Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 Kemerdekaan RI

Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945 Kemerdekaan RI

Trisna Wulandari - detikEdu
Rabu, 09 Agu 2023 06:30 WIB
Ilustrasi pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia
Berikut peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945 yang menandai kemerdekaan bangsa Indonesia. Foto: Ipphos
Jakarta -

Peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia dilangsungkan pada Jumat, 17 Agustus 1945, atau tanggal 17 Agustus 2605 berdasarkan tahun kalender Jimmu Jepang. Teks proklamasi dibacakan Soekarno, didampingi Mohammad Hatta. Proklamasi kemerdekaan RI berlangsung di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat.

Sebelumnya, Mohammad Hatta meminta golongan muda yang bekerja di Kantor Berita Domei untuk memperbanyak memperbanyak teks proklamasi dan menyiarkannya, seperti dikutip dari Pasti Bisa Sejarah Indonesia oleh Tim Ganesha Operation. Soekarni, contohnya, bertugas menyebarkan berita kemerdekaan Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945

Berikut kronologi peristiwa proklamasi 17 Agustus 1945.

Naskah Proklamasi Rampung

Pada 17 Agustus 1945 sekitar pukul 05.00 WIB, perwakilan golongan muda dan tua rampung menyusun naskah proklamasi yang ditandatangani Soekarno-Hatta sesuai usulan Soekarni. Mereka bersepakat memproklamasikan kemerdekaan pada pukul 10.30 WIB dan kembali ke kediaman.

ADVERTISEMENT

Pergantian Lokasi Proklamasi Kemerdekaan RI

Proklamasi kemerdekaan Indonesia rencananya disampaikan di Lapangan Ikada (kini lapangan Monumen Nasional atau Monas). Tetapi, kegiatan kemudian dipindahkan ke Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 (sekarang Jalan Proklamasi).

Pergantian lokasi proklamasi ini disebabkan kekhawatiran timbulnya pertumpahan darah saat peristiwa proklamasi, seperti dikutip dari Buku Siswa Sejarah oleh Windriati, S.Pd.

Peserta Upacara 17 Agustus 1945 Membawa Senjata

Sekitar 500 peserta upacara 17 Agutus 145 hadir di peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia.Mereka hadir dengan membawa apapun sebagai senjata ke Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Sebab, mereka khawatir dengan keberadaan bala tentara Dai Nippon Jepang yang masih ada di Jakarta meskipun kekuasaannya sudah jatuh ke tangan Sekutu.

Plan B Proklamasi di Jalan Prapatan 10

Di Jalan Prapatan 10 Jakarta, para pemuda militan siap mengantisipasi serangan atau gangguan pihak Jepang. Mereka siap membacakan teks proklamasi di asrama Jalan Prapatan 10 jika upacara bendera di Jalan Pegangsaan Timur 56 tahu-tahu dilarang.

Persiapan Upacara 17 Agustus 1945

Para tokoh bangsa berdatangan ke kediaman Ir. Soekarno menjelang pukul 10.30. Adapun susunan acara yang telah disusun terdiri atas pembacaan proklamasi, pengibaran bendera Merah Putih, dan sambutan oleh Wali Kota Soewirjo dan dr. Muwardi.

Sebelum acara dimulai, Drs. Moh. Hatta datang mengenakan pakaian putih-putih. Setelah semua siap, upacara dimulai. Latief Hendraningrat mempersilakan Soekarno dan Mohammad Hatta maju ke depan.

Pidato Proklamasi Kemerdekaan oleh Soekarno

Sebelum membaca naskah proklamasi kemerdekaan RI, Soekarno menyampaikan pidato sambutan yang menegaskan Indonesia sudah merdeka dari penjajahan.

Berikut isi pidato kemerdekaan Soekarno atau pidato proklamasi Ri, dikutip dari Hukum Tata Negara Indonesia oleh Dr S Andi Sutrisno, SH, MH, dkk:

Saudara-saudara sekalian!

Saya telah minta saudara-saudara hadir di sini untuk menyaksikan satu peristiwa maha penting dalam sejarah kita. Berpuluh-puluh tahun kita bangsa Indonesia telah berjuang untuk kemerdekaan tanah air kita. Bahkan beratus-ratus tahun!

Gelombangnya aksi kita untuk mencapai kemerdekaan kita untuk ada naiknya dan turunnya, tetapi jiwa kita tetap menuju cita-cita. Juga di zaman Jepang, usaha kita untuk mencapai kemerdekaan nasional tidak berhenti-henti. Di dalam zaman Jepang ini, tampaknya saja kita menyandarkan diri kita kepada mereka. Tetapi pada hakikatnya, tetap kita menyusun tenaga kita sendiri, tetap kita percaya kepada kekuatan sendiri.

Sekarang tibalah saatnya kita benar-benar mengambil nasib bangsa dan nasib tanah air di dalam tangan kita sendiri, akan dapat berdiri dengan kuatnya. Saudara-saudara! Dengan ini kami nyatakan kebulatan tekad itu. Dengarkanlah proklamasi kami.

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Langsung dan serangkai dengan pidato proklamasi, Soekarno menyampaikan proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai berikut:

PROKLAMASI
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan Kemerdekaan Indonesia.

Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l. diselenggarakan dengan tjara seksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja."

Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen '05

Atas nama bangsa Indonesia

Soekarno/Hatta

Setelah membaca teks proklamasi, Soekarno memberi penutup sebagai berikut:

Demikianlah saudara-saudara, kita sekarang telah merdeka. Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, negara Republik Indonesia merdeka, kekal, dan abadi. Insya Allah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu.

Pengibaran Bendera Merah Putih 1945

Pembacaan teks proklamasi oleh Soekarno dilanjutkan dengan pengibaran bendera Merah Putih yang dijahit Fatmawati. Pengibar bendera Merah Putih pertama adalah Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan Soerastri Karma (SK) Trimurti.

Wali Kota Soewirjo dan dr. Muwardi kemudian memberikan sambutan.

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya

Acara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diakhiri dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu tersebut diciptakan Wage Rudolf (WR) Soepratman, jurnalis dan penulis lagu yang kelak juga menjadi pahlawan nasional Indonesia. Selesainya proklamasi kemerdekaan Indonesia menandai berdirinya Republik Indonesia.

Permintaan Pembacaan Ulang Proklamasi

Ingat lokasi proklamasi diubah? Pergantian lokasi ini rupanya membuat sekitar 100 anggota Barisan Pelopor terlambat. Mereka harus jalan kaki kembali dari Lapangan Ikada ke Jalan Pengangsaan, sedangkan Lapangan Ikada saat itu ramai oleh warga.

Para anggota Barisan Pelopor yang terpaksa terlambat menuntut pembacaan ulang proklamasi. Tuntutan ini ditolak, lalu Mohammad Hatta memberikan amanat singkat.

Nah, itu dia suasana peristiwa proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Kini, pascapandemi, upacara HUT ke-78 RI sudah dapat kembali diselenggarakan secara tatap muka seperti pada hari kemerdekaan Indonesia.



Simak Video "Jokowi soal Belanda Akui Kemerdekaan RI: Impact-nya ke Mana-mana"
[Gambas:Video 20detik]
(twu/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia