Sulaimah, TKW di Arab Saudi yang Dipotong Lidah

Sulaimah, TKI di Arab Saudi yang dipotong lidahnya
Sumber :

VIVAnews - Tatapan wanita itu kosong, menerawang jauh. Dia mengingat-ingat masa suram selama delapan tahun terakhir. Pengalaman pahit selama menjadi Tenaga Kerja Wanita (TKW) di Arab Saudi.

Heboh Member Day6 Pakai Batik Hingga Jaket Almamater ITB di Acara Album Fan Sign

Sulaimah binti Misnadi. Begitu nama wanita berkerudung itu. Sabtu 22 September 2012 kemarin, dia tiba di kampung halamannya, Kampung Meranti RT 03 RW 01 Desa Puguk Kecamatan Sungai Ambawang Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat.

Perempuan 39 tahun ini berangkat ke Arab Saudi pada 2004. Niat hati mencari kerja. Perjalanan itu diawali bertemu seorang teman yang sedang mencari pembantu rumah tangga untuk dikirim ke Arab Saudi. Sulaimah terpikat bujukan. Dia lalu berangkat dari Kabupaten Kubu Raya menuju Surabaya. Setengah bulan di Kota Pahlawan, ibu dua anak ini diterbangkan menuju Jeddah, Arab Saudi.

Di negeri petrodolar itu, Sulaimah bekerja pada sebuah keluarga di distrik Al Shafa. Baru dua hari kerja, nasib nahas sudah menimpanya. Majikannya dirampok. Salah satu lansia anggota keluarga majikannya, Zahbah Al Ghamdi, terbunuh.

Sulaimah mengatakan pembunuhan itu dilakukan oleh para perampok. Dia mengaku melihat perampok yang membunuh lansia itu masuk ke rumah majikannya. Bahkan, dia mengaku sempat dicekik oleh para pembunuh itu. Namun, semua pembelaanya itu tiada arti. Tak ada yang percaya.

"Saya dituduh membunuh. Lidah saya dopotong. Saya tidak bisa ngomong selama tiga hari," kata Sulaimah, Senin 24 September 2012. Cara bicara perempuan ini memang terdengar tidak sempurna lagi.

Usai lidahnya dipotong itu, datanglah polisi. Sulaimah kemudian dibawa ke rumah sakit. Lidahnya dijahit. Orang yang memotong lidah Sulaimah, tak diproses oleh aparat Arab Saudi.

Kemudian, Sulaimah diperiksa oleh polisi. Dia tetap tidak mengakui tuduhan. Bukannya mendapat perlindungan, dia malah mendapat ancaman. Di tengah ketidakberdayaan, Sulaimah diancam akan diperkosa beramai-ramai. Bahkan, dia juga diancam akan digantung dengan posisi kepala di bawah dan kaki di atas.

Setelah proses yang menyakitkan itu, akhirnya jatuhlah vonis pengadilan atas perbuatan yang tidak pernah dia akui itu. Sulaimah harus menghabiskan delapan tahun dengan mendekam di dalam penjara. "Hakim tidak pernah memberi keputusan apa-apa. Bahkan saya tidak tahu (sempat) akan di hukum pancung. Tidak ada komunikasi apa-apa. Tidak bisa berbuat apa-apa," ucap Sulaimah, yang telah memiliki cucu ini.

Namun, di tengah derita delapan tahun itu, dia masih bersyukur. Karena bisa berkomunikasi dengan keluarga walau sangat dibatasi. "Handphone juga dirahasiakan, kalau saya ingin tahu kabar keluarga di tanah air," katanya.

Komplotan Perampok Bobol Hotel di Sulteng, Barang Perabot Ludes Total Kerugian Rp 700 Juta

Atas kejadiaan ini, Sulaimah tak mau lagi kerja di Arab Saudi. Dia mengaku kapok. "Selama bekerja itu, saya dapat gaji hanya 150 Riyal saja. Saya tidak mau lagi ke Arab Saudi," tutur dia.

Sementara itu, Zein Muksin, keluarga Sulaimah, menuturkan Sulaimah adalah orang yang sangat pendiam. Dia tidak yakin Sulaimah melakukan pembunuhan itu. Pihak keluarga, kata dia, baru tahu kasus yang menimpa Sulaimah ini pada tahun 2008. Dengan terbebasnya Sulaimah, keluarga pun sangat bersyukur. "Bapak Sulaimah sampai meninggal gara-gara memikirkan Sulaimah," ujar Zein.

TKI Cianjur bermasalah

TKI bermasalah juga banyak yang berasal dari Cianjur, Jawa Barat. Banyak TKI dari daerah ini menjadi korban perdagangan manusia. Jumlahnya semakin meningkat. Hingga membuat DPRD Kabupaten Cianjur resah.

"Saya juga minta pemerintah pusat yang terkait terutama BNP2TKI bisa berkoordinasi dengan daerah. Daerah jangan hanya dilibatkan saat para TKI mendapat masalah saja," kata Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Cianjur Jimmi Perkasa Has kepada VIVAnews. Mereka akan memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja setempat.

Jimmi menyadari, Cianjur sebagai Kabupaten pengirim TKI nomor tiga di Jawa Barat. Ia memanggil Kepala Dinas Tenaga Kerja sebagi langkah untuk menekan berbagai upaya pemalsuan dokumen dan peningkatan kapasitas TKI dari daerahnya. "Kalaupun orang Ciajur harus jadi TKI mereka harus layak dan mempunyai kapasitas," katanya.

Jimmi juga bercerita, saat ini ada satu TKI yang diketahui menjadi korban perdagangan manusia. Nama TKI itu adalah Tinin alias Imas (48), warga Kampung Ciburuy RT 02/ RW 03, Desa Kubang, Kecamatan Sukaresmi. "Tini diberangkatkan secara ilegal," katanya.

Menurut Jimmi, Tini merupakan korban calo TKI. Sebab, saat masalah yang dialaminya mencuat dan dicek ke Dinas Tenaga Kerja, ternyata namanya tak terdaftar sebagai TKI di malaysia. "Dari sini kepastian dia berangkat secara ilegal. Kalau sudah begini, susah urusanya," ujarnya.

Kapal Latih Taruna STIP MH Thamrin.

Polisi Ungkap Mahasiswa STIP Jakarta Dianiaya hingga Tewas Bukan saat Kegiatan Resmi

Hal tersebut diungkap berdasar pemeriksaan rekaman kamera CCTV yang di sekitar lokasi kejadian. Mahasiswa STIP jakarta itu dianiaya seniornya.

img_title
VIVA.co.id
4 Mei 2024