Subhanallah! Setelah Tsunami 2004, Ditemukan Cadangan Minyak Bumi di Aceh Melebihi Arab Saudi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pengunjung mengamati nama-nama korban tsunami Aceh 26 Desember 2004 yang diabadikan di ruang Sumur Doa Museum Tsunami Aceh, Banda Aceh, Sabtu (14/5/2017).

SERAMBINEWS.COM - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menemukan cadangan minyak dan gas (migas) 230 miliar barel di Simeulue, Provinsi Aceh.

Cadangan migas yang sangat besar itu muncul pascatsunami dahsyat menerjang Aceh.

Hal itu diungkapkan anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Mukhtar Tompo, di Makassar, Kamis (2/11/2017).

Disebutkan Mukhtar, potensi migas tersebut mengalahkan cadangan migas Arab Saudi yang diperkirakan mencapai 220 miliar barel.

''Pas raker dengan kami, BPPT membuka potensi migas ini (230 miliar) di Simeuleu, Aceh. Kami kaget karena ini lebih tinggi dari cadangan minyak Arab Saudi,'' ujarnya di Makassar, Kamis (2/11/2017).

Dia menjelaskan, cadangan migas ini merupakan misteri alam.

(Baca: Kunjungi Simeulue, Irwandi Yusuf Disuguhi Kelapa Muda dan Dapat Hadiah Istimewa dari Ibu-ibu PKK)

Sebab, munculnya setelah peristiwa tsunami pada 2004 lalu.

Menurutnya, saat terjadinya tsunami, lempengan-lempengan bumi yang mengandung migas berputar dan masuk ke wilayah Aceh.

''Tsunami bukan hanya berdampak ke kesusahan di Aceh tetapi menjadi berkah ke sektor migas,'' jelasnya.

Untuk itu, dia meminta BPPT dan Kementerian ESDM menindaklanjuti temuan ini.

(Baca: Ini 8 Fakta PLTD Apung, Kapal Berbobot 2,6 Ribu Ton Dihempas Tsunami, Nomor 4 Sangat Mengejutkan)

Alasannya, cadangan ini harus digarap maksimal, sehingga dapat mendorong peningkatan produksi migas nasional.

''Usai reses atau bulan ini, kita panggil BPPT, ESDM dan Pertamina untuk mengkaji temuan ini lebih lanjut,'' tandasnya.

Halaman
1234

Berita Terkini