SOLOPOS.COM - ilustrasi novel (istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Buku fiksi adalah salah satu contoh seni yang menakjubkan dan mampu memberikan ruang untuk berinterpretasi. Buku dengan jenis ini bagaikan penunjuk arah dan kita sebagai pencipta jalannya. Sehingga, dengan kreativitas yang luas, kita juga akan menemukan ide-ide baru tanpa batas.

Namun, pernahkan Anda melihat seseorang yang berubah sifatnya setelah membaca novel fiksi? Tetapi kita sendiri mungkin juga pernah mengalaminya. Hal ini tanpa sadar kita alami saat membaca novel fiksi, yang membuat kita juga ikut tenggelam dalam dunia karakter fiksi tersebut. Sehingga tak jarang, mampu mengubah perilaku dan pikiran kita seperti karakter fiksi yang kita baca.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Peneliti dari Ohio State University memeriksa apa yang terjadi pada orang yang sedang membaca cerita fiksi. Hasilnya orang akan merasakan emosi, pikiran, keyakinan dan tanggapan internal dari salah satu karakter seolah-olah terjadi pada dirinya sendiri.

Mantap! UNS Raih Dua Penghargaan Kehumasan Dari Dikti

Selain itu, mereka juga menemukan bahwa, dalam situasi tertentu, tenggelamnya pikiran kalian ke dalam karakter fiksi dapat mengubah perilaku di kehidupan nyata meskipun sifatnya mungkin sementara.

Dalam satu percobaan, para peneliti menemukan bahwa orang yang telah terbawa ke dalam karakter fiksi kesulitan ketika dihadapkan pada sebuah pilihan, tetapi beberapa hari kemudian dirinya dapat mengambil keputusan dari pilihan tersebut dengan mudah.

Kemudian. dalam eksperimen lain, orang yang terbawa ke dalam karakter fiksi dapat mempengaruhi orientasi seksual, perilaku psikologi dan mungkin kurang stereotip.

"Hal tersebut dapat mengubah Anda tanpa Anda sadari dengan menggabungkan hidup sendiri dengan orang-orang dari karakter yang Anda baca," kata Geoff Kaufman, pemimpin penelitian di Ohio State University seperti dikutip detik.com.

Pengaruh karakter fiksi tersebut tidak terjadi sepanjang waktu alias hanya sementara. Ini hanya terjadi ketika orang dalam keadaan ingin melupakan identitas dirinya sendiri ketika sedang membaca novel fiksi. Meskipun begitu, para peneliti menemukan bahwa sebagian besar mahasiswa tidak terbawa ke dalam karakter fiksi jika membaca komik di sebuah bilik dengan cermin.

"Semakin banyak Anda mengingatkan diri Anda akan identitas pribadi, semakin kecil kemungkinan Anda tenggelam ke dalam identitas karakter fiksi tersebut," kata Kaufman.

Dianggap Bikin Susah Dapat Jodoh, Ini Mitos Seputar Bunga Bougenville

Manfaat Membaca Novel Fiksi

Karya fiksi seperti novel merupakan hasil dari imajinasi kreatif, jadi kecocokannya dengan dunia nyata biasanya diasumsikan oleh audiensnya.

Kebenaran dalam karya fiksi tidak harus sejalan dengan kebenaran yang berlaku di dunia nyata. Misalnya kebenaran dari segi hukum, moral, agama, logika, dan sebagainya.

Buku-buku fiksi seringkali dipandang sebelah mata gara-gara ceritanya yang dianggap cuma berisi khayalan. Padahal, buat para pecinta novel dan buku-buku jenis ini, justru penggambaran dan imajinasi sang pengarang itulah yang jadi poin asik dari buku-buku fiksi.

Di balik itu ternyata membaca novel fiksi memberikan manfaat tak terduga. Berikut manfaat membaca novel fiksi yang Liputan6.com lansir dari Wall Street Journal, Buffer, The Conversation beberapa waktu lalu.

1. Menggugah Empati

Ternyata, membaca novel fiksi bisa jadi salah satu cara paling efektif untuk menumbuhkan empati. Menurut hasil penelitian psikolog Raymond Mar mengungkapkan bahwa membayangkan cerita dalam novel fiksi akan mengaktifkan wilayah otak yang bertugas untuk memahami orang lain.

Selain itu, novel fiksi juga membuat kita bisa membuka pemikiran dengan memandang dunia dari sisi lain.

2. Open-Minded atau pikiran menjadi terbuka

Meskipun novel fiksi bukan berisi pengetahuan atau semacamnya, alur cerita dan kejutan didalam plotnya bisa memicu kita menjadi lebih open minded. Ini karena kita tidak akan takut dengan hal-hal baru, kenalan baru, dan budaya baru seperti yang digambarkan dalam novel.

3. Memperkaya Tata Bahasa

Menurut penelitian Emory University, membaca novel bisa mengaktifkan wilayah otak temporal cortex kiri yang dapat meningkatkan pemahaman tata bahasa. Dan dibanding novel bergenre lain, novel fiksi/fantasi lah yang paling berdampak besar. Apalagi jika ternyata kamu terbiasa membaca novel berbahasa asing, misalkan Inggris.

Mengungkap Hoaks Vaksin Picu Kanker

4. Meningkatkan Memori

Membaca novel fiksi bisa meningkatkan memori, hal ini dikarenakan = cerita-cerita yang terekam sama otak kita itu ternyata bisa jadi terapi untuk otak agar lebih kebal dengan penurunan daya ingat dan penyakit alzheimer.

Fakta diungkapkan oleh National Academy of Sciences yang mengatakan pembaca novel rutin lebih kuat 32% dibanding mereka yang tidak suka baca.

5. Kreativitas

Waktu melihat film, setting, tokoh, dan emosi digambarkan dan diwarnakan secara jelas. Lain halnya kalau kita membaca novel. Dalam novel Harry Potter misalnya, bentuk Hogwarts pasti digambarkan berbeda pada benak tiap orang. Nah di genre fiksi dan fantasi lah imajinasi ini bisa tergambar dengan sangat luas dan beragam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya