Sejak 2002 Pengidap HIV/AIDS di Manado 813 Orang
Dokter Robby Mottoh mengatakan sejak tahun 2002 hingga 2015 ditemukan kasus HIV/AIDS dengan total pengidap positif 805 orang.
Penulis:
Ferdinand Ranti
Editor:
Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Penyakit mematikan HIV/AIDS saat ini belum juga ditemukan obatnya. Tak dipungkiri, masyarakat yang tertular semakin bertambah akibat kurangnya kesadaran hidup sehat.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Manado, Dokter Robby Mottoh mengatakan sejak tahun 2002 hingga 2015 ditemukan kasus HIV/AIDS dengan total pengidap positif 805 orang.
"Yang meninggal 300 orang. Ada juga istilah lost follow up diberi obat dan dicari tidak ada di tempatnya, lost follow up 300, yang sekarang masih ada sekitar 400 orang yang ditangani pengobatan," jelasnya.
Di Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado menduduki posisi tertinggi warga terkena HIV/AIDS.
"Penyakit HIV/AIDS bisa periksa di puskesmas. Dilakukan Volunter Consultan and Test (VCT). Ada wawancara kemudian tes kalau positif kita kirim ke rumah sakit. Kalau sudah pasti obat diberi di puskesmas gratis, kalau sudah HIV minum obat seumur hidup," katanya.
Untuk kasus HIV/AIDS temuan di tahun 2016 hingga bulan Februari berjumlah 8 kasus kalau ditambahkan dengan kasus sebelumnya 805, total 813 kasus.
"Jangan malu untuk memeriksa kesehatan. Jika adanya gejala HIV akan diberikan obat. Pengidap HIV dijaga datanya," imbuhnya.
RObby mengatakan, jika sang istri atau suami mengidap penyakit HIV sebaiknya memakai kondom. Dia juga mengimbau warga untuk setia pada pasangan dan antisipasi.
Robby Mottoh mengimbau kepada masyarakat agar berpola hidup sehat, setia pada pasangan, rajin beribadah. Hindari pemakaian narkoba jarum suntik, begitu juga jarum tato harus steril.
"Kalau berciuman, berjabat tangan itu tidak pengaruh, jangan sampai darah bersentuhan dengan tubuh," katanya. (Fer)