7 Fakta di Balik Terbongkarnya Drama Ratna Sarumpaet

Belakangan polisi memastikan tidak ada unsur penganiayaan apalagi pengeroyokan pada Ratna Sarumpaet di Bandung.

oleh Maria Flora diperbarui 03 Okt 2018, 13:50 WIB
Ratna Sarumpaet memberikan konfrensi pers terkait somasi ke Dinas Perhubunagn DKI

Liputan6.com, Jakarta - Aktivis Ratna Sarumpaet kembali menjadi sorotan. Sempat tersiar kabar bahwa aktivis hak asasi manusia (HAM) ini mendapat penganiayaan oleh orang tak dikenal saat tengah berada di Bandung, Jawa Barat.

Dari foto-foto yang beredar di media sosial dan viral, tampak wajah ibu dari aktris Atiqah Hasiholan ini mengalami lebam dan bengkak yang cukup parah.

Salah satu stafnya sempat dikonfirmasi atas isu pengeroyokan terhadap Ratna lewat foto-foto yang beredar luas di jagad maya.

"Enggak ada cerita ke saya, saya baru kembali dari luar kota," kata Pele saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (2/10/2018).

Namun, dia memastikan Ratna Sarumpaet saat ini di kediamannya tengah beristirahat. Disinggung kondisinya, Pele mengaku tidak tahu.

Namun belakangan, polisi memastikan tidak ada unsur penganiayaan apalagi pengeroyokan pada Ratna Sarumpaet di Bandung.

Berikut ini fakta-fakta di balik drama Ratna Sarumpaet yang awalnya diduga dianiaya hingga terkuak melakukan operasi plastik.

2 dari 8 halaman

1. Polisi Diacuhkan Ratna Sarumpaet

Pintu gerbang kediaman Ratna Sarumpaet (Liputan6.com/M Radityo)

Isu penyerangan terhadap Ratna Sarumpaet sampai ke polisi. Tiga anggota Reserse Polda Metro Jaya mendatangi rumah seniman Indonesia ini di Kampung Melayu, Jakarta Selatan, Selasa, 2 Oktober 2018 sore.

"Wartawan ya?" kata salah seorang dari mereka yang mengalungkan tanda pengenal dengan lencana berlogo Reskrim Polda Metro Jaya, kepada jajaran awak media di lokasi, Selasa (2/10/2018).

Menurut pantauan Liputan6.com, ketiganya sempat mengetuk pintu rumah Ratna, tapi tak mendapat respons. Jawaban pun tak didapat para awak media, saat menanyakan tujuan dari para polisi menyambangi rumah aktivis HAM ini.

3 dari 8 halaman

2. Disebut Dianiaya 21 September

Ratna Sarumpaet Somasi Dinas Pehubungan dan Transportasi DKI Jakarta (Liputan6.com/Putu_

Sementara itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto juga mengaku belum mendapat laporan atas dugaan penganiayaan yang dialami Ratna Sarumpaet.

Berdasarkan informasi yang beredar, dia diduga dianiaya pada 21 Sepetember 2018.

"Kami belum mendapatkan laporan, informasinya katanya dia dianiaya 21 September. Itu udah lama, kita enggak ada laporan, kita enggak tahu," kata Setyo di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Selasa (2/10/2018).

Namun, Setyo menilai, peristiwa tersebut dapat diproses bila ada pihak yang melapor.

4 dari 8 halaman

3. Cek Rumah Sakit

Sebelumnya, Ratna Sarumpaet telah dikaruniai lima orang cucu yang semuanya laki-laki. Kehadiran anak Rio dan Atiqah itu melengkapi kebahagiaannya lantaran berjenis kelamin perempuan. (Nurwahyunan/Bintang.com)

Sebelumnya dalam foto yang beredar, tampak Ratna mengenakan kemaja garis-garis dengan latar tiang selang infus. Ada pula foto wajahnya yang lebam dan berfoto dengan Wakil Ketua DPR Fadli Zon.

Jajaran kepolisian Polda Jawa Barat langsung bergerak cepat. Seakan tak mau kecolongan, rumah sakit dan klinik di Bandung ditelusuri.

Ada 31 rumah sakit yang dicek kepolisian, 23 di antaranya berada di Kota Bandung.

"Delapan RS di wilayah Cimahi juga sudah dicek, semua negatif. Yang jelas Polda Jabar dan jajaran proaktif menindaklanjuti berita di medsos dengan cek ke RS-RS," ujar Umar saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Selasa (2/10/2018).

5 dari 8 halaman

4. Prabowo Bersuara

Calon Presiden Prabowo Subianto menyapa pendukungnya di sepanjang jalan Imam Bonjol usai pengambilan nomor urut di Gedung KPU Jakarta, Jumat (21/9). Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno mendapat nomor urut 2. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Foto wajah lebam Ratna Sarumpaet juga mendapat tanggapan dari calon presiden Prabowo Subianto.

Dia mencoba menanyakan langsung pada Kapolri Jenderal Tito Karnavian atas dugaan penganiayaan yang dialami salah satu anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga tersebut.

Menurut Prabowo, selain penganiayaan, pihak keluarga Ratna Sarumpaet juga mendapat intimidasi dari si penganiaya.

"Keluarganya terus terang saja ketakutan karena diancam terus-menerus, bahkan tidak mau melapor. Ini suatu tindakan yang represif," kata Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (2/10/2018).

6 dari 8 halaman

5. Fakta Terkuak

Ratna Sarumpaet saat di Bandara Hang Nadim Batam, Minggu (16/9/2018). (Johannes Saragih/Batamnews)

Karena dugaan pengeroyokan terjadi di wilayah hukum Jawa Barat, jajaran kepolisian setempat tak tinggal diam.

Dari 26 rumah sakit di Bandung dan delapan di Cimahi yang ditelusuri, tidak ditemukan pasien bernama Ratna Sarumpaet pernah dirawat.

Jajaran Polda Metro Jabar juga tak menemukan bukti adanya tindak pidana penganiayaan terhadap aktivis HAM Ratna Sarumpaet.

"Tidak ditemukan bukti-bukti kejadian 170 jo 351 (penganiayaan secara bersama-sama) dengan korban RS (Ratna Sarumpaet) di Jabar," ujar Direktur Reskrimum Polda Jawa Barat Kombes Umar Surya Fana saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Sebelumnya, pengakuan pihak Ratna, dia dianiaya orang tak dikenal di sekitar Bandara Husein Sastranegara, Bandung pada 21 September 2018. Kala itu, aktris dan aktivis HAM ini baru pulang bersama rekannya dari Sri Lanka dan Malaysia setelah mengikuti konferensi internasional.

Namun, setelah diselidiki pihaknya tak ditemukan jejak keberadaan Ratna Sarumpaet di Bandung pada rentang waktu 20-24 September 2018.

Namanya juga tidak terdaftar dalam manifestasi penerbangan di Bandara Husein Sastranegara. Hal ini setelah berkoordinasi dengan pihak Bandara Husein, seperti sopir taksi, avsec, sopir rental, porter, dan tukang parkir.

Mereka juga mengaku tak mengetahui peristiwa penganiayaan Ratna Sarumpaet. 

 

7 dari 8 halaman

6. Di Mana Ratna 20-24 September?

Rumah Sakit Khusus Bina Estetika di kawasan Menteng, Jakarta Pusat. Rumah sakit ini menjadi perhatian setelah muncul kabar penganiayaan aktivis Ratna Sarumpaet. (Merdeka.com/ Nur Habibie)

Umar menuturkan, selama rentang waktu itu, Ratna Sarumpaet tengah berada di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Jajaran Polda Metro Jaya juga telah melakukan penyelidikan terkait hal itu.

"Clear tidak ada kejadian itu di Jabar. Nanti tambahkan konfirmasi ke Polda Metro Jaya karena yang cek sana. Jadi 20-24 aktivitas mobile-nya ibu itu, digitalnya ada di wilayah Polda Metro Jaya," Umar menandaskan.

8 dari 8 halaman

7. Tidak Dianiaya, tapi Operasi Plastik

Ratna Sarumpaet memberikan konfrensi pers terkait somasi ke Dinas Perhubunagn DKI

Setelah dipastikan pada rentang waktu 20-24 September 2018, Ratna Sarumpaet dipastikan tak ada di wilayah hukum Polda Jabar, Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan.

Lewat transaksi perbankan yang dilakukannya, pada rentang waktu di atas, aktivis kemanusiaan itu tengah berada di sebuah rumah sakit khusus bedah plastik di Menteng, Jakarta Pusat.

Tercatat dalam buku registrasi rawat inap di RS BE bahwa Ratna Sarumpaet masuk hari Jumat, 21 September 2018 pukul 17.00 WIB. Kemudian pada rekaman CCTV Ratna Sarumpaet keluar dari RS BE pada Senin, 24 September 2018 pukul 21.28 WIB dan pergi dengan menggunakan taksi Blue Bird.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya