Sadar Nggak, di Balik Kenyamananmu Menggunakan Jasa Pesan Antar, Para Kurir Pengantar Barang Ternyata Mengalami 13 Penderitaan Ini Lho!

"Uugghh..."

 

Banyak sekali orang mengira bahwa pekerjaan mengantar barang itu sangat mudah. Bagaimana tidak? Kamu hanya mengambil barang sesuai yang ditugaskan, kemudian mengantarnya ke alamat yang tertera pada kotak. Setelah itu, pekerjaanmu selesai. Mudah sekali, kan?

Eits... apakah kamu yakin semudah itu? Apakah kamu tak memperhitungkan usahanya mencari rumah, rintangan saat dijalan, bahkan reaksi para penerima paket yang kadang super duper ajaib, bahkan amarah saat perang dunia II pun kalah! Inilah 13 penderitaan para kurir pengantar barang yang selama ini tak pernah terungkapkan!

1. Salah rumah!

"Ups... maaf, salah tempat..."

Satu hal yang kamu pikirkan: MALU-MALUIN. Kalau bisa, saat itu juga kamu ingin lenyap dari dunia ini, deh.

2. Membawa begitu banyak pesanan dalam waktu bersamaan karena tak ada lagi yang bisa mengantar.

Di saat kepepet, pemilik jasa serta para pelanggan tidak mau mengerti seputar penderitaan kamu. Pokoknya, mereka mau barang itu sampai hari ini dan detik ini juga! Jadilah, kamu berusaha membawa seluruh kiriman, yang entah bagaimana caranya, agar terselesaikan hari ini.

3. Mencari tempat tinggal pelanggan yang begitu tersembunyi dan jauh dari peradaban dunia.

Kamu: "Permisi, jalan Keabadian yang Takkan Tercapai dimana, ya?"
Dia: "Oh... itu sih lurus, lampu merah kiri, tanjakan naik, jembatan kanan, lurus, perempatan kedua kiri, ada toko warna merah kanan, rel kereta api kiri... *hingga satu jam kemudian* .... Lurusss.... nah, nanti ditengah-tengah lapangan ada rumahnya."
Kamu" "......." (dengan tampang melongo)

Harapan kamu cuma satu, semoga saja tidak ada paket yang alamat rumahnya sulit dicari.

4. Apalagi saat malam hari, dimana tulisan jalan sudah tidak begitu jelas.

Jalanan sepi, lampu penerangan pun kurang, telepon pelanggan tidak diangkat-angkat. Jadilah kamu berputar-putar disekitar sambil berusaha mencari alamat yang dimaksud. Padahal, kamu ingin cepat pulang dan berkumpul bersama keluarga kamu di rumah.

5. Sesampainya di tempat, diprotes karena barang yang kamu antar (makanan misalnya) sudah dingin.

"Gimana sih?!! Ini sudah rusak, dingin, nggak bisa saya makan!"

Padahal, kamu benar-benar berusaha menemukan alamat mereka secepatnya, apalagi pelanggan tersebut tidak pernah mengangkat teleponnya. Namun, kamu tak bisa berbuat apa-apa dan terus meminta maaf berulang kali.

6. Bahkan, ada yang tidak mau membayar makanan tersebut dan minta diskon.

Setelah diomeli habis-habisan, ada pula pelanggan yang tidak mau membayar pesanan tersebut. Kamu pun harus berusaha sekuat tenaga agar mereka mau membayarnya dan memaafkan keterlambatan dalam mengantar pesanan tersebut.

7. Ada pula yang membayar dengan uang besar, sedangkan kamu tak membawa kembalian yang cukup.

Sekarang, banyak sekali toko-toko yang akan menanyakan berapa uang yang akan dibayarkan, sehingga kamu bisa menyiapkan uang kecil untuk kembalian. Anehnya, para pelanggan ini berada dirumah, setidaknya mereka pasti punya uang-uang kecil kan?

8. Orang yang order sedang dalam masalah dan marah besar, kamupun terkena dampaknya.

Pernah juga, kamu membawa pesanan tepat waktu, lengkap, bahkan kembalian sudah tersedia dengan baik. Tetapi, wajah dari si penerima barang benar-benar masam! Dia juga marah-marah nggak jelas sama kamu. Wah... masa si doi lagi PMS, ya?

9. Perlu waktu satu jam untuk sampai... dan kamu lupa untuk membawa pesanan es batu mereka. ....Fine.

"Loh... pesanan es batu saya, mana?"

OMG... mungkin hari ini adalah harimu yang benar-benar kurang beruntung.

10. Saat kamu mengetuk pintu... tiba-tiba yang muncul teman lamamu dulu!

Apalagi, kalau ternyata si pemesan dulu gebetan kamu, atau bahkan musuh bebuyutanmu! Gengsi banget deh saat hendak mengantarkan paket itu untuknya. Kalau ada topeng, pasti sudah kamu gunakan saat itu juga, deh!

11. Disuruh masuk kedalam rumah... dan kamu merasa takut.

Entah ada apa, tiba-tiba pelanggan menyuruh kamu untuk masuk kerumah dan membawakan barang tersebut. Padahal, pesanan itu berukuran kecil dan sangat ringan, yang seharusnya bisa dia bawa sendiri. Aduh... aku nggak terkena jebakan batman kan, ini?

12. Pelanggan banyak bicara dan kamu tak tahu bagaimana cara mengakhirinya. Pesanan masih banyak!

Ada juga kasus dimana pelanggan begitu baik (bahkan terlalu baik) sampai-sampai dia mengajakmu ngobrol begitu lama, bertanya tentang keseharianmu, sekolahmu, bahkan keluargamu. Kamu pun bingung bagaimana mengakhirinya, karena kamu masih punya banyak rute dan alamat yang harus dikerjakan!

13. Tak pernah mendapatkan ucapan terima kasih dan pelanggan langsung membanting pintu rumah dihadapan wajahmu.

Tanpa berkata satu kata pun, pelanggan langsung menutup pintu didepanmu. Bukannya gila hormat atau ingin dihargai, setidaknya kamu ingin mendapatkan senyuman ataupun sekedar terima kasih dari mereka.

Akhirnya, suara para pengantar barang didengar oleh kita semua. Susah juga kan, menjadi seorang pengantar barang? Jadi, mulai sekarang hargailah setiap orang, meskipun dia hanya sekedar pengantar barang!