5 Fakta Susu Beruang 'Bear Brand' yang Diburu Selama Pandemi Covid-19

5 Fakta Susu Beruang 'Bear Brand' yang Diburu Selama Pandemi Covid-19

Devi Setya - detikFood
Minggu, 04 Jul 2021 09:30 WIB
Jakarta -

Susu Bear Brand atau populer dengan sebutan susu beruang mendadak banyak diburu selama pandemi covid-19. Kini susu beruang jadi barang langka di pasaran.

Susu steril dengan gambar beruang di kemasannya ini diyakini mengandung nutrisi yang bisa menjaga kesehatan. Tak heran kalau susu beruang semakin jadi primadona semenjak pandemi covid-19.

Kini bahkan masyarakat cenderung panic buying akan susu beruang. Di pasaran, susu beruang Bear Brand mulai langka dan sulit dijumpai. Susu beruang sejatinya adalah susu sapi steril legendaris yang sudah ada sejak tahun 1906.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Produk susu ini juga bukan hanya ada di Indonesia, susu beruang Bear Brand juga bisa dijumpai di Swiss, Kamboja, Laos bahkan Afrika.

Seperti apa sejarah, kandungan dan khasiat susu beruang?

ADVERTISEMENT

Dilansir dari berbagai sumber, berikut fakta seputar susu beruang:

1. Sejarah susu beruang Bear Brand


Susu beruang diperkenalkan ke pasar pada tahun 1898 di Swiss, saat itu susu beruang terkenal dengan nama Barenmarke. Kemudian pada tahun 1930-an, susu ini masuk dan diperkenalkan di Indonesia.

Selanjutnya susu ini juga dibawa ke Thailand pada tahun 1980. Kini susu produksi Nestle ini tersedia di sebagian besar wilayah Asia Tenggara, Swiss, dan Afrika Timur.

Sudah sejak lama susu beruang diklaim sebagai susu untuk menyembuhkan penyakit. Masyarakat pada zaman dahulu bisa mendapatkan susu beruang di toko kelontong China karena dahulu jumlah produksinya tidak seperti saat ini.

Seorang dari agensi iklan lokal pernah bercerita soal susu beruang lewat akun twitter bernama @pipis. Ia menceritakan fakta menarik soal susu beruang yang disebut sudah ada sejak tahun 1906