Tautan-tautan Akses

Kapal Perang Rusia ‘Rusak Parah’ oleh Ledakan Amunisi


Kapal perang Moskva miliki Angkatan Laut Rusia bergerak kembali menuju pelabuhan setelah melacak kapal perang milik aliansi NATO di Laut Hitam, pada 16 November 2021. (Foto: Reuters/Alexey Pavlishak)
Kapal perang Moskva miliki Angkatan Laut Rusia bergerak kembali menuju pelabuhan setelah melacak kapal perang milik aliansi NATO di Laut Hitam, pada 16 November 2021. (Foto: Reuters/Alexey Pavlishak)

Sebuah kapal perang Rusia di Laut Hitam “rusak parah” akibat ledakan amunisi, kata media pemerintah Rusia pada Kamis (14/4).

“Akibat kebakaran, amunisi meledak di atas kapal penjelajah rudal Moskva. Kapal itu rusak parah,” kata kementerian pertahanan Rusia, seraya menambahkan bahwa penyebab kebakaran masih diselidiki dan awak sudah dievakuasi.

Sebelumnya, gubernur Odessa mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah menyerang Moskva dengan serangan rudal.

“Rudal Neptunus yang menjaga Laut Hitam menyebabkan kerusakan yang sangat parah pada kapal Rusia. Jayalah Ukraina!” tulis gubernur Maksym Marchenko melalui Telegram.

Penasihat presiden Ukraina, Oleksiy Arestovych, mengatakan bahwa “kejutan terjadi dengan kapal utama Armada Laut Hitam Rusia,” Moskva.

“Kapal itu terbakar hebat. Sekarang. Dan dengan badai laut ini, belum diketahui apakah mereka akan dapat menerima bantuan. Ada 510 awak kapal (di atasnya),” katanya dalam siaran YouTube.

“Kami tidak mengerti apa yang terjadi.”

Kapal perang Moskva menjadi dikenal banyak orang pada awal perang, ketika pihaknya meminta pasukan perbatasan Ukraina, yang mempertahankan Pulau Ular yang strategis, untuk menyerah, namun mendapat penolakan tegas.

Para tentara Ukraina yang dimaksud mulanya diyakini telah tewas, namun pada kenyataannya mereka ditawan.

Mereka kemudian dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran tahanan dengan Rusia pada akhir Maret, menurut Parlemen Ukraina.

Anggota ombudsman HAM Rusia, Lyudmyla Denisova, mengatakan bahwa para tentara itu menggambarkan dibawa ke lokasi yang tidak diketahui, di mana mereka ditahan dalam kondisi beku dan menderita radang dingin. [rd/rs]

XS
SM
MD
LG