IDXChannel - Volatilitas saham adalah salah satu hal yang lumrah terjadi dalam dunia saham. Setiap saham yang ada di lantai Bursa, baik itu saham blue chip atau lainnya akan mengalami atau terdampak volatilitas. Dampak yang diberikan tentunya membuat aspek yang satu ini perlu diperhatikan dalam investasi saham.
Dikutip berbagai sumber, Volatilitas adalah besarnya jarak antara naik atau turunnya harga saham atau valuta asing (valas). Volatilitas tinggi berarti harga naik tinggi dengan cepat lalu tiba-tiba turun dengan cepat juga, sehingga memunculkan selisih sangat besar antara harga terendah dan harga tertinggi dalam suatu waktu.
Volatilitas dalam pasar saham terkadang menjadi salah satu konsep yang paling sering disalahpahami dalam dunia saham. Secara sederhana, volatilitas adalah kisaran perubahan harga yang dialami sekuritas dalam periode waktu tertentu. Jika harganya relatif stabil, maka sekuritas tersebut mempunyai volatilitas yang rendah.
Secara garis besar, volatilitas saham merupakan standar deviasi yang dihitung tahunan. Lalu, volatilitas saham digunakan untuk mengukur risiko saham pada tahun selanjutnya. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah transaksi yang berbeda, kemudian mengakibatkan perubahan harga saham dalam waktu yang singkat. Sebenarnya, harga saham cenderung stabil.
Jika Anda melakukan transaksi saham untuk memperoleh keuntungan dalam waktu singkat, maka saham dengan volatilitas yang tinggi lebih berpotensi mengalami kenaikan harga, meskipun risikonya lebih tinggi. Pada sektor saham, anda bisa memperkirakan volatilitas dengan data historis dan data perdagangan.
Namun, untuk volatilitas valas, biasanya yang tertinggi terdapat pada pair GBP/USD, GBP/JPY, EUR/JPY, hingga EUR/USD. Tetapi, besar dan kecilnya volatilitas dapat berubah-ubah, seperti waktu di mana volatilitas meningkat dan melambat.
Volatilitas memang sangat memengaruhi risiko yang terjadi ketika anda melakukan trading pada mata uang tertentu. Semakin tinggi volatilitasnya, maka semakin banyak juga keuntungan yang didapatkan. (FHM)