Universitas Airlangga Official Website

Buah Segar Vs Beku; Jadi Mana yang Lebih Sehat?

Buah-buahan adalah salah satu komoditas holikultura yang sangat berperan penting bagi seluruh masyarakat Indonesia. Salah satu produk konsumsi yang diminati konsumen adalah buah yang memang memiliki kandungan vitamin untuk dapat bantu menjaga daya tahan tubuh Buah-buahan ini memiliki fungsi yang sangat penting bagi proses metabolisme tubuh karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Dibandingkan dengan suplemen obat-obatan kimia yang dijual di toko-toko, konsumsi buah jauh lebih aman tanpa efek samping yang berbahaya serta dari sisi harga umumnya jauh lebih murah dibandingkan suplemen yang memiliki fungsi yang sama. Buah dipercaya dan terbukti dapat menghilangkan toksin-toksin akibat radikal bebas dan makanan junk food. Kandungan dalam buah dan sayur dapat melunturkan lemak sekaligus mengeluarkan toksin-toksin dari dalam tubuh. Tidak heran jika orang yang rajin mengonsumsi buah dan sayur dalam jumlah seimbang akan lebih sehat. Namun buah adalah produk dengan daya tahan singkat apalagi ada beberapa buah yang tidak dapat disimpan dalam lemari pendingin.

Sebagian besar buah segar dipetik sebelum matang. Hal ini memberikan buah-buahan tersebut waktu agar matang sepenuhnya selama pengantaran. Buah segar memiliki jumlah nutrisi yang tinggi saat panen, namun nutrisi akan segera terurai saat bahan pangan dipetik, dikemas, dan dipajang. Nutrisi ini akan makin terurai ketika diletakkan di lemari es. Beberapa penelitian juga mengungkapkan bahwa buah beku ternyata memiliki nutrisi yang konsisten dibanding dengan bahan pangan segar yang sudah disimpan di lemari es beberapa hari. Meskipun bahan segar memiliki jumlah nutrisi yang tertinggi saat panen, namun nutrisi akan segera terurai saat bahan pangan dipetik, dikemas, dipajang, dan ketika diletakkan dilemari es (CNN, 2017). Buah beku cocok apabila dikondisikan pada masa pasca pandemi seperti saat ini, karena buah beku lebih awet dan tentunya dapat meminimalkan frekuensi orang untuk keluar membeli stok. Namun di sisi lain, selain harga buah beku yang cenderung lebih mahal beredar paradigma di masyarakat bahwa buah segar lebih sehat dibandingkan buah beku.

Produk segar maupun beku ternyata tidak berbeda jauh kandungan gizinya. Produk segar dan beku memiliki nilai gizi yang mirip. Adapun sebuah penelitian yang menyatakan penurunan zat gizi dalam beberapa sayur buah beku perbedaannya sangat kecil dengan zat gizi dalam produk segar. Secara umum, tiap jenis ini memiliki kelemahan dan kelebihannya masing-masing. Selain itu, kadar vitamin A, karotenoid, vitamin E, mineral, dan serat dalam produk segar dan beku umumnya tidak jauh berbeda, meskipun buah beku juga mengalami proses blanching. Semua ini akan baik-baik saja jika memang sayuran beku yang dipilih hanya dibekukan saja dengan proses yang tepat bukan ditambahkan dengan zat-zat pengawet. Meski demikian, tidak perlu ragu mengonsumsi buah beku atau segar. Jadikan mengonsumsi buah sebagai rutinitas terlepas dari cara mengolahnya.

Referensi:

Ziraluo & Duha. 2020. Diversity Study Of Fruit Producer Plant In Nias Island. Jurnal Inovasi Penelitian, 1:4:683-694.