Share

Tepuk Tangan! Siswa Indonesia Raih Dua Gelar di Kejuaraan Daya Ingat

Agregasi Antara, · Kamis 31 Agustus 2017 14:13 WIB
https: img.okezone.com content 2017 08 31 65 1766890 tepuk-tangan-siswa-indonesia-raih-dua-gelar-di-kejuaraan-daya-ingat-cDfNlqwQnO.jpg Foto: Ilustrasi Okezone

BEIJING - Siswa Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa dengan menyabet prestasi di kancah internasional. Kali ini prestasi tersebut diraih oleh dua orang siswa di ajang kejuaraan daya ingat tingkat Asia, International Asia Memory Championship.

Di ajang tersebut, perwakilan Indonesia ini menyabet dua gelar Grandmaster Memory (GMM). Dua gelar GMM tersebut diraih oleh Fakhri Shafly E dari SMA Negeri 26 Jakarta dan Shafa Annisa R dari SMP Kesatuan Bangsa Yogyakarta.

Dua gelar tersebut berhasil diraih berkat Fakhri yang berhasil mengingat 722 angka acak dan delapan deck kartu dalam 30 menit. Sementara Shafa berhasil mengingat 680 angka acak dan tujuh deck kartu dalam 30 menit.

"Mereka berdua juga berhasil mengingat satu deck kartu masing-masing dalam waktu 60,54 detik dan 58 detik," kata Ketua Umum Indonesia Memory Sports Council, Yudi Lesmana dalam keterangan tertulisnya, Kamis (31/8/2017).

Mereka berdua juga berhasil mengumpulkan total poin sebanyak 3.000 dalam kompetisi yang diikuti 13 negara tersebut. Hasil tersebut, terang Yudi, memenuhi syarat minimal pencapaian GMM yang ditetapkan Badan Memory Internasional.

Negara-negara yang mengikuti ajang yang sama dengan Indonesia itu di antaranya Jerman, Amerika Serikat, Taiwan, China, Mongolia, Makau, Malaysia, Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Hong Kong selaku tuan rumah.

Kejuaraan yang digelar di kawasan Kowloon, Hong Kong, tersebut memperlombakan 10 nomor lomba. Di antaranya, 15 menit mengingat wajah dan nama, 15 menit mengingat urutan kata acak, 30 menit mengingat urutan angka binary acak, lima menit mengingat urutan angka acak, dan lima menit mengingat urutan gambar acak.

Kemudian, Yudi melanjutkan, ada pula lomba 30 menit mengingat angka acak, 30 menit mengingat urutan kartu remi yang telah dikocok, lima menit mengingat tahun dan kejadian, mengingat angka acak yang diucapkan dalam interval satu detik perangka, serta mengingat secepat-cepatnya satu deck kartu remi yang terdiri 52 kartu telah dikocok.

"Sepuluh nomor lomba itu bertujuan untuk mengasah dan mempertajam kemampuan konsentrasi dan daya ingat seseorang sehingga lomba tersebut merupakan ajang memperkuat otot-otot otak," kata Yudi.

Selain menyabet GMM, Fakhri juga meraih medali perak. Ada pula Fathimah Aiko dari SMP Salman Alfarisi Bandung yang meraih perunggu pada nomor lomba mengingat wajah dan nama. Shafa juga meraih perunggu di nomor penyebutan angka.

Dari perolehan tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-empat di bawah Mongolia, Jerman, dan China.

"Prestasi anak-anak di ajang ini diharapkan mampu menginspirasi anak-anak Indonesia lainnya untuk berprestasi dengan skala internasional dan tidak mudah menyerah dalam meraih cita-cita," harap Yudi.

Ajang Asia Memory Championship 2017 merupakan salah satu rangkaian menuju kejuaraan dunia IAM World Memory Championship yang akan digelar di Jakarta pada 1-3 Desember 2017.

Follow Berita Okezone di Google News

Dapatkan berita up to date dengan semua berita terkini dari Okezone hanya dengan satu akun di ORION, daftar sekarang dengan klik disini dan nantikan kejutan menarik lainnya

(sus)

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini