Destinasi Jateng

Menikmati Karya Seni Kontemporer Di Semarang Art Gallery, Tiap Karya Punya Makna Filosofis

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salah satu patung yang dipamerkan di Lantai 1 Galeri Semarang

TRIBUNJATENG.COM - Kawasan Kota Lama Semarang tidak hanya memiliki bangunan-bangunan klasik sebagai ikon. Tidak jauh dari Taman Sri Gunting terdapat sebuah galeri seni yang memajang karya-karya seniman ternama.

Namanya Semarang Contemporary Art Gallery atau yang lebih dikenal dengan sebutan Galeri Semarang. 

Semarang Gallery didirikan pada tahun 2001 yang kala itu terletak di pusat Kota Semarang. Tahun 2008, galeri ini berpindah ke lokasi saat ini, Jalan Taman Srigunting No. 5-6.

Galeri ini menempati sebuah bangunan warisan budaya di Kota Lama Semarang dengan karakteristik arsitektur kolonial Belanda.

Dari luar bangunan bercat putih langsung menarik mata. Begitu masuk, pengunjung disuguhkan oleh beberapa katalog seni yang terpampang.

Tidak itu saja, terdapat sebuah tulisan layaknya prasasti tentang sejarah bangunan ini. Dalam sejarahnya, bangunan yang kini menjadi Galeri Semarang tersebut pada tahun 1822 merupakan bangunan dua lantai tempat tinggal Pastur L Prinsen dan tempat ibadah umat Katolik sebelum Gereja Gedangan didirikan pada tahun 1875.

Pada perkembangannya bagunan ini diruntuhkan dan dibangun gedung baru pada tahun 1918.  Kemudian bangunan ini dipergunakan sebagai gudang hingga kantor swasta sampai tahun 1998. Tahun 2007 dilakukan konservasi oleh pemilik Galeri Semarang, Chris Darmawan dan tahun 2008 dipergunakan sebagai Semarang Art Contemporary Gallery.   

Menurut Project Manager Semarang Art Gallery, Wisnu Barata, karya yang dipajang merupakan seni kontemporer yang didapat dari titipan para seniman. Lokasinya cukup nyaman dengan desain yang menarik.

Tidak melulu lukisan, banyak karya seni lain yang dipamerkan disini. Salah satu yang menjadi ikon adalah patung miring yang berada di halaman belakang galeri. Patung tersebut menggambarkan sosok yang menggagasnya yakni seorang seniman Budi Kustarto. Patung setinggi tiga meter tersebut tidak pernah ketinggalan menjadi objek foto favorit.

Terdiri dari dua lantai, lantai pertama berisikan lukisan-lukisan dan beberapa patung kecil. Yang cukup menarik mata ialah tiang-tiang putih yang juga merupakan arsitektur seni. Pencahayaan dan dominasi warna putih sangat terasa di galeri ini.

Lantai 2 Galeri Semarang juga didominasi oleh lukisan

Tidak perlu khawatir jika bingung, ketengaran mengenai karya seni yang dipamerkan selalu ditempel bersebelahan. Bila ingin mengetahui keterangan lebih lanjut jangan ragu untuk bertanya pada petugas yang berjaga.

“Silahkan kalau memang ingin bertanya, yang terpenting disini sesuai aturan. Aturannya cukup jelas yakni jangan melewati garis batas dan menyentuh. Untuk foto-foto disini dibebaskan,” ujar Nuryadin, salah seorang petugas di Semarang Gallery.

Naik ke lantai dua, ruangan yang dimiliki sedikit lebih luas. Masih didominasi dengan lukisan, terdapat juga karya lain yang dipajang. Yang cukup unik adalah sebuah kotak persegi panjang yang dipenuhi dengan cabai merah dan segelas air diatasnya. Menurut Nuryadin, karya seni memiliki filosofinya masing-masing. Termasuk kotak yang berisi cabai.

“Itu juga karya seni, ada makna filosofis didalamnya. Cabai yang jumlahnya banyak seperti itu tidak akan hilang pedasnya dengan segelas air saja. Maksudnya ialah lebih baik kita menjaga lisan karena bila sudang menyinggung perasaan orang tidak akan mudah hilang rasa tersinggungnya,” jelas Nuryadin.

Di lantai dua ini sebenarnya terdapat juga bagian-bagian yang memajang patung-patung. Namun sayangnya saat ini masih ditutup sementara. Nuryadin menuturkan pada awalnya patung-patung tersebut juga dipamerkan untuk publik.

“Pernah suatu kali tersenggol dan jatuh patungnya. Untuk patung kan berbeda dengan lukisan, sekali jatuh bisa langsung rusak. Jadi untuk sementara lebih dijaga saja,” tambah pria yang akrab disapa Nur ini.

Bila tertarik ingin menikmati karya-karya seniman luar biasa jangan ragu untuk datang ke Semarang Art Gallery ini. Buka mulai pukul 11.00 – 16.30, tiket masuknya cukup murah yakni Rp 10.000. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng) 

Berita Terkini