Tank TNI Tenggelam di Purworejo, Ini Fakta Menarik Seputar Tank M113

Penulis: Hanin Fitria
Editor: Ari Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kendaraan lapis baja M113

TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Peristiwa kecelakaan dialami kendaraan lapis baja tank M113 milik TNI AD di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018) siang.

Dilansir Tribun Jateng dari informasi yang dihimpun, pemilik akun facebook Cindyana Aulia melalui grup Info Berita Sekitar Purworejo, kecelakaan tersebut melibatkan tank M113 dari Batalyon Infanteri Mekanis 412 Divisi Infanteri 2/Kostrad, yang membawa rombongan anak-anak Pos PAUD Ananda Kelurahan Sindurjan Kecamatan/Kabupaten Purworejo.

Seorang netizen, Herlina Sukmawati menginformasikan bahwa pada Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 10.03 di Yon 412/Mekanis telah melaksanakan latihan outbound anak-anak sekolah di Sungai Bogowonto.

Di antaranya PAUD Ananda teridiri dari 16 anak dan seorang guru.

Sampai berita ini diturunkan, diketahui seorang anggota Batalyon 412 Pratu Rendy dan Kepala PAUD Ananda Iswandari meninggal dunia.

Baca: Insiden Tank M113 Tenggelam di Purworejo, Pangdam Diponegoro Beri Pernyataan Ini

Pada kecelakaan tersebut, terdapat fakta menarik seputar Tank M113 milik TNI AD.

M113 ialah kendaraan angkut personel beroda rantai yang sekarang dimanufaktur oleh BAE Systems.

Kendaraan ini pertamakali digelar oleh unit infanteri mekanis Angkatan Darat Amerika Serikat di Vietnam pada April 1962.

M113 merupakan kendaraan berlapis baja yang paling sering digunakan oleh AD Amerika di Perang Vietnam.

Baca: Tank TNI AD Kecelakaan Tenggelam di Sungai Saat Ajak Anak-anak PAUD Outbond

kenaraan lapis baja ini dijuluki 'Naga Hijau' oleh Viet Cong karena sering digunakan untuk mendobrak kumpulan semak belukar dan pepohonan dan menyerbu posisi musuh, tetapi julukan paling tersohor darinya ialah APC dan ACAV oleh pasukan sekutu.

M113 mengenalkan pertamakalinya zirah almunium yang membuat kendaraan ini jauh lebih ringan dari kendaraan yang lebih tua.

Kendaraan lapis baja tersebut cukup tebal untuk melindungi prajurit di dalam kendaraan dari tembakan kaliber kecil dan cukup ringan untuk digotong lewat udara serta cukup bisa bergerak di air.

(Tribun Jogja/Hanin Fitria)

Berita Terkini