Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Erdogan Dikecam AS gara-gara Kritik Pedas yang Dianggap "Anti-Semit"

Kompas.com - 19/05/2021, 07:18 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) pada Selasa (18/5/2021) melontarkan kritik tajam kepada Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena dianggap "anti-Semit" saat mengomentari serangan Israel di Gaza.

"Amerika Serikat mengutuk keras komentar anti-Semit Presiden Erdogan tentang orang Yahudi dan menganggap mereka tercela," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price, seperti dilansir AFP pada Rabu (19/5/2021).

Baca juga: Erdogan: Biden Berlumur Darah karena Mendukung Israel

"Kami mendesak Presiden Erdogan dan pemimpin Turki lainnya untuk menahan diri dari komentar yang menghasut, yang dapat memicu kekerasan lebih lanjut," lanjut Price.

Erdogan, yang akar politiknya terkait Islamisme, telah memperjuangkan Palestina selama 18 tahun pemerintahannya. Meski demikian, Turki menjadi salah satu negara yang memiliki hubungan dengan Israel.

Baca juga: Erdogan Desak Paus Fransiskus Bantu Hentikan Pembantaian Israel di Gaza

Erdogan telah menuduh Israel "teroris" terhadap Palestina dan baru-baru ini ia mengatakan, "Itu sudah menjadi sifat mereka".

"Mereka pembunuh, sampai-sampai mereka membunuh anak-anak yang berusia 5 atau 6 tahun. Mereka puas hanya dengan mengisap darah," ujar Erdogan.

Baca juga: Erdogan Sebut Israel Teroris atas Bentrok yang Terjadi di Yerusalem

Pria berusia 67 tahun itu juga mengecam Presiden AS Joe Biden atas dukungan diplomatiknya kepada Israel, dengan mengatakan bahwa pemimpin AS tersebut memiliki "tangan berlumuran darah".

Episode terakhir terbaru kemungkinan akan memperburuk hubungan antara Turki dan Amerika Serikat.

Biden bersumpah memberi garis keras kepada Erdogan, yang digambarkan Biden sebagai autokrat.

Baca juga: Erdogan Minta Biden Evaluasi Negara Sendiri, Terkait Pernyataan Genosida

Pada April lalu, Biden mengambil langkah penting untuk mengakui pembunuhan massal orang-orang Armenia oleh Kekaisaran Ottoman yang memudar pada 1915-1917 sebagai genosida.

Sementara sejauh ini, Biden dan Erdogan tetap setuju untuk mengadakan pertemuan pertama di sela-sela KTT NATO di Brussel pada Juni.

Baca juga: Erdogan Marah ke Biden yang Sebut Turki Ottoman Lakukan Genosida pada 1,5 Juta Orang Armenia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com