Begini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid Basalamah

Begini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid Basalamah

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 22 Sep 2021 05:00 WIB
Begini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid Basalamah
Foto: iStock
Jakarta -

Durian dan tape ketan kerap dianggap memabukkan karena mengandung alkohol. Begin penjelasan makan durian dan tape ketan dalam Islam menurut ustaz Khalid Basalamah.

Buah yang tumbuh subur di kawasan Asia Tenggara ini memang memiliki aroma dan rasa yang khas. Bagi yang menggemarinya, satu biji durian saja tidak akan cukup. Rasanya seperti tidak ingin berhenti kalau sudah makan durian.

Selain durian, ada juga tape ketan yang merupakan makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras ketan merah yang difermentasi. Hasil dari proses fermentasi tersebut, tape ketan merah biasanya akan mengeluarkan air yang dikhawatirkan mengandung alkohol.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sama halnya dengan tape yang melalui proses fermentasi, konsumsi durian yang terlalu banyak sering dikaitkan dengan produksi alkohol yang menyebabkan kedua makanan tersebut termasuk ke dalam makanan yang diharamkan dalam Islam.

Begini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid BasalamahBegini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid Basalamah Foto: iStock

Terkait pro kontra pernyataan tersebut, ustaz Khalid Basalamah angkat bicara tentang hukum makan durian dan tape dalam Islam. Mengutip unggahan akun video pada akun YouTube Menara Islam, ustaz Khalid Basalamah menjelaskan apa arti makanan maupun minuman beralkohol yang diharamkan dalam Islam.

ADVERTISEMENT

Baca juga: Tape Singkong Halal Tapi Bisa Jadi Makanan Haram

"Kalau tape awal dibuat itu biasanya tidak beralkohol, makanya kita konsumsi di awal-awal," kata ustaz Khalid Basalamah.

Ustaz Khalid Basalamah juga menjelaskan ciri-ciri tape ketan yang sudah tidak dianjurkan adalah tape ketan yang sudah mulai mengeluarkan busa. Jika sudah disimpan selama beberapa waktu dan hendak dikonsumsi lagi pastikan dulu bahwa air tape tersebut belum mengeluarkan busa.

Begini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid BasalamahBegini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid Basalamah Foto: iStock

"Kalau sudah dibiarkan berhari-hari di kulkas, dibiarkan berbusa dan sudah beralkohol, itu tidak boleh dikonsumsi. Biasanya rasanya juga sudah pasti berubah, sudah ada sedikit rasa kecut. Biasanya sejenis alkohol yang ada pada makanan atau minuman akan memberikan rasa kecut," kata ustaz Khalid Basalamah.

Rasa kecut yang timbul dari makanan yang difermentasi dan disimpan dalam waktu yang lama juga dikatakan terpengaruh dari kandungan alkoholnya yang mulai muncul. Dalam ajaran Islam, serendah apapun kadar alkohol dalam makanan atau minuman akan membuat makanan atau minuman tersebut menjadi haram.

Bukan hanya tape ketan yang melalui proses fermentasi, hal serupa juga dikatakan berlaku pada buah durian. Buah berduri dengan aroma dan rasa yang khas ini ternyata juga perlu diwaspadai konsumsinya.

Begini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid BasalamahBegini Hukum Makan Durian dan Tape Ketan dalam Islam Menurut Ustaz Khalid Basalamah Foto: iStock

"Durian pun waktu awal dibuka biasanya tidak ada alkohol, tapi dia kalo dibiarkan maka akan berubah. Kalau kuning sekali, akan berubah menjadi putih dan rasanya pun akan berbeda," kata ustaz Khalid Basalamah.

Ustaz Khalid Basalamah menyarankan untuk menghindari makanan-makanan tersebut terutama pada makanan yang difermentasi serta makanan-makanan yang rasanya mulai berubah menjadi lebih kecut. Walaupun berasal dari makanan yang halal, tetapi sangat tidak diperbolehkan untuk dikonsumsi jika makanan atau minuman tersebut sudah mengandung alkohol.

"Karena seperti khamr, yang berasal dari anggur yang asalnya buah itu halal tetapi kemudian menjadi haram setelah mengandung zat yang memabukkan," kata ustaz Khalid Basalamah.

Pada kesempatan tersebut ia juga menyampaikan bahwa makanan halal bisa menjadi haram jika melalui proses-proses penambahan atau pembentukan zat memabukkan di dalamnya, seperti alkohol. Tetapi semua makanan tersebut akan tetap halal selama tidak ada pembentukan zat memabukkan ataupun penambahan bahan-bahan yang diharamkan dalam Islam.

Baca juga: Mengandung Alkohol, Kenapa Durian Halal Dimakan?



Simak Video "Bikin Laper: Bakmi Jumbo Asui yang Enaknya Sampai Tiga Generasi"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/adr)