Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Edhy Prabowo: Jangankan Dihukum Mati, Lebih dari Itu Pun Saya Siap

Kompas.com - 23/02/2021, 05:15 WIB
Irfan Kamil,
Krisiandi

Tim Redaksi

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan siap bertanggung jawab, termasuk dihukum mati jika terbukti bersalah.

Adapun Edhy merupakan tersangka dalam kasus dugaan suap perizinan ekspor benih lobster (benur) di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

"Sekali lagi kalau memang saya dianggap salah, saya tidak lari dari kesalahan, saya tetap tanggung jawab.” Kata Edhy dikutip dari Antara, Senin (22/2/2021).

“Jangankan dihukum mati, lebih dari itu pun saya siap yang penting demi masyarakat saya,” ucap dia.

Edhy mengatakan siap bertanggung jawab dan tidak akan lari dari kesalahannya.

Baca juga: KPK Periksa Tenaga Ahli DPR hingga Mahasiswa Terkait Kasus Edhy Prabowo

Ia mengeklaim setiap kebijakan yang diambilnya, termasuk soal perizinan ekspor benur, semata-mata hanya untuk kepentingan masyarakat.

“Saya tidak bicara lantang dengan menutupi kesalahan, saya tidak berlari dari kesalahan yang ada. Silakan proses peradilan berjalan," kata Edhy.

"Intinya adalah setiap kebijakan yang saya ambil untuk kepentingan masyarakat. Kalau atas dasar masyarakat itu harus menanggung akibat akhirnya saya dipenjara, itu sudah risiko bagi saya," ucap dia.

Sebagai bukti kebijakannya adalah untuk kepentingan rakyat, Edhy mencontohkan soal kebijakan yang dikeluarkannya terkait perizinan kapal.

Edhy menyebutkan, sebelum kebijakan soal izin kapal ia keluarkan, izin kapal bisa memerlukan waktu hingga 14 hari.

Baca juga: KPK Sita Vila Edhy Prabowo di Sukabumi yang Diduga Dibeli Pakai Uang Eksportir

"Anda lihat izin kapal yang saya keluarkan, ada 4.000 izin dalam waktu satu tahun saya menjabat,” kata Edhy.

“Bandingkan yang sebelum yang tadinya izin sampai 14 hari saya bikin hanya satu jam, banyak izin-izin lain," ucap dia.

Sebelumnya, Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej atau Eddy Hiariej menilai, Edhy dan mantan Menteri Sosial Juliari Batubara layak dituntut hukuman mati.

Menurut Eddy, kedua mantan menteri itu layak dituntut hukuman mati karena melakukan praktik korupsi di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Wamenkumham Sebut Edhy Prabowo dan Juliari Batubara Layak Dituntut Hukuman Mati

Hal itu disampaikan Eddy saat menjadi pembicara dalam seminar nasional bertajuk "Telaah Kritis terhadap Arah Pembentukan dan Penegakan Hukum di Masa Pandemi" yang ditayangkan melalui akun YouTube Kanal Pengetahuan FH UGM, Selasa (16/2/2021).

Halaman:


Terkini Lainnya

Jokowi dan CEO Microsoft Bahas Investasi  1,7 Miliar Dolar AS untuk Indonesia

Jokowi dan CEO Microsoft Bahas Investasi 1,7 Miliar Dolar AS untuk Indonesia

Nasional
Berkunjung ke AS, Wamenkominfo Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Amazon dan Microsoft

Berkunjung ke AS, Wamenkominfo Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Amazon dan Microsoft

Nasional
PPP Klaim 36.862 Suara di 5 Dapil Jawa Barat Pindah ke Garuda

PPP Klaim 36.862 Suara di 5 Dapil Jawa Barat Pindah ke Garuda

Nasional
Bertemu Jokowi, CEO Microsoft Sampaikan Niat Investasi di Bidang 'AI' dan 'Cloud'

Bertemu Jokowi, CEO Microsoft Sampaikan Niat Investasi di Bidang "AI" dan "Cloud"

Nasional
Hadiri HUT Kopassus, Prabowo Batal Dampingi Jokowi Bertemu CEO Microsoft

Hadiri HUT Kopassus, Prabowo Batal Dampingi Jokowi Bertemu CEO Microsoft

Nasional
Geopolitik Indonesia dalam Era Multipolar

Geopolitik Indonesia dalam Era Multipolar

Nasional
Terungkap, Uang Kementan Dipakai untuk Biayai Pembelian Kacamata, Mobil, dan Sunatan Cucu SYL

Terungkap, Uang Kementan Dipakai untuk Biayai Pembelian Kacamata, Mobil, dan Sunatan Cucu SYL

Nasional
Kenakan Baret Merah, Prabowo Hadiri Perayaan HUT Ke-72 Kopassus di Cijantung

Kenakan Baret Merah, Prabowo Hadiri Perayaan HUT Ke-72 Kopassus di Cijantung

Nasional
Prabowo Temani Jokowi Terima Kunjungan CEO Microsoft Satya Nadella

Prabowo Temani Jokowi Terima Kunjungan CEO Microsoft Satya Nadella

Nasional
CEO Microsoft Satya Nadella Tiba di Istana untuk Temui Jokowi

CEO Microsoft Satya Nadella Tiba di Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Nobar Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Jokowi Terdiam Saat Gol Timnas Dianulir Wasit

Nobar Laga Indonesia Vs Uzbekistan, Jokowi Terdiam Saat Gol Timnas Dianulir Wasit

Nasional
Respons Partai-partai Pendukung Prabowo soal Sinyal PKS Gabung Pemerintahan

Respons Partai-partai Pendukung Prabowo soal Sinyal PKS Gabung Pemerintahan

Nasional
Polemik Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Dianggap Tak Selesaikan Konflik di Papua

Polemik Perubahan Istilah KKB Jadi OPM, Dianggap Tak Selesaikan Konflik di Papua

Nasional
Amnesty Dorong Pemerintah Jelaskan Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Amnesty Dorong Pemerintah Jelaskan Perubahan Istilah KKB Jadi OPM

Nasional
Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintah, Demokrat: Keputusan Akhir di Tangan Prabowo

Gelora Tolak PKS Gabung Pemerintah, Demokrat: Keputusan Akhir di Tangan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com