Scroll untuk membaca artikel
Lifestyle / Komunitas
Senin, 24 Mei 2021 | 06:36 WIB
startup (shutterstock)

Suara.com - Alih-alih menjadi pegawai, kini semakin banyak kaum muda di Indonesia yang memilih untuk berusaha atau berbisnis sendiri. Hal ini dibuktikan dengan data StartupRanking.com, yang menunjukkan bahwa Indonesia menempati posisi lima besar dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yaitu 2.236 usaha baru atau startup.

Fakta ini diungkap oleh Direktur Pemberdayaan Informatika Kemkominfo Dr. Ir. Banufasius Wahyu Pudjianti, M.Eng, yang mengatakan, “Sebenarnya ini fenomena yang luar biasa, bahkan di dalam riset jurnal, ada yang mengatakan bahwa negara (dikatakan) maju kalau jumlah entrepreneur tinggi, yaitu sekitar 5 atau 6 peresen.”

Dalam acara ShopeePay Talk 'Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis', Jumat (21/5/2021), yang dihelat secara daring, Banufasius menyebut negara dengan startup terbanyak di dunia, yaitu Amerika, disusul India, Inggris, Kanada, baru Indonesia.

“Kalau kita lihat dari data tahun 2019, angka startup di Indonesia pernah mengalami penurunan. Karena ada yang survive dan ada yang enggak. Ini yang perlu kita perhatikan,” paparnya.

Data ini juga terus berubah di tahun 2020, ketika para startup ini perlu melakukan survive menghadapi pandemi.

“Situasi 2020 kita berupaya untuk survive, dan yang perlu kita perhatikan sekarang adalah bagaimana caranya kita bertahan di masa pandemi dan intensitas marketnya, ini yang perlu diperhatikan,” ungkapnya.

Untunglah, pemerintah saat ini juga telah berupaya memberikan ekosistem yang lebih ramah terhadap kelangsungan bisnis startup di tanah air. Salah satunya dengan menghadirkan sejumlah regulasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha di tengah pandemi Covid-19.

“Sebagai salah satu regulator di Indonesia yang fokus mengembangkan industri startup, program yang diinisiasi oleh Kemkominfo, selalu berupaya mencetak talenta digital yang berkualitas, sehingga nantinya bisa bersaing,” pungkasnya.

Load More