Mengenal Escape Suite MK11, Penyelamat Awak Kapal Selam
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan kapal KRI Nanggala-402 tenggelam dan 53 awak kapal gugur. Dalam pencarian, ditemukan kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan. Kemudian, kemudi selam timbul, bagian kapal yang lain termasuk escape suite MK 11.
"Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan, bahwa KRI Nanggala-402 telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," kata Hadi, dalam jumpa pers di Bali, Minggu (25/4/2021).
Lalu apa itu escape suite MK 11?
Baca Juga: [BREAKING] Evakuasi KRI Nanggala-402 Butuh Bantuan ISMERLO
1. Escape suite MK11 baju keselamatan awak kapal selam
Dilansir dari Indomiliter.com, escape suite MK11 adalah pakaian untuk keselamatan dan perlindungan awak kapal selam dari dekompresi, atau populer dengan sebutan Submarine Escape and Immersion Equipment (SEIE).
Sebagai perlengkapan darurat, pakaian ini dirancang dengan warna oranye untuk memudahkan pencarian oleh tim SAR.
Escape suite MK11 ini merupakan buatan perusahaan Inggris RFD Beaufort Limited. MK11 adalah baju pelindung teranyar dari versi sebelumnya, yaitu MK10.
2. Bisa melindungi pemakai dari tekanan air
Editor’s picks
Secara umum, pakaian mirip jas hujan itu menutupi keseluruhan tubuh, dilengkapi dengan kemampuan menahan tekanan air, memberi perlindungan dari penyakit dekompresi, hipotermia, dan perubahan iklim yang ekstrem.
Pakaian yang dirancang tahan tekanan itu karena awak kapal selam yang telah berhasil keluar dan mencapai permukaan bakal menghadapi situasi yang rawan. Seperti tinggi gelombang dan temperatur air yang dingin. Selama proses evakuasi, pakaian sudah dilengkapi dengan tabung oksigen dan raft tools kit.
Namun, sayangnya dalam kasus KRI Nanggala-402, sebanyak 53 awak tak sempat menyelamatkan diri dengan menggunakan MK11. Diduga, sebenarnya sebanyak 53 awak sudah sempat mengambil pakaian tersebut.
Hanya saja, karena guncangan atau situasi lain, membuat mereka jadi tak sempat memakainya hingga pakaian itu rusak dan ditemukan dalam proses pencarian.
3. KRI Nanggala terbelah tiga
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono, mengatakan KRI Nanggala-402 itu mulai terdeteksi usai KRI Rigel melakukan Multibeam Echosounder dan melaksanakan kontak bawah air di tempat yang diduga kuat posisi datum tenggelamnya kapal selam itu. Hanya saja KRI Rigel hanya mampu di 800 meter.
Selanjutnya, KRI Rigel menyerahkan temuan itu pada MV Swift Rescue yang merupakan bantuan dari Singapura. Pada pukul 07.37 WITA, MV Swift Rescue menerjunkan Remotely Operated Vehicles (ROV) dan menindaklanjuti kontak bawah air yang dilakukan KRI Rigel sebelumnya.
"Pada 09.04 WITA ROV Singapura mendapat kontak visual pada posisi 07 derajat-48 menit-56 detik selatan dan 114 derajat-51 menit-20 detik timur," kata Yudo dalam konferensi pers yang disiarkan melalui kanal YouTube Puspen TNI, Minggu (25/4).
"Yaitu tepatnya dari datum 1 tadi tempat tenggelamnya KRI Nanggala yang berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan, pada kedalaman 838 meter," imbuhnya.
KRI Nanggala-402 ini terbelah menjadi tiga bagian. Terdapat bagian yang terlepas dari badan utama kapal, kemudian terdapat bagian belakang kapal tak berbadan tekan, selanjutnya kemudi horizontal dan vertikal.
Baca Juga: [BREAKING] Jenazah Personel KRI Nanggala-402 Akan Dievakuasi ke Surabaya