Icip icip Kuliner

Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok yang Melegenda, Babatnya Diolah Secara Khusus

Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sepiring Nasi Goreng Babat Pak Karmin

TRIBUNJATENG.COM - Bagi para pecinta kuliner nasi goreng, warung nasi goreng babat yang satu ini jangan sampai terlewatkan. Di Semarang, terdapat warung nasi goreng babat yang cukup legendaris yakni Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok.

Meski kedai nasi goreng babat banyak dijumpai di Kota Semarang, warung nasi milik Sukarmin (66) ini tetap mampu bertahan selama puluhan tahun.

Sesuai namanya, warung yang berlokasi di Jalan Pemuda tepatnya di dekat Jembatan Mberok Kota Lama Semarang ini, menyediakan menu nasi goreng babat sebagai andalan. Sejak dibuka di tahun 1971, Sukarmin mengungkapkan rahasianya bisa bertahan lebih dari 40 tahun berjualan nasi goreng.

“Ikut bapak saya jualan nasi goreng dari tahu 1958. Tahun 1971, buka sendiri di sini (Jembatan Mberok). Rahasianya, bumbu rempahnya tidak pernah saya kurangi. Selain itu kalau ada masukan dari konsumen jangan tersinggung tapi diterima dengan baik. Dulu dua tahun pertama jualan, saya terima banyak kritik dari pembeli,” ujar pria yang akrab disapa Karmin ini bercerita.

Tidak hanya komposisi rempahnya yang tetap dijaga, kualitas daging babat atau jeroan sapi nya juga perlu diperhatikan. Ia tidak asal dalam memilih babat. Proses pemasakkan babat juga memakan waktu yang tidak sebentar. Karmin menuturkan, setelah diperoleh dari pemasok, babat harus direbus terlebih dahulu.


Keramaian Warung Nasi Goreng Babat Pak Karmin di dekat Jembatan Mberok Kota Lama

“Rebusnya selama 8 jam. Itu dengan perbandingan air yang lebih banyak, jadi babatnya harus dalam keadaan terendah. Kalau airnya mulai asat ya ditambah lagi,” urai Karmin.

Usai perebusan babat, proses selanjutnya ia pembuatan nasi goreng. Tidak ada perbedaan mencolok dari nasi goreng babat ini dengan nasi goreng lainnya. Meski begitu, ada satu tahapan yang tidak boleh dilewati.

Setelah babat dan nasi goreng dimasak, daging babat harus di press atau tekan terlebih dahulu. Menurut Karmin, hal ini dilakukan untuk menghilangkan kandungan minyak yang terserap pada daging babat.

“Itu (minyak) keserap sama babat semua, kalau tidak ditekan berpengaruh ke rasa juga apalagi harus sesuai dengan perbandingan jumlah nasinya,” tambah Karmin.

Selain pemilihan babat, Karmin jugalah yang meracik bumbu-bumbu nasi gorengnya. Bumbu tersebut ia buat terlebih dahulu sehingga sudah dalam keadaan siap dimasak di warungnya.

Menurutnya, salah satu pembeda nasi goreng babat miliknya adalah kekhasan rasa rempahnya.

Resep bumbu inilah yang terus ia pertahankan dan diteruskan oleh anak-anaknya yang kini juga mengelola warung cabang Nasi Goreng Babat Pak Karmin Mberok di daerah Jalan Thamrin Semarang dan Perumahan Tanah Mas Semarang.

 Kelezatan daging babat ini juga menjadi alasan Rahman (22) memiliha nasi goreng babat Mberok ini.


Sepiring Nasi Goreng Babat Pak Karmin

“Selain bumbunya yang pas, babatnya juga tidak bau amis. Biasanya kalau babat kan masih meninggalkan bau,” ujar pria berstatus mahasiswa ini.

Sepiring nasi goreng babat ini diisi dengan daging babat yang cukup banyak. Meski begitu, jika merasa jumlah babatnya masih kurang, pembeli bisa meminta satu porsi penuh babat sebagai tambahan. Tentu dengan harga yang berbeda.

“Kalau nasi goreng babat saja itu harganya Rp 20 ribu. Nah tapi kalau ada yang kurang, banyak juga yang mesan nasi goreng seporsi dan babat seporsi. Kalau itu harganya Rp 50 ribu karena nasi gorengnya utuh ditambah seporsi lagi daging babatnya,” jelas Karmin. (Maulana Ramadhan/magang tribunjateng)

Berita Terkini