Baca di App
TRIBUN-BALI.COM, BANYUWANGI - Minat mancing mania pada Banyuwangi Fishing Festival, yang digelar di perairan Selat Bali, Grand Watu Dodol, Banyuwangi, Sabtu (7/4/2018), sangat besar.
Peserta membludak lebih dari dua kali lipat dari target.
Total peserta mencapai 675 pemancing yang berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Tangerang, Surabaya, Madura, Bali, Sidoarjo, Probolinggo, Jember, dan daerah lainnya.
Padahal panitia hanya membatasi 250 peserta.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, mengatakan, tak menyangka minat penggemar mancing sangat besar pada event yang baru pertama kali digelar Banyuwangi ini.
"Saya tidak menyangka ternyata begitu banyak para penggemar mancing. Semoga kerasan selama di Banyuwangi," kata Anas.
Anas menambahkan, kegiatan seperti Banyuwangi Fishing Festival ini, merupakan bagian dari upaya Banyuwangi untuk menjaga kelestarian laut Banyuwangi.
“Dengan banyaknya titik pantai yang bisa menjadi tempat wisata seperti ini, maka akan terbentuk kelompok sadar wisata yang ikut menjaga pantai dan ikut serta membersihkannya,” jelasnya.
Banyuwangi Fishing Festival ini sengaja digelar pada bulan April karena menjadi bagian dari peringatan Hari Nelayan, yang jatuh setiap tanggal 6 April.
Untuk itu, panitia tidak hanya sekadar menggelar lomba mancing, tapi juga disisipi dengan misi menjaga laut.
Para peserta terlebih dahulu diberikan paparan tentang cara memancing yang ramah lingkungan dan menggunakan alat-alat pancing yang juga ramah lingkungan.
Selain itu, menurut bupati 44 tahun tersebut, ini merupakan salah satu cara Banyuwangi untuk menarik wisatawan, yakni dengan memberi ruang bagi komunitas.
Seperti Fishing Festival, diperuntukkan bagi penggemar memancing.
"Banyak event yang kami siapkan untuk komunitas-komunitas. Dengan demikian mereka bisa datang ke Banyuwangi. Ini salah satu cara untuk menarik wisatawan ke Banyuwangi," kata Anas.