kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bisnis gadai syariah di Pegadaian semakin melaju


Jumat, 13 Agustus 2021 / 16:01 WIB
Bisnis gadai syariah di Pegadaian semakin melaju
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah di Pegadaian Syariah di Jakarta./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski hadapi pandemi, bisnis syariah milik PT Pegadaian (Persero) terus tumbuh. Sampai Juni 2021, bisnis Pegadaian syariah naik 7,4% yoy menjadi Rp 12,2 triliun. Salah satu pendorongnya karena bertambahnya jumlah nasabah baru Pegadaian.

Direktur Produk Pegadaian Harianto Widodo memperkirakan pertumbuhan bisnis syariah berasal dari daerah - daerah yang menerapkan prinsip syariah seperti Aceh dan Madura.

"Karena daerah itu, semua cabang Pegadaian sudah dikonversihkan ke syariah," kata Harianto, Jumat (13/8).

Menurut Harianto, dua daerah itu berkontribusi besar terhadap bisnis syariah Pegadaian. Alhasil, kedua wilayah itu mencatatkan pertumbuhan positif bagi bisnis syariah milik Pegadaian.

Baca Juga: Harga emas siang ini di Pegadaian, Jumat 13 Agustus 2021

Di sisi lain, kebanyakan bisnis syariah Pegadaian disumbang oleh produk gadai. Namun ia tidak mengungkapkan berapa besar kontribusi produk gadai tersebut.

Sepanjang 2021, perusahaan menargetkan bisnis gadai syariah bisa tumbuh sekitar 10%. Namun untuk mencapai target itu tidak mudah karena masih banyak tantangan yang dihadapi saat pandemi.

"Memang saat ini bisnis Pegadaian masih terdampak. Jadi belum sepenuhnya pulih," ungkap Harianto. 

Dengan kondisi tersebut, target perusahaan bisa dapat terpengaruh. Namun, hingga saat ini pihaknya akan memaksimalkan kinerja serta menerapkan beberapa strategi yang telah ditetapkan.

Seperti tetap mendorong beberapa relaksasi kredit, kemudian fitur-fitur produk juga sudah ditingkatkan. Pihaknya juga gencar untuk menyediakan pembiayaan melalui kerja sama dengan instansi-instansi terkait.

"Misalnya pembelian kendaraan bermotor secara berkelompok sehingga kami sasar apakah itu kepada pegawai-pegawai di perusahaan atau komunitas itu yang sesuai dengan kapasitas pembayarannya," jelasnya.

Melalui strategi tersebut, Pegadaian bisa melakukan pendekatan ke kelompok - kelompok komunitas. Dengan begitu, risiko kredit perusahaan juga tetap terjaga.

Selanjutnya: Nasabah Pegadaian bertambah 3 juta orang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×