Hari Polwan 1 September: Siapa Polisi Wanita Pertama Berpangkat Jenderal?

Hari Polwan 1 September: Siapa Polisi Wanita Pertama Berpangkat Jenderal?

Tari Pagusa - detikJatim
Rabu, 30 Agu 2023 20:00 WIB
Ada pemandangan berbeda di check point Exit Tol Cileunyi. Dengan menaiki skuter, sejumlah Polisi Wanita (Polwan) Polresta Bandung memberikan imbauan dilarang mudik.
Ilustrasi Polwan/Foto: Wisma Putra
Surabaya -

Tanggal 1 September 1948 merupakan hari lahirnya Polisi Wanita (Polwan) di Indonesia. Maka dari itu, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Polwan.

Mengutip laman Museum Polri, pada awal tahun 1948, polisi sempat mengalami kesulitan saat melakukan pemeriksaan terhadap korban, tersangka, ataupun saksi wanita. Terutama pemeriksaan pada fisik untuk menangani sebuah kasus. Lalu polisi sering meminta bantuan istri polisi dan pegawai sipil wanita untuk melaksanakan tugas pemeriksaan fisik.

Organisasi wanita dan organisasi wanita Islam di Bukittinggi, Sumatra Barat berinisiatif mengajukan usulan kepada pemerintah, agar pihak wanita diikutsertakan dalam pendidikan kepolisian, untuk menangani beberapa contoh masalah tersebut. Cabang Djawatan Kepolisian Negara untuk Sumatra yang berkedudukan di Bukittinggi, kemudian memberikan kesempatan mendidik wanita-wanita pilihan untuk menjadi polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanggal 1 September 1948, telah terdapat enam wanita pertama yang secara resmi dididik sebagai calon Polwan. Mereka yakni Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina Loekman, Dahniar Sukotjo, Djasmainar, dan Rosnalia Taher. Sejak saat itu, tanggal 1 September diperingati sebagai hari lahirnya Polisi Wanita (Polwan).

Pada Agresi Militer II, pendidikan Polisi Wanita berpindah ke Sekolah Polisi Negeri Sukabumi. Mereka memperoleh pendidikan mengenai ilmu jiwa, psikologi, sosiologi dan ilmu kemasyarakatan.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya dibekali dengan ilmu akademik, mereka juga dibekali dengan ilmu bela diri. Seperti jiu jit su, judo, anggar dan pendidikan militer.

Sosok polwan cantik ditengah kasus bom panci di Bandung jadi sorotan. Di lokasi penggerebekan, ia hadir dan ramai diperbincangkan di media sosial.Ilustrasi Polwan/ Foto: Instagram @ismiaisyah20

Tiga tahun kemudian, tanggal 1 Mei 1951, enam calon inspektur Polisi Wanita ini berhasil menyelesaikan pendidikan dan mulai bertugas di Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.

Mereka menangani kasus terkait perlindungan wanita dan anak-anak, membantu polisi umum untuk menyelidiki perkara dengan terdakwa, korban dan saksi khusus bergender wanita. Tugas yang mereka lakukan juga bertambah untuk memberantas pelacuran, perdagangan perempuan dan anak-anak.

Sejarah perjalanan Polisi Wanita terus berlanjut. Pada 1965, pendidikan calon Polwan digabungkan bersama calon perwira polisi pria. Mereka bersama-sama dididik di Akademi Angkatan Kepolisian di Yogyakarta.

Namun pendidikan Polwan hanya berlangsung selama 1 tahun. Setelah itu terbitlah kebijakan baru yang membuat perwira Polisi Wanita direkrut melalui Sekolah Perwira Militer Wajib.

Polisi Wanita mulai menduduki karier yang lebih tinggi dalam dunia kepolisian pada tahun 1987. Lettu Polisi Dwi Gusiyati merupakan Polisi Wanita pertama yang menjabat posisi Kapolsek Pasar Kliwon di Solo

Setelahnya di tahun 1991, Brigadir Jenderal Polisi Jeanne Mandagi, S.H. menjadi Polwan pertama yang meraih pangkat Jenderal bintang satu.

Artikel ini ditulis oleh Tari Pagusa, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.



Simak Video "Bukan Pasir, Pantai Kecil di Trenggalek Ini Penuh Batu Unik"
[Gambas:Video 20detik]
(sun/dte)