Piala Dunia 2018: Prancis vs Argentina 4-3, Mbappe Redupkan Messi

Reporter

Terjemahan

Editor

Hari Prasetyo

Sabtu, 30 Juni 2018 22:58 WIB

Penyerang Prancis, Kylian Mbappe, mencetak gol ke gawang Argentina dalam pertandingan babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, Kazan, Rusia, 30 Juni 2018. REUTERS/Pilar Olivares

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang membuat Lionel Messi bermain sebagai false nine atau penyerang semu dalam kekalahan Argentina 3-4 melawan Prancis pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 di Kazan Arena, malam ini, Sabtu 30 Juni? Messi sendiri atau Pelatih Argentina, Jorge Sampaoli?

Baca: Piala Dunia 2018 Dinihari Nanti: Prediksi Uruguay Vs Portugal

Pertanyaan itu mengemuka setelah bintang Argentina tersebut bermain di luar kebiasaannya. Di susunan pemain, Messi bermain sebagai penyerang tengah. Tapi, kerap bermain terlalu dalam dan lebih mirip sebagai gelandang tengah.

Baca: Piala Dunia 2018, Uruguay Tak Akan Istimewakan Ronaldo

Di luar kekalahan Argentina dan Messi yang dramatis ini. Prancis bermain luar biasa, terutama Kylian Mbappe. Ia adalah pemain Paris Saint-Germain berusia 19 tahun yang ditempatkan oleh Pelatih Prancis, Didier Deschamps, sebagai sayap kanan dalam formasi tiga penyerang.

Setelah kedudukan 1-1 pada babak pertama, bek kanan Argentina, Gabriel Mercado, berhasil membawa timnya memimpin 2-1 pada menit ke48. Gol ini berasal dari tendangan Messi memanfaatkan bola muntah yang kemudian disambut Mercado.

Tapi, menit ke-57, bek kanan Prancis, Benjamin Pavard, giliran menyamakan kedudukan timnya 2-2 setelah menerima umpan silang dari geandang Blaise Matuidi.

Advertising
Advertising

Pada menit ke-64, Kylian Mbappe mengawali kemenangan Prancis 3-2. Setelah menguasai bola muntah dari Blaise Matuidi, Mbappe berhasil membobol gawang Argentina.

Hanya empat menit berselang, Mbappe memperbesar kemenangan Prancis 4-2 setelah menerima umpan silang dari penyerang kawakan, Olivier Giroud. Dalam injury time, menit ke-90+3, Sergio Aguero yang turun sebagai pemain pengganti berhasil memperkecil kekalahan Argentina menjadi 3-4.

Baca: Piala Dunia 2018, Radamel Falcao Ternyata Punya Darah Inggris

Dalam babak pertama, Angel Di Maria menyamakan kedudukan Argetina 1-1 pada menit ke-41 dengan tendangan kaki kirinya. Awal terjadinya gol dari tendangan penjuru Lionel Messi yang dihalau bek Prancis, Benjamin Pavard.

Meski gelandang Prancis, Blaise Matuidi, sempat melakukan pelanggaran terhadap Lionel Messi pada menit ketiga, tapi awal babak pertama ini didominasi serangan Prancis.

Tim dari Eropa ini melakukan tekanan, antara lain melalui Kylian Mbappe, Antoine Griezmann, Olivier Giroud, dan Paul Pogba. Kecepatan pergerakan Mbappe sering merepotkan pertahanan Argentina. Permainan Messi dan kawan-kawan baru berkembang setelah kebobolan.

Awal gol buat keunggulan Prancis terjadi pada menit ke-11. Saat itu, wasit dari Iran, Alireza Faghani, memutuskan untuk memberikan hadiah penalti setelah melihat rekaman dari Video Assitant Referee (VAR).

Bek tengah Argentina, Marcos Rojo, terlihat melakukan pelanggaran terhadap Kylian Mbappe. Griezmann melakukan eksekusi hadiah penalti itu dengan baik untuk membuat Prancis memimpin 1-0.

Lionel Messi dan Angel Di Maria diharapkan menjadi nyawa dari serangan Argentina menghadapi Prancis pada babak 16 besar Piala Dunia 2018 ini. Tapi, dalam .awal babak pertama, Messi bermain terlalu ke dalam. Adapun Di Maria hanya sempat bersinar sebentar

Dalam susunan pemain, Messi melakukan start sebagai penyerang tengah didampingi Di Maria di kiri dan Cristian Pavon di kanan dalam formasi 4-3-3.

Sedangkan Antoine Griezmann dan penyerang kawakan Olivier Giroud menjadi tumpuan Prancis untuk membongkar pertahanan Argentina. Griezmann bermain di belakang Giroud dalam formasi 4-2-3-1.

Baca: Prediksi Opta: Brasil Tetap Favorit Juara Piala Dunia 2018

Susunan Pemain Starter:

Prancis: Lloris, Pavard, Varane, Umtiti, Hernández, Kanté, Pogba, Mbappé, Griezmann, Matuidi, Giroud

Argentina: Armani, Mercado, Otamendi, Rojo, Tagliafico, Mascherano, E Pérez, Banega, Pavón, Messi, Di María

Wasit: Alireza Faghani (Iran)

GUARDIAN | ESPN

Berita terkait

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

13 jam lalu

Polisi Prancis Bubarkan Unjuk Rasa Pro-Palestina di Universitas Sciences Po

Polisi Prancis membubarkan unjuk rasa pro-Palestina di Paris ketika protes-protes serupa sedang marak di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

PSG Makin Dekat dengan Gelar Ligue 1 Prancis Usai Kalahkan Lyon 4-1, Setelah Pastikan Maju ke Semifinal Liga Champions

4 hari lalu

PSG Makin Dekat dengan Gelar Ligue 1 Prancis Usai Kalahkan Lyon 4-1, Setelah Pastikan Maju ke Semifinal Liga Champions

PSG unggul 11 poin dari tim di bawahnya dengan lima laga tersisa Ligue 1 Prancis yang belum dimainkan musim ini.

Baca Selengkapnya

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

5 hari lalu

Israel Panggil Duta Besar Negara-negara Pendukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Israel akan memanggil duta besar negara-negara yang memilih keanggotaan penuh Palestina di PBB "untuk melakukan protes"

Baca Selengkapnya

Kylian Mbappe Bicara Soal Impiannya Menjuarai Liga Champions Bersama PSG Usai Kemenangan Atas Barcelona

9 hari lalu

Kylian Mbappe Bicara Soal Impiannya Menjuarai Liga Champions Bersama PSG Usai Kemenangan Atas Barcelona

Kylian Mbappe mencetak dua gol saat PSG meraih kemenangan comeback atas Barcelona 4-1 di leg kedua untuk memastikan lolos ke semifinal Liga Champions.

Baca Selengkapnya

Bawa PSG Lolos Semifinal Liga Champions Usai Kalahkan Barcelona, Ousmane Dembele Ungkap Kunci Kemenangan

9 hari lalu

Bawa PSG Lolos Semifinal Liga Champions Usai Kalahkan Barcelona, Ousmane Dembele Ungkap Kunci Kemenangan

Ousmane Dembele menyebut salah satu kunci kemenangan PSG atas Barcelona di Liga Champions ini adalah taktik pelatihnya yang sempurna.

Baca Selengkapnya

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

10 hari lalu

Dunia Desak Tahan Diri, Panglima Militer Israel Berkukuh akan Balas Iran

Beberapa sekutu memperingatkan eskalasi setelah serangan Iran terhadap Israel meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.

Baca Selengkapnya

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

18 hari lalu

Rwanda Peringati 30 Tahun Genosida terhadap Ratusan Ribu Warga Suku Tutsi

Rwanda pada Minggu memulai peringatan selama satu pekan untuk memperingati 30 tahun genosida terhadap ratusan ribu warga etnis Tutsi pada 1994.

Baca Selengkapnya

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

19 hari lalu

Hilang saat Menyusuri Bukit Sipiso-piso, Turis Asal Prancis Ditemukan Luka-luka

Basarnas Medan bersama tim SAR gabungan menemukan Adrea Zoe, 52 tahun, perempuan asal Prancis yang hilang di Bukit Sipiso-piso, Kabupaten Karo

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

19 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

19 hari lalu

Sekutu Pertimbangkan Hentikan Penjualan Senjata ke Israel Setelah Kematian Relawan Asing di Gaza

Beberapa negara Eropa sekutu Israel pertimbangkan hentikan penjualan senjata akibat pembunuhan tujuh relawan World Central Kitchen di Gaza

Baca Selengkapnya