Keistimewaan Masjid Nabawi Di Kota Madinah (Bagian 1)

  • Bagikan
Keistimewaan Masjid Nabawi Di Kota Madinah (Bagian 1)
MASJID NABAWI: Jemaah haji melintasi bagian depan Masjid Nabawi, yang memiliki kubah hijau dan didalamnya memiliki Raudha di Kota Madinah, Arab Saudi. Waspada/Muhammad Ishak

Laporan Haji: Muhammad Ishak

BERBAGAI keistimewaan dimiliki Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi. Selain menyediakan ratusan ton air zamzam setiap hari, masjid di kota suci itu juga mampu menampung 450.000 jemaah, bahkan seluruh jemaah juga mendapatkan kesempatan beribadah di dalam Raudhah.

Beribadah di masjid yang dibangun Rasulullah SAW menjadi impian setiap umat Islam, baik saat musim haji maupun diluar musim haji. Bahkan jemaah Indonesia, nekat untuk dapat melengkapi dan menyelesaikan ibadah Arbain atau salat 40 waktu secara berjamaah berturut-turut setiap musim haji di Masjid Nabawi.

Secara batiniyah, umat Islam merasa nyaman dan tenang ketika beribadah di Masjid Nabawi. Suasana damai terkesan menyelimuti setiap jemaah. “Beribadah di Masjid Nabawi, terasa lebih nyaman dan tenang. Apalagi suasana di dalam masjid juga sejuk, sehingga kami berlama-lama di dalam masjid,” kata Nuraidah, jemaah haji Kloter 10 Embarkasi Aceh (BTJ) asal Aceh Timur.

Bukan hanya jemaah haji, sebagian jemaah umrah asal Indonesia, juga mengambil Arbain di Madinah. Mereka memilih untuk menetap 8-9 hari di Madinah dan 5-6 hari Makkah. Dampak dari suhu cuacanya yang mencapai 45-47 derajat celcius selama musim haji tahun ini, membuat jemaah lebih banyak beribadah di dalam masjid.

Luasnya Masjid Nabawi membuat ratusan ribu jemaah secara silih berganti masuk untuk beribadah di Kota Madinah. Apalagi masjid yang didalamnya memiliki Makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabatnya itu memiliki keistimewaan.

Salah satu keistimewaan sebagaimana diuraikan di atas adalah Raudhah atau Taman Surga. Letaknya persis antara makam dan mimbar Nabi Muhammad SAW. Raudhah ini menjadi area yang selalu didambakan dan didatangi umat Islam untuk berdoa dan berziarah.

Meski selalu dipenuhi jemaah yang akan melaksanakan ibadah, namun masjid yang dibangun Tahun 664 masehi ini tetap terlihat bersih dan tertata dengan baik. Bahkan karpet-karpet tebal dengan aroma wangi digelar di seluruh lantai bagian dalam masjid dan sebagian di pelataran masjid.

Begitu juga dengan deretan kitab suci Al Qur’an juga tersusun rapi di tiang-tiang masjid yang memiliki pendingin udara. Begitu juga dengan air zamzam juga selalu berisi yang diletakkan setiap 10-20 meter, baik di dalam maupun di luar masjid yang memiliki luas 165.000 meter persegi.

Keindahan dan kenyamanan Masjid Nabawi ini membuat jemaah betah untuk berlama-lama beribadah di dalamnya. Kenyamanan dan kenikmatan beribadah di dalam masjid ternyata tidak lepas dari peran sentral Pelayanan Jemaah Masjid Nabawi.

Untuk menjaga agar masjid tetap bersih, ribuan pekerja dikerahkan. Setiap hari, masjid dibersihkan sebanyak lima kali dengan menggunakan 72 mesin pembersih yang menyerupai mobil, dimana para pekerja membersihkan bagian dalam hingga pelataran Masjid Nabawi.

“Kita memiliki karyawan kebersihan sebanyak 3.000 orang. Tidak hanya membersihkan bagian dalam masjid, namun toilet juga ikut dijaga kebersihan,” kata Direktur Pelayanan Jamaah Masjid Nabawi, Ahmad Bin Ali Al Johan, di sela-sela Kunjungan Tim Media Center Haji (MCH) Tahun 2023 di Masjid Nabawi, Rabu (21/6) lalu.

Dia menambahkan, karyawan kebersihan juga ikut membersihkan lampu-lampu, termasuk membersihkan masjid lama. Nah, masjid lama yang dimaksud adalah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW sebelum mengalami perluasan, termasuk di dalamnya memiliki Raudhah.

“Setiap enam bulan karpet yang di dalam Raudhah diganti dengan karpet yang baru,” timpa Ahmad Bin Ali Al Johan.

Selain membersihkan karpet, lanjutnya, para petugas juga rutin membersihkan 10 menara masjid setiap pekannya. Agar jemaah dalam beribadah tetap merasakan udara segar, 27 kubah selalu bergerak dan bergeser di setiap waktu salat zuhur dan asar.

Untuk melayani Tamu Allah, pihak Masjid Nabawi juga menyediakan 25.000 kursi untuk jemaah lansia dan 2.600 tempat sandal, termasuk 100 tempat air zamzam khusus untuk tuna netra.

“Semua yang kami sediakan ini semata-mata untuk kenyamanan Tamu Allah yang beribadah di Masjid Nabawi,” demikian Ahmad Bin Ali Al Johan.

  • Bagikan