Batuan Diduga Sisa Peninggalan Majapahit Kembali Ditemukan di Situs Kumitir

Sebelumnya, tim BPCB juga menemukan batuan serupa yang berjarak sekitar 15 hingga 20 meter dari lokasi penemuan batu pipih kali pertama.

Chandra Iswinarno
Rabu, 22 April 2020 | 19:09 WIB
Batuan Diduga Sisa Peninggalan Majapahit Kembali Ditemukan di Situs Kumitir
Batu pipih tangga yang ditemukan di area Situs kumitir Mojokerto Jatim. [Beritajatim.com]

SuaraJatim.id - Batu pipi tangga yang diduga berasal dari zaman Kerajaan Majapahit kembali ditemukan warga di Situs Kumitir Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto.

Untuk memastikan penemuan batuan tersebut, tim dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur di Mojokerto langsung mendatangi lokasi penemuan.

Sebelumnya, tim BPCB juga menemukan batuan serupa yang berjarak sekitar 15 hingga 20 meter dari lokasi penemuan batu pipih kali pertama, yang berada di sebelah barat makam desa setempat.

Meski begitu, temuan batuan pipih yang kedua ini lebih panjang dari penemuan sebelumnya tapi tidak lebih tinggi dari yang pertama. Jika Batu yang ditemukan sebelumnya memiliki panjang 100 meter, tinggi 120 centimeter dan tebal 140 centimeter. Batuan pipih temuan baru ini, panjangnya 153 centimeter, tebal 94 centimeter dan tinggi mencapai 62 centimeter.

Baca Juga:BPCB Jatim Menduga Tumpukan Batu Bata Kuno di Situs Kumitir Adalah Talut

Hal tersebut dibenarkan Arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho setelah mendatangi lokasi penemuan.

“Temuan ini merupakan pasangan dari temuan batu andesit berbentuk pipi tangga yang ditemukan minggu kemarin. Dengan ditemukannnya dua batu ini, menguatkan dugaan bahwa dua komponen tersebut merupakan pipi tangga dari sebuah bangunan istana atau bangunan peninggalan masa kerajaan majapahit,” katanya seperti dilansir Beritajatim.com-jaringan Suara.com pada Rabu (22/4/2020).

Batu besar temuan pertama, kata Wicaksono, diduga merupakan pipi tangga menuju sebuah bangunan bukan pipi tangga bangunan. Namun, setelah ditemukan satu tangga lagi dugaan tersebut gugur. Dia menyebut, dua komponen tersebut bisa diidentifikasi sebagai pipi tangga kanan-kiri dari sebuah bangunan yang kelihataanya ada di area pemakaman.

“Namun kita belum bisa memastikan apakah bangunan yang diduga masih terpendam di area ini berbentuk candi atau bangunan istana. Karena untuk menuju kesana diperlukan penelitian lebih lanjut dan ekskavasi. Tapi untuk melakukan ekskavasi belum bisa karena ada pandemi Covid-19. Adanya sebuah bangunan di area itu sangat dimungkinkan,” katanya.

Di sisi lain, pada area galian batu berbentuk tangga tersebut banyak ditemukan bongkahan-bongkahan bata. Nantinya, ekskavasi akan memulai dari barat makam sebagai sampel.

Baca Juga:BPCB Jatim Sebut Situs Petirtaan Jombang Terkubur Lahar Dingin Gunung Kelud

“Dugaan ini merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit dibuktikan dengan adanya sebuah talud berukuran 400 meter x 400 meter di sisi timur makam yang bahan dasar bangunannya adalah batu bata merah khas Mojopahit. Jadi seperti hepotesis awal. Kumitir itu adalah tempat pendarmaan dari mahesa cempaka pada masa Kerajaan Singosari. Kemudian pada zaman Majapahit ini menjadi bagian dari Kota Raja Majapahit."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini