Lihat ke Halaman Asli

Heryantoro

Mengabdi bagimu negeri

Kondisi Bisnis Minerba dan Migas

Diperbarui: 29 Oktober 2016   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Indonesia termasuk salah satu di antara penghasil mineral, batubara, minyak bumi, dan gas yang cukup besar. Khususnya untuk batubara dan gas termasuk salah satu negara yang memiliki cadangan terbesar untuk kekayaan alam tersebut. Namun dari sistem pengelolaan memang belum terlalu baik, untuk batubara dengan kualitas terbaik kebanyakan diekspor ke luar negeri salah satu negara tujuannya adalah Jepang. Justru batubara dengan kualitas yang biasa yang digunakan untuk kebutuhan dalam negeri. 

Salah satu kelemahan bisnis minerba dan migas adalah harganya yang kadang kurang baik, ini sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar dunia. Jangankan untuk komoditas batubara yang bisa mengalami harga anjlok, minyak bumi saja yang dalam sejarah sangat jarang harga turun, faktanya harga minyak dunia bisa turun, akibat situasi pasar dan penemuan cadangan minyak dalam jumlah yang besar.

Kondisi bisnis minerba dan migas yang naik turun juga dipengaruhi oleh faktor lain, salah satunya adalah regulasi pemerintah yang kurang mendukung, misalnya larangan untuk ekspor mineral. Akibat kurang baiknya kondisi bisnis minerba dan migas bisa berdampak di sektor perbankan, kredit perbankan yang disalurkan disektor pertambangan  juga akan mengalami permasalahan atau yang sering disebut sebagai non performing loan (NPL). 

Untuk mendorong industri minerba dan migas ini pemerintah sangat perlu untuk memberikan insentif perpajakan guna lebih menggairahkan sektor tersebut agar bisa eksis dan bangkit. Dengan jumlah cadangan batubara dan gas bumi yang cukup besar, maka industri minerba dan migas masih memiliki prospek yang sangat baik ke depannya.

Penurunan produksi komoditas tertentu seperti batubara salah satunya karena permintaan ekspor yang semakin menurun dari negara pengimpor. Sehingga tak heran masa suram bisnis minerba sangat dipengaruhi oleh kondisi makro ekonomi, permintaan yang semakin menurun pihak luar yang kemudian dibarengi dengan penurunan produksi. Penurunan harga dan permintaan batubara ini juga sangat dipengaruhi oleh harga komoditas lain seperti minyak bumi yang harganya juga turun. 

Ketika harga minyak dunia turun otomatis harga komoditas batubara juga terseret jatuh, sehingga tak heran jika batubara sebagai penyumbang terbesar PNBP minerba, sangat berdampak terhadap penerimaan negara. Namun kita berharap bahwa kondisi bisnis minerba dan migas sebagai sektor bisnis yang sangat strategis akan semakin baik dan semakin bergairah dengan berbagai paket kebijakan dari pemerintah. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline