ANALISIS

PDIP Selepas Megawati: Puan atau Prananda?

CNN Indonesia
Senin, 12 Apr 2021 12:22 WIB
Pergantian Ketua Umum PDIP oleh pihak di luar keluarga Sukarno dinilai kemungkinan kecil terjadi lantaran partai masih bersifat primordialisme.
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri saat bersama kedua anaknya, Puan Maharani dan Prananda Prabowo. (Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kursi Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dinilai kemungkinan besar akan kembali jatuh ke tangan keluarga Sukarno jika Megawati Soekarnoputri lengser.

Meskipun sejumlah kader lain punya keunggulan elektoral, kecenderungan primordialisme diprediksi bakal melanggengkan dominasi 'darah biru' di partai 'Banteng'.

Isu regenerasi di tubuh PDIP sudah menyeruak akhir 2019. Kala itu, Megawati disebut-sebut akan meninggalkan jabatan yang ia emban sejak Orde Baru tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua nama pewaris Trah Sukarno, yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo, digadang-gadang bakal menjadi nakhoda baru.

Puan diunggulkan karena pengalaman di parlemen dan pemerintahan. Ia baru saja memenangkan Pemilu 2019 dengan perolehan suara terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Prananda disebut sebagai sosok yang diklaim lebih lihai dari Puan dalam hal konsolidasi internal.

Saat kongres digelar, Megawati kembali jadi Ketua Umum PDIP. Puan dan Prananda hanya menempati kursi di Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Dua tahun berjalan, isu itu kembali berembus. Megawati mengklaim tak risau jika suatu saat diganti oleh kader lain.

"Ada pertanyaan kalau suatu saat ibu harus digantikan? Ya Monggo wae. Tapi PDIP-nya awas lho. Sepanjang ada republik ini PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai andalan di republik ini," katanya, saat berpidato di acara peluncuran buku berjudul Merawat Pertiwi secara virtual, Rabu (24/3).

Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo lantas menyatakan dukungan kepada Prananda untuk jadi ketua umum pada 2024.

"Kalau Ibu Mega memang sudah betul-betul menyerahkan kepemimpinan ini kepada kader yang lainnya, menurut saya yang layak ya Mas Prananda itu," kata Rudy, Sabtu (10/4).

Peneliti dari Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai bursa ketua umum PDIP pengganti Megawati masih akan dipenuhi nama-nama dari trah Sukarno yang masih dikultuskan.

Nama pertama ialah Prananda. Wasisto berpendapat akan ada guncangan di internal PDIP usai ditinggal Megawati. Menurutnya, kemampuan Prananda merangkul internal jadi poin plus.

Infografis Panas Dingin Hubungan Megawati-PrabowoInfografis Panas Dingin Hubungan Megawati-Prabowo. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

"Setelah PDIP ditinggal Bu Mega, [partai] sedikit akan mengalami fluktuasi, artinya partai ini butuh semacam sosok yang itu dekat dengan Bu Mega, dalam hal ini Prananda," kata Wasisto saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (12/4).

Wasisto menyebut memang Prananda punya kelemahan karena tak aktif di luar partai. Akan tetapi, dia menilai sosok Prananda paling dibutuhkan jika PDIP ingin mengunci soliditas partai.

Nama lainnya adalah Puan Maharani. Puan disebut berpotensi karena pengalamannya di eksekutif dan legislatif. Dia pernah memegang jabatan setingkat menteri koordinator dan Ketua DPR RI.

Nama ketiga adalah Puti Guntur Soekarno, keponakan Megawati. Selain keturunan Sukarno, Puti punya basis massa kuat di Jawa Timur dan pernah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur Jawa Timur. Saat ini, ia duduk di DPR RI sebagai perwakilan Surabaya dan Sidoarjo.

"Puan dan Puti mencerminkan sosok eksternal PDIP yang istilahnya menerjemahkan ideologi wong cilik ke dalam jabatan politik," ujarnya.

Peluang Kader non-Trah Sukarno

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
REKOMENDASI UNTUK ANDA
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER