihat dengan teliti senar yang dipetik, kamu akan<br />
mendapatkan bahwa sebenarnya senar tersebut bergetar. Karena<br />
getaran inilah timbul gelombang bunyi. Untuk lebih<br />
memahami pengertian gelombang, lakukan kegiatan berikut!<br />
Kegiatan 9.3<br />
Terjadinya Gelombang<br />
Tujuan:<br />
Mengamati terjadinya gelombang.<br />
Alat dan bahan:<br />
Baskom besar, sobekan kertas, dan air.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Isilah baskom dengan air.<br />
2. Letakkan sebuah potongan kertas di atas air. Potongan kertas tersebut akan mengapung<br />
di permukaan air.<br />
3. Buatlah gangguan pada air dengan tanganmu untuk membuat gelombang kecil pada<br />
air.<br />
4. Gelombang kecil akan merambat ke tepi baskom. Apakah sobekan kertas juga ikut<br />
bergerak ke tepi baskom?<br />
5. Catat hasil pengamatanmu.<br />
Ketika air dalam baskom diganggu dengan tanganmu,<br />
timbul gelombang kecil yang bergerak menjauh dari titik<br />
sumber gangguan menuju ke tepi baskom. Akan tetapi, sobekan<br />
kertas yang kamu tempatkan tidak turut bergerak menjauh,<br />
melainkan bergerak turun naik.<br />
Dari Kegiatan 9.3 terlihat bahwa gelombang ditimbulkan<br />
oleh getaran yang dilakukan oleh tanganmu. Dapat dikatakan<br />
bahwa gelombang adalah getaran yang merambat melalui suatu<br />
medium. Dalam hal ini mediumnya adalah air.<br />
2. Gelombang Mekanik dan Gelombang Elektromagnetik<br />
Berdasarkan medium perambatannya, gelombang dibedakan<br />
menjadi dua kelompok, yaitu gelombang mekanik dan gelombang<br />
elektromagnetik.<br />
a. Gelombang Mekanik<br />
Gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan gelombang<br />
pada slinki merupakan contoh-contoh gelombang<br />
mekanik. Gelombang-gelombang ini memerlukan medium<br />
untuk dapat merambatkan gelombang. Air, udara, tali, slinki<br />
adalah medium yang digunakan untuk merambatkan<br />
gelombang air, gelombang bunyi, gelombang tali, dan<br />
gelombang pada slinki. Gelombang-gelombang ini<br />
ditimbulkan oleh adanya getaran mekanik. Oleh karena itu,<br />
gelombang-gelombang tersebut dikelompokkan ke dalam<br />
Gambar 9.3 Riak air merupakan<br />
gelombang mekanik.<br />
Getaran dan Gelombang 211
Gambar 9.4 Kita dapat melihat acara<br />
TV dengan memanfaatkan<br />
gelombang elektromagnetik.<br />
212<br />
Kegiatan 9.4<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
gelombang mekanik. Umumnya, gelombang mekanik<br />
seperti contoh tersebut dapat diamati dengan mata telanjang.<br />
b. Gelombang Elektromagnetik<br />
Tahukah kamu gelombang TV dan gelombang radio dapat<br />
merambat? Sebagai contoh, kamu dapat melihat pertandingan<br />
bola di Italia secara langsung padahal jarak rumahmu<br />
ke negara tersebut sangat jauh. Kamu dapat melihat acara<br />
TV karena adanya gelombang elektromagnetik. Siaran<br />
pertandingan bola di Italia dipancarkan ke satelit bumi dan<br />
oleh satelit bumi ini dipancarkan kembali ke bumi. Televisimu<br />
dapat menangkap gelombang ini dan mengubahnya<br />
menjadi gambar dan suara. Bagaimana gelombang elektromagnetik<br />
dapat merambat di luar angkasa ketika menuju<br />
satelit bumi padahal di luar angkasa merupakan ruangan<br />
hampa. Gelombang elektromagnetik dapat merambat<br />
meskipun tidak terdapat medium untuk menjalarkan gelombangnya.<br />
Contoh lain, gelombang sinar Matahari dapat<br />
sampai ke bumi meskipun antara Matahari dan bumi tidak<br />
terdapat medium untuk menjalarkan gelombang.<br />
Gelombang yang dapat merambat tanpa membutuhkan medium<br />
disebut gelombang elektromagnetik.<br />
3. Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal<br />
Selain membutuhkan medium untuk merambat, gelombang<br />
juga mempunyai arah merambat dan arah getaran (ingat,<br />
gelombang adalah getaran yang merambat). Berdasarkan arah<br />
rambatan dan arah getarannya, gelombang dibedakan menjadi<br />
dua, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.<br />
a. Gelombang Transversal<br />
Untuk mengamati gelombang transversal, lakukan kegiatan<br />
berikut!<br />
Gelombang Transversal pada Tali<br />
Tujuan:<br />
Mengamati gelombang transversal pada tali.<br />
Alat dan bahan:<br />
Tali sepanjang 2 m dan pita.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Peganglah olehmu salah satu ujung tali dan ujung yang<br />
lain oleh temanmu.<br />
2. Letakkan tali tersebut di atas lantai, ujung-ujungnya masih<br />
dipegang olehmu dan temanmu.<br />
3. Ikatkan pita pada bagian tengah tali tersebut.<br />
4. Hentakkan tanganmu ke atas kemudian ke bawah (dalam<br />
satu gerakan) sehingga akan terlihat gelombang yang<br />
menjalar dari ujung yang kamu pegang ke ujung yang<br />
dipegang oleh temanmu.<br />
pita
5. Perhatikan, apakah pita ikut merambat?<br />
6. Ke arah mana gelombang merambat?<br />
7. Ke arah mana pita bergerak?<br />
Ketika kamu menghentakkan ujung tali sementara ujung<br />
yang lainnya dipegang temanmu, akan terbentuk gelombang<br />
yang menjalar dari ujung yang kamu pegang ke ujung<br />
yang dipegang temanmu. Arah gelombang tersebut adalah<br />
mendatar atau horizontal.<br />
Pita yang diikatkan pada tali akan mengalami gerakan naik<br />
dan turun setiap kali gelombang melewatinya. Pita tidak ikut<br />
merambat, tetapi hanya bergerak ke atas kemudian ke<br />
bawah jika gelombang telah melewatinya. Gerakan pita<br />
adalah vertikal.<br />
Ternyata, gelombang pada tali merambat secara horizontal<br />
dan arah getarannya vertikal. Dengan demikian arah<br />
perambatan gelombang dan arah getarannya saling tegak<br />
lurus. Gelombang seperti ini disebut dengan gelombang<br />
transversal. Jadi, gelombang transversal adalah gelombang<br />
yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah<br />
getarannya.<br />
b. Gelombang Longitudinal<br />
Bagaimana arah perambatan gelombang dan arah getaran<br />
pada gelombang longitudinal? Gelombang longitudinal<br />
dapat kamu amati pada slinki. Untuk mengamati gelombang<br />
longitudinal lakukan kegiatan berikut.<br />
Kegiatan 9.5<br />
Gelombang Longitudinal pada Slinki<br />
Tujuan:<br />
Mengamati gelombang longitudinal pada slinki.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah slinki.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Letakkan slinki pada lantai.<br />
2. Gerakkan salah satu ujung slinki maju mundur.<br />
3. Pada slinki akan terlihat rapatan dan renggangan yang<br />
bergerak sepanjang slinki.<br />
4. Bagaimana arah perambatan dan arah getaran pada slinki?<br />
Ketika slinki kamu gerakkan, pada slinki akan merambat<br />
gelombang yang arahnya searah dengan arah getaran dari<br />
tanganmu yang diberikan pada slinki. Gelombang yang arah<br />
rambatannya searah dengan arah getarannya seperti pada<br />
gelombang slinki dinamakan gelombang longitudinal.<br />
arah getaran<br />
arah perambatan gelombang<br />
Gambar 9.5 Pada gelombang tali, arah<br />
rambatan gelombang dan<br />
arah getaran adalah tegak<br />
lurus.<br />
slinki<br />
Getaran dan Gelombang 213
214<br />
c. Bentuk Gelombang Transversal dan Gelombang Longitudinal<br />
Gelombang tali dan gelombang air merupakan contoh<br />
gelombang transversal karena arah getaran dan arah<br />
perambatan gelombangnya saling tegak lurus. Jika digambarkan,<br />
bentuk gelombang transversal akan tampak<br />
seperti Gambar 9.6.<br />
puncak<br />
B<br />
Gambar 9.6 Bentuk gelombang transversal.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
<<br />
D<br />
lembah<br />
puncak puncak<br />
F<br />
J<br />
A C G<br />
E I K<br />
1λ<br />
Gambar 9.7 Bentuk gelombang longitudinal.<br />
><br />
<<br />
H<br />
lembah<br />
Pada gelombang transversal ada beberapa istilah yang perlu<br />
kamu ketahui, yaitu sebagai berikut.<br />
• ABC, EFG, dan IJK = bukit gelombang<br />
• CDE dan GHI = lembah gelombang<br />
• B, F, dan J = titik puncak gelombang<br />
• D dan H = titik dasar gelombang<br />
• ABCDE, EFGHI = satu gelombang<br />
• Satu gelombang terdiri atas satu puncak gelombang dan<br />
satu lembah gelombang.<br />
Jadi, gelombang transversal pada Gambar 9.6 terdiri atas 3<br />
puncak gelombang dan 2 lembah gelombang. Dengan kata<br />
lain terdiri atas 2,5 gelombang.<br />
Sedangkan gelombang longitudinal terbentuk atas rapatan<br />
dan renggangan. Perhatikan bentuk gelombang longitudinal<br />
pada Gambar 9.7!<br />
Contoh<br />
λ = panjang gelombang<br />
1. Diketahui sebuah gelombang seperti pada gambar.<br />
Tentukan:<br />
a. periode,<br />
b. frekuensi,<br />
c. amplitudo!<br />
Jawab:<br />
a. Periode<br />
cm<br />
><br />
5<br />
1λ<br />
><br />
1<br />
><br />
sekon<br />
Gambar di atas terdiri dari 3 puncak dan 2 lembah berarti<br />
2,5 gelombang.
2,5 gelombang = 1 sekon<br />
1 sekon<br />
1 gelombang = = 0,4 sekon<br />
2,5<br />
Jadi, periodenya adalah 0,4 sekon.<br />
b. Frekuensi<br />
1 1<br />
f = = = 2,5<br />
T 0,4<br />
Jadi, frekuensinya adalah 2,5 Hz.<br />
c Amplitudo<br />
Dari gambar terlihat bahwa simpangan terjauhnya adalah<br />
5 cm. Jadi, amplitudonya adalah 5 cm.<br />
2. Waktu yang dibutuhkan gelombang longitudinal untuk merambat<br />
dari A ke B adalah 1 sekon. Berapakah frekuensi<br />
gelombang tersebut?<br />
Jawab:<br />
Dari A ke B terbentuk dua rapatan dan dua renggangan,<br />
berarti terbentuk 2 gelombang dalam waktu 1 sekon. Ini<br />
berarti:<br />
2 gelombang<br />
frekuensi gelombang =<br />
1 sekon<br />
= 2 gelombang/sekon<br />
= 2 Hz<br />
4. Cepat Rambat, Frekuensi, dan Panjang Gelombang<br />
Kamu telah mengetahui bahwa gelombang merupakan<br />
getaran yang merambat. Merambat berarti bergerak dari suatu<br />
tempat ke tempat lain dalam selang waktu tertentu. Jika<br />
diketahui panjang gelombang dan periodenya, dapat ditentukan<br />
kecepatan gelombang tersebut. Panjang gelombang dilambangkan<br />
λ, dengan satuan meter, sedangkan kecepatan dilambangkan<br />
v satuannya m/s.<br />
Telah diketahui bahwa periode gelombang T adalah:<br />
1 1<br />
T = atau f =<br />
f T<br />
Dengan demikian, diperoleh hubungan antara kecepatan<br />
gelombang (v) dengan panjang gelombang λ, periode (T), dan<br />
frekuensi gelombang (f) yang dituliskan sebagai berikut.<br />
λ<br />
v = ......... (9.4)<br />
T<br />
Keterangan:<br />
v = kecepatan gelombang (m/s)<br />
λ = panjang gelombang (m)<br />
T = periode (sekon)<br />
Getaran dan Gelombang 215
Gambar 9.8 Pemantulan gelombang<br />
tali dengan salah satu<br />
ujung terikat.<br />
216<br />
Contoh<br />
Sebuah tali dengan panjang 6 m, ujungnya digerakkan sehingga<br />
membentuk 2 puncak dan 2 lembah. Waktu yang diperlukan<br />
untuk membentuk 1 bukit dan 1 lembah adalah 1,5 sekon.<br />
Hitunglah kecepatan gelombang tersebut!<br />
Jawab:<br />
2 puncak dan 2 lembah = 2λ, maka 2λ = 6 m atau λ = 3 m<br />
T = 1,5 s<br />
3 m<br />
v =<br />
1,5 s<br />
= 2 m/s<br />
Jadi, kecepatan gelombang tersebut adalah 2 m/s.<br />
5. Pemantulan Gelombang<br />
Ketika kamu memberi gangguan pada air di dalam baskom,<br />
timbul gelombang yang bergerak menjauhi titik gangguan yang<br />
kamu berikan. Gelombang air ini akan bergerak membentuk<br />
bola dengan titik pusatnya titik di mana gangguan diberikan.<br />
Ketika gelombang tersebut tiba di tepi baskom, gelombang<br />
tersebut dipantulkan oleh dinding baskom. Sebagian energi<br />
yang dibawa gelombang tersebut dipantulkan oleh dinding<br />
baskom sehingga kamu dapat melihat gelombang kecil bergerak<br />
menjauhi dinding baskom.<br />
Pada gelombang bunyi pun terjadi pemantulan. Jika kamu<br />
bicara atau berteriak atau bicara di dalam ruangan besar, kosong<br />
dan tertutup, kamu dapat mendengar suaramu akan dipantulkan.<br />
Jika kamu mengucapkan “halo”, sesaat kemudian akan<br />
terdengar suara “halo” dari pantulan oleh dinding, langit-langit,<br />
dan alas ruangan tersebut.<br />
Gelombang tali pun dapat mengalami pemantulan.<br />
Perhatikan Gambar 9.8! Gambar tersebut memperlihatkan<br />
gelombang pada tali yang dipantulkan oleh tiang tempat salah<br />
satu ujung tali diikatkan.<br />
Gelombang laut merupakan gelombang air. Gelombang laut<br />
dapat berukuran sangat besar dan kecepatannya pun bisa sangat<br />
besar pula. Gelombang laut membawa energi yang besar yang<br />
dapat dihasilkan oleh angin atau gempa di dasar samudra. Ketika<br />
gelombang laut tersebut sampai di pantai, gelombang laut ini<br />
akan menghantam pantai dan sebagian gelombangnya akan<br />
dipantulkan dalam bentuk arus balik. Arus balik ini bergerak<br />
di bawah permukaan air laut. Arus balik ini sangat berbahaya<br />
bagi orang-orang yang sedang berenang di pantai karena arus<br />
ini dapat membawa orang yang sedang berenang ke laut yang<br />
lebih dalam. Oleh karena itu kamu harus hati-hati jika berenang<br />
di laut. Patuhi semua peraturan dan larangan yang diberlakukan<br />
di pantai tempat kamu berenang.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
6. Pemanfaatan Gelombang dalam Kehidupan Seharihari<br />
Banyak sekali pemanfaatan gelombang dalam kehidupan<br />
sehari-hari. Misalnya kamu dapat menonton berbagai acara<br />
televisi yang ditransmisikan dengan gelombang elektromagnetik.<br />
Tanpa pengetahuan tentang gelombang, manusia tidak<br />
mungkin mampu membuat alat yang dapat memancarkan dan<br />
menerima siaran televisi. Manusia juga dapat meramalkan cuaca<br />
dengan menggunakan satelit untuk mengumpulkan informasi<br />
dari atmosfer Bumi juga menggunakan teknologi gelombang.<br />
Berikut adalah aplikasi gelombang dalam kehidupan sehari-hari.<br />
a. Satelit Buatan<br />
Satelit buatan adalah seperangkat alat elektronik yang diorbitkan<br />
pada orbit tertentu di luar angkasa. Satelit buatan ini<br />
mengorbit mengelilingi bumi seperti halnya bulan. Satelit<br />
digunakan manusia khususnya dalam bidang telekomunikasi<br />
dan meteorologi. Dalam bidang telekomunikasi<br />
yaitu digunakan untuk menerima dan menyebarkan<br />
gelombang televisi dari suatu tempat di bumi kemudian<br />
menyebarkannya ke bagian bumi lain sehingga informasi<br />
dapat disampaikan saat itu juga. Misalkan, kamu melihat<br />
tayangan sepak bola liga Italia secara langsung. Rekaman<br />
pertandingan tersebut diubah menjadi gelombang elektromagnetik<br />
dan dipancarkan. Gelombang ini diterima oleh<br />
satelit dan disebarkan kembali ke bumi sehingga belahan<br />
bumi lain dapat menerima gelombang ini. Di belahan bumi<br />
tersebut gelombang elektromagnetik ini diubah kembali<br />
menjadi bentuk gambar dan suara. Penjalaran gelombang<br />
dari bumi ke satelit terlihat seperti Gambar 9.9.<br />
Dari Gambar 9.9 terlihat sebuah pemancar radio memancarkan<br />
gelombang dalam segala arah. Gelombang langit<br />
menjalar ke atas dan dipantulkan oleh ionosfer kembali ke<br />
bumi karena gelombang-gelombang ini dapat diterima dari<br />
seluruh horizon. Beberapa gelombang dapat mengenai tanah<br />
dan dipantulkan kembali. Gelombang mikro tidak dipantulkan<br />
oleh ionosfer melainkan diteruskan ke satelit. Gelombang<br />
yang diterima oleh satelit ini digunakan untuk mentransmisikan<br />
informasi ke stasiun-stasiun penerima di bumi.<br />
b. Sel Surya<br />
Sel surya digunakan manusia untuk menampung gelombang<br />
sinar Matahari sehingga manusia memperoleh bentuk energi<br />
baru. Kamu pasti telah mengetahui bahwa sinar Matahari<br />
juga merupakan gelombang. Sinar Matahari ini dapat digunakan<br />
sebagai sumber energi baru, misalnya pembangkit<br />
listrik, digunakan untuk mobil bertenaga surya, bahkan<br />
digunakan sebagai sumber energi pesawat bertenaga surya.<br />
Para ahli telah banyak yang meneliti pemanfaatan energi<br />
Matahari ini. Bahkan telah dibuat mobil-mobil tenaga surya<br />
yang menggunakan energi Matahari untuk menggerakkannya<br />
e<br />
f<br />
h<br />
b<br />
d<br />
Getaran dan Gelombang 217<br />
a<br />
ionosfer<br />
d<br />
c<br />
g h<br />
Gambar 9.9 Penjalaran gelombang<br />
dari bumi ke satelit dan<br />
sebaliknya.<br />
Keterangan:<br />
a. satelit komunikasi<br />
b. gelombang mikro<br />
c. gelombang mikro ditransmisikan<br />
kembali<br />
d. gelombang langit<br />
e. gelombang langit yang dipantulkan<br />
f. parabola pemancar gelombang mikro<br />
g. pemancar radio<br />
h. gelombang tanah<br />
Gambar 9.10 Sel surya.<br />
f<br />
e
218<br />
c. Eksplorasi Minyak dan Gas Bumi<br />
Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana orang dapat<br />
menemukan sumber minyak bumi di dalam perut bumi,<br />
padahal kulit bumi (mantel) sangat tebal dan terdiri atas<br />
batuan yang sangat padat. Satu lagi konsep gelombang<br />
dimanfaatkan manusia. Pada pembahasan sebelumnya<br />
kamu telah mengetahui bahwa gelombang mekanik<br />
menjalar membutuhkan medium dan gelombang dapat<br />
dipantulkan.<br />
Para ahli geofisika melakukan penelitian terhadap perut<br />
bumi dengan memberikan gelombang mekanik pada bumi.<br />
Gelombang tersebut akan dijalarkan oleh bumi ke segala<br />
arah. Jika gelombang tersebut mengenai batuan yang<br />
mempunyai sifat elastisitas berbeda, gelombang tersebut<br />
sebagian akan dipantulkan dan sebagian akan diteruskan.<br />
Gelombang yang dipantulkan ke permukaan bumi ini<br />
diterima oleh receiver dan waktu penjalaran gelombang ini<br />
dicatat.<br />
Dari serangkaian data waktu pemantulan, para ahli geofisika<br />
dapat memperkirakan jenis batuan yang dilalui gelombang<br />
dan memperkirakan adanya sumber minyak bumi, gas, atau<br />
mineral.<br />
Jika kamu melanjutkan studi di perguruan tinggi jurusan<br />
Geofisika, kamu akan mempelajari teknik ini secara lebih<br />
mendalam dan kamu akan merasa kagum bagaimana Sains<br />
menjadi ujung tombak dalam sebuah eksplorasi minyak<br />
bumi, mineral, atau gas.<br />
d. Sonar<br />
Sebagian wilayah negara Indonesia adalah laut. Tidak heran<br />
jika Indonesia kaya akan ikan. Selain di pantai, ikan ditangkap<br />
para nelayan di perairan yang jauh dari pantai<br />
menggunakan kapal. Tidak setiap daerah di laut dihuni oleh<br />
ikan. Ada beberapa bagian laut yang banyak ikannya dan<br />
ada bagian laut yang sedikit ikannya. Bagaimana caranya<br />
supaya penangkapan ikan di laut menjadi efektif?<br />
Kapal-kapal laut biasanya menggunakan sonar untuk<br />
menemukan daerah di laut yang banyak ikannya. Prinsip<br />
kerja sonar ini berdasarkan pada konsep pemantulan<br />
gelombang. Dari permukaan, gelombang bunyi dijalarkan<br />
ke dalam laut. Gelombang suara ini menyebar ke kedalaman<br />
laut. Jika sebelum tiba di dasar laut, gelombang suara ini<br />
mengenai gerombolan ikan, gelombang suara ini sebagian<br />
akan dipantulkan kembali ke permukaan. Gelombang pantul<br />
ini akan diterima oleh alat dan langsung digambarkan dalam<br />
monitor. Nelayan dapat melihat gerombolan ikan di bawah<br />
kapal mereka. Dengan demikian, nelayan dapat menurunkan<br />
jaringnya untuk menangkap ikan-ikan tersebut. Penggunaan<br />
sonar ini akan lebih menguntungkan dan membuat suatu<br />
pelayaran akan lebih efektif.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Tugas 9.1<br />
Gelombang tsunami merupakan salah satu jenis gelombang.<br />
Gelombang ini pernah meninggalkan duka yang sangat<br />
mendalam bagi bangsa Indonesia pada Desember 2004.<br />
Tugasmu, carilah informasi mengenai gelombang tsunami.<br />
Informasi tersebut dapat kamu dapatkan dari media cetak,<br />
media elektronik, perpustakaan, atau internet. Buatlah<br />
sebuah laporan dan presentasikan hasilnya di depan kelas.<br />
Latihan 9.2<br />
1. Apakah gelombang itu?<br />
2. Tuliskan jenis-jenis gelombang menurut medium penjalarannya dan berilah contohnya!<br />
3. Tuliskan jenis-jenis gelombang menurut arah rambatan dan arah getarannya. Berilah<br />
contohnya!<br />
4. Sebuah gelombang terdiri atas 2 bukit dan 1 lembah. Jarak antara dua bukit yang<br />
berdekatan adalah 3 meter. Hitunglah panjang gelombang tersebut!<br />
5. Jelaskan pemanfaatan gelombang dalam teknologi!<br />
C Gelombang Bunyi<br />
Bunyi merupakan salah satu bentuk gelombang. Tidak<br />
seperti gelombang pada tali atau gelombang pada air,<br />
gelombang bunyi tidak dapat dilihat mata, melainkan dapat<br />
didengar telinga. Banyak sekali sumber-sumber bunyi dalam<br />
keseharian kita. Setiap benda yang dapat mengeluarkan bunyi<br />
dikatakan sebagai sumber bunyi. Perhatikanlah sebuah gitar<br />
yang merupakan salah satu sumber bunyi! Bunyi gitar dihasilkan<br />
oleh senar-senar gitar yang bergetar karena petikan jari-jari<br />
tangan. Ketika senar gitar tersebut dipetik, senar akan bergetar.<br />
Getaran senar ini mengusik partikel-partikel udara di sekelilingnya.<br />
Gitar mempunyai ruangan kosong berisi udara. Ruangan<br />
ini berfungsi untuk menampung gelombang yang dihasilkan<br />
oleh senar. Di dalam tabung ini, gelombang-gelombang bunyi<br />
mengalami penguatan karena pemantulan oleh dindingdindingnya.<br />
Oleh karena itu, kamu dapat mendengarkan suara<br />
petikan gitar yang nyaring.<br />
Jika kamu menggetarkan garputala dengan cara memukulnya,<br />
garputala tersebut akan bergetar dan mengeluarkan bunyi.<br />
Getaran garputala tersebut mengusik partikel-partikel udara di<br />
sekelilingnya, kemudian partikel-partikel udara tersebut akan<br />
meneruskannya. Gelombang bunyi merupakan gelombang<br />
longitudinal. Partikel udara yang termampatkan akan mem-<br />
Getaran dan Gelombang 219
220<br />
a<br />
rapatan<br />
b<br />
renggangan<br />
c<br />
rapatan<br />
tekanan tinggi<br />
tekanan rendah<br />
tekanan tinggi<br />
Gambar 9.11 Bentuk penyebaran<br />
gelombang bunyi di<br />
udara.<br />
Gambar 9.12 Otto von Guericke<br />
bentuk rapatan dan renggangan. Rapatan dan renggangan ini<br />
akan dirambatkan oleh partikel-partikel udara.<br />
Dengan demikian bunyi akan terdengar di tempat yang<br />
mempunyai jarak tertentu dari sumber bunyi tersebut. Bentuk<br />
penyebaran gelombang bunyi di udara dapat dilihat seperti<br />
Gambar 9.11.<br />
Getaran yang merambat di udara ini mirip dengan<br />
merambatnya gelombang air karena dijatuhkannya sebuah batu<br />
ke dalamnya. Ketika batu mengenai air, batu tersebut memberikan<br />
gangguan pada air. Air akan membentuk gelombang yang<br />
diteruskan ke segala arah membentuk pola lingkaran. Kamu<br />
dapat melihat gelombang air yang membentuk lingkaran<br />
bergerak menjauhi titik di mana batu dijatuhkan.<br />
Ada sedikit perbedaan antara gelombang bunyi dan<br />
gelombang air. Jika gelombang air bergerak hanya satu dimensi<br />
yaitu ke arah mendatar saja, gelombang bunyi bergerak ke segala<br />
arah dalam ruang tiga dimensi.<br />
1. Perambatan Bunyi<br />
Telah disebutkan bahwa gelombang bunyi merambat di<br />
dalam suatu medium. Seorang ahli Fisika berkebangsaan Jerman<br />
Otto von Guericke (1602–1806) telah membuktikan bahwa<br />
gelombang bunyi merambat memerlukan medium. Dalam<br />
percobaannya, Guericke memasukkan bel ke dalam tabung yang<br />
telah divakumkan dengan cara memompa udaranya keluar<br />
tabung. Dia mendapatkan bahwa ketika bel dimasukkan ke<br />
dalam tabung hampa, bunyi bel tidak dapat terdengar. Hal ini<br />
membuktikan bahwa bel dapat terdengar jika ada udara sebagai<br />
medium penghantar gelombang bunyi.<br />
Dapatkah bunyi merambat pada zat cair? Selain udara sebagai<br />
penghantar bunyi, zat cair (contohnya air) pun dapat dijadikan<br />
medium untuk menghantarkan bunyi. Ikan lumba-lumba dapat<br />
berkomunikasi dengan sesamanya menggunakan gelombang<br />
bunyi yang dapat diterima sesamanya karena gelombang bunyi<br />
tersebut merambat di dalam air.<br />
Perambatan bunyi di dalam air dapat kamu amati langsung<br />
ketika kamu sedang menyelam di dalam air. Misalkan kamu<br />
dan temanmu secara bersama-sama menyelam di dalam air.<br />
Kemudian, temanmu berteriak di dalam air, kamu dapat<br />
mendengar teriakan temanmu tersebut.<br />
Selain pada udara dan zat cair, bunyi pun dapat merambat<br />
di dalam zat padat. Jadi, bunyi tidak dapat merambat melalui<br />
hampa udara (vakum). Syarat terjadi dan terdengarnya bunyi<br />
adalah sebagai berikut.<br />
a. Ada sumber bunyi (benda yang bergetar).<br />
b. Ada medium (zat antara untuk merambatnya bunyi).<br />
c. Ada penerima bunyi yang berada di dekat atau dalam<br />
jangkauan sumber bunyi.<br />
Untuk mengamati perambatan gelombang bunyi di dalam<br />
zat padat, lakukan Kegiatan 9.6!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Kegiatan 9.6<br />
Perambatan Gelombang Bunyi pada Zat Padat<br />
Tujuan:<br />
Mengamati perambatan gelombang bunyi pada zat padat.<br />
Alat dan bahan:<br />
Dua buah kaleng bekas minuman yang tutupnya telah dibuang sehingga merupakan silinder<br />
tanpa tutup, paku, palu, dan benang.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Lubangi alas kedua kaleng bekas dengan paku.<br />
2. Siapkan benang sepanjang 10 m.<br />
3. Setiap ujung benang dimasukkan ke dalam lubang kaleng.<br />
4. Dengan bantuan temanmu, aturlah posisi benang sedemikian rupa sehingga benang<br />
tidak kendor.<br />
5. Gunakan kaleng sebagai corong untuk berbicara dan kaleng yang lain yang dipegang<br />
temanmu digunakan untuk mendengarkan ucapanmu.<br />
6. Apakah temanmu dapat mendengar suaramu?<br />
7. Lakukan kegiatan tersebut secara bergiliran sehingga alat ini berfungsi seperti telepon.<br />
8. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?<br />
Suara kamu dapat terdengar oleh temanmu dari kaleng yang<br />
dihubungkan dengan benang karena gelombang bunyi dari pita<br />
suaramu diteruskan oleh benang. Hal ini membuktikan bahwa<br />
gelombang bunyi dapat menjalar melalui zat padat.<br />
2. Cepat Rambat Gelombang Bunyi<br />
Pernahkah kamu melihat halilintar? Kilatan halilintar dan<br />
suaranya tampak tidak terjadi dalam satu waktu. Sebenarnya,<br />
kilatan halilintar dan suaranya terjadi bersamaan. Mengapa kita<br />
melihat kilatan halilintar lebih dahulu, kemudian disusul<br />
suaranya? Hal ini berkaitan dengan cepat rambat gelombang.<br />
Halilintar terdiri atas dua gelombang, yaitu gelombang cahaya<br />
yang berupa kilatannya dan gelombang bunyi yang berupa<br />
suaranya. Karena kedua gelombang ini mempunyai cepat<br />
rambat gelombang yang berbeda, dua gelombang ini tampak<br />
terjadi beriringan. Ternyata cepat rambat gelombang cahaya<br />
lebih besar dari cepat rambat gelombang bunyi. Oleh karena<br />
itu, kilatan cahaya akan lebih dahulu kita lihat, kemudian<br />
disusul suaranya.<br />
Hal serupa juga terjadi ketika kamu mendengar bunyi<br />
pesawat di atas kamu, ternyata pesawat terlihat sudah jauh<br />
berada di depan. Hal ini disebabkan cepat rambat cahaya lebih<br />
besar daripada cepat rambat bunyi.<br />
Kecepatan perambatan gelombang bunyi bergantung pada<br />
medium tempat gelombang bunyi tersebut dirambatkan. Selain<br />
itu, kecepatan rambat bunyi juga bergantung pada suhu me-<br />
Gambar 9.13 Kilatan halilintar akan<br />
terlihat lebih dulu dibandingkan<br />
terdengarnya<br />
suara halilintar.<br />
Getaran dan Gelombang 221
Tabel 9.1 Cepat rambat gelombang<br />
bunyi pada beberapa medium<br />
pada suhu 20°C.<br />
222<br />
Medium<br />
Udara<br />
Alkohol<br />
Air<br />
Kayu Oak<br />
Kaca<br />
Besi<br />
Kecepatan<br />
(m/s )<br />
340<br />
1.240<br />
1.500<br />
3.850<br />
4.540<br />
5.100<br />
Tabel 9.2 Pengaruh suhu pada cepat<br />
rambat gelombang bunyi<br />
pada medium udara.<br />
Suhu udara<br />
(°C)<br />
0<br />
15<br />
25<br />
Kecepatan<br />
(m/s )<br />
332<br />
340<br />
347<br />
dium tersebut. Kecepatan perambatan gelombang bunyi di<br />
udara bersuhu 0 o C akan berbeda jika bunyi merambat di udara<br />
yang bersuhu 25 o C.<br />
Tugas 9.2<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Carilah peristiwa-peristiwa yang menunjukkan bahwa<br />
kecepatan perambatan bunyi bergantung pada medium<br />
dan suhu tempat gelombang tersebut menjalar!<br />
Bagaimana menentukan kecepatan perambatan gelombang<br />
bunyi? Kecepatan gelombang bunyi dapat dirumuskan sebagai<br />
berikut.<br />
∆s<br />
v = ......... (9.5)<br />
∆ t<br />
Keterangan:<br />
v = cepat rambat bunyi (m/s)<br />
∆s = jarak sumber bunyi dengan pengamat (m)<br />
∆t = waktu (s)<br />
Perlu diingat bahwa kecepatan merambatnya bunyi dalam<br />
suatu medium tidak hanya bergantung pada jenis medium,<br />
tetapi bergantung juga pada suhu medium tersebut. Cepat<br />
rambat gelombang bunyi di udara pada suhu 20° C akan<br />
berbeda dengan cepat rambat gelombang bunyi di udara pada<br />
suhu 50° C. Kecepatan bunyi pada beberapa medium pada suhu<br />
yang sama ditunjukkan pada Tabel 9.1.<br />
Pada Tabel 9.1 terlihat bahwa untuk medium yang berbeda,<br />
kecepatan perambatan gelombang bunyinya berbeda pula. Jika<br />
dilihat dari kepadatan medium-medium pada Tabel 9.1 ternyata<br />
pada medium yang mempunyai kerapatan paling kecil yaitu<br />
udara, gelombang bunyi merambat paling lambat dan<br />
sebaliknya. Jadi bunyi merambat paling baik dalam medium<br />
zat padat dan paling buruk dalam medium udara (gas).<br />
Perbedaan cepat rambat bunyi dalam ketiga medium (padat,<br />
cair, dan gas) karena perbedaan jarak antarpartikel dalam ketiga<br />
wujud zat tersebut. Jarak antarpartikel pada zat padat sangat<br />
berdekatan sehingga energi yang dibawa oleh getaran mudah<br />
untuk dipindahkan dari partikel satu ke partikel lainnya tanpa<br />
partikel tersebut berpindah. Begitu sebaliknya pada zat gas yang<br />
memiliki jarak antarpartikel yang berjauhan.<br />
Selain bergantung pada medium perambatannya, cepat<br />
rambat gelombang bunyi juga bergantung pada suhu medium<br />
tempat gelombang bunyi tersebut merambat. Tabel 9.2 memperlihatkan<br />
kecepatan perambatan bunyi di udara pada suhu<br />
yang berbeda.<br />
Pada Tabel 9.2 terlihat bahwa pada medium yang sama yaitu<br />
udara, gelombang bunyi merambat dengan kecepatan berbedabeda.<br />
Jadi, semakin tinggi suhu udara, semakin besar cepat
ambat bunyinya atau semakin rendah suhu udara, semakin<br />
kecil cepat rambat bunyinya.<br />
Contoh<br />
Sebuah sumber bunyi mengeluarkan bunyi. Bunyi tersebut<br />
terdengar oleh pengamat 1,5 sekon kemudian. Jarak antara<br />
sumber bunyi dan pengamat adalah 510 m. Hitunglah<br />
kecepatan gelombang tersebut!<br />
Jawab:<br />
∆t = 1,5 s<br />
∆s = 510 m<br />
510 m<br />
v =<br />
1,5 s<br />
= 340 m/s<br />
Jadi, cepat rambat gelombang bunyi tersebut adalah 340 m/s.<br />
3. Infrasonik, Ultrasonik, dan Audiosonik<br />
Setiap makhluk hidup mempunyai ambang pendengaran<br />
yang berbeda-beda. Pendengaran manusia dan hewan tentu<br />
akan berbeda. Ada bunyi yang dapat didengar manusia, tetapi<br />
tidak oleh hewan dan sebaliknya.<br />
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dapat dikelompokkan ke<br />
dalam tiga kelompok, yaitu ultrasonik, audiosonik, dan<br />
infrasonik. Bunyi yang mempunyai frekuensi di atas 20.000 Hz<br />
disebut ultrasonik. Bunyi ini hanya dapat didengar oleh lumbalumba<br />
dan kelelawar. Kelelawar menggunakan frekuensi ini<br />
sebagai navigasi ketika terbang di kegelapan. Kelelawar dapat<br />
menemukan jalan atau mangsanya dengan cara mengeluarkan<br />
bunyi ultrasonik. Bunyi ini akan dipantulkan oleh benda-benda<br />
di sekelilingnya, kemudian pantulan bunyi ini dapat ditangkap<br />
kembali sehingga kelelawar dapat mengetahui jarak dirinya<br />
dengan benda-benda di sekitarnya. Bunyi ultrasonik dapat<br />
dimanfaatkan manusia untuk mengukur kedalaman laut,<br />
pemeriksaan USG (ultrasonografi).<br />
a b<br />
Gambar 9.15 a. Kapal memanfaatkan bunyi ultrasonik untuk mengukur kedalaman<br />
laut.<br />
b. Pemeriksaan USG memanfaatkan bunyi ultrasonik untuk memeriksa<br />
kandungan.<br />
Bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz<br />
disebut audiosonik. Selang frekuensi bunyi ini dapat didengar<br />
manusia. Akan tetapi, kepekaan pendengaran manusia semakin<br />
Gambar 9.14 Kelelawar merupakan<br />
contoh hewan yang<br />
dapat mendengar bunyi<br />
ultrasonik.<br />
Getaran dan Gelombang 223
Gambar 9.16 Laba-laba merupakan<br />
contoh hewan yang<br />
dapat mendengar bunyi<br />
infrasonik.<br />
a<br />
b<br />
Gambar 9.17<br />
a. Keramaian lalu lintas menimbulkan<br />
bunyi yang frekuensinya tidak<br />
teratur yang disebut desah.<br />
b. Alat musik yang dimainkan dengan<br />
baik menghasilkan frekuensi yang<br />
teratur disebut nada.<br />
224<br />
tua semakin menurun, sehingga pada usia lanjut tidak semua<br />
bunyi yang berada di rentang frekuensi ini dapat didengar.<br />
Bunyi yang mempunyai frekuensi di bawah 20 Hz disebut<br />
infrasonik. Bunyi ini dapat didengar oleh binatang-binatang<br />
tertentu, seperti anjing, laba-laba, dan jangkrik.<br />
4. Karakteristik Gelombang Bunyi<br />
Kita dapat mendengar bunyi karena bunyi merambat melalui<br />
medium. Setiap benda mempunyai ciri-ciri tersendiri. Tentunya,<br />
kamu dapat membedakan suara yang kamu dengar. Sebagai<br />
contoh, kamu dapat membedakan suara orang dewasa dan suara<br />
anak-anak. Ternyata, setiap bunyi yang kita dengar mempunyai<br />
frekuensi dan amplitudo yang berbeda, meskipun merambat<br />
pada medium yang sama.<br />
a. Desah dan Nada<br />
Jika kamu berada di pasar atau di tempat-tempat keramaian<br />
lainnya, kamu dapat mendengar suara-suara orang yang<br />
sedang berbicara. Tidak semua suara orang berbicara dapat<br />
kamu dengar, ada yang jelas dan ada yang tidak. Suara orang<br />
bicara yang dekat dengan kamu mungkin dapat kamu<br />
dengar dengan jelas tetapi tidak yang letaknya jauh darimu.<br />
Semua suara di keramaian bersatu menjadi suara gemuruh,<br />
meskipun kamu berkonsentrasi berusaha mendengar suarasuara<br />
itu, kamu tetap tidak dapat melakukannya.<br />
Cobalah lakukan kegiatan kecil berikut! Di salah satu tempat<br />
(pasar atau terminal), cobalah kamu memejamkan mata<br />
sekitar 30 detik, kemudian kamu dengarkan suara apa saja<br />
yang kamu dengar! Dapatkah kamu mengidentifikasi setiap<br />
suara yang kamu dengar? Di keramaian, setiap bunyi yang<br />
mempunyai frekuensi berbeda berkumpul sehingga<br />
menimbulkan bunyi yang tak teratur sehingga kamu akan<br />
sulit mengidentifikasi suara di keramaian tersebut. Bunyi<br />
yang berasal dari keramaian adalah bunyi yang mempunyai<br />
frekuensi tak beraturan. Bunyi yang mempunyai frekuensi<br />
tak teratur disebut sebagai desah.<br />
Pernahkah kamu memainkan gitar? Gitar merupakan salah<br />
satu sumber bunyi. Setiap senar pada gitar mempunyai<br />
ukuran yang berbeda. Hal ini dimaksudkan untuk menghasilkan<br />
sebuah bunyi yang teratur. Bunyi yang mempunyai<br />
frekuensi tertentu disebut nada.<br />
Jika dua buah garputala yang berbeda frekuensinya digetarkan,<br />
ternyata garputala yang mempunyai frekuensi lebih<br />
besar akan menghasilkan nada yang lebih tinggi. Sebaliknya,<br />
garputala yang frekuensinya lebih rendah akan menghasilkan<br />
bunyi rendah. Frekuensi sebuah sumber bunyi<br />
berpengaruh terhadap tinggi rendahnya bunyi.<br />
b. Kekuatan Bunyi<br />
Apakah kekuatan bunyi itu? Bunyi ada yang kuat dan ada<br />
yang lemah. Jika bunyi yang kamu dengar sangat keras dan<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
melebihi ambang bunyi yang dapat diterima manusia, bunyi<br />
ini dapat merusak telingamu.<br />
Untuk mengetahui kekuatan bunyi, lakukan kegiatan kecil<br />
berikut. Petiklah senar gitar sehingga keluar bunyi. Kemudian,<br />
pada senar yang sama, petik kembali senar tersebut<br />
dengan simpangan yang agak besar. Apa yang terjadi? Senar<br />
yang dipetik dengan simpangan besar akan berbunyi lebih<br />
kuat daripada dipetik dengan simpangan kecil. Dalam hal<br />
ini, simpangan yang kamu berikan pada senar merupakan<br />
amplitudo. Semakin besar amplitudo, semakin kuat bunyi<br />
dan sebaliknya. Jadi kekuatan bunyi ditentukan oleh<br />
besarnya amplitudo bunyi tersebut.<br />
Bila dua sumber bunyi yang kerasnya sama, tetapi jarak<br />
antara sumber bunyi dengan pendengar berbeda maka<br />
sumber bunyi yang lebih dekat dengan pendengar akan<br />
terdengar lebih kuat.<br />
Faktor-faktor yang memengaruhi kuat bunyi adalah:<br />
1) amplitudo,<br />
2) jarak sumber bunyi dari pendengar,<br />
3) jenis medium.<br />
c. Timbre (Warna Bunyi)<br />
Di dalam suatu keramaian, kamu pasti mendengar berbagai<br />
macam bunyi. Ada suara laki-laki, perempuan, anak-anak,<br />
dan sebagainya. Telingamu mampu membedakan bunyibunyi<br />
tersebut. Ketika sebuah gitar dan organ memainkan<br />
lagu yang sama, kamu masih dapat membedakan suara<br />
kedua alat musik tersebut. Meskipun kedua alat musik<br />
tersebut mempunyai frekuensi yang sama, tetapi bunyi yang<br />
dihasilkan oleh kedua sumber bunyi tersebut bersifat unik.<br />
Keunikan setiap bunyi dengan bunyi lainnya meskipun<br />
mempunyai frekuensi yang sama disebut sebagai warna<br />
bunyi. Dapatkah kamu menyebutkan contoh lain yang<br />
menunjukkan bahwa bunyi memiliki warna yang berbeda<br />
meskipun frekuensinya sama.<br />
d. Hukum Marsenne<br />
Marsenne menyelidiki hubungan frekuensi yang dihasilkan<br />
oleh senar yang bergetar dengan panjang senar, penampang<br />
senar, tegangan, dan jenis senar. Faktor-faktor yang memengaruhi<br />
frekuensi nada alamiah sebuah senar atau dawai<br />
menurut Marsenne adalah sebagai berikut.<br />
1) Panjang senar, semakin panjang senar semakin rendah<br />
frekuensi yang dihasilkan.<br />
2) Luas penampang, semakin besar luas penampang senar,<br />
semakin rendah frekuensi yang dihasilkan.<br />
3) Tegangan senar, semakin besar tegangan senar semakin<br />
tinggi frekuensi yang dihasilkan.<br />
4) Massa jenis senar, semakin kecil massa jenis senar<br />
semakin tinggi frekuensi yang dihasilkan.<br />
Info Sains<br />
Efek Biologis dan Efek<br />
Medis dari Ultrasonik<br />
Ultrasonik dapat berpengaruh<br />
buruk terhadap sistem-sistem<br />
kehidupan. Hewan kecil yang<br />
dihadapkan pada ultrasonik<br />
berkekuatan tinggi kerap kali akan<br />
mati. Tanaman yang diberi<br />
ultrasonik berkekuatan rendah<br />
dapat bereaksi bagus tetapi akan<br />
hancur bila diberi ultra-sonik<br />
berkekuatan tinggi. Di samping<br />
merusak sel, ultrasonik dapat<br />
juga merusakkan bahan genetik<br />
di dalam sel.<br />
Orang-orang yang bekerja<br />
dengan generator ultrasonik,<br />
untuk jangka waktu yang lama<br />
menderita kelelahan dan kemuakan.<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
Gambar 9.18 Frekuensi nada senar<br />
dipengaruhi oleh panjang,<br />
luas penampang,<br />
tegangan, dan massa<br />
jenis senar.<br />
Getaran dan Gelombang 225
226<br />
Latihan 9.3<br />
1. Apa yang dimaksud dengan bunyi?<br />
2. Jelaskan perambatan bunyi di udara!<br />
3. Adakah perbedaan perambatan bunyi di udara, zat padat, dan zat cair? Jika ada, sebutkan<br />
perbedaan-perbedaan tersebut!<br />
4. Ketika terjadi halilintar, kamu lebih dahulu melihat kilatan halilintar tersebut daripada<br />
suaranya. Mengapa demikian?<br />
5. Si A mendengar bunyi halilintar 0,5 detik setelah melihat kilatannya. Jika cepat rambat<br />
bunyi di udara 347 m/s, hitunglah jarak antara si A dan halilintar terjadi!<br />
6. Tuliskan jenis-jenis bunyi berdasarkan frekuensinya!<br />
Kegiatan 9.7<br />
5. Resonansi<br />
Jika sebuah kendaraan berat (misalnya truk) melintas cukup<br />
dekat dengan rumahmu, kamu dapat merasakan lantai dan kaca<br />
rumahmu terasa bergetar. Atau, ketika ada halilintar, kaca<br />
rumahmu terasa bergetar. Mengapa ini terjadi?<br />
Contoh-contoh kejadian sehari-hari di atas merupakan<br />
peristiwa resonansi bunyi. Untuk melihat contoh resonansi lain<br />
dan menjelaskan resonansi, lakukan kegiatan berikut!<br />
Resonansi pada Garputala<br />
Tujuan:<br />
Mengamati resonansi pada garputala.<br />
Alat dan bahan:<br />
Dua buah garputala A dan B yang frekuensinya sama dan sebuah garputala C dengan<br />
frekuensi berbeda.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Letakkan ketiga garputala pada jarak yang cukup dekat.<br />
2. Getarkan garputala A dengan cara memukul.<br />
3. Apa yang terjadi terhadap garputala B (frekuensinya sama)?<br />
4. Apa yang terjadi terhadap garputala C (frekuensinya berbeda)?<br />
5. Catatlah hasil pengamatanmu dan buatlah kesimpulannya!<br />
Ketika garputala bergetar, getaran tersebut mampu mengusik<br />
udara di sekelilingnya sehingga menimbulkan bunyi. Getaran<br />
ini diteruskan oleh partikel-partikel udara sehingga garputala<br />
lain yang mempunyai frekuensi sama dan jaraknya berdekatan<br />
akan bergetar dan menimbulkan gelombang bunyi pula.<br />
Garputala yang mempunyai frekuensi berbeda tidak akan<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
terpengaruh oleh getaran gelombang bunyi ini. Oleh karena<br />
itu garputala yang mempunyai frekuensi berbeda tidak akan<br />
bergetar.<br />
Dari Kegiatan 9.7 tersebut dapat diambil suatu kesimpulan<br />
bahwa jika sebuah benda bergetar, benda lain yang mempunyai<br />
frekuensi sama dan berada dalam daerah rambatan getaran<br />
benda tersebut akan bergetar. Peristiwa ini disebut sebagai<br />
resonansi.<br />
Sebagian alat musik seperti gitar memanfaatkan peristiwa<br />
resonansi ini untuk menghasilkan suara yang lebih nyaring. Gitar<br />
biasanya mempunyai sebuah kotak udara. Partikel-partikel<br />
udara di dalam kotak udara ini akan ikut bergetar ketika senar<br />
gitar dipetik. Udara di dalam kotak gitar beresonansi dengan<br />
kawat yang bergetar. Hal ini dapat diamati jika senar gitar<br />
dibentangkan dan dipetik jauh dari lubang gitar, suara senar ini<br />
tidak akan nyaring seperti ketika dipetik di dekat kotak udara.<br />
Coba kamu sebutkan contoh peristiwa resonansi lain yang dapat<br />
kamu temui dalam kehidupan sehari-hari.<br />
Resonansi, selain membawa manfaat juga menimbulkan<br />
kerugian. Kerugian akibat resonansi antara lain adalah ketika<br />
terjadi gempa, bumi bergetar dan getaran ini diteruskan ke<br />
segala arah. Getaran bumi dapat diakibatkan oleh peristiwaperistiwa<br />
yang terjadi di perut bumi, misalnya terjadinya<br />
dislokasi di dalam perut bumi sehingga bumi bergetar yang<br />
dapat kita rasakan sebagai gempa. Jika getaran gempa ini sampai<br />
ke permukaan dan sampai di pemukiman, gedung-gedung yang<br />
ada di permukaan bumi akan bergetar. Jika frekuensi getaran<br />
gempa sangat besar dan getaran gedung-gedung ini melebihi<br />
frekuensi alamiahnya, gedung-gedung ini akan roboh.<br />
Selain gempa bumi, angin juga dapat membuat sebuah<br />
jembatan bergetar dan jika getarannya melebihi frekuensi<br />
alamiahnya, jembatan tersebut akan roboh.<br />
6. Pemantulan Bunyi<br />
Ketika kamu berdiri di depan cermin, kamu dapat melihat<br />
bayanganmu. Hal ini terjadi karena gelombang cahaya yang<br />
mengenaimu dipantulkan sehingga sampai di mata. Hal yang<br />
lebih jelas kelihatan ketika kamu menyorotkan lampu senter<br />
pada cermin tersebut. Cermin akan memantulkan sinar senter<br />
tersebut sehingga seolah-olah sinar keluar dari cermin. Peristiwa<br />
ini disebut pemantulan gelombang cahaya. Bagaimana dengan<br />
gelombang bunyi? Dapatkah gelombang bunyi dipantulkan?<br />
Seperti gelombang lainnya gelombang bunyi pun dapat dipantulkan<br />
ketika mengenai penghalang. Akan tetapi,<br />
pemantulan gelombang bunyi tentunya tidak dapat dilihat mata,<br />
melainkan dapat didengarkan. Untuk memahami pemantulan<br />
bunyi bayangkan kamu berada di sebuah gelanggang olahraga<br />
yang luas. Ketika kamu berteriak, akan terdengar teriakanmu<br />
seolah-olah ada yang mengikuti. Suara yang mengikuti sesaat<br />
setelah kamu mengeluarkan bunyi adalah suaramu sendiri yang<br />
dipantulkan oleh dinding-dinding gelanggang olahraga tersebut.<br />
Gambar 9.19 Kerusakan yang diakibatkan<br />
gempa.<br />
Getaran dan Gelombang 227
228<br />
sumber<br />
gelombang<br />
bunyi<br />
Gambar 9.20 Sumber gelombang<br />
bunyi dan dinding<br />
pantul.<br />
gelombang<br />
bunyi datang<br />
garis normal<br />
gelombang<br />
bunyi pantul<br />
dinding<br />
pemantul<br />
dinding pemantul<br />
θi<br />
θ<br />
Gambar 9.21 Skema pemantulan<br />
bunyi oleh dinding<br />
pantul.<br />
r<br />
a. Hukum Pemantulan Bunyi<br />
Untuk mempermudah menganalogikan pemantulan<br />
gelombang bunyi, kamu harus membayangkan gelombang<br />
bunyi sebagai sebuah sinar. Dengan cara ini kamu dapat<br />
menggambarkan proses pemantulan bunyi.<br />
Gambar 9.20 memperlihatkan sebuah sumber gelombang<br />
bunyi yang mengeluarkan gelombang bunyi menyebar ke<br />
segala arah dan sebuah dinding pemantul. Gambar anak<br />
panah mewakili gelombang bunyi. Untuk selanjutnya<br />
gelombang bunyi cukup digambarkan dengan anak panah.<br />
Jika diambil sebuah gelombang bunyi yang mewakili<br />
gelombang bunyi yang mengenai dinding, akan tampak<br />
seperti Gambar 9.21.<br />
Pada Gambar 9.21 terlihat bahwa ada sebuah garis yang<br />
dinamakan garis normal. Garis normal merupakan garis<br />
khayal yang tegak lurus bidang pantul. Gelombang bunyi<br />
datang membentuk sudut θ terhadap dinding pemantul.<br />
i<br />
Sudut ini dinamakan sudut datang. Kemudian, gelombang<br />
datang ini dipantulkan oleh dinding pemantul membentuk<br />
sudut θ . Sudut datang akan sama dengan sudut pantul.<br />
r<br />
Sudut datang, sudut pantul dan garis normal terletak pada<br />
satu bidang yang sama. Dengan demikian, diperoleh hukum<br />
pemantulan bunyi sebagai berikut.<br />
a. Bunyi datang, bunyi pantul, dan garis normal terletak<br />
pada bidang yang sama.<br />
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.<br />
b. Pemantulan Bunyi dalam Keseharian<br />
Dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa contoh peristiwa<br />
pemantulan bunyi yang terjadi. Peristiwa-peristiwa pemantulan<br />
bunyi ini ada yang bersifat menguntungkan dan<br />
ada juga yang bersifat merugikan. Contoh, ketika kamu<br />
berbicara dalam ruangan, maka sesaat kemudian terdengar<br />
suara dari pantulan bicara kamu. Waktu pantul berlangsung<br />
cukup singkat. Gejala ini disebut gaung. Suara pantulan ini<br />
akan mengganggu suara aslinya. Sehingga suara asli akan<br />
terdengar tidak jelas.<br />
Pemantulan gelombang bunyi pun ada yang bersifat menguntungkan,<br />
misalnya penggunaan sonar yang digunakan<br />
nelayan untuk mendeteksi keberadaan ikan di bawah kapal<br />
mereka. Sebuah sumber bunyi dirambatkan ke dalam air<br />
sehingga menjalar ke segala arah. Jika di bawah kapal ada<br />
segerombolan ikan, gelombang bunyi akan dipantulkan<br />
kembali ke atas dan diterima oleh alat yang dapat menangkap<br />
gelombang bunyi pantulan tersebut. Dengan demikian,<br />
pencarian ikan akan lebih efektif. Selain itu nelayan juga<br />
dapat memperkirakan kedalaman ikan-ikan tersebut.<br />
Pemantulan bunyi pun dapat digunakan untuk menentukan<br />
jarak sumber bunyi terhadap pemantul. Persamaan jarak<br />
sumber bunyi dan pemantul adalah sebagai berikut.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
v× t<br />
s = ......... (9.6)<br />
2<br />
Keterangan:<br />
s = jarak tempuh gelombang bunyi (m)<br />
v = cepat rambat gelombang bunyi (m/s)<br />
t = waktu tempuh gelombang bunyi (t)<br />
Persamaan 9.6 mempunyai penyebut 2 karena gelombang<br />
yang diterima merupakan gelombang pantul yang telah<br />
menjalar 2 kali jarak antara sumber bunyi dan pemantul.<br />
Contoh<br />
Diketahui cepat rambat gelombang bunyi di udara adalah<br />
340 m/s. Seseorang berteriak di tengah-tengah sebuah<br />
gedung. Jika 2 sekon kemudian orang tersebut dapat mendengar<br />
suara pantulan suaranya, hitunglah jarak orang<br />
tersebut terhadap dinding gedung!<br />
Jawab:<br />
t = 2 s<br />
v = 340 m/s<br />
v× t 340 m/s × 2 s<br />
s = = = 340 m<br />
2 2<br />
Jadi, jarak orang tersebut ke dinding gedung adalah 340 m.<br />
7. Jenis Pemantulan Bunyi<br />
Telah dibahas sebelumnya bahwa bunyi dapat dipantulkan.<br />
Pemantulan bunyi ini membutuhkan waktu. Bunyi ada yang<br />
dipantulkan dengan selang waktu antara suara asli dan pantulan<br />
kecil sekali sehingga seolah-olah bunyi tersebut bersamaan<br />
dengan suara aslinya. Ada juga pemantulan bunyi yang selang<br />
waktu antara bunyi asli dan pantulannya cukup besar. Sehingga<br />
bunyi asli dan bunyi pantulan terdengar sangat jelas. Perbedaan<br />
selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya dipengaruhi<br />
oleh jarak sumber bunyi dan pemantul. Bunyi pantul dapat<br />
dibedakan menjadi gaung dan gema.<br />
a. Gaung<br />
Ketika kamu berbicara di dalam sebuah gedung yang besar,<br />
dinding gedung ini akan memantulkan suaramu. Biasanya,<br />
selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya di dalam<br />
gedung sangat kecil. Sehingga bunyi pantulan ini bersifat<br />
merugikan karena dapat menggangu kejelasan bunyi asli.<br />
Contoh<br />
Bunyi asli : mer - de - ka<br />
Bunyi pantul : mer - de - ka<br />
Pemantulan bunyi yang seperti ini dinamakan gaung. Untuk<br />
menghindari peristiwa ini, gedung-gedung yang mempunyai<br />
ruangan besar seperti aula telah dirancang supaya gaung<br />
tersebut tidak terjadi. Upaya ini dapat dilakukan dengan<br />
a<br />
b<br />
sumber<br />
bunyi<br />
bidang pantul<br />
(dasar laut)<br />
kapal<br />
penerima<br />
Gambar 9.22<br />
a. Nelayan memanfaatkan pemantulan<br />
gelombang bunyi pada sonar untuk<br />
mendeteksi keberadaan ikan.<br />
b. Skema pemantulan bunyi pada<br />
penggunaan sonar untuk mengukur<br />
kedalaman laut.<br />
Gambar 9.23 Struktur bangunan<br />
gedung dibuat khusus<br />
untuk menghindari terjadinya<br />
gaung.<br />
Getaran dan Gelombang 229
Gambar 9.24 Gema terdengar setelah<br />
suara asli selesai diucapkan.<br />
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer<br />
230<br />
Latihan 9.4<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
melapisi dinding dengan bahan yang bersifat tidak<br />
memantulkan bunyi atau dilapisi oleh zat kedap (peredam)<br />
suara. Contoh bahan peredam bunyi adalah gabus, kapas,<br />
dan wool. Ruangan yang tidak menghasilkan gaung sering<br />
disebut ruangan yang mempunyai akustik bagus.<br />
Selain melapisi dinding dengan zat kedap suara, struktur<br />
bangunannya pun dibuat khusus. Perhatikan langit-langit<br />
dan dinding auditorium, dinding dan langit-langit ini tidak<br />
dibuat rata, pasti ada bagian yang cembung. Hal ini dimaksudkan<br />
agar bunyi yang mengenai dinding tersebut<br />
dipantulkan tidak teratur sehingga pada akhirnya gelombang<br />
pantul ini tidak dapat terdengar.<br />
b. Gema<br />
Terjadinya gema hampir sama dengan gaung yaitu terjadi<br />
karena pantulan bunyi. Namun, gema hanya terjadi bila<br />
sumber bunyi dan dinding pemantul jaraknya jauh, lebih<br />
jauh daripada jarak sumber bunyi dan pemantul pada gaung.<br />
Gema dapat terjadi di alam terbuka seperti di lembah atau<br />
jurang. Tidak seperti pemantulan pada gaung, pemantulan<br />
pada gema terjadi setelah bunyi (misalnya teriakanmu) selesai<br />
diucapkan.<br />
Contoh<br />
Bunyi asli : mer - de - ka<br />
Bunyi pantul : mer - de - ka<br />
1. Jelaskan terjadinya pemantulan bunyi!<br />
2. Tuliskan hukum pemantulan!<br />
3. Apa yang dimaksud gema dan gaung?<br />
4. Sebuah kapal akan mengukur kedalaman laut. Kapal laut tersebut memanfaatkan<br />
gelombang bunyi yang dirambatkan di dalam air. Alat yang digunakan menangkap<br />
gelombang pantul dari dasar laut mencatat selang waktu 1 detik mulai dari gelombang<br />
bunyi dikirim sampai diterima kembali. Hitunglah kedalaman laut tersebut! (Diketahui<br />
cepat rambat gelombang bunyi di air = 1.500 m/s)<br />
5. Jelaskan mengapa suatu benda dapat ikut bergetar karena getaran benda lain!
Rangkuman<br />
• Getaran adalah gerak bolak-balik di sekitar titik kesetimbangan. Besaran-besaran<br />
dalam getaran adalah amplitudo, periode, dan frekuensi.<br />
a. Amplitudo, yaitu simpangan getaran yang paling benar.<br />
b. Periode, yaitu waktu untuk melakukan satu getaran.<br />
c. Frekuensi, yaitu banyaknya getaran tiap satu detik.<br />
• Gelombang adalah getaran yang merambat melalui suatu medium. Berdasarkan<br />
medium perambatannya, dibedakan dua macam gelombang.<br />
a. Gelombang mekanik, yaitu gelombang yang memerlukan alat perambatan.<br />
b. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang dapat merambat tanpa<br />
medium perantara.<br />
• Berdasarkan arah rambat dan getarannya, gelombang dibedakan menjadi dua macam.<br />
a. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatan dan arah getarannya<br />
saling tegak lurus.<br />
b. Gelombang longitudinal, yaitu gelombang yang arah rambatannya searah dengan<br />
arah getarannya.<br />
• Hubungan antara cepat rambat, panjang, dan periode gelombang dituliskan dalam<br />
λ<br />
persamaan: v = .<br />
T<br />
• Gelombang bunyi bergerak ke segala arah dalam ruangan. Dalam perambatannya,<br />
gelombang bunyi selalu memerlukan medium (tidak dapat merambat dalam ruang<br />
hampa).<br />
• Cepat rambat gelombang bunyi tergantung medium perantaranya. Dapat<br />
∆s<br />
dirumuskan dalam persamaan: v =<br />
∆t<br />
.<br />
• Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga macam.<br />
a. Infrasonik, yaitu bunyi dengan frekuensi di bawah 20 Hz.<br />
b. Audiosonik, yaitu bunyi dengan frekuensi antara 20 – 20.000 Hz.<br />
c. Ultrasonik, yaitu bunyi dengan frekuensi di atas 20.000 Hz.<br />
• Bunyi yang mempunyai frekuensi teratur disebut nada, sedangkan bunyi yang<br />
frekuensinya tak teratur disebut desah.<br />
• Resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya benda lain yang berfrekuensi sama<br />
dengan sebuah benda yang bergetar.<br />
• Bunyi pantul dapat dibedakan menjadi gaung dan gema. Gaung adalah bunyi pantul<br />
yang langsung mengikuti bunyi asli, sedangkan gema adalah bunyi pantul yang<br />
terdengar setelah bunyi asli.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi dalam bab ini. Sebelum melanjutkan bab berikutnya,<br />
lakukan evaluasi dengan menjawab pertanyaan di bawah. Jika semua pertanyaan kamu jawab<br />
dengan ‘ya’, kamu dapat melanjutkan belajar bab berikutnya. Jika ada pertanyaan yang dijawab<br />
dengan ‘tidak’, maka kamu perlu mengulangi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu.<br />
Jika ada yang sukar atau tidak dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah kamu sudah memahami pengertian getaran serta menghitung besar amplitudo,<br />
periode, dan frekuensi suatu getaran?<br />
Getaran dan Gelombang 231
2. Dapatkah kamu menjelaskan pengertian gelombang dan menyebutkan berbagai jenis<br />
gelombang serta menghitung cepat rambat, frekuensi, dan panjang gelombang?<br />
3. Apakah kamu dapat menjelaskan pemanfaatan pengetahuan gelombang dalam kehidupan<br />
sehari-hari?<br />
4. Apakah bunyi itu? Dapatkah kamu menjelaskan jenis-jenis bunyi dan karakteristiknya?<br />
5. Dapatkah kamu menjelaskan resonansi dan pemantulan gelombang bunyi?<br />
1. Berdasarkan medium perambatannya,<br />
gelombang dibedakan menjadi ….<br />
a. gelombang transversal dan gelombang<br />
longitudinal<br />
b. gelombang mekanik dan gelombang<br />
elektromagnetik<br />
c. gelombang bunyi dan gelombang<br />
cahaya<br />
d. gelombang laut dan gelombang Bumi<br />
2. Sebuah gelombang merambat dengan<br />
kecepatan 300 m/s, panjang gelombangnya<br />
75 m. Frekuensi gelombang tersebut<br />
adalah ....<br />
a. 4 Hz c. 6 Hz<br />
b. 5 Hz d. 7 Hz<br />
3.<br />
Amplitudo dari gelombang yang ditampilkan<br />
pada gambar di atas adalah ....<br />
a. 1 m c. 4 m<br />
b. 2 m d. 8 m<br />
4. Dalam eksplorasi minyak dan gas bumi,<br />
digunakan pemanfaatan sifat gelombang<br />
yaitu ....<br />
a. pemantulan gelombang<br />
b. perambatan tanpa medium<br />
c. amplitudo gelombang<br />
d. panjang gelombang<br />
5. Sebuah gelombang mempunyai frekuensi<br />
5 Hz dan panjang gelombangnya 20 m.<br />
Kecepatan gelombang tersebut adalah ….<br />
a. 100 m/s c. 200 m/s<br />
b. 4 m/s d 8 m/s<br />
232<br />
Latih Kemampuan 9<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
6. Sebuah gelombang merambat dengan<br />
kecepatan 480 m/s. Jika frekuensi gelombang<br />
tersebut adalah 12 Hz, panjang<br />
gelombangnya adalah ….<br />
a. 40 m c. 50 m<br />
b. 45 m d. 55 m<br />
7. Berikut ini yang bukan pemanfaatan<br />
gelombang dalam teknologi adalah ….<br />
a. satelit<br />
b. sel surya<br />
c. eksplorasi minyak dan gas bumi<br />
d. PLTN<br />
8.<br />
Dalam selang waktu 0,3 sekon antara A<br />
dan B terbentuk gelombang seperti<br />
gambar di atas. Cepat rambat gelombang<br />
dalam tali adalah ....<br />
a. 10 m/s c. 6 m/s<br />
b. 9 m/s d. 3 m/s<br />
9. Bunyi merupakan gelombang ....<br />
a. elektromagnetik c. laut<br />
b. mekanik d. mikro<br />
10. Cepat rambat gelombang bunyi bergantung<br />
pada ....<br />
a. jenis mediumnya<br />
b. suhu mediumnya<br />
c. jenis dan suhu mediumnya<br />
d. frekuensinya<br />
11. Seseorang melihat kilat di langit dan 4<br />
sekon kemudian mendengar bunyi<br />
guntur. Jika cepat rambat bunyi di udara<br />
pada saat itu 345 m/s, maka jauh kilat<br />
itu terjadi diukur oleh orang tersebut<br />
adalah ....
a. 1.380 m c. 172,5 m<br />
b. 690 m d. 86,25 m<br />
12. Kelelawar dapat berburu pada malam hari<br />
dengan menggunakan bunyi ....<br />
a. infrasonik<br />
b. audiosonik<br />
c. supersonik<br />
d. megasonik<br />
13. Terdapat 3 buah garputala A, B, dan C.<br />
Garputala A dan B mempunyai frekuensi<br />
yang sama, sedangkan garputala C<br />
mempunyai frekuensi lebih besar. Jika<br />
garputala A dibunyikan dengan cara<br />
memukulnya, garputala yang akan ikut<br />
berbunyi adalah ....<br />
a. garputala B<br />
b. garputala C<br />
c. semua garputala<br />
d. tidak ada yang berbunyi<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
14. Sebuah kapal mengirim pulsa ultrasonik<br />
ke dasar laut yang kedalamannya 2.800 m.<br />
Jika cepat rambat bunyi di dalam air laut<br />
1.400 m/s, maka waktu yang dicatat<br />
fathometer mulai dari pulsa dikirim<br />
hingga diterima kembali adalah ....<br />
a. 2 sekon<br />
b. 4 sekon<br />
c. 8 sekon<br />
d. 12 sekon<br />
15. Frekuensi nada dawai gitar dapat bertambah<br />
tinggi jika ....<br />
a. tegangan dan panjang dawai diperbesar<br />
b. tegangan dawai diperkecil dan massa<br />
jenis senar diperbesar<br />
c. panjang dawai diperbesar dan luas penampang<br />
dawai diperkecil<br />
d. tegangan dawai diperbesar dan<br />
panjang dawai diperkecil<br />
1. Pada sebuah gelombang terdapat 3 bukit dan 2 lembah. Jarak antara bukit yang berdekatan<br />
adalah 5 m dan periodenya 3 sekon. Berapakah panjang gelombang dan kecepatan<br />
gelombang tersebut?<br />
2. Sebuah tali dengan panjang 8 m digerakkan turun naik pada salah satu ujungnya. Ketika<br />
tali tersebut membentuk dua bukit dan dua lembah selama 4 sekon, berapakah panjang<br />
gelombang, periode, frekuensi, dan kecepatan gelombang tersebut?<br />
3. Perhatikan gambar di bawah ini!<br />
Waktu yang dibutuhkan gelombang longitudinal untuk merambat dari R ke S yang berjarak<br />
6 meter adalah 2 sekon. Tentukan:<br />
a. periode gelombang,<br />
b. cepat rambat gelombang!<br />
4. Pengukuran kedalaman laut menggunakan gelombang bunyi dilakukan dengan merambatkan<br />
bunyi ke dalam air. Cepat rambat gelombang bunyi di air laut adalah 1.500 m/s. Jika<br />
penerima bunyi pantul menerima bunyi pantulan setelah 3 detik, berapa kedalaman laut<br />
tersebut?<br />
5. a. Sebutkan tiga contoh pemanfaatan gelombang dalam teknologi! Berikan penjelasan!<br />
b. Bagaimana resonansi terjadi? Sebutkan kejadian dalam keseharian yang merupakan<br />
contoh peristiwa resonansi!<br />
Getaran dan Gelombang 233
234<br />
Wacana Sains<br />
Menembus Hambatan Suara<br />
Pada 1942 Menteri Penerbangan Kerajaan Bersatu (Kerajaan Bersatu Britania Raya dan<br />
Irlandia Utara) memulai proyek sangat rahasia dengan Miles Aircraft untuk<br />
mengembangkan pesawat pertama untuk menembus hambatan suara. Proyek ini<br />
menghasilkan prototipe pesawat Miles M.52, yang dirancang untuk mencapai 1.000 mpj<br />
(1.600 km/jam) pada ketinggian 36.000 kaki (11 km) dalam 1 menit 30 detik.<br />
Rancangan pesawat tersebut sangat revolusioner memperkenalkan banyak inovasi yang<br />
masih digunakan oleh pesawat supersonik sekarang ini. Pengembangan utama paling<br />
penting adalah ekor pesawat gerak-seluruh yang memungkinkan kontrol dalam kecepatan<br />
supersonik. Proyek ini dibatalkan oleh Direktur Riset Saintifik, Sir Ben Lockspeiser, sebelum<br />
penerbangan berawak dilakukan. Setelah itu, atas perintah pemerintah, semua data<br />
rancangan dan riset mengenai Miles M.52 dikirim ke Bell Aircraft Corporation di AS. Ada<br />
persetujuan pertukaran data oleh kedua pihak, “allegedly”, setelah menerima data Britania,<br />
pemerintah Amerika memblokir persetujuan tersebut. Eksperimen berikutnya<br />
membuktikan bahwa rancangan Miles M.52 tersebut dapat menembus hambatan suara,<br />
dengan menggunakan replika skala 3/10 tak berawak pesawat ini mampu mencapai Mach<br />
1,5 pada Oktober 1948.<br />
Chuck Yeager merupakan orang pertama yang berhasil menembus hambatan suara<br />
dalam penerbangan pada 14 Oktober 1947, menerbangkan pesawat eksperimen Bell X-1<br />
pada Mach 1 dengan ketinggian 45.000 kaki (13,7 km).<br />
Hans Guido Mutke mengklaim bahwa dia telah menembus hambatan suara sebelum<br />
Yeager, pada 9 April 1945 dengan pesawat Messerschmitt Me 262. Namun, klaim ini<br />
diragukan umum.<br />
Sebuah tim yang dipimpin oleh Richard Noble dan pengemudi Andy Green menjadi<br />
yang pertama menembus hambatan suara dalam kendaraan darat, disebut Thrust Supersonic<br />
Car pada 15 Oktober 1997, hampir 50 tahun setelah penerbangan Yeager.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sumber: www.wikipedia.com
X<br />
Optika<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
Bayangkan jika dalam kehidupan ini tidak ada cahaya. Mungkin, di bumi ini tidak akan ada kehidupan.<br />
Cahaya sangat penting dalam kehidupan manusia. Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang.<br />
Bagaimana sifat-sifat cahaya?<br />
Untuk melihat benda yang jaraknya jauh digunakan sebuah alat bantu yang disebut teropong. Alat<br />
ini menggunakan prinsip cahaya. Apa saja bagian-bagian penting dari sebuah teropong?<br />
Mari memahami konsep dan penerapan gelombang dan optika dalam produk teknologi sehari-hari.<br />
Dalam pembelajaran ini, kamu dapat menyelidiki sifat-sifat cahaya beserta hubungannya dengan cermin<br />
dan lensa serta mendeskripsikan alat-alat optik beserta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
1234567890123456789012345678901212345678901234567890123456789012123456789012345678901234567890121234567890123456789012345678901212345678<br />
Optika 235
236<br />
Cermin datar<br />
Kata Kunci<br />
• cahaya<br />
• cermin<br />
• lensa<br />
><br />
><br />
Pemantulan<br />
Hukum Pemantulan<br />
Cahaya<br />
Partikel Gelombang<br />
Mata<br />
Cacat mata<br />
• miopi<br />
• hipermetropi<br />
• presbiopi<br />
><br />
><br />
><br />
sebagai<br />
Cermin lengkung<br />
Cekung dan cembung<br />
dapat mengalami<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
><br />
Alat optik<br />
> ><br />
pemanfaatan<br />
Lensa<br />
Cekung dan cembung<br />
><br />
Pembiasan<br />
Hukum Pembiasan<br />
Alat optik lain<br />
• kamera<br />
• lup<br />
• mikroskop<br />
• teleskop<br />
• periskop<br />
><br />
><br />
Prisma<br />
>
A. Cahaya<br />
Dalam kehidupan sehari-hari, kamu pasti telah mengenal<br />
cahaya, seperti cahaya matahari dan cahaya lampu. Cahaya<br />
penting dalam kehidupan, sebab tanpa adanya cahaya tidak<br />
mungkin ada kehidupan. Jika bumi tidak mendapat cahaya dari<br />
Matahari, maka bumi akan gelap gulita dan dingin sehingga<br />
tidak mungkin ada kehidupan.<br />
Para ahli telah meneliti cahaya untuk mengetahui sifat-sifat<br />
dan karakteristik cahaya. Ada dua pendapat mengenai cahaya,<br />
yaitu cahaya dianggap sebagai gelombang dan cahaya dianggap<br />
sebagai partikel. Setiap pendapat ini mempunyai alasan masingmasing<br />
dan keduanya telah dibuktikan secara eksperimen. Pada<br />
pembahasan ini, akan dipelajari cahaya sebagai gelombang.<br />
Untuk pembahasan cahaya sebagai partikel, kamu akan<br />
mempelajarinya kelak di SMA.<br />
1. Cahaya sebagai Gelombang Elektromagnetik<br />
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Seperti<br />
telah dibahas pada bab sebelumnya bahwa gelombang<br />
elektromagnetik adalah gelombang yang tidak memerlukan<br />
medium untuk merambat. Sehingga cahaya dapat merambat<br />
tanpa memerlukan medium. Oleh karena itu, cahaya matahari<br />
dapat sampai ke bumi dan memberi kehidupan di dalamnya.<br />
Cahaya merambat dengan sangat cepat, yaitu dengan kecepatan<br />
3 × 108 m/s, artinya dalam waktu satu sekon cahaya dapat<br />
menempuh jarak 300.000.000 m atau 300.000 km.<br />
Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber<br />
cahaya dan setiap benda yang tidak dapat memancarkan cahaya<br />
disebut benda gelap. Benda-benda yang termasuk benda gelap<br />
dapat digolongkan sebagai berikut.<br />
a. Benda tembus cahaya, yaitu benda yang dapat meneruskan<br />
cahaya yang diterimanya. Benda tembus cahaya dapat<br />
dikelompokkan lagi menjadi benda bening dan benda baur.<br />
Contoh benda bening adalah kaca dan air jernih, sedangkan<br />
contoh benda baur adalah es dan air keruh.<br />
b. Benda tak tembus cahaya, yaitu benda yang tidak dapat<br />
meneruskan cahaya yang diterimanya. Contohnya adalah<br />
batu, tanah, kayu, dan besi.<br />
Sebagai gelombang, cahaya mempunyai sifat-sifat<br />
gelombang di antaranya cahaya dapat merambat. Bagaimana<br />
bentuk perambatan cahaya? Perhatikan ketika cahaya matahari<br />
melalui lubang angin di rumahmu. Jika udara sedikit berdebu,<br />
kamu dapat melihat bahwa cahaya merambat membentuk<br />
sebuah garis lurus. Hal serupa terjadi ketika kamu melihat<br />
seberkas cahaya dari lubang kecil masuk ke dalam kamarmu<br />
yang gelap. Terlihat bahwa cahaya merambat dalam arah gerak<br />
lurus.<br />
Gambar 10.1 Lampu minyak tanah<br />
yang dinyalakan memancarkan<br />
cahaya sehingga<br />
disebut sumber cahaya.<br />
Gambar 10.2 Kaca merupakan benda<br />
bening karena dapat meneruskan<br />
cahaya.<br />
Optika 237
238<br />
Kegiatan 10.1<br />
Jika seberkas cahaya datang menemui sebuah rintangan, apa<br />
yang terjadi? Misalnya ketika Matahari bersinar cerah, tiba-tiba<br />
ada sekumpulan awan yang menghalangi cahayanya. Kamu<br />
dapat melihat bahwa daerah di bawah awan tersebut menjadi<br />
teduh. Suasana teduh ini disebabkan adanya bayangan dari<br />
awan. Suatu penghalang, semakin sukar ditembus cahaya<br />
semakin gelap bayangan yang terbentuk. Kamu dapat melihat<br />
bayangan badanmu ketika badanmu terkena sinar. Bayangan<br />
badanmu akan tampak hitam karena badanmu sama sekali<br />
tidak dapat ditembus cahaya. Lain halnya jika segumpal awan<br />
tipis menghalangi sinar Matahari. Meskipun terjadi bayangan,<br />
bayangan ini tidak terlalu pekat.<br />
Berdasarkan pekat tidaknya suatu bayangan, bayangan<br />
dapat dibedakan menjadi dua jenis.<br />
a. Bayangan umbra, yaitu bayangan yang benar-benar gelap<br />
dengan kata lain bayangan yang tidak mendapat cahaya<br />
sama sekali.<br />
b. Bayangan penumbra, yaitu bayangan yang tidak terlalu gelap<br />
dengan kata lain bayangan yang masih mendapatkan cahaya.<br />
Untuk lebih memahami perambatan cahaya dan bentuk<br />
bayangan, lakukan kegiatan berikut.<br />
Perambatan Cahaya dan Bentuk Bayangan<br />
Tujuan:<br />
Mengamati perambatan cahaya dan bentuk bayangan.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah lilin dan kertas karton.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Gunakanlah sebuah ruangan yang benar-benar gelap.<br />
2. Nyalakan lilin, kemudian tempatkan lilin sekitar 1 m dari dinding ruangan.<br />
3. Di antara lilin dan dinding letakkan karton sedemikian rupa sehingga karton tersebut<br />
menghalangi cahaya lilin.<br />
4. Amati bayangan yang terbentuk. Apakah jenis bayangan yang terbentuk?<br />
5. Buatlah sebuah lubang kecil berbentuk lingkaran dengan diameter 1 cm.<br />
6. Ulangi langkah 3, amati bayangan yang terbentuk. Dapatkah kamu melihat bahwa<br />
cahaya merambat melalui garis lurus?<br />
7. Dari kegiatan ini, buatlah kesimpulanmu!<br />
Latihan 10.1<br />
1. Dengan kata-katamu sendiri, berilah penjelasan mengenai cahaya!<br />
2. Bagaimana cahaya merambat?<br />
3. Mengapa cahaya dikatakan sebagai gelombang elektromagnetik?<br />
4. Apa yang dimaksud umbra dan penumbra?<br />
5. Apa yang dimaksud benda gelap?<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
2. Pemantulan Cahaya<br />
Setiap benda di sekelilingmu bersifat memantulkan cahaya.<br />
Itulah yang menyebabkan benda tersebut dapat terlihat.<br />
Beberapa permukaan benda bersifat memantulkan cahaya yang<br />
mempunyai panjang gelombang tertentu. Hal ini yang<br />
menyebabkan benda mempunyai warna yang berbeda.<br />
a. Hukum Pemantulan<br />
Bagaimana pemantulan terjadi? Untuk lebih memahami<br />
pemantulan cahaya, lakukan kegiatan berikut!<br />
Kegiatan 10.2<br />
Pemantulan Cahaya pada Bidang Datar<br />
Tujuan:<br />
Mengamati pemantulan cahaya pada bidang datar.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah lampu senter, kertas karton berwarna hitam dan putih, busur, dan meja.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Tutuplah permukaan meja dengan karton berwarna putih.<br />
2. Letakkan cermin secara tegak lurus dengan meja yang<br />
telah dilapisi karton putih.<br />
3. Tutuplah lampu senter dengan kertas karton yang telah<br />
diberi lubang kecil sehingga ketika lampu senter dinyalakan<br />
cahaya yang keluar hanya melalui lubang kecil.<br />
4. Arahkan cahaya senter ke cermin sehingga terbentuk sinar<br />
datang dan sinar pantul pada kertas.<br />
5. Buat garis dengan pensil mengikuti cahaya tersebut.<br />
6. Buat garis tegak lurus bidang cermin, tepat pada bidang jatuhnya sinar datang, yang<br />
disebut garis normal.<br />
7. Ukurlah sudut yang dibentuk oleh sinar datang dengan garis normal serta sinar pantul<br />
dengan garis normal.<br />
8. Ulangi langkah 1 sampai 7 untuk posisi lainnya.<br />
9. Hitunglah sudut datang dan sudut pantulnya.<br />
Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sinar<br />
datang dan garis normal. Sudut pantul adalah sudut<br />
antara sinar pantul dengan garis normal.<br />
10. Salin dan lengkapilah tabel di samping dengan hasil<br />
pengamatanmu.<br />
11. Apakah yang dapat kamu simpulkan?<br />
Ketika kamu menyalakan lampu senter yang telah ditutupi<br />
dengan kertas karton yang diberi lubang, kamu dapat<br />
melihat cahaya merambat dalam bentuk garis lurus.<br />
Bayangan cahaya ini pun terlihat pada cermin. Jika sudut<br />
datang dan sudut pantul diukur, akan diperoleh besarnya<br />
sudut pantul dan sudut datang adalah sama.<br />
Sudut<br />
Datang (i)<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
Sudut<br />
Pantul (r)<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
. . . .<br />
Optika 239
Gambar 10.3 Pemantulan teratur.<br />
Gambar 10.4 Pemantulan baur.<br />
240<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Jika kamu membuat sebuah garis lurus yang tegak lurus<br />
dengan cermin, kamu akan mendapatkan sebuah garis yang<br />
dinamakan garis normal. Ternyata, sinar datang, sinar pantul,<br />
dan garis normal terletak pada bidang yang sama.<br />
Untuk percobaan dengan sudut-sudut yang lain pun,<br />
ternyata sifat-sifatnya pun sama. Kegiatan yang telah kamu<br />
lakukan adalah untuk membuktikan hukum yang disebut<br />
hukum pemantulan. Secara lengkap hukum pemantulan<br />
cahaya adalah sebagai berikut.<br />
1) Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada<br />
satu bidang datar.<br />
2) Sudut datang sama dengan sudut pantul.<br />
Meskipun hampir semua benda bersifat memantulkan<br />
cahaya, tetapi hanya beberapa saja yang dapat memantulkan<br />
cahaya secara sempurna. Permukaan benda yang memantulkan<br />
cahaya mempengaruhi karakteristik pemantulan. Pada<br />
Gambar 10.3 terlihat cahaya yang mengenai permukaan<br />
bening dan rata akan dipantulkan secara teratur oleh<br />
permukaan tersebut. Pada pemantulan jenis ini kamu<br />
mungkin dapat melihat bayangan benda pada pemantul.<br />
Contoh pemantulan jenis ini adalah pemantulan pada cermin.<br />
Pada permukaan yang tidak rata, cahaya akan dipantulkan<br />
secara tidak teratur. Perhatikan Gambar 10.4! Pantulan jenis<br />
ini disebut dengan pemantulan baur. Sinar-sinar cahaya<br />
yang datang sejajar akan dipantulkan oleh permukaan<br />
menjadi tidak sejajar. Dalam bab ini, yang akan dibahas<br />
hanyalah pemantulan teratur.<br />
b. Pemantulan Cahaya pada Cermin Datar<br />
Pernahkah kamu bercermin? Pada cermin kamu dapat<br />
melihat bayangan dirimu dan bayangan benda-benda<br />
lainnya. Cermin bersifat memantulkan cahaya secara teratur<br />
karena permukaannya bersifat rata dan bening. Bagaimana<br />
bayangan pada cermin datar terbentuk?<br />
perpanjangan<br />
sinar pantul<br />
bayangan<br />
sinar<br />
pantul<br />
cermin datar<br />
Gambar 10.5 Pembentukan bayangan pada cermin datar.<br />
sinar datang<br />
benda<br />
sinar pantul<br />
Sinar datang yang mengenai cermin datar akan dipantulkan.<br />
Jika sinar datang tegak lurus terhadap cermin akan<br />
dipantulkan tegak lurus cermin. Pada gambar terlihat bahwa<br />
bayangan pada cermin datar merupakan perpanjangan sinarsinar<br />
pantulnya. Ketika bercermin, kamu dapat melihat<br />
bayangan kamu seolah-olah ada di belakang cermin. Namun
sebenarnya, bayanganmu tidak ada di belakang cermin.<br />
Bayangan yang seperti ini dinamakan bayangan maya.<br />
Perhatikan kembali ketika kamu sedang bercermin. Ternyata<br />
arah bayangan yang dibentuk oleh cermin berkebalikan<br />
dengan keadaan sebenarnya. Misalnya, tangan kananmu<br />
yang sedang memegang sisir menjadi tangan kiri pada<br />
bayangan, dan sebaliknya. Dapatkah kamu menjelaskan<br />
mengapa terjadi demikian?<br />
Sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin datar adalah<br />
sebagai berikut.<br />
1) sama besar<br />
2) tegak<br />
3) berkebalikan<br />
4) jarak benda ke cermin sama dengan jarak bayangan ke<br />
cermin<br />
5) maya<br />
Bagaimana jumlah bayangan yang dibentuk oleh dua cermin<br />
datar?<br />
Jika terdapat dua buah cermin datar yang membentuk sudut<br />
α , maka banyaknya bayangan yang dibentuk dirumuskan<br />
oleh persamaan sebagai berikut.<br />
360°<br />
n = −1<br />
α<br />
......... (10.1)<br />
Keterangan:<br />
n = banyaknya bayangan yang dibentuk<br />
α = sudut antara dua cermin<br />
Contoh:<br />
1. Seberkas sinar datang mengenai cermin dan dipantulkan.<br />
Jika sudut antara sinar datang dan cermin membentuk<br />
sudut 30°, hitunglah sudut datangnya!<br />
Jawab:<br />
Sudut datang adalah sudut yang dibentuk oleh sudut<br />
datang dan garis normal.<br />
Sudut datang = 90° – 30° = 60°<br />
Jadi, sudut datangnya adalah 60°.<br />
2. Dua cermin diatur sehingga membentuk sudut 60°.<br />
Berapa jumlah bayangan yang terbentuk jika di antara<br />
dua cermin diletakkan satu buah benda?<br />
Jawab:<br />
α = 60°<br />
360°<br />
n = − 1= 6− 1= 5<br />
α<br />
Jadi, ada 5 bayangan yang terbentuk.<br />
Info Sains<br />
Bayangan Maya dan<br />
Bayangan Nyata<br />
Bayangan maya adalah bayangan<br />
yang terbentuk oleh<br />
perpanjangan garis pantul dan<br />
tidak dapat ditangkap layar.<br />
Adapun bayangan nyata adalah<br />
bayangan yang terbentuk oleh<br />
pertemuan dua atau lebih sinar<br />
pantul, bayangan nyata bersifat<br />
dapat ditangkap layar.<br />
Optika 241
Keterangan:<br />
SU = sumbu utama<br />
M = pusat kelengkungan<br />
F = jarak titik fokus<br />
=<br />
1<br />
jari-jari kelengkungan<br />
2<br />
Gambar 10.6 Bagian-bagian cermin<br />
cekung.<br />
242<br />
a<br />
b<br />
c<br />
Gambar 10.7 Jalannya sinar-sinar<br />
istimewa pada cermin<br />
cekung.<br />
c. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cekung<br />
Selain pada cermin datar, peristiwa pemantulan dapat terjadi<br />
pada cermin cekung. Cermin cekung adalah cermin yang<br />
bentuknya melengkung seperti bagian dalam bola.<br />
Pada pemantulan cahaya oleh cermin cekung, jarak antara<br />
benda dan cermin memengaruhi bayangan yang dihasilkan.<br />
Bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung merupakan<br />
perpotongan sinar pantul atau merupakan perpotongan<br />
dari perpanjangan sinar pantul. Cermin cekung bersifat<br />
mengumpulkan cahaya (konvergen).<br />
Pada cermin cekung terdapat tiga sinar istimewa seperti<br />
ditunjukkan pada Gambar 10.7, yaitu sebagai berikut.<br />
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan<br />
melalui titik fokus.<br />
2) Sinar datang melalui titik fokus, akan dipantulkan sejajar<br />
sumbu utama.<br />
3) Sinar datang melalui pusat kelengkungan akan dipantulkan<br />
kembali melalui titik pusat kelengkungan cermin.<br />
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa cermin cekung<br />
di atas, dapat dilukis pembentukan bayangan pada cermin<br />
cekung seperti ditunjukkan pada Gambar 10.8.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
a b<br />
c d<br />
Gambar 10.8 Pembentukan bayangan pada cermin cekung.<br />
1) Jika benda diletakkan di luar pusat kelengkungan,<br />
pembentukan bayangannya seperti ditunjukkan pada<br />
Gambar 10.8(a). Dari gambar terlihat bahwa jika benda<br />
diletakkan di luar pusat kelengkungan cermin, bayangan<br />
yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik, diperkecil<br />
dan terletak di antara pusat kelengkungan cermin (M)<br />
dan titik fokus (F).<br />
2) Jika benda diletakkan di antara titik pusat kelengkungan<br />
cermin (M) dan titik fokus cermin (F). Pembentukan<br />
bayangannya ditunjukkan seperti pada Gambar 10.8(b).<br />
Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan di<br />
antara pusat kelengkungan (M) dan titik fokus (F),<br />
bayangan yang dibentuk akan bersifat nyata, terbalik,<br />
diperbesar dan terletak di depan titik pusat kelengkungan<br />
cermin.
3) Jika benda diletakkan tepat pada titik fokus, pembentukan<br />
bayangannya ditunjukkan pada Gambar 10.8(c).<br />
Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan tepat<br />
di titik fokus cermin (F), akan membentuk bayangan<br />
maya di tak terhingga.<br />
4) Jika benda diletakkan di antara titik fokus dan cermin,<br />
pembentukan bayangannya ditunjukkan pada Gambar<br />
10.8(d). Dari gambar terlihat bahwa jika benda diletakkan<br />
di antara titik fokus (F) dan cermin, bayangan yang<br />
terbentuk bersifat maya, tegak dan diperbesar. Letak<br />
bayangan di belakang cermin.<br />
d. Pemantulan Cahaya pada Cermin Cembung<br />
Jika bentuk cermin cekung merupakan bagian dalam dari<br />
sebuah bola, maka bentuk cermin cembung adalah bagian<br />
luar bola. Perhatikan skema bentuk cermin cembung pada<br />
Gambar 10.9. Terlihat bahwa cermin cembung merupakan<br />
kebalikan cermin cekung. Bagaimana pembentukan<br />
bayangan oleh cermin cembung?<br />
a b c<br />
Gambar 10.10 Jalannya sinar-sinar istimewa pada cermin cembung.<br />
Seperti halnya cermin cekung, sebelum menggambarkan<br />
pembentukan bayangan, perlu diketahui sinar-sinar istimewa<br />
yang dimiliki cermin cembung. Sinar-sinar istimewa<br />
itu ditunjukkan pada Gambar 10.10, yaitu sebagai berikut.<br />
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dipantulkan<br />
seolah-olah berasal dari titik fokus.<br />
2) Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus akan<br />
dipantulkan sejajar sumbu utama<br />
3) Sinar datang yang menuju pusat kelengkungan cermin,<br />
akan dipantulkan seolah-olah berasal dari pusat<br />
kelengkungan yang sama.<br />
Dengan bantuan ketiga sinar istimewa untuk cermin<br />
cembung di atas, dapat digambarkan pembentukan<br />
bayangan oleh cermin cembung.<br />
Gambar 10.11 tersebut memperlihatkan pembentukan<br />
bayangan pada cermin cembung untuk benda yang diletakkan<br />
jauh dari cermin. Dengan menggunakan sinar istimewa<br />
pada cermin cembung, diperoleh bayangan yang sifatnya<br />
maya, tegak, diperkecil dan terletak di belakang cermin.<br />
Bagaimana jika benda diletakkan dekat dengan cermin?<br />
Bagaimana sifat-sifat bayangannya? Pembentukan bayangan<br />
pada cermin cembung dengan meletakkan benda dekat<br />
dengan cermin dapat kamu lihat pada Gambar 10.12.<br />
Keterangan:<br />
SU = sumbu utama<br />
M = pusat kelengkungan<br />
F = titik fokus<br />
Gambar 10.9 Skema cermin cembung.<br />
Gambar 10.11 Pembentukan bayangan<br />
untuk benda yang<br />
diletakkan jauh dari<br />
cermin cembung.<br />
Gambar 10.12 Pembentukan bayangan<br />
untuk benda dekat cermin<br />
cembung.<br />
Optika 243
244<br />
Kegiatan 10.3<br />
Tujuan:<br />
Mempelajari hubungan antara titik fokus, jarak benda, dan jarak benda, dan jarak bayangan<br />
pada cermin cekung.<br />
Alat dan bahan:<br />
Cermin cekung, lilin, layar putih, dan bangku optik.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Letakkan lilin di bangku optik di antara cermin cekung<br />
dan layar putih.<br />
layar<br />
2. Geser-geserlah letak layar sepanjang mistar bangku optik<br />
hingga didapatkan bayangan yang jelas pada layar putih.<br />
lilin<br />
3. Ukur jarak layar dari cermin (sebagai s ) dan jarak lilin<br />
1<br />
dari cermin (sebagai s ). 0<br />
4. Catat hasil pengukuran dalam tabel.<br />
5. Ulangi langkah-langkah di atas dengan mengubah letak<br />
benda (s ). 0<br />
s 0 (cm) s 1 (cm)<br />
c. Hubungan Titik Fokus, Jarak Benda, dan Jarak Bayangan<br />
Untuk mengetahui hubungan antara titik fokus (f), jarak<br />
benda (s ) dan jarak bayangan (s ) pada cermin, terlebih<br />
0 1<br />
dahulu lakukan kegiatan berikut ini!<br />
Hubungan Antara Titik Fokus, Jarak Benda, dan<br />
Jarak Bayangan pada Cermin Cekung<br />
s0 s1 s0 s1<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
1<br />
1<br />
1 1<br />
+<br />
cermin<br />
cekung<br />
1 1<br />
Dari Kegiatan 10.3, tampak bahwa nilai + tetap. Nilai<br />
s0 s1<br />
ini sama dengan 1<br />
. Jadi pada cermin lengkung (cekung dan<br />
f<br />
cembung) berlaku:<br />
1 1 1<br />
= + ......... (10.2)<br />
f s s<br />
0 1<br />
Keterangan:<br />
f = jarak fokus<br />
s = jarak benda ke cermin<br />
0<br />
s = jarak bayangan ke cermin<br />
1<br />
Perbesaran merupakan perbandingan jarak bayangan<br />
terhadap cermin dengan jarak benda terhadap cermin atau<br />
perbandingan tinggi bayangan terhadap tinggi benda.<br />
Perbesaran dapat dirumuskan sebagai berikut.
Contoh<br />
Sebuah benda tingginya 4 cm diletakkan di depan sebuah<br />
cermin cekung yang mempunyai jarak fokus 6 cm. Jarak<br />
benda terhadap cermin adalah 12 cm.<br />
a. Hitung jarak bayangan terhadap cermin!<br />
b. Hitung perbesaran bayangan!<br />
c. Lukislah pembentukan bayangannya!<br />
Jawab:<br />
h = 4 cm<br />
0<br />
s0 = 12 cm<br />
f = 6 cm<br />
a.<br />
1 1 1<br />
= +<br />
f s0 s1 ⇔<br />
1 1 1<br />
= −<br />
s1 f s0<br />
⇔<br />
1 1 1<br />
= −<br />
s1<br />
6 12<br />
⇔<br />
1 2 1 1<br />
= − =<br />
s1<br />
12 12 12<br />
⇔ s1<br />
= 12<br />
Jadi, jarak bayangan terhadap cermin adalah 12 cm.<br />
b.<br />
s h<br />
M<br />
s h<br />
= 1 = 1 ......... (10.3)<br />
0 0<br />
s<br />
M<br />
s<br />
12<br />
1 = = =<br />
0 12<br />
Latihan 10.2<br />
1 kali<br />
Keterangan:<br />
M = perbesaran<br />
h = tinggi benda<br />
0<br />
h = tinggi bayangan<br />
1<br />
c. Lukisan pembentukan bayangan adalah sebagai berikut.<br />
1. Apa yang dimaksud pemantulan cahaya?<br />
2. Sebutkan tiga sinar istimewa pada peristiwa pemantulan pada cermin cembung dan<br />
cermin cekung!<br />
3. Gambarkan sinar-sinar istimewa pemantulan pada cermin cekung dan cermin cembung!<br />
4. Sebutkan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cekung!<br />
5. Sebutkan sifat bayangan yang dibentuk oleh cermin cembung!<br />
Optika 245
246<br />
Kegiatan 10.4<br />
3. Pembiasan Cahaya<br />
Dalam kehidupan sehari-hari kamu mungkin pernah<br />
melihat peristiwa pembiasan. Untuk melihat peristiwa<br />
pembiasan lakukan kegiatan berikut!<br />
Tujuan:<br />
Mengamati terjadinya pembiasan cahaya.<br />
Alat dan bahan:<br />
Sebuah pensil, lampu senter, gelas berukuran besar, dan air jernih.<br />
Prosedur kerja:<br />
1. Isilah gelas dengan air jernih hingga terisi setengahnya.<br />
2. Masukkan pensil setengahnya ke dalam gelas tersebut.<br />
3. Buatlah sudut antara pensil dan air kurang dari 90o Pembiasan Cahaya<br />
.<br />
4. Apa yang terjadi? Dapatkah kamu melihat bahwa pada batas air dan udara, pensil kamu<br />
tampak membengkok?<br />
5. Sorotkan lampu senter ke dalam gelas yang berisi air jernih. Buatlah sudut antara sinar<br />
cahaya senter dan permukaan air. Lakukan pula menyorotkan lampu senter secara<br />
tegak lurus permukaan air.<br />
6. Amati apa yang terjadi.<br />
7. Apakah kesimpulan dari percobaan di atas?<br />
Gambar 10.13 Pembiasan cahaya dari<br />
medium udara menuju<br />
medium kaca.<br />
Ketika pensilmu dimasukkan ke dalam gelas yang berisi air<br />
jernih, pensil tersebut seolah-olah membengkok pada titik batas<br />
udara dan air. Mengapa ini terjadi? Kejadian seperti itu<br />
dinamakan pembiasan. Hal ini disebabkan adanya perbedaan<br />
kerapatan medium air dan udara. Hal serupa terjadi ketika<br />
kamu menyorotkan lampu senter ke dalam air. Lampu senter<br />
tersebut ada yang dibiaskan dan ada yang dipantulkan. Selain<br />
terjadi pembiasan, cahaya lampu senter pun mengalami<br />
pemantulan. Hal ini terjadi karena air mempunyai warna yang<br />
jernih. Telah dibahas sebelumnya, jika cahaya mengenai suatu<br />
permukaan jernih, cahaya tersebut akan mengalami pemantulan<br />
dan pembiasan.<br />
Pembiasan adalah perubahan arah sinar cahaya (atau jenis<br />
gelombang lain) ketika melewati dua medium transparan yang<br />
kerapatannya berbeda, misalnya air dan udara. Pembiasan<br />
merupakan salah satu fenomena penting yang paling mendasar<br />
untuk menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi pada lensa<br />
dan prisma. Peristiwa yang terjadi pada Kegiatan 10.4, cahaya<br />
dari lampu senter akan dibelokkan di perbatasan antara dua<br />
medium yaitu air dan udara. Dalam hal ini gelombang cahaya<br />
menjalar melalui dua medium yang mempunyai kerapatan<br />
berbeda, dari medium yang kerapatannya kecil ke medium yang<br />
kerapatannya lebih besar (dari udara ke air).<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
Peristiwa pada Kegiatan 10.4 jika dibuat diagram, maka<br />
jalannya sinar senter dari udara masuk ke air ditunjukkan seperti<br />
pada Gambar 10.14. Cara menggambarkannya adalah sebagai<br />
berikut.<br />
a. Gambar garis yang mewakili bidang batas, XY kemudian<br />
garis yang tegak lurus XY, yaitu AB (Gambar 10.14a).<br />
b. Gambar dua lingkaran dengan titik pusat O dengan<br />
perbandingan jari-jari 4 : 3 sesuai indeks bias medium (di<br />
4<br />
, medium air) (Gambar 10.14b).<br />
sini n = 3<br />
c. Gambar sinar datang P dengan sudut datang i, misal 30°.<br />
Teruskan sinar PO hingga memotong lingkaran kecil di titik<br />
Q. Tariklah garis dari titik Q sejajar dengan garis normal AB<br />
hingga memotong lingkaran besar di titik R. Hubungkan<br />
titik pusat O dan titik R dengan garis lurus. Garis OR<br />
menunjukkan sinar bias (Gambar 10.14c).<br />
Tampak bahwa sinar yang datang dari medium kurang rapat<br />
(udara) menuju medium lebih rapat (air) dibelokkan mendekati<br />
normal.<br />
Bagaimana jika sinar cahaya datang dari medium yang lebih<br />
rapat menuju medium kurang rapat? Sinar yang datang dari<br />
medium lebih rapat ke medium kurang rapat, misalnya dari<br />
kaca menuju air, akan dibiaskan menjauhi garis normal. Jika<br />
sinar datang yang mengenai suatu medium kurang rapat<br />
menghasilkan sinar bias dengan sudut 90°, berarti sinar bias<br />
bergerak sepanjang bidang batas dan tidak memasuki medium<br />
kedua. Sudut ini disebut sudut kritis. Perhatikan Gambar 10.15!<br />
Prinsip jalannya sinar dari satu medium ke medium lain<br />
pada pembiasan sama dengan pemantulan. Jadi hukum<br />
pembiasan cahaya dapat dituliskan sebagai berikut.<br />
a. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu<br />
bidang datar dan ketiganya berpotongan di satu titik.<br />
b. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium<br />
lebih rapat dibiaskan mendekati garis normal. Sebaliknya<br />
sinar datang dari medium lebih rapat menuju medium<br />
kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar datang<br />
tegak lurus bidang batas diteruskan atau tidak mengalami<br />
pembiasan.<br />
Contoh pembiasan cahaya dalam kehidupan sehari-hari<br />
antara lain peristiwa fatamorgana dan dasar kolam renang<br />
tampak dangkal jika dilihat dari samping.<br />
Perbandingan kecepatan cahaya di ruang hampa udara<br />
dengan kecepatan cahaya dalam suatu medium disebut indeks<br />
bias medium. Bila dirumuskan secara matematis adalah sebagai<br />
berikut.<br />
C<br />
n = ......... (10.4)<br />
C<br />
n<br />
a<br />
b<br />
c<br />
Gambar 10.14 Menggambar diagram<br />
sinar pembiasan cahaya<br />
dari udara ke air.<br />
i<br />
90°<br />
kaca<br />
udara<br />
Gambar 10.15 Pembiasan cahaya dari<br />
medium kaca ke medium<br />
udara dengan sudut<br />
kritis.<br />
Gambar 10.16 Dasar kolam renang<br />
yang tampak dangkal<br />
merupakan contoh<br />
gejala pembiasan.<br />
Optika 247
248<br />
a b c<br />
Gambar 10.17 Jenis-jenis lensa<br />
cekung.<br />
a. cekung–cekung<br />
b. cekung–cembung<br />
c. datar–cekung<br />
Gambar 10.18 Bagian-bagian lensa<br />
cekung.<br />
Keterangan:<br />
n = indeks bias medium<br />
C = kecepatan cahaya di ruang hampa = 3 × 108 m/s<br />
C = kecepatan cahaya dalam medium<br />
n<br />
Telah disebutkan bahwa pembiasan dapat terjadi pada medium<br />
yang transparan. Dengan lensa kita dapat mempelajari<br />
peristiwa pembiasan. Pengetahuan pembiasan pada lensa<br />
cembung maupun lensa cekung merupakan pengetahuan dasar<br />
untuk mempelajari alat-alat optik seperti kacamata, kamera,<br />
teropong, dan alat optik lainnya.<br />
a. Pembiasan pada Lensa Cekung<br />
Lensa cekung adalah lensa yang mempunyai bentuk<br />
sedemikian rupa sehingga ketebalan bagian tengahnya lebih<br />
kecil daripada bagian ujung-ujungnya. Lensa cekung sering<br />
juga disebut lensa negatif. Lensa cekung bersifat<br />
menyebarkan sinar, disebut juga divergen. Gambar 10.17<br />
adalah jenis-jenis lensa cekung.<br />
Gambar 10.17a merupakan lensa cekung–cekung yang<br />
terdiri atas dua bagian cekung, Gambar 10.17b merupakan<br />
lensa cekung–cembung yang terdiri atas sisi cekung dan sisi<br />
cembung, dan Gambar 10.17c merupakan lensa datar–<br />
cekung yang terdiri atas sisi datar dan sisi cekung.<br />
Berbeda dengan cermin, lensa dapat meneruskan cahaya dari<br />
kedua sisinya. Oleh karena itu lensa memiliki 2 buah titik<br />
pusat. Gambar 10.18 adalah bagian-bagian lensa cekung.<br />
Bagaimana pembentukan bayangan pada lensa cekung?<br />
Sebelum membahas tentang pembentukan bayangan pada<br />
lensa cekung, terlebih dahulu harus kamu ketahui sinar-sinar<br />
istimewa pada lensa cekung. Sinar istimewa ini sangat<br />
penting sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada<br />
lensa cekung. Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa<br />
cekung adalah sebagai berikut.<br />
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan seolaholah<br />
berasal dari titik fokus<br />
2) Sinar datang seolah-olah menuju titik fokus lensa<br />
pertama (F ) akan dibiaskan sejajar sumbu utama.<br />
1<br />
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O) tidak<br />
dibiaskan.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
a b c<br />
Gambar 10.19 Sinar-sinar istimewa pada lensa cekung.<br />
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa<br />
cekung di atas dapat digambarkan pembentukan bayangan<br />
oleh lensa cekung. Berikut adalah pembentukan bayangan<br />
pada lensa cekung untuk berbagai posisi benda.
1) Jarak benda lebih besar dari 2F 2<br />
Jarak benda lebih besar dari 2F 2 , dengan menggunakan<br />
sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3,<br />
diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil,<br />
dan letak bayangannya di depan lensa.<br />
Gambar 10.20 Diagram sinar dengan jarak benda lebih besar dari 2F 2 .<br />
2) Jarak benda di antara 2F dan F<br />
2<br />
Jarak benda di antara 2F dan F , dengan menggunakan<br />
2 2<br />
sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor 1 dan nomor 3,<br />
diperoleh bayangan yang bersifat maya, tegak, diperkecil,<br />
dan letak bayangannya di depan lensa.<br />
Gambar 10.21 Diagram sinar dengan benda di antara 2F 2 dan F 2 .<br />
3) Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa<br />
Benda diletakkan di antara F dan pusat optik, dengan<br />
menggunakan sinar istimewa lensa cekung yaitu nomor<br />
1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat maya,<br />
tegak, diperkecil, dan letak bayangannya di depan lensa.<br />
Gambar 10.22 Diagram sinar dengan benda di antara F 2 dan pusat<br />
kelengkungan lensa.<br />
b. Pembiasan pada Lensa Cembung<br />
Seperti pada lensa cekung, lensa cembung pun bersifat<br />
membiaskan cahaya. Lensa cembung memiliki bentuk yang<br />
tipis pada kedua bagian ujungnya. Lensa cembung bersifat<br />
mengumpulkan sinar (konvergen). Perhatikan jenis-jenis<br />
lensa cembung pada Gambar 10.23.<br />
Bagaimana pembentukan bayangan pada lensa cembung?<br />
Sebelum membahas tentang pembentukan bayangan pada<br />
lensa cembung, perlu kamu pahami sinar-sinar istimewa<br />
yang dimiliki lensa cembung. Sinar istimewa ini sangat<br />
penting sebagai dasar melukis pembentukan bayangan pada<br />
a b c<br />
Gambar 10.23 Jenis-jenis lensa<br />
cembung.<br />
a. cembung-cembung<br />
b. cembung-cekung<br />
c. datar-cembung<br />
Optika 249
250<br />
Info Sains<br />
Fokus dan Bayangan lensa<br />
Cembung<br />
• Pada lensa cembung, f bernilai<br />
positif (+), sedangkan pada lensa<br />
cekung f bernilai negatif (–).<br />
• Benda nyata, maka s bernilai<br />
o<br />
positif (+).<br />
• Jika s bernilai positif (+) berarti<br />
i<br />
bayangannya bersifat nyata<br />
tetapi jika s bernilai negatif (–)<br />
i<br />
berarti bayangannya bersifat<br />
maya.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
lensa cembung. Adapun sinar-sinar istimewa pada lensa<br />
cembung adalah sebagai berikut.<br />
1) Sinar datang sejajar sumbu utama akan dibiaskan<br />
melalui titik fokus (F ) di belakang lensa.<br />
1<br />
2) Sinar datang menuju titik fokus di depan lensa (F ) akan<br />
2<br />
dibiaskan sejajar sumbu utama.<br />
3) Sinar yang datang melewati pusat optik lensa (O)<br />
diteruskan, tidak dibiaskan.<br />
b<br />
a c<br />
Gambar 10.24 Sinar-sinar istimewa pada lensa cembung.<br />
Dengan menggunakan ketiga sinar istimewa pada lensa<br />
cembung di atas dapat digambarkan pembentukan<br />
bayangan oleh lensa cembung.<br />
Berikut adalah pembentukan bayangan pada lensa cembung<br />
untuk berbagai posisi benda.<br />
1) Jarak benda lebih besar 2F 2<br />
Jarak benda lebih besar 2F 2 , dengan menggunakan sinar<br />
istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor 3,<br />
diperoleh bayangan yang bersifat nyata, terbalik,<br />
diperkecil, dan letak bayangannya di antara F 1 dan 2F 1 .<br />
Gambar 10.25 Diagram pembentukan bayangan lensa cembung dengan jarak<br />
benda lebih besar 2F 2 .<br />
2) Benda diletakkan di antara 2F 2 dan F 2<br />
Benda diletakkan di antara 2F 2 dan F 2 . Dengan menggunakan<br />
sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1<br />
dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat nyata,<br />
terbalik, diperbesar, dan letak bayangannya di luar 2F 1 .<br />
Gambar 10.26 Diagram pembentukan bayangan lensa cembung dengan<br />
benda di antara 2F 2 dan F 2 .<br />
3) Benda diletakkan di titik F 2<br />
Benda diletakkan di F 2 objek. Dengan menggunakan<br />
sinar istimewa lensa cembung yaitu nomor 1 dan nomor<br />
3, diperoleh bayangan yang bersifat maya di tak hingga.
Gambar 10.27 Diagram pembentukan bayangan lensa cembung dengan<br />
benda di titik F 2 .<br />
4) Benda diletakkan di antara F objek dan pusat lensa<br />
2<br />
Benda diletakkan di antara F dan pusat lensa. Dengan<br />
2<br />
menggunakan sinar istimewa lensa cembung yaitu<br />
nomor 1 dan nomor 3, diperoleh bayangan yang bersifat<br />
maya, tegak, diperbesar, dan terletak di depan lensa.<br />
Gambar 10.28 Diagram pembentukan bayangan lensa cembung dengan<br />
benda di antara F 2 dan pusat lensa.<br />
Pada lensa juga berlaku persamaan-persamaan seperti pada<br />
cermin yaitu sebagai berikut.<br />
1 1 1<br />
= + ......... (10.5)<br />
f s s<br />
0 1<br />
s h<br />
M<br />
s h<br />
= 1 = 1 ......... (10.6)<br />
0 0<br />
Keterangan:<br />
f = jarak fokus<br />
s = jarak benda terhadap cermin<br />
0<br />
s = jarak bayangan terhadap cermin<br />
1<br />
M = perbesaran<br />
h = tinggi benda<br />
0<br />
h = tinggi bayangan<br />
1<br />
Gambar 10.29 Lensa cembung menghasilkan bayangan maya yang diperbesar<br />
terhadap benda yang diletakkan di antara F 2 dan pusat lensa.<br />
Info Sains<br />
Bayangan Cermin Cekung<br />
dan Lensa Cembung<br />
Pada cermin cekung dan lensa<br />
cembung berlaku:<br />
Benda<br />
Bayangan<br />
IV III II I<br />
N N N M<br />
IV III II I<br />
M N N N<br />
Tg Tb Tb Tb<br />
B B K K<br />
Keterangan:<br />
I, II, III, IV = ruang I, II, III, IV<br />
N = nyata<br />
M = maya<br />
Tg = tegak<br />
Tb = terbalik<br />
B = diperbesar<br />
K = diperkecil<br />
Optika 251
A<br />
252<br />
N 1<br />
i1 r1<br />
β<br />
P<br />
• D<br />
Gambar 10.30 Sudut-sudut pembiasan<br />
pada prisma.<br />
i2<br />
r2<br />
Latihan 10.3<br />
N 2<br />
E<br />
c. Pembiasan pada Prisma<br />
Prisma merupakan benda bening yang terbuat dari gelas<br />
yang dibatasi oleh dua bidang permukaan yang membentuk<br />
sudut tertentu. Sudut yang dibentuk oleh kedua bidang<br />
pembias disebut sudut pembias (β).<br />
Sinar yang dijatuhkan pada bidang pembias pertama, dan<br />
sinar yang keluar dari bidang pembias kedua membentuk<br />
sudut tertentu dengan sinar masuk. Sudut ini disebut sudut<br />
deviasi (D). Perhatikan Gambar 10.30!<br />
Hubungan antara sudut deviasi (D), sudut sinar datang (i ), 1<br />
sudut sinar bias (r ), dan sudut pembias prisma (β)<br />
2<br />
dinyatakan dalam persamaan berikut.<br />
Tugas 10.1<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
D = i 1 + r 2 – β ......... (10.7)<br />
Berikan contoh alat-alat yang memanfaatkan kejadian<br />
pembiasan atau pemantulan, kemudian jelaskan cara kerja<br />
alat tersebut!<br />
1. Apa yang dimaksud pembiasan?<br />
2. Sebutkan dan gambarkan bagian-bagian utama pada sebuah lensa cembung dan lensa<br />
cekung!<br />
3. Sebutkan dan gambarkan sinar-sinar istimewa pada lensa cekung dan lensa cembung!<br />
4. Sebutkan sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cekung!<br />
5. Sebutkan sifat bayangan yang dibentuk oleh benda yang terletak di antara titik pusat<br />
lensa dan titik fokus lensa cembung!<br />
B Alat-Alat Optik<br />
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali alat-alat optik<br />
yang memanfaatkan peristiwa pembiasan dan pemantulan<br />
cahaya, seperti kaca pembesar, kamera, proyektor, dan teleskop.<br />
Alat optik adalah alat yang cara kerjanya memanfaatkan<br />
peristiwa pembiasan dan pemantulan cahaya. Di dalam alat<br />
optik kamu pasti menemukan cermin dan atau lensa.<br />
1. Mata<br />
Mata merupakan indra penglihatan yang sangat penting. Kita<br />
dapat melihat dunia yang indah ini dengan mata. Mata termasuk<br />
alat optik karena di dalamnya terdapat lensa mata yang<br />
digunakan untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh<br />
benda-benda yang kita lihat. Dalam hal ini, mata dapat melihat<br />
suatu benda jika ada cahaya dan benda tersebut dapat
memantulkan cahaya. Ketika dalam keadaan gelap, mata kita<br />
tidak dapat melihat benda. Hal ini disebabkan karena tidak<br />
adanya cahaya yang masuk ke mata dari benda-benda yang<br />
memantulkannya atau dari sumber cahaya.<br />
Secara garis besar mata kita terdiri atas lensa mata, retina,<br />
otot, dan saraf. Bagian paling luar adalah lensa mata yang<br />
digunakan untuk membentuk bayangan di retina. Sebagai<br />
sebuah lensa, ketebalan mata akan berpengaruh pada titik fokus.<br />
Jika mata melihat benda jauh, mata kita akan melebar sehingga<br />
lensa mata menjadi menipis dan jarak fokusnya menjadi kecil.<br />
Hal ini dimaksudkan supaya bayangan benda tersebut jatuh<br />
tepat di retina. Kemampuan mata untuk melebar atau<br />
mengkerut dibantu otot-otot mata. Melebar dan mengerutnya<br />
mata kita akan mengakibatkan lensa mata menjadi menebal atau<br />
menipis. Kemampuan lensa mata untuk menipis atau menebal<br />
sesuai dengan jarak benda yang dilihat disebut daya akomodasi.<br />
Jika mata melihat benda yang makin dekat, maka daya<br />
akomodasinya makin besar. Sebaliknya jika melihat benda yang<br />
makin jauh, maka daya akomodasinya makin kecil. Daya<br />
akomodasi menyebabkan mata memiliki titik dekat (punctum<br />
proximum) dan titik jauh (punctum remotum). Titik dekat mata<br />
adalah titik terdekat yang dapat dilihat jelas oleh mata dengan<br />
berakomodasi maksimum. Titik jauh adalah titik terjauh yang<br />
dapat dilihat jelas oleh mata dengan tanpa berakomodasi.<br />
Bagian-bagian terpenting dari mata adalah kornea, iris, pupil,<br />
lensa mata, dan retina. Bagian-bagian tersebut ditunjukkan<br />
pada Gambar 10.32.<br />
saraf mata<br />
vitreous humor<br />
otot penggerak bola mata<br />
Gambar 10.32 Bagian-bagian mata manusia.<br />
retina<br />
kornea<br />
pupil<br />
lensa mata<br />
Kornea adalah bagian luar mata yang berfungsi menerima<br />
dan meneruskan cahaya. Lensa mata terbuat dari bahan bening<br />
dan kenyal. Lensa mata berfungsi untuk membentuk bayangan<br />
benda. Iris merupakan selaput yang membentuk suatu celah<br />
lingkaran, berfungsi memberi warna pada mata. Celah lingkaran<br />
yang dibentuk iris disebut pupil.<br />
Retina adalah tempat jatuhnya bayangan yang dibentuk oleh<br />
lensa mata. Lensa mata berupa lensa cembung. Benda yang<br />
dilihat terletak di depan 2F sehingga bayangan yang terbentuk<br />
nyata, terbalik, diperkecil dan berada di antara F dan 2F di<br />
iris<br />
aqueous humor<br />
Gambar 10.31 Indra penglihatan kita<br />
tergolong alat optik<br />
karena di dalamnya<br />
terdapat lensa.<br />
Optika 253
Gambar 10.33 Bayangan yang ditangkap<br />
retina bersifat<br />
nyata, terbalik, dan<br />
diperkecil.<br />
254<br />
a<br />
b<br />
Gambar 10.34 (a) Rabun dekat. (b)<br />
Rabun dekat ditolong<br />
dengan kacamata<br />
berlensa positif.<br />
Info Sains<br />
Lensa Kacamata<br />
• Syarat lensa cembung untuk<br />
menolong penderita hipermetropi<br />
adalah:<br />
s' = – titik dekat penderita<br />
rabun dekat.<br />
• Syarat lensa cekung untuk<br />
menolong penderita miopi<br />
adalah:<br />
s' = – titik jauh penderita<br />
rabun jauh.<br />
belakang lensa seperti ditunjukkan pada Gambar 10.33. Di<br />
dalam retina terdapat saraf. Saraf mata ini sangat sensitif terhadap<br />
cahaya. Otak akan menerima informasi tentang benda yang kita<br />
lihat, informasi ini dikirimkan oleh retina melalui saraf-saraf<br />
mata. Informasi benda-benda yang kita lihat akan dikirimkan<br />
ke otak dan otak akan mengolahnya sehingga kita dapat melihat<br />
benda sesuai dengan sebenarnya, tidak terbalik seperti yang<br />
ditangkap retina.<br />
Kemampuan akomodasi mata setiap orang berbeda-beda.<br />
Ada orang yang tidak dapat melihat benda yang jauh atau dekat.<br />
Orang yang mengalami gangguan seperti ini dikatakan orang<br />
tersebut memiliki cacat mata. Berikut adalah jenis-jenis cacat<br />
mata pada manusia.<br />
a. Rabun Dekat (Hipermetropi)<br />
Rabun dekat terjadi jika mata tidak dapat melihat bendabenda<br />
yang jaraknya dekat. Hal ini dikarenakan fokus lensa<br />
mata mempunyai jarak yang terlalu panjang. Akibatnya<br />
bayangan akan jatuh di belakang retina.<br />
Rabun disebut juga hipermetropi. Orang yang menderitanya<br />
akan kesulitan melihat benda-benda yang jaraknya dekat.<br />
Benda yang terlihat oleh orang yang menderitanya akan<br />
tampak buram.<br />
Untuk membantu penderita rabun dekat, lensa mata perlu<br />
diberi bantuan sedemikian rupa agar bayangan yang dibentuk<br />
oleh lensa mata jatuh tepat pada retina. Mereka<br />
membutuhkan kacamata dengan lensa cembung. Peranan<br />
lensa kacamata cembung adalah agar bayangan yang tadinya<br />
jatuh di belakang retina dapat maju sehingga jatuh tepat pada<br />
retina.<br />
b. Rabun Jauh (Miopi)<br />
Kebalikan dari rabuh dekat, mata yang mengalami rabun<br />
jauh tidak dapat melihat benda-benda yang jaraknya jauh.<br />
Hal ini disebabkan lensa mata tidak dapat memipih untuk<br />
memperkecil jarak fokusnya. Bayangan yang dibentuk oleh<br />
lensa mata yang mengalami cacat mata rabun jauh akan<br />
jatuh berada di depan retina.<br />
Untuk membantu penderita rabun jauh digunakan kacamata<br />
yang mempunyai lensa cekung. Lensa cekung ini akan<br />
membantu lensa mata sehingga bayangan yang tadinya jatuh<br />
di depan retina akan jatuh tepat di retina. Cacat mata rabun<br />
jauh ini sering disebut juga miopi.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
a b<br />
Gambar 10.35 a. Rabun jauh<br />
b. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa negatif.
c. Presbiopi<br />
Cacat mata presbiopi ini banyak dialami oleh orang-orang<br />
lanjut usia. Oleh karena itu presbiopi sering disebut juga mata<br />
tua. Penderita cacat mata ini tidak dapat melihat bendabenda<br />
yang jaraknya jauh atau dekat. Hal ini dikarenakan<br />
menurunnya daya akomodasi lensa mata.<br />
Untuk membantu penderita cacat mata ini, digunakan<br />
kacamata yang mempunyai lensa ganda yaitu lensa cembung<br />
dan lensa cekung. Lensa cekung berfungsi untuk melihat<br />
benda-benda jauh dan lensa cembung berfungsi untuk<br />
melihat benda-benda dekat. Biasanya, lensa cembung<br />
terletak di bagian bawah dan lensa cekung di bagian atas.<br />
Untuk menghindari cacat mata, mata kita perlu perawatan<br />
dan penggunaan yang benar. Cacat mata dapat diakibatkan<br />
bawaan (genetik) atau karena kebiasaan. Oleh karena itu, jagalah<br />
matamu sejak dini, hindari kebiasaan-kebiasaan yang kurang<br />
baik, seperti membaca terlalu dekat atau terlalu jauh, membaca<br />
di tempat yang terlalu gelap atau terlalu terang, menonton televisi<br />
dalam jarak yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Selain itu, jaga<br />
kesehatan mata dengan baik. Bakteri atau jamur dapat juga<br />
mengakibatkan mata mengalami kerusakan.<br />
Kekuatan lensa merupakan kemampuan lensa untuk memfokuskan<br />
sinar-sinar, makin kuat lensa memfokuskan sinar akan<br />
makin besar kekuatan lensanya. Kekuatan lensa dilambangkan<br />
dengan P (power) yang dirumuskan sebagai berikut.<br />
1 1 1 1 1 1 1<br />
= + = + = 0 − =− 1<br />
f s P = ......... (10.8)<br />
0 s1<br />
∞ −300<br />
300 300<br />
f<br />
Keterangan:<br />
P = kekuatan lensa, satuan dioptri<br />
f = jarak fokus, satuan meter<br />
Contoh<br />
Seorang penderita rabun jauh memiliki titik jauh 300 cm. Berapa<br />
kekuatan lensa kacamata orang tersebut agar dapat melihat<br />
benda jauh dengan normal?<br />
Jawab:<br />
s = 0 ∞<br />
s = –300 cm (tanda negatif (–) karena bayangan yang dibentuk<br />
1<br />
lensa cekung bersifat maya, di depan lensa)<br />
P = .... ?<br />
f = –300 cm = –3 m<br />
Kekuatan lensa:<br />
1 1<br />
P = = =−0,33<br />
dioptri<br />
f −3<br />
Gambar 10.36 Kacamata presbiopi.<br />
Optika 255
256<br />
Latihan 10.4<br />
1. Mengapa mata disebut alat optik?<br />
2. Bayangan yang dibentuk pada retina mata bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.<br />
Mengapa kita melihat benda tidak merasa terbalik?<br />
3. Jelaskan jenis-jenis cacat mata dan cara menolongnya!<br />
4. Jelaskan mekanisme pembentukan bayangan pada mata cacat miopi! Menurutmu,<br />
dapatkah cacat mata disembuhkan?<br />
5. Seorang penderita rabun dekat memiliki titik dekat 50 cm. Jika dia ingin membaca<br />
dengan normal, berapakah kekuatan lensa kacamata yang harus digunakannya?<br />
lubang<br />
pengintai<br />
arah sinar ke lubang<br />
pengintai (sebelum<br />
diterima film)<br />
cermin<br />
lensa<br />
prisma<br />
segi<br />
lima<br />
Gambar 10.37 Kamera (jenis SLR)<br />
dan bagian-bagiannya.<br />
Sumber: Growing Up With Science<br />
bayangan yang<br />
ditangkap oleh<br />
film<br />
Gambar 10.38 Diagram pembentukan<br />
bayangan pada kamera.<br />
2. Alat-Alat Optik yang Lain<br />
Ketika kamu berfoto dengan teman-temanmu menggunakan<br />
kamera mungkin kamu tidak menyadari sedang<br />
menggunakan alat optik. Sekarang, terdapat banyak jenis<br />
kamera, seperti kamera analog dan kamera digital.<br />
Meskipun jenis dan teknologinya beraneka macam, tetapi<br />
pada prinsipnya sama, yaitu menggunakan pembiasan dan<br />
pemantulan cahaya dengan cermin atau lensa. Berikut akan<br />
dibahas beberapa alat optik yang sering kamu temui dalam<br />
kehidupan sehari-hari.<br />
a. Kamera<br />
Kamera merupakan salah satu alat optik yang besar manfaatnya.<br />
Dengan adanya kamera kamu dapat mengabadikan<br />
kejadian-kejadian penting dan bersejarah. Pernahkah kamu<br />
menggunakan kamera?<br />
Kamera terdiri atas tiga bagian utama, yaitu lensa, diafragma,<br />
dan film. Cara kerja kamera adalah sebagai berikut. Benda<br />
yang akan diambil gambarnya diletakkan di depan kamera.<br />
Cahaya yang berasal dari objek tersebut akan diterima oleh<br />
lensa cembung dan akan dibiaskan sehingga membentuk<br />
bayangan nyata di film. Kedudukan lensa terhadap film dapat<br />
diubah-ubah. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang<br />
terbentuk jatuh tepat di atas film. Pada film, terdapat zat<br />
kimia yang peka terhadap cahaya. Cahaya gelap dan cahaya<br />
terang masing-masing akan meninggalkan jejak yang<br />
berbeda pada kamera. Dari film, gambar tersebut dapat<br />
dicuci dan dicetak.<br />
Jika diperhatikan, prinsip kerja antara kamera dan mata kita<br />
adalah sama. Mata kita menangkap bayangannya di retina<br />
yang akan diolah oleh otak melalui saraf, sedangkan pada<br />
kamera, bayangan yang ditangkap lensa dibentuk pada film.<br />
Telah kamu ketahui bahwa bayangan yang dibentuk oleh<br />
lensa cembung bersifat nyata dan terbalik. Bayangan yang<br />
dibentuk pada film kamera bersifat nyata, terbalik, dan<br />
diperkecil seperti ditunjukkan pada Gambar 10.38.<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
. Lup<br />
Lup adalah alat optik yang menggunakan lensa cembung<br />
untuk melihat benda-benda kecil. Lup biasa digunakan<br />
untuk melihat nama-nama jalan di peta yang tercetak sangat<br />
kecil, melihat gambar di perangko, dan melihat komponenkomponen<br />
jam tangan yang kecil.<br />
Agar benda terlihat, maka benda diletakkan di antara titik<br />
pusat (O) dan titik fokus (F) sehingga terbentuk bayangan<br />
yang bersifat maya, tegak, dan diperbesar. Saat bayangan<br />
terbentuk di titik dekat mata, maka mata berakomodasi<br />
maksimum. Jika ingin mengamati benda dengan lup tanpa<br />
berakomodasi, maka benda diletakkan tepat di titik fokus<br />
lensa sehingga yang masuk ke mata berupa sinar sejajar. Ini<br />
dikatakan mengamati dengan mata tidak berakomodasi.<br />
Sketsa pembentukan bayangan oleh lup ditunjukkan pada<br />
Gambar 10.40.<br />
a<br />
Gambar 10.40 a. Diagram sinar pembentukan bayangan pada lup dengan mata<br />
berakomodasi maksimum.<br />
b. Diagram sinar pembentukan bayangan pada lup dengan mata tidak<br />
berakomodasi.<br />
c. Mikroskop<br />
Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana caranya para<br />
ilmuwan mengamati jasad renik? Para peneliti biasanya<br />
menggunakan mikroskop untuk melihat-benda-benda kecil<br />
yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.<br />
Mikroskop terdiri atas dua buah lensa cembung yang<br />
berfungsi untuk memperbesar bayangan benda. Lensa ini<br />
dinamakan lensa objektif dan lensa okuler. Lensa objektif<br />
adalah lensa yang diletakkan dekat dengan objek yang akan<br />
diamati, sedangkan lensa okuler adalah lensa yang diletakkan<br />
dekat mata. Jarak fokus lensa objektif lebih kecil dari jarak<br />
fokus lensa okuler (f < f ).<br />
ob ok<br />
Benda yang diamati diletakkan di depan lensa objektif di<br />
antara F dan 2F . Bayangan yang dibentuk oleh lensa<br />
ob ob<br />
objektif bersifat nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan<br />
yang dibentuk oleh lensa objektif akan menjadi benda bagi<br />
lensa okuler.<br />
Bila diamati dengan mata berakomodasi, maka benda<br />
(bayangan dari lensa objektif) diletakkan di antara titik pusat<br />
lensa okuler (O ) dan titik fokus okuler (F ). Sedangkan<br />
ok ok<br />
jika diamati dengan mata tanpa berakomodasi, maka benda<br />
(bayangan dari lensa objektif) diletakkan di titik fokus lensa<br />
okuler (F ). ok<br />
b<br />
Gambar 10.39 Lup.<br />
Info Sains<br />
Lup untuk Membuat Api<br />
Lup bersifat mengumpulkan<br />
cahaya sehingga dapat digunakan<br />
untuk mengumpulkan<br />
cahaya Matahari. Lup diletakkan<br />
di bawah terik Matahari, dengan<br />
mengatur jarak lup terhadap benda<br />
yang akan dibakar sehingga<br />
cahaya Matahari mengumpul di<br />
satu titik. Energi kalor yang<br />
dikumpulkan oleh lup ini mampu<br />
membuat kertas terbakar.<br />
Optika 257
Gambar 10.41 Mikroskop digunakan<br />
untuk mengamati<br />
benda-benda renik.<br />
Gambar 10.43 Salah satu jenis teropong<br />
bias.<br />
Gambar 10.44 Jenis teropong pantul<br />
yang banyak digunakan<br />
di observatorium untuk<br />
mengamati bintang.<br />
258<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Lebih jelasnya perhatikan Gambar 10.42(a) dan Gambar<br />
10.42(b). Bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler bersifat<br />
maya, tegak, dan diperbesar. Bayangan akhir yang dibentuk<br />
adalah maya, terbalik dan diperbesar. Bayangan ini dapat<br />
dilihat mata pengamat. Bayangan ini telah mengalami<br />
perbesaran beberapa kali lipat sehingga benda yang sangat<br />
kecil akan tampak besar.<br />
a<br />
b<br />
Gambar 10.42 a. Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop dengan mata<br />
berakomodasi maksimum.<br />
b. Diagram pembentukan bayangan pada mikroskop dengan mata<br />
tidak berakomodasi.<br />
d. Teleskop (Teropong)<br />
Teropong merupakan alat optik yang digunakan sebagai alat<br />
untuk melihat benda yang letaknya jauh. Teropong<br />
dibedakan menjadi dua yaitu teropong bias (tersusun atas<br />
beberapa lensa) dan teropong pantul (tersusun atas beberapa<br />
cermin dan lensa). Teropong bias antara lain teropong<br />
bintang (astronomi), teropong bumi, dan teropong<br />
panggung (teropong Galileo).<br />
Teropong bintang digunakan untuk mengamati bendabenda<br />
langit. Bagaimana cara kerja teropong bintang? Cara<br />
kerja teropong bintang mirip dengan cara kerja mikroskop.<br />
Teropong ini terdiri atas dua buah lensa cembung yaitu lensa<br />
objektif dan lensa okuler. Lensa objektif digunakan untuk<br />
menangkap cahaya dari benda-benda yang jauh. Karena<br />
jaraknya jauh, benda dapat dianggap diletakkan di luar 2F.<br />
Dengan demikian bayangan yang dibentuknya adalah nyata,<br />
terbalik, dan diperkecil. Bayangan dari lensa objektif ini<br />
menjadi benda bagi lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan<br />
ini dibiaskan lagi sehingga membentuk bayangan yang maya,<br />
tegak, dan diperbesar dan dapat dilihat dengan mata. Dengan<br />
demikian benda-benda langit yang jaraknya jauh akan<br />
tampak dekat dan jelas jika dilihat menggunakan teropong<br />
bintang. Bayangan yang dihasilkan teropong bintang adalah<br />
terbalik.
e. Periskop<br />
Apakah periskop itu? Periskop adalah alat optik yang digunakan<br />
pada kapal selam untuk melihat permukaan laut. Kapal<br />
selam perlu melihat keadaan permukaan laut sebelum kapal<br />
selam tersebut muncul mengapung di permukaan.<br />
Periskop terdiri atas dua buah lensa cembung dan dua buah<br />
prisma siku-siku sama kaki. Perhatikan Gambar 10.45.!<br />
Gambar 10.45 Diagram jalannya sinar pada periskop.<br />
Tugas 10.2<br />
Lensa kontak merupakan alat optik yang berfungsi sebagai<br />
pengganti kacamata. Kumpulkan informasi mengenai lensa<br />
kontak tersebut! Cari tahu bahannya dari apa, bagaimana<br />
pengaruhnya terhadap mata, dan bandingkan dengan<br />
kacamata lensa biasa! Kemukakan pendapatmu mengenai<br />
lensa kontak ini!<br />
Latihan 10.5<br />
1. Bagaimana lup dapat digunakan untuk membuat api? Jelaskan dengan gambar!<br />
2. Sebutkan contoh alat optik beserta kegunaannya!<br />
3. Mengapa banyak digunakan lensa cembung pada alat optik?<br />
4. Apa yang dimaksud lensa objektif dan lensa okuler?<br />
5. Bagaimana cara kerja teropong sehingga dihasilkan bayangan dari benda yang jaraknya<br />
sangat jauh?<br />
Rangkuman<br />
Tokoh Sains<br />
Bambang Hidayat<br />
Prof. Dr. Bambang Hidayat (lahir<br />
di Kudus, Jawa Tengah, pada 18<br />
September 1934), adalah seorang<br />
astronom Indonesia. Pendidikan<br />
menengah dilaluinya di <strong>SMP</strong> II<br />
Semarang dan SMA Bag. B<br />
Semarang. Bambang masuk FM<strong>IPA</strong><br />
UI di Bandung tahun 1953. Pada<br />
tahun 1954 Bambang diangkat<br />
menjadi asisten pengamatan<br />
bintang ganda visual menggunakan<br />
teropong Zeiss Besar, di Observatorium<br />
Bosscha, Lembang.<br />
Pada tahun 60-an, Bambang ikut<br />
memasang teropong jenis mutakhir<br />
pada saat itu, yakni teropong tipe<br />
Schmidt di Lembang. Pada tahun<br />
1968, Bambang diberi kehormatan<br />
untuk dapat memimpin Observatorium<br />
Bosscha dan Departemen<br />
Astronomi ITB. Tahun 1983 atas<br />
penunjukan Menteri Negara Riset<br />
dan Teknologi, Kepala BPPT, Prof.<br />
Habibie, Bambang ditugasi menjabat<br />
sebagai ketua panitia nasional<br />
pengembangan elektronika antariksa<br />
dan teleskop radio.<br />
• Setiap benda yang memancarkan cahaya disebut sumber cahaya dan setiap benda<br />
yang tidak dapat memancarkan cahaya disebut benda gelap.<br />
• Cahaya dapat dianggap sebagai partikel dan sebagai gelombang. Sebagai gelombang,<br />
cahaya mempunyai sifat dapat dipantulkan dan dapat dibiaskan.<br />
Optika 259
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
260<br />
• hukum pemantulan cahaya adalah sebagai berikut.<br />
a. Sinar datang, sinar pantul, dan garis normal terletak pada satu bidang datar.<br />
b. Sudut datang sama dengan sudut pantul.<br />
• Hukum pembiasan cahaya dituliskan sebagai berikut.<br />
a. Sinar datang, sinar bias, dan garis normal terletak pada satu bidang datar dan ketiganya<br />
berpotongan di satu titik.<br />
b. Sinar datang dari medium kurang rapat menuju medium lebih rapat dibiaskan<br />
mendekati garis normal. Sebaliknya sinar datang dari medium lebih rapat menuju<br />
medium kurang rapat dibiaskan menjauhi garis normal. Sinar datang tegak lurus<br />
bidang batas diteruskan atau tidak mengalami pembiasan.<br />
• Alat optik adalah alat yang cara kerjanya memanfaatkan peristiwa pembiasan dan<br />
pemantulan cahaya.<br />
• Mata termasuk alat optik karena di dalamnya terdapat lensa mata yang digunakan<br />
untuk menerima cahaya yang dipantulkan oleh benda-benda yang kita lihat.<br />
• Alat-alat optik lain yang menggunakan prinsip peristiwa pemantulan dan pembiasan<br />
cahaya oleh cermin dan lensa antara lain kamera, lup, mikroskop, teleskop, dan<br />
periskop.<br />
Refleksi<br />
Kamu telah selesai mempelajari materi Optika dalam bab ini. Untuk itu, lakukan evaluasi diri<br />
dengan menjawab beberapa pertanyaan di bawah ini. Jika semua pertanyaan dijawab dengan<br />
‘ya’, berarti kamu telah menguasai bab ini dengan baik. Namun jika ada pertanyaan yang dijawab<br />
dengan ‘tidak’, kamu perlu mempelajari lagi materi yang berkaitan dengan pertanyaan itu. Jika<br />
ada kesulitan atau ada hal-hal yang sukar dimengerti, bertanyalah kepada Bapak/Ibu Guru.<br />
1. Apakah kamu sudah memahami sifat-sifat cahaya?<br />
2. Dapatkah kamu menjelaskan pemantulan cahaya pada cermin datar, cermin cekung, dan<br />
cermin cembung serta pembentukan bayangan oleh cermin-cermin tersebut?<br />
3. Bagaimanakah cahaya dibiaskan? Dapatkah kamu menjelaskan pembiasan cahaya pada<br />
lensa cekung dan lensa cembung serta pembentukan bayangan oleh lensa tersebut?<br />
4. Apakah kamu dapat menyebutkan berbagai jenis alat optik serta menunjukkan cara kerja<br />
dan proses pembentukan bayangan benda pada alat optik tersebut?<br />
Latih Kemampuan 10<br />
1. Berikut yang bukan merupakan sifat<br />
cahaya adalah ....<br />
a. memerlukan medium untuk merambat<br />
b. dapat dipantulkan<br />
c. dapat dibiaskan<br />
d. termasuk gelombang elektromagnetik<br />
2. Suatu benda berjarak 10 cm di depan<br />
sebuah cermin cekung yang memiliki<br />
fokus 15 cm. Perbesaran bayangan yang<br />
dihasilkan adalah ....<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
a. 3,0 kali c. 1,5 kali<br />
b. 2,0 kali d. 0,5 kali<br />
3. Perhatikan gambar berikut.<br />
Daerah yang disebut<br />
sudut bias adalah ....<br />
a. p<br />
b. q<br />
c. r<br />
d. s
4. Bayangan yang dibentuk oleh cermin datar<br />
bersifat ....<br />
a. nyata, terbalik, dan diperkecil<br />
b. nyata, sama besar, dan tegak<br />
c. maya, tegak, dan sama besar<br />
d. nyata, terbalik, dan diperbesar<br />
5. Sebuah benda diletakkan 8 cm di depan<br />
lensa cembung yang memiliki jarak fokus<br />
12 cm. Letak bayangan adalah ....<br />
a. 24 cm di depan lensa<br />
b. 24 cm di belakang lensa<br />
c. 48 cm di depan lensa<br />
d. 48 cm di belakang lensa<br />
6. Berikut jalannya sinar istimewa pada lensa<br />
cembung, kecuali ....<br />
a.<br />
b.<br />
c.<br />
d.<br />
7. Sebuah lensa cekung memiliki jarak fokus<br />
20 cm. Apabila sebuah benda diletakkan<br />
30 cm di depan lensa maka jarak bayangan<br />
yang terbentuk dari lensa adalah ....<br />
a. 60 cm di depan lensa<br />
b. 60 cm di belakang lensa<br />
c. 12 cm di depan lensa<br />
d. 12 cm di belakang lensa<br />
8. Pernyataan berikut yang benar adalah ....<br />
a. lensa cembung disebut juga lensa<br />
negatif<br />
b. pada pemantulan cahaya oleh cermin<br />
datar selalu bersifat nyata<br />
c. pembentukan bayangan oleh lensa<br />
cekung selalu diperkecil<br />
d. pembentukan bayangan oleh lensa<br />
cembung selalu diperbesar<br />
9. Mata disebut alat optik karena ....<br />
a. memiliki lensa<br />
b. memiliki saraf<br />
c. menggunakan kacamata<br />
d. memiliki otot<br />
10. Alat optik yang digunakan untuk melihat<br />
jasad renik adalah ....<br />
a. lup c. teropong<br />
b. mikroskop d. kamera<br />
11. Jarak paling dekat yang dapat dilihat jelas<br />
oleh orang yang rabun dekat adalah<br />
40 cm. Kekuatan lensa kacamata yang<br />
diperlukan orang tersebut adalah ....<br />
a. 0,67 D c. 1,5 D<br />
b. 0,75 D d. 1,75 D<br />
12. Bayangan pada kamera memiliki sifat ....<br />
a. nyata, terbalik, diperkecil<br />
b. nyata, tegak, diperbesar<br />
c. maya, terbalik, diperkecil<br />
d. maya, tegak, diperbesar<br />
13. Seorang penderita miopi memakai<br />
kacamata dengan kekuatan lensa –0,33 D.<br />
Jarak titik jauh penderita miopi tersebut<br />
adalah ....<br />
a. 100 cm c. 250 cm<br />
b. 200 cm d. 300 cm<br />
14. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa<br />
okuler pada mikroskop adalah ....<br />
a. nyata, terbalik, dan diperbesar<br />
b. nyata, tegak, dan diperkecil<br />
c. maya, tegak, dan diperbesar<br />
d. maya, terbalik, dan sama besar<br />
15. Perbedaan mendasar periskop dengan alat<br />
optik lainnya adalah adanya ....<br />
a. sepasang lensa cembung<br />
b. sepasang lensa cekung<br />
c. cermin datar<br />
d. sepasang prisma siku-siku<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
1. Sebuah benda diletakkan di depan cermin cembung pada jarak 4 cm. Jika titik fokus cermin<br />
tersebut adalah 8 cm, berapa jarak bayangan terhadap benda?<br />
2. Lukislah bayangan yang dibentuk oleh suatu benda dengan jarak 2 cm di depan sebuah<br />
cermin cekung yang mempunyai titik fokus 5 cm!<br />
Optika 261
3. Bagaimana suatu alat disebut sebagai alat optik? Jelaskan!<br />
4. a. Jelaskan mekanisme pembentukan bayangan pada mata normal!<br />
b. Jelaskan mekanisme pembentukan bayangan pada mata yang mengalami cacat mata<br />
miopi, presbiopi, dan hipermetropi!<br />
5. Jelaskan cara kerja mikroskop sehingga pengamat memperoleh bayangan yang diperbesar<br />
beberapa kali!<br />
262<br />
Wacana Sains<br />
Sejarah Pengukuran Kelajuan Cahaya<br />
Kelajuan cahaya telah sering diukur oleh ahli Fisika. Pengukuran awal yang paling<br />
baik dilakukan oleh Olaus Roemer (ahli Fisika Denmark), pada 1676. Beliau menciptakan<br />
kaedah mengukur kelajuan cahaya. Beliau mendapati dan telah mencatatkan pergerakan<br />
planet Saturnus dan satu dari bulannya dengan menggunakan teleskop. Rolmer<br />
mendapati bahwa bulan tersebut mengorbit Saturnus sekali setiap 42½ jam. Masalahnya<br />
adalah apabila bumi dan Saturnus berjauhan, putaran orbit bulan tersebut kelihatan<br />
bertambah. Ini menunjukkan cahaya memerlukan waktu lebih lama untuk sampai ke<br />
Bumi. Dengan ini kelajuan cahaya dapat diperhitungkan dengan menganalisa jarak antara<br />
planet pada masa-masa tertentu. Roemer mencapai kelajuan 227.000 kilometer per sekon.<br />
Albert A. Michelson memperbaiki hasil kerja Roemer pada tahun 1926. Dia<br />
menggunakan cermin berputar untuk mengukur waktu yang diambil cahaya untuk pergi<br />
balik dari Gunung Wilson ke Gunung San Antonio di California. Ukuran jitu menghasilkan<br />
kelajuan 299.796 kilometer/sekon. Dalam penggunaan sehari-hari, jumlah ini dibulatkan<br />
menjadi 300.000 kilometer/sekon.<br />
Ellipsometer Sederhana<br />
Ellipsometer adalah suatu alat yang dapat dipergunakan untuk pengukuran sifatsifat<br />
optik dari suatu media yang didasarkan pada analisis fenomena pantulan sinar<br />
terhadap suatu media tersebut yaitu perubahan pengutuban (polarization) sinar dengan<br />
panjang gelombang tertentu yang terjadi sewaktu sinar dipantulkan atau diteruskan pada<br />
media tersebut. Dengan menganalisa perubahan intensitas sinar akibat pantulan<br />
gelombang tersebut, maka dimungkinkan untuk mengetahui berbagai parameter sifat<br />
optik seperti parameter indek bias, ketebalan, koefisien serapan, dan lain-lain dari medium<br />
yang dikenainya.<br />
Beberapa faktor keuntungan yang dapat diperoleh dari alat ini antara lain: (i) tidak<br />
mengganggu sifat-sifat fisis dari permukaan sampel yang diukurnya untuk panjang<br />
gelombang tertentu yang dapat dipilih, (ii) cukup sensitif untuk pengukuran antarmuka<br />
(interface) dari suatu struktur media yang memiliki ukuran cukup kecil, (iii) dapat<br />
dioperasikan pada udara bebas (tidak harus pada kondisi khusus seperti ruang hampa),<br />
dan (iv) dapat diperoleh hasil secara langsung (in situ) dari pengukuran. Secara umum<br />
alat ellipsometer dapat dipergunakan untuk mengukur sifat-sifat optik suatu bahan baik<br />
padat maupun cair yang memiliki sifat isotropik (sifat optik tidak tergantung arah)<br />
ataupun anisotropik (sifat optik tergantung arah). Selain itu media yang akan diukur<br />
dapat berupa lapisan tipis (thin film) atau berupa lapisan yang tebal (bulk).<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Sumber: www.elektroindonesia.com
Latihan Semester II<br />
I. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat!<br />
1. Resultan keempat gaya pada gambar di<br />
bawah ini adalah ....<br />
a. 1 N ke kiri c. 2 N ke kiri<br />
b. 1 N ke kanan d. 2 N ke kanan<br />
2. Sebuah benda bergerak di atas lantai.<br />
Kecepatan benda tersebut semakin lama<br />
semakin kecil dan akhirnya berhenti. Gaya<br />
yang menyebabkan gerak benda tersebut<br />
semakin melambat adalah ....<br />
a. gaya dorong c. gaya gesekan<br />
b. gaya tarik d. gaya berat<br />
3. Ban mobil dibuat beralur agar ....<br />
a. berat ban semakin besar<br />
b. berat ban semakin kecil<br />
c. gaya gesekan semakin besar<br />
d. gaya gesekan semakin kecil<br />
4. Berat suatu benda 34,3 N. Jika percepatan<br />
gravitasi bumi 9,8 N/kg, massa benda<br />
tersebut adalah ....<br />
a. 3,50 g c. 350 g<br />
b. 35,0 g d. 3.500 g<br />
5. Dengan menggunakan pesawat sederhana<br />
akan memudahkan pekerjaan tertentu.<br />
Dengan demikian penggunaan pesawat<br />
sederhana memberikan ....<br />
a. keuntungan mekanik<br />
b. usaha yang lebih kecil<br />
c. usaha yang besar<br />
d. energi mekanik yang besar<br />
6. Titik tumpu terletak di antara titik gaya dan<br />
titik beban. Jenis tuas ini termasuk tuas<br />
jenis ....<br />
a. pertama c. ketiga<br />
b. kedua d. keempat<br />
7. Hukum kekekalan energi menyatakan<br />
bahwa energi tidak dapat ....<br />
a. diciptakan<br />
b. dimusnahkan<br />
c. diubah bentuknya<br />
d. diciptakan dan dimusnahkan<br />
8. Seorang anak yang massanya 40 N<br />
mampu menaiki tangga setinggi 10 m<br />
dalam waktu 10 detik. Daya yang dimiliki<br />
anak tersebut adalah .... (g = 10 m/s2 )<br />
a. 200 watt c. 600 watt<br />
b. 400 watt d. 800 watt<br />
9. Sebuah batu beratnya 700 N (diukur di<br />
udara). Jika batu tersebut dapat diangkat<br />
oleh seorang anak dengan gaya 400 N di<br />
dalam danau (air), maka berat batu tersebut<br />
di dalam air adalah ....<br />
a. 400 N c. 200 N<br />
b. 300 N d. 100 N<br />
10. Sebuah dongkrak hidrolik dengan luas<br />
pengisap kecil A = 10 cm 1 2 dan luas<br />
pengisap besar 1 m2 digunakan untuk<br />
mengangkat beban 5.000 N. Gaya tekan<br />
yang harus diberikan pada pengisap kecil<br />
supaya beban tersebut terangkat adalah ....<br />
a. 200 N c. 400 N<br />
b. 300 N d. 500 N<br />
11. Getaran adalah ....<br />
a. gerak lurus yang berulang-ulang<br />
b. gerak bolak-balik di sekitar titik<br />
kesetimbangan<br />
c. bergoyangnya permukaan air karena<br />
suatu gangguan<br />
d. jarak terjauh dari titik kesetimbangan<br />
12. Jika cepat rambat gelombang dijaga tetap<br />
tetapi panjang gelombangnya diduakalikan,<br />
maka frekuensi gelombang<br />
tersebut menjadi ....<br />
a. setengah kali c. dua kali<br />
b. seperempat kali d. empat kali<br />
13. Frekuensi sebuah gelombang adalah<br />
50 Hz, berarti ....<br />
a. dalam satu detik terjadi satu gelombang<br />
yang panjangnya 50 m<br />
b. dalam satu detik terjadi 50 gelombang<br />
c. satu gelombang perlu waktu 50 sekon<br />
d. untuk membentuk satu meter gelombang<br />
dibutuhkan waktu 50 detik<br />
Latihan Semester II 263
14. Sinar Matahari dapat sampai ke bumi<br />
meskipun di ruang angkasa merupakan<br />
ruang hampa. Hal ini disebabkan ....<br />
a. Matahari mempunyai energi yang<br />
sangat besar<br />
b. cahaya Matahari merupakan gelombang<br />
elektromagnetik<br />
c. cahaya Matahari merupakan gelombang<br />
mekanik<br />
d. kecepatan gelombang cahaya Matahari<br />
sangat besar<br />
15. Pada gelombang tali, satu gelombang<br />
didefinisikan sebagai ....<br />
a. dua puncak<br />
b. dua lembah<br />
c. dua puncak dan satu lembah<br />
d. satu puncak dan satu lembah<br />
16. Gelombang bunyi dapat merambat<br />
melalui zat-zat berikut, kecuali ....<br />
a. zat padat c. zat cair<br />
b. zat gas d. ruang hampa<br />
17. Mata merupakan salah satu alat optik<br />
karena ....<br />
a. memiliki saraf<br />
b. memiliki lensa<br />
c. memiliki otot<br />
d. menggunakan kaca mata<br />
264<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
18. Resonansi adalah ....<br />
a. bergetarnya suatu benda karena getaran<br />
benda lain yang sama frekuensinya<br />
b. bergetarnya suatu benda karena getaran<br />
benda lain yang lebih besar frekuensinya<br />
c. bergetarnya suatu benda karena getaran<br />
benda lain yang lebih kecil frekuensinya<br />
d. bergetarnya suatu benda karena getaran<br />
benda lain yang sama amplitudonya<br />
19. Perhatikan gambar berikut!<br />
Daerah yang disebut sudut<br />
pantul adalah ....<br />
a. a<br />
b. b<br />
c. c<br />
d. d<br />
20. Wira berteriak di depan tebing yang jaraknya<br />
dari tempat dia berdiri 80 m. Jika bunyi<br />
pantulan terdengar 0,5 sekon setelah bunyi<br />
aslinya, maka kecepatan bunyi di udara<br />
pada saat itu adalah ....<br />
a. 320 m/s<br />
b. 300 m/s<br />
c. 160 m/s<br />
d. 40 m/s<br />
B. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar!<br />
1. Wira mendorong meja ke arah barat dengan gaya sebesar 25 N. Secara bersamaan Ira juga<br />
mendorong meja tersebut ke arah timur dengan gaya 17 N. Tentukan besar dan arah resultan<br />
gaya yang diterima meja tersebut!<br />
2. Kotak seberat 10.000 N akan dipindahkan ke dalam bak mobil menggunakan sebuah bidang<br />
miring sepanjang 5 m. Jika tinggi bak mobil dari tanah 1 m, berapa usaha yang diperlukan?<br />
3. Jelaskan perubahan energi yang terjadi pada lampu senter yang menyala!<br />
4. Diketahui percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 . Sebuah benda jatuh dari ketinggian 15 m.<br />
Berapakah kecepatan jatuh benda tersebut saat berada pada ketinggian 7 m?<br />
5. Sebutkan contoh peralatan sehari-hari yang menggunakan prinsip Hukum Pascal! Jelaskan<br />
pula penggunaannya!<br />
6. Apakah perbedaan mengapung dan melayang di dalam air? Jelaskan syarat-syarat agar<br />
suatu benda mengapung atau melayang di dalam air!<br />
7. Dalam waktu 2 sekon terbentuk sebuah gelombang transversal yang terdiri dari tiga puncak<br />
gelombang dan dua lembah. Tentukan periode dan frekuensi gelombang tersebut!<br />
8. Jelaskan upaya yang harus dilakukan untuk mengurangi atau meredam gaung di dalam<br />
gedung bioskop maupun aula!<br />
9. Benda tinggi 10 cm diletakkan di depan cermin cekung yang titik fokusnya 15 cm. Jika jarak<br />
benda dari cermin 20 cm, tentukan jarak bayangan dari cermin dan perbesaran bayangan!<br />
10. Lukiskan jalannya sinar pada pembentukan bayangan oleh mikroskop yang diamati dengan<br />
mata berakomodasi maksimum!
Glosarium<br />
aerosol : suatu padatan yang berada dalam gas<br />
air sadah : air yang mengandung salah satu dari garam-garam Mg dan Ca dari<br />
bikarbonat, sulfat, dan halogenida<br />
akromegali : penyakit yang ditimbulkan akibat kelebihan hormon pertumbuhan (GH)<br />
ketika telah dewasa, akibatnya ujung-ujung anggota tubuh membesar<br />
seperti hidung, dagu, dahi, tangan, telinga, dan sebagainya<br />
alkali : kelompok unsur untuk golongan IA kecuali hidrogen (H) pada Tabel<br />
Periodik Unsur, karena sifatnya yang dapat membentuk senyawa basa<br />
amilase : enzim yang berfungsi mengubah karbohidrat menjadi gula<br />
amplitudo : simpangan terjauh pada suatu getaran<br />
analgesik : obat untuk menghilangkan rasa nyeri<br />
anion : ion negatif<br />
antioksidan : sejenis zat aditif yang ditambahkan pada zat lain (misal minyak) untuk<br />
mencegah terjadinya oksidasi oleh udara yang menyebabkan minyak<br />
menjadi tengik atau menjadi rusak<br />
antipiretik : obat untuk menurunkan suhu badan atau demam<br />
apendiks : bagian yang terdapat pada usus buntu atau pangkal usus besar yang<br />
berupa untaian seperti cacing<br />
atom : bagian terkecil dari suatu zat yang tidak dapat diuraikan menjadi partikel<br />
yang lebih kecil lagi dengan reaksi kima biasa<br />
audiosonik : bunyi yang mempunyai frekuensi antara 20 Hz – 20.000 Hz<br />
auksin : hormon pada tumbuhan yang berperan dalam pembentukan bunga dan<br />
buah serta pembelahan sel<br />
autotrof : sifat dapat membuat sendiri makanan dengan menggunakan karbon<br />
dioksida, air, dan sinar matahari sebagai sumber energi<br />
barograf : barometer yang dapat merekam sendiri<br />
barometer : alat untuk mengukur tekanan udara<br />
blastula : tahapan perkembangan embrio di mana pada tahap ini sel-sel mengalami<br />
pembentukan jaringan embrional<br />
blastulasi : proses perkembangan morula menjadi blastula<br />
bronkiolus : percabangan dari bronkus<br />
CFC : klorofluorokarbon, zat kimia yang digunakan sebagai zat pendorong pada<br />
aerosol, sebagai pendingin pada lemari pendingin dan di pabrik polistirena<br />
daya : perubahan energi setiap satu sekon<br />
daya akomodasi : kemampuan lensa mata untuk mencembung dan memipih<br />
DDT : Dichloro Diphenyl Trichloroethane adalah insektisida yang pertama kali<br />
digunakan secara luas dalam penanggulangan berbagai penyakit yang<br />
ditularkan oleh serangga<br />
dekongestan : obat untuk melegakan saluran hidung<br />
detergen : zat yang berfungsi sebagai zat pencuci dengan cara kerja seperti sabun,<br />
tidak dipengaruhi oleh air sadah<br />
Glosarium 265
dinamometer : alat untuk mengukur gaya<br />
distilasi : pemisahan komponen campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya<br />
divergen : memancarkan ke segala arah<br />
dopping : pemakaian obat dalam pertandingan olahraga dan sebagainya dengan<br />
tujuan meningkatkan stamina (yang tidak diizinkan oleh panitia)<br />
ektoderm : lapisan paling luar dari sel<br />
elektron : partikel subatom yang bermuatan negatif<br />
email : lapisan yang melindungi mahkota gigi<br />
energi kinetik : energi yang dimiliki sebuah benda karena kelajuannya<br />
energi potensial : energi yang disebabkan oleh posisi benda<br />
enzim : zat organik kompleks yang terbentuk dalam makhluk hidup untuk<br />
meningkatkan laju reaksi pada suatu proses kimia alamiah<br />
estrogen : hormon yang dihasilkan ovarium yang meningkatkan tanda-tanda<br />
kelamin sekunder dan pembelahan sel-sel lapisan endometrium<br />
faring : pangkal kerongkongan, persimpangan jalan makanan, dan napas<br />
fermentasi : suatu perubahan kimia yang disebabkan oleh organisme atau enzim<br />
terutama bakteri atau mikroorganisme yang terdapat dalam tumbuhan<br />
bersel satu seperti ragi dan jamur<br />
film : pelat atau lembaran seluloid yang diberi lapisan emulsi yang peka terhadap<br />
cahaya<br />
fitohormon : hormon tumbuhan<br />
frekuensi : banyaknya gelombang atau banyaknya getaran pada suatu peristiwa<br />
periodik (peristiwa yang berulang secara teratur) setiap detik<br />
fusi : penggabungan dua inti atom ringan menjadi sebuah inti atom berat<br />
garputala : alat untuk menimbulkan nada yang murni (getarannya getaran harmonis)<br />
gastrulasi : proses terbentuknya gastrula<br />
gaung : gelombang bunyi yang telah dipantulkan balik dan terdengar dengan<br />
selang waktu antara bunyi asli dan pantulannya sangat kecil<br />
gaya : sesuatu yang dapat mengubah gerak suatu benda; bisa juga dikatakan<br />
sebagai tarikan atau dorongan<br />
gelombang : suatu gangguan (usikan) yang merambat melalui suatu arah, permukaan,<br />
atau melalui ruang, sedangkan besarnya gangguan itu berubah secara<br />
periodik<br />
gelombang elektromagnetik : gelombang yang tidak memerlukan medium untuk merambat<br />
gelombang longitudinal : gelombang yang arah perambatannya searah dengan arah getarannya<br />
gelombang transversal : gelombang yang arah perambatannya tegak lurus terhadap arah<br />
getarannya<br />
gema : gelombang bunyi yang telah dipantulkan balik oleh permukaan dan<br />
terdengar setelah bunyi asli<br />
geotropisme : gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsang gaya gravitasi bumi<br />
giberelin : hormon perangsang tumbuhnya buah, biji, dan bunga<br />
gigantisme : pertumbuhan yang sangat cepat (pertumbuhan raksasa) karena kelebihan<br />
hormon pertumbuhan dalam masa pertumbuhan<br />
gir : kombinasi dari roda bergerigi untuk meneruskan gerak antara batangbatang<br />
yang berputar<br />
266<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
gravitasi : gaya tarik menarik antara semua massa di dalam alam semesta<br />
halusinagen : zat-zat yang dapat mengubah persepsi, pikiran, dan perasaan seseorang<br />
serta menimbulkan halusinasi (khayalan)<br />
hertz : satuan frekuensi<br />
hidrofilik : bersifat menyukai pelarut air<br />
hidrofobik : bersifat tidak menyukai pelarut air<br />
hipermetropi : rabun dekat, cacat mata yang tidak mampu melihat benda-benda yang<br />
dekat letaknya, bayangan benda jatuh di belakang retina<br />
hormon : zat kimia yang dikeluarkan oleh suatu kelenjar tubuh yang tidak memiliki<br />
saluran<br />
imago : bentuk dewasa suatu makhluk dewasa<br />
infrasonik : bunyi yang mempunyai frekuensi di bawah 20 Hz<br />
inspirasi : proses memasukkan udara pernapasan ke dalam paru-paru<br />
ion : atom yang bermuatan<br />
iradiasi : perlakuan pada makanan, seperti buah dengan menggunakan berkas<br />
sinar gamma agar tetap segar<br />
isotop : unsur sejenis dengan jumlah proton sama tetapi jumlah neutronnya<br />
berbeda<br />
kambium : bagian yang membatasi antara xilem dan floem, pembelahan kambium<br />
ke arah dalam membentuk xilem dan ke arah luar membentuk floem,<br />
sehingga tumbuhan dapat tumbuh membesar (melebar)<br />
kapiler : pembuluh darah halus yang tebalnya hanya selapis sel yang berfungsi<br />
sebagai tempat pertukaran zat antara darah dengan sel-sel jaringan tubuh<br />
kation : ion positif<br />
katrol : roda yang dapat berputar pada suatu sumbu, pinggirnya beralur untuk<br />
tempat menyangkutkan tali<br />
kelenjar : jaringan khusus dalam tubuh berfungsi sebagai pembentuk zat atau<br />
cairan tertentu<br />
kemotaksis : gerak taksis yang dipengaruhi rangsangan berupa bahan kimia<br />
kemotropisme : gerak yang dipengaruhi oleh rangsangan bahan kimiawi<br />
kompos : pupuk yang dibuat dari campuran daun-daun yang membusuk dan<br />
kotoran hewan<br />
konvergen : bersifat memusatkan, mengumpulkan<br />
kretinisme : pertumbuhan yang lambat (kerdil) karena kekurangan hormon<br />
pertumbuhan (GH) di masa pertumbuhan<br />
kuasa : gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban<br />
kuratif : usaha atau upaya penyembuhan<br />
lateks : getah karet<br />
leukosit : sel-sel darah putih, fungsinya untuk membunuh bibit penyakit atau<br />
menghancurkan badan asing yang masuk ke dalam tubuh<br />
manometer : alat untuk mengukur tekanan udara dalam ruang tertutup<br />
medium : zat antara, contohnya adalah udara sebagai medium bunyi merambat<br />
menopause : masa berhentinya menstruasi<br />
meristematis : sel-sel yang dapat mengadakan pembelahan secara terus menerus<br />
membentuk sel-sel yang baru<br />
Glosarium 267
metagenesis : pergiliran keturunan antara generasi gametofit dengan generasi sporofit<br />
metamorfosis : perubahan bentuk dari satu fase ke fase lain dalam suatu daur hidup<br />
organisme<br />
meteorologi : ilmu pengetahuan yang mempelajari ciri-ciri fisika dan kimia atmosfer<br />
untuk meramalkan keadaan cuaca<br />
miopi : rabun jauh, cacat mata yang tidak mampu melihat benda-benda yang<br />
letaknya jauh, bayangan benda jatuh di depan retina<br />
molekul : bagian terkecil dan tidak terpecah dari suatu senyawa kimia murni yang<br />
masih mempertahankan sifat kimia dan sifat fisikannya<br />
nasti : gerak sebagian tubuh tumbuhan akibat rangsangan dari luar yang arah<br />
geraknya tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsang<br />
neraca pegas : sama dengan dinamometer, sebagai pengukur gaya gravitasi<br />
neutron : partikel subatom yang tidak bermuatan<br />
niktinasti : gerak tidur daun tanaman leguminosae<br />
nomor atom : banyaknya proton dalam inti atom<br />
nomor massa : jumlah dari proton dan neuton<br />
nonpolar : suatu molekul yang tidak mempunyai perbedaan muatan pada ujungnya<br />
otot sinergis : otot yang bekerja sama atau saling membantu untuk menghasilkan gerakan<br />
over dosis : konsumsi narkoba yang melebihi kemampuan tubuh untuk<br />
menerimanya<br />
partikel : bagian paling kecil dari suatu materi<br />
pembiasan : pembelokan arah cahaya pada bidang batas antara dua zat yang tembus<br />
cahaya<br />
pengemulsi : suatu zat yang ditambahkan agar suatu campuran dari dua atau lebih zat<br />
cair dapat bercampur dengan merata dan tidak terpisah antara satu<br />
dengan yang lain, contoh adanya protein (kasein) sebagai pengemulsi<br />
dalam susu<br />
penumbra : daerah yang terletak “di belakang” benda yang dilalui oleh sebagian saja<br />
dari cahaya, karena ukuran sumber cahaya itu besar<br />
periode : waktu yang diperlukan oleh suatu benda bergerak periodik untuk<br />
menyelesaikan satu getaran atau satu gerak periodik<br />
peristaltik : gerakan meremas-remas pada sistem pencernaan<br />
presbiopi : cacat mata akibat berkurangnya daya akomodasi mata karena usia lanjut.<br />
preventif : usaha pencegahan<br />
proton : partikel subatom yang bermuatan positif<br />
polar : memilki suatu dipol (dua kutub muatan)<br />
polip : (1) sejenis tumor atau pembengkakan di rongga hidung<br />
(2) bentuk hewan Coelenterata yang menempel di dasar perairan<br />
pupa : fase antara larva dan imago serangga yang bermetamorfosis<br />
putik : alat kelamin betina pada tumbuhan biji<br />
rehabilitatif : usaha pemulihan pada keadaan sebelumnya<br />
resonansi : peristiwa ikut bergetarnya sebuah benda karena benda lain yang sama<br />
frekuensinya dalam daerah rambatan gelombang<br />
sabun : suatu garam Na atau K dari asam karboksilat panjang sebagai hasil<br />
hidrolisis terhadap minyak atau lemak oleh basa (NaOH atau KOH)<br />
268<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
senyawa ionik : senyawa yang terbentuk dari ion positif dan ion negatif<br />
sonar : singkatan dari sound navigation and ranging, merupakan alat untuk<br />
mendeteksi adanya benda di bawah air (misalnya ikan)<br />
taksis : gerak seluruh tubuh tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh<br />
sumber rangsangan<br />
tendon : bagian ujung otot lurik yang melekat pada tulang dan dapat menarik<br />
tulang untuk bergerak<br />
trakea : (1) batang tenggorokan<br />
(2) bagian dari pembuluh kayu yang bentuknya memanjang dengan<br />
ujung yang meruncing<br />
trakeid : bagian dari pembuluh kayu, terdiri dari sel-sel yang sempit dan penebalan<br />
dinding selnya lebih tebal sehingga tidak merupakan pembuluh yang<br />
sempurna karena letaknya terpisah-pisah<br />
tuas : salah satu jenis pesawat yang biasanya berbentuk batang yang dapat<br />
berputar pada suatu sumbu (titik tumpu), biasanya digunakan untuk<br />
mengadakan gaya yang besar dengan menggunakan gaya yang kecil<br />
ultrasonik : bunyi yang mempunyai frekuensi di atas 20.000 Hz<br />
umbra : daerah yang terletak “di belakang” benda, yang sama sekali tidak dikenai<br />
cahaya karena jalan cahaya dihalangi oleh benda itu<br />
vektor : suatu besaran yang mempunyai besar dan arah<br />
ventrikel : rongga jantung sebelah bawah, memiliki dinding yang lebih tebal<br />
berfungsi untuk memompa darah keluar dari jantung, yaitu rongga kanan<br />
mengalirkan darah ke paru-paru dan rongga kiri mengalirkan darah ke<br />
seluruh tubuh<br />
wasir : merupakan suatu penyakit karena terjarinya pelebaran pembuluh darah<br />
balik di sekitar anus, disebut juga hemoroid<br />
watt : satuan untuk daya (= Joule/sekon)<br />
xilem : pembuluh-pembuluh yang terdapat pada bagian kayu tumbuhan, yang<br />
berfungsi mengalirkan air dan garam-garam tanah ke daun<br />
zat aditif : bahan kimia yang dicampurkan ke dalam makanan yang bertujuan untuk<br />
meningkatkan kualitas makanan, menambahkan kelezatan, dan<br />
mengawetkan makanan<br />
zat adiktif : bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat<br />
menimbulkan ketagihan dan ketergantungan bagi pemakainya<br />
zat psikotropika : zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang<br />
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat<br />
yang menyebabkan perubahan pada aktivitas, mental, dan perilaku<br />
zat radioaktif : zat yang memancarkan sinar radioaktif<br />
Glosarium 269
270<br />
Bab I<br />
Pilihan ganda<br />
1. d<br />
3. c<br />
5. a<br />
7. a<br />
9. b<br />
11. d<br />
13. d<br />
15. a<br />
Bab II<br />
Pilihan ganda<br />
1. c<br />
3. b<br />
5. a<br />
7. a<br />
9. a<br />
11. d<br />
13. a<br />
15. d<br />
Bab III<br />
Pilihan ganda<br />
1. d<br />
3. c<br />
5. c<br />
7. a<br />
9. a<br />
11. a<br />
13. c<br />
15. b<br />
Bab IV<br />
Pilihan ganda<br />
1. a<br />
3. a<br />
5. d<br />
7. a<br />
9. a<br />
11. a<br />
13. b<br />
15. a<br />
Kunci Jawaban<br />
Bab V<br />
Pilihan ganda<br />
1. a<br />
3. c<br />
5. d<br />
7. a<br />
9. c<br />
11. a<br />
13. d<br />
15. d<br />
Latihan Semester I<br />
Pilihan ganda<br />
1. c<br />
3. b<br />
5. b<br />
7. a<br />
9. b<br />
11. a<br />
13. d<br />
15. d<br />
17. a<br />
19. d<br />
Bab VI<br />
Pilihan ganda<br />
1. a<br />
3. b<br />
5. b<br />
7. c<br />
9. c<br />
11. b<br />
13. c<br />
15. c<br />
Bab VII<br />
Pilihan ganda<br />
1. a<br />
3. b<br />
5. c<br />
7. b<br />
9. c<br />
11. c<br />
13. b<br />
15. b<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
Bab <strong>VIII</strong><br />
Pilihan ganda<br />
1. a<br />
3. c<br />
5. a<br />
7. c<br />
9. b<br />
11.a<br />
13.b<br />
15.b<br />
Bab IX<br />
Pilihan ganda<br />
1. b<br />
3. b<br />
5. a<br />
7. d<br />
9. b<br />
11.a<br />
13.a<br />
15.d<br />
Bab X<br />
Pilihan ganda<br />
1. a<br />
3. d<br />
5. a<br />
7. c<br />
9. a<br />
11. d<br />
13.d<br />
15.d<br />
Latihan Semester II<br />
Pilihan ganda<br />
1. b<br />
3. d<br />
5. b<br />
7. d<br />
9. b<br />
11.b<br />
13.b<br />
15.d<br />
17.b<br />
19.c
Abercrombie, dkk. 1993. Kamus Biologi Lengkap. Jakarta: Erlangga.<br />
Adyana, K.K. 1995. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia (Edisi 2). Bandung:<br />
Jurusan Pendidikan Biologi FPM<strong>IPA</strong> UPI.<br />
Burnie, D. 2001. 82 Percobaan Alam. Semarang: Mandira Jaya Abadi.<br />
Campbell, N.A. Reece,J.B. dan Mitchel, L.G. 1999. Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.<br />
Carlos, J.l. Kelley R.O. dan Carniero J. 1998. Histologi Dasar. Jakarta: EGC.<br />
Cartono, 2005. Biologi Umum untuk Perguruan Tinggi LPTK. Bandung: Prisma Press.<br />
Encyclopedia Britannica,2006<br />
Ensiklopedia Iptek. 2004. PT. Lentera Abadi.<br />
Ensiklopedia Mini Sains. 2001. Jakarta: Erlangga.<br />
Ensiklopedia Umum untuk Pelajar. 2005. Jakarta: PT. Ichtiar Baru von Hoeve.<br />
Giancolli, Duglas C. 2000. Physics for Scientist & Engineers with Modern Physics. Third<br />
Edition. New Jersey: Prentice Hall.<br />
Glibson, John. 1995. Anatomi dan Fisiologi Modern untuk Perawat. Edisi 2. Jakarta: Penerbit<br />
Buku Kedokteran EGC.<br />
Growing Up With Science. 1987. H.S. Stuttman, Inc.<br />
Hadiat, dkk. Kamus Sains. 2004. Jakarta: Balai Pustaka.<br />
Halliday, David, dkk. 2001. Fundamentals of Physics. Sixth Edition. New York: John Wiley<br />
& Sons.<br />
Hewitt, S. 2004. Proyek Sains yang Menarik. London: Aladdin Books Ltd.<br />
http://bima.ipb.ac.id diakses bulan Juli 2008<br />
http://en.wikipedia.org diakses bulan Februari – Juli 2008<br />
http://id.wikipedia.org diakses bulan Februari – Juli 2008<br />
http://iel.ipb.ac.id diakses bulan Februari – Juli 2008<br />
http://vcbio.science.ru diakses bulan Juli 2008<br />
http://www.bappebti.go.id diakses bulan Oktober 2007<br />
http://www.cbn.net.id diakses bulan Juli 2007<br />
http://www.e-smartschool.com diakses bulan Februari – Juni 2008<br />
http://www.elektroindonesia.com diakses bulan Maret 2008<br />
http://www.f1indonesia.com diakses bulan September 2007<br />
http://www.fisikanet.lipi.go.id diakses bulan Juli 2007<br />
http://www.humanmedicine.net diakses bulan Oktober 2007<br />
http://www.gizi.net diakses bulan Oktober 2007<br />
http://www.myquran.com diakses bulan Februari 2007<br />
http://www.pm2.usm.my diakses bulan September 2007<br />
Daftar Pustaka 271
http://www.phschool.com diakses bulan Juli 2008<br />
http://www.republika.co.id diakses bulan Februari – Juni 2008<br />
Ilmu Pengetahuan Populer. 2005. Jakarta: Grolier International, Inc.<br />
Jendela Iptek. 2000. Jakarta: Balai Pustaka.<br />
Johnson, Keith. 2001. Physics for You. United Kingdom: Nelson Thornes. Ltd.<br />
Kamus Biologi Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.<br />
Kamus Fisika Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.<br />
Kamus Kimia Bergambar. 2004. Jakarta: Erlangga.<br />
Keenan, Kleinfer, Wood. 1989. Kimia untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.<br />
Kimball, John W. 1998. Biologi. Jakarta: Erlangga.<br />
Kompas, 9 November 2005, 24 Oktober 2005, 7 desember 2006, 20 Desember 2006<br />
Kurnadi, K.A. 1995. Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Bandung: Jurusan<br />
Pendidikan Biologi IKIP Bandung.<br />
McMurry, John & Robert C. McMurry. 2001. Chemistry. New Jersey: Prentice Hall<br />
International.<br />
Microsoft Student. 2006.<br />
Mulyono HAM.2005. Kamus Kimia. Jakarta: Bumi Aksara<br />
Oxford Ensiklopedi Pelajar. 1995. Jakarta: Grolier-Widyadara.<br />
Pearce, E.C. 1982. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.<br />
Pfeil, Wolfgang. 1999. Tabel Referensi. Jakarta: Erlangga<br />
Physics Today. 1995. World Book, Inc.<br />
Santosa, S.W. dan Soerodikusumo, W. 1996. Anatomi Tumbuhan. Jakarta: Universitas<br />
Terbuka.<br />
Suroso, AY. Anna Permanasari. Kardiawarman. Ensiklopedi Sains dan Kehidupan. Jakarta:<br />
Tarity Samudra Berlian.<br />
The Human Body Atlas. 2004. New South Wales: Grange Books and Global Book Publishing<br />
Pty Ltd.<br />
The World Book Encyclopedia. 1995. Chicago: World Book.<br />
Winatasasmita, D. 1999. Struktur Hewan. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPM<strong>IPA</strong><br />
IKIP Bandung.<br />
Winatasasmita, D. 2001. Biologi Sel. Jakarta: Universitas Terbuka.<br />
Yohanes Surya. 2004. Persiapan Menghadapi Olimpiade Fisika Tingkat <strong>SMP</strong>. PT Bina Sumber<br />
Daya M<strong>IPA</strong>.<br />
Young Scientist. 1994. London: World Book. Inc.<br />
272<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong>
A<br />
abrasif 101<br />
aglutinin 51<br />
aglutinogen 51<br />
air ludah 34<br />
air sadah 100, 101<br />
akar 63<br />
alkali 89<br />
alveolus 43<br />
ambeian 54<br />
amplitudo 208<br />
analgesik 113, 129<br />
anemia 54<br />
anion 86<br />
antipiretik 113<br />
anus 36<br />
aorta 47<br />
apendiks 36<br />
apendisitis 41<br />
Aristoteles 77<br />
Arnold Sommerfield 79<br />
arteri 47<br />
artikulasi 30<br />
ASI 34<br />
asma 45<br />
atom 37<br />
atrium 47<br />
atrofi otot 33<br />
audiosonik 223<br />
auksin 7<br />
ayunan sederhana 208<br />
B<br />
balita 18<br />
barometer 200<br />
barograf 201<br />
batang 57<br />
batu empedu 41<br />
bejana berhubungan 190<br />
benang sari 60<br />
besaran gaya 139<br />
besaran vektor 172<br />
bidang miring 153<br />
biji 60<br />
Blaise Pascal 188<br />
blastula 10<br />
bronkiolus 43<br />
bronkitis 45<br />
bronkus 42<br />
buah 60<br />
bunga 59<br />
C<br />
cepat rambat 215<br />
chlorofluoro-carbon 105<br />
colorimeter 95<br />
D<br />
darah 48<br />
daun 64<br />
Indeks<br />
daya 173<br />
dekongestan 113<br />
Democritus 77, 93<br />
dentin 34<br />
depresan 124, 129<br />
desah 224<br />
desinfektan 104,129<br />
detergen 89, 98, 100, 101, 104, 105<br />
diabetes melitus 54<br />
diafragma 43<br />
diapedesis 49<br />
diare 41<br />
diastol 47<br />
diferensiasi 11<br />
dikotil 58, 64<br />
distilasi 94<br />
donor 51<br />
dorman 60<br />
duodenum 35<br />
E<br />
Edwin Schrodinger 79<br />
ekspirasi 43<br />
ekstrinsik 95<br />
elektron 78, 79, 80, 86, 93<br />
email 34<br />
embrio 13<br />
Empedocles 77, 93<br />
empedu 35<br />
empulur 62<br />
endoskeleton 27<br />
energi 165<br />
energi kinetik 168, 169<br />
energi mekanik 168<br />
energi potensial 168<br />
enzim 106<br />
epidermis 61<br />
eritrosit 49<br />
esofagus 34<br />
etiolasi 64<br />
F<br />
fagositosis 49<br />
faring 36<br />
fibrinogen 49<br />
floem 62<br />
fotolisis 63<br />
fotosintesis 65<br />
frekuensi 208, 215<br />
fusi 167<br />
G<br />
gamet 19<br />
gastrula 13<br />
gaung 229, 230<br />
gaya apung 193<br />
gaya berat 147, 149<br />
gaya gesekan 147<br />
gaya sentuh 140<br />
gaya tak sentuh 140<br />
gelombang 210<br />
gelombang bunyi 211<br />
gelombang elektromagnetik 212<br />
gelombang longitudinal 212, 213<br />
gelombang mekanik 211<br />
gelombang transversal 212<br />
gema 229, 230<br />
gen 6<br />
George C de Havessy 109<br />
gerak endonom 70<br />
gerak esionom 70<br />
gerak higroskopis 73<br />
gerak tumbuhan 70<br />
getah bening 53<br />
getaran 207<br />
giberelin 7<br />
gigantisme 7<br />
gigi 34<br />
gizi 37<br />
gliserin 100<br />
gliserol 89<br />
golongan darah 51<br />
H<br />
hama 74<br />
Hans Friedrich Geitel 86<br />
havers 28<br />
hemoglobin 48<br />
Henri Danlos 109<br />
hidrofilik 100<br />
hidrofobik 100<br />
hidrokarbon 89<br />
hidrolik 188, 190<br />
hidrometer 198<br />
hidung 42<br />
hipertensi 54<br />
hipoklorit 102, 103<br />
hipotensi 54<br />
hormon 6<br />
hukum Archimedes 193<br />
hukum Newton 144, 145, 146<br />
hukum kekekalan energi 170<br />
hukum Marsenne 225<br />
hukum Pascal 187<br />
I<br />
ileum 36<br />
imago 16<br />
influenza 45<br />
infrasonik 223<br />
inspirasi 43<br />
inti radioaktif 166<br />
intrinsik 95<br />
ionisasi 86<br />
isotop 80<br />
J<br />
J.J. Thomson 78<br />
jakun 42<br />
jantung 46<br />
Indeks 273
jejunum 36<br />
jembatan ponton 198<br />
John Dalton 78<br />
Julius Elster 86<br />
K<br />
kaliptra 63<br />
kamper 103<br />
kapasitas paru-paru 44<br />
kapiler 47<br />
karbohidrat 37<br />
karbol 101<br />
karies 40<br />
karsinogenik 115, 121<br />
kartilago 28<br />
kation 86<br />
katrol 151, 155<br />
kelopak 60<br />
kepompong 16<br />
kerongkongan 34<br />
kesetimbangan 143<br />
kifosis 33<br />
klorofil 63<br />
kolenkim 62<br />
konfigurasi elektron 81<br />
kontraksi otot 32<br />
kretinisme 8<br />
kuratif 128<br />
kutikula 64<br />
L<br />
lambung 35<br />
laring 42<br />
larva 16<br />
lemak 38<br />
lentisel 64<br />
leukemia 49<br />
leukosit 49<br />
lidah 33<br />
limfa 53<br />
limfosit 44<br />
limpa 47<br />
lordosis 33<br />
M<br />
mahkota bunga 60<br />
manometer 200<br />
massa 149<br />
melayang 195<br />
mengapung 195<br />
meristem 55<br />
meristem 61<br />
merokok 44<br />
mesofil 65<br />
metagenesis 17<br />
metamorfosis 15<br />
meteorogi 201<br />
monokotil 64<br />
mortar 108<br />
morula 13<br />
mulut 33<br />
N<br />
nada 224<br />
narkotika 122, 123, 127, 129<br />
nasti 72<br />
neutron 79, 93<br />
274<br />
Niels Bohr 79<br />
nimfa 17<br />
nomor atom 80, 93<br />
nomor massa 86, 93<br />
nonpolar 100<br />
O<br />
organ 56<br />
organogenesis 13<br />
osifikasi 28<br />
osteoblas 28<br />
osteoklas 28<br />
osteoporosis 32<br />
otot 31<br />
over dosis 127<br />
ozon 104, 105, 106<br />
P<br />
palisade 65<br />
panjang gelombang 215<br />
pankreas 35<br />
parenkim 62<br />
paru-paru 43<br />
patah tulang 33<br />
Paul Mueller 107<br />
pemantulan gelombang 216<br />
pembekuan darah 50<br />
pencernaan 33<br />
penulangan 28<br />
penyakit tanaman 75<br />
pepsin 35<br />
peredaran darah 46<br />
periode 209, 215<br />
peristaltik 34<br />
pernapasan 42<br />
persendian 30<br />
pertenokarpi 60<br />
pertumbuhan 5<br />
pesawat sederhana 153<br />
pestisida 75<br />
pita suara 42<br />
plasma darah 48<br />
pleura 43<br />
pnematofor 56<br />
polar 100<br />
polip 53<br />
preventif 128<br />
protein 37<br />
proton 79, 86, 81, 93<br />
psikotropika 87, 120, 121, 125, 127<br />
ptialin 34<br />
pubertas 18<br />
pupa 16<br />
putik 60<br />
R<br />
Rachel Carson 107<br />
radioaktif 108, 109, 128<br />
radioisotop 109<br />
rangka 27<br />
rangka aksial 28<br />
rangka apendikular 29<br />
reaksi inti 166<br />
rehabilitatif 128<br />
rektum 36<br />
remaja 18<br />
resipien 51<br />
Ilmu Pengetahuan Alam <strong>SMP</strong> dan MTs <strong>Kelas</strong> <strong>VIII</strong><br />
resonansi 226<br />
resultan 140, 142<br />
reumatik 33<br />
roda gigi 153<br />
Rutherford 79, 93<br />
S<br />
salesma 45<br />
saponifikasi 83<br />
sekum 36<br />
sel darah 49<br />
sel surya 217<br />
senyawa ionik 87<br />
serum 49<br />
shade guide 95<br />
Sir Isaac Newton 140<br />
sistol 41<br />
sitokonin 7<br />
sklerenkim 62<br />
skoliosis 33<br />
somatotropin 7<br />
sonar 218<br />
stimulan 128<br />
stomata 65<br />
sumsum merah 27<br />
T<br />
taksis 72<br />
tanah 9<br />
TBC 45<br />
tekanan 183<br />
tekanan air 187<br />
tekanan darah 47<br />
tekanan udara 199<br />
tendon 32<br />
tenggelam 196<br />
timbre 225<br />
tiroksin 6<br />
titik kesetimbangan 207<br />
tonsil 53<br />
trakea 42<br />
transfusi 51<br />
trombosit 49<br />
tropisme 71<br />
tuas 153, 155<br />
tudung akar 63<br />
tulang 27<br />
U<br />
udara pernapasan 44<br />
ultrasonik 223<br />
ultrasonografi 223<br />
urat 32<br />
usaha 172<br />
usus besar 36<br />
usus halus 35<br />
V<br />
varises 54<br />
vena 47<br />
ventrikel 47<br />
vitamin 38<br />
W<br />
wasir 54<br />
X<br />
xilem 62
ISBN 979-462-968-5<br />
.