tirto.id - Para peserta Reuni Akbar 212 mulai berdatangan ke kawasan Monas, Jakarta Pusat pada Minggu (2/12/2018). Sejumlah tokoh telah menghadiri panggung di kawasan Monas.
Hal ini disebutkan oleh Ketum GNPF-Ulama Yusuf Muhammad Martak dalam sambutannya di panggung. Yusuf Martak turut menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang sebelumnya memang telah menyatakan akan hadir di Monas.
"Tamu-tamu kami banyak. Ada Prabowo, Amien Rais, dan Gubernur kami Anies Baswedan, dan ketua MPR Zulkifli Hasan bersama wakilnya ustad HNW (Hidayat Nur Wahid). Ada juga Fadli Zon, tokoh fenomenal. Fahri Hamzah," ujar Koordinator Reuni 212 ini, pada Minggu (2/12/2018).
Sebelumnya, Anies Baswedan menyatakan akan ikut menghadiri acara reuni 212 di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Minggu (2/12/2018).
"Tak ada tanggapan khusus. Seperti tahun lalu saya datang juga meskipun saya bukan alumni. Lah iya, tapi saya datang InsyaAllah," kata Anies di Balaikota DKI Jakarta, Senin (26/11/2018).
Dijelaskannya, saat ini sudah banyak kegiatan diselenggarakan di Monas dan dia hadir dalam kegiatan-kegiatan di Monas.
"Teman-teman bisa cek selama enam bulan atau satu tahun terakhir ini berbagai macam acara diselenggarakan di Monas, Gubernur datang. Jadi bukan sesuatu yang luar biasa jika gubernur datang ke situ. Sesuatu yang biasa-biasa saja," kata Anies.
Saat Anies-Sandiaga memimpin Jakarta sejak 16 Oktober 2017, mereka mengizinkan kawasan Monas menjadi kawasan untuk umum.
Reuni Akbar 212 kembali digelar hari ini, Minggu (2/12/2018) di Monas, Jakarta. Kemacetan akibat Reuni Akbar 212 di Monas sudah terjadi sejak sekitar pukul 05.00 WIB. Salah satunya terlihat di Jalan Medan Merdeka Timur Jakarta.
Berdasarkan pantauan Tirto, sejumlah kendaraan sudah mengular sejak depan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Stasiun Gambir, hingga ke Pintu Masuk Masjid Istiqlal di Jalan Perwira.
Hal ini disebabkan kendaraan para peserta aksi yang diparkirkan di tengah jalan. Praktis, jalan Medan Merdeka Timur yang sedianya terdiri atas 5 lajur, hanya ada 1 lajur yang dapat digunakan. Pasalnya 4 lajur lainnya digunakan untuk parkir.
Hal serupa terjadi di Jalan Perwira, depan pintu masuk Istiqlal. Saat ini hanya tersisa satu lajur yang dapat digunakan.
Padahal, rencananya pengendara kendaraan yang hendak menuju Jalan Merdeka Utara dari Jalan Medan Merdeka Timur takkan bisa langsung belok ke kiri, dan akan diarahkan melalui Jalan Perwira.