Buah pawpaw: Bangkitnya kembali buah asli Amerika yang terlupakan

Di wilayah Amerika Utara, sejenis buah purba tumbuh liar namun nyaris terlupakan. Kini, komunitas pecinta kuliner, petani, dan ilmuwan berusaha keras untuk mengubahnya.

"Di mana, oh di mana, Suzie kecil yang cantik? Di mana, oh di mana, Suzie kecil yang cantik? Di mana, oh di mana, Suzie kecil yang cantik?" tanya sebuah lagu rakyat tradisional. "Jauh di sana, di petak pawpaw."

Sepertinya Suzie tahu lebih banyak tentang pawpaw daripada kebanyakan orang. Buah asli yang berasal dari Amerika Utara dan dapat dimakan ini tumbuh liar di 26 negara bagian AS, termasuk Texas, Ohio, West Virginia, New York dan Michigan, bahkan sampai ke Ontario, Kanada. Namun kebanyakan orang belum pernah mendengarnya.

Itu karena pawpaw belum pernah dijual secara massal. Petani komersial menghindari budidaya pawpaw karena tanaman ini membutuhkan lingkungan pertumbuhan khusus di daerah rendah dan basah.

Baca juga:

Pawpaw juga gampang busuk, hanya beberapa hari setelah dipanen - jadi Anda tidak akan melihat buah berwarna kuning-hijau ini di sebelah anggur dan buah-buahan lain di toko bahan makanan. 

Namun demikian, komunitas penggemar berat pawpaw di seluruh AS - mulai dari penyelenggara festival dan koki hingga ilmuwan dan petani independen - sekarang berusaha memperluas kecintaan terhadap buah yang terlupakan ini, dan mereka ingin Anda juga menyukainya.

"Pawpaw sangat lezat," kata Michael Judd, penulis buku For the Love of Paw Paws: Manual Mini untuk Menumbuhkan dan Merawat Paw Paws - Dari Biji ke Meja Makan. 

Selama musim panen (biasanya beberapa minggu di akhir musim panas atau awal musim gugur), menu makan Michael terutama terdiri dari pawpaw yang dipetik langsung dari pohonnya. 

"Ini adalah makanan super yang kaya nutrisi," tambahnya, menyebutkan banyak kandungan nutrisi pada pawpaw: antioksidan, semua asam amino, magnesium, tembaga, seng, besi, kalium, fosfor, vitamin C.

Untuk membantu menyebarkan kebaikan pawpaw, Judd akan menjadi tuan rumah festival pawpaw tahunan ketujuh September ini, di pertaniannya di Frederick, Maryland, yang meliputi pencicipan, pembuatan selai, es krim pawpaw, musik, kuliah, dan banyak lagi.

Festival pawpaw yang lebih besar di Ohio telah menarik penggemar sejak 1999.

"Tahun lalu kami kedatangan hampir 10.000 pengunjung," kata Chris Chmiel, salah satu pemilik Integration Acres di Albany, Ohio, tempat ia menanam pawpaw, mengirimkan produk pawpaw, dan membantu mengatur festival tahunan kota itu. 

"Orang-orang hadir setiap tahun, dan festival itu telah menjadi tradisi keluarga bagi banyak orang. Kami juga menyelenggarakan acara masak pawpaw, kompetisi pawpaw terbaik, dan kompetisi makan pawpaw. Bir pawpaw sukses besar untuk festival ini!"

Chmiel pertama kali mengenal pawpaw saat ia masih duduk sebagai mahasiswa, sebuah hal yang kemudian mempengaruhi studi dan karirnya di bidang pertanian berkelanjutan.

Dia bahkan memiliki tato buah pawpaw di lengannya. "Ini adalah buah tropis yang tumbuh di sini, di Appalachia... itu semacam raja tanaman asli di sekitar sini," katanya dalam TEDx Talk di 2018.

Pawpaw berada dalam keluarga yang sama dengan apel custard, cherimoya, sweetsop, sirsak dan ylang-ylang. 

Ini adalah buah subtropis yang bermigrasi ke utara dari Amerika Tengah, dan ini bukan hal biasa; pawpaw adalah satu-satunya keluarga buah tropis yang tidak terbatas pada daerah tropis.

Baca juga:

Bukti fosil paling awal dari pawpaw berasal dari Zaman Miosen, sekitar 23 hingga 5,3 juta tahun yang lalu di tempat yang sekarang disebut Colorado. 

Seiring waktu, iklim telah mengalami periode pemanasan, memperluas jangkauan daerah tropis ke utara dan turut memperluas area tumbuh pawpaw. 

Para ilmuwan juga telah berhipotesis bahwa pawpaw tersebar ke utara oleh megafauna, seperti mastodon, mammoth dan sloth, kucing bertaring tajam, dan berang-berang raksasa.

Ada bukti bahwa manusia juga berperan dalam penyebaran pawpaw. 

"Penduduk asli di bagian timur negara itu selalu menggunakan pawpaw," kata Dr Devon Mihesuah, warga Choctaw Nation yang memegang jabatan profesor Cora Lee Beers Price dalam Pemahaman Budaya Internasional di Universitas Kansas. 

"Suku Iroquois dikisahkan menumbuk pawpaw dan membuat dagingnya menjadi kue dan kemudian mengeringkannya di bawah sinar matahari. Mereka digunakan sebagai makanan perjalanan atau dicampur dengan air menjadi roti jagung."

Pada 1541, penjelajah Spanyol Hernando de Soto mencatat penduduk asli Amerika membudidayakannya di sebelah timur Sungai Mississippi. 

George Washington menulis dalam buku hariannya pada tahun 1785: "Tanam semua pohon aras saya, semua pawpaw saya, dan dua pohon belalang madu." Meskipun tidak ada dokumentasi sejarah, pawpaw dingin dikatakan sebagai makanan penutup favorit Washington.

Pada tahun 1786, ketika Thomas Jefferson menjadi menteri di Prancis, dia mengirim benih dan tanaman pawpaw dari Virginia ke teman-temannya di Eropa. 

Sebuah tulisan dalam jurnal dari penjelajah Lewis dan Clark tertanggal 18 September 1806 mencatat bahwa orang-orang itu "sepenuhnya keluar dari ketentuan" tetapi "tampak sangat puas", dan hidup "sangat baik dengan pawpaw."

Tekstur buah ini telah dibandingkan dengan custard, dan rasanya adalah "perpaduan pisang dan mangga, dengan sepercik rasa vanilla, karamel, nanas, kelapa dan melon, tergantung pada kultivarnya", kata Sheri Crabtree, seorang penyuluh hortikultura dan penelitian di program penelitian pawpaw Kentucky State University.

Banyak penggemar pawpaw akan memberi tahu Anda bahwa buah berbentuk seperti mangga - berwarna kuning-hijau di bagian luar dengan daging berwarna emas-oranye, dan panjang 7 hingga 13cm dengan berat hingga setengah kilogram ini - paling enak dinikmati dengan memetik langsung dari pohonnya. 

Tetapi untuk saat ini, hampir tidak mungkin menemukannya di toko bahan makanan lokal; sebaliknya, petani menjual buah segar atau pulp bekunya secara online langsung ke konsumen atau di pasar petani setempat. Pohon pawpaw juga dijual oleh pembibitan.

Namun, para ilmuwan sedang berusaha mempelajari lebih lanjut tentang pawpaw dan menemukan cara untuk membuatnya lebih layak secara ekonomi. 

Iowa State University sedang mengembangkan varietas pawpaw dengan umur simpan yang lebih lama dan buah yang lebih besar dengan biji yang lebih sedikit.

Kentucky State University memiliki program pawpaw juga. 

"Kami tertarik pada pawpaw dari sudut pandang ekologi sebagai tanaman asli yang kehilangan habitat, dan dari sudut pandang hortikultura sebagai tanaman buah bernilai tinggi yang unik yang dapat ditanam secara berkelanjutan karena cocok untuk iklim sekarang," kata Crabtree. 

Dia mencatat bahwa selama 20 tahun terakhir dia melihat kesadaran buah mulai tumbuh, didorong oleh pergeseran ke arah produksi pangan lokal dan berkelanjutan dan gerakan Slow Food. 

Beberapa perhatian terhadap pawpaw juga didorong oleh upaya untuk menghormati makanan asli. 

Seperti yang dikatakan Mihesuah, "Suku-suku asli berusaha melindungi dan merevitalisasi sumber makanan tradisional mereka, dan pawpaw adalah bagian penting dalam menu mereka." 

Para koki dan pembuat bir di dunia makanan dan minuman juga meningkatkan kesadaran akan pawpaw. 

Baca juga:

Taylor Knapp adalah koki di belakang PAWPAW, sebuah restoran pop-up yang didedikasikan untuk menampilkan bahan-bahan yang dibudidayakan, dipancing, dan dicari di North Fork of Long Island di New York. 

Menunya yang sering berubah termasuk hidangan seperti dada bebek lokal dengan saus pawpaw, sundae pawpaw dengan karamel kenari hitam dan meringue jeruk bakar, dan bon bon pawpaw dan cokelat putih. 

Jelas Knapp, seperti banyak orang lain, adalah seorang penggemar berat pawpaw.

"Pawpaw adalah buah asli luar biasa yang menyaingi spesimen eksotis paling dicari yang kami dapatkan dari seluruh dunia," katanya.

Memang, tampaknya pawpaw kini menjadi semakin modis. Tim Luscher dari Sig Luscher Brewery di Frankfort, Kentucky, membuat bir pawpaw. 

Alicia Burton dari Jeptha Creed Distillery di Shelbyville, Kentucky, membuat brendi pawpaw. Koki dan pendidik kuliner Sara Bir baru-baru ini menulis The Pocket Pawpaw Cookbook . 

"Pawpaw yang terbaik adalah yang daging buahnya seperti custard. Oleh karena itu, saya suka mereka dalam custard panggang dan makanan penutup berbasis susu yang dingin," katanya. 

"Mereka juga cocok dengan makanan gurih yang terinspirasi menu tropis - seperti pawpaw beurre blanc yang dibubuhi lada habanero untuk disajikan dengan udang." 

Dan koki yang berbasis di Minnesota, Alan Bergo, seorang pengumpul dan pemburu terkenal dari makanan liar yang tidak dikenal, telah memberikan perhatian khusus kepada pawpaw.

Ia berbagi resep pawpaw, panna cotta dan kue keju, di situsnya.

Ini adalah kumpulan individu pekerja keras yang antusias dan ingin menempatkan pawpaw di panggung yang lebih besar. Jika masih hidup, George Washington niscaya akan senang.

--

Versi bahasa Inggris artikel ini berjudul The revival of a forgotten American fruit dapat Anda baca di BBC Travel.