Kreatif, Karsin Bikin Paving Block dari Sampah Plastik, saat Produknya Dilindas Truk 13 Ton . .

Penulis: khoirul muzaki
Editor: muslimah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karsin menjajal kekuatan paving block dari sampah plastik buatannya dengan memalu menggunakan palu besi

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Khoirul Muzakki

TRIBUNJATENG.COM, PURBALINGGA - Sampah plastik menjadi sumber masalah bagi sebagian orang karena dianggap mencemari lingkungan.

Bagi Karsin (50), warga desa Jetis, Kemangkon, Purbalingga, plastik bekas justru menjadi barang paling ia buru saat ini. Melalui kreasinya, limbah plastik bisa disulap menjadi paving block bernilai tinggi.

Kreativitas Karsin muncul saat dia tengah terpuruk, selepas dilanda musibah, 2003 lalu. Truk yang ia kendarai menabrak pohon sehingga menyebabkan tulang kakinya patah.

Kehidupan keluarganya kian merana karena ia harus rela menanggalkan pekerjaan. Karsin berpikir keras agar ia tetap bisa bekerja, dalam kondisi fisiknya yang tak lagi sempurna.

"Saya berpikir siang malam, apa yang bisa saya lakukan untuk menghidupi keluarga dalam kondisi saya seperti ini,"ujarnya, Senin (2/1).

Di sisi lain, Karsin punya keprihatinan terhadap pencemaran sampah plastik di lingkungannya. Dalam kondisi menganggur, Karsin menyibukkan diri dengan memunguti sampah plastik di tempat tinggalnya.


Paving block dari sampah plastik

Ia pun iseng memanaskan plastik itu dengan wajan yang biasa dipakai untuk memasak. Sang istri yang melihat perilaku anehnya sontak geram, terlebih wajannya sampai jebol karena dipakai memanaskan plastik.

"Saya sempat dianggap gemblung (gila) oleh istri saya. Itu uji coba pertama saya, ternyata kalau dimasak, plastik bisa menghitam dan mengeras. Saya lalu berpikir untuk mencetak plastik yang telah dimasak itu agar menjadi barang yang bernilai,"katanya

Kebetulan di desanya banyak pengrajin genteng dari tanah liat. Karsin terinspirasi, lalu mencoba berinovasi mencetak genteng dari plastik yang dilelehkan.

Tak dinyana, genteng berbahan plastik berhasil dicetak serupa dengan genteng pada umumnya. Sebelum memasarkannya, Karsin mencoba menguji kualitas genteng buatannya terlebih dahulu.

"Saya pasang di atap rumah saya sendiri, tapi dua tahun genteng itu hancur. Berarti tidak bagus, lalu saya berpikir lagi, kira-kira buat apa lagi,"katanya

Meski eksperimennya sempat gagal, Karsin tak patah arang. Ia kembali berinovasi mencetak lelehan plastik menjadi paving block.

Usahanya kali ini berhasil. Setelah berulangkali melakukan uji coba, Karsin berani meyakinkan orang mengenai kualitas paving block ciptaannya.

Halaman
12

Berita Terkini