Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan sebagai bentuk syukur kehadirat Allah SWT. Karena rahmat
dan ijinNya kami bisa menyelesaikan Buku Pedoman Kaderisasi Tingkat Awal ini. Tak lupa
sholawat serta salam semoga selalu tercurah limpahkan keharibaan Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah membimbing kita menuju jalan yang terang.

Pengkaderan merupakan suatu fitrah dalam perjalanan suatu organisasi, demikian halnya
dalam CSSMoRA sebagai organisasi wadah tiap orang yang berkesempatan menerima
beasiswa melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama Republik
Indonesia. CSSMoRA menginginkan kader-kader yang berkarakter, berprestasi dan peduli;
dimana kaderisasi inilah proses untuk membentuknya. Kaderisasi ini terbagi kedalam dua
tahapan yaitu tahapan awal dan tahapan lanjut (buku kendali).

Dalam buku pedoman ini hanya dijelasakan kaderisasi tingkat awal beserta berbagai pernak-
pernak kaderisasi lainnya yang bertujuan untuk menyiapkan kader-kader CSSMoRA kedepan
yang lebih baik dan siap merubah takdir bangsa. Buku ini akan menjadi rujukan setiap
CSSMoRA Perguruan Tinggi (PT) dalam melaksanakan kaderisasi. Dalam kerberjalanannya,
buku ini dianjurkan untuk secara total dilaksanakan. Namun bila dirasa ada kekurangan
masing-masing CSSMoRA PT bisa menambahkan aspek yang kurang tersebut.

Pelaksanaan kaderisasi secara teknis dilakukan oleh pengurus CSSMoRA PT sedangkan


Departemen PSDM CSSMoRA dalam hal ini bertugas sebagai konseptor dan evaluator.
Pelaksanaannya dilakukan oleh pengurus CSSMoRA PT yang merupakan struktural di bawah
naungan Departemen PSDM CSSMoRA.

Akhirnya kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, khususnya tim yang telah
menyelesaikan pedoman ini. Semoga dengan hadirnya buku pedoman ini dapat dijadikan
sebagai acuan bagi pengurus CSSMoRA PT dalam melaksanakan pengkaderan. Buku ini jauh
dari sempurna, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran semua anggota dalam
keberjalanan kaderisasi ini supaya lebih baik.

Tim Penyusun

2
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
TIM PENYUSUN

Pelindung :

Ketua CSSMoRA Nasional

Muhammad Zidni Nafi’ (UIN Sunan Gunung Djati)

PenanggungJawab :

Koordinator Departemen PSDM CSSMoRA Nasional

Faris Mohammad H (UIN Syarif Hidayatullah)

Penyusun :

Andi Muhammad Galib (UIN Maulana Malik Ibrahim)

Sulkifli (UPI)

Anugrah (UIN Sunan Gunung Djati)

Muh. Khairul Amin (UIN Sunan Kalijaga)

Fariz Hambali (ITS)

3
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
BUKU PANDUAN KADERISASI TINGKAT AWAL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................. 2

TIM PENYUSUN .................................................................... 3

DAFTAR ISI ............................................................................ 4

I. LANDASAN ..................................................................... 5

1.1 Landasan Nilai/Etik ................................................................. 5

1.2 Landasan Formal Organisasi ................................................... 5

II. PENGERTIAN .................................................................. 5

III. SASARAN .................................................................... 7

IV. TUJUAN DAN TARGET ................................................. 7

V. KURIKULUM ................................................................... 9

5.1 Kurikulum Wajib ..................................................................... 9

5.2 Kurikulum Usulan ................................................................. 10

VI. KONSEP .................................................................... 11

6.1 Sifat Pengkaderan ................................................................. 11

6.2 Teknis ................................................................................... 12

6.3 Pelaksanaan ......................................................................... 12

VII. METODE ................................................................... 13

7.1 Ceramah ............................................................................... 13

7.2 Diskusi .................................................................................. 13

7.3 Pendampingan...................................................................... 14

7.4 Learning by Doing ................................................................. 14

VIII. EVALUASI ................................................................ 15


4
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
IX. PENUTUP .................................................................. 15

BUKU PANDUAN KADERISASI TINGKAT AWAL

I. LANDASAN

1.1 Landasan Nilai/Etik

Landasan yang mengatur secara mendasar seluruh pelaksanaan pengkaderan CSSMoRA,


yaitu: A1-Qur'an dan As-Sunnah yang secara operasional dijabarkan dalam Catur Prasetya
Santri Berprestasi.

Catur Prasetya Santri Berprestasi berisi:

1. Kami santri berprestasi berjanji, bertaqwa kepada Allah SWT, mengamalkan Pancasila
dan menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia.
2. Kami santri berprestasi berjanji, mengamalkan nilai-nilai kepesantrenan serta
mengabdikan diri terhadap pesantren dan masyarakat.
3. Kami santri berprestasi berjanji, menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
4. Kami santri berprestasi berjanji, berperan aktif dalam pembangunan Nasional.

1.2 Landasan Formal Organisasi

a. AD-ART CSSMoRA

 Anggaran Dasar BAB I Bagian Tiga pasal 5 dan pasal 6 Tentang Visi dan Misi
CSSMoRA
 Anggaran Dasar BAB I Bagian Empat pasal 7 dan 8 Tentang Dasar dan Sifat
CSSMoRA
 Anggaran Rumah Tangga Bagian VII pasal 54 Tentang Hak, Tugas dan Wewenang
CSSMoRA

b. GBHO CSSMoRA

c. Tri Dharma Perguruan Tinggi

II. PENGERTIAN

Pengkaderan atau kaderisasi merupakan proses pengembangan karakter seseorang yang


disiapkan sebagai kader atau regenerasi sebuah organisasi. Sedangkan Tingkat Awal
menunjukkan bahwa proses kaderisasi ini dilakukan di masa-masa awal dimana objek
5
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
pengkader akan memasuki sebuah organisasi. Dalam hal ini organisasi yang dimaksud adalah
CSSMoRA Nasional dan CSSMoRA PT.

Pengkaderan Tingkat Awal CSSMoRA dapat diartikan tahap awal proses pengembangan
karakter dalam regenerasi kader-kader CSSMoRA dan CSSMoRA PT.

Dalam proses kaderisasi terdapat elemen-elemen pengkader. Elemen pengkader terdapat 3


elemen.

1. Konseptor Kaderisasi

Konseptor merupakan elemen kaderisasi yang bertugas mengonsep kegiatan kaderisasi dari
mulai awal hingga akhir. Selain mengonsep kaderisasi, Konseptor juga berhak mengevaluasi
konsep kaderisasi namun hanya sebatas internal konseptor.

Konseptor adalah Departemen Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) CSSMoRA


Nasional dan Pengurus CSSMoRA PT. PSDM CSSMoRA Nasional dalam hal ini mengonsep
kaderisasi secara umum, sehingga konseptor dari CSSMoRA PT yang bertugas untuk
mendetailkan setiap tahapan kaderisasi dengan berkoordinasi dengan Pengurus PSDM
CSSMoRA Nasional.

2. Pengawas Kaderisasi

Pengawas kaderisasi merupakan elemen kaderisasi yang bertugas untuk mengawasi


keberjalanan kaderisasi. Pengawas ini juga berhak melakukan monitor dan evaluasi
keberjalanan kaderisasi.

Dalam melakukan evaluasi, pengawas harus berkomunikasi dengan Konseptor. Sehingga


konseptor dapat memahami sesuatu yang kurang baik dari konsep dari sudut pandang yang
lain.

Pengawas kaderisasi dalam hal ini melibatkan pengurus PT CSSMoRA, anggota non
pengurus CSSMoRA PT dan PSDM CSSMoRA Nasional.

3. Pelaksana Kaderisasi

Pelaksana kaderisasi merupakan elemen kaderisasi yang bertugas melaksanakan serangkaian


kaderisasi pada objek kaderisasi (mahasiswa baru). Dalam hal ini pelaksana kaderisasi hanya
menerima instruksi dari konseptor, sehingga kaderisasi berjalan sesuai apa yang telah
direncanakan.

6
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
Pelaksana kaderisasi bisa juga merangkap dengan konseptor. Hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadi salah informasi ataupun komunikasi antar elemen karena apabila dibedakan
lebih memungkinkan terjadi salah paham.

III. SASARAN

Sasaran Pengkaderan Tingkat Awal CSSMoRA adalah semua mahasiswa tingkat satu
penerima Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) di semua universitas di Indonesia
yang mengadakan kerja sama dengan Kementerian Agama RI.

IV. TUJUAN DAN TARGET

Tujuan pengkaderan CSSMoRA adalah terbentuknya kader yang memiliki kapasitas dan
kapabilitas untuk melanjutkan roda organisasi CSSMoRA dan Siap Merubah Takdir Bangsa.

Dalam mewujudkan tujuan tersebut, dibentuklah target apa saja yang harus dicapai para kader
sehingga dapat memadai sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman, yang berakhlak
karimah dengan proyeksi sikap individual yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki
komitmen dan kompetensi perjuangan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar. Target
tersebut meliputi berbagai hal (tabel 4.1) dari.

Dari sekian target yang direncanakan diambil garis besar target pengkaderan tingkat awal
untuk tahun 2016 ini adalah Berkarakter, Berprestasi dan Peduli.

Tabel 4.1 Target Pangkaderan Tingkat Awal

TARGET LINGKUP ENTITAS INDIKATOR

Peduli Individu Manajemen Diri


Manajemen Waktu
Manajemen Acara
Manajemen
Organisasi
Manajemen Massa
Angkatan Kekeluargaan
Koordinasi
Komunikasi

7
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
CSSMoRA PT Loyalitas
Kekeluargaan antar
anggota
CSSMoRA Loyalitas
Kekeluargaan antar
anggota CSSMoRA
Indonesia Wawasan
kebangsaan
Nasionalisme
Pengabdian
Internasional Isu Perdamaian dunia
Bahasa
Islam Jiwa kesantrian
Islam rahmatan lil
alamin
Jiwa pengabdian
Prestatif Akademik Indeks Prestasi
Non-Akademik Literasi
Olahraga
Keilmiahan
Wirausaha
Keprofesian
Karakter Leadership Kritis
Komunikatif
Inisiatif
Kedisiplinan
Kejujuran
Tanggung Jawab
Konsistensi
Keorganisasian Aktif
Kontributif

*Indikator (Aktif dan partisipatif) :

8
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
Lulus : 75-80%
Lulus bersyarat : 60-75% (penugasan penulisan esay min 300kata dengan tema sesuai
indikator yang masuk rentang)
Tidak lulus : 0-60% (penugasan pembuatan surat pernyataan permohonan maaf dan perjanjian
akan aktif partisipatif, serta pembuatan esay sesuai indikator yang tidak lulus min 300 kata)

V. KURIKULUM

Kurikulum disusun berdasarkan tujuan dan target yang sudah ditentukan. Kurikulum
merupakan perkembangan dari entitas pengkaderan. Kurikulum ini merupakan alat atau
atribut untuk memenuhi entitas tersebut sehingga dapat dipenuhi.

Kurikulum pada Buku Pedoman Kaderisasi Tingkat Awal ini tidak semua harus dilakukan,
bisa ditambah, dikurangi, ataupun pesis sama sesuai dengan kebutuhan kaderisasi pada
CSSMoRA PT. Sehingga kurikulum tersebut di bagi kedalam 2 bagian, yaitu kurikulum wajib
dan kurikulum usulan.

5.1 Kurikulum Wajib

1. Ke-CSSMoRA-an

Poin-poin yang harus di sampaikan dalam materi ke-CSSMoRA-an yaitu :

a. Pengertian PBSB
 Latar Belakang
 Visi dan Misi Program
b. Pengertian CSSMoRA
 Kepanjangan dari CSSMoRA
 Makna Lambang dan atribut CSSMoRA
c. Sejarah CSSMoRA
d. Visi dan Misi CSSMoRA
e. Struktur Kepengurusan CSSMoRA Nasional
f. Program Kerja CSSMoRA Nasional
g. Hubungan CSSMoRA dengan Kementerian Agama dan CSSMoRA Perguruan Tinggi
h. Konsekuensi sebagai Anggota CSSMoRA

9
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
Konsekuensi di sini maksudnya adalah tentang kontrak awal menerima beasiswa ini,
seperti kewajiban mengabdi dan tidak diperbolehkan menikah selama masa studi, dan
lain-lain.

2. Kepesantrenan

Tujuan dari materi ini adalah agar mahasiswa tetap menjaga nilai dan budaya kepesantrenan
setelah berada di kampus. Selain itu diharapkan setelah materi ini mahasiswa mengetahui
bagaimana perbedaan keadaan antara pesantren dan kampus sehingga tidak terjadi shock
culture.

3. Korganisasian

Tujuan dari materi ini adalah agar mahasiswa mau dan mampu bero rganisasi. Adapun poin-
poin yang harus disampaikan dalam materi ini adalah :

a. Urgensi Berorganisasi
b. Wawasan Organisasi Intra dan Ekstra Kampus
 Organisasi di kampus sangat banyak. Di sini harus ditekankan bahwa organisasi
yang harus dijadikan prioritas utama adalah CSSMoRA.
 anggota CSSMoRA dilarang keras mengikuti kegiatan atau sebuah organisasi yang
bertentangan ideologi Pancasila.
c. Manajemen
 Manajemen Diri
 Manajemen Waktu
d. pemimpinan

4. Kebangsaan

Tujuan dari materi ini untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pada diri mahasiswa PBSB
sehingga tumbuh semangat mengabdi untuk Indonesia. Poin-poin yang harus disampaikan
pada materi ini adalah :

a. Sejarah Pesantren dalam mencapai kemerdekaan Indonesia sebagai refleksi.


b. Urgensi nasionalisme bagi mahasiswa PBSB.
c. Mahasiswa PBSB harus menjaga keutuhan NKRI

5.2 Kurikulum Usulan

10
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
1. Menejemen

Materi menejemen bertujuan supaya mahasiswa dapat mengatur sesuatu. Materi menejemen
ini terbagi kedalam tiga bagian penting yaitu:

a. Menejemen Kegiatan/Acara

b. Menejemen Organisasi

c. Menejemen Massa

Dari ketiga hal diatas menejemen acara/kegiatan dihususkan untuk mahasiswa baru
sedangkan untuk kedua sisanya untuk tahap lanjut.

2. Minat Bakat

Materi ini bertujuan melatih mahasiswa yang mempunyai bakat dan minat dibidang tertentu,
sehingga minat dan bakat mereka tersalurkan. Materi minat bakat yang diusulkan adalah :

a. Olahraga
b. Literasi/Penulisan
c. Wirausaha
d. Profesi

3. Leadership

Materi bertujuan melatih karakter kepemimpinan mahasiswa, diharapkan mahasiswa dapat


memiliki sikap leadership di setiap prilakunya.

VI. KONSEP

6.1 Sifat Pengkaderan

1. Internship

Internship yaitu kegiatan Pengkaderan yang bertujuan untuk menciptakan rasa kepemilikan
terhadap CSSMoRA dan menunjung tinggi asas-asas organisasi dalam hubunganya dengan
pencapaian Visi dan Misi CSSMoRA.

2. Community Service

Community Service yaitu kemampuan Sumber daya Manusia untuk berkontribusi dalam
bermasyarakat atau realitas sosial atas berbagai kompetensi akademik yang telah
didapatkanya di perkuliahan dalam bentuk pengabdian pada masyarakat.
11
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
3. Maintenance

Maintance yaitu menjaga nilai-nilai kepesantrenan dan mempertahankan budaya santri di


tengah-tengah peradaban zaman modernisasi.

6.2 Teknis

 Persiapan Awal :

Pengurus PSDM PT menyusun konsep acara dan materi teknis tentang kaderisasi. Setelah itu
pengurus PSDM PT melakukan advokasi kepada ketua PT untuk memperoleh dukungan
kebijakan, dana dan fasilitas.

 Konsolidasi lintas program :

Setelah disusun konsep acara, maka pengurus PSDM membahasnya dengan lintas program
untuk menyamakan persepsi dan membahas konsep acara sekaligus merumuskan kegiatan
yang diperlukan dalam pengkaderan.

 Konsolidasi lintas Departemen :

Konsolidasi lintas sektor dilakukan dengan tujuan untuk menyamakan persepsi juga
menentukan peran

yang dapat dilakukan oleh masing-masing sector dalam mensukseskan pengkaderan.

 Sosialisasi rencana pengkaderan :

Kegiatan ini merupakan sosialisasi tentang rencana pengkaderan kepada berbagai sasaran
yang terkait dengan pelaksanaan, baik kepada pengurus maupun ke anggota. Pada tahap ini
perlu dibentuk tim / kepanitiaan yang akan melaksanakan kegiatan pengkaderan.

6.3 Pelaksanaan

A. Pra dan Pasca Muspimnas (diusahakan maba belum hadir)

 Sosialisasi => Sistem Kaderisasi ke CSSMoRA PT baik melalui anggota pengurus


PSDM CSSMoRA Nasional yang ada di setiap PT.

B. Masa Matrikulasi

 Di adakan pra & post test bagi MaBa terkait pemahaman ke CSS an
 Penanaman nilai nilai melalui pemberian materi sesuai kurikulum yang telah dibuat
pada buku pedoman kaderisasi ini.
12
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
C. Pasca Matrikulasi s/d dapat menjabat pengurus (Unair semester 2 – IPB semester 3)

 Pelibatan dalam kepanitiaan


 Dibentuk Program Magang dalam Kepengurusan
 Pasca Matrikulasi Pengawasan PSDM dengan sistem Murobbi (pendampingan) yang
di ditangani oleh Team Murobbi masing2 PT.
 Teknis pelaksanaan sistem murobi (pendampingan)
1) Satu pendamping bertanggung jawab atas 3-5 anak
2) Tugas dari pendamping adalah memastikan dan mengkoordinir anggota
dampingannya pada tiap acara CSS dan melakukan cek list kehadiran
3) Memberikan pendampingan akademik maupun non-akademik terkait kultural
kampus (KRS, Bauran Organisasi, dll)
4) Evaluasi dilakukan per 3 bulan :
- Ujian pre-test dilakukan pada awal pengkaderan, dan hasil pre-test diserahkan ke
pengurus PSDM Nasional maksimal 2 minggu setelah pelaksanaan pre-test.
- Ujian post-test dilakukan pada saat setelah pengkaderan, dan hasil post-test
diserahkan ke pengurus PSDM Nasional maksimal 2 minggu setelah
pelaksanaan post-test.
- Pelaksanaan evaluasi di lapangan dilakukan oleh pengurus PSDM PT. Evaluasi
dilakukan secara berkala dan dilaporkan ke pengurus PSDM Nasional setiap 3
Bulan.

VII. METODE

Metode dalam proses penanaman nilai pengkaderan bisa dilakukan dengan berbagai metode
disesuaikan dengan kondisi dan kurikulum pengkaderan di masing-masing perguruan tinggi.
Kurikulum pada bahasan sebelumnya merupakan bentuk yang disarankan dari pihak nasional.

7.1 Ceramah

Metode ini berupa transfer ilmu atau pemberian materi dengan tanya jawab dilakukan setelah
ceramah selesai. Unutk kurikulum wajib dan usulan, untuk pengenalan atau awalan di
gunakan metode ceramah ini.

Untuk selanjutnya bila masih dirasa kurang bisa dilakukan dengan metode lain

7.2 Diskusi

13
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
Metode ini berupa transfer ilmu, pemberian materi, atau penanaman nilai dengn cara dialog
saling tanya jawab dalam sebuah forum kecil maupunbesar. Proses tanya jawab tidak ada
waktu tertentu sehingga dalam diskusi bisa secara langsung dilakukan tanpa menunggu hal
yang disampaikan selesai. Metode seperti ini mudah dilakukan dalam posisi apapun sehingga
metode ini bisa dilakukan untuk masalah yang sedikit rumit dan personal.

Diskusi ini juga bisanya digunkan untuk memecahkan masalah. Jadi ketika mahasiswa masih
belum paham atau menemui masalah dalam proses kaderisasi dilakukanlah metode ini.

7.3 Pendampingan

Selain ada pembekalan materi yang disampaikan ketika penyambutan mahasiswa baru, juga
diberikan pendampingan bagi mahasiswa baru yang dilakukan oleh

kakak angkatan di masing-masing perguruan tinggi. Tujuan dari pendampingan ini adalah :

 Membantu mahasiswa baru beradaptasi dengan lingkungan kampus.


 Menanamkan sense of belonging terhadap CSS
 Menjaga keaktifan mahasiswa baru dalam kegiatan CSSMoRA.

Syarat pendamping adalah pernah atau sedang aktif di kepengurusan CSSMoRA perguruan
tinggi. Mekanisme pemilihan pendamping diserahkan ke masing-masing CSSMoRA
perguruan tinggi. Setiap pendamping mendampingi 3-5 mahasiswa baru. Tugas dari
pendamping adalah melakukan fungsi konseling dan Monitoring keaktifan kegiatan
CSSMoRA.

Masa pendampingan adalah dari penyambutan mahasiswa baru (matrikulasi atau orientasi)
sampai pergantian kepengurusan CSSMoRA masing-masing perguruan Tinggi.

Selain mendapatkan materi ketika masa penyambutan mahasiswa baru dan mendapatkan
pendampingan, diharapkan di masing-masing CSSMoRA perguruan tinggi dapat melibatkan
mahasiswa baru dalam kepanitiaan kegiatan CSSMoRA perguruan tinggi baik melalui
program magang maupun program lainnya.

7.4 Learning by Doing

Metode ini digunakan untuk mengaplikasikan semua materi kaderisasi yang telah di
sampaikan baik melalui ceramah, diskusi maupun pendampingan.

14
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017
Metode ini sangat tepat untuk mengukur seberapakah pencapaian penanaman nilai dalam
kaderisasi bisa diserap oleh para mahasiswa baru. Metode ini biasa dilakukan untuk melihat
hasil dari manajemen acara, literasi dan lain-lain.

VIII. EVALUASI

Evaluasi merupakan salah satu cara mengukur ketercapaian kaderisasi. Kegiatan evaluasi ini
dilakukan untuk masing-masing kurikulum.

Untuk evaluasi kurikulum wajib adalah dengan melakukan pretest dan posttest terhadap para
mahasiswa baru. Dari test ini dilihat bagaimana peningkatan pengetahuan peserta terhadap
materi yang disampaikan di penyambutan mahasiswa baru. Jika ada peningkatan nilai peserta
maka bisa dikatakan penyampaian materi berhasil. Sedangkan evaluasi untuk kurikulum
tambahan disesuaikan dengan kebutuhan.

Dalam kurikulum tambahan terdapat data kuantitatif dan kualitatif. Untuk kuantitatif langsung
di range ketercapaiannya, sedangkan untuk kualitatif coba untuk dikuantitatifkan kedalam
range sesuai dengan ketercapaian yang didapat oleh para pendamping ataupun yang
bertanggung jawab atas proses kaderisasi ini.

IX. PENUTUP

Demikian Buku Pedoman Kaderisasi Tingkat Awal ini disusun sebagai konsep umum
pelaksanaan kaderisasi di CSSMoRA PT. Buku ini digunakan secara penuh maupun tidak
penuh, diserahkan pada setiap Pengurus CSSMoRA PT. Buku ini dapat ditambah maupun
dikurangi seperlunya, namun untuk kurikulum wajib kami harapkan untuk di laksanakan
secara penuh. Diharapakan buku ini setiap tahun dapat terupgrade sehingga dapat
menyesuaikan keadaan sosial yang ada.

Kami mengharapkan komunikasi dan kerjasama dalam pelaksanaan kaderisasi ini sehingga
kami dapat memantau, menilai, dan memperbaharui setiap detail buku ini.

15
Buku Panduan Kaderisasi CSSMoRA
By: PSDM CSSMoRA Nasional 2016-2017

Anda mungkin juga menyukai