Berapa Omzet Penjual dari Fenomena Karangan Bunga untuk Ahok?

Penjual mengaku bisa mendapatkan order 15-20 karangan bunga per hari untuk Ahok.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 11 Mei 2017, 19:12 WIB
Warga berfoto di depan karangan bunga untuk Basuki T Purnama dan Djarot Sjaiful Hidayat di Balai Kota Jakarta, Selasa (25/4). Karangan bunga tersebut terus bertambah berisi simpati warga kepada Ahok-Djarot pascapilkada DKI 2017. (Liputan6/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Fenomena karangan bunga untuk Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyita perhatian masyarakat belakangan ini.

Bagaimana tidak, ribuan karangan bunga sempat berjejer di Balai Kota DKI Jakarta. Tidak hanya di Balai Kota, karangan bunga untuk Ahok juga berada di beberapa titik yaitu Rutan Cipinang dan Mako Brimob Kepala II Depok.

Jelas, fenomena ini tak lain menguntungkan para penjual atau perajin bunga. Lantas, berapa keuntungan yang mereka dapat?

Ronald (30) salah satu penjual di Pasar Bunga Rawa Belong Jakarta menerangkan, pesanan terbanyak untuk karangan bunga sekitar 1-2 minggu lalu. Bunga-bunga itu dikirimkan ke Balai Kota Jakarta.

Untuk Ahok saja, dia mengaku bisa membuat 15-20 papan karangan bunga per hari. Dengan begitu, jika digabung dengan pesanan biasa untuk pernikahan, kematian, dan peresmian sehari bisa membuat 30 karangan bunga.

"1-2 minggu lalu banyak, saya cuma 15-20 karangan bunga (untuk Ahok saja) per hari," kata Ronald pemilik Toko Pelangi Bunga Indonesia kepada Liputan6.com di Pasar Rawa Belong Jakarta, Kamis (11/5/2017).

Dia mengatakan, fenomena ini termasuk bersejarah karena belum pernah menerima pesanan bunga sebanyak ini. Momen-momen banyaknya pesanan bunga terjadi saat meninggal-nya Presiden ke-2 Soeharto dan meninggal-nya suami dari Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri. "Cuma Pak Harto, suami Megawati paling 1.000. Ini parah sampai puluhan ribu," kata dia.

Lebih lanjut, tiap papan karangan bunga itu dijual seharga Rp 450 ribu. Sementara, biaya produksi tiap papan bunga Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu.

Usaha karangan bunga

Memang, Ronald belum bisa membeberkan berapa besar keuntungan penjualan bunga karena fenomena Ahok tersebut. Namun, dia menuturkan, omzet penjualan bakal naik sekitar Rp 20 juta-Rp 30 juta bulan ini. Sementara, rata-rata omzet setiap bulan di kisaran Rp 100 juta.

"Omzet kayaknya naik, kan makin banyak. Omzet Rp 100 juta per bulan, kan bagi-bagi yang lain juga, paling naik Rp 20-30 juta," ungkap Ronald.

Ronald mengaku, order karangan bunga untuk Ahok ini lebih banyak dipesan oleh pribadi serta kelompok kecil seperti ibu-ibu arisan. Dia menambahkan, karangan order karangan bunga untuk Ahok masih berjalan walaupun tak sebanyak minggu lalu.

"Ya memang nggak begitu banyak, ada 1-2 karangan bunga, tapi nggak begitu banyak. Minggu kemarin 10 bunga, 15 bunga, 20 bunga," ujar dia.

Maraknya pesanan bunga dibenarkan Wawan (45). Wawan sendiri merupakan pekerja di toko bosbunga.com. Toko tersebut juga terletak di Pasar Bunga Rawa Belong.

Dia menjelaskan, bisa membuat 20 karangan bunga per hari hanya untuk Ahok. Khususnya, saat momen karangan bunga membanjiri Balai Kota Jakarta.

"Alhamdulilah semua kebagian. Sehari bisa bikin 20 per hari, di luar itu juga banyak. Kemarin itu acara simpatisan itu jadi banyak," kata dia.

Padahal, di hari biasa dia hanya melayani 10 karangan bunga untuk acara pernikahan, kematian, maupun peresmian. "Kalau biasa ada 10 per hari," ujar dia.

Namun, pesanan bunga tersebut kini sudah susut. Wawan sendiri mengaku, saat ini baru melayani pesanan untuk pernikahan. "Sudah nggak, untuk acara wedding sudah habis," ujar dia.

 

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya