Senin 17 Apr 2017 20:59 WIB

Amien Rais Ingin Menangis Jelang Pilkada, Mengapa?

Rep: Muhyiddin/ Red: Andi Nur Aminah
Politikus senior Amien Rais, bersama para alumni 212 menggelar konferensi pers yang bertajuk Tamsya Al-Maidah di Aula Masjid Al-Azhar, Jakarta, Senin (17/4).
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Politikus senior Amien Rais, bersama para alumni 212 menggelar konferensi pers yang bertajuk Tamsya Al-Maidah di Aula Masjid Al-Azhar, Jakarta, Senin (17/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penasehat presidium alumni aksi 212 yang ikut menggerakkan Tamasya Al Maidah, Amien Rais menyatakan bahwa sebentar lagi umat Islam akan memasuki masa kritis Pilkada DKI Jakarta. Karena itu, Amien mengajak agar umat Islam menangis dan memohon pertolongan kepada Allah. 

"48 jam lagi kita memasuki titik yang sangat kritis. Jadi, saya cuma ingin menangis kepada Allah, bermunajat kepada Allah," ujarnya dalam konferensi pers Tamasya Al Maidah di Aula Buya Hamka Masjid Al Azhar, Jakarta Selatan, Senin (17/4).

Ia menjelaskan bahwa Allah juga pernah menyampaikan kepada Nabi Daud maupun Nabi Nuh untuk menyampaikan kepada para pengikutnya bahwa jika ingin diberikan kemenangan maka harus memperbanyak membaca istighfar."Jadi Nabi Daud, maupun Nabi Nuh diberitahu oleh Allah. Wahai Daud wahai Nuh katakanlah kepada pengikutmu, kalau mau kamu dikucuri kemenangan dan kekuatan adalah banyak-banyak istighfar," ucap Amien.

Karena itu, lanjut Amien, agar Paslon yang diusung umat Islam menang dalam Pilkada DKI Jakarta maka umat harus memperbanyak membaca istighfar. "Jadi mulai saat ini kita zikir terutama istighfar, nanti Allah akan berikan kekuatan di luar kemampuan manusia," katanya. 

Amien menambahkan, kekuatan lutut umat Islam berbeda-beda dalam berjuang membela agama Allah. Karena lututnya lemah, sehingga ada yang menyusup ke kubu lawan dan dapat mempersulit keadaan umat Islam. "Tetapi kita terus saja, insyallah Allah akan menolong kita. Kita tidak ada jalan lain selain memohon pertolongan kepada Allah. Yang kita hadapi itu kekuatan yang luar biasa," jelasnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement