RESENSI NOVEL BUMI KARYA TERE LIYE

 

RESENSI NOVEL BUMI

KARYA TERE LIYE

1.DATA BUKU

v JUDUL BUKU                     : BUMI

v PENULIS                             : TERE LIYE

v JUMLAH HALAMAN         : 438

v GAMBAR DAN WARNA   :

Warna cover dari novel bumi di dominani oleh warna hijau dan sedikt warna emas.

 

v PENERBIT :  PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA

v ALAMAT PENERBIT :KOMPAS GRAMEDIA BUILDING Blok I Lantai 5 JL.

                                     PALMERAH BARAT 29-37 JAKARTA 10270.

 

2.UNSUR INSTRINSIK

v TOKOH: Raib, Seli, Ali, Mis selena, Tamus.

 

v WATAK :          1.RAIB               : sangat baik hati, arif, bijaksana, setia, dan bijak.

     2.SELI                 : penakut, pesimis,penyayang,peduli dan setia.

     3.ALI                  : jenius, nekat, ingin tahu, dan pemalas.

     4.MIS SELENA  : kuat, pemberani, penyayang.

     5.TAMUS          : tamak, jahat,dan amisius tinggi.

 

v ALUR :               1. MAJU       : dibilang alur maju terdapat bukti bahwa novel bumi

  menggunakan alur maju (besok kita akan pulang).

                        2. MUNDUR : dibilang alur mundur terdapat bukti bahwa novel

                                                   menggunakan alur mundur (dulu saat usiaku

                                                    bermur 4 sampai 5 tahun).

v LATAR :

A .LATAR WAKTU:

         1. PAGI   : ( pagi ini,mama meneriaki papa dan aku agar aku

          Bergegas bangun; halm:9).

                            2.SIANG  : ( cepat ganti seragammu, lalu makan siang; hal:42)

                           3.MALAM : ( sudah pukul tujuh malam; hal: 54).

          B. LATAR TEMPAT :

                             1. SEKOLAH : (kelas sepuluh terletak di lantai dua bangunan

                                                        Sekolah) hal:19

                             2.RUMAH : ( rumput halaman rumah) hal:40

                             3.STADION SENTRAL : (kita mendarat di stadion sentral) hal:291

         C.LATAR SUASANA :

                             1.PANIK : ( aku berteriak panik) hal : 149

                            2.TAKUT : ( meski kakiku masih gemetar) hal : 171

                            3.LUCU : ( seli memajukan bibir, menahan tawa) hal : 34

D.TEMA :      Novel ini menceritakan perjalanan tiga orang sahabat yang dibantu oleh teman-teman mereka dalam menghadapi si tamus yang jahat.

           E.SUDUT PANDANG : cerita novel bulan menggunakan sudut  pandang orang pertama,menggunakan kata  ganti saya dan aku.

 

3.UNSUR EKSTRINSIK

Tere liye adalah seorang penulis novel,kebanyakan novel yang ia tulis lebih banyak berbicara tentang kehidupa keluargadan lingkungan sekitar,dengan gaya bahasa yang familiar dan mudah untuk dimengerti,sehingga novel karyanya banyak diminati oleh para pembaca novel. Hingga tahun 2016 tere liye sudah menulis 25 novel.

 

a.     Judul novel karangan tere liye

ü Hafalan shalat delisa.

ü Kisah sang penandai.

ü Moga bunda disayang allah.

ü The gogons: james & the incridible incident.

ü Bidadari-bidadari surga.

ü Rembulan tenggelam diwajahmu.

ü Burlian.

ü Pukat.

ü Daun yang jatuh tak pernah membenci angin.

ü Eliana.

ü Ayahku.

ü Sunset bersama rosie.

ü Kau,aku & sepucuk ampau merah.

ü Negeri diujung tanduk.

ü Amelia.

ü Bumi.

ü Dikatakan atau tidak dikatakan itu tetap cinta.

ü Rindu.

ü Bulan.

ü Pulang.

ü Hujan.

 

4. ISI NOVEL

Raib adalah seorang remaja putri berusia 15th. Dia hidup bersama dengan kedua orangtuanya. Dia mempunyai 2 ekor kucing si putih dan si hitam. Dia juga bersekolah seperti remaja kebanyakan dan mempunyai seorang teman dekat bernama Seli.

Namun anehnya sesuai dengan namanya, Raib bisa menghilang. Dia bisa menghilangkan dirinya sendiri hanya dengan menutup mata menggunakan kedua tangannya.

Orangtuanya tidak pernah tahu dia bisa menghilang. Hanya saja terkadang mereka merasa aneh saat tiba tiba dia muncul di hadapan mereka, padahal sebenarnya dia berada di kamar. Tapi mereka tidak pernah mempermasalahkannya.

Sampai pada suatu hari dia di keluarkan dari kelas oleh Miss Keriting (Selena), guru matematikanya. Karena dia lupa membawa buku PR nya. Teman sekelasnya yang bernama Ali, yang terkenal aneh itu juga di keluarkan dari kelas oleh Miss Keriting.

Waktu itu hujan turun begitu derasnya. Raib tidak mau terlihat oleh Ali, iseng dia menutup mata dengan kedua tangannya. Saat itulah dengan sekejap dia menghilang dan memulai perkenalannya dengan sosok tinggi kurus bernama Tamus.

Kecelakaan yang menimpa Raib dan Seli sebelum klub menulis dimulai itu membawa Tamus dan Selena terlibat pertarungan hebat sehingga harus memaksa Raib, Seli, dan Ali melewati sebuah lorong hitam menuju tempat asing. Kota itu bernama Tishri. Kota aneh dengan pakaian aneh serba gelap. Menu makanannya pun gelap. Begitu juga dengan kamar mandinya. Jika kita mandi dengan air, di kota ini kita mandi menggunakan udara! Di kota ini terlihat hamparan hutan. Tiang tiang tinggi dengan puluhan cabang dengan ujung cabang balon besar dari beton.

Selena, Raib, Seli, dan Ali berjuang mengalahkan Tamus di kota ini. Dengan bantuan beberapa penduduk asli kota ini yaitu sebuah keluarga kecil beranggotakan Ilo, Vey, si sulung Ily, dan si bungsu Ou.

Ternyata Raib adalah pewaris klan bulan pertama yang di besarkan di dunia tanah (BUMI). Dan Seli adalah pewaris klan matahari pertama yang berjalan di atas BUMI. Mereka berdua memliki kekuatan yang mampu menandingi Tamus. Ali, dia hanyalah makhluk tanah yang diam diam jenius. Mereka berjuang mengalahkan Tamus yang ingin menguasai BUMI.

 

5.KOMENTAR

            1.KELEBIHAN :  Novel ini sangat menarik karena dapat menarik pembaca

                                         Dengan cerita fantasi yang bagus dan memiliki pesan-

                                         Pesan yang sangat bagus.

            2. KELEMAHAN : Menceritakan tentang fantasi tidak dapat diterima

                                            Logika dan membuat pembaca jadi heran dan bertanya

                                            -tanya.

   3.SARAN            :   Agar lebih mengurangi penggunaan  kata-kata yang sama karena dapat  membuat pembaca jenuh. Dan dialog antar   

                                    tokoh lebih diperjelas lagi agar tidak terjadi kesenjangan.

 

 

 

Leave a Reply