10 Cara Bersyukur Menurut Islam yang Benar

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bersyukur menurut islam yakni wujud terimakasih seorang hamba kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diperolehnya. Bersyukur dapat diterapkan dalam bentuk ucapan maupun perbuatan. Allah Ta’ala berjanji bahwa akan melipatgandakan karunianya kepada orang-orang yang senantiasa bersyukur. Yaitu orang menerima takdirnya dengan ikhlas, lapang dada, menghadapi cobaan dengan bersabar dan tidak mengeluh maka Allah akan  menaikkan derajat mereka. Sedangkan orang-orang yang kufur nikmat dan selalu merasa kurang maka hidup mereka tidak diberkahi oleh Allah SWT. (baca: Manfaat ucapan Alhamdulillah)

Keutamaan bersyukur dijelaskan oleh Allah SWT dalam surat Ibrahim ayat 7:

“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim : 7)

Ayat diatas menjelaskan bahwa umat islam diwajibkan untuk bersyukur. Bagaimanapun kondisi kehidupannya, rasa syukur tetap harus dilantunkan untuk Sang Pencipta. Sebab Allah lah yang telah memberikan kehidupan kepada manusia. Dan kehidupan sendiri adalah suatu karunia yang luar biasa. Nah, berikut ini beberapa cara bersyukur menurut islam.

  1. Selalu mengingat Allah dalam hati nurani

Cara pertama sekaligus yang paling mudah bagi seorang hamba untuk bersyukur kepada Allah Ta’ala yaitu dengan senantiasa memuji Allah di dalam hatinya. Selalu mengingat Allah kapanpun dan dimanapun ia berada. Sejatinya, kita harus menyadari bahwa diri kita ini Allah yang menciptakan. Alam semesta nan indah, udara yang kita hirup, makan-makanan baik dari tumbuhan atau hewan, serta orang-orang disekitar kita yang sayang dengan kita, semua adalah nikmat dari Allah SWT. Oleh sebab itu, jagalah hati kita setiap detik untuk mengingat kebesaran-Nya.

Baca juga:

  1. Menjauhi penyakit hati

Penyakit-penyakit yang bersemayam dalam hati bisa membuat kita menjadi seseorang yang kufur nikmat. Sangat berbahaya, bahkan dapat memicu rusaknya iman. Maka itu, kita harus bisa memurnikan hati ini dari hal-hal buruk, seperti perasaan hasad, takabbur, riya’ atau ujub. Lalu bagaimana cara mensucikan hati dari penyakit? Kita bisa memulai dengan rutin membaca Al-Quran, mengikuti kajian-kajian islam dan menjauhi sesuatu yang tidak benar. Misalnya saja tontonan porno, berkumpul dengan pecandu atau pezina, nongkrong di klub, segala hal tersebut harus kita hindari agar diri kita tidak ikut terjerumus. Apabila hati kita bersih maka akan mudah untuk mendekatkan diri pada Ilahi sekaligus memperbanyak rasa syukur. (baca: Penyakit Hati Menurut Islam)

  1. Mengucapkan kalimat-kalimat pujian untuk Allah SWT

Rasa syukur hendaknya juga diucapkan lewat lisan. Dengan melafalkan kata-kata nan indah, pujian-pujian kepada Allah maka hal tersebut membuat kita semakin dicintai oleh Sang Rabb Pemiliki Alam Semesta. Kita bisa memperbanyak mengucapkan dzikir, seperti Subhanallah, Alhamdulillah, la illaaha illallah, Allahhu Akbar, Subhanallahi wa bihamdihi.

Rasulullah SAW bersabda:

  • “Dua kalimat yang ringan diucapkan lidah, berat dalam timbangan, dan disukai (oleh) Allah Yang Maha Pengasih, yaitu kalimat “Subhanallah Wa Bihamdihi Subhanallahil’Adzim”. (HR Bukhari  dan Muslim).
  • “Barang siapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi seratus kali dalam sehari, ia akan diampuni segala dosanya sekalipun dosanya itu sebanyak buih di laut”.(HR Muslim dan Tirmidzi)
  • “Barang siapa mengucap subhanallah maka baginya sepuluh kebaikan. Barang siapa membaca la ilahaillallah maka baginya duapuluh kebaikan. Dan barng siapa membaca alhamdulillah baginya tiga puluh kebaikan.”

Baca juga:

  1. Meningkatkan ketaqwaan

Bersyukur tidak hanya dilakukan lewat hati dan lisan saja, namun hendaknya juga diwujudkan lewat perbuatan. Salah satunya dengan cara menjadi pribadi yang bertaqwa. Menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Misalnya dengan taat menjaga sholat lima waktu, melaksanakan zakar fitrah, membaca Al-quran, menjalani puasa ramadhan dan mejauhi hal-hal yang berbau maksiat dan tercela (seperti berzina, mengonsumsi khamar, berjudi, mencuri dan perilaku buruk lainnya yang harus dijauhi).

Baca juga:

  1. Beramal kepada orang-orang yang membutuhkan

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan (dengan bersyukur),” (QS. Adh-Dhuha: 11)

Apabila kita diberikan kelimpahan rezeki oleh Allah SWT, maka salah satu cara untuk mengekspresikan rasa syukur yakni dengan berbagi kepada sesama manusia. Jangan bersikap kikir. Ingatlah bahwa disebagian harta kita ada hak orang lain. Oleh sebab itu, kita tidak boleh melupakan beramal ataupun bersedekah. Besar kecil nominalnya tidak menjadi masalah. Asalkan kita ikhlas maka Allah pasti mencatat amal kita dan memberikan pahala. Perbuatan beramal ini juga menunjukkan bahwa kita ingin berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Di saat kita diberikan nikmat berlebih, maka jangan ragu membagi-bagi nikmat itu kepada orang lain.

Baca juga:

  1. Mengadakan acara syukuran

Ketika kita memiliki hajat tertentu, dan hajat tersebut berhasil terwujud maka tidak ada salahnya menggelar acara syukuran atau biasa disebut “selametan” oleh orang-orang Jawa. Acara ini merupakan bentu rasa syukur kepada Allah SWT atas terkabulnya doa. Biasanya Masyarakat Jawa dan Sunda mengadakan syukuran dengan mengundang tetangga atau saudara, lalu menyuguhkan hidangan nasi dan lauk yang enak. Atau beberapa juga ada yang membagi-bagikan sembako kepada fakir miskin. Umumnya acara syukuran dilakukan untuk memperingati hari tertentu, seperti pernikahan, kelahiran, khitanan, pindah rumah, kelulusan dan sejenisnya.

  1. Jangan selalu melihat ‘keatas’, tapi tengoklah orang-orang ‘dibawah’

Cara bersyukur menurut islam selanjutnya yakni dengan bersikap ikhlas. Maksudnya jangan selalu iri dengan nikmat orang lain. Jangan hanya melihat kehidupan orang-orang yang lebih kaya, lebih sukses atau lebih rupawan dari kita. Tapi juga lihatlah kehidupan orang dibawah kita. Orang-orang yang serba kekurangan, orang yang mungkin fisiknya kurang sempurna, atau mereka yang hidup sendirian. Apakah kita tidak malu mengeluh terus, sementara ada orang yang kehidupannya jauh lebih susah namun mereka tetap bersabar? Dengan melihat orang-orang dibawah kita, setidaknya kita bisa sadar bahwa nikmat yang kita dapatkan dari Allah sudah sangat cukup. Jadi bersyukurlah, insyaAllah maka nikmat kita akan ditambahkan oleh Sang Ilahi.

Baca juga:

  1. Senantiasa tersenyum

“Senyum manismu dihadapan saudaramu adalah shadaqah” (HR. Tirmidzi)

Wujud syukur berikutnya yakni dengan memperbanyak senyum. Bukan berarti senyum-senyum sendiri. Maksudnya senyum kepada orang lain, senyum disaat hati ingin marah, senyum ketika dilanda cobaan, dan yang terpenting selalu menunjukkan raut wajah ceria. Ketahuilah bahwa senyum itu tak sekedar membuat orang lain menjadi senang. Tapi dihadapan Allah SWT, senyum itu bernilah ibadah yang merupakan shodaqoh paling ringan. Maka dari itu, jangan bersikap terlalu jutek atau acuh tak acuh. Cobalah untuk ramah. Jika memang kita sedang dalam suasana hati bersedih, sebaiknya sembunyikan kesedihan tersebut dan janganlah membagikan raut muka masam kepada orang lain.

  1. Membagi ilmu yang kita miliki

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: “Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain” (HR. Thabrani dan Daruquthni)

Apabila kita termasuk orang yang memiliki ilmu tinggi dan berwawasan luas, baik itu ilmu agama ataupun pendidikan umum, hendaknya kita membagi ilmu kita kepada orang lain. Salah satu caranya dengan menjadi pendidik. Kita bisa memilih profesi sebagai seorang guru, dosen, tenaga pengajar di LBB, atau sekedar membuka les privat di rumah. Jika kita tidak mampu melakukan hal tersebut, mendidik anak-anak kita sendiri itu pun sudah bernilai pahala. Cara lain kita bisa men-share tulisan-tulisan yang bermanfaat di sosial media. Misalnya saja tulisan tentang ayat Al-quran, hadist atau ilmu-ilmu lain yang bisa membuat orang yang membacanya menjadi bertambah pengetahuannya.

Baca juga:

  1. Merawat nikmat Allah SWT

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman “tidaklah kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekian alam” (al-Anbiya: 107)

Cara bersyukur menurut islam yang tidak kalah penting yaitu dengan merawat nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Misalnya menjaga kelestarian alam, tidak menebang pohon sembarangan atau membakar hutan. Kita juga harus merawat lingkungan di sekitar kita dengan cara rutin menyapu, membuang sampah di tempatnya, menyiram tanaman dan sebagainya.

Selain alam, kita juga diharuskan menjaga dan merawat diri sendiri. Seperti melalukan lulur badan, spa, facial, creambath atau hal-hal lain yang berkaitan dengan merawat kecantikan diri diperbolehkan dalam islam. Dengan pengecualian tidak merubah bentuk fisik, misalnya operasi plastik maka perbuatan ini jelas haram hukumnya. Dijelaskan dalam hadist:

“Ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan” (HR. Muslim)

Baca juga:

Demikianlah cara bersyukur menurut islam. Rasa syukur hendaknya terus kita lakukan di hati, lisan maupun perbuatan. Di saat senang atau bersedih, kita tetap harus mengucapkan Alhamdulillah. Dan menjaga nikmat-nikmat yang kita miliki juga merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

fbWhatsappTwitterLinkedIn