Jika ada pihak mengatasnamakan PRMN yang memeras, menipu, dan melanggar kode etik, sampaikan pengaduan pada kami.

Mengenal Tokoh-Tokoh dalam Serial Si Unyil

- 28 November 2016, 07:45 WIB

SI Unyil hadir pertama kali di televisi tahun 1981 dan sukses bertahan selama 12 tahun. Serial itu  tayang setiap Minggu pagi di TVRI. Selepas itu, tayangan Si Unyil berpindah-pindah stasiun TV tetapi  tetap mempertahankan boneka dengan karakter tokoh-tokoh buatan Suyadi itu yang menjadikannya khas. 

Keberagaman yang ada di Indonesia seperti suku, agama, budaya bisa kita lihat melalui cerita tokoh-tokoh Si Unyil.

Berikut ini tokoh-tokoh yang kerap muncul dalam Serial Si Unyil

Unyil
Nama Unyil berasal dari kata ’mungil’ yang berarti ’kecil’. Boneka Unyil dibuat dengan ciri-ciri fisik kulit yang sawo matang, hidung pesek, dan selalu mengenakan peci, baju koko, dan sarung.

Tampilan fisik itu dibuat untuk menonjolkan ciri ke-Indonesia-annya.
 
Ucrit
Ucrit adalah salah satu sahabat Unyil. Ucrit diceritakan sebagai pemeluk agama Katolik. Persahabatan Ucrit dan Unyil mengambarkan keberagaman agama di Indonesia yang bisa hidup dengan rukun dan bersahabat walau berbeda agama dengan Unyil yang seorang muslim.
 
Usro
Usro adalah sahabat Unyil selain Ucrit. Sebagai sahabat, Usro dan Ucrit selalu menemani Unyil dalam petualangan di serial Si Unyil. Bahkan, mereka memiliki grup band yang diberi nama Band Dekil. Sangat mudah untuk mengenali Usro. Dia selalu memakai kemeja kotak-kotak dengan belahan rambut di tengah.
 
Meilani
Melani adalah salah satu dari trio teman perempuan Unyil, yaitu Siti dan Menik.

Melani merupakan tokoh keturunan Tiongkok yang berasimilasi dalam masyrakat Indonesia. Mereka hidup rukun dengan meski berbeda suku dan latar belakang budaya.
 
Cuplis
Cuplis bersama teman dekatnya Endut dan Pesek (Kendar) adalah kelompok teman yang suka bermusuhan dengan kelompok bemain Unyil.
 
Pak Raden
Inilah tokoh yang dimainkan langsung oleh pembuat tokoh-tokoh Si Unyil, yaitu Suyadi. Tampilan Pak Raden begitu khas dengan unsur Jawa yang kental. Ia menggunakan kain beskap berwarna hitam, menggunakan blangkon dan lengkap dengan tongkat di tangan. Kumis tebal yang melintang dan tawa yang menggelegar juga menjadi ciri khas Pak Raden.

Halaman:

Editor: Administrator


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Dapatkan konten ekslusif "Langganan
sekarang
dan tetap
up to date!"
Email Address:

Terpopuler

Kabar Daerah

Pikiran Rakyat Media Network

x