Halodoc, Jakarta – Retinopati diabetik adalah komplikasi yang bisa terjadi karena diabetes. Ketika kadar gula darah seseorang tinggi, retina mata bisa rusak dan menyebabkan masalah ini.

Meski awalnya hanya menyebabkan masalah penglihatan yang minor, dalam jangka panjang bisa menyebabkan kebutaan. Retinopati diabetik rentan terjadi pada pengidap diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Simak berikut ini informasi lengkapnya tentang kondisi kesehatan ini!

Bagaimana Retinopati Diabetik Bisa Terjadi?

Terlalu banyak gula di dalam tubuh bisa menyebabkan masalah tertentu, salah satunya adalah hambatan dalam pembuluh darah yang mengarah ke retina. Ketika bagian mata ini tidak mendapat suplai darah, mata akan berusaha untuk menumbuhkan pembuluh darah baru. Namun, pembuluh darah baru ini bisa tidak tumbuh dengan baik sehingga darah mudah keluar. 

Jika hal ini terjadi, akan ada tiga tahap kerusakan pada mata, yaitu:

• Benjolan muncul di pembuluh darah dan berpotensi terjadi pendarahan tapi tidak mengganggu penglihatan.
• Perubahan drastis akan terjadi terhadap pembuluh darah sehingga menyebabkan pendarahan.
• Jaringan dan pembuluh darah baru mengalami pendarahan yang banyak sehingga menyebabkan kebutaan. 

Gejala dan Faktor Risiko Retinopati Diabetik

Di awal komplikasi, pengidapnya mungkin tidak akan merasakan gejala apa pun. Namun, seiring waktu bisa muncul kondisi seperti: 

• Bintik atau garis hitam yang menghalangi pandangan.
• Penglihatan kabur.
• Penurunan kemampuan melihat.
• Area gelap tertentu pada penglihatan.
• Sakit mata dan kemerahan.
• Sulit melihat di kegelapan.
• Kebutaan.

Perlu kamu ketahui juga bahwa ada kemungkinan gejala ini muncul lebih cepat jika pengidap memiliki kadar gula darah yang tinggi, diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi. Risikonya akan menjadi lebih tinggi karena kondisi tubuh yang terjadi pada pengidap penyakit-penyakit tersebut bisa memicu retinopati diabetik. Selain penyakit, masalah ini juga akan lebih rawan terjadi ketika hamil.

Bagaimana Cara Mencegahnya?

Terkadang, komplikasi retinopati diabetik tidak bisa terhindari. Namun, ada beberapa cara untuk meminimalisir risiko terjadinya penyakit yang bisa memicu kondisi ini, antara lain:

1. Menjaga kadar gula darah

Kadar gula darah bisa menyebabkan diabetes dan memicu masalah pada peredaran darah. Oleh karena itu, pastikan kamu secara rutin memonitor kadar gula darah.

Terlebih lagi jika kamu sedang sakit atau stres. Kamu juga bisa memastikan bahwa konsumsi gula sehari-hari tetap dalam batas normal.

2. Mengurangi kolesterol

Kolesterol adalah sumber dari berbagai masalah kesehatan yang bisa menyebabkan retinopati diabetik. Oleh karena itu, kurangi kolesterol dengan olahraga rutin beberapa kali seminggu dan juga mengonsumsi nutrisi yang seimbang.

Selain kedua hal ini, kamu juga bisa mencari tahu Cara Alami Menurunkan Kolesterol Tinggi.

Cara Penanganan untuk Pengidap

Pengobatan untuk kondisi ini umumnya hanya perlu jika sudah berpotensi mengganggu penglihatan atau menyebabkan kebutaan. Sebelum itu terjadi, pengobatan yang lebih penting adalah untuk penyakit asal seperti diabetes. 

Untuk pengidap yang rawan gangguan penglihatan, penanganan utama yang bisa dokter sarankan yaitu pengobatan laser, penyuntikan obat-obatan ke mata, atau operasi untuk mengeluarkan darah dan jaringan yang rusak dari mata. 

Itulah berbagai hal yang perlu kamu tahu tentang retinopati diabetik. Kalau kamu masih memiliki pertanyaan tentang kondisi ini atau mengalami gejala-gejala di atas, jangan ragu untuk langsung melakukan konsultasi lebih lanjut dengan hubungi dokter melalui aplikasi Halodoc. 

Sekarang kamu bisa berkonsultasi dengan praktis kapan saja dan dari mana saja. Tunggu apa lagi? Ayo download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 

NHS. Diakses pada 2023. Diabetic retinopathy.

Mayoclinic. Diakses pada 2023. Diabetic retinopathy.