Saat Anda telah bergelar sarjana, artinya Anda sudah harus mulai mengubah cara mengatur keuangan. Yuk, ketahui bagaimana cara mengelola keuangan ala karyawan dengan pendapatan 5-6 juta rupiah!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Mengelola Keuangan untuk Dewasa Muda, Mudah Kok!

Halo, Sahabat Finansialku! Apa kabar?

Perkenalkan, saya Wiki Pebrianto, seorang karyawan tetap di sebuah Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) yang terletak di Pulau Sumatera.

Pada artikel ini, saya ingin mengajak Anda berbincang terkait pengelolaan cashflow bagi Anda yang berusia 22 tahun dengan pendapatan kisaran Rp5-6 juta per bulan.

Jika Anda pria dan wanita lajang berusia 22 tahun, jangan lewati pembahasan di bawah ini ya! Saya yakin, Anda membutuhkan informasi di bawah ini!

Di usia yang masih tergolong muda, masih lajang pula, memiliki penghasilan di kisaran Rp5-6 juta/bulan adalah salah satu impian kecil yang terselip di antara ribuan impian mayoritas kaum milenial.

Namun, dari pendapatan itu, apakah Anda bisa mengontrol arus keluar masuk uang Anda dengan tepat? Seperti kita ketahui, masa muda adalah masa tersulit dalam hal mengontrol keuangan.

Tak bisa dipungkiri lagi. Secara otomatis, kebutuhan terus bertambah seiring berkembangnya zaman khususnya dalam beberapa sektor, sebut saja gaya hidup dan teknologi.

Perkembangan zaman ini pun menciptakan pelbagai tuntutan yang hampir semuanya berpatok pada uang.

Gaya hidup dewasa muda 22 tahunan tentu tak bisa kita samakan dengan mereka yang masih anak-anak ataupun yang sudah berkeluarga.

Pasalnya, usia tersebut adalah waktu yang paling ideal dalam ajang penemuan jati diri.

Kenapa saya tidak bilang di usia 17-20 tahun? Karena mayoritas mahasiswa/i meraih gelar S1 di kisaran usia 22.

banner -cara sukses atur gaji ala karyawan

[Baca Juga: Komik: Pentingnya Membuat Anggaran Keuangan Untuk Mahasiswa dan Fresh Graduates]

 

Begitu juga dengan peningkatan mental dan kepercayaan diri. Para dewasa muda seperti Anda sudah bisa dianggap siap untuk terjun pada fase hidup selanjutnya, seperti hidup mandiri tanpa keluarga, bahkan hidup bersama pasangan alias menikah.

Fase hidup tersebut tak bisa dianggap sepele. Kalau sebelumnya Anda tinggal dengan orangtua dan masih bisa bergantung pada orangtua, sekarang Anda harus bisa hidup mandiri.

Jika uang bulan ini habis, Anda tak bisa lagi minta transferan dari orangtua. Memang sih, orangtua manapun pasti akan membantu anaknya yang kesusahan, tapi Anda pasti malu kan kalau terus-terusan merepotkan orangtua?

Selain itu, kalau uang Anda tadinya habis untuk keperluan diri sendiri, Anda harus bersiap untuk bisa menafkahi pasangan dan juga buah hati.

Nah, setelah saya sebutkan kondisi-kondisi di atas, Anda mulai sadar ‘kan akan pentingnya pengelolaan keuangan?

Lalu, pasti Anda penasaran bagaimana caranya Anda yang berusia 22 tahun mengelola cashflow supaya bisa menyiapkan diri untuk memasuki fase kehidupan selanjutnya?

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Reksa Dana untuk Pemula

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Empat Tips Sederhana Mengelola Keuangan di Usia 22

Sebelum kita lanjut ke kiat-kiatnya, mungkin akan lebih baik bila saya memperkenalkan diri lagi. Kenapa sih Anda harus tau informasi tentang diri saya? Karena poin-poin yang akan saya sebutkan sebentar lagi adalah berdasarkan pengalaman saya sendiri. Singkatnya, kisah berikutnya ini based on true story!

So, seperti yang sudah saya paparkan di awal artikel, saya adalah salah satu karyawan di sebuah Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Pasaman Barat.

FYI, perusahaan ini berada di  kampung halaman saya sendiri. Lokasinya tidak jauh dari perbatasan Sumatera Barat-Sumatera Utara.

Saya telah bekerja di perusahaan ini terhitung sejak 1 Juni 2016 hingga sekarang. Artinya, sudah lebih dari 2 tahun saya bekerja di perusahaan ini.

Ada keterkaitan antara perkenalan kita dengan topik yang akan saya bahas ini. Di mana yang saya maksud seorang dewasa muda lajang berusia 22 tahun dengan pendapatan bulanan berkisar Rp5-6 juta tersebut adalah saya sendiri!

Maka dari itu, jika Anda seumuran dengan saya dan punya income yang sama juga, saya akan membagikan pengalaman pribadi saya dan tips-tips sederhana (tapi manjur!) dalam mengelola keuangan berikut ini!

 

#1 Sebelum Membeli Sesuatu, Pikirkan Kembali!

Membeli sesuatu yang saya maksud di sini bukanlah yang bersifat primer, seperti makanan, peralatan mandi, kerapian diri ataupun pakaian, melainkan suatu barang yang bersifat sekunder.

Sebut saja jam tangan harga jutaan, smartphone mewah (padahal spek tidak jauh beda dengan yang murah), atau kredit barang-barang yang tergolong sekunder.

Saya ingin tanya, apakah Anda menyisihkan sebagian uang untuk ditabung tiap bulannya?

Kalau iya, kapan waktunya?

  1. Langsung setelah gajian di bulan itu
  2. Beberapa hari sebelum gajian bulan berikutnya

 

Kalau jawabannya (b), Anda harus mengubah kebiasaan buruk tersebut!

Mungkin Anda protes:

Lha, saya ‘kan udah nabung, kok masih dibilang kebiasaan buruk??”

 

Coba saya tanya lagi, uang yang Anda tabungkan di akhir bulan itu adalah uang sisa setelah Anda belanja kebutuhan utama dan kebutuhan-kebutuhan sekunder, betul?

Tinggalkan kebiasaan itu dan mulailah kebiasaan baru ini: ALOKASIKAN sebagian uang untuk ditabung di awal, tepatnya setelah gajian, sebelum Anda menggunakan uang tersebut untuk belanja apapun.

Lalu, berapa besaran uang yang harus Anda tabung? Di sinilah gunanya anggaran keuangan.

Hitunglah berapa uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan utama Anda tiap bulannya. Setelah itu, tabunglah minimal 10% dari pendapatan Anda.

So, apabila pendapatan Anda sebesar Rp6 juta per bulan, Anda wajib mengalokasikan minimal Rp600 ribu per bulan.

Kenali Perbedaan Menabung Dan Investasi yang Perlu Anda Ketahui 01 - Finansialku

[Baca Juga: Miliki Pola Pikir Tentang Tips Menabung yang Benar]

 

Tidak harus disimpan di celengan ataupun di rekening bank, Anda bisa mulai belajar menginvestasikan uang tersebut di berbagai instrumen investasi yang sekarang lagi ramai di kalangan kaum milenial. Misalnya P2P Lending atau reksa dana.

Reksa dana bisa digunakan untuk berinvestasi jangka pendek, menengah, maupun panjang.

Tahukah Anda bahwa Anda bisa memulai sebuah investasi melalui reksa dana hanya dengan modal sebesar Rp100 ribu?

Jika Anda belum tahu informasi ini dan ingin mengetahui prosedur serta tata cara berinvestasi Reksa Dana, segera unduh secara gratis E-Book Panduan Berinvestasi Reksa Dana Bagi Pemula dari Finansialku.

Download Panduan Berinvestasi Reksa Dana untuk Pemula -Finansialku.com

 

Nah, kalau Anda ingin investasi untuk jangka waktu panjang, Anda juga bisa beli emas batangan.

Harga emas cenderung naik naik dari waktu ke waktu karena emas merupakan aset lindung nilai yang nilainya dapat tumbuh seiring dengan pertumbuhan inflasi.

Anda belum paham bagaimana caranya meraih keuntungan tinggi dengan investasi emas? Pelajari dasar-dasar dan kiat sukses investasi emas lewat ebook Panduan Berinvestasi Emas! Download sekarang juga, gratis!

Download Ebook Panduan Berinvestasi Emas untuk Pemula - Harga Emas Hari Ini - Finansialku

 

#2 Mengatur Jalur Keuangan Setiap Baru Gajian

Hari gajian adalah hari yang selalu ditunggu para karyawan, termasuk juga saya. Bagi mereka yang lajang, yang muncul di otak biasanya liburan, foya-foya, beli ini itu dan sebagainya.

Namanya juga dewasa muda ya, pemikiran seperti itu memang tidak bisa dipungkiri lagi. Saya juga dulu mikirnya seperti itu.

Tapi, daripada menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak jelas juntrungannya, cobalah untuk mengaplikasikan tips dari saya, yaitu mengatur jalur keuangan setelah gajian.

Anda bisa membuat catatan berupa tabel yang ditulis di sebuah kertas, tentang apa-apa saja yang akan dibelanjakan dengan gaji tersebut.

Menyisihkan-Uang-Belanja-Untuk-Investasi-4-Finansialku

[Baca Juga: Milenial, Haruskah Menegosiasikan Gaji? Bagaimana Strateginya?]

 

Tujuan saya melakukan hal ini adalah untuk menemukan berapa uang yang akan saya keluarkan di bulan itu.

Dengan demikian, saya bisa melacak untuk apa saja gaji saya habiskan, pengeluaran apa yang bisa saya kurangi di bulan depan.

Jika Anda merasa kerepotan untuk mencatat di kertas, Anda bisa gunakan Aplikasi Finansialku. Dengan aplikasi ini, Anda bisa mencatat pengeluaran harian Anda dengan detail.

Tak hanya pengeluaran, Anda juga bisa mencatat pemasukan tambahan. Misalnya, Anda dapat bonus, uang lembur, atau uang transportasi.

 

728x90 Buat rencana sekarang 1 Lamaran
300x250 - Buat Rencana Sekarang 1 Lamaran

 

Nantinya, Aplikasi Finansialku akan memberikan perhitungan otomatis tanpa harus repot-repot menghitung secara manual.

Dengan aplikasi ini, dijamin Anda bisa mengelola keuangan dalam waktu yang singkat!

Anda bisa download aplikasinya sekarang juga di Google Play Store, atau akses langsung aplikasinya di browser Anda dengan mengklik tautan berikut ini.

 

#3 Sederhana Lebih Mengasyikkan

“Sederhana”. Dalam hal apapun, kapanpun, di manapun, prinsip ini selalu saya aplikasikan dalam kehidupan saya.

Sederhana di sini bukan berarti menyiksa diri atau terlampau kikir pada diri sendiri, tapi lebih pada karakter.

Caranya gampang, selalu ingat apa yang kita kerjakan setiap harinya di kantor. Walaupun Anda bosan, capek, bahkan sakit, namun Anda harus tetap bekerja. Percaya deh, seketika Anda akan membayangkan betapa susahnya cari uang.

 

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 728 x 90

Iklan Banner Online Course Yuk Buat Sendiri Rencana Keuangan Anda - Finansialku 336 x 280

Pemikiran seperti itu akan membantu Anda untuk lebih sederhana lagi, mulai dari pengeluaran, penampilan maupun sikap.

Hal ini juga akan berdampak positif bagi diri sendiri. Paling tidak, kita punya poin bagus di mata lingkungan sebagai orang yang sederhana dan tidak bermewah-mewahan. Tidak ada orang yang suka seseorang yang pamer, sombong, dan berlebihan.

 

#4 Masa Depan yang Terpenting

Poin yang ke-4 ini mencakup semua poin di atasnya, di mana saya menempatkannya sebagai tujuan akhir dari poin 1, 2, dan 3.

Tadi sempat saya sebutkan, Anda harus menahan diri untuk membeli jam tangan harga jutaan, smartphone canggih, liburan mewah, beli barang ini itu, ataupun memanjakan diri sendiri dengan sedikit kemewahan.

Memang, di usia 22 ini Anda harus siap melepaskan gaya hidup seperti itu. Tapi tenang saja, semua itu bisa Anda wujudkan di masa depan.

Tidak perlu khawatir dengan omongan-omongan orang, sebab kesuksesan nyata jauh lebih baik ketimbang hanya terlihat sukses di luar saja.

Percayalah, dengan menerapkan tips-tips di atas, kesuksesan akan Anda jumpai di masa depan. Ingatlah ungkapan yang pasti sudah tak asing lagi di telinga Anda:

“Berakit-rakit dahulu, berenang-renang kemudian. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

 

Sebenarnya, dengan gaya hidup seperti ini pun saya sudah menganggap diri saya cukup sukses. Karena definisi sukses bagi saya adalah ketika saya mampu membantu orang banyak, keluarga misalnya.

Dan bagi saya pribadi, hal itu merupakan kesuksesan awal yang nantinya akan mengarah pada kesuksesan-kesuksesan lain yang lebih besar.

Jadilah pribadi yang sabar, jujur, dan jadilah seorang pekerja keras. Selain mendapatkan penghasilan dalam menjalankan amanah yang diemban, Anda juga akan mendapat pahala yang dijanjikan Tuhan bagi mereka yang bekerja.

 

Jangan Gengsi dan Terus Bekerja Keras

Apa yang Anda baca di atas adalah PENGALAMAN HIDUP saya sendiri. Poin-poin di atas selalu saya terapkan, dan setidaknya hingga detik ini saya sudah bisa dibilang sebagai “Kepala Keluarga Bohongan” karena Ayah saya telah tiada.

Seperti yang saya bilang barusan, bagi saya kesuksesan adalah ketika kita bisa membantu keluarga, serta memberi sinyal-sinyal positif bagi lingkungan sekitar kita.

Harapan saya saat ini adalah untuk mengantarkan kedua adik saya hingga ke bangku perguruan tinggi, karena saya sendiri adalah putusan kuliah, seorang tamatan SMA.

Saya yakin, impian mulia ini dapat saya wujudkan selama saya terus bekerja keras dan tidak gengsi untuk menjadi diri sendiri yang apa adanya.

Demikianlah tips mengelola pendapatan bagi Anda yang berusia 22 tahun, lajang, dengan pendapatan Rp5-6 juta. Semoga artikel dan informasi yang saya berikan bermanfaat untuk Anda, terima kasih!

 

Apakah artikel ini informatif dan inspiratif? Jika Anda punya komentar dan pertanyaan, silakan sampaikan di kolom komentar di bawah ini!

Dan jika Anda ingin lebih banyak artikel seperti ini, silakan tinggalkan komentar Anda di bawah!

 

Sumber Gambar:

  • Cara Mengelola Keuangan – https://goo.gl/jVDxmc