Pernah 7 Jam Antre BBG, Sopir Bajaj Harapkan SPBG Ditambah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sahroni (depan), di bengkel bajaj, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (21/11/2018).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Sopir bajaj Bahan Bakar Gas (BBG) di Jakarta Utara mengeluh terkait minimnya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang ada di Ibu Kota.

Seorang sopir bajaj, Sahroni (45) mengaku minimnya SPBG menyebabkan antrian panjang yang kerap kali terjadi saat para sopir bajaj BBG melakukan isi ulang.

Sahroni bahkan pernah mengantre sampai tujuh jam saat hendak mengisi ulang BBG untuk bajajnya.

Hal itu Sahroni alami sekitar seminggu lalu saat mengantre pengisian BBG di SPBG Pesing, Jakarta Barat.

"Pernah tujuh jam ngisi di Pesing, dari jam 8 malam baru dapat jam 3 pagi. Padahal normalnya satu jam, itu kejadiannya seminggu lalu," kata Sahroni saat ditemui di bengkel bajaj, Pademangan Timur, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu (21/11/2018).

Pria yang telah menjadi sopir bajaj sejak dekade 1980an itu mengeluh lantaran minimnya SPBG menyusahkannya dan sopir bajaj lainnya.

Meski bajaj BBG memiliki tangki pengisian bahan bakar minyak (BBM), Sahroni tetap memilih mengisi BBG.

Pasalnya, harga BBG lebih murah untuknya beroperasi seharian.

"Kalau sehari pake BBG itu paling habis Rp 30 ribu. Kalo BBM ya bisa sampe Rp 70 ribu," ucapnya.

Menurut Sahroni, pendapatannya sehari akan menurun drastis apabila ia mengisi BBM.

Dibekuk Tanpa Perlawanan, Begini Proses Penangkapan Hercules di Rumahnya

Dengan minimnya SPBG, Sahroni juga mengeluhkan waktu yang habis terbuang untuknya mengantre, alih-alih beroperasi mencari penumpang.

"Kita aja setoran Rp 100 ribu sehari. Kalau kita sehari dapat Rp 200 ribu terus isi BBM Rp 70 ribu, jadi cuma sedikit bawa ke rumah. Kalau isi BBG juga waktunya abis buat ngantre," kata Sahroni.

Sahroni pun berharap pemerintah bisa menambahkan jumlah SPBG yang ada di Jakarta.

"Harapannya lebih banyak untuk pengisian aja, soalnya kan permintaan BBG lebih banyak ya daripada pengisian," ucapnya.

Berita Terkini