Find Us On Social Media :

Mengapa Disebut Sate Taichan?

By Agus Surono, Selasa, 10 Januari 2017 | 07:00 WIB

Sate taichan, asal usulnya begini ...

Intisari-Online.com - Jika melintasi kawasan Senayan di Jalan Asia Afrika atau Patal Senayan tak jauh dari Gelora Bung Karno di malam hari, kita akan melihat pedagang kaki lima yang menjual sate. Nama satenya unik, seperti yang terlihat pada kelap-kelip lampu neon-sign: Sate Taichan.

(Jika ke Semarang, mampir ke Sate Kambing 29: hanya pakai daging yang empuk.)

Sehabis lari-lari bersama teman dari SCBD, saya penasaran dan akhirnya mampir. Cukup lama menunggu sampai akhirnya sate ayam berdaging putih itu datang. Rasanya asin plus pedas. Padahal saya Cuma kecipratan sambelnya saja. Yang digelontor sambel tentu bisa dibayangkan betapa pedasnya.

Melihat namanya, memang benar bahwa sate taichan ini ada hubungannya dengan Jepang.

Dari mana asal usul sate ini? Amir, yang merupakan pelopor sate taichan di daerah Senayan, Jakarta Pusat, pun bercerita.

"Awalya ada pasangan yang laki-laki orang Jepang yang perempuan orang kita (Indonesia). Masih ingat saya nama perempuannya, Inet. Laki-lakinya itu mau bikin sate sendiri. Dia kasih garam ke dagingnya sama jeruk (nipis) dan sambal. Terus saya tanya, 'Ini sate apa namanya?' kata orangnya 'taichan!'," cerita Amir pada KompasTravel, Rabu (4/1/2017). 

(Ke Kebumen? Sate Ambal dengan sembilan rempah khasnya.)

Dari orang Jepang itulah nama dan resep sate taichan bermula. "Inet, (pembeli) yang perempuan sampai sekarang masih sering makan sate taichan di tempat saya. Cuma yang laki-laki Jepang sudah tidak pernah," kata Amir. 

Amir yang bernama asli Sunardi asal Madura ini dulunya berjualan sate bumbu kacang dari tahun 1981.

"Saya dulu jualan sate keliling. Pertama beli gerobak ada namanya Amir, ya sudah saya lanjutkan saja. Sekarang semua orang kenal saya namanya Amir," katanya.

Sampai suatu ketika Amir sudah tak berjualan sate keliling dan mangkal dengan gerobak di daerah Senayan. Itulah awal mula sate taichan berasal. Kedainya sendiri sekarang sudah pindah ke seberang jalan, tepat di depan pintu gerbang Stadion Gelora Bung Karno, Jalan Plaza Barat.

Sekarang penataan PKL di daerah Senayan ini menyerupai food court ala kaki lima.

(Jogja pun tak kalah gertak! Jagoannya: sate klathak.)

"Ini penataan tempat dari kecamatan, kelurahan, dan GBK. Di sini makin banyak yang jual sate taichan, tetapi namanya nyari rezeki ya tidak masalah. Allah yang ngasih rezeki. Inet juga kalau datang ke sini sering tak percaya sendiri, ide sate taichan bisa jadi seramai ini," kata Amir.