Baru Kerja 10 Hari di Arab Saudi, TKW Asal Cianjur Ditelantarkan di depan KBRI Hingga Meninggal
AFP/Abdel Ghani Bashir
Nasional

Nasib malang menimpa seorang TKW asal Cianjur yang mengadu nasib di Arab Saudi. Baru 10 hari kerja, TKW itu ditelantarkan majikan hingga berakhir meninggal dunia.

WowKeren - Nasib nahas dialami TKW Indonesia, Lilis Komariah (45), asal Cianjur Jawa Barat. Ia ditelantarkan majikannya saat baru 10 hari bekerja hingga berakhir meninggal dunia. Lilis diterlantarkan di halaman KBRI di Arab Saudi.

Kepala Desa Ciherang, Nyanyang, menduga ada pemalsuan data buruh migran tersebut. Lilis ternyata bukan dari Desa Ciherang, melainkan dari Desa Sukajadi, Kecamatan Karangtengah.

"Kami kedatangan dari Dinas Tenaga Kerja lalu kami mencoba menelusuri alamat yang bersangkutan, ternyata ia tercatat sebagai warga Desa Sukajadi," ujar Nyanyang melalui sambungan telepon, Selasa (5/4).

Dugaan pemalsuan dokumen juga terkuak karena Lilis Komariah dibuatkan visa di Tasikmalaya dan berangkat secara nonprosedural. Lilis yang baru bekerja 10 hari pada majikannya diketahui sakit, kemudian ditelantarkan di halaman KBRI. Pihak KBRI sempat membawa Lilis ke rumah sakit hingga akhirnya meninggal dunia.

Kabid Perluasan dan Penempatan Tenaga Kerja Kabupaten Cianjur, Yani Yuliawati, mengaku sudah mendatangi pihak desa dan keluarga Lilis Komariah di Kampung Lio, Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur.


"Saat ini kami masih menunggu keputusan dari pihak keluarga, apakah akan dipulangkan atau dimakamkan di sana, mengingat juga proses pemulangan yang mungkin memakan biaya, namun kami tetap akan melakukan pengawasan," ujar Yani di Cianjur, Senin (4/4).

Yani mengungkap bahwa yang bersangkutan berangkat nonprosedural dan membuat paspor di Tasikmalaya. Data yang diterima oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Cianjur, yang bersangkutan masuk ke Arab Saudi pada 14 Februari 2022 dengan Visa Ziarah.

Ia lalu diterlantarkan di halaman KBRI di Riyadh pada 27 Maret. Saat ditemukan, KBRI langsung membawanya ke rumah sakit. "Ia lantas meninggal dunia pada 1 April 2022 di Rumah Sakit Sumaesy," bebernya.

Ketua Astakira Pembaharuan Cianjur, Ali Hildan, menyoroti masih banyaknya warga Cianjur yang terkena bujuk rayu dengan visa ziarah pergi menjadi pekerja ke Timur Tengah. Hal itu harus menjadi perhatian serius pemerintah daerah untuk lebih meminimalkan keberangkatan secara non prosedur.
"Kalau visa ziarah itu pemerintah akan sulit untuk melakukan hal apapun jika terjadi masalah, pasalnya mereka pada kenyataannya bekerja bukan ziarah," katanya.

"Pelaku calo pemberangkatan juga harus diberi efek jera agar tidak mengulangi lagi, karena kalau menggunakan visa ziarah sudah jelas banyak pelanggaran pidananya," pungkasnya.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait