Pertarungan Semakin Sengit di Golkar Setelah Setya Novanto Ditahan

18 November 2017 12:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Setya Novanto (Foto: AFP/Andri Nurdriansyah)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto (Foto: AFP/Andri Nurdriansyah)
ADVERTISEMENT
Golkar harus segera berbenah. Jangan sampai menjelang 2019, malah sibuk dengan urusan Setya Novanto. Sudah jelas, KPK menahan Novanto dan akan berlanjut ke proses hukum. Posisi Ketum Golkar yang dijabat Novanto harus segera dicari penggantinya.
ADVERTISEMENT
"Saya melihat Pak JK ini ingin Golkar selamat meski dalam konteks Golkar dia akan survive, tapi Pak JK pribadi tak ingin Golkar hanya survive tapi juga menang. Karena itu beliau mendorong Munaslub sesegera mungkin," kata mantan fungsionaris Golkar, Poempida Hidayatullah dalam diskusi Sindo Trijaya, Jakarta, Sabtu (18/11).
Sementara menurut konsultan politik dari Polcomm Institute, Heri Budianto, dalam kasus Setya Novaanto, Golkar masih satu suara dan menyatakan bahwa kasus Setya Novanto adalah kasus pribadi dan Golkar tak terlibat di dalamnya.
Setya Novanto (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Setya Novanto (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Kemudian momen 2019, sehingga harus ada solusi sesegera mungkin untuk.pembenahan. Kan bully secara masif hanya menuju pada SN bukan pada Golkar," tegas dia.
Heri sendiri yakin di dalam Partai Golkar terjadi pertarungan luar biasa soal status Setya Novanto.
ADVERTISEMENT
"Nah karena sistem Golkar tak semua orang atau kader dapat berbicara keluar tentang pendapat mereka. Tapi saat ini kan posisinya sudah tahanan KPK, jadi kalau Golkar diam saja, Golkar yang rugi," tutup dia,