Pemkot Bekasi Anggarkan Rp 400 Miliar untuk Program Kartu Sehat

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kartu Sehat (KS) berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjamin keberlangsungan program Kartu Sehat (KS) Bekasi berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) terus berlanjut.

Untuk 2019, Pemkot Bekasi telah menganggarkan sabanyak Rp 400 miliar untuk program tersebut.

"Pada pemilihan kepala daerah lalu, program ini yang kita usung dan mendapat respon baik. Dan kita harap dilanjutkan. Hingga kini pun sebanyak 900 ribu pengguna KS menikmati layanan kesehatan yang bekerjasama dengan RS Swasta di Kota Bekasi," kata Rahmat Effendi, di kantor Pemkot Bekasi, Senin, (10/12/2018).

Dari 900 ribu pengguna KS itu, Pemkot Bekasi mencatat sebanyak 600 ribu kartu keluarga (KK) terdaftar sebagai peserta. Pihaknya menargetkan pada 2019 nanti, kepesertaan KS dapat ditingkatkan menjadi 730 ribu KK.

"Sementara 100 ribu KK lagi menjadi target kedepan dan ada bantuan dari CSR," ungkap pria yang akrab disapa Pepen.

Rahmat Effendi Upayakan SMA/SMK Negeri di Bekasi Kembali Gratis

Wakil Wali Kota Bekasi Berharap Bank Sampah Bisa Berjalan Optimal

Bahkan dia mengklaim, kehadiran KS Bekasi berbasis NIK dapat membantu program pemerintah pusat dalam penyediaan layanan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bedanya, pemerintah menargetkan Universal Health Coverage (UHC) di tahun 2019 mendatang melalui kepesertaan BPJS Kesehatan.

"Terkait Program Kartu Sehat Berbasis NIK milik Pemkot Bekasi, merupakan program yang juga membantu tugas negara atau JKN yang ditargetkan mencakup 95 persen (UHC). KS ada pola insidentil karena itu sangat diminati warga," ungkapnya.

Pemkot juga kedepannya bakal meningkatkan sarana dan prasarana dengan menambah fasilitas di tiga puskesmas bertipe C untuk selanjutnya ditingkatkan statusnya menjadi tipe D sehingga dapat melayani rawat inap.

"Fasilitas kesehatan lain juga kita tingkatkan agar mendorong kelancaran program KS," tegas dia.

Berita Terkini