Promosi Pangan Lokal di Gorontalo

Konten Media Partner
10 Februari 2020 12:03 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah pangan lokal hasil olahan masyarakat dari berbagai desa di Gorontalo dipamerkan oleh mitra Global Environmental Facility - Small Grants Programme (GEF-SGP) dan Siemenpuu. Senin, (10/2). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah pangan lokal hasil olahan masyarakat dari berbagai desa di Gorontalo dipamerkan oleh mitra Global Environmental Facility - Small Grants Programme (GEF-SGP) dan Siemenpuu. Senin, (10/2). Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
ADVERTISEMENT
BANTHAYO.ID, GORONTALO - Sejumlah pangan lokal hasil olahan masyarakat dari berbagai desa di Gorontalo dipamerkan oleh mitra Global Environmental Facility - Small Grants Programme (GEF-SGP) dan Siemenpuu, di rumah adat Dulohupa Kota Gorontalo, kemarin (8/2/).
ADVERTISEMENT
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antar komunitas dari beberapa desa; Saritani, Tamaila Utara, Juriya, Torosiaje Jaya, Mootilango, Batu Layar dan Bongomeme.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antar komunitas dari beberapa desa di Gorontalo. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Tujuannya adalah untuk mempromosikan olahan produk pangan lokal komunitas desa di wilayah pesisir Gorontalo bagian Barat, hingga beberapa desa di wilayah hulu Kabupaten Boalemo dan Gorontalo. Daerah-daerah ini menjadi wilayah intervensi program GEF-SGP di Gorontalo dan program Siemenpuu.
Tidak hanya menjual olahan produk, “Lapak Kuliner Pangan Lokal Komunitas” juga menjual hasil pertanian masyarakat desa Saritani Unit Permukiman Trasmigrasi (UPT) SP3 Pabuto, yang turut menarik perhatian banyak pengunjung. Di antaranya cabai, aneka pisang, singkong, jeruk, bengkoang, pepaya, nenas dan lainnya. Semua produk-produk ini berasal dari kebun yang tidak menggunakan pupuk kimia.
Promosi bertujuan untuk mempromosikan olahan produk pangan lokal komunitas desa di wilayah pesisir Gorontalo bagian Barat. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Yang tidak kalah menarik ada live cooking dari salah satu petani Desa Sari Tani. Petani tersebut menggoreng tahu dan meracik sambal khasnya. Bun, begitulah ia dipanggil. Pria paruh baya itu merasa senang sekali karena bisa memasak di depan para pengunjung. Senyumnya merekah menyaksikan pengunjung yang menikmati produk olahannya.
ADVERTISEMENT
“Ya harapan saya, produk ini juga dibeli oleh pengunjung yang datang,” kata Bun.
Tidak hanya menjual olahan produk, “Lapak Kuliner Pangan Lokal Komunitas” juga menjual hasil pertanian masyarakat. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Dari wilayah pesisir paling barat Gorontalo, juga ada produk olahan dari mangrove, yaitu stik buah mangrove dan pia cokelat kacang. Sejumlah produk ini merupakan hasil olahan kelompok perempuan di sana. Ini merupakan produk alternatif yang bisa menambah penghasilan ekonomi.
Tidak hanya menjual olahan produk, “Lapak Kuliner Pangan Lokal Komunitas” juga menjual hasil pertanian masyarakat. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
Zul, salah satu pengunjung mengungkapkan, kegiatan semacam ini memang perlu untuk digelar. Karena menurutnya, saat ini banyak produk dari luar daerah yang mendominasi Gorontalo, padahal, dari kebun-kebun petani lokal, kita bisa mendapatkan berbagai olahan lokal yang tidak kalah enak.
Tidak hanya menjual olahan produk, “Lapak Kuliner Pangan Lokal Komunitas” juga menjual hasil pertanian masyarakat. Foto: Dok banthayo.id (Wawan Akuba)
“Ini camilan enak. Tidak kalah enak dari produk-produk yang dijual. Apalagi dengan produk-produk ini, kita tahu bahwa memang pengelolaannya ramah lingkungan. Tidak menggunakan pupuk kimia,” tutup Zul.
ADVERTISEMENT
----
Reporter: Wawan Akuba